Howdy-doooo bloggieeeees? Wah, sudah memasuki bulan Ramadan, ya... Semoga semuanya diberikan kesehatan agar puasanya lancar, amen... Cuaca di Bandung juga sedang agak ekstrim, nih. Kalau siang bisa terik dan kering, eh sorenya hujan deras sekali plus petir-petir menggelegar. Menjaga kesehatan jadi agak tricky, seperti aku yang 2 hari lalu baru dari dokter karena batuk-pilek-demam, huhuhu, ---lengkap :D Tapi yang terpenting sih berusaha menjaga saja, jangan mentang-mentang cuaca sedang buruk kita jadi pasrah karena ujung-ujungnya pasti sakit, hehehe. Istirahat cukup it's a must, menu seimbang dan banyak minum juga sangat penting. *mengingatkan diri sendiri*
Ngomong-ngomong soal kesehatan, teman-teman tahu nggak kalau di Amerika sana bulan Juni ditetapkan sebagai "Scoliosis Awareness Month"? Jadi di bulan ini mereka (---masyarakat di Amerika) "diingatkan" agar waspada terhadap kondisi yang sebagian besar pengidapnya perempuan ini. Seperti yang sudah pernah aku bahas sebelumnya di sini, pengidap scoliosis alias kondisi dimana tulang belakang melengkung ke arah samping ini nggak sedikit, tapi sayangnya masih banyak yang menganggapnya kurang penting. Padahal scoliosis terutama jika sudah severe (sepertiku) bisa mempengaruhi organ-organ tubuh, lho. Dan meskipun jarang tapi jika dibiarkan dalam kondisi severe bisa sampai menyebabkan kematian. Jadi sebenarnya penting sekali, kan. Entah deh gosip dari mana kalau ada yang bilang scoliosis itu kurang penting, hihihi.
Aku sendiri, sebagai orang yang sudah hidup bersama scoliosis sejak berusia 13 tahun menganggap setiap bulan adalah "Scoliosis Awareness Month". Sebisa mungkin aku mengenalkan scoliosis pada orang-orang terdekat, ---dan syukur-syukur bisa semakin luas. Salah satu usahaku adalah membuat series YouTube yang berjudul "Indi's Scoliosis Life". Untuk episode minggu ini aku membahas tentang film-film yang di dalamnya mempunyai tokoh scolioser. Yup, selain MIKA (filmku yang diinspirasi oleh novel "Waktu Aku sama Mika") ada juga lho film-film lain yang mungkin teman-teman sudah pernah nonton tapi nggak ngeh kalau di sana ada scolioser. Dan video episode ini juga sudah aku upload di account YouTube "Indi Sugar Taufik". Tapi berhubung nggak semua hobi nonton YouTube dan mungkin lebih nyaman mampir ke sini, jadi aku buat versi tulisannya ;)
1. Sixteen Candles
Film ini dirilis pada tahun 1984. Yes, I know, I wasn't even born at that time, ---dan aku yakin sebagian besar dari teman-teman juga belum, hihihi. Tapi aku yakin banyak yang tahu film ini, at least pernah melihat poster atau meme nya di internet. Film ini menceritakan tentang seorang remaja perempuan yang akan merayakan ulang tahunnya yang ke 16. Di sana ada tokoh figuran yang sayangnya nameless, tapi ia dikenal sebagai "Geek girl". Geek girl ini seorang scolioser dengan Milwaukee Brace yang sering diejek oleh teman-temannya. But don't worry, guys. It has a happy ending. Aku lihat ia berdansa dengan seseorang di akhir film ;)
2. Romy and Michele's High School Reunion
Film ini juga sudah lama dirilis, tepatnya pada tahun 1997. Waktu pertama kali menontonnya di TV, aku langsung suka. Tapi waktu itu aku nggak menontonnya dari awal jadi agak bingung mengapa Michele selalu diejek oleh teman-temannya ketika remaja. Lalu setelah menontonnya untuk kedua kali di DVD aku jadi tahu bahwa sebelum Michele dewasa dan ikut reuni, ketika remaja ia harus memakai brace untuk scoliosisnya! Banyak sekali scene yang lucu di film ini, seperti ketika magnet-magnet menempel di brace Michele :D Meski di film ini banyak jokes yang "payah" tapi sebenarnya punya pesan yang sangat positif. Bahwa that you can claim to be "this-and-that" and lie to people. But in the end honesty is always best. Kalau teman-teman punya rencana bikin sleepover party, aku sarankan film ini untuk ada di list kalian :)
3. The House Bunny
Okay, film yang ketiga ini adalah my MOST favorite. Film ini nggak berpusat kepada Joanne, si scolioser. Tapi Joanne adalah salah satu dari anggota sorority yang ---somehow--- semuanya canggung. Lalu suatu hari mereka kedatangan seorang mantan Playboy bunny yang dipecat karena dianggap sudah terlalu "tua" untuk tinggal di mansion. Namanya Shelley, dan ia menjadi house mother mereka! Kehadiran Shelley menjadikan mereka lebih percaya diri dan berkarakter, termasuk Joanne yang mulai nyaman dengan kondisinya dan bahkan menghias brace nya dengan berbagai pernak-pernik. Yang lucu dari Joanne, dokter sebenarnya sudah mengizinkannya melepas brace sejak lamaaaaa. Tapi ia takut kalau dilepas tulangnya akan lembek seperti mie, hihihi. By the way, ada sebuah adegan favoritku di film ini, yaitu waktu Shelley encourage Joanne untuk mengejar laki-laki yang ia sukai. Joanne berlari semakin lama semakin kencang, sampai satu persatu bagian bracenya lepas. Lol, bahkan lebih "amazing" dari adegan asli yang menginspirasinya, ---Forrest Gump! :p
4. Kiss Me
Menurutku film ini agak misterius. Awalnya trailernya ada di mana-mana, setiap buka YouTube atau situs video sharing lain pasti deh ada promo film"Kiss Me". Tapi tiba-tiba saja *poof* trailer dan promonya menghilang dari internet. Yang aku dengar dari seorang teman online sih film ini dicancel penayangannya di bioskop dan akhirnya dirilis sebagai film di TV kabel. Film ini menceritakan tentang sepasang sahabat yang bernama Zoe dan Shelby. Zoe menghadapi masalah dengan scoliosisnya, sementara Shelby jatuh cinta dengan laki-laki yang usianya jauh lebih tua darinya. Dari trailer nya sepertinya ini seperti film remaja kebanyakan, ---tentang betapa complicated nya fase sebelum dewasa ini. Sejauh yang aku tahu film ini seharusnya dirilis tahun 2012 lalu tapi sampai sekarang nggak ada pengumuman offcial tentang nasibnya. (Update 2024: Film ini bisa disaksikan di channel YouTube Taylor Benson).
5. MIKA
Film terakhir adalah satu-satunya film Indonesia, ---dan satu-satunya yang merupakan filmku di list ini, hehehe. MIKA merupakan film yang diinspirasi oleh kisah nyata kehidupanku ketika berusia 15 tahun. Dua tahun sebelumnya aku didiagnosis mengidap scoliosis dan harus memakai brace 23 jam setiap hari. Ketika sedang libur sekolah aku bertemu dengan Mika, laki-laki yang 7 tahun lebih tua dan seorang ODHA (Orang dengan HIV/AIDS). Kami lalu saling jatuh cinta dan memutuskan untuk berpacaran :) Film ini nggak menjadikan scoliosis hanya sebagai tempelan, tapi menjadikannya bagian penting dari cerita. Ada beberapa pengalaman sebagai seorang scolioser yang kubagi di film ini, seperti misalnya kesulitanku ketika harus mengikuti pelajaran olahraga. Tapi bukan berarti film ini menggambarkan scoliosis sebagai sesuatu yang mengerikan. Malah film ini menunjukkan bahwa aku sama saja seperti remaja kebanyakan, —aku bersenang-senang dan aku juga punya pacar ;)
Dengan bangga aku bilang bahwa MIKA adalah film pertama dan so far satu-satunya yang memiliki scolioser sebagai tokoh utama, ---bukan sebagai figuran atau malah pony role yang tujuannya membuat orang tertawa. Aku harap film MIKA bisa meningkatkan awareness, bahwa scoliosis bukan lelucon dan sekedar masalah kosmetik. Scoliosis juga bisa menyebabkan rasa sakit dan menghambat aktivitas sehari-hari, terutama jika kasusnya sudah severe sepertiku. Dan aku harap MIKA nggak jadi film terakhir. Para sineas harus lebih berani membuat film dengan scolioser sebagai pemeran selayaknya orang yang "normal", bukan sebagai karakter untuk memancing iba atau dijadikan lelucon.
Nah, itu dia film-film yang memiliki tokoh/peran scoliosis di dalamnya. Bagaimana apakah kalian sudah pernah menonton salah satu, ---atau bahkan semuanya? Jika sudah mana yang menjadi favorit kalian? Atau adakah judul yang terlewat olehku? Feel free untuk membantuku mengingatnya dengan meninggalkan komentar di tulisan ini. Siapa tahu bisa jadi referensi untuk ngebuburit alias menunggu waktu berbuka puasa, hihihi ;)
proud scolioser,
Indi
_________________________________
Hi, Indi.
BalasHapusTerima kasih ya postingannya. Saya malah baru tahu loh kalo bulan Juni adalah scoliosis awareness month.. hihi *telat banget*
Btw, sukses terus ya ndi... tetap menjadi inspirasi kami, para skolioser ^_^
Iya, Juni bulan scoliosis awareness di Amerika sana. Kalau di sini kayanya Mei, deh :) Makasih yaaa :)
Hapus4 film diatas belum pernah aku tonton apalagi film pertama yang rilisnya lawas banget aku belum lahir hehehe kecuali film mika aku udah nonton beberapa kali pas pertama nonton film mika malah terbawa sedih juga :'D
BalasHapusYa, sama, aku dan kebanyakan orang di sini juga kayanya belum lahir pas film-filmnya rilis. Tapi seriung diulang di TV kabel, kok :)
HapusYa, semoga para sineas mempekerjakan scoliosis memang karena bakat dan kemampuannya. Nanti kalau berdasarkan iba filmnya jadi gak mutu, :)
BalasHapusSebenarnya post aku gak bicara tentang aktor/artis yang mengidap scoliosis, kok. Tapi tentang film-film yang didalamnya ada tokoh scolioser, alias hanya acting/bagian dari cerita. Kalau aktor/artis yang scolisis mah banyak, dan mereka semua memang bekerja karena kemampuan mereka, kok :)
HapusKebetulan saya belum pernah nonton mbak yang film diatas karena belum tahu sih.
BalasHapusFilm-filmnya masih sering diputar di TV kabel, mungkin weekend bisa coba nonton. Eh, tapi kecuali Kiss Me, ya :)
Hapusthanks infonya Indi semoga bis nonton film2 tsb.
BalasHapusSemoga bermanfaat :)
HapusSukses selalu ndi :)
BalasHapusDengan adanya awareness dan film bermutu yg mendidik, semoga kita semua yang awam lebih dapet banyak pengetahuan tentang skoliasis ya.
Iya, film juga bisa jadi sarana "kampanye". Mudah-mudahan semakin banyak film tentang/dengan tokoh scolioser yang berkualitas :)
HapusThe House Bunny itu aku udah pernah nonton, lucu banget memang..hehe
BalasHapusIya, lucu parah, hahaha :D
HapusBaca sinopsis 'waktu aku sama Mika' bikin aku pingin segera punya bukunya :)
BalasHapusMaju terus Indi, bikin lebih banyak karya yg menginspirasi lagi
Horeee, semoga suka dengan bukunya. Amen... :)
Hapusaku cuma pernah nonton yg the house bunny mba, memorable banget adegannya tuh pas cewe nya lari dan yang alatnya itu lepas gitu... itu memorable banget hehe
BalasHapusIya, itu lucu. Lebih memorable dari "run Forrest ruuuun", hehehe ":p
HapusJadi penasaran mau nonton film Mika :o
BalasHapusAyo nonton! Masih sering diulang di JGO channel dan ada DVD originalnya, lho :D *promo, lol.
HapusSemoga Indi tetap semangat untuk memberikan info tentang apa itu scoliosis yang sebenarnya. Saya yakin banyak masyarakat yang belum familiar bahkan dengan namanya sekalipun banyak yang masih asing.
BalasHapusSelain di blog mungkin bisa juga lewat media lain yang sangat dekat dengan masyarakat awam, misalnya radio?
Film memang salah satu cara untuk memberikan informasi kepada masyarakat meskipun cakupannya masih terbatas, menurut saya.
Terus semangat mengedukasi masyarakat tentang scoliosis ya :))
Yang aku tonton cuma mikaaaaa
BalasHapusorangnya asliiii, adaaaa, ramah pulaaaa, sering mampir2 ke blognya oraaaang, duuuuuh... pengen ketemu kak Indi
^,^
Semangat terus kak Indiiii <3
BalasHapusIndii kamu keren deh di hati saya.. betapa postingan ini membuka mata saya betapa hidup itu hrs dinikmati apa adanya, jadi ikutan semangat.. dah lama gak nonton film drama, baru tau juga film2 tsb ttg skoliosis.. good luck dan sukses trs ya Indii
BalasHapusaku pernah nonton the house bunny bagus juga menurutku filmnya... ngomong-ngomong soal scoliosis apa itu bisa karena posisi duduk yang salah ya..? hmm
BalasHapusIndiiii, aku kok kudet ya baru tau ada film MIKA, pdhl pas baca bukunya, di kepalaku ceritanya memang udah berbentuk film hehehe. Selamat ya, dan semoga ke depannya awareness terhadap scoliosis semakin membaik seperti harapanmu
BalasHapusaku pernah nonton yang Romy and Michelle, lucu hehe
BalasHapusbelum ada yg pernah ku tonton, hiks. :(
BalasHapuswaah sosialisasi tentang scoliosis ini memang harus ditingkatkan terus di sini ya Indi..
BalasHapusFilm Mika ini juga ada bagusnya ditayangkan di TV2 setelah keluar dr bioskop...
waah velove yg yg jadi indy...
Mika paling favorit, sukses buat mba indi
BalasHapusWah ini film sepertinya okeh juga nih mbak.
BalasHapusHmm baru nonton film mika aja saya mbak. Keren itu film. Dan gara2 film ini saya paham tentang scoliosis, dulu ngerti aja enggak,hehe
BalasHapusWaktu mbak indi BW wah agak kaget loh saya, ternyata penulisnya beneran toh, hehe membumi sekali jarang2 loh mbak
Wah baru tahu, makasih kak Indi
BalasHapusMika aja yg pernah aku tonton :) Indi apa kabar? lama gak bw nih, gimana Erin?
BalasHapusGreat awareness raising campaign, Indi! Dan betul.. Lewat film, banyak pesan baik dan informasi penting yang bisa disampaikan ya
BalasHapusKak indii maaf menyimpang heheheh .. Gimana hasil spinectornya kak, kurvanya trtakhir priksa tinggal brapa? Maaf kalo menyimpang kak soalnya baru tau blog inii ..
BalasHapus