Huaaa, nggak terasa ya sudah tengah tahun lagi. Padahal rasanya aku baru saja merayakan tahun baru dengan keluarga, ---aku dan Shane menginap di rumah Ibu Bapak, bikin bola-bola cokelat sama Ali, bawa Eris ke salon hewan... Eh, waktu lihat seisi rumah ternyata masih terpajang dekorasi warna-warni dan bungkus kado bekas, yang tandanya sudah lewat bulan Juni, ---bulan ulang tahunku :')
Entahlah apa yang membuat waktu terasa begitu cepat. Padahal rasanya aku nggak sibuk-sibuk amat. Mungkin karena aku sudah bisa lebih "menerima" dibandingkan saat-saat awal ada Corona, ya. Jadi semuanya terasa lebih "normal" meskipun sebenarnya hanya karena terbiasa, haha.
Tapi nggak bisa dipungkiri sih, sampai sebesar (---atau setua? Lol) ini pun masih nggak sabaran buat bisa cepat-cepat berulang tahun. Begitu masuk bulan Mei pasti langsung terbayang-bayang serunya merayakan ulang tahun bersama keluarga. Apalagi ulang tahun Shane juga cuma 10 hari lebih awal saja dariku, jadi pasti dirayakan bersama. ---Makin ramai makin seru, kan :D Mungkin ini juga jadi salah satu yang punya andil dalam membuat waktu terasa cepat, ya, hahaha. Soalnya fokusnya jadi ke situ melulu, meski kalau dipikir-pikir tiap tahun juga ulang tahunku ya begitu-begitu saja. Tiup lilin, buka kado, ---kaya sudah ada templatenya xD Tapi moment berkumpul dengan keluarga buatku adalah sesuatu yang istimewa. Karena aku tahu dalam beberapa situasi berkumpul itu bisa jadi sebuah "kemewahan" :)
Kalau tahun lalu ulang tahunku sengaja dibuat bertema (---Harry Potter, lumayan niat, hehe), kali ini aku memilih untuk "apa adanya" saja, alias memakai apa yang sudah ada di rumah. Nggak ada outfit khusus, kue custom made, dll. Aku dan Shane tetap akan memakai matching outfits, tapi yang sudah ada saja karena yang penting terlihat kompakan seperti Upin-Ipin xD Dekorasi pun nggak ada yang baru, semuanya berasal dari tahun lalu. ---Bahkan beberapa diantaranya bukan dekorasi ultah lho, tapi Halloween. hahaha. Termasuk cangkir-cangkir plastik yang kalau diperhatikan ada tulisan "Happy Halloween" nya. Yaaa, daripada mubazir kan. Sayang kalau cuma gara-gara tulisan jadi cuma bisa dipakai sekali saja :D
Terus apa dong yang baru? Yaaa, selain umur baru (iya lah kan tambah tua, lol), rambutku juga "baru". Spesial ulang tahun, aku minta Shane untuk mengecat rambutku dan aku memotong poniku sendiri! Bukannya sok jagoan, ya. Tapi aku memang nggak punya pilihan. Ryan, pemilik salon sekaligus stylish langgananku sejak kecil meninggal tahun lalu :'( Selain dia, aku belum menemukan salon lain yang cocok. Setelah dapat pengalaman kurang mengenakan dengan salon yang baru (padahal aku sudah menunjukkan foto poni yang aku mau), akhirnya kuputuskan saja untuk mencoba sendiri. Jadi kalau pun gagal nggak merasa rugi, karena gratis dan, ---salahku sendiri, hahaha. Nah, kalau soal Shane dipercayakan untuk mengecat rambutku, itu karena aku sudah lebih pede dengan keadaan rambutku. Semenjak ditinggal oleh stylish kesayangan rambutku lumayan mengenaskan. Kadang kering banget, kadang lepek banget. Yang biasanya rutin trimming dan treatment jadi nggak terawat karena bingung harus kemana T_T Untung saja akhirnya aku nemu hair care yang cocok dan bisa bikin kondisi rambutku membaik, yaitu Scarlett Yordanian Sea Salt Shampoo and Conditioner! :D
Yang namanya cat rambut boks pasti beda banget dengan cat rambut profesional ya. Kalau nggak dirawat, rambut langsung kering dan rontok. Makanya keputusan mengecat rambut di rumah ini nggak instan, sudah lewat research kecil-kecilan alias banyak googling, hahaha. Katanya selama rambut sehat, bakal aman-aman saja pakai cat rambut boks. Aku baru tahu lho kalau salah satu penyebab warna cat susah keluar dan nggak rata ternyata karena kondisi rambut yang terlalu kering :/ Makanya sebelum minta Shane jadi stylish pribadi, aku kencengin dulu perawatannya. Kebetulan waktu aku scroll-scroll Instagram nemu postingan tentang Scarlett Yordanian Sea Salt Shampoo and Conditioner. Nah, tanpa ragu aku langsung pesan supaya bisa segera mencoba produknya. Ini nggak gambling lho, ya. Karena aku memang sudah pakai dan cocok dengan produk-produk Scarlett untuk kulit wajah dan tubuh sebelumnya. Jadi kupikir kemungkinan besar hair carenya juga bakal cocok.
Waktu paketnya diterima, aku langsung salfok sama warnanya. Kok kayanya seger, ya? ---Untung saja nggak lagi puasa, hahaha xD Meskipun sebelum sudah lihat fotonya, ternyata aslinya lebih gemas! Scarlett Yordanian Sea Salt Shampoo warnanya biru transparan, seperti laut. Sedangkan Scarlett Yordanian Sea Salt Conditioner warnanya pink, seperti permen kapas *insert emoji gemoy di sini* Aaaah, aku memang paling lemah kalau sama produk yang warna dan kemasannya menggemaskan. Botol flip topnya kelihatan mewah banget (tapi cute, wkwk). Beda sama model-model botol produk lain yang sama-sama nge-aim remaja-dewasa muda juga, ini tuh desainnya terniat. Kayanya aku belum pernah deh nemu desain yang mirip ;)
Sebelum dipakai aku cium-cium dulu aromanya (----kebiasaan, siapa yang samaan?). Yordanian Sea Salt Shampoo punya wangi Magnolia yang fresh tapi nggak terlalu tajam. Sedangkan conditionernya punya wangi yang lebih soft, wangi evening primrose alias sedap malam. Aku langsung in love, soalnya menurutku dua aroma ini perfect match banget, ---beda tapi cocok. Biasanya kan pasangan shampoo sama conditioner punya aroma yang sama. Salut banget sama Scarlett yang berani beda (dan benar-benar works!). Duo Yordanian Sea Salt ini punya kandungan yang bisa menyerap minyak berlebih di kulit kepala, membantu mengatasi penumpukan kotoran yang melekat di kulit kepala (---cocok nih buatku yang segala produk ditumplekin di rambut, hehe), dan membantu membuka kutikel rambut sehingga perawatan selanjutnya bisa menyerap dengan lebih baik.
Manfaatnya juga nggak main-main, pas banget sama yang aku cari, ---yang mirip-mirip sama treatment di salon :D Keduanya bisa mengontrol kadar minyak pada kulit kepala, membersihkan kulit kepala, menguatkan akar rambut, memberikan volume pada rambut, mencegah rambut rontok dan bercabang (pas banget yang aku alami, huhu), menyehatkan folikel rambut dan kulit kepala, dan membuat rambut lebih berkilau, Karena aku belum mandi waktu menerima paketnya (hueheee), jadi langsung saja aku coba. Aku pakai Scarlett Yordanian Sea Salt Shampoo dengan cara yang sama seperti ketika menggunakan sampo pada umumnya. Aku tuangkan secukupnya ke akar rambut, lalu aku pijat kulit kepalaku dengan lembut dan perlahan. Setelah itu aku bilas sampai bersih.
Setelah yakin semua busa hilang, aku lanjutkan dengan memakai Scarlett Yordanian Sea Salt Conditioner. Aku oleskan ke batang rambutku (dari tengah sampai bawah, karena rambutku pendek) sampai rata. Setelah itu aku diamkan beberapa menit. Karena aku nggak bawa timer (ya iya lah, hahaha), Jadi aku kira-kira saja sampai 2-3 menit dengan cara berhitung dalam hati :p Terakhir, tinggal dibilas. Wah, rasanya segar sekali. Kulit kepalaku rasanya jadi bersih, ringan. Helai-helai rambutku juga terasa halus segera setelah pakai conditioner. Padahal biasanya suka nyangkut-nyangkut kalau rambut masih dalam keadaan basah :O
Aku rasakan manfaat maksimalnya setelah kurang lebih 2 minggu pemakaian. Rambutku rasanya benar-benar lebih sehat dan siap untuk diwarnai sendiri (---oleh Shane maksudnya, lol). Di cat rambut boks yang kubeli ada tambahan conditionernya, tapi nggak kupakai dan kuganti dengan conditioner Scarlett. Hasilnya ternyata rambutku jadi halus, no kasar-kasar seperti kalau biasanya habis dicat. Aku cat rambut sehari setelah keramas btw, jadi kulit kepalaku masih ada minyak alaminya. Katanya sih bagusan gitu daripada langsung. Oya, lupa bilang. Aku pesan Scarlett Yordanian Sea Salt Shampoo and Conditioner ini dari whatsappnya official Scarlett di 0877-0035-3000. Lewat Shopeenya juga bisa, di Scarlett Whitening Official Shop. Yang bikin aku tenang nih, produk Scarlett sudah pasti nggak diujicobakan sama hewan dan teregistrasi di BPOM. Jadi kita bisa cantik tanpa harus menyakiti, hihi. Remaja mulai usia 13 tahun sudah boleh pakai, lho. Juga aman untuk dipakai ibu hamil dan menyusui :)
Di hari ulang tahunku, ---yang juga jadi harinya Shane karena dirayakan barengan, aku merasa cantik :) Tiap ngaca rasanya seperti habis dari salon, rambutku wangi dan warna cat rambutnya vibrant banget. (---Maksudnya sesuai dengan warna di boksnya, ya). Shane juga setuju, katanya rambutku kelihatan sempurna, hahaha. Padahal bertepatan dengan hari sekolahnya Ali, lho, yang pastinya bikin aku sibuk bolak-balik siapkan segala keperluannya dan juga nahan emosi (siapa yang relate dengan drama sekolah daring? xD ). Karena Ibu dan Bapak akan datang setelah Ali selesai sekolah, jadi aku dan Shane curi-curi waktu untuk mempersiapkan ruang TV di saat Ali sekolah. Dekorasinya sih sudah dipasang di malam hari. Jadi kami hanya perlu memesan burger plant based untuk dimakan ramai-ramai dan rapi-rapi. Seperti yang kubilang sebelumnya, tahun ini ulang tahunnya tanpa tema. Jadi kue yang kupesan pun benar-benar nggak ada desain khususnya. Persegi tok, yang penting bisa dikasih lilin dan hiasan sederhana. Eits, dan juga VEGAN tentunya. Jadi bisa dinikmati bersama.
Right on time, setelah Ali selesai sekolah, Shane sudah berganti baju dengan kemeja yang match dengan dressku (yang penting motifnya sama, hahaha), Ibu dan Bapak datang! :) Wajah-wajah sumringah mereka membuat hatiku sangat gembira. Entah kenapa setiap ulang tahun aku selalu merasa jadi anak kecil kembali instead of merasa jadi tua :p Pokoknya bawaannya ceriaaaa terus. Ali berantakin rumah pun bodo amat, aku happy pokoknya, hahaha. Ngomonng-ngomong soal Ali, dia lho yang pertama memberi aku dan Shane kado. Kadonya bikin aku meleleh seperti Olaf di musim panas. Dia bikinin kami heart dari permen-permen yang dia susun dong T_T Kata Ibu Ali bikinnya semalaman.,, Huaaa, mantan-mantan pacarku juga nggak ada yang sesweet itu T_T Saking sweetnya aku sampai nggak tega makan permennya, dan sampai saat aku mengetik tulisan ini, heartnya masih aku pajang di ruang TV :')
Ibu dan Bapak juga memberi kado yang nggak kalah sweetnya. ---Sweet tapi kocak, karena kata Bapak kadonya ini untuk menemani kami yang suka makan mi instan tengah malam, hahaha. (Duh, ketahuan!). Satu set mangkuk dan satu set cangkir yang jelas sekali dipilih mereka dengan penuh cinta. Cangkirnya bergambar ayam jago, kesukaanku dan Shane! Melihat mereka meluangkan waktu untuk mencari sesuatu yang kami sukai membuatku terharu :') Sampai sedetail itu coba, padahal kan bisa saja mereka membeli motif random yang asal bagus karena mencari motif ayam jago itu nggak mudah :') Dan ternyata itu bukan kejutan terakhir. Masih ada kado titipan dari Emah (nenek) untukku dan Shane. Beliau memberi kami satu boks penuh jajanan pasar! Ya, ampun Emah, kok bisa kepikiran T_T Katanya semuanya dijamin vegan, jadi aku dan Shane nggak perlu milih-milih lagi kalau mau ngemil. Punya keluarga kaya gini, sweetnya ngalahin gula :')
Setelah buka kado, kami lanjut tiup lilin dan potong kue, ---yang kata Shane urutannya salah karena harusnya buka kado paling akhir. (Iya sih, lol). Aku lega banget kuenya sukses, rasanya cocok buat kami semua meskipun vegan, gluten free dan sugar free. Ibu sampai amaze, katanya rasanya seperti brownies pada umumnya (yay!). Pas aku potong kue ada insiden kecil yang kocak. Ali nggak rela kalau potongan pertama aku kasih sama Ibu. Katanya harusnya buatku karena aku yang berulang tahun, hahaha. Dia ngotot banget dan akhirnya diambil jalan tengah, aku jadi dapat potongan kedua. Syukurlah Ali setuju meski jadinya dia mau kue sehabis aku, dan Shane jadi yang paling akhir meskipun dia birthday boy nya xD Burger-burger yang kusediakan juga sukses, semuanya suka. Buat Ibu dan Bapak, ini kali pertama mereka menyantap burger plant based. Mereka suka rasanya dan nggak menyangka kalau pattynya terbuat dari tumbuhan. Kata Ibu rasanya seperti daging dan bikin beliau berpikir buat mulai makan vegan. Hmm, kira-kira bisa nggak ya? xD
Kami menghabiskan sisa siang dengan mengobrol sana-sini dan bercanda. Remah-remah makanan ada di seluruh penjuru rumah mungilku. Tapi aku nggak peduli, moment seperti ini terlalu berharga untuk direcoki oleh OCD ku (---yes, aku OCD dan bukan self diagnosed). Ketika waktunya Ibu, Bapak dan Ali pulang rasanya berat sekali. Aku sampai mengucapkan dadah berkali-kali berharap mereka berbalik dan nggak jadi pulang, haha. Nggak lama setelah mereka pulang, saat aku sedang beres-beres, HP ku bergetar. Ibu mengirimiku video ulang tahun dan menguplod foto kami di instagramnya. Aaaah, rasanya pengen ulang tahun lagi besok, huhu T_T
Aku sangat mencintai keluargaku. Moment-moment seperti ulang tahun, hari besar dan hari raya selalu ingin kuhabiskan bersama mereka. Kami nggak sempurna, tentu saja. Tapi aku tahu pasti bahwa aku memiliki keluarga yang hangat. ---Dan rasanya itu salah satu alasan mengapa aku bisa tetap "hidup". Mereka yang menjadikanku "aku". Doaku setiap berulang tahun selalu sama, yaitu supaya kami bisa menikmati moment-moment seperti ini di tahun-tahun berikutnya sampai... selamanya. Termasuk dengan keluarga Shane yang sekarang jadi bagian keluargaku, tentu saja. Aku bersyukur karena mereka juga sangat hangat meskipun nggak bisa sering-sering bertemu (---karena beda negara, huhu). Terutama Ibu Mertua yang selalu membuatku merasa menjadi Tuan Puteri saat berulang tahun xD Semoga doaku menjadi kenyataan. Karena meski kesannya klise, tapi keluarga memang kado terbaik yang Tuhan berikan padaku :)
lucky birthday girl,
Indi