Nggak terasa tahun 2019 akan segera berakhir. --- Well, at least buatku begitu, nggak terasa. Dibandingkan dengan tahun kemarin, tahun ini terasa sangat cepat buatku. Rasanya baru kemarin aku main kembang api di halaman rumah ortuku sama keponakan, eh tahu-tahu sekarang ada di sini, lagi nulis di rumahku sendiri sambil minum soda yang sudah flat, hahaha. Tahun 2019 adalah tahun yang baik buatku, dalam artian ada momen-momen menyenangkan tapi ada juga momen-momen yang.... begitulah, yang nggak bisa dibilang buruk tapi juga nggak bisa dibilang bagus. Ulang tahun pernikahan yang pertama adalah salah satu momen menyenangkan dan nggak terlupakan. Aku belum sempat menceritakannya di sini (---mungkin nanti). Juga waktu untuk pertama kalinya menjadi juara 3 di kontes musik, yang buatku "luar biasa" karena sebelumnya hanya sampai 100 besar saja, hahaha. Dulu, aku selalu nggak sabar untuk berbagi cerita di sini, apapun akan aku share dengan cepat. Tapi sekarang berbeda, dan aku rasa perubahan ini adalah proses pendewasaanku di tahun 2019.
Kalau sudah menikah hidup akan berubah, begitu kata teman-teman. Ada yang sibuk menjadi ibu rumah tangga, ada yang sibuk menjadi ibu baru, ada yang sibuk mengurus keuangan rumah tangga, dan lain sebagainya... Tapi aku nggak setuju. ---Bukan berarti teman-teman aku salah, tapi setiap pernikahan itu berbeda. Apa yang aku alami belum tentu sama dengan mereka, begitu juga sebaliknya. Aku masih tetap aku, dengan rutinitas yang sama. Meski berumah tangga terpisah dari orangtua sejak bulan keenam menikah, aku dan Shane nggak mendadak menjelma jadi "ibu-ibu" dan "bapak-bapak". Kami tetap act like a best friend. Aku tetap hangout bersama teman-teman perempuan, Shane pun bisa berjam-jam menghabiskan waktu dengan bermain musik dan kami tetap sama-sama happy :) Kami nggak pernah dipusingkan dengan "kata orang" tentang apa dan bagaimana pernikahan itu seharusnya. Buat kami nggak ada benar nggak ada salah. Jalani saja semua dengan santai (dan bertanggung jawab). Karena pernikahan seharusnya fun, dan kami bersyukur bisa mengalaminya.
Tapi aku tetap "berubah", dan itu bukan kerena pernikahan. Aku hanya menjadi dewasa, as simple as that. Shane (atau siapapun) nggak pernah melarang atau memintaku melakukan sesuatu. Aku boleh pakai tato di wajah kalau mau, atau nggak mandi satu minggu tanpa alasan, hahaha. Semakin bertambah usia, semakin aku berpikir sebelum melakukan sesuatu. Dulu aku adalah orang yang sangat vocal dalam mengemukakan pendapat, hampir setiap hari aku menulis di status Facebook. Ada keenngaknyamanan sedikit saja aku pasti langsung share. It's not a bad thing, tapi sekarang aku lebih berhati-hati dengan dampaknya. Sebisa mungkin aku menghindari agar nggak ada yang merasa tersinggung, atau malah aku yang terkena masalah. Aku berusaha mengerem agar nggak over share. Punya gadget baru, habis makan di restoran fancy, difollow sama idola memang "keren". Tapi aku merasa nggak perlu update puluhan foto dan menulis status panjang lebar buat menceritakan itu semua. Bukan berarti aku stop berbagi, hanya membatasi. Aku sendiri senang banget kok baca cerita atau lihat-lihat foto teman-temanku. Melihat orang lain bahagia kan bikin ikut bahagia. Jadi nggak ada yang salah dengan berbagi pengalaman dalam bentuk tulisan atau foto :)
Kita memang nggak punya mesin waktu, nggak bisa bolak-balik buat melihat apa yang terjadi sama kita kalau kita ubah skenario hidup dari A ke B seperti buku Goosebumps zaman dulu (hayo ada 90's babies atau kids nggak di sini? haha). Jadi aku nggak bisa tahu apa yang terjadi seandainya sekarang aku belum menikah. Tapi bukan berarti tanpa pernikahan aku nggak akan "berubah". Nggak ada yang bisa menghalangi seseorang dari proses pendewasaan terkecuali pikirannya sendiri. Intinya, perubahan status bukan berarti membuat seseorang otomatis menjadi dewasa. Aku bisa saja sedang duduk di sebelah Steven Tyler sekarang, di penerbangan kelas utama tapi kalau aku "memilih" untuk stuck, ya aku nggak akan dewasa.
Well, anyway sebenarnya inti dari post aku kali ini cuma mau mengucapkan selamat hari Natal dan tahun baru, kok, entah kenapa jadi panjang lebar, hahaha. Nggak apa-apa ya sekedar berbagi, lagipula aku rindu "ngobrol" sama kalian (haloooo readers) karena cukup lama nggak menulis di sini.
Outfit Christmas kompakan sama Ali, dibuatkan oleh Ibu :) |
Sama Shane juga kompakan dong! :D |
Oh iya, aku juga punya kabar yang mungkin saja bermanfaat buat teman-teman yang belum tahu mau kemana buat liburan akhir tahun. Di 4 kota di Indonesia; Bandung, Jakarta, Surabaya dan Yogyakarta sedang ada event "Out of the Boox", lho. Di sana kita bisa membeli buku-buku dari segala macam genre, lokal dan internasional dengan diskon sampai 90%! Keren banget, kan. Event ini diadakan sampai tanggal 30 Desember 2019. Jadi kalau mau beli buku buat kado tahun baru masih bisa banget! Pssst, novelku "Waktu Aku sama Mika" juga ada di sana. Boleh banget dijadiin kado, atau buat koleksi jaga-jaga kalau yang satunya lecek :p Buat lokasi di masing-masing kota bisa dilihat di gambar ya (silakan googling kalau bingung dengan alamat lengkapnya). Dimulai dari pukul 9.00 sampai 21.00 WIB, ---khusus di Surabaya sampai pukul 21.30 WIB! Besok rencananya aku dan Shane juga mau ke "Out of the Boox" yang di Bandung. Mau beli buku buat stock liburan, maklum sedang mager maksimal malas kemana-mana mending baca buku, hahaha.
Sekali lagi, Merry Christmas and Happy New Year, ya. Semoga di tahun 2020 segalanya menjadi lebih baik buat kita semua, dan semua rencana yang tertunda bisa terealisasi. Amin.
Sekian tulisan singkatku yang campur aduk kali ini. Soda flatku sudah habis jadi sekarang mau tidur dulu. Eh, besok ada yang mau ke "Out of the Boox" juga kah? Siapa tahu kita bertemu ;)
yang sedang dalam proses menjadi dewasa,
Indi
------------------------------------------------------------------------