Halo! Indi di sini! Penulis dari "Waktu Aku sama Mika", "Karena Cinta itu Sempurna", "Guruku Berbulu dan Berekor", "Conversation for Preschoolers" dan Indi nyata dari Film Mika. Welcome to "DUNIA KECIL INDI"! Salam kenal :)
Selamat pagi, bloggieeeees! Apa kabarnya hari ini, semoga baik-baik saja, ya :D
Kali ini tulisan aku nggak akan panjang-panjang, ---bahkan mungkin pendek daripada tulisan-tulisanku di status Facebook, hihihi :p
Aku hanya mau memberi kabar kalau siang ini akan ada liputan tentang UKUiki, ukulele lukis asli Indonesia di program NET 12, NET TV. Nah, di sana akan ada aku juga yang berbagi soal passion dalam dunia musik khususnya ukulele dan bernyanyi :)
Kalau kebetulan pukul 12 siang nanti kalian luang (pas jadwal makan siang, kan? Hihihi), jangan lupa nonton, ya. Mudah-mudahan liputan singkat ini memberi manfaat, atau at least menghibur :D
Okay, sekian dulu tulisanku kali ini (beneran pendek, kan, lol). Have a nice daaaaaay :)
---SIANG INI, 27 Juli 2016. Pukul 12 siang di NET TV---
ukulele girl,
Indi
____________________________________
Facebook: here | Twitter: here | Instagram: here | YouTube: here | Contact: 081322339469
Aku nggak yakin kalau masih ada yang ingat dengan cerita awal mula aku bermain ukulele. Tapi aku pernah menceritakannya di sini, di dunia kecilku. Singkatnya, tahun lalu aku tiba-tiba saja tertarik dengan alat musik asal Hawaii yang diadaptasi dari Portugis ini. Tanpa menunggu lama aku langsung membeli my very first meskipun sama sekali nggak tahu cara memainkannya. Iya, sama sekali. Kalau anak-anak lain biasanya memilih gitar sebagai alat musik basic yang dipelajari, aku lebih memilih les drum selama 2 grade. Itulah mengapa aku sama sekali nggak punya ide bagaimana cara memainkan senar-senarnya, hehehe.
Bapak bisa bermain gitar, jadi aku pikir akan lebih baik jika beliau saja yang mengajarkan bermain ukulele. Tapi karena gitar dan ukulele nggak persis sama, Bapak pun menyerah. Katanya beliau sudah "malas" untuk mempelajari hal baru dan gue diminta untuk cari guru yang lain saja, huhuhu. Berhubung nggak ada seorang pun temanku yang bermain ukulele, akhirnya aku memutuskan untuk mencari guru online. Eh, yang kumaksud dengan "guru online" itu bukan guru yang aku cari secara online, lho. Tapi website-website atau channel-channel yang menyediakan tutorial bermain ukulele. Aku pikir akan lebih praktis seperti ini, ---dan juga lebih mudah karena bisa belajar kapan pun dan kalau lupa bisa diulang :p
Di awal proses belajar rasanya macam-macan. Fun dan penuh excitement, ---tapi juga ada sedikit air mata karena jari-jari di tangan kiri rasanya periiiiiiih, huhuhu. Ini karena kulitku sensitif dan telapak tanganku (almost always) berkeringat. Makanya agak sulit untuk "membangun" callous alias kapalan :p Selain itu belajar online juga punya keterbatasan dalam visual. Misalnya ada web tanpa gambar, atau video yang kurang jelas, ---kameranya jauh banget nge-shoot nya :( Tapi setelah satu bulan aku akhirnya lumayan mengerti. Bisa memainkan lagu-lagu sederhana dan menguasai chord-chord dasar. Aku nggak belajar dari hanya 1 web atau channel, tapi ada beberapa "guru" yang cara mengajarnya sangat cocok denganku yang sometimes lemot, lol.
Salah satu guru yang cocok denganku adalah Mike Lynch, alias "Ukulele Mike". Cara mengajarnya super simple, dengan chords yang terpampang besar-besar di setiap videonya. Selain itu Mike juga bisa bernyanyi. Suaranya enak didengar, bikin belajar semakin betah, hehehe. Tanpa sadar aku rupanya jadi sering sing-along dengan video-videonya. Yang tadinya aku kesulitan bermain ukulele sambil bernyanyi, lama-lama jadi semakin lumayan. Ya, at least nggak bikin yang mendengar sakit telinga :p Apalagi suara Mike lebih rendah dariku yang ---ehm, cempreng. Jadi saat sing-along aku bisa berpura-pura berduet dengannya, hehehe.
Dua hari yang lalu, tiba-tiba saja aku teringat kembali dengan video-video Mike. Aku mengunjungi channelnya dan menonton video-videonya dengan excitement yang sama seperti ketika pertama kali menontonnya. Aku juga tertawa geli ketika melihat komentar-komentar lama yang pernah aku tinggalkan di videonya, hihihi :p Well, aku tahu "murid" Mike bukan hanya aku, tapi ada banyaaaaaaaak sekali orang-orang dari berbagai belahan dunia yang terbantu olehnya. Meski begitu aku tetap ingin mengucapkan terima kasih padanya dengan cara yang istimewa. Apa yang ia lakukan untuk viewers nya sangat berarti sekali. It might sounds lebay, tapi tanpa video-videonya mungkin aku butuh waktu lebih lama buat belajar.
Aku ingin membuat surat ucapan terima kasih untuknya, tapi setelah dipikir-pikir bahasa Inggris ku kurang baik jadi mungkin pesannya nggak tersampaikan. Lalu aku teringat dengan kebiasaan sing-along ketika belajar, ---kenapa "kami" nggak berduet saja? Aku langsung mencari video tutorial yang lagunya cocok untuk dinyanyikan berdua. Aha! Ada lagu "Tonight You Belong to Me" yang sebelumnya pernah kunyanyikan sendiri saja. Lagu ini aslinya dibawakan oleh kelompok vocal perempuan, jadi aku tinggal 'memilih' suara agar harmonis dengan Mike saja. Selama beberapa jam aku mencobanya, ---pause, ---play, ---pause, ---play, ---sampai akhirnya merasa (cukup) puas. Dengan kamera jadul andalan, aku merekam part ku dan menggabungkannya dengan video Mike. Believe it or not ini pengalaman pertamaku dalam urusan mengedit video musik. Masih banyak kekurangan, tapi aku benar-benar berusaha agar video tribute ini dibuat dengan sungguh-sungguh dan istimewa :)
Sebelum videonya diupload dan linknya dikirimkan pada Mike, aku minta Bapak untuk menilainya terlebih dahulu. Pendapatnya? ---Ehm, ---katanya sudah harmonis dan beliau cukup terkesan. Hehehe, ini jarang-jarang, lho. Biasanya adaaaaa saja yang beliau "cela" dariku :D Dengan restu Bapak, di malam yang sama (---aku merekam dan mengedit videonya dari sore sampai malam) aku upload video "thank you" ini ke channelku. Nggak lupa segera setelahnya aku mengirim pesan pada Mike, tentang rasa terima kasihku karena telah "diajarkan" bermain ukulele. Sampai hari ini belum ada balasan dari Mike. Sepertinya pesanku tenggelam oleh jutaan viewers lainnya (Mike punya 2 channel).
Sekali lagi, aku tahu permainan dan kemampuan mengedit video gue masih biasa-biasa saja. Dan pasti banyak murid Mike lain yang lebih hebat. Tapi aku hanya ingin menyampaikan rasa terima kasih dengan membuat video tibute untuknya. Nantinya ia akan suka atau nggak, it doesn't matter karena aku sudah berusaha :) In case teman-teman ingin melihat videonya, aku sertakan link nya di sini. Kalau ingin membantuku untuk menghubungi Mike juga boleh (banget!). Silakan share videonya atau langsung kirim pesan ke inbox nya. Link channel Mike aku sertakan di box deskripsi video tribute. Mudah-mudahan dengan bantuan dari teman-teman, ia bisa melihat videoku. Amen! :D
tonton videonya di sini
muridnya 'ukulele mike',
Indi
(Update 8/5/2024. Ukulele Mike meninggal dunia pada 2 Januari 2018. May he rest in peace, beliau sangat berjasa dalam perjalanan ukuleleku).
_____________________________________
Facebook: here | Twitter: here | Instagram: here | YouTube: here | Contact: 081322339469
Haloooo,howdy-do my friends? Wah, sudah bulan Juli rupanya, ---bulan Puasa juga hampir selesai. Aku dari mana saja, ya? Hihihi *pura-pura lupa* Jadi gimana guys puasanya? Semoga lancar ya. Dan berhubung sebentar lagi Lebaran, aku mau sekalian minta maaf lahir dan batin. Mohon maaf kalau ada tulisanku di sini yang nggak berkenan untuk kalian. Aku nggak pernah bermaksud begitu, kok. Sebisa mungkin aku berusaha agar tulisan-tulisanku santun meskipun tetep jujur :D By the way ngomong-ngomong soal bulan Juni yang sudah berlalu, ada yang ingat nggak sih kalau di bulan itu aku ulang tahun? Nggak ada, kan? Hehehe *jawab sendiri* Sebenarnya aku sendiri nyaris nggak ingat, lho. Soalnya selain lately ada 'sosok' yang mengganggu pikiran (---gosh, seriously biasanya aku nggak se-over thinking ini, lol), aku juga sedang sakit. Jadi selama beberapa hari di bulan Juni aku hanya menghabiskan waktu beristirahat di kamar. Kadang ingat juga sih kalau hari ultahku semakin dekat, tapi konsentrasiku memang sedang terpecah-pecah. Sampai menjelang tanggal 8 aku malah lupa kalau itu seharusnya jadi hari yang paling ditunggu-tunggu! Aduh! :D
Dulu sih kalau aku sakit menjelang ulang tahun dibilangnya kebetulan atau sugesti, tapi semakin besar meskipun lupa tanggal tetap saja ujung-ujungnya sakit, hihihi. Kayanya sih ini 'tradisi' dari tubuhku sebagai reminder untuk lebih menjaga kesehatan :) Waktu ingat kalau hari ulang tahun semakin dekat aku jadi dilema antara mau merayakannya atau nggak. Sejak aku lahir sampai sekarang rasanya belum pernah satu kalipun nggak merayakan ulang tahun. Eits, jangan salah mengerti ya... Merayakan yang dimaksud bukan berfoya-foya, tapi sebagai bentuk rasa syukur karena masih diberikan usia untuk terus berpetualang oleh Tuhan, dan yang paling penting ini menjadi moment untuk mengenang saat-saat aku lahir ke dunia, ---moment betapa bahagianya Ibu dan Bapak ketika bertemu aku untuk pertama kalinya :) Meski sederhana, di hari ulang tahun biasanya aku berusaha memberikan 'personal touch'. Ya, diberi tema ala kadarnya agar lebih berkesan. Tapi untuk tahun ini jangankan tema, kuenya saja belum tentu ada, hihihi.
Di tanggal 10 Juni entah kenapa seperti ada suara dalam kepala yang bilang, "Ayo, rayakan saja, Indi... Rayakan...". Lol, just kidding. Yang betul Ibu terus-terusan bertanya tentang ulang tahunku. Katanya kenapa aku nggak mengundang teman-teman dan makan-makan seperti biasa. Setelah dipikir-pikir, betul juga, ---why not?! Untuk tema memang sudah hampir mustahil, tapi untuk mengundang beberapa orang sepertinya masih bisa. Jadi menjelang tengah malam aku mengirim pesan pada beberapa teman untuk datang ke rumah orangtuaku esok sorenya. Reaksi mereka? Sudah pasti surprise, dong, hihihi. Mereka mengira untuk pertama kalinya sejak mengenalku, tahun ini akan jadi tahun perdana tanpa syukuran ultahku :p Aku mengundang 4 orang teman dan semuanya kompak menjawab "insyaallah" yang sadly malah diartikan sebagai 'nggak janji', lol. Aku pikir, ya sudahlah yang penting berniat baik untuk mengundang. Iseng-iseng aku juga meminta Dhian, salah satu temanku (---well, she's my BFF) untuk membuatkan kue ulang tahun. Dan jawabannya adalah... "nggak janji." Wuaaah, rupanya harus siap-siap nggak ultah deh tahun ini, huhuhu.
Meski aku bilang kalau nggak yakin akan merayakan ultah, tapi Ibu tetap menawarkan diri untuk memasak. Katanya kalau bersiap-siap dari pagi sebelum sore juga bisa selesai memasak. Ya sudah, aku request makanan kesukaanku; spageti dan salad. Dan dengan inisiatif sendiri Ibu juga memasak nasi goreng. Katanya kalau bulan Puasa mungkin orang akan lebih pilih nasi daripada mie, hihihi. Supaya nggak sepi aku juga membeli permen, soda, biskuit dan solo cup. Semuanya sengaja kupilih yang berwarna pink, jadi meski nggak bertema tapi ulang tahunku tetap terlihat 'rapi' dan cocok dengan desain undangan bergambar Hello Kitty yang kukirim via online. Belakangan aku sedang senang bereksperimen dengan resep-resep makanan manis, sekalian unjuk gigi (lol) aku membuat rum ball plus Pocky dan Pejoy stick yang katanya sih enak :p Tepat sebelum jam 5 sore aku mendapat kabar Angie yang terjebak hujan dan Cut Hanna yang sedang sakit karena terjatuh sampai nggak sadarkan diri (——Aduh, Acut…) :( Sudah pasti mereka plus Ima berhalangan hadir. Aku memang nggak begitu berharap karena undangannya super mendadak, jadi rasanya senang sekali waktu tahu Dhian dan Ray sudah di perjalanan menuju rumah orangtuaku :D
Seolah sudah janjian, Puja (my bro), istri dan anaknya, Nenek dan juga Tante datang dalam waktu hampir bersamaan. Ray dan Dhian pun menyusul nggak lama kemudian. Wah, surprise Dhian pakai baju warna pink, padahal nggak ada dress code nya, lho, hihihi. Itu membuat kami terlihat kompak karena aku juga memakai dress berwarna pink. Dan ternyata bukan hanya baju Dhian yang warnanya senada, kue yang ia buatkan untukku pun berwarna pink dan bergambar Hello Kitty! Wah, tanpa sengaja ulang tahunku jadi bertema Hello Kitty nih, seperti 2 tahun yang lalu, hihihi. Sama seperti reaksi Dhian dan teman-teman yang lain, Nenek juga kaget kenapa aku merayakan ulang tahun dengan begitu mendadak. "Coba kalau Emah dikasih tahu dari kemarin-kemarin, pasti bawa kado," begitu katanya. Aku jawab saja, "Kado bisa menyusul, kok, hihihi."
Seperti yang sudah-sudah nggak ada 'jadwal' khusus saat ulang tahun. Kami hanya mengobrol random sana-sini dan tahu-tahu waktu berlalu. Sebelum makan makanan berat kami menikmati rum balls buatanku. Ini adalah kali pertama Ray dan Dhian mencicipinya, biasanya hanya keluarga di rumah yang aku jadikan 'kelinci percobaan' dari resep-resepku :p Ternyata menurut mereka enak, meskipun nggak terbiasa karena rumnya begitu kuat. Hehehe, sebenarnya aku kan sengaja, ini adult snack gitu, ---anak-anak dilarang coba :p Setelah menghabiskan beberapa rum balls, Ibu langsung memanggil kami untuk makan. Ada yang lucu, sebelumnya kami mengobrol seru (baca: ngomongin orang, lol) tentang 'kenalan' kami yang kombinasi menu makanannya ajaib. Ada yang lontong campur spageti dan ada yang nasi goreng campur sop buntut. Eh, ternyata kami juga begitu, habis makan spageti disusul dengan nasi goreng. Untung saja nggak digabung dalam 1 piring seperti 'kenalan-kenalan' kami itu, hihihi :D Meski begitu kami tetap kekenyangan maksimal. Padahal kue buatan Dhian belum dicicipi, lho :)
Karena waktu sudah semakin larut, jadi kami nggak menunda-nunda waktu. Begitu selesai makan langsung tiup lilin dan potong kue! Nasi goreng dan spagetinya hanya diberi waktu untuk turun ketika kami bernyanyi "Selamat Ulang Tahun" dan "Potong Kuenya", saja, hehehe. Tapi berhubung kuenya Dhian enak (dan cute!) jadi perut kami masih sanggup untuk menampung masing-masing 1 potong kue. Meski sederhana dan serba mendadak tapi moment seperti ini selalu membuatku terharu dan super bahagia. Rasanya aku sangat dicintai dan diberkahi, ---orang-orang yang disayangi rela meluangkan waktunya untukku :) Seperti biasa Ray menjadi juru foto dan mengabadikan moment ulang tahunku. Well, kalau ada Ray Bapak biasanya memang bisa 'beristirahat' dulu dari perannya sebagai fotograferku :p Sekitar pukul setengah 9 malam Dhian pamit pulang. Kami sempat bergurau bahwa ia adalah tamu VIP, ---padahal sih memang yang diundang sedikit dan kebetulan berhalangan hadir, hihihi. Aku bersyukur sekali punya sahabat yang selalu berusaha ada untukku. Kalau diingat-ingat, Dhian inilah yang nggak pernah absen setiap kali aku berulang tahun :)
Setiap ulang tahun rasanya selalu berbeda, tapi semuanya istimewa. ---Dan kalau boleh aku bilang semuanya 'the best', hehehe. Katanya saat berulang tahun adalah waktu untuk merenung, menjadi lebih wise karena waktu di dunia semakin sebentar. Aku nggak menolak itu, tapi juga memilih untuk merayakannya. I'm so blessed untuk bisa menikmati waktu menyenangkan di dunia. Aku grateful dan ini adalah caraku mengekspresikannya :) By the way hanya beberapa jam saja setelah acara ulang tahun, aku dengan diantar Ray pergi ke IGD karena ada rasa nyeri di private areaku. Rupanya aku punya kista bartholin yang ukurannya kira-kira seujung jari kelingking. Dokter memintaku untuk nggak terlalu khawatir dulu dan memeriksakannya kembali ke gynecologist keesokan harinya. I did, dan another surprise, ---ternyata aku juga punya hernia. That's why terkadang jalan kaki terasa nggak nyaman untukku, uhuhuhu. Apa aku kaget? Iya. Apa aku khawatir? Iya. Tapi aku nggak takut karena selama ini selalu berusaha menjaga kesehatan. Aku yakin bisa segera mengatasinya ;) Dan aku anggap ini juga kado dari Tuhan, karena bisa mengingatkanku bahwa hidup itu seperti roda. Aku baru bersenang-senang dengan orang-orang yang aku cintai dan beberapa jam kemudian berakhir di IGD. Aku bisa bilang apa lagi?... I'm blessed ;)
My newest ukulele cover, rasanya menggambarkan sekali apa yang sedang aku alami, hihi :D
blessed birthday girl,
Indi
(Diedit 10/3/2024. I just realized that this is my last post that mentioned "Ray". I decided to end our relationship shortly after my birthday, —-silently but very confident that I had made the right decision. I cut off all contact with him and there is no hatred. It's just as simple as I know he's not the one 😊).