Hari ini ternyata sama dengan hari kemarin. Hujan nggak berhenti-berhenti sejak siang sampai sore. Kalau di hari lain siang-siang rasanya gerah, nah 2 hari belakangan ini rasanya dingiiiin banget. Sampai-sampai kalau aku keluar rumah untuk main sama Eris (anjingku), rasanya kayak masih pagi pagi padahal sudah jam 2 siang, lho!
Tapi meski hujan hariku tetep harus berjalan. Seperti hari kamis lainnya, it's time for my English course. Karena kelas dimulai jam 4 sore, jadi siangnya aku santai-santai saja. "Ah, paling sebelum kelas mulai hujannya juga reda", begitu pikirku.
Sambil nunggu jam 4, aku siap-siap dulu. Aku bahkan sempat cat kuku ku pakai warna biru langit, lho! Hihihi, ceritanya mensugesti diri supaya suasana hati tetep seperti "langit cerah", nggak "mendung" kaya cuaca sekarang. Nggak tahu kenapa bawaan aku happy dan semangat banget! Untuk pilih baju aja aku cuma butuh lima detik (serius, aku buka lemari dan langsung ambil bajunya secara random, lol). Sama sekali nggak mikirin cocok atau nggaknya ;)
Setelah aku cuci muka dan gosok gigi, aku langsung pakai baju yang dipilih tadi. Waaah, ternyata cocok! Senangnya, walaupun random ternyata hasilnya nggak tabrak warna. Langsung deh aku nyanyi-nyanyi kaya di film musikal (hahaha, ini bukan adegan dramatisasi, tapi kenyataannya kalau seneng aku memang suka nyanyi sambil muter-muter kaya gasing gitu). Nggak lupa aku langsung nenteng-nenteng camera digital buat minta difotoin bokap yang baru pulang dari undangan.
Ternyata oh ternyata...
Di luar masih hujan! Aku sempet manyun karena tahu kalau kemungkinan mangabadikan "style" hari ini terhambat :'(
"Sudah, ya? Kan sayang nih kameranya".
Dan aku pun makin manyun. Masa sih bokap lebih sayang sama kamera daripada sama anaknya :'(
Tapi aku nyerah. Aku hapal banget kalau bokap bilang "Sudah" artinya ya sudah (masa "belum", hehehe). Rasanya aku pengen nangis sambil hujan-hujanan deh waktu lihat foto-fotoku di kamera...
SEMUANYA shaking dan mukaku nggak jelas.
Oh, Bapak... Hiks...
Jepret pertama: blurry. |
Akhirnya setelah waktu les makin mepet, diputuskanlah untuk pakai becak. Iya, becak! Di lingkunganku memang masih ada, kok (asyik, kan sudah kaya serial "Keluarga Cemara" aja, lol).
Meski becak sudah ngepot-ngepot jalannya, tetep aja aku sampai tempat les jam 4.30 sore. Terlambat. Dengan malu-malu (nggak, ding, hihihi) aku ketok-ketok pintu kelas dan minta maaf. Bukan, aku bukan minta maaf karena terlambat, kok. Tapi aku minta maaf karena sudah mengotori lantai kelas dengan sepatuku yang habis injak genangan air, hihihi. Untungnya my teacher baik hati dan langsung persilakan aku duduk di samping seorang murid baru.
Belum teratur detak jantungku (beneran, rasanya kok hari ini "penuh kejutan" ya?), Mr. Ridwan (my teacher) sudah minta murid-murid tercintanya bikin skenario singkat tentang "thanks for the hospitality". What?? Ada apa ini? Aku belum tahu materinya sama sekali! Jujur, aku sedikit panik, apalagi waktu tahu kalau partner "drama" ku adalah si murid baru yang mana sama-sama nggak tahunya kayak aku, huhuhu...
Setelah 5 menit penuh keheningan, akhirnya aku dan si murid baru mulai berkenalan. "Aku Indi", "Aku Jesicca". Dan kami pun hening lagi.
Untunglah setelah "curi dengar" dari Mr. Mora dan Hari (dua murid yang duduk di sebelah kami), aku dan sang partner mulai mengerti dengan tugas hari ini. Meski nggak mudah kami bisa mengerjakan dengan baik dan relatif lancar meskipun bukan yang terbaik di kelas. Ah, leganya... Thank God :)
Di tengah kelegaan HP ku rasanya bergetar. Dengan sembunyi-sembunyi aku cek, dan ternyata benar ada SMS. Dari Ray. Katanya,
"Ban bocor. Mas lagi tambal dulu di ****".
Ya Tuhan....
Sampai jam 6.30 malam ternyata Ray belum bisa jemput aku. Tanpa bermaksud dramatis aku nyender di tembok dekat parkiran tempat les sambil mandangin hujan yang semakin deras. Nggak disangka aksiku ini mengundang simpati warga, eh maksudnya beberapa staff dan guru. Mereka menawari aku kursi untuk duduk sambil menunggu. Entah keberapa kali aku nerima pertanyaan macam, "Belum dijemput?" atau "Ray dimana?". Aku tahu maksud mereka baik, tapi di tengah suasana kayak gini, hatiku malah makin nelangsa, huhuhuhu...
Sudah 40 menit aku menunggu sejak jam pulang. Ray masih belum kasih kabar tentang kapan ban'nya selesai ditambal. Akhirnya aku telepon dia dan bilang kalau aku mungkin lebih baik cari becak saja karena hari makin gelap. Ray setuju. Akhirnya dengan bantuan Mr. Garden (dia suka baca blog ini, lho. Disapa dulu, ah, "Haloooow, Mr. Gardeeeen", hehehe) aku bisa pulang pakai becak yang tiba-tiba aja nongol.
Di perjalanan pulang nggak henti-hentinya aku mengucap syukur. Akhirnya aku semakin dekat dengan rumah. Soal atap becak yang bocor dan sempat kejebak banjir biarlah diabaikan. Yang penting setelah 30 menit perjalanan aku sampai rumah (iya, hujan yang makin deras bikin perjalanan 3 kali lebih lama daripada biasanya).
Setelah di rumah aku langsung ganti baju dan minum teh hangat. Keinginanku buat difoto terpaksa ku buang jauh-jauh. Kan konyol dapat 1 foto bagus tapi besoknya badan meriang, hihihi.
Syukurlah akhirnya urusan "tambal ban" selesai dan Ray bisa sampai ke rumahku dengan selamat meskipun dalam keadaan basah kuyup dan kedinginan.
Teh hangat. |
Hari ini, ternyata rencana yang sudah aku susun nggak berjalan dengan baik. Maunya sih aku difoto dulu sebelum pergi. Maunya sih aku masuk kelas tanpa terlambat. Maunya sih Ray yang jemput aku. Maunya sih Ray lihat aku pakai baju yang tadi bukannya piyama...
Maunya sih, maunya.. Maunya...
Ah, kalau dipikir-pikir kok aku malah banyak maunya, ya? Egois. Aku jadi merasa bersalah. Hari ini aku memang mengucap syukur, tapi rasanya malah seperti sekedar "menghibur diri". Padahal seharusnya syukur adalah syukur. Suka cita, berterima kasih karena telah diberikan berkat oleh Tuhan. Mungkin pengharapan aku hari ini terlalu banyak. Aku sampai lupa kalau banyak hal kecil yang sepatutnya membuatku bersyukur. Berkenalan dengan teman baru, dikelilingi orang-orang baik di tempat les, minum teh berdua dengan Ray setelah kehujanan. Bahkan becak yang tiba-tiba muncul didepan tempat les pun seharusnya aku syukuri.
-------------------------------------------------------------------------
Karena Cinta itu Sempurna, my second novel sekarang tersedia diseluruh toko buku besar di Indonesia, lho Jangan lupa siap-siap bulan depan aku bakal bagi-bagi hadiah! :)