Senin, 24 Desember 2012

Puisi untuk Mika (Selamat Malam Natal, my AIDS Fighter)

Untuk: Mika di surga
Dari: Indi di Bumi.
Cc: Tuhan yang sangat baik.

Waktu itu.

Rambut panjangmu dipotong sembarangan.
Sorot matamu berubah.
Lemah...
Kamu bahkan hampir tidak bisa bicara.

Kamu minta aku duduk, tapi lalu aku berbaring.
Aku dengar kamu bernyanyi.
Berusaha... Lirih.
Habis. Ternyata kamu pergi.

Siapa yang menjagaku?
Siapa yang menjagaku?
Siapa yang menjagaku?
Siapa yang menjagaku?


Aku ketakutan. Aku sendirian.
Aku mau pegang kamu. Jangan pergi Mika, jangan pergi, Mika.
Tapi Tuhan bilang ini sudah waktunya.
Kamu harus pulang.

Tapi ini malam natal.
Kenapa sekarang?
Aku marah.
Aku marah...

Ibumu bilang kamu tidak pergi.
Kamu hanya pulang, karena waktumu sudah habis.
"Mika itu malaikat, Indi".
"Dan malaikat rumahnya bukan di bumi".


Aku pikir ibumu bohong. Kamu kan tidak punya sayap.
Lalu ibumu bilang lagi, "Mika sedang ambil sayapnya di surga".
"Karena Tuhan butuhkan Mika".
"Untuk menjadi malaikat di malam natal".


Aku tidak menangis.
Tadinya karena marah.
Aku tidak menangis.
Sekarang karena bangga.


Sekarang.

Ini malam natal.
Dan aku sangat bahagia.
Aku tahu Mika baik-baik saja.
Mengawasiku dari surga.

Aku tidak perlu khawatir tidak ada yang menjaga.
Mika tidak kemana-mana dan ingin aku kuat.
Seperti dia yang mengalah pada AIDS nya.
Bukan dikalahkan.

Ini malam natal.
Dan aku hampir bisa merasakan.
Mika memelukku dari belakang sambil berkata;
"Selamat malam natal, Sugar. Jangan jadi anak nakal".

Aku tersenyum, hampir tertawa.
Sampai jumpa lagi Mika.
Aku pasti ke sana jika waktuku tiba.
Tunggu aku di Surga!


sugarpie mu yang sudah besar,
Indi

Senin, 17 Desember 2012

Life :)



What I wore? Headband: Random ~ Dress: Toko Kecil Indi ~ Shoes: Noche

*Lihat kalender*
Oh, my God... Hi, bloggieeees!!! Bagaimana kabar kalian? Semoga baik-baik saja, ya. Nggak terasa ternyata gue sudah lebih dari 3 minggu absen menulis di blog ini :( Alasannya, ya masih sama seperti yang sebelum-sebelumnya. Kalau ada yang menebak karena gue sibuk dan kesehatan gue menurun... ya... itu memang jawaban yang tepat, Hehehe :p
Kemarin, waktu di rumah seharian karena sedang izin nggak bekerja (yup, i was "that" sick...), gue menyempatkan membaca ulang post-post lama di blog ini. Awalnya hanya sekedar bernostalgia dan melihat apakah gaya menulis gue berubah atau nggak, tapi lalu gue menyadari sesuatu yang terjadi selama gue menceritakan kejadian sehari-hari yang gue alami di blog ini: kehidupan gue bertumbuh.

Iya, tanpa sadar kehidupan gue bertumbuh, berubah dari fase ke fase, dan gue menceritakannya di sini. Hanya sekedar bercerita, sehingga gue nggak pernah menyadarinya seandainya saja nggak memutuskan untuk membaca ulang. Di awal-awal post, gue sering bercerita tentang kehidupan sebagai mahasiswa semester akhir, dimana gue berjuang untuk menyusun skripsi dan melawati sidang dengan baik. Lalu gue mengalami saat-saat wisuda yang sebenarnya nggak terlalu gue inginkan karena menurut gue (saat itu) yang terpenting adalah kelulusannya, bukan perayaannya. Cerita berlanjut dengan pilihan gue untuk bekerja di rumah. Menjadi seorang penulis dan designer pakaian full time. Gue sangat menikmati saat-saat itu meski bukan tanpa hambatan. Gue ingat, setiap ada pembaca yang bertanya tentang pilihan pekerjaan gue, gue selalu menjawab dengan mantap bahwa gue yakin dengan apa yang gue lakukan dan bangga dengan keputusan gue.






Saat itu, gue pikir "tantangan" yang gue dapatkan sudah cukup. Berpacu dengan deadline dan terkadang dealing dengan konsmumen yang kurang menyenangkan sudah cukup membuat gue kelelahan dan kadang ingin mengambil masa break panjang. Bekerja di luar rumah atau mengambil pekerjaan lain sama sekali nggak terpikirkan saat itu. Lalu gue mulai menemukan (atau tepatnya mengingat) kesenangan gue di bidang yang lain: anak-anak. Gue sangat mencintai anak-anak sehingga rela baby sit seorang keponakan yang super aktif tanpa dibayar sepeserpun. Gue lakukan itu hanya semata-mata karena gue menyukainya. Pikiran gue pun berubah: gue ingin menjadi guru TK. Yup, gue memutuskan untuk bekerja di luar rumah tanpa meninggalkan pekerjaan-pekerjaan gue sebelumnya. Gue ingin mempunyai 3 pekerjaan sekaligus karena apa yang gue inginkan adalah yang gue cintai.

Gue benar-benar amaze dengan apa yang terjadi pada hidup gue hanya dalam waktu beberapa tahun belakangan. Fase lulus kuliah sampai bekerja yang gue tulis di blog ini membuat gue yakin bahwa gue nggak seharusnya menentukan batasan tentang kemampuan gue. Gue ingat jauh sebelum hari ini, ketika gue masih memakai seragam putih abu-abu, banyak sekali hal yang menakutkan buat gue. Di-bully oleh senior, ujian matematika, diejek karena potongan rambut yang ketinggalan jaman dan banyak lainnya. Dipikiran gue hanya ada bagaimana cara melalui itu semua dan nggak berani berpikir bahwa gue bisa melewati masa yang lebih berat dari pada itu. Itu sudah pasti menjadi masa yang paling berat, begitu gue pikir.
Padahal seberapa sering gue mengalami hal seperti ini? Melewati fase ke fase tanpa gue sadari? Gue lebih kuat daripada yang gue pikir. Sebelum fase SMA ada fase SMP, sebelumnya ada fase SD, TK... bahkan fase bayi ketika gue pikir nggak akan pernah bisa keluar rumah tanpa bantuan orang lain.


:D

Angie (kanan): fotografer untuk post ini. Thanks, Ngie :D

Sebuah fase ternyata hanya terasa berat ketika "waktunya" saja. Semuanya terasa menakutkan dan imposible hingga membuat gue merasa nggak mungkin bisa menghadapi hal yang lebih berat dari situasi yang sedang gue alami saat itu. Let say, situasi "terberat" yang pernah gue alami adalah fase dimana gue harus pakai back brace (penyangga tulang belakang) selama 5 tahun dan 23 jam perhari karena scoliosis yang gue idap. Saat itu rasanya dunia gue runtuh dan nggak mungkin lagi bisa pakai baju fashionable seperti perempuan kebanyakan. Tapi, hey, setelah 5 tahun semuanya berakhir. Gue bisa pakai apa saja yang gue mau dan bahkan gue bisa bergerak bebas. Fase. Itu artinya akan ada akhirnya :)

Gue sekarang bekerja di pre school sebagai guru. Gue juga nggak meninggalkan dunia menulis dan fashion yang sangat-sangat-sangat gue cintai. Gue menjalani ketiganya dengan bahagia. Bahkan bukan hanya novel, gue mulai menulis artikel sekarang. Dulu gue nggak pernah membayangkan akan seperti ini karena gue pikir bisa bekerja di rumah saja sudah cukup, gue nggak akan bisa lebih dari itu. Tapi dengan nggak underestimate terhadap diri sendiri (baca: membuat batasan) ternyata membuat gue bisa menjadi 'lebih' daripada yang gue bayangkan sebelumnya. Well, hal berat memang kadang masih terjadi, dan akan terus tejadi. Tapi dengan menghadapi dan percaya bahwa usaha, doa dan kerja keras akan membuahkan hasil, gue bisa jadi apa saja. Kita bisa jadi apa saja. Karena hidup adalah tentang terus bertumbuh untuk menjadi lebih baik :)


cheers,

Indi

____________________________________________________________

catatan: Foto-foto di post ini diambil di sela-sela lunch break oleh Angie, seorang rekan bekerja gue di pre school. Dengan pekerjaan baru gue ternyata nggak membuat gue berubah, gue masih senang dengan foto-foto, hahaha. Bahkan di waktu yang sangat singkat ini gue menyempatkan untuk mewawancari Miss. Dewi (rekan bekerja gue yang lainnya) untuk dijadikan narasumber artikel terbaru gue. Teman-teman bisa membaca hasilnya di sini. Dan seperti biasa, teman-teman bisa menghubungi gue di sini atau di sini. Untuk keperluan sponsorship dan undangan bisa contact manager gue di 081322339469 :)

Senin, 19 November 2012

Tentang "Guruku Berbulu dan Berekor" :)

Hi bloggies! Wow, it's been a while ya gue nggak menulis di sini :") Bagaimana kabarnya? Ada cerita baru kah? Hehe, gue bahkan nggak sempat blog walking, padahal itu part yang paling gue sukai dalam blogging, lho... Sudah 2 minggu belakangan gue memang nggak produktif, jangankan menulis di sini menulis untuk pekerjaan gue pun nggak karena ---well, okay ini pengulangan sakit bulan lalu--- gue kena batuk alergi lagi! :( Bahkan waktu gue menulis cerita ini pun belum sembuh betul, tapi gue baru saja mengalami hal menyenangkan dan nggak untuk membaginya :D

Selama 2 minggu kebelakang bukan cuma menulis yang absen dari kegiatan gue, gue juga melewatkan beberapa peristiwa penting. Salah satunya adalah ulang tahun Ray! Ray berulang tahun pada tanggal 7 November, tapi baru semalam gue berkesempatan mengucapkan selamat secara langsung, alias baru bisa bertemu. Ya, I know, that was so sad... Tapi yang terpenting moment bertemunya, kan? Dan gue sangat senang sekali karena bukan saja karena kami bisa menghabiskan waktu bersama-sama, tapi Ray merubah perayaan ulang tahunnya menjadi... perayaan untuk gue!

Gue selalu tahu bahwa Ray itu sweet (ya, dia manis meski sering menyebalkan, hehehe) Tapi yang semalam dia lakukan benar-benar membuat gue terharu. Nggak seperti biasanya kami nggak pergi bersama-sama, tapi gue sudah ada lebih dulu di sebuah mall karena sebelumnya harus membeli lensa kontak baru (minus 5! Arrgh, lol). Sedikit terlambat, Ray datang menghapiri gue sambil membawa kantong plastik yang besar. Gue tahu isinya pasti kue karena kami akan merayakan ulang tahunnya. Tanpa menunggu lama Ray meminta gue mengintip apa isi dari kantong plastik tersebut. Hampir saja gue berkata, "Tuh, kan kue" tapi terhenti waktu melihat apa isinya.
Iya, memang ada kue di sana. Tapi bukan kue ulang tahun Ray. Nggak ada lilin berangka "29" atau pun tulisan "Happy birthday", yang ada adalah sebuah kue dengan bergambar kelinci dengan latar hijau menyala bertuliskan "Guruku Berbulu dan Berekor". Itu adalah gambar dari cover novel ke tiga gue! Ray mengganti perayaan ulang tahunnya menjadi perayaan terbitnya novel ke tiga gue, atau let's say... ini syukuran :)

Well, gue tahu tadi sudah bilang, tapi gue benat-benar terharu. Gue bahkan nggak berani menyentuh kue nya dan hanya memandanginya sambil bertanya pada Ray cerita dibalik kue ini. Ternyata Ray menembus hujan untuk mengambil kue yang sudah dia pesan jauh-jauh hari ini sebagai kejutan untuk gue. Yep, Ray sudah merencanakannya, dan hujan lebat nggak bisa menghentikannya. Itu menjelaskan kenapa bagian samping kue nya sedikit rusak, dia buru-buru, hehe. Tapi itu nggak mengganggu gue sama sekali, karena itu tandanya Ray benar-benar berusaha untuk kue ini :)

The cake! Sedikit rusak tapi tetap cute. Thanks, Ray :)
Kaget! Cuma bisa menatap :p
Posing with the cake :)

Semalam sepertinya seluruh dunia baik sekali pada kami (lol, berlebihan). Malam sudah semakin larut, dan karena kami sedang di mall, Ray membawa kue nya ke mana-mana (bahkan saat kami ber karaoke). Sulit menemukan tempat dimana kami bisa memotong kue dan (seenggaknya) makan beberapa gigitan untuk "seremonial". Perayaan belum terasa seperti perayaan jika kue nya belum dipotong dan mengucapkan syukur, kan? :) Sebagian besar restoran melarang pengunjung membawa makanan dari luar ---kalau ketahuan, lol---. Dan setelah berjalan dari lantai paling atas sampai dasar kami mencoba satu tempat yang tadinya malah dijadikan pilihan terakhir: Pizza Hut!
Di luar dugaan begitu kami masuk seorang mbak-mbak (pegawai Pizza Hut) langsung menyambut kami dengan hangat, "Kakak, kemana saja kok nggak pernah kelihatan?".
Ya, ampun... itu menyenangkan sekali, masih ingat kami meski sudah lama nggak mampir rupanya! Gue dan Ray langsung tersenyum senang dan bertanya apa kami boleh makan kue di sini. Mbak-mbak (dan pegawai yang lainnya) memperbolehkan bahkan menawari kami pisau dan piring! :D Gue merasa benar-benar blessed... Bukan itu saja mereka membantu mengambil foto kami dan mengizinkan kami memakai tempat mereka sampai seluruh pegawai di sana selesai beres-beres. Iya, kami adalah tamu terakhir dan satu-satunya yang diizinkan order setelah pukur 9.30 malam! :"D

Tanpa membuang waktu Ray langsung membuka kotak kue nya dan kami mengucap syukur. Kalau gue ingat-ingat rasanya doa gue agak sedikit campur-aduk, mungkin karena begitu senang, hehe, tapi gue percaya Tuhan pasti mengerti maksud umat-Nya :D
Gue lalu memotong kue nya. Seharusnya potongan pertama untuk Ray, tapi lalu kami berubah pikiran dan memutuskan bahwa yang pantas menerima potongan pertama adalah para pegawai Pizza Hut, hahaha. Karena berkat mereka kami bisa punya private party :p Serius, seandainya salah satu dari mereka membaca tulisan ini, sekali lagi gue dan dan Ray ucapkan terima kasih sebesar-besarnya. Bantuan kalian berarti sekali untuk kami :)))

Ray mendapat potongan ke dua dan langsung melahapnya sampai habis. He's the birthday boy, tapi dia merelakan potongan kue pertamanya untuk orang lain dan memberikan gue sebuah perayaan yang begitu menyenangkan. Bless his heart, really blessed to have him :))


Ah, iya sepertinya gue belum sempat bercerita tentang ini. Novel ke tiga gue, "Guruku Berbulu dan Berekor" terwujud karena bantuan dari Ray. Dia mungkin akan bilang "sedikit", tapi menurut gue apa yang dia lakukan benar-benat besar. Jauh sebelum novel pertama gue "Waktu Aku sama Mika" dan novel kedua gue "Karena Cinta itu Sempurna" terbit dan menjadi best seller, gue sudah lebih dulu memimpikan novel ke tiga gue. Iya, "Guruku Berbulu dan Berekor" adalah novel yang gue cita-citakan sejak lama. Sebelum gue mengenal cinta dengan anak laki-laki, gue lebih dulu mengenal cinta dengan hewan-hewan peliharaan gue. Haha, biar gue jelaskan, ini rasa cinta yang berbeda dengan ketika gue melihat cute boy dan gue berdebar-debar. Tapi ini tentang cinta tanpa syarat dan tanpa patah hati. Tentang ketulusan dan kesetiaan karena mereka ---para hewan--- memang ditakdirkan untuk selalu hidup rukun berdampingan dengan gue, ---manusia.

Dengan dukungan dari Ray gue mengemukakan ide tentang konsep novel ke tiga pada Homerian Pustaka (publisher) yang ternyata langsung disambut positif. Benar-bener mengejutkan karena ide dari novel ini sangat sederhana, yaitu mengumpulkan kisah-kisah inspiratif yang dialami seseorang dengan hewan peliharaannya. Dan hasil penjualan dari novel ini akan disumbangkan pada hewan-hewan yang membutuhkan.
Gue senang sekali karena ide gue diterima, tapi ide yang sederhana bukan berarti sederhana pula proses realisasinya. Gue harus mencari relawan-relawan yang mau membagi kisahnya tanpa dibayar sepeser pun. Dan tebak siapa relawan pertama yang gue temukan? It's Ray! Dia membagi kisah tentang Veggie, seekor anjing yang menjadi penyembuh dari trauma masa kecilnya karena pernah digigit anjing. Iya, anjing yang membuatnya trauma, anjing pula lah yang menyembuhkannya, karena Ray akhirnya mengerti bahwa trauma nya sama sekali nggak beralasan. Dan, Veggie, si anjing penyembuh adalah anjing milik gue, yang menginspirasi gue membuat novel ini :)

Bantuan Ray membuat gue semangat untuk mencari relawan-relawan lain, dan setelah 3 bulan yang melelahkan namun menyenangkan terkumpul lah 35 kisah dari para relawan yang diantaranya bahkan banyak yang belum gue temui sama sekali. Gue hanya bertanya lewat internet tentang kesediaan mereka berbagi kisah dan tahu-tahu sudah dibanjiri dengan banyak email menginspirasi :)
Air mata gue sering meleleh saat membaca email mereka. Banyak kisah-kisah luar biasa yang dialami oleh mereka dan hewan peliharaannya. Ada tentang Doggy, seekor anjing yang begitu setia pada pemiliknya hingga pada saat pemiliknya meninggal dia terus menunggui makamnya. Atau tentang Minti, seekor entok yang mengantarkan pemiliknya menjadi sarjana berprestasi.

Bantuan bahkan datang dari orang-orang yang nggak terduga, salah satunya dari Evita Nuh, seorang blogger yang sudah sangat terkenal bahkan sampai ke luar negeri, Chacha ---her nickname--- sudah sering ditawari penerbit untuk menulis novel, tapi dia selalu menolak dan malah memilih untuk menyumbangkan kisahnya pada novel gue tanpa dibayar sama sekali! Kisahnya sangat menyentuh (gue menangis beberapa kali saat mengeditnya), tentang Pacey, seekor kucing berkarakter unik yang tumbuh bersamanya, lalu sempat hilang selama setengah tahun dan ketika kembali Pacey membayarnya dengan cinta tanpa syarat sampai akhir hayatnya. What a beautiful story... :)

Ketika novel "Guruku Berbulu dan Berekor" terbit di bulan September lalu. Ray (lagi-lagi) membantu gue dengan menjadi MC di acara launching (tanpa bayaran!). Gue juga nggak mengambil keuntungan dari novel ini, seperti yang gue sebutkan sebelumnya hasil penjualan dari novel ini akan disumbangkan pada hewan-hewan yang membutuhkan (terutama di tempat penampungan). Ini adalah ungkapan terima kasih gue pada cinta mereka yang tanpa syarat, yang penuh pelajaran-pelajaran berharga mengenai hidup, terutama tentang kesetiaan. Dan membaca komentar-komentar pembaca tentang novel "Guruku Berbulu dan Berekor" untuk gue adalah "bayaran" yang sangat besar, yang nilainya nggak bisa digantikan dengan rupiah! :)

dari instagram tanjung_nara
dari halaman facebook Evita Nuh

"Teman-teman yang suka baca dan suka binatang, coba baca "Guruku Berbulu dan Berekor" yang ditulis Indi Taufik. Hadeh... kisahnya ada yang bikin nangis, ada yang bikin ngakak, pokoknya banyak kisah antara manusia dan binatang yang amazing". (Yanitacik, komentar ditemukan dari sini).

"Bahkan hewan bisa mencintai lebih tulus daripada manusia yang punya akal, hati, pikiran #gurukuberbuludanberekor"
. (@Risansay)

"Sampe denger adzan subuh baca -->> #gurukuberbuludanberekor". (@riapriani)

"Tweeps selain #WASM dan #KCIS ada juga novel baru ka indi #gurukuberbuludanberekor yang ngga kalah menarik ". (@sugarsbook)

"I cry like a river when I'm writing my story about Pacey :') and in that book there's so many heartwarming stories from many writers, *prepare a box of tissue!" (Evita Nuh, from her facebook)


Ah, menuliskan kembali komentar-komentar mereka membuat gue tersenyum. This is amazing, really :)
Kembali lagi ke cerita gue semalam. Gue dan Ray berada di Pizza Hut sampai tempatnya benar-benar tutup. Sebelum pulang kami berdoa dan mengucapkan syukur satu kali lagi. Ini benar-benar malam yang luar biasa, menyenangkan dan penuh berkah. Dan semua ini karena Ray membiarkan perayaan ulang tahunnya berubah menjadi... perayaan untuk novel "Guruku Berbulu dan Berekor".
Terima kasih, Ray. Terima kasih Tuhan :)

blessed girl,

Indi

nb: "Guruku Berbulu dan Berekor" bisa didapatkan di Gramedia dan Togamas seluruh pulau Jawa. Untuk wilayah lain pembelian bisa melalui Star Books: 088801889305. Hasil penjualan dari novel ini akan disumbangkan pada hewan-hewan yang membutuhkan dan update bisa diikuti di blog ini.
_____________________________________________________________
Kontak Indi di sini, sini atau email: namaku_indikecil@yahoo.com

Jumat, 02 November 2012

My (Cute) Halloween Story :)

Haiiiiii, teman-teman! Apa kabar? :) Wow, hari ini sudah masuk bulan November ya? Ini cuma perasaanku atau bulan Oktober terasa begitu singkat ya? Rasanya baru saja merayakan ulang tahun Bapak, lalu dilanjutkan merayakan ulang tahun adikku, lalu... sudah akhir Oktober, dan hari ini sudah November! Aku sering dengar katanya, jika waktu terasa cepat artinya aku menikmati waktuku detik demi detik, setiap harinya, hehehe. Is that true? Sepertinya sih begitu, karena meski belakangan rasanya lelah luar biasa, tapi aku masih (dan mudah-mudahan selalu, amen) bisa menikmati setiap hari yang aku lalui :)
Jadi apa saja yang sudah terjadi di bulan Oktober? Ayo ceritakan apa yang sudah teman-teman alami! Aku sendiri masih tetap dengan pekerjaan yang sama, keasyikan yang sama, dan terkadang ke"hectic"an yang sama, lol, tapi ada beberapa kabar baru sehubungan dengan novelku yang selanjutnya (keempat! Tuh, kan waktu cepat sekali...), project-ku dengan Green Smile dan beberapa hal lain. Cukup padat, makanya aku sangat senang ketika akhir bulan Oktober datang karena artinya akan ada perayaan Halloween. Iya, Halloween! Tahukah kenapa aku sangat bersemangat? Well, akan aku ceritakan! :)

Untukku, yang bekerja di preschool Halloween rasanya seperti pesta ulang tahun untukku sendiri. Halloween artinya 1 hari full bebas mengajar dan pesta sepanjang hari. Bukan itu saja, Halloween berarti aku bebas menjadi siapa saja :D Begitulah aku memaknai Halloween ala aku sendiri, sama sekali nggak ada hubungannya dengan Halloween yang sebenarnya. Tapi menurutku itu bukan masalah, karena di Indonesia Halloween hanya identik dengan kostum (kostum apa saja, nggak harus seram) dan bersenang-senang adalah intinya. Nggak seperti di Irlandia, negara asalnya, Halloween berhubungan dengan kepercayaan dan arwah (baca sejarahnya di sini). My Halloween is pure about having fun ;)

Jadi aku pun mulai mencari ide kostum 1 minggu sebelumnya. Aku selalu mau jadi Alice, Annie atau Dorothy. Aku yakin banget akan bisa menjadi salah satu dari tokoh dongeng yang sudah kurencanakan itu. Lalu kabar kurang menyenangkan (untukku, lol) datang dari pihak preschool, bahwa kostum yang dipakai harus menyeramkan, karena di Inggris sama seperti di Irlandia, Halloween berarti kostum seram, bukan berkostum superhero apalagi tokoh dongeng. Mungkin teman-teman sudah ada yang tahu bahwa preschool tempatku bekerja berbasis kurikulum Inggris, jadi tentu saja aku harus menuruti "peraturannya". 

Tapi syukurlah ide soal kostum ternyata muncul di saat-saat akhir. Aku akhirnya berhasil menemukan tokoh menyeramkan yang penampilannya nggak menyeramkan: Carol Anne dari film Poltergeist! Yaiy! :D Kenapa aku nggak terpikir soal ini sejak awal, ya? Padahal mendiang Heather O'Rourke, pemeran Carol Anne adalah idolaku, dan Poltergeist adalah film horor kesukaanku! Berhubung Poltergeist ini dibuat trlogi, jadi aku mencari outfit Carol Anne yang paling iconic. Setelah dipikirkan secara singkat aku putuskan untuk memakai kostum dari seri terakhir Poltergeist yang menurutku sangat-sangat-sangat berkesan. Aku putuskan untuk memakai piyama terusan berwarna merah yang dipakai di hampir sepanjang film. Selain itu film ini adalah film terakhir Heather sebelum ia meninggal di usia 13 tahun, jadi kebanyakan foto yang beredar di akhir hidupnya adalah ketika memakai piyama merah itu. Ya, sekalian menjadi sedikit penghormatan baginya karena ia merupakan artis yang sangat berbakat dan... she was really cute :)


Kostumku yang dibuat saat last minutes.

Kostum Carol Anne di film. Lumayan mirip lah ya :)

The real Carol Anne. Betapa manis dan cantiknya dia :)


Akhirnya pada tanggal 31 Oktober pagi aku sudah siap dengan kostum Halloweenku. Piyama merah lengkap dengan kaos kakinya. Untuk makeup aku nggak perlu pakai, karena Carol Anne memang selalu berpenampilan innocent karena ia masih anak-anak. Lucky me! Karena rekan-rekan kerjaku cukup sibuk mengoleskan darah palsu dan membuat bekas luka palsu sebelum pesta dimulai, hehehe :) Sebenarnya aku ingin sekali memakai wig panjang berwarna pirang supaya semakin mirip. Tapi setelah dipikir-pikir bagaimana jika wig-ku malah ditarik sama anak-anak? Hehehehe. Ya sudah aku pun cukup puas dengan rambut coklat pendekku yang asli. Yang penting kostumnya mirip dan, well... model rambut berponinya juga cukup mirip, kan? :p

Acara dimulai dengan fashion show, anak-anak dan para teachers menunjukan kostumnya masing-masing di atas panggung sambil berpose seram. Sayangnya, my kids are too young. Bukannya beraksi mereka malah menangis dan sisanya kabur dari panggung, hahaha. Sedih juga karena sama sekali nggak ada dokumentasi saat fashion show. Mereka terlalu cepat, sebelum tertangkap kamera sudah kabur entah ke mana :D Untunglah masih ada acara trick or treat, jadi masih ada harapan untuk mendapat foto mereka :)
Treat or trick nya tentu saja nggak betul-betul berkeliling dari rumah ke rumah, tapi cukup antar kelas saja (itu juga sudah sangat menguras tenaga karena gedungnya lumayan luas, lol). Kelasku kebagian paling terakhir karena letaknya di ujung, dan sukses membuat anak-anak nggak sabar sampai akhirnya yang ikut trick or treat hanya satu anak. Itu pun setelah kostumnya nggak lengkap lagi karena sudah mulai nggak nyaman. Lee Ann, si anak satu-satunya itu memakai kostum malaikat dan meninggalkan sayapnya entah di mana, hahahaha, lucu sekali! :D




Lol :p



Poor baby :( Dia ketakutan karena banyak yang berdandan menyeramkan...


Meski (lagi-lagi) nggak ada dokumentasi dari murid-murid di kelasku, tapi aku bersyukur karena semuanya berjalan lancar :) Nggak ada 1 kancing pun yang lepas dari piyamaku (karena modelnya terusan, bayangkan kalau ada 1 kancing saja yang lepas, hahaha, disaster) dan anak-anak yang semula menangis karena begitu banyak 'wajah menyeramkan' akhirnya tenang dan ceria kembali :)









With Edward Cullen, hahahahahaha :D


Halloween kali ini memang penuh kejutan. Setelah tahun lalu gagal karena aku harus menjalani bedah impaksi dan uring-uringan karena nggak jadi pakai kostum Harry Potter (lol), tahun ini benar-benar menyenangkan. Saat waktu makan siang tiba, ada kiriman paket lunch dari Bekal-Bekal untukku! Dan paket lunch nya pun spesial Halloween lho, karena bertema meskipun nggak menyeramkan. Sebaliknya malah cute banget karena berbentuk Hello kitty dan membuatku diam beberapa menit karena sayang untuk menyentuhkan, hehehe. Ada kejadian lucu waktu Bekal-Bekal mengantarkan makanannya ke tempatku bekerja. Jadi saat itu Miss. Ira, yang bertugas di front desk berdandan seram sekali, lengkap dengan smookey eyes dan kostum hitam-hitam. Karena sedang ada tugas jadi ia menunduk sambil menulis laporan. Lalu kurir dari Bekal-Bekal datang dan bertanya tentang keberadaanku. Otomatis Miss. Ira mengangkat kepalanya sambil menyapa. Tapi bukannya membalas, kurir yang malang itu langsung lompat sambil terkaget-kaget karena melihat wajah seramnya, hahahaha. Langsung saja kejadian ini membuat Halloween jadi penuh tawa karena dalam waktu singkat ceritanya menyebar :D
Oh, iya aku lupa menyebutkan menu paket lunch yang kuterima (tadi ingatnya hanya part Hello kitty saking imutnya, lol). Aku dapat 1 porsi mashed potato, jamur tepung, jelly dan 1 botol minuman jeruk. Super lengkap, kan? Rasanya pun enak :D Wah, terima kasih Bekal-Bekal untuk kejutan Halloween nya! :D


Miss. Ira (paling kiri), pantas saja ya bisa bikin Bekal-Bekal kaget, hahaha :D

Cutest lunch ever!!! :) Thanks, Bekal-Bekal :)


Jam 2 siang, waktuku untuk pulang ke rumah. Akhirnya hari pun ditutup dengan berisirahat, ---nggak lupa mengganti kostum Carol Anne ku dengan piyama biasa. My cute little party is over, tapi senyuman dan rasa bahagia untuk Halloween tahun ini masih terasa sampai sekarang, saat aku mengetik tulisan ini :) Sekali lagi untukku Halloween berarti kostum, bersenang-senang dan treat (NO trick). Ini bukan Halloween di Irlandia, Amerika atau negara manapun. This is my Halloween, my cutest Halloween!
Jadi selamat Halloween, teman-teman! Merayakan dengan versi manapun, atau malah nggak sama sekali yang terpenting, semoga kalian bersenang-senang :D







treat or... treat,
Indi
____________________________________________________

kontak Indi: namaku_indikecil@yahoo.com
kontak Bekal-Bekal: 28db137d (BBM) atau @bekalbekal (twitter)


Kamis, 25 Oktober 2012

Review: BEKAL-BEKAL :)

Hai bloggies, apa kabar? Semoga baik-baik saja, ya :) Gue sendiri baik-baik saja, thank God. Cuma sedikit restless karena udara malam belakangan selalu panas dan kering. Jadi deh hampir setiap malam gue terbangun dan menunggu pagi datang sambil melakukan hal-hal konyol di kamar, hehehe (baca: pakai make up lalu dihapus lagi, membaca buku-buku lama, lip sync dengan sangat-sangat-sangat total, dan lainnya, lol). Memang kurang tidur itu nggak baik untuk kesehatan. Tapi gue pikir daripada menggerutu sepanjang malam lebih baik melakukan sesuatu yang fun supaya waktu pagi datang gue nggak cemberut, hehehe :D

Hari ini sepulang bekerja gue cukup santai, karena udara di luar sangat terik jadi gue absen dulu untuk bermain dengan Eris (my dog) di halaman. Sebagai gantinya gue bersantai di kamar dan berniat untuk blog walking. Tapi, ups... tiba-tiba teringat kalau gue mau men-share sesuatu di blog gue ini. Jadi gue putuskan untuk menunda blog walking, dan bercerita tentang pengalaman gue (dan Ray) di tanggal 30 September kemarin. Ya, gue tahu ini agak terlambat, but I hope you still enjoy my story :)

Hari itu gue dapat undangan food tasting dari Bekal-Bekal. Setelah googling singkat, gue dapat info bahwa Bekal-Bekal adalah jasa pembuatan bekal makanan (lunch) yang bisa diantar langsung ke kantor, sekolah atau tujuan manapun tergantung lokasi pemesan. Sebagai orang yang hampir setiap hari membawa bekal ke tempat kerja, gue langsung tertarik dan meminta Ray mengantarkan gue ke sana :)


Gue pikir sudah terlalu sore waktu kami datang, tapi ternyata acara belum lama dimulai. Sungguh surprise yang menyenangkan waktu tahu bahwa Anggun, owner-nya adalah pembaca novel-novel gue. Belum sempat duduk dia sudah menghampiri kami dan meminta novel-novelnya ditandatangani. So cute :) Anggun juga bilang bahwa dia suka Hello Kitty seperti gue. Aww, that's double cute, hihihi! :))
Setelah itu kami langsung melihat-lihat makanan yang disediakan. Semuanya kelihatan yummy, tapi karena kami pesco vegetarian, jadi kami bertanya dulu menu apa saja yang "aman" untuk dimakan. Dan ternyata kami bisa makan semuanya, lho,karena di Bekal-Bekal setiap pesanan bisa disesuaikan dengan pola makan atau keinginan pemesan! Cool! :D



Pertama kami mencicipi potato wedges, mix veggies dan omelet. Kentangnya terlihat sangat clean dan nggak gosong. Sesuai dugaan rasanya enak banget, cocok sama lidah gue. Sayurannya juga enak, bumbunya pas, tapi jagungnya menurut gue agak sedikit keras.Dan ini entah karena jagungnya kurang muda atau rahang gue sedang bermasalah waktu itu :) (gue punya lock jaw, btw). Tanpa menunggu lama setelah suapan terakhir, chef langsung menawari kami menu selanjutnya untuk dicicipi. Kami merasa seperti King and Queen, deh, lol. Menunya adalah spageti, lalu dilanjutkan dengan jamur dan saus. Menurut gue rasa spageti-nya enak banget, gurih dan rich meski tanpa daging. Dan jamurnya adalah favorit gue dari semua menu yang dicicipi. Gue nggak tahu bahan-bahannya apa, tapi lidah gue merasakan tomat dan bawang putih di sausnya. Enak! :D

Belum cukup sampai di situ, kami juga ditawari makanan penutup. Langsung saja gue mengambil rainbow steamed cupcake, hehehe. Selain karena "serba rainbow" masih sangat terkenal sekarang, gue juga penasaran sama rasanya, karena menurut Anggun warna-warni cerianya terbuat dari pewarna alami, jadi bisa makan tanpa rasa khawatir. Gue salut karena warnanya terlihat rata, padahal dari hasil googling rata-rata warnanya nampak nggak beraturan, lho :) Gue dan Ray suka dengan rasanya, manisnya pas, dan tentu saja tampilannya bikin jatuh cinta, hehehe. Terakhir kami juga mencicipi puding coklat yang sepertinya bakal cocok banget dimakan siang-siang setelah sebelumnya dimasukan dulu ke lemari es, hehehe.

They're so cute and YUMMY! :)



Jasa pembuatan bekal seperti ini belakangan memang menjadi trend di Indonesia, tapi ternyata Bekal-Bekal berbeda, lho, nggak sekedar mengikuti trend. Ini buktinya:
~ Bekal-bekal melayani pemesanan personal, jadi menu dibuat sesuai keinginan/kebutuhan pemesan. Jadi jika mengidap suatu alergi, atau lagi mau makan menu tertentu, Bekal-bekal dengan senang hati menwujudkan menu yang pas :)
~  Higienitas terjamin.
~ Nutrisi sudah diatur sedemikian rupa dalam 1 kotak makanan agar mencukupi untuk beraktifitas sehari-hari.
~ Bahan makanan yang digunakan adalah organik dan non MSG. Cool, kan? ;)
~ Menggunakan lunch box yang bisa dipakai berulang kali, yang artinya aman digunakan dan mendukung gerakan go green.
~ Bentuk dari makanan bisa sesuai request (gue bakal suka kalau dibentuk jadi kepala Hello Kitty atau Mickey Mouse, lol).




~ Tersedia paket (member), dan
~ Ongkos kirim yang bersahabat.

Nah, sudah jelas kan mengapa mereka berbeda? :)
Akhirnya dengan perut kenyang gue dan Ray pamit pulang pada Anggun dan suaminya. Anggun ternyata memberikan satu kejutan lagi, dia memberi gue cermin kecil berbentuk kepala Hello Kitty yang diambil dari koleksinya sendiri! That's sweet... :') Selama perjalanan pulang gue dan Ray memuji ide keren dari Bekal-Bekal ini. Break makan siang mungkin hanya 1jam per hari bagi mereka yang bekerja (termasuk kami), tapi ketika membuka kotak makan siang dan mengetahui bahwa itu dibuat secara personal untuk kita, pasti membawa senyuman sampai seharian :) Karena nggak semua orang punya seseorang yang bisa membuatkan bekal setiap hari, maka Bekal-Bekal hadir untuk mereka :) Salut! :)

Lagi update status, hahahaha :D

Cermin dari Anggun. Thanks, ya :)

With Anggun, the owner :)


Jika teman-teman ingin bekal yang diantarkan langsung ke sekolah atau ke tempat ke tempat kerja, silakan follow twitter @bekalbekal, invite BBM nya di :28db137d, kontak YM nya di bekal_bekal@yahoo.com atau buka saja blog nya di http://bekalbekal.blogspot.com/
Pasti makan siang kalian lebih menyenangkan :)

Terakhir, terima kasih banyak untuk Bekal-Bekal karena sudah memberi kesempatan pada gue (dan Ray) untuk mencicipi menu-menu sehatnya. Sukses selalu, dan... ditunggu kiriman bekalnya ke kantor gue, hehehe :D

food glorious food,

Indi

_____________________________________________________________



Update:
Halloween tahun ini nampaknya gue batal menjadi John Frusciante. Kemeja flannel dan beanie merah ala John akan gue hibahkan pada Ray karena rasanya dia lebih cocok memakainya :) Tapi gue masih ingin jadi rockstar. Bagaimana dengan Steven Tyler? Apa itu bagus? Atau ada ide? :p Di pre school tempat gue mengajar acara Halloween nya sedikit berbeda dengan yang gue kenal. Karena berbasis kurikulum British, maka sesuai tradisi harus memakai kostum seram, bukan kostum rockstar :p Yah, sisi cerahnya gue jadi punya dua kostum tahun ini... Ada yang bisa tebak gue jadi siapa? :p
Oh, iya untuk interview gue dengan Cek&Ricek bisa dilihat di sini. Happy Halloween, guys! :)

kontak Indi: di sini, di sini atau email: namaku_indikecil@yahoo.com

Jumat, 19 Oktober 2012

Eris's Little tricks :)



Eris: "Kita mau ngapain?". Gue: "Gimana kalau buat video?" :)

Tadi siang menjelang sore, sepulang bekerja gue langsung main sama Eris di garasi. Mumpung cuaca sedang cerah, gue minta Bapak untuk merekam kami. Eris menunjukan trik-trik kecilnya di depan kamera. Well, pasti banyak anjing lain yang juga bisa seperti ini, atau malah lebih hebat. Tapi gue tetap bangga dengan anjing kecil yang selalu membawa kebahagiaan ini. Woof you, Eris :) Enjoy the video, guys! :D


Minggu, 14 Oktober 2012

IDOL :)






Hellooooooow, weekend! Gue senang bisa bertemu lagi, hahahaha :D How's your week, guys? Fun? Semoga ya :) Gue selalu senang dengan weekend, karena meski terkadang masih harus bekerja, di weekend gue selalu punya waktu ekstra untuk melakukan hobi dan bersantai. Tapi bukan berarti gue nggak suka weekdays, ya. I love everyday! Gue suka semua hari sesuai fungsinya. Gue menikmati hari-hari bekerja tapi juga selalu gembira menyambut hari libur :D Minggu ini berjalan (thank God) lancar buat gue. Semuanya smooth dan bisa di-handle. Gue nyaris nggak percaya karena minggu sebelumnya gue sempat pesimis nggak bisa menikmati mengajar di kelas baru. Ya, gue rindu dengan murid-murid di kelas yang lama, tapi ternyata mengajar di kelas baru juga asyik. Beda usia, beda tantangan. Pengalaman yang didapat pun berbeda, tapi hidup memang selalu berjalan, dan nggak wise jika gue berharap terus-terusan mendapat 'hari kerja' yang sama, kan? Gue memang memerlukannya untuk terus berkembang :)
Ngomong-ngomong soal pekerjaan, gue jadi ingat dengan dua orang sepupu gue, Gaby dan Billa yang usianya hampir sama dengan murid-murid gue. Nah, gue punya cerita tentang mereka berdua...

Gaby dan Billa adalah sepupu termuda gue. Usia mereka baru 6 dan 5 tahun sehingga banyak yang mengira bahwa mereka adalah keponakan gue. Mereka tinggal di Jakarta, sedangkan gue tinggal di Bandung,paling banyak kami hanya bertemu satu kali seminggu. Awalnya mereka nggak dekat dengan gue karena hampir selalu datang saat gue sedang kelelahan (weekend!) dan sedang (berpura-pura) tidur. Tapi semuanya berubah waktu gue tahu bahwa... mereka mengidolakan gue!
Well, ya, uhm... mungkin kalian tertawa waktu membaca ini. Gue tahu gue bukan orang hebat, berprestasi apalagi selebriti yang suka muncul di TV sampai-sampai bisa punya penggemar, hehe. Tapi Gaby dan Billa benar-benar memperlakukan gue sebagaimana seorang idola. They're praise me like I'm a super duper great person :D

Billa minta rambutnya disisiri supaya mirip gue, dan Gaby minta diajarkan menggunakan HP :D

What I wore? Hairgrip: Random | Ring: Random | Dress: Toko Kecil Indi | Shoes: Noche


Gaby yang lebih dulu meng-copy gaya gue. Ia ingin rambutnya dipotong dengan model bob klasik lengkap dengan poni persis seperti gue. Lalu Billa mengikuti, meski rambutnya ikal tapi ia juga ingin potongan rambut yang sama. Mereka tahu gue suka sekali dengan aksesoris rambut, hampir bisa dipastikan setiap hari gue memakai bando atau minimal pita kecil di rambut gue. Mereka juga mengikutinya dan selalu memakai model bando atau pita yang sama dengan yang gue punya. Hebatnya, nggak pernah satu kali pun mereka meminjam atau meminta aksesoris milik gue, tapi mereka pasti bisa menemukan yang hampir sama!
Begitu juga dengan gaya berpakaian. Gaby dan Billa ikut-ikutan lebih memilih dress dan rok dibanding model pakaian apapun di dunia, sama seperti gue. Model sepatu pun maunya semirip mungkin dengan yang gue pakai. Syukurlah kebanyakan sepatu gue bermodel flat. Seram kan kalau anak-anak pakai high heels? Hehehehe. Gaby bahkan sekarang mulai ikut les balet. Alasannya supaya ia bisa memakai stocking yang sama seperti gue! Oh la la... lucu sekali mereka :)

Mereka bahkan meniru tingkah laku gue. Pose foto, cara bicara, cara berjalan bahkan makanan kesukaan. Nggak jarang gue memergoki Gaby sedang berlatih "menjadi gue" di cermin. Jari-jarinya membentuk "V sign" dan kakinya disilangkan, hehehe. Atau Billa yang kalau makan mie maunya pakai sumpit karena gue juga begitu. Lucu sekali melihat tingkah mereka. Rasanya seperti melihat diri sendiri dalam bentuk mini. Ada perasaan bangga juga karena seperti yang sudah gue bilang, gue bukan siapa-siapa. Dan mengetahui ada yang mengidolakan rasanya menjadi sebuah penghargaan untuk gue yang nggak bisa tergantikan dengan apapun.

Mungkin ada yang meragukan cerita gue, how come ordinary girl seperti gue ada yang mengidolakan, ya? Hehehe. Tapi gue nggak mengada-ada. Bahkan Ray yang baru pertama kali bertemu Gaby dan Billa pun langsung tahu bahwa mereka adalah fans berat gue. "They're just... so you", begitu kata Ray. Waktu itu gue dan Ray baru pulang dari sebuah acara dan di rumah sudah ada Gaby dan Billa. Mereka menyambut gue di pintu dan langsung memberi gue bingkisan berisi makanan dan pernak-pernik :D Meski malu-malu karena ada Ray, mereka mengikuti gue masuk ke dalam rumah dan berlomba-lomba menaruh sepatu tepat di samping sepatu gue! Gaby akhirnya menang setelah memaksa Billa menaruh sepatunya di belakang miliknya dengan alasan ia lebih tua, hahaha. Nggak sampai di situ saja, Gaby dan Billa langsung berdebat tentang sepatu siapa yang lebih mirip sepatu gue. Bisa gawat kalau mereka bertengkar hanya gara-gara sepatu, jadi langsung saja gue menengahi dan bilang bahwa sepatu mereka sama miripnya seperti sepatu gue :)

Billa "memeriksa" isi tas gue. Ia penasaran dengan 'kertas minyak'.



Gaby dan Billa belakangan punya kebiasaan baru. Sejak 3 minggu yang lalu mereka memanggil gue dengan sebutan-sebutan yang ajaib, seperti "Tuan" atau "Yang mulia". Mereka memanggil gue seperti itu sambil terus membuntuti gue. Bahkan saat gue berada di kamar mandi mereka terus memanggil gue dari balik pintu. Awalnya gue biarkan saja sampai mereka memanggil gue, uhm, "Tuhan"! Gue kaget sekali dan langsung memberi tahu mereka bahwa nggak baik memanggil seseorang seperti itu. Mereka menurut, langsung berhenti. Tapi gue jadi sadar sesuatu bahwa ternyata memang mereka mengidolakan gue sebesar itu!

Sepertinya gue harus mulai melihat "fenomena idola-idolaan" ini dari kacamata Gaby dan Billa. Selama ini gue berpikir bahwa ini just a cute thing, lucu-lucuan yang membuat orang tertawa jika mendengar cerita ini. Tapi bagi mereka lebih dari itu. Mereka benar-benar mengagumi gue dan di mata mereka apa yang gue lakukan selalu benar, selalu bagus... Gaby dan Billa masih polos, baru sedikit hal yang mereka lihat. Di dunia mereka hanya ada gue karena (tentu saja) belum pernah melihat bahwa di luar sana banyak sekali tokoh-tokoh hebat yang layak untuk dikagumi, bahwa potongan rambut itu nggak sekedar bob dan model pakaian itu bukan sekedar rok dan dress terusan. Jadi wajar saja jika mereka selalu meng-copy apapun yang gue lakukan.

Jangan sampai gue membuat kesalahan dan mereka menirunya. Gue harus lebih berhati-hati dalam berperilaku, berkata-kata dan bahkan berpakaian. Suatu hari nanti Gaby dan Billa akan dewasa dan sadar bahwa di dunia ini bukan hanya ada gue dan mereka (mungkin) akan menemukan role model baru. Tapi sebelum itu terjadi gue harus menjaga agar gue menjadi idola yang baik. Ya, I know, kinda funny gue menyebut kata "idola", tapi faktanya memang begitu: mereka mengidolakan gue.

Gaby dan Billa mengajarkan gue sesuatu, bahwa menjadi idola bukanlah hal mudah. Menjadi idola bukan sekedar tentang menjadi populer dan mempunyai prestasi bagus. Tapi menjadi idola juga berarti bertanggung jawab dengan perilaku diri sendiri dan nggak memberi pesan yang salah pada penggemar. Terbayang di benak gue bagaimana sulitnya menjadi orang-orang hebat yang gue kagumi. Bagaimana sulitnya menjadi Steven Tyler, menjadi John Frusciante? Beruntung sekali mereka nggak pernah memberikan gue pesan yang salah ketika gue masih sangat muda dan menganggap mereka selalu benar.
Sekarang biarlah gue, Gaby dan Billa sama-sama belajar. Gue akan belajar menjaga perilaku dan menjadi idola yang baik bagi mereka. Dan Gaby juga Billa, biarlah mereka belajar bahwa saat dunia kecil mereka habis dan bertumbuh dewasa, mereka akan melihat banyak hal baru dan (semoga) tetap mengenang gue sebagai orang yang baik, meskipun bukan sebagai idola mereka lagi.

Jadilah gadis yang baik, Gaby, Billa... :)



kakaknya Gaby dan Billa,

Indi



update:
* Tulisan baru gue untuk Green Smile bisa dibaca di sini.
* Baru saja diinterview oleh situs Cek n Ricek dan berharap isinya bukan gosip :p
* Gue sedang bingung dengan kostum Halloween party besok :( Any idea? :)
* Blog ini menerima sponsorship. Hubungi gue di namaku_indikecil@yahoo.com atau di sini dan sini untuk keterangan lanjut.
* Senang punya banyak teman baru di blog ini \(^^)/ Terima kasih ya, teman-teman!