Haiiiii weekeeeeeend, kita bertemu lagi! Hehehe. Waktu menulis ini gue dalam keadaan flu dan sedikit demam, makanya lega banget karena selama 1 minggu kemarin yang gue harapkan cuma weekend supaya bisa istirahat di rumah :D Kabar kalian bagaimana nih, teman-teman? Semoga semuanya sehat-sehat saja dan bisa menikmati weekend dengan nyaman, ya. Dan untuk yang sedang sakit... I'm with you, hehehe, kidding, get well soon :D
Berhubung minggu sebelumnya gue nggak sempat untuk bercerita di sini, jadi hari ini gue putuskan untuk membagi pengalaman yang gue alami tanggl 13 Oktober kemarin. Dan kebetulan temanya juga pas banget dengan akhir bulan Oktober. Yup, kalau teman-teman sudah baca tulisan gue yang terakhir di sini pasti sudah bisa tebak kalau gue mau bercerita soal Halloween :D
Kemarin gue baru saja dapat kabar bahwa di preschool tempat gue bekerja tahun ini nggak akan merayakan Halloween karena bertepatan dengan perayaan United Nations day. Di hari itu yang datang juga harus pakai kostum, jadi kalau tetap ada Halloween... terlalu banyak kostum untuk 1 tahun, hehehe. Meskipun gue cukup sedih, tapi gue lega karena gue dan Ray sudah punya pesta Halloween sendiri di Trans Studio Bandung!
Well, jadi begini ceritanya. Gue dan Ray sudah 2 minggu nggak hangout di luar, dan kami berdua juga sedang butuh refreshing karena pekerjaan sedang cukup padat. Nah, tanpa sengaja gue membaca promo di akun twitter nya Trans Studio Bandung, katanya ada diskon 20% untuk pengunjung yang memakai kostum selama bulan Oktober. Langsung saja gue semangat, I love Halloween, dan tentu saja gue juga suka Trans Studio. Gue sudah berkali-kali ke sana, dan gue pikir akan menyenangkan jika bisa bermain di sana lagi bersama Ray :)
Gue menceritakan tentang ide Hallowen ini sama Ray, dan ternyata dia setuju! Padahal kami belum tahu akan memakai kostum apa, lho, hehehe. Yang pasti kami sepakat untuk memakai kostum yang budged nya bersahabat, atau kalau bisa malah tanpa budged. Syukurlah, di saat-saat akhir kami langsung mantap dengan kostum masing-masing: gue sebagai Dorothy Gale dan Ray sebagai Harry Potter yang amazingly keduanya hanya mengandalkan isi lemari! :D (baca di sini untuk ceritanya)
Di hari H nanti kami nggak berharap apa-apa, yang penting bisa bersenang-senang di Trans Studio dengan kostum kreasi sendiri. Karena kami yakin banyak pengunjung lain yang pakai kostum lebih baik dari kami :D
Gue dan Ray sengaja datang siang-siang, soalnya sebelumnya kami datang pada saat menjelang malam, dimana banyak permainan sudah nggak beroprasi dan sering menjadi pengunjung terakhir yang bermain di suatu wahana, hehehe. Awalnya Ray malu-malu untuk memakai jubah Harry Potter nya karena takut menjadi pusat perhatian. Maklum saja kami harus melewati banyak orang dulu sebelum sampai di Trans Studio yang letaknya di lantai atas mall. Tapi setelah sampai di gate, Ray langsung percaya diri dengan jubahnya, hehehe. Kalau gue sih sejak di rumah sudah menjinjing keranjang anjing tanpa masalah. Mungkin karena Halloween's spirit gue lebih besar dari Ray, ya :p
Sebelum masuk kami mengisi dulu buku tamu, ternyata kami pengunjung ke empat dan ke lima yang datang memakai kostum. Setelah itu kami juga difoto untuk dokumentasi Trans Studio. Hehehe, senang sekali karena ternyata kostum kami "diakui".
Begitu melewati gate gue dan Ray langsung mantap untuk masuk Science Center soalnya setiap kali ke sini kami belum pernah mengintip apa isinya. Padahal Ray sudah pernah beli suvenirnya yang berupa pulpen berbentuk suntikan, lho :p Sesuai namanya Science Center berisi fakta-fakta tentang science, tapi dengan cara menyenangkan, tentu saja. Meski gue dan Ray bukan penggemar science, tapi ada beberapa objek yang menarik perhatian kami. Yang paling lucu ada bola yang bisa terbang karena tekanan udara, dan gue pikir akan cocok dengan Ray yang berkostum seperti Harry Potter. Jadi gue minta dia berfoto di depannya sambil mengacungkan magic wand, sehingga seolah dia yang membuat bola melayang. Ternyata ini membuat amaze anak-anak kecil yang kebetulan sedang berada di sekitar kami, lho, hahaha. Cieee, Ray punya fans :p
Wingardium Leviosaaaa! :D |
Woaaah, trippy columns :D |
Setelah dari sana kami langsung sibuk memilih wahana-wahana lain. Gue menyarankan untuk naik Giant Swing karena antriannya paling pendek. Meski sebenarnya jantung dag-dig-dug setiap naik wahana ini, tapi gue penasaran dengan reaksi Ray yang anti sama permainan macam ini. Anehnya, dia malah oke-oke saja untuk ke Dunia Lain sementara gue ketakutan, hehehe. Tapi akhirnya kami memilih wahana lain lebih dulu. Untuk "pemanasan" kami ke Land of Giant (Negeri Raksasa) yang merupakan permainan kesukaan gue. Ini adalah adaptasi dari dongeng "Jack dan Pohon Kacang", tapi di wahana ini intinya pengunjung akan dijatuhkan dari ketinggian 5 lantai, dinaikan kembali lalu dijatuhkan lagi sampai berkali-kali. Gue sih sangat menikmati permainan ini, malah sampai memaksa Ray untuk naik lagi sesudahnya (tadinya hampir 3 kali, tapi malu, hehehe). Tapi Ray malah makin nggak siap untuk naik Giant Swing karena makin deg-degan, hehehe.
Piala punya gue yang mana coba? :p |
Asyiknya karena kami datang lebih awal jadi lebih banyak wahana juga yang bisa kami nikmati. Meski antriannya cukup panjang karena weekend kami bisa ke Marvel 4D, Broadcast Museum, Dragon Rider, Gian Swing (yes, akhirnya Ray mau juga!) dan lain-lain tanpa khawatir harus cepat-cepat pulang. Ini juga pertama kalinya kami menonton parade, karena biasanya parade sudah selesai waktu kami datang, hehehe. Ternyata seru juga karena bisa melihat icon-icon trans dan juga duplkat selebriti dunia. Berhubung gue ngefans banget sama Michael Jackson, jadi gue lumayan histeris waktu lihat dupilikatnya, hahaha. Sayangnya gue nggak sempat foto bareng karena langsung ke Trans Racing Car dan waktu selesai Michael nya sudah pulang ke Neverland :p
Oh, iya berhubung temanya Halloween, selain kami seluruh pegawai Trans Studio juga pakai kostum, loh. Meski nggak semuanya pakai kostum seram dan unik (ada yang hanya sesimpel pakai kostum bola, lol) tapi suasana Halloween nya cukup terasa. Apalagi dengan dekorasi yang dibuat khusus dengan teliti, banyaknya pumkin dan scarecrow bikin gue yang sedang menjadi Dorothy Gale ini semakin menghayati peran, hehehe. Lucunya banyak pengunjung yang mengajak gue foto bersama. Bahkan ada seorang anak yang meskipun bukan orang Indonesia, dengan keterbatasan bahasanya mengajak gue berfoto. Sweet :) Ray dengan kostum Harry Potter nya juga sempat menarik perhatian pengunjung lho, dia satu kali diajak berfoto dan ada seorang anak yang bilang pada ayahnya bahwa tadi melihat "Harry Potter", hehehe. Itu semua membuat kami senyum-senyum, karena siapa sangka kostum yang bermodalkan "apa yang ada di lemari" ini disukai dan diakui mirip dengan aslinya :)
Gue dan Ray benar-benar senang selama bermain di Trans Studio, apalagi kami akhirnya dapat Halloween party untuk berdua setelah tahun sebelumnya hanya pesta kostum di rumah. Dan gue akhirnya menyerah setelah sol sepatu jebol di pukul setengah sembilan malam. Itu pun sebelumnya gue masih sempat bermain dengan hanya menggunakan kaos kaki saking nggak relanya selesai, hehehe. Bayangkan kalau saja sepatu gue nggak jebol pasti kami akan di sana sampai seluruh mall tutup :p Tapi gue puas sekali karena hampir seluruh wahana bisa kami naiki. Ray berjanji kalau berkunjung lagi kami akan naik Vertigo, karena kali ini dia masih shock sehabis bermain Giant Swing. Kalau soal permainan yang memacu adrenalin memang gue juaranya. Ray cuma berani sama hantu-hantuan, hehehe.
Kami meninggalkan Trans Studio dengan wajah kelelahan tapi tersenyum senang. Ingin rasanya kapan-kapan mengajak Ibu dan Bapak juga ke sini. Sebelum pulang kami sempatkan dulu untuk dinner dengan menu sederhana. Sambil makan kami masih tetap bercerita tentang keseruan di Trans Studio. Lalu tiba-tiba saja kami teringat sesuatu. Di Broadcast Museum gue dan Ray sempat mencoba menjadi dubber untuk acara Laptop si Unyil. Kami berhasil medubbing acaranya sampai selesai, tapi kami nggak mendengarkan hasilnya karena malu-malu dengan pengunjung lain. Padahal kami penasaran sekali dengan hasilnya. Lalu kami pun bertekad jika berkunjung lagi, selain akan naik vertigo, kami WAJIB menguji bakat kami lagi sebagai dubber! Hahahaha.... Tunggu kami kembali ya, Trans Studio!! :p
Jadi begitulah pesta Halloween gue dan Ray. Bagaimana dengan kalian, teman-teman? :D
follow the yellow brick road,
Indi "Dorothy Gale" Sugar
______________________________________________