Senin, 28 November 2011

Review: Red Cherry and My Update :)


Halo bloggies, apa kabar? It's Monday already. Bagaimana aktivitasnya? Semoga berjalan lancar dan tetap segar sampai waktunya istirahat ya :) Aku sendiri masih belum bisa beraktivitas maksimal. Jadwal istirahatku masih kacau. Pasalnya, minggu lalu aku harus mengurus rumah dan seisinya sendirian sementara orangtua ada di Jakarta (Bapak operasi polip). Urusan rumah sih sebenarnya nggak terlalu berbeda dengan hari-hari biasa, toh paling hanya bersih-bersih, menyalakan lampu halaman dan memastikan semua terkunci ketika malam. Tapi "seisinya" itu yang merepotkan. Kami mempunyai beberapa binatang peliharaan, ada Marco si burung nuri, Maksim si kura-kura darat, ikan-ikan besar di kolam dan Eris si anjing golden retriever. Mereka punya kebiasaan dan jadwal makan yang berbeda, kebayang kan aku yang seorang diri ini harus membagi waktu untuk mengurus mereka.

Hari aku yang biasa dimulai di atas jam 10 pagi, minggu lalu berubah jadi jam 4 subuh. Padahal kepalaku masih 'keleyengan' karena setiap hari aku beristirahat di atas jam 12 malam (memang pekerjaanku selesainya jam segitu). Subuh-subuh gitu aku sudah ajak Eris ke luar rumah, untuk memenuhi 'panggilan alam'nya dan bermain sampai jam 5.30 subuh. Setelah itu harus beres-beres garasi dan kandang Eris. Nah, kandang Eris ini cukup besar, jadi nggak cukup kalau cuma di sapu dan di pel, tapi juga jendelanya harus di lap dan tanaman hias di dinding kandang Eris harus di siram. Ya, ampun... rasanya seperti mempunyai kamar ekstra, hehehe...

Setelah itu aku harus mengurus yang lainnya. Marco biasanya sudah ribut sebelum jam 6 pagi minta minum susu dan mandi (she's so cute, trust me!), lalu aku memberi makan ikan-ikan gembul yang jumlahnya susah dihitung karena lincah-lincah. Kalau semuanya berjalan lancar (kalau mereka nggak ada yang bandel, lol) aku bisa kembali selimutan di kamar sampai jam 9 pagi. Setelah itu baru waktunya Eris dan Maksim yang makan.

Kalau diceritakan satu-persatu sampai aktivitasku selesai, wah... satu jam mengetik kayanya nggak akan cukup waktu. Terlalu banyak dan terlalu... membosankan bagi yang membaca, hehehe. Pokoknya setiap hari aku baru bisa tenang dan masuk ke kamar jam 9 malam, dilanjutkan dengan bekerja sampai jam 12 malam. Kalau dihitung-hitung, selama 3 hari itu efektifnya aku cuma istirahat 4 jam, dan sayangnya kata 'istirahat' itu nggak selalu berarti tidur, banyaknya cuma dalam arti rebahan di kasur. Mungkin karena aku terlalu lelah ya...
Meski begitu aku nggak berani mengadu sama Ibu, apalagi Bapak. Soalnya mereka pasti dalam keadaan 'deg-deg'an karena sedang menunggu hasil CT-Scan Bapak. Dan aku nggak mau mereka tambah khawatir lagi dengan keadaan di rumah.

Selama orangtua nggak ada, butik Ibu tetap buka. Bi Yati, sekretaris Ibu tetap bekerja seperti biasa, dan dengan baik hatinya kadang membawakanku makanan. Malah waktu Puja, adikku sakit pun ia membuatkan puding dan makanan ringan lainnya. Benar-benar tertolong, soalnya kemampuan memasakku sangat terbatas. Paling hebat masak makanan instan (kaleng) karena nggak sempat belanja, hehehe. Bantuan juga ternyata datang dari Eris. She's a nice dog, I never doubt it. Tapi sikapnya selama orangtua nggak ada benar-benar seperti keajaiban! Setiap sore sehabis bermain, ia pasti dengan patuhnya langsung duduk di samping kandangnya minta diikat. Iya, minta diikat! Eris akan terus menempelkan kepalanya ke kakiku sampai ia diikat dan dibersihkan. Setiap aku akan mengelap tangannya ia akan menaikan tangan kiri dan kanannya bergantian. Malah ia tahu ketika bagian perut/bawahnya akan dibersihkan, ia pasti langsung berdiri. Benar-benar nggak merepotkan :) Eris sepertinya mengerti kalau aku sudah cukup kelelahan dengan aktivitasku yang lain, dan ia nggak mau menambah bebanku. Nice kiddo! :)

Aku memang kelelahan, tapi aku mengerjakan semuanya dengan ikhlas dan seriang mungkin. Aku nggak mau gloomy karena nanti semua malah terasa lebih berat. Dan di hari terakhir sebelum orangtua pulang, aku sempat men-treat diri sendiri dengan maskeran dan meni-pedi sendiri di rumah. Luar biasa menyenangkan rasanya. Di saat-saat normal maskeran hanya rutinitas biasa yang aku lakukan satu minggu sekali, tapi setelah bekerja keras selama 3 hari, maskeran terasa seperti spa seharian, hehehe :)

Kelelahanku juga terbayar karena waktu Ibu dan Bapak pulang mereka bangga dengan aku yang berhasil 'menjaga' rumah. Aku dapat banyak pujian karena rumah tetap rapi dan para binatangpun terawat. Belum lagi operasi Bapak yang berjalan lancar membuat aku lega dan... ya, mereka sudah di rumah, semua sudah baik-baik saja, thank God :)

Dan sungguh kebetulan yang manis, 3 hari kemudian aku dapat paket dari Red Cherry shop, sebuah tokoon line asal Jakarta yang menjual pakaian berkualitas dengan harga affordable. Isinya adalah 1 buah Zara Button blazer warna ungu yang super cute! Aku sudah lama ingin punya blazer dengan warna girly seperti ini. Ah, senangnya :D
Dan nggak menunggu lama, aku langsung pakai hadiah istimewaku satu hari kemudian. Dipadukan dengan rok mini pink dan kemeja lace putih ternyata sangat cocok. Malah aku masih punya banyak style lagi, lho dengan blazer ini karena modelnya 'netral' banget untuk dipadu-padankan. Terima kasih banyak ya, Red Cherry shop :)
Bapak juga ikut senang dan langsung semangat mengambil fotoku, padahal beliau belum 100% pulih, lho. Mungkin Bapak kangen ambil foto-fotoku untuk blog seperti biasanya, ya, hehehe.


Bow: Dunia Baru | Shirt and Skirt: Toko Kecil Indi | Blazer: Red Cherry
| Shock: Hypermart | Shoes: Gift









(Untuk teman-teman yang mau melihat koleksi Red Cherry bisa lihat di sini, atau di facebook-nya di sini).



Hari ini ternyata hadiah untukku belum habis, masih ada hadiah lain. Tadi pagi aku menerima paket dari majalah Aplaus the Lifestyle yang berisi satu buah majalah edisi Exploring Japan. Awww, aku sudah menunggu majalah ini sejak lama, dan surprise... surprise... artikel tentangku ternyata 2 halaman full! Benar-benar nggak menyangka :) Tadinya aku sudah pesimis nggak bakal dapat majalah ini, lho, soalnya tanggal terbitnya sudah lewat (18 November 2011), tapi ternyata hari ini ada keajaiban :) Terima kasih banyak Aplaus the Lifestyle :)


Me, featured in Aplaus the Lifestyle: Gula-gula manis dalam Indi Sugar :)





Bapak bilang aku sudah bekerja keras selama 3 hari dan have done a good job, makanya aku pantas mendapat hadiah-hadiah ini: dari Red Cherry, dari Aplaus the Lisfestyle, dari Bi Yati dan dari Eris si little helper. Sekarang aku percaya meski bukan berasal dari Ibu dan Bapak tapi pasti akan ada 'hadiah' jika aku ---kita--- bekerja keras. Nggak ada yang sia-sia, semua pasti ada hasilnya. Sekarang tinggal waktunya aku memberi hadiah sama diri sendiri, nih, yaitu: jadwal istirahat yang kembali normal! Aku sekarang lagi mencari cara supaya nggak istirahat terlalu larut dan bangun terlalu pagi. Pasti ada cara... Doakan ya, teman-teman! Dan semoga minggu kalian menyenangkan ;)


purple-pink-sweetest smile,

INDI



__________________________________________
Contact Me? HERE. Sponsorship? HERE.

Jumat, 25 November 2011

11 Things about Me :)

Hairband: Candybutton | Dress: Toko Kecil Indi | Shoes: Gift


Waktu aku buka kolom komentar di post terakhirku, aku langsung gasping sambil nempelin dua telapak tangan di pipi persis kaya Kevin Mccallister di film Home Alone. Aku bilang, "Ya ampun!! Apa ini??", sambil membayangkan kamera meng 'zoom in' wajahku yang terkejut. Hehehe, berlebihan, ya? Sorry :p
Yang aku temukan adalah 'tugas' tag dan list pertanyaan dari 3 orang blogger (Aul, Diah dan Meilya). Rules'nya sih sederhana, yaitu harus menyebutkan 11 hal tentangku dan menjawab 11 pertanyaan dari masing-masing blogger. Nah, karena aku ditag sama 3 orang sekaligus, maka total pertanyaan yang harus aku jawab adalah.... *jreng-jreng*.... 33 pertanyaan! Wow, banyak juga ya? Hehehe. Tapi berhubung beberapa kali aku mangkir dari 'tugas' tag, so kali ini akan aku kerjakan sebaik mungkin :) Here it is...


11 hal tentang Indi:
1. Daddy's little girl. Di rumah, aku paling dekat sama Bapak. Apa-apa maunya sama beliau. Dari mulai dimasakin sampai diurusin waktu sakit. Aku bisa uring-uringan kalau nggak ada Bapak, soalnya meski beliau nggak memanjakanku tapi tahu cara membuat aku nyaman, eg: membiarkan aku berkreasi dalam bidang yang aku suka dan meyakinkan bahwa aku bisa, menjadi pendengar yang baik, menawarkan bantuan dengan hanya melihat raut "I'm tired" aku, dan masih masih lagi. Pokoknya I love him so much dan can't live without him :)

2. Girly luar-dalam. Sebenarnya aku nggak pernah sadar hal ini sampai aku kuliah. Aku selalu pakai rok bahkan di saat kampus mewajibkan mahasiswinya pakai celana (eg: acara choir dan OSPEK). Entah kenapa aku selalu merasa nyaman kalau pakai rok atau dress. Aku juga suka dengan semua benda yang identik dengan perempuan, film yang tokohnya perempuan dan lain sebagainya. Tapi aku nggak pernah underestimate sama laki-laki, buatku laki-laki dan perempuan sama hebat sesuai dengan batas kemampuan masing-masing yang sudah di-set Tuhan :)

3. Pernah dikira 'gadis Pocari Sweat' dan banyak kejadian nggak terduga setelahnya. Pertengahan tahun 2011 lalu tiba-tiba followers twitterku naik sampai ratusan karena banyak yang 'nyasar' mengira aku adalah Aelke Mariska (bintang iklan Pocari versi sepeda). Padahal faktanya hanya model rambut kami yang sama. Satu bulan kemudian aku dan Aelke berkesempatan untuk 'bertemu' lewat dunia maya dan tanpa sengaja 'menjahili' followers kami dengan mengaku sebagai sepasang saudara kembar. Ternyata banyak yang tertipu (hahaha) dan pada bulan Agustus lalu akhirnya Aelke datang ke Bandung untuk menemuiku. Sekarang sudah banyak yang tahu bahwa kami cuma pura-pura kembar. Tapi tetap saja aku sering tertawa kalau ingat ini :p Dan untuk pertama kalinya, di bulan November ini, aku dan Aelke muncul di majalah yang sama: Aplaus the Lifestyle edisi Japanese Exploration. What a cute experience :))




4. Movie Geek. Waktu kelas 6 (atau 5) SD aku nonton film Air Bud dan menangis pas adegan Josh usir Buddy dengan cara melemparkan bola basket. Aku ingat betul Josh ngomong gini: "Go!! Get out of here!!! Don't you understand? I don't want you anymore". Lalu setelah itu ia pergi naik boat dan menahan tangis karena Buddy mengikutinya dari belakang. Sampai sekarang aku selalu nangis kalau nonton adegan itu, bahkan menceritakannya saja bikin aku sedih. Iya, air mata mulai keluar nih dari sudut mataku, hehehe... Selain itu aku juga selalu nangis waktu nonton adegan "terbang dengan sepeda" di film ET, adegan "arti keluarga" di film Mrs. Doubtfire, adegan "hidung merah badut" di film Patch Adam, adegan "I do believe in magic" di film "Peter Pan" dan masih banyak lagi. Pokoknya aku selalu ingat adegan-adegan yang berkesan buatku di dalam sebuah film. Bukan sekedar ingat, tapi aku hapal dialognya. Rekor 'adegan favorit' terbanyak ada di film Mrs. Doubtfire, sampai-sampai aku mengulang film itu sebanyak 35 kali. Iya, aku ingat berapa kali tepatnya karena aku sempat menandai di kalender setiap kali nonton. Dan kutipan kesukaanku di film itu adalah,
"Some families have one mommy, some families have one daddy, or two families. And some children live with their uncle or aunt. Some live with their grandparents, and some children live with foster parents. And some live in separate homes, in separate neighborhoods, in different areas of the country - and they may not see each other for days, or weeks, months... even years at a time. But if there's love, dear... those are the ties that bind, and you'll have a family in your heart, forever".

5. Banyak yang bertanya apakah aku menjadi (pesco) vegetarian karena alasan agama atau kesehatan. Well, sekarang akan aku jawab: alasannya bukan karena keduanya. Aku cuma ingin sesedikit mungkin 'membunuh' demi makan. Ini sudah pilihanku dan aku tahu resikonya. Aku nggak marah atau tersinggung kalau ada yang protes atau 'mencibir' dengan pilihanku ini. Go ahead, itu nggak akan membuatku "men-judge" pola makan sesorang, kok :)

6. Not into Japanese or Korean. Aku nggak ada masalah dengan kedua negara tersebut. Aku malah kagum dengan kebudayaan mereka :) Tapi aku sering sebal kalau 'kesipitan mataku' dan 'kepucatan kulitku' dijadikan alasan seseorang untuk menuduh bahwa aku adalah seorang costplayer atau penggemar drama-drama Korea. Lucunya, baju apapun yang sedang kupakai, aku sering dapat komentar seperti ini, "Ih.... Korea banget...", atau " Suka yang Jepang-Jepang, ya?", hahahaha :'D

7. Ingin bekerja dengan binatang. Mungkin aku nggak akan pernah jadi dog whisperer profesional, tapi menjadi seorang dog walker atau bekerja di kebun binatang pun sudah membuatku bahagia :)

8. I dreamed about Lucy. Waktu kecil aku dan Gina (sepupu) sering main "Ibu-ibuan". Di permainan itu kami berpura-pura menjadi ibu hamil yang akan melahirkan. Ketika anak kami lahir, kami akan saling memperkenalkan nama anak masing-masing. Gina sering mengganti nama anaknya. Terkadang Guliva, terkadang Salsa, terkadang Zahra atau terkadang Arnold Schwarzenegger (ya, that one is really weird). Tapi aku selalu memperkenalkan anakku dengan nama yang sama: Lucy :)

9. Punya teman bermain bernama Darlana Darling. Sayangnya sekarang ia menghilang karena... she was my imaginary friend...

10. A child with a Christmas spirit. Aku suka dengan suasana natal. Se-cheesy apapun film natal yang diputar di TV aku akan nonton dan bisa dipastikan aku terbawa suasana, sedikit menangis sampai akhirnya tersenyum bahagia meski diputar di bulan Agustus sekalipun! Tahu film Santa Clause 3 yang dapat rating buruk dan nggak laku di mana-mana? Aku bahkan suka film itu dan selalu ber "oooww.... aaahhh" setiap adegan Santa bagi-bagi kado kejutan yang berisi kenangan masa kecil. Hehehe, konyol, ya? :p Tapi bukan hanya Natal, aku juga suka dengan suasana Lebaran. Berkumpul dengan keluarga dan hugging each other tuh indah banget. Sayangnya film-film Lebaran masih jarang. Yang aku suka cuma "Kiamat Sudah Dekat" karena yang lain kebanyakan malah nggak terasa spiritnya. Intinya, aku suka dengan hari raya karena moment berkumpul bersama keluarga itu menyenangkan. Bertemu sih tiap hari, tapi dunno why, kalau hari raya itu rasanya "berbeda" :)

11. Ingin memerankan tokoh "Annie the Little Orphan". Aku sengaja taruh ini di nomor 11 karena Annie adalah gadis yatim piatu berusia 11 tahun. Sekarang aku sudah terlalu tua untuk memerankan Annie, kemungkinan berkesempatan untuk memerankannya sangat kecil. Tapi seenggaknya aku cukup puas karena pernah menyanyikan lagu "Tomorrow" bersama kelompok choir di kampus :)





Untuk detail dan cara pemesanan dress silakan hubungi aku.


Fiuuh.... Am I writing too long? Hehehe. Itu lah 11 hal tentangku, dan tugas selanjutnya adalah menjawab masing-masing 11 pertanyaan dari Aul, Diah dan Meilya. Semoga kalian nggak bosan baca ya, karena ini baru setengah jalan. Here we go again then...


Pertanyaan dari Aul:
1. Why do you write a blog?
Aku suka menulis dan aku suka online, so jadilah blog ini :)

2. Who's your favorite blogger?
Waktu gue mulai nge-blog (2005), aku bahkan nggak tahu apa itu blog. Aku cuma menulis apa yang aku pikir dan nggak terpikir untuk baca blog orang lain. Tapi sekarang aku sering blog walking dan menemukan random blog yang menarik. Aku nggak bisa menyebutkan satu-satu. Terlalu banyak dan terlalu... random :)

3. Describe your self not more than 7 words!
Girly, geeky, clumsy, bookworm, sensitive, cheerful (and) blessed.

4. Write down your favorite song(s) and the reasons why!
"Lucy in the Sky with Diamond", so mysteriuos and I just I just love hearing everything about Lucy.
"Tomorrow", memberikan harapan dan selalu membuat aku 'feel better' saat mendengarnya.
"Just the Way You Are", lagu Billie Joel pertama yang aku dengar karena alm. Mika sering nyanyiin lagu ini.
Lagu-lagunya Aerosmith, Queen, Beatles, Mika, Michael Jackson dan Spice Girls. Because I'm a HUGE fan of them :)

5. Do you like durian? If not, what fruit do you like?
Aku nggak suka dengan rasa durian. Nggak maksud benci, lho, karena semua ciptaan Tuhan itu baik :) Aku suka stroberi, anggur dan apel.

6. If someone said something bad about you and you heard it, whut would you do?
Bertanya pada diri sendiri apakah itu benar. Kalau iya, coba perbaiki dan bersyukur masih mempunyai kemampuan untuk mendengar. Kalau apa yang ia bilang salah, well... you know kan kalau hater itu sebetulnya lover terselubung? ;)

7. If I were a genie and I could make your wish become true, what do you want?
Dear genie in the blogger (lol), tolong buat dunia menjadi tempat ramah untuk penghuninya. Buat mereka (including me) lebih peduli sesama, mau mendengar, mengasihi dan nggak serakah :)

8. If you were a president, what would you do first?
Mengundurkan diri dan menyerahkan jabatan sama seseorang yang lebih kompeten.

9. What kind of novel you love the most? Mention the title(s)!
Genre maksudnya? Aku suka fairy tale, life story (Mitch Albom is the best!), kids dan banyak lagi. Favoritku adalah The Witches karya almarhum Roald Dahl, One Child karya Torey Hayden, Keluarga Cemara karya Arswendo Atmowiloto dan dua novelku sendiri Waktu Aku sama Mika dan Karena Cinta itu Sempurna :)
(didn't mean to be narcissistic, aku cuma bangga karena aku mengerjakan novel-novelku sepenuh hati).

10. What do you think of my blog, Aul And The Home?
Ramai, tapi aku suka headernya. Manis :)


Pertanyaan dari Diah:
1. Kapan pertama kali kamu nyasar ke blog ini?
Hmm, sepertinya di tahun 2011 pertengahan. Aku lupa tepatnya kapan. Maklum, kalau blog walking aku memang suka kejauhan, hehehe :)

2. Apa pendapat kamu tentang ngeblog?
Blogging adalah tentang kebebasan menuangkan ide dan pemikiran kita, tapi sekaligus tentang beretika, belajar untuk memikirkan apa yang sudah kita tulis sebelum meng-klik tombol "POST" :)

3. Kenapa kamu suka ngeblog?
I love writing. Enough said! ;)

4. Postingan apa yang paling kamu senangi dari blog saya ini?
Love them all. Aku selalu suka apa yang ditulis dengan jujur tapi tetap beretika :)

5. Apa yang ingin kamu raih saat ini?
Aku sedang mengerjakan project buku yang royaltinya akan disumbangkan ke yayasan-yayasan fauna dan untuk membantu homeless animal/korban kekerasan. Jadi goalku untuk sekarang adalah: mengerjakan sebaik mungkin, memastikan target (yang menerima charity) nya tepat dan berharap agar masyarakat mengerti bahwa binatang itu 'not just an animal', tapi mereka juga punya hak untuk hidup layak.

6. Pernah kopdar? Ada cerita lucu dan berkesan saat kopdar?
Just once :) I'm the youngest one at that time (2007), dan aku bertemu dengan 2 teman blogger dari blog Indosiar. Menyenangkan :)

7. Kalau boleh milih, kamu lebih suka menikmati alam dimana: gunung atau pantai?
No need to choose, aku akan tinggal di mana pun keluarga tinggal. I've told you, I can't live without them :)

8. Ikut forum tentang blogger? Forum apa aja?
Belum pernah :)

9. Tahu Kendari? Sudah pernah ke Kendari kah?
Belum pernah :)

10. Kota mana di Indonesia ini yang paling berkesan buat kamu?
Bandung. Orangtuaku bertemu di sana, memutuskan untuk berpacaran, lalu menikah, dan lahirlah aku... di Bandung ;)

11. Apa yang ada di kepala kamu jika melihat bintang?
Langit-langit kamarku yang disebut Neverland.


Pertanyaan dari Meilya:
Sebutkan 11 daftar makanan yang pengen kamu makan sekarang!
(wah ini mah perintah, hehehe)
1. Salad.
2. Pizza sayur.
3. Tempe penyet buatan Ibu.
4. Sandwich yang ada mata dan mulutnya buatan Bapak.
5. Masakan apapun yang dibuat berdua dengan Ray.
6. Es krim green tea.
7. Kacang Almond.
8. Tumis kangkung.
9. Paprika bakar.
10. Jelly beans, gummy bears atau apapun, sejenisnya.
(ya Tuhan, jadi lapar...)
11. Jagung manis.

Lunas, kan semua pertanyaan terjawab. Sekarang giliran aku yang nanya: Ada berapa blogger kah yang masih bertahan membaca sampai sini? Hehehe, kidding! Tugas aku belum selesai, lho. Aku masih harus memilih 11 blogger untuk kembali mengemban tugas menyenangkan seperti ini (hehehe, hayo lho...). Dan 11 blogger yang beruntung itu adalah....
Bunda Yati, Baby Dija, Ning, Aqua, Dreamy Princess, Titaz, Cominica, Rhie, Ajeng, Rika dan Ditter.


   Pertanyaan yang gue berikan untuk mereka adalah,
1. Apa pendapat kalian tentang "Dunia Kecil Indi"? What's your favorite part?
2. Lebih suka teh manis atau minuman soda?
3. Kalau kalian punya waktu 30 menit untuk menulis sebuah post, apa yang akan kalian tulis?
4. Show me you favorite picture! :)
5. Benda/hal apa yang kalian inginkan di masa kecil dan belum tercapai sampai sekarang?
6. Kalau kalian dihadiahi 3 ekor pets (jenis binatang sesuai dengan kesukaan kalian), apa saja nama yang kalian berikan?
7. Minum langsung dari botol atau pakai sedotan? (nggak ada pilihan dituang ke gelas, ya, hehehe).
8. Kalau kalian suatu hari bertemu dengan aku di jalan/suatu tempat, akan kah kalian mengenaliku? (hehehe).
9. Ceritakan tentang keluarga kalian! :)
10. Kalau belanja di supermarket, apa yang biasa dipakai untuk membungkus belanjaan kalian? Plastik dari supermarket atau pakai tas/keranjang yang dibawa sendiri?
11. Akankah kalian menolong seekor anjing pitbull yang terluka di jalan?

All done! Sekarang semuanya selesai, tinggal menunggu 11 blogger beruntung mengemban tugas mereka, nih, hihihi. Ya, ampun... saking panjangnya ternyata aku sudah 1 jam di depan komputer! Tenang, kali ini aku nggak pakai gasping ala Kevin Mccallister kok meskipun kaget :D
Kalau ada di antara kalian yang sering mampir ke sini, mungkin bakal tahu bahwa aku jarang banget mengerjakan 'tugas' semacam ini. Alasannya sih klise, terlalu banyak yang ingin aku sampaikan, terlalu banyak yang terjadi dalam 1 minggu sehingga 'tugas-tugas' dari blogger lain dikesampingkan. Hari ini juga sebenarnya aku ingin post tentang hal lain, tapi hey apa salahnya sesekali bersenang-senang? Do the tagging thing mungkin kesannya sepele dan nggak penting, tapi ketika teman yang kita tag mengerjakan, kita jadi tahu setidaknya 11 hal tentang dirinya. Dan saat ia men-tag temannya yang lain, lingkaran pertemanan pun menjadi semakin luas bukan nggak mungkin blog kita pun di kunjungi oleh banyak teman baru. So guys, let's do this tagging thing and have fun! :)

salam,
Indi


____________________________________________
Contact Me? HERE. Sponsorship? HERE.
do not copy any design by Toko Kecil Indi

Minggu, 20 November 2011

A Date with Daddy :)


OOTD: Hairband: Old Stuff | Dress: Toko Kecil Indi | Shoes: Crocs Leopard



Aku pernah dengar, anak perempuan itu seringnya dekat dengan Bapak, karena bisa belajar logis ketika menghadapi masalah. Aku juga pernah dengar, kalau anak perempuan itu butuh sosok seorang Bapak, untuk meredam cengengnya dan mengetahui bagaimana sosok seorang gantleman yang sebenar-benarnya...
Dan apa yang aku dengar itu benar... Karena aku sangat.... sangat, sangat, sangat membutuhkan Bapak.

Aku punya Bapak yang paling keren sedunia. He's so good looking with Billy Idol-ish smile, open minded, smart dan punya selera humor yang bagus. Teman-teman sekolah sering iri karena aku memiliki beliau. Awalnya aku nggak mengerti, he's just… my dad. What's so special about that? Rasanya hampir semua anak memiliki Bapak. Tapi ternyata bukan karena status-nya lah beliau istimewa, tapi karena caranya membesarkan aku dan adik semata wayangku, Puja.






Sejak kecil aku sangat dekat dengan Bapak. Malah ada fase dimana aku meng-klaim sebagai "anak Bapak saja" bukan anak Ibu. Pasalnya aku sempat cemburu karena Ibu lebih perhatian dengan adik yang baru lahir, hehehe (don't get me wrong, aku dan Ibu juga saling menyayangi). Kedekatanku dengan Bapak pun semakin berkembang seiring dengan bertambahnya usiaku. Dari sekedar tempat mengadu dan mencari pembenaran atas sifat ajaibku di masa kecil (lol) sampai dengan diskusi serius tentang masa depan. Aku juga sangat terbiasa dengan 'kehadiran' beliau, saat teman-temanku sudah ogah untuk dijemput orangtua, aku masih nyaman-nyaman saja dijemput Bapak sepulang sekolah. Jangan salah, Bapak sama sekali nggak menghalangiku. Beliau membebaskanku untuk berteman dengan siapa saja, bahkan untuk berkencan sekalipun. He trusted me very much, hanya beliau selalu mengingatkan bahwa dia selalu berhak untuk mengetahui apa yang aku lakukan selama masih tinggal satu rumah dengannya dan Ibu. Dan, believe or not, sampai sekarang aku sangat suka konsep itu. Very fair! :)

Aku masih ingat waktu itu kelas masih kelas 5 SD, dan sedang di fase 'really into rock and roll'. Aku pikir piercings itu keren dan aku mau punya di puncak cuping telinga kiri. Menghadapi obsesi aneh putrinya, Bapak tenang-tenang saja, malah aku segera diajak ke toko perhiasan. Di sana Bapak bertanya apa aku benar-benar ingin mempunyai piercings ke 4 (sebelumnya aku sudah punya 3 yang dibuat ketika bayi). Aku bilang 'iya' dan segera meminta petugas toko melubangi cuping telingaku. Tapi alih-alih di cuping atas, Bapak malah meminta agar aku ditindik di cuping bagian bawah dan.... 'BAM!', tiba-tiba saja alat tindik sudah menembus telingaku yang lembek. Jantungku rasanya berhenti sejenak dan kedua mataku terasa panas. Rasanya sakit sekali dan aku hampir menangis. Lalu Bapak berkata,
"Kalau di cuping atas rasanya jauh lebih sakit dari itu. Nanti saja kalau kamu sudah besar".
Dan sesuai dengan nasehatnya, aku baru punya piercing di cuping telinga atas setelah berusia 18...


My ears :)


Bukan cuma aku, Puja juga pernah diantar Bapak untuk piercing di usianya yang ke 13 tahun. Waktu itu Puja lulus SD dengan nilai baik dan Bapak memutuskan untuk memberinya hadiah. Aku dan Puja bahagia sekali karena bisa kompakan membeli aksesoris. Karena diameter piecing Puja lebih besar (fyi, Puja itu laki-laki, ya, hehehe), maka aku selalu beli anting dengan versi yang lebih kecil. What a cute moment :)
Sayangnya cara didik Bapak sering dianggap 'aneh' oleh anggota keluarga besar kami. Beliau dianggap terlalu membebaskan dan membuat anak-anaknya idealis. Untung saja aku punya keluarga solid dan suportif, nggak perlu-repot-repot menjelaskan bahwa penilaian mereka salah, kami lebih suka untuk terus melakukan apa yang kami anggap benar.
Aku tahu Bapak selalu memikirkan baik-baik apa yang beliau lakukan terhadap anak-anaknya. Mungkin sekilas tampak spontan dan serba mendadak, tapi bahkan saat Bapak membawaku dan Puja untuk piecings pun beliau sudah tahu bahwa nggak akan ada yang mencelakakan kami. Bapak sudah memastikan jarum yang dipakai steril dan orang yang menindik kami memang ahlinya.

Seperti yang aku bilang, Bapak dianggap membuat anak-anaknya menjadi idealis. Sampai hari ini aku masih nggak mengerti, apa yang salah dengan menjadi idealis selama masih rasional? Bapak bilang menjadi idealis itu bukan masalah, karena bisa membuat aku konsisten dan punya 'goal' dalam hidup. Sadar akan kemampuan diri memang penting, tapi bukan berarti harus menyerah setelah gagal. Coba lagi dan jangan menyerah. Beliau selalu mendukung cita-citaku, sekecil apapun itu. He's my biggest fans! Bapak orang pertama yang membaca novel-novelku dan membeli cetakan pertamanya. Ketika ada orang yang 'mengecilkan' kepercayaan diriku, mengatakan bahwa profesiku nggak menjanjikan dan aku nggak mungkin berhasil, Bapak selalu mendorongku agar tetap semangat. Beliau selalu bilang bahwa aku nggak seharusnya membiarkan komentar-komentar negatif membuat gue down, tapi sebaliknya harus dijadikan pemacu agar lebih baik.
Suatu kali aku berkata pada Bapak bahwa gue ingin menjadi guru preschool. Tahu apa yang Bapak bilang? 

"Segeralah melamar, siapkan kemampuan dan jangan bersedih kalau ditolak. Kesempatan itu selalu ada asal kamu berdoa dan berusaha".

He always encourages me :)

Beliau tahu caranya bersenang-senang, bersyukur dan menikmati hidup. Waktu aku lulus, aku nggak langsung diminta cari pekerjaan. Beliau bilang aku punya hak untuk menikmati waktu dan memanjakan diri sendiri setelah bersusah payah mengerjakan skripsi. Sampai sekarang, di saat aku sudah bekerja pun Bapak selalu meminta aku seperti itu: bersenang-senang dengan hasil kerja keras sendiri, karena aku ber-ak untuk itu. (Tentu saja jangan lupakan untuk mengucap syukur dan nggak berfoya-foya) ;)

Seperti hari ini (19 November), tanpa rencana Bapak mengajakku ke mall. Kebetulan, aku ingin membeli shower cap dan spons sabun karena yang lama sudah rusak. Tapi setelah aku dapat barang-barang yang aku butuh, Bapak malah mengajak berkeliling dan memaksa aku membeli barang-barang lain. Katanya aku ber-hak untuk membelanjakan sedikit dari royalti buku yang baru aku terima satu hari lalu. Awalnya aku menolak karena memang sedang nggak butuh apa-apa dan lebih senang kalau uangnya ditabung saja. Tapi beliau bilang bahwa ini bukan tentang apa yang aku butuh, tapi tentang bersenang-senang karena aku sudah cukup lama nggak memanjakan diri sendiri.

Aku lalu melihat beberapa barang, tapi selalu menaruhnya kembali. Lalu Bapak memilihkan kotak penyimpanan bergambar Strawberry Shortcake untukku. Terang saja aku menolak, karena gue sudah punya kaleng bergambar Toy Story untuk penyimpanan. Tapi Bapak memaksaku membelinya, katanya nggak apa-apa kalau aku memanjakan diri dengan benda warna pink ini, karena beliau tahu aku lebih suka warna pink daripada gambar Buzz Lightyear yang tercetak di lapisan kaleng, hehehe. Nggak berapa lama kemudian aku semakin menikmati "shopping time" dengan Bapak. Di keranjang belanjaan sudah ada kotak sabun Minnie Mouse, kuas Hello Kitty, dental care snack untuk Eris, kotak penyimpanan Strawberry Shortcake, shower cap dan spons mandi. Aku pikir sudah cukup, tapi Bapak menunjuk sebatang sapu berwarna pink bermotif bunga. Aku bilang di rumah sudah ada sapu dan sapu itu bukan benda koleksi yang bisa sekedar dipajang. Kan aneh saja kalau seseorang membeli sapu dengan alasan "it just looks cute", hehehe. Tapi Bapak bertanya apa aku suka sapunya? Well, kalau soal suka tentu saja iya, hihihi. Langsung saja sapu super imut itu menjadi benda terakhir yang dibawa sebelum kami ke kasir :)


Strawberry Shortcake box dan cute broom :)

Super cute haul pilihan Bapak :)

Oleh-oleh buat Eris :)


Tiga jam kemudian kami memutuskan pulang, tapi ternyata di luar hujan. Karena nggak mau kehujanan, kami tanya satpam dimana toko yang menjual payung. Dan ternyata ada di lantai 3! Ya, ampun... padahal kami baru saja dari sana *tepok jidat*. Bapak menyarankan aku untuk membeli payung bergambar anjing karena aku suka binatang. Lucunya waktu kami keluar mall hujannya sudah berhenti. Mungkin karena kami terlalu lama memilih payung dan... dua 2 pasang sepatu plus 1 pasang sandal. Iya, Bapak bilang sepatu dan sandal yang biasa aku pakai sol-nya sudah terlalu tipis :D


Payung yang batal dipakai dan sepatu yang langsung dipakai, hehehe :)


Begitulah, kami pulang ke rumah disambut rasa terkejut Ibu. Beliau kaget kenapa kami begitu lama pergi dan kembali dengan banyak belanjaan. Setelah dijelaskan Ibu mengerti dan bergurau tentang barang-barang yang aku beli. Katanya, seandainya tadi beliau ikut, pasti sudah memintaku untuk membeli warna-warna lain selain pink, hehehe. But she loved my leopard shoes so much :)

Sebenarnya tujuan Bapak memintaku bersenang-senang bukan sekedar untuk menikmati jerih payahku, tapi juga untuk penghiburan karena besok beliau pergi ke Jakarta untuk operasi sinus. Rencananya beliau akan menginap 5 hari di sana, dan selama itu pula aku harus rela berjauhan darinya. Ini berat, sudah pasti. Karena aku sangat jarang untuk berjauhan darinya. Aku pasti akan sangat-sangat-sangat kangen sama Bapak. Aku cuma bisa berdoa semoga operasinya lancar dan Bapak bisa cepat pulang, amen...

Oya, aku sering dapat pertanyaan tentang siapa yang mengambil foto-fotoku untuk blog. It's my Daddy, of course. Bapak selalu senang hati untuk mengambil fotoku hampir setiap saat. Bahkan sering dengan inisiatifnya sendiri, seperti foto-foto di post kali ini. Sudah aku bilang kan bahwa beliau sangat suportif, begitu tahu bahwa aku suka blogging beliau langsung bilang,

"Kalau foto-foto itu bisa mendukung hobi blogging'mu, Bapak senang sekali membantumu".


Me and Daddy :)





Oh, my! He's the coolest Daddy on earth!!! :D



salam,


INDI



Dedicated to my hero, my superstar: Bapak. "Semoga cepat sembuh, belum apa-apa aku sudah kangen..."

Kamis, 17 November 2011

Charity Project for Our Furry Tailed Friends :)

Eris, hari pertama diadopsi. Usia 9 bulan :)


Howdy-do, bloggies?? Disini cuaca panas sekali, sampai-sampai sudah sesore ini langit masih saja terang. Mirip di Arab, ya? Atau seenggaknya begitu lah yang aku tahu dari lagu soundtrack film Aladdin, hehehe (*singing* “Malam di Arab seperti siangnya, panas menyengat setiap saat, memang aneh benar" *singing*). Tapi meski begitu semoga saja kita semua selalu diberi kesehatan dan mood yang ceria setiap hari, ya :D Amen...

Seperti yang pernah aku ceritakan di beberapa post sebelumnya, aku sekarang sedang di tengah mengerjakan naskah novel ke 3. Rencananya royalti dari penjualan buku ini akan disumbangkan ke yayasan-yayasan fauna dan binatang-binatang yang membutuhkan (homeless, korban abuse, dll). Naskahnya, sih, sudah hampir selesai dan siap dikirimkan ke publisher (Homerian Pustaka). Tapi aku pikir kalau teman-teman mau menyumbangkan karyanya, kenapa nggak? Kan bukunya nanti bisa lebih tebal dan semakin banyak nominal yang bisa dihasilkan untuk disumbangkan :)

Jadi sekarang aku mau mengajak teman-teman untuk partisipasi, nih. Caranya mudah saja:
Buatlah karya yang berisi pengalaman kalian dengan binatang (boleh pets, atau binatang yang pernah ditemui). Pengalamannya boleh lucu, senang, sedih, sebal atau malah gabungan semuanya (hehe) asalkan menginspirasi dan sangat berkesan untuk kalian. Bentuk karya ada beberapa pilihan (pilih saja salah satu), yaitu:


1. Cerita, maksimal 5 halaman word. Diketik rapi dan jelas (jenis huruf, dll, bebas).
2. Puisi.
3. Quote atau kata mutiara.
4. Gambar/lukisan/comic strip (yang dikirimkan hanya hasil scan'nya saja).
5. Foto (kualitas gambar usahakan baik dan nggak buram).

Pastikan mencantumkan nama, judul karya, usia dan lokasi ketika mengirimkan karya.
Karya dikirim ke email namaku_indikecil@yahoo.com
Paling lambat diterima akhir bulan November 2011.


Untuk yang kurang yakin dalam merangkai kata nggak usah khawatir, ceritakan saja sebisanya, yang penting maksudnya tersampaikan. Untuk gambar, foto dan lainnya pun sama, jangan memikirkan bagus nggak'nya, langsung saja kirimkan :) Dan setelah bukunya terbit, tentang charity akan diupdate terus di blog ini. Untuk mengikuti perkembangannya silakan follow blog ini atau cukup kunjungi saja sering-sering, hehehe.

Semoga langkah kecil ini bisa membantu sahabat-sahabat berbulu dan berekor kita untuk hidup lebih baik (amen). Aku tunggu karya kalian, ya... dan selamat menikmati sore di Arab, hihihi :)


salam,
INDI




Mengenang Veggie si smiling dog, 5/6/03-8/11-09.

Minggu, 06 November 2011

Bags for Kids :)


Beberapa hari lalu aku dapat kiriman paket dari Naomi (Tokyo Animefashion) yang lokasinya di Semarang. Paketnya besaaaaaaar sekali. Aku yang baru selesai mandi kaget banget waktu Bapak dorong paketnya ke depan pintu kamar (iya, 'dorong'. Soalnya untuk diangkat terlalu berat, hehehe). Langsung saja aku buru-buru pakai baju dan buka paketnya karena penasaran. Dan ternyata isinya tas-tas sekolah yang super cute dari Hikaru Mangacloth! Wah, senangnya :D Eits, tapi tunggu dulu, tas ini bukan untuk  kupakai sendiri, lho. Ada note dari Naomi yang menyebutkan bahwa tas-tas ini untuk diberikan pada anak-anak yang membutuhkan :)

Keesokan harinya, aku langsung meminta bantuan Bapak untuk mendata anak-anak di sekitar rumah. Karena jumlahnya cukup banyak, maka diprioritaskan yang membutuhkan saja. Anak-anak yang dipilih ini masih berusia sekolah dengan orangtua dari berbagai macam profesi dan ada juga yang yatim piatu dan dititipkan di tetangga/kerabatnya. Setelah yakin sasarannya tepat, aku langsung mengundang anak-anak itu untuk datang ke rumah keesokan harinya (5 November 2011).


OOTD: Sparky dress by Toko Kecil Indi | One Piece bag by Hikaru

Tas-tas keren dari Hikaru Mangacloth :)


Memang ya, cuaca yang dingin itu paling bikin betah untuk selimutan di atas tempat tidur. Padahal seharusnya pagi itu jadi 'pagi yang paling sempurna sedunia' karena begitu buka mata langsung disambut oleh twit dari Nanny Jo (Jo Frost, my idol) yang panggil aku "sweety" (lol, nggak penting banget buat orang lain pastinya). Tapi aku malah malas-malasan di dalam kamar sampai-sampai nggak tahu kalau anak-anak yang aku undang sudah datang dari jam 10 pagi. Memang sih, aku mengundang mereka jam 1 siang, tapi melihat anak-anak ini menunggu bikin aku nggak enak... Langsung saja aku sarapan sekenanya dan berganti baju dengan yang lebih pantas, soalnya aku masih pakai piyama konyol bermotif kelinci, hehehe...

Anak-anak ini rupanya sudah nggak sabar dan penasaran dengan tas-tas yang mau dibagikan. Beberapa bahkan mengintip ke balik jendela gelap tempat tas-tas disimpan. Tapi mereka nggak perlu menunggu lama, tanpa berkata-kata (cuma tawa yang banyak, because they're just too cute) aku langsung bagikan tas-nya dan tanpa dikomando mereka langsung membuka pembungkusnya dan memakainya langsung! Hahahaha :) Melihat kesempatan ini Bapak langsung mengambil foto-foto mereka dan meminta mereka untuk berpose sebentar bersama gue.


Dua gadis kecil ini datangnya belakangan, hihihi...
:)

Dengan tas baru semoga sekolahnya semakin semangat ya! :)

Yang datang paling duluan boleh dapat tas model ransel :D


Mereka ingin berfoto denganku. How sweet :)


Satu jam kemudian anak-anak pamit untuk pulang ke rumah masing-masing dan beberapa lagi untuk mengaji. Aku nggak bisa menahan tawa mendengar rencana-rencana yang akan mereka lakukan dengan tas baru mereka. Ada yang akan memakainya langsung ketika mengaji dan ada pula yang berencana akan memakainya di hari senin ketika sekolah dimulai.
Mungkin bagi beberapa orang tas hanya sekedar tas, bukan benda yang istimewa. Tapi bagi anak-anak ini tas adalah semangat baru mereka untuk bersekolah. Terima kasih sebesar-besarnya untuk Tokyo Animefashion dan Hikaru Mangacloth yang memberikanku kesempatan untuk bertemu anak-anak manis ini. Aku percaya langkah kecil yang mereka lakukan ini akan berdampak besar jika semakin banyak orang yang peduli dan memutuskan untuk berbagi. Let's share, it wont make you poor, but make you grow into somebody with a big heart :)


Anak-anak bangga dengan tas baru mereka :) Terima kasih ya Hikaru dan Tokyo Animefashion :D


Ah, iya, waktu anak-anak berpamitan, aku menahan salah satu anak yang agak bandel untuk bilang, "Jangan nakal, ya, yang rajin sekolahnya". Di luar dugaan anak itu langsung mencium tanganku dan bilang,
"Iya Teh. Teteh juga yang rajin ya sekolahnya".

Hahahaha, kalian memang lucu-lucu sekali! ;)



salam manis,


INDI



 -----------------------------------------------------------------------
 Contact me? HERE. Sponsorship? HERE.
Ingin menitipkan barang untuk charity? Email Indi disini: namaku_indikecil@yahoo.com

Jumat, 04 November 2011

De Do Do Do, De Da Da Da ;)


Hi, it's me again, Indi. Tumben ya baru 3 hari lalu post, sekarang sudah post baru lagi, hihihi. Belakangan ini aku memang belum keluar rumah, jadi bisa menyelesaikan pekerjaan lebih cepat karena aku bisa fokus mengetik naskah seharian :D Memang sih, ada kangen-nya juga melihat dunia luar, tapi karena hujan terlalu lebat untuk ditembus, aku harus puas dengan menjadikan halaman rumah sebagai "dunia luar" yang paling jauh, hihihi. Terakhir aku ke luar rumah dua hari lalu, sengaja aku membawa naskah ke warnet yang jaraknya nggak terlalu jauh. Tapi ternyata baru satu jam aku di sana hujan langsung deras sederas-derasnya. Akhirnya pulang lah aku sambil memegang payung dan menyembunyikan beberapa lembar kertas 'naskah mentah' di balik baju, hihihi.

Bekerja di rumah memang ada enak dan nggak-nya, ya sama saja seperti pekerjaan lain. Tapi kadang aku merasa lucu juga, sih, saat teman-teman lelah bekerja di kantor pasti merindukan rumah, nah sedangkan aku setelah lelah bekerja tinggal 'ngesot' sedikit ke atas tempat tidur di samping meja kerjaku, hahaha. Bekerja di rumah juga rentan terkena gangguan yang sifatnya guilty pleasure (at least ini pleasure buatku lah, lol). Aku gampang sekali terbujuk sama wajah memelas Eris, anjingku. Terkadang di tengah-tengah pekerjaan, aku malah tiba-tiba kabur dan berakhir jadi kiper buat permainan "sepak bola karet" nya Eris di halaman rumah, hehehe. Aku memang harus lebih disiplin dalam menentukan batasan dan jam kerja, maklum lah aku adalah bos untuk diri sendiri. Dan aku masih belajar untuk jadi "bos" yang baik :)

Ngomong-ngomong soal gangguan, beberapa hari lalu aku diwawancarai oleh Judika, reporter dari Aplaus the Lifestyle. Nah, karena nggak memungkinkan untuk bertemu langsung wawancara pun dilakukan lewat telepon. Sejak awal percakapan entah kenapa aku nggak bisa dengar suara Judika dengan jelas. Suaranya selalu diikuti dengan "nguing-nguing" seperti suara lebah. Berkali-kali kami tutup teleponnya dan aku minta ditelepon ulang, tapi tetap saja suara yang keluar terdengar aneh. Akhirnya aku minta agar Judika menghubungiku ke telepon kantor Ibu, dan, yes! Suara yang terdengar akhirnya lebih jelas. Tapi baru beberapa menit kami bicara... "Guk... guk...", Eris mengonggong cari perhatian, hahahaha.
Meski bekerja di rumah, tetap saja aku perlakukan pekerjaanku dengan serius. This is my job, this is my responsibility. Jadi aku langsung tutup pintu rapat-rapat dan kembali melanjutkan wawancara sambil berjanji dalam hati akan menghibur Eris kemudian.

Banyak yang bertanya kenapa aku memilih bekerja di rumah. Seorang teman bahkan terang-terangan bilang bahwa ia menyayangkan gelar "S.Ip" aku disia-siakan. Well, menurutku nggak ada yang sia-sia. Ilmu meskipun nggak dipakai untuk profesi yang sesuai gelar pasti akan berguna untuk suatu hal. Toh aku berusaha sebaik mungkin waktu mencapai gelar itu :) Bekerja di rumah pun jujur saja, awalnya bukan keputusanku begitu lulus kuliah. Aku ingin menjajal ilmu 'Hubungan Internasional' dulu sekitar satu tahun baru lanjut bekerja di rumah. Tapi manusia hanya bisa berusaha dan berdoa, Tuhan tetap yang menentukan akhirnya karena Ia tahu yang terbaik. Semenjak lulus, scoliosisku semakin sering nyeri. Keadaanku nggak memungkinkan untuk bekerja lama-lama, apalagi meninggalkan kotaku, karena (saat itu) harus terapi 3 kali per minggu. Aku pun memutuskan untuk bekerja di rumah, fokus ke naskah novel kedua yang mulai dikerjakan tepat setelah wisuda, dan menjalankan bisnis on line shop (yang sebenarnya sudah dimulai sejak aku kuliah, tapi belum begitu serius).

Nggak bisa dipungkiri, awalnya usahaku nampak nggak berhasil. Masih jarang yang melirik desain-desainku di online shop. Malah aku sempat kepikiran untuk berhenti dan memakai modalnya untuk hal lain. Begitu juga dengan novel, aku sempat insomnia berat gara-gara kebanyakan mikir 'bisa nggak ya aku make a living dari menulis?'. Tapi lambat laun Tuhan menujukan jalannya, Toko Kecil Indi, online shopku mulai punya pelanggan tetap. Sedangkan novel-novelku mulai membuahkan prestasi dan 'pemasukan' yang membuat hati lega. Novel perdanaku "Waktu Aku sama Mika" sampai bulan ini sudah dicetak 7 kali, dan novel keduaku "Karena Cinta itu Sempurna" sudah dicetak 4 kali, padahal baru saja terbit bulan Maret lalu. Thank God... Tuhan memang maha ajaib. Meski aku nggak kemana-mana tapi aku  merasa berkecukupan :)

Soal suka duka, nggak kalah dengan yang bekerja di luar/di kantor. Tapi yang paling menonjol adalah 'duka' stereotype. Rumah identik dengan tempat beristirahat dan bersantai, bukan bekerja. Sering kali aku dapat reaksi 'iba' saat aku menyebutkan tempat di mana aku bekerja. Kalau sudah begini aku cuma bisa bersabar dan mencoba membuktikan bahwa di rumah juga bisa aktif, menghasilkan dan... menjanjikan :) (Amen, ya...).
Kalau soal suka tentu saja banyak. Yang paling aku syukuri adalah bisa dekat terus dengan keluarga. Rasanya bahagia sekali aku bisa membantu pekerjaan rumah sebelum kembali ke balik komputer. Melihat orangtuaku tersenyum dan bilang 'terima kasih' waktu aku bantu menyapu halaman rasanya nggak tergantikan! :)

Meski aku bekerja di rumah, bukan berarti aku nggak bisa bersosialisasi. Pekerjaanku (kedua-duanya) justru sering mempertemukan aku dengan orang-orang baru. Beberapa kali aku diundang ke stasiun TV untuk acara talk show dan juga fashion. Malah sering kali mereka lah yang mendatangiku ke rumah. Untuk shooting acara fashion biasanya lebih nyaman di kantor Ibu (yang merangkap rumah) karena di sana ada display baju-baju hasil desainku. Yang berkesan adalah waktu Indra Herlambang datang ke rumah (nop, nop, I'm not his gossip show fans) dan surprise, dia menghampiri Bapak lalu bilang, "Pak, anaknya berbakat sekali. Baru saya baca buku yang bahasanya indah dan menyentuh". Tapi sayangnya Bapak nggak terharu ataupun menunjukan reaksi bangga. Beliau malah menaikan alisnya dan bilang, "Masa?", hahahaha *tepok jidat*. Indra juga memberikanku buku perdananya yang berjudul "Kicau-Kacau" (nice book, seriously) dan sebuah note manis;


"To: Indy
Thank you for the inspiration".


Indra Herlambang

(harusnya namaku dieja pakai huruf 'i", bukan "y", ya hihihi).


Warna Trans 7, September 2011

Sweet note from Indra Herlambang :)


Pose-pose Richard 'Bule' bersama buku Waktu Aku sama Mika, lol.


Benar-benar moment yang membuat aku freeze sejenak :) Tapi ada lho yang lebih berkesan dari itu. Tahu Richard si penulis "Bule juga Manusia"? Well, okay, mungkin Indra Herlambang jauh lebih terkenal dari pada dia, tapi trust me, bule yang satu ini lucu banget. Dan selain kami berteman, ia juga membuatkanku foto pose-pose konyolnya bersana novel "Waktu Aku sama Mika". Hahahaha, aku terharu, Richard! :'D

Don't get me wrong, aku nggak bilang bahwa bekerja di rumah lebih baik daripada kerja di kantor, ya. Kerja di mana pun sama baiknya, asalkan dikerjakan dengan tulus dan sungguh-sungguh. Kesungguhan selalu membuahkan hasil, aku percaya :) Aku  cuma mau mengingatkan bahwa selalu ada jalan, bagaimana pun keadaan kita selama nggak lupa berdoa dan berusaha. Jika gagal dengan sebuah pekerjaan, jangan menyerah untuk mencoba kembali. Dan saat kita pikir nggak berhasil, think again, Tuhan memberikan semua umatnya bakat. Itu adalah "bekal alami" yang bisa dipergunakan, kita tinggal mengasahnya saja.

Ah, iya, aku jadi ingat. Sekarang aku sedang di tengah project novel yang royaltinya akan disumbangkan untuk charity. Aku semangat banget, apalagi royaltinya akan disumbangkan ke yayasan-yayasan fauna --- I love animals---. Sebenarnya project ini sudah berjalan sejak beberapa bulan lalu dan sekarang sudah hampir rampung, tapi aku pikir akan menyenangkan kalau ada teman-teman yang mau ikut menyumbang. Caranya gampang, cukup kirimkan cerita, quote, puisi, gambar, foto atau apapun yang berisikan pengalaman kalian dengan binatang (nggak harus pet, bisa juga binatang yang pernah ditemui) yang menginspirasi ke namaku_indikecil@yahoo.com. Jangan lupa sertakan nama, usia dan lokasi, ya. Novel akan diterbitkan awal tahun depan oleh Homerian Pustaka dan laporan charity akan diupdate di blog ini ;)

Begitulah pekerjaanku. Aku bersyukur selalu ada yang menyemangati ketika merasa kurang mampu melakukan sesuatu. Keluarga, teman-teman (iya, termasuk teman-teman blogger :) ), really blessed to have them. Aku memang bukan yang terbaik, bukan juga yang ahli. Tapi apapun 'posisi' di profesiku sekarang, yang terpenting adalah aku berusaha melakukan yang terbaik, berusaha sebaik-baiknya.

Well, sekarang sepertinya sudah larut (betul nggak ya? Jam dindingku mati soalnya, hihihi), sudah waktunya beristirahat supaya aku siap bekerja besok siang. Ada hal menarik yang akan aku lakukan bersama anak-anak di sekitar rumahku besok, akan aku share ceritanya lain kali. Selamat istirahat ya, teman-teman. Love your job, explore your potential and don't forget to thank God. Good night! ;)


"Don't give up, try again and motivate yourself to be better. If J. K. Rowling gave up once she got rejected, we'll never know who is Harry Potter, right? Be serious with what you are going to do, sincerity always giving you the best one".

(My personal quote from an interview with Seycil Corner)




stick out your chin and grin,


INDI



-------------------------------------------------------------------------
Contact Me? HERE. Sponsorship? HERE.