Ada yang bilang kalau ngucapin selamat tahun baru setelah tanggal 8 Januari itu terlambat. Tapi buat aku sih selama belum masuk tengah tahun ya masih tahun baru, hahaha :D ---Teman-teman gimana nih tahun barunya? Kemana dan ngapain saja? Cerita-cerita, dong! Aku senang banget setiap baca/dengar cerita seru tahun baruan. Sampai minggu kemarin aku betah banget lihat-lihat IGS sama status WA di contact list, soalnya jadi berasa ikut jalan-jalan atau kumpul-kumpul xD
Kalau aku (dan Shane) menghabiskan sepanjang bulan Desember 2021 dengan sangaaaat slow. Nggak kemana-mana, even buat belanja bahan makanan sehari-hari kami milih via delivery saja. Christmas pun dilalui dengan santai, ---nggak ada belanja dekor, baju baru, kado buat Shane (huehehehe) atau masak khusus. Alasannya karena aku ingin menikmati waktu “apa adanya” sebaik mungkin. Di tahun 2021 aku belajar kalau punya tujuan atau goal itu bagus, TAPI kalau semuanya pakai patokan waktu justru bikin aku nggak maju-maju karena terus berkutat sama yang belum tercapai. Jadi aku putuskan untuk appreciate setiap pencapaian sambil terus mengerjakan yang lain. Rasanya? Nikmat banget beneran :D
Anyway, balik lagi ke bulan Desember aku yang super slow, hari-hari aku dan Shane kebanyakan dihabiskan dengan bersantai sambil mengerjakan hobi masing-masing. Kalau ada yang dikerjakan berdua paling nonton film. Itu pun nggak kaya tahun-tahun kemarin yang harus banget marathon film-film tema natal. Se-mood-nya saja, kami nggak bikin list film apa saja yang harus ditonton. Kalau tahun kemarin aku sampai bikin IGS kan, minta rekomendasi Holiday movie yang seru dan SEMUANYA ditonton, hahaha x'D Kemarin sih satu-satunya film khas natal yang kami tonton cuma Home Alone (---kalau nggak nonton nggak berasa natal, ya, lol). Kami nonton Home Alone Holiday Heist yang diputar di RCTI dan Home Sweet Home Alone yang diputar di Disney+. Tadinya sih mau lanjut Home Alone pertama dan kedua juga, karena tahu lah, si Kevin itu kan the real OG. Tapi entah kenapa aku lupa dan tahu-tahu saja Desember sudah habis :p
Eh, ada yang nonton Home Sweet Home Alone nggak, nih? Ada yang kasih tahu aku katanya filmnya jelek, jadi mendingan aku nggak usah nonton. Pas nonton trailernya setuju sih, kayanya nggak ada yang baru. Satu-satunya yang bikin penasaran cuma dengan come back nya Buzz, kakaknya Kevin yang jadi petugas Polisi. Tapi pas filmnya ditonton menurut aku lumayan kok, ada moment-moment yang bikin aku ketawa ngakak. Yang aku sayangin cuma ceritanya yang nggak sekuat Home Alone yang sebelum-sebelumnya. Nggak ada penjahat "sungguhan" di sana. ---Aku nggak mau spoiler, yang pasti filmnya layak ditonton kok, asal jangan berharap terlalu banyak, ya! :D
Aku tadinya mau nonton Home Sweet Home Alone sama Ali juga (keponakan). Tapi pas dipikir lagi kayanya dia belum tertarik sama film yang bukan kartun (---masih ingat kan Halloween kemarin dia maunya nonton Luca sama Toy Story diulang-ulang, huhu). Jadi pas dia datang berkunjung aku siapin aktivitas lain saja. ---Um, nggak "siapin" juga sih sebenarnya, cuma ide spontan yang nggak butuh persiapan, hahaha. Ali ini suka banget sama "bebikinan", kalau aku lagi nggak malas dan aku ajak masak pasti mau. Katanya dia mau bikin Christmas cookies, jadi aku ajak dia ke Indomaret di lantai bawah buat beli Oreo. Setelah itu aku kasih dia meses sama icing yang sudah ada di rumah buat hias-hias Oreonya. Simple tapi seru banget. Saking serunya setelah Oreonya habis, dia masih hias piringnya, hahaha. Aku juga ikutan karena dilihat-lihat kok seru juga. Ada rencana baking cookies beneran sih, tapi nanti saja berdua sama Shane. Itu pun yang sederhana dan (maunya) mess free karena kami sedang "super slow" :p
Kebetulan sekolah Ali libur beberapa hari sebelum natal, jadi menjelang tanggal 25 Desember cuma ada aku dan Shane saja di rumah. Kami nggak buru-buru pasang dekorasi, soalnya masih menunggu paket hadiah dari Ibu Mertua yang berisi Christmas tree mini dan pernak-pernik. Satu-satunya dekorasi di rumah yang dipasang dari awal bulan Desember cuma kaos kaki, yang lalu ditambah snow flakes buatan Ali (---eh, aku bantuin juga sih bikinnya, hehe). Yang sudah-sudah paket dari US selalu terlambat datang ke sini meski sudah dikirim 2 bulan sebelumnya. Jadi kami nggak terlalu berharap datang tepat waktu, seadanya saja yang penting menikmati waktu. Dekorasi, kado, ect aku anggap cuma bonus :)
Baru pas Christmas eve kami putuskan untuk baking. Hahaha, akhirnya ya :p Itu pun nggak yang ribet-ribet. Hanya peanut butter cookies favorit kami karena mudah dan of course vegan friendly. Meski nggak kemana-mana kami juga tetap berusaha terlihat festive. Aku dressed up lengkap dengan pakai pita merah di rambut (biasanya kan kalau di rumah aku piamaan doang, lol). Sedangkan Shane, ---ya dia pakai kaos yang warnanya ngikut dress aku saja :p Aku juga putuskan buat beli bahan-bahannya di mini market komplek apartemen, jadi biar pun cuma beberapa langkah tapi bisa dibilang aku keluar rumah juga kan xD Btw, cookies yang aku dan Shane buat ini bahan-bahannya sedikit, cocok banget sama kondisi minimarket sini yang isinya nggak lengkap, hahaha. Siapa tahu ada yang mau coba, aku share resepnya di sini ya. Ini tuh dijamin anti gagal, ---nggak mungkin nggak enak, kecuali kalau memang nggak doyan/alergi selai kacang ya :D
Vegan Peanut Butter Cookies
Bahan-bahan:
- 100 gram tepung terigu serbaguna.
- 60 gram selai kacang. Mereknya bebas, tapi kalau yang non sugar berarti tambahin lagi gula sendiri.
- Minyak sayur (kira-kira 2 Sdm).
- Koko crunch dan plant mylk (opsional).
Cara membuat:
Masukkan tepung, selai kacang dan minyak sayur ke dalam wadah. Aduk sampai rata dan nggak lengket. Kalau tekstur masih crumbly boleh ditambahkan minyak atau sepercik plant mylk (aku biasanya pakai almond atau kedelai). Setelah ambil adonan sedikit dan bulatkan. Terus lakukan sampai adonan di wadah habis.
Gepengkan bola-bola adonan dengan menggunakan garpu, criss cross ya biar kece, hehehe. Terakhir, hias sesuka hati dengan Koko Crunch. Sebenarnya boleh sereal apa saja kok, cuma di lidah aku perpaduan selai kacang sama cokelat itu rasanya paling pas :p
Sebelum dibaked, masukkan adonan cookies ke dalam kulkas selama 5 menit. Sambil menunggu bisa preheat ovennya dulu. Tapi kalau aku sih nggak, ya. Langsung saja panggang di suhu 175 derajat selsius selama 10 menit dengan panas atas dan bawah.
Aku dan Shane lumayan sering bikin cookies ini. Karena bahan utamanya cuma tepung terigu dan selai kacang, jadi kunci rasanya ada di selainya. Pastikan kalian memang suka dengan merek yang dipakai. Aku sendiri suka pakai selai kacang yang sudah mengandung gula dan garam, bikin hasilnya guriiiiih :p Di grup vegan ada yang bilang pakai selai kacang organik tanpa gula juga enak. Tapi ya balik lagi ke selera masing-masing. Yang pasti selai apapun yang dipilih jangan lupa untuk tunggu cookiesnya sedikit dingin dulu sebelum dimakan. Karena kalau masih panas gampang hancur, ---dan itu sering terjadi sama kami karena nggak sabar makan, hahaha xD
Terus pas Christmas day nya aku ngapain? Masa nggak ada yang istimewa? Ya ada dong! :D Beberapa waktu yang lalu aku order (lagi, entah untuk keberapa kalinya saking cintanya) body scrub, shower scrub dan body lotion Scarlett dari akun official Shopee mereka. Aku ingin self pampering sebagai hadiah buat diri sendiri. Memang sih bisa kapan saja karena Scarlett selalu ada di rak kamar mandi, kamar dan tas aku, tapi kali ini aku benar-benar mau enjoy setiap stepnya, ---benar-benar berurutan dan take my time, supaya di hari istimewa ini aku merasa cantik meskipun nggak pakai baju baru :D
Begitu bangun tidur aku langsung semangat buat mandi, padahal biasanya mager dulu sambil scroll-scroll feed di handpone kan :p Sebelum nyalain shower, dalam keadaan kulit masih kering, aku pakai body scrub Scarlett yang varian Pomegrante dulu. Huaaa, begitu tutupnya dibuka wanginya langsung tercium. Aku suka sih dengan semua aroma body scrubnya Scarlett, tapi aroma floral-fruity gourmand dari Pomegrante ini menurut aku paling segar dan cocok sama karakter aku yang ceria, hehehe. Selain aromanya, yang aku suka dari body scrub Scarlett ini tekstur buliran scrubnya yang halus, jadi nggak sakit waktu diapply ke kulit. Dulu sebelum kenal Scarlett aku sempat trauma pakai body scrub, soalnya rasanya kaya diwaxing, ahahaha :'D Aku serius lho ini. Jadi kulit aku memang tipe berbulu halus lumayan panjang. Nah, pas scrubbing bulu-bulu aku ikut kecabut. Inget banget deh aku sampai curhat sama sepupu sambil nangis-nangis campur ngambek xD
Kulit tubuh aku sensitif, terus ada spot-spot kasarnya juga akibat gesekan dari baju atau terlalu lama diam di satu posisi (---ehm, mager). Nah, body scrub Scarlett ini ampuh banget buat mengangkat sel-sel kulit mati di tubuh aku. Tiap habis scrubbing efeknya langsung terasa. Kulit aku haluuuuus banget. Nggak ada tuh drama bulu lengan tercabut, hahaha. Dan manfaat lainnya juga masih banyak, seperti mengembalikan kelembapan kulit tubuh (please ini penting karena kulit aku gampang kering), membantu mencerahkan kulit tubuh, membantu melancarkan peredaran darah, sebagai sarana rileksasi tubuh seperti yang sedang lakukan :D Membantu meregenerasi kulit setelah eksfoliasi, dan meningkatkan kadar hidrasi yang dibutuhkan kulit tubuh.
Yang aku rasakan nih ya, manfaatnya itu terasa segera setelah selesai scrubbing. Kulitku lebih moist dan terlihat lebih cerah. ---Ingat ya, CERAH, bukan bikin warna kulit aku pucat atau abu-abu. Aku bahkan pernah tanya Shane apa kulitku memang cerahan atau perasaanku doang, dan dia jawab kalau kulitku memang terlihat lebih segar. Kalau dia yang ngomong percaya dong, soalnya dia si anti sugar coating apapun, hahaha. Goalku memang bukan untuk mengubah warna kulit, ---aku suka warna kulitku apa adanya. Tapi aku ingin kulit sehat dan nggak kusam. Body scrub Scarlett ini jelas membantu mencapai goalku karena mengandung vitamin E dan glutathione ;)
Satu jar body scrub ini lumayan lama lho habisnya, soalnya isinya 250 ml dan sekali pakai juga nggak yang banyak-banyak amat karena mudah diaplikasikan. (Kan ada tuh tipe body scrub "boros" karena tiap dioles pasti jatuh-jatuh karena nggak lekat di kulit). Beberapa minggu lalu aku juga sempat kasih body scrub ini ke Bapak (---iya BAPAK, hehe). Soalnya body scrub Scarlett bisa dipakai di semua jenis kulit. Formulanya aman, bahkan untuk ibu hamil dan menyusui sekalipun. ---Dianjurkan untuk konsultasi dengan dokter dulu ya ;)
Selesai scrubbing, waktu mau bilas dan pakai body shower, aku kaget dong ada body shower Scarlett varian Jolly di rak kamar mandi! Perasaan punya aku sudah dipakai setengah botol, lah ini kok ada yang baru :O Spontan aku langsung teriak, nanya ini punya siapa. Dan ternyata ini hadiah Natal dari Shane, dong! Hahaha, ya ampuuuun, so sweet sekali :') Terharu aku, karena rupanya dia ingat betapa sukanya aku dengan si Jolly ini. Sebelum ada shower scrubnya aku pakai lotionnya dulu dan langsung in love sama aromanya. Makanya happy banget waktu tahu Scarlett ngeluarin shower scrub dengan varian Jolly. Aromanya sama kaya lotionnya, awet banget (---menurut aku paling awet dibandingkan varian yang lain). Jadi kalau dipakai barengan tubuhku wanginya berlipat ganda, huehehe...
Aku busakan shower scrub Scarlett ini di shower puff supaya busanya lebih banyak dan aromanya lebih keluar. Tapi kalaupun nggak (biasanya kalau aku lagi buru-buru), sama sekali nggak mengurangi keefektifan fungsinya kok. Beads nya yang banyak sudah cukup membantu memaksimalkan saat membersihkan kulit dan mengangkat sel kulit mati. Kandungan vitamin E, glutathione dan colagennya bermanfaat untuk membuat kulit lebih halus setelah eksfoliasi, mengembalikan kelembapan kulit, dan membantu mencerahkan kulit tubuh. Sama seperti body scrubnya, ini juga bisa digunakan di semua jenis kulit (Shane juga kadang pakai, BTW) dan aman digunakan oleh ibu hamil dan menyusui. Tapi as always, dianjurkan untuk dikonsultasikan dulu dengan dokter ;)
Oya, aku suka banget sama desain botolnya yang ringkas dan praktikal. Meski isinya 300 ml alias lumayan besar size botolnya, tapi tetap nyaman buat dibawa kemana-mana. Soalnya tutupnya benar-benar anti tumpah dan gampang banget dibuka-tutup karena modelnya flip top. Botolnya juga kokoh tapi nggak bikin shower scrubnya susah keluar. Jadi aku selalu bisa pakai isinya sampai habis bis bis, ---tanpa ada yang nempel-nempel di dinding botol. Menurutku sih ini better than botol dengan pump ya, soalnya aku selalu nemu problem masih ada isinya yang tersisa.
Selesai mandi dan say thank you lagi sama Shane (sebelumnya say thank you dari kamar mandi, hahaha), aku masuk ke kamar. Bukan buat balik tidur lagi lho, tapi buat pakai body lotionnya Scarlett. Tahu dong pakai varian apa?! Yup, Jolly! Saking sukanya aku sampai bawa kemana-mana. Sebelum libur saja aku sempat fisioterapi dan sengaja bawa si Jolly ke dalam ruangan klinik supaya sesi terapinya jadi lebih fun :D
Waktu duduk di depan meja rias, siap-siap mau pakai lotion, ternyata ada kejutan lain yang menantiku! Ada satu botol baru body lotion Scarlett varian Jolly! Aaaa, ----mumpung belum lepas handuk aku buru-buru keluar kamar lagi buat bilang terima kasih sama Shane, hahaha. Suamiku ini memang baik, tapi dia nggak romantis. Makanya aku selalu amaze kalau dia kasih kado-kado gini meski nggak pakai kata-kata xD
Jolly ini aromanya terinspirasi dari YSL Black Opium. Jadi wangi floriental gourmand gitu, persis kaya body showernya. Meski bisa dipakai kapan saja, body lotion ini paling pas kalau dipakai sehabis pakai body scrub dan body shower, ada efek relaksasinya gitu deh. Botolnya pump, jadi nggak messy. Konsistensinya agak thick ya, makanya kemasannya nggak disamain dengan body showernya yang lebih cair dan cenderung seperti gel ringan. Isinya sama 300 ml, sama dengan body showernya. Makanya lumayan awet, padahal sehari minimal aku pakai dua kali karena kulit aku kering.
Kandungannya nggak main-main, lengkap banget. Ada glutathione, vitamin E, kojic acid dan niacinamide. Bermanfaat untuk membantu mengembalikan kelembapan kulit tubuh, membantu mencerahkan kulit tubuh, menutrisi kulit tubuh dengan kandungan terbaiknya, dan menyegarkan juga memberi keharuman tahan lama. Seperti yang lainnya, body lotion Scarlett ini juga dapat digunakan di semua jenis kulit dan aman digunakan oleh ibu dan menyusui (dianjurkan untuk konsultasi dengan dokter terlebih dahulu, yaaa). Shane juga kadang ikut pakai untuk di bagian kulitnya yang bertato karena (katanya) suka kering.
Ketiga produk Scarlett ini sudah teregistrasi di BPOM, jadi berasa tenang gitu deh pakainya. Aku dari dulu memang selalu cari aman karena kulitku sensitif. Daripada pakai produk yang "katanya, katanya, katanya...", aku sih milih yang sudah jelas saja. Juga yang nggak kalah pentingnya semuanya sudah bersertifikat halal dan nggak diujicobakan pada hewan. Body care yang berlabel "not tested on animals" memang masih jarang di sini, banyaknya produk dari luar. Bangga banget sama Scarlett yang peduli nggak cuma sama kita tapi juga sama hewan :) Dan produk sebagus ini harganya terjangkau banget. Setiap produknya masing-masing Rp. 75.000! Buatku membantu banget supaya bisa konsisten pakainya karena nggak khawatir nggak terbeli, hahaha :D (Hemat, guys, lol).
Ngomong-ngomong soal hemat, Scarlett ada paket hematnya juga, lho. Harganya Rp. 300.000 dan sudah dapat 5 item plus dapat box exclusive dan free gift! Aku belum pernah, sih, tapi next pas lotion etc aku habis pasti beli yang paket hemat ini. Teman-teman yang mau beli (---masih belum telat buat beliin aku kado tahun baru, lhooo, huehe, maksa ya) bisa langsung melalui link yang tertera di bio instagramnya Scarlett, @scarlett_whitening.
Setelah selesai memanjakan diri, aku hangout di ruang TV sama Shane, eat more cookies dan begitu terus sampai malam lalu kami ketiduran :D Tahu apa yang bikin aku semakin happy? Literally pas kami bangun kado Natal dari Ibu Mertua tiba! Waaa, aku dan Shane langsung kaya bocah lagi xD Isinya macam-macam, dari mulai pernak-pernik sampai baju kembaran. Duh nggak Ibu Mertua, nggak Ibu, dua-duanya kalau kasih kado pasti isinya dua dan kembar supaya nggak berebutan, hahaha. Tapi kado-kado ini bukan berarti yang terpenting, seperti yang aku bilang sebelumnya, kado yang terindah adalah keluarga dan kesempatan untuk menghabiskan waktu bersama mereka. Aku beruntung dan bahagia memiliki mereka. Meski aku sekarang tinggal berdua saja dengan Shane, tapi bukan berarti kami berjauhan di hati. Kami tetap "berkumpul" meski lewat telepon dan internet :)
Sekali lagi, Merry Christmas and happy new year! (Masih Februari kan, hehe!).
xx,
Indi