Aku senang sekali ketika novel “Guruku Berbulu dan Berekor” bisa terbit. Homerian Pustaka ternyata percaya padaku untuk menerbitkan novel dengan genre yang berbeda setelah 2 novelku sebelumnya bergenre ‘teenage-romance’ (well, sebenarnya aku lebih suka menyebutnya novel-diary, sih, hehehe). Novel ketiga ini adalah bentuk persembahanku terhadap dunia hewan yang kucintai sejak kecil. Tumbuh di tengah banyak hewan peliharaan dan keluarga yang selalu mengajarkan untuk menghormati seluruh mahkluk ciptaan Tuhan, membuat hatiku mempunyai tempat yang sangat istimewa untuk para hewan. Terlebih setelah aku mengenal Veggie, seekor anjing yang membuat sadar bahwa hewan bukan hanya mahkluk yang bisa hidup berdampingan dengan kita, tapi juga mengajarkan sesuatu.
Novel Guruku Berbulu dan Berekor adalah novel yang royaltinya didonasikan pada hewan terlantar :) |
Melalui Veggie aku belajar untuk terus mencari hal-hal baru. Veggie nggak pernah berhenti untuk belajar trick-trick baru, bahkan sampai di beberapa hari terakhir hidupnya ia masih menemukan hal baru dan dengan semangat menunjukannya padaku. Veggie juga mengajarkanku agar terus semangat dan menikmati hidup dalam situasi apapun. Sebagai pengidap epilepsi Veggie sering sekali kambuh dan membuatnya lemah, tapi di saat ia bisa, ia akan terus berlari mengejar kelinci khayalannya. Veggie membuatku memandang hidup dengan luas, bukan sekedar rutinitas dan sesuatu yang ‘just happen to be’, ---tapi setiap detik harus dihargai. Aku yakin bukan hanya aku yang merasakan ini, pasti banyak pemilik hewan peliharaan ---atau yang bekerja dengan hewan merasakan yang sama. Itulah kenapa aku juga mengajak sekitar 30 volunteer untuk menyumbangkan kisahnya di novelku.
My beloved fiend, family and teacher... Eris :) |
Novel “Guruku Berbulu dan Berekor” berisi kumpulan kisah nyata tentang manusia dan hubungannya dengan hewan. Bukan hanya hewan peliharaan, tapi hewan yang pernah mereka temui dan memberikan kesan, juga pelajaran berharga tentunya. Meski penggemar genre ini nggak sebanyak genre novel-novelku sebelumnya, tapi aku tetap percaya kisah-kisah di dalamnya bisa menghangatkan hati siapa saja yang membacanya, termasuk kalangan yang bukan penyanyang hewan. Royalti dari novel ini juga aku donasikan kepada hewan-hewan yang membutuhkan, jadi memberi kesempatan pada teman-teman yang nggak bisa bersentuhan secara langsung dengan hewan untuk membantu dengan cara yang lain.
Meski berjalan dengan perlahan, novel “Guruku Berbulu dan Berekor” mulai dikenal dan membuahkan ‘hasil’. Selain mendapatkan komentar-komentar positif dari pembaca, royaltinya juga sudah diterima oleh hewan-hewan yang membutuhkan. Royalti pertama sudah diterima oleh adopsianjing.com dan digunakan untuk membantu seekor kucing yang terluka. Royalti kedua sudah diterima oleh Mbak Reni dan digunakan untuk membantu 2 ekor anjing yang dibuang di jalan tol dalam keadaan kelaparan dan sakit (salah satunya terkena tumor). Dan royalti ketiga baru saja kugunakan untuk membeli kebutuhan Benji, seekor anjing yang ditinggalkan pemiliknya tanpa makanan selama 1 minggu.
Benji 1 minggu ditinggalkan tanpa makanan dan sekarang sudah di tempat yang aman. |
Kisah tentang Benji aku ketahui dari Facebook, tepatnya dari page “Republik Guguk” (yup, the power of internet). Kabarnya ada seekor anjing yang menghampiri rumah seorang penyayang kucing dalam keadaan kurus kering dan sakit kulit. Anjing ini jinak dan manis, sayang keadaannya menyedihkan sekali. Rupanya ia ditinggalkan pemiliknya di rumah dan akhirnya berhasil kabur setelah 1 minggu hanya berjuang seorang diri. Waktu melihat fotonya, ---namanya Benji--- hatiku langsung sakit karena teringat Veggie dan Eris. Seekor anjing, dari ras apapun dan bagaimana pun karakternya pasti mempunyai naluri untuk membela pemiliknya. Sungguh menyedihkan jika ada menelantarkan mahkluk yang sangat setia ini :(
Singkat cerita aku menghubungi Mbak Ira, ---penemunya dan bertanya tentang apa saja yang dibutuhkan Benji. Thank God Mbak Ira menyayangi Benji, ia sudah memberi anjing golden retriever itu makan dan yang dibutuhkan sekarang adalah obat untuk kulitnya. Meskipun Benji sudah mendapatkan makanan yang layak, tapi kuputuskan untuk tetap membelikannya dog food selain bedak untuk perawatan kulitnya. Mudah-mudahan bisa meringankan beban Mbak Tri :) Seperti yang aku sebutkan sebelumnya, peminat genre ini lebih sedikit daripada genre percintaan, royalti yang kuterima pun lebih sedikit sehingga hanya bisa memberikan ini untuk Benji. Tapi tanpa disangka-sangka, Bik Ade, seorang pegawai di butik Ibu mau membuatkan selimut untuk Benji secara cuma-cuma! Wah, bersyukur dan bahagia sekali rasanya :)
Dog food, bedak kulit dan selimut hasil dari royalti "Guruku Berbulu dan Berekor" :) |
Untuk Benji :) |
Selimut buatan Bik Ade yang juga diberikan pada Benji :) |
Aku berharap langkah ini nggak berhenti hanya sampai di sini. Semoga semakin banyak yang peduli dengan kehidupan hewan-hewan di sekitar kita. Meskipun nggak bisa bersentuhan dengan hewan (misalnya alergi, karena kepercayaan atau malah “pokoknya nggak suka”), bukan berarti boleh menelantarkan. Manusia dan hewan diciptakan untuk hidup berdampingan dan saling menghormati, bukan cita-cita yang berlebihan jika aku ingin nggak ada lagi hewan-hewan yang tersakiti. Jika teman-teman ingin membaca kisah-kisah menginspirasi tentang manusia dan hewan peliharaannya sekaligus membantu Benji-Benji yang lain, kalian bisa membeli novel “Guruku Berbulu dan Berekor” di sini atau whatsapp langsung kepada Mbak Esthi (penerbit Homerian Pustaka) di 08891780496. Jangan lupa sebutkan judulnya agar nggak tertukar dengan novel yang lain. Harganya Rp. 45.000 saja dan royaltinya langsung didonasikan.
Jadi siapa saja yang ingin mendukung langkahku? Yuk, ikut berjalan di sampingku! :)
Yang kata Terri Irwin wildlife warrior,
Indi
__________________________________
Selamat mbak indi atas terbitnya novel Guruku Berbulu dan Berekor :)
BalasHapusSeekor anjing ditinggalkan pemiliknya tanpa makanan selama 1 minggu....
BalasHapusKejam amat ya....mbak orang itu
Selamat mba indi novel ke-3 nya udah terbit :)
BalasHapusWah...seru ya royaltinya didonasikan untuk hewan yang membutuhkan. Aku kadang juga miris lihat kucing dan hewan-hewan terlantar di jalan. :(
BalasHapusKira-kira sekarang bukunya masih ada gak ya di Gramedia?
BalasHapusWahhh selamattt....
BalasHapusWah penyayang binatang. Btw cuma anjing doang mbak? Atau binatang lain kayak jerapah gitu?
#ngaco #parah
Gue belum bisa begini, royalti novel masih buat makan sendiri :( Lo hebat ih
BalasHapusSmg makin banyak yang bisa terbantu ya mbak....
BalasHapussalut buat mbak Indi...
BalasHapusKasian itu benji badannya kurus banget kak :')
BalasHapussukses terus ya mba indi :)
BalasHapusLangsung cari bukunya ke Gramedia :)
BalasHapusMembaca postingan ini saja sudah cukup menghangatkan hati Indie.. Anak-anakku juga suka binatang. di rumah kami memelihara marmut juga kura-kura.. Semoga banyak yang meniru langkah Indie ya.
BalasHapuskasian benjinya ya udah kurus begitu,untung masih ada yang peduli sama benji.Sukses ya mbak buat novel ke 3 nya :)
BalasHapusDimulai dari Indi semoga banyak yang peduli juga sama hewan
BalasHapusSaya termasuk yang suka agak takut dengan binatang. Tapi, memang gak setuju banget kalau ada yang menyiksa binatang
BalasHapussaya kalo sama hewan yang lucu jarang menyiksa binatang.paling saya nyiksa ayam tetangga yang suka menggebred saya kalo saya lewat ya udah terpaksa saya hajar.hehe
BalasHapusSalute!
BalasHapusSemoga royalti buku ini makin banyak ya kak indii.. jadi kita bisa nolong lebih banyak lagi hewan malang di luar sana
Keep it up miss! :')
sukses buat semuanya :)
BalasHapusSalut buat indi.. :) Terus berkarya yaa..
BalasHapuskeren mbak indi,, sukses yah karya-karyanya
BalasHapuspadahal bikin buku susah yah, ini royaltiya malah didonasikan... salut. semoga lancar. dan banyak orang di luar sana yang makin peduli sama hewan, apalagi yang terlantar.
BalasHapusJadi terealisasi ya, Indi. :) senang kisahku yang ada di buku itu bisa bermanfaat utk orang lain...
BalasHapusKejam banget ninggalin anjing tanpa makanan.. Ngga tega liat keadaannya, tapi Benji tetep aja keliatan sumringah.. Tegar banget dia :'D
BalasHapussalut buat mbak indi :)
BalasHapusBuku ini bagus banget :) masih inget bikin mata berkaca2 waktu baca. Surprise juga ternyata royalti buku ini dipakai u/ hewan2 yg membutuhkan. Nggak nyesel udah membeli buku ini. Sukses terus ya kak :)
BalasHapus