Senin, 02 Juni 2014

Hope for Scolioser :)

Syukuran sederhana berkurangnya kurva scoliosis gue :)
Pernah nggak kalian mengalami sesuatu yang kalian pikir nggak akan mungkin untuk dialami sama diri sendiri? No, no, no, ini bukan seperti waktu gue berumur 7 tahun bermimpi untuk bertemu the greatest rock band ever, Aerosmith dan ternyata terwujud 20 tahun kemudian. Tapi gue bicara tentang sesuatu yang sudah divonis mustahil atau kalaupun ada kemungkinan itu keciiiiil sekali. Nah, gue baru saja mengalaminya. Bahkan sambil mengetik tulisan ini pun gue masih belum sepenuhnya percaya karena... mungkin jika ada orang yang posisinya sama seperti gue dan membaca tulisan ini mungkin menganggap too good to be true.

Ini tentang scoliosis. Iya, tentang kelainan tulang belakang yang didiagnosa saat gue berusia 13 tahun dan membuat gue memakai boston brace selama 5 tahun, setiap hari selama 23 jam per hari. Setelah brace dilepas karena tulang gue sudah mature, kurva scoliosis gue memiliki kelengkungan 52 derajat. Pasti setiap scolioser sudah mendengar tentang ini dari dokter, bahwa kurva di atas 40 derajat disarankan untuk mengambil tindakan operasi. Setelah 5 tahun penggunaan brace ternyata kurva gue masih tetap di atas batas “aman” dari pisau bedah. Apalagi setelah tulang gue mature kemungkinan untuk berkurangnya kurva lewat jalan lain selain operasi (baca: bracing, fisioterapi, dll) katanya sudah nggak ada. Good news nya, kemungkinan besar kurva gue nggak akan bertambah buruk. Meski sebenarnya di atas 50 derajat itu rasanya benar-benar nggak nyaman (gue nggak mau bilang buruk, ya, lol).



Meski begitu gue sebisa mungkin menghindari operasi. Proses penyembuhan yang memakan waktu, resiko dan tentu saja biaya menjadi pertimbangan gue. Mengabaikan kata-kata dokter yang menyatakan bahwa “kalau tulang sudah mature tapi kurva mau berkurang ya harus operasi”, gue mencari terapi alternatif. Eh, tapi bukan berarti di luar medis, ya. Maksudnya gue mencari terapi untuk merawat scoliosis gue secara aman dan hasilnya bisa dipertanggung jawabkan. Perjalanan gue dimulai dengan mencoba chiropractic. Awalnya dari Canadian berganti ke Japanese chiropractic. Hasilnya baik, rasa sakit gue berkurang banyak dan siklus menstruasi gue pun menjadi lancar. Tapi sayangnya setiap kali gue libur terapi rasa sakitnya kembali dan setelah melakukan x ray, kurva gue ternyata nggak berkurang.

Banyak yang salah mengartikan bahwa sembuh dari scoliosis = tulang punggung yang lurus. Padahal scoliosis sendiri bukan penyakit, tapi kelainan. Dan kelainan tentu saja nggak bisa disembuhkan, tapi bisa diminimalisir. Bahkan ada beberapa dokter yang berkata jika tulang belakang bengkok sampai 15 derajat, itu nggak bisa dikategorikan sebagai scoliosis karena nggak ada anatomi tubuh manusia yang benar-benar lurus. Bahkan dengan operasi scoliosis pun tetap akan menyisakan sekian derajat, tergantung dari usia pasien dan seberapa besar kurva sebelum operasi. Makanya yang gue cari adalah terapi untuk meminimalisir kurva dan rasa sakitnya, seenggaknya sampai kurva gue di angka “aman”, tanpa perlu melakukan operasi :)



Dan gue pun menemukan spinecor (baca lengkapnya di sini), sebuah soft brace yang bisa dipakai oleh scolioser yang bahkan sudah bertulang mature (bahkan manula!). Bentuknya elastis dan dipakai dibalik baju, berbeda sekali dengan Boston brace yang sebelumnya gue pakai. Jika Boston brace lebih sering disebut sebagai brace yang bisa mempertahankan kurva, spinecor ini malah katanya bisa mengurangi kurva. Jadi pada tanggal 16 Mei oleh Dr. Natalie dari Spine Body Center gue dipasangi spinecor yang harus dipakai selama 6 jam perhari. Untuk memastikan gue diminta untuk x ray, dan hasilnya tentu saja gue masih stuck di 52 derajat, hehehe. Gue diminta untuk kembali lagi 7 hari kemudian dengan membawa hasil x ray terbaru.  Rasanya harap-harap cemas. Boston brace yang kerasnya minta ampun saja nggak berhasil membuat kurva gue berkurang di usia remaja. Bagaimana dengan spinecor yang rasanya lembut dan dipakai di usia dewasa ini?


Dan ternyata miracle happen! Setelah diukur sebanyak 3 kali ---karena gue nggak percaya dengan hasilnya---, kurva gue berkurang 12 derajat. Dari 52 ke 40! Gue hampir menangis waktu mencoba ukur sendiri dan hasilnya tetap nggak berubah. Terharu... Karena gue tahu bahkan dengan operasi pun pasti menyisakan sekian derajat. Dan kurva scoliosis gue berkurang 12 derajat TANPA operasi. Praise the Lord! :’) Dr. Natalie berkata bahwa setiap pasien pasti hasilnya berbeda-beda, tergantung usia, besarnya kurva dan lain sebagainya. Gue bisa berhasil karena kedislipinan gue memakai spinecor. Gue memakainya sesuai aturan sehari, saat bekerja, menulis bahkan bermain dengan Eris. Ternyata benar apa yang dikatakan Dr. Natalie, dengan spinecor semakin banyak bergerak justru membuat hasilnya lebih maksimal :)

Sebagai ungkapan rasa syukur, ketika sudah di Bandung gue mengundang Ray untuk mengadakan syukuran bersama. Ray membawakan gue kue tart dan gue menyiapkan cemilan untuk berdua. Sederhana, tapi yang penting ada sesuatu yang bisa dikenang. I love celebrating something, meskipun sebuah pencapaian kecil karena membuat semangat gue jadi terpacu. Dan gue sama sekali nggak pernah menyangka akan merayakan berkurangnya kurva gue. Yay, 40 derajat! Sudah di batas aman pisau bedah, hehehe. Thank God :)

Ray sedang menikmati kue tart :)

Me and my Ray. We're really thanking God! :)

Gue mau menikmati masa-masa pencapaian ini dulu, tapi bukan berarti gue akan berhenti berusaha. Perjalanan gue masih panjang, masih 18 bulan lagi sampai brace gue bisa dikurangi frekuensi pamakaiannya. Dengan hasil seperti ini gue semakin optimis dan semangat memakai spinecor. Dokter dulu memang pernah bilang bahwa tulang gue yang sudah mature ini nggak bisa dikurangi kurvanya kecuali dengan jalan operasi, tapi ternyata spinecor bisa. Menjadi seorang solioser memang bukan hal termudah di dunia, tapi selalu ada jalan. Dan spinecor lah jalan gue :)

Sebelum bracing dan setelah bracing, 7 hari kemudian :)

Gue merasa blessed sudah menemukan spinecor dari Spine Body Center. Harganya memang nggak murah, tapi hasilnya sepadan. Gue bisa menjadi lebih produktif dan bugar. Lagipula jika dibandingkan dengan biaya operasi, spinecor jauuuh lebih terjangkau ;)
Jika ada teman-teman yang membaca post ini seorang scolioser atau mengenal seseorang yang scoliosis, coba deh sarankan untuk ke Spine Body Center di APL Tower lantai 25 (sebelah Central Park Mall) di Jakarta. Atau bisa telepon dulu ke 021-2933 9295. Jangan dulu takut atau menyerah karena usia dan besarnya kurva. Selalu ada harapan! :)


Blessed girl,


Indi

_______________________________________________________
Facebook: here | Twitter: here | Instagram: here | Contact person: 081322339469

26 komentar:

  1. terharu dan ikut senangggggg bgt denger cerita ini mbk....semoga selalu aman.sehat sehat dan sehat selalu aamiin.....
    mau kuenyaaaa hehe

    BalasHapus
  2. Subhanallah,,semoga Indi selalu sehat ya,,ikut senang dengar ceritanya,,semoga selalu sehat Indie,,,ingin melihat karya2 Indi selanjutnya :)

    BalasHapus
  3. Alhamdulillah. Selamat kak! Pasti rasanya masih nggak nyangka yaaa, kak? :D

    BalasHapus
  4. Selamat dan semangat terus ya Indi, smoga makin berkurang kurvenya \(^o^)/

    BalasHapus
  5. untunglah kak bisa membaik.... ikut seneng sama perayaannya! hehe

    BalasHapus
  6. @ HM: Terima kasih, ya. Amen... Hehe, kuenya langsung ludes besok paginya. Sweet tooth semua di sini :D

    @ KANG: Semua orang pasti ada kelebihan dan kekurangan masing-masing. Tuhan menciptakan sesuai "porsi", jadi aku yakin kita memang dirancang untuk beradaptasi :) Amen... terima kasih doanya, ya :)

    @ DWIPITA: Amen... terima kasih ya doa dan dukungannya :)

    @ SUNDHE: Terima kasih. Amen... :)

    @ ELLYZABETH: Hehe, terima kasih ya :)

    BalasHapus
  7. Alhamdulillah senenh banget bacanya teh indi.. Awalnya rada getir baca.. Tapi alhamd ada hasilnya

    BalasHapus
  8. sukses, dan lekas baik dan hasilnya makin bagus

    BalasHapus
  9. kaaaak bacanya bikin aduh.. gimana gitu.
    sukses selalu dan sehat selalu kak indi.
    always waiting for your cheerful smile and your brilliant creation in each post

    BalasHapus
  10. syukurlah kalo semakin membaik ya. btw, keliatan gemukan ya?

    BalasHapus
  11. Puji Tuhan yah Ndi.. :D Turut senang dengan kabar gembira ini.. :)

    BalasHapus
  12. Bekal yang paling penting itu percaya dan semangat ya, Mba. Sehat selalu dan terus ikhtiar, Mba.

    BalasHapus
  13. Sembuh, sembuh, sembuh. Fuuuhh... Ngomong-ngomong minta dong tartnya.. kirim ya mbak.. :D

    BalasHapus
  14. turut senang atas berkurangnya kurva skoliosis-nya kak Indi... :)

    BalasHapus
  15. Teh Indi eta rambutya di potong.
    Semangat terapinya teh. Semoga berkurang lagi kurvanya
    :)

    *tetep gembil pipina*

    BalasHapus
  16. alhamdulillah, bersyukur banget ya Indy... ikut senang deh bacanya :)

    BalasHapus
  17. Mbaaaak.. Semoga sehat selalu yaaa.. :D Tuhan pasti kasih jalan. Terharu bacanyaaaa ^^

    BalasHapus
  18. Aak jadi pengen beli.. Doakan aq bisa beli kak. Klo bole mnta tlg. Tnyain ke Dr. Natalie apakah ada kmungkinan spinecor dijual dan dkirim ke bali. Mkasi banyak kak.

    BalasHapus
  19. Chiropractic itu ga enak banget, mba Indi. Dulu aku pernah sekali. Semoga selalu sehat ya.

    BalasHapus
  20. Semoga sehat selalu ya, Indi...
    btw, liat kue itu jadi laper nih, hehe

    BalasHapus
  21. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  22. wah selamat ya ka indi akhirnya setelah sekian lama bisa berkurang juga

    semanga terus ya ka indi!!!!!!!!!!!


    yutiazahs.blogspot.com
    mampir ya

    BalasHapus
  23. wah selamat ya ka indi akhirnya setelah sekian lama bisa berkurang juga

    semanga terus ya ka indi!!!!!!!!!!!

    BalasHapus
  24. Selamat yaaa Indi! Semoga ke depannya, scoliosis makin berkurang ^^
    Beberapa bulan lalu aku sempat iseng ke Chiropractic, salah satu rusuk menonjol (sejak kecil)... Eh kata praktisinya itu tanda2 scoliosisss.. Tapi sampe sekarang aku belum X-ray hehehehehee

    BalasHapus
  25. I'm happy for you, Indi... btw makin cantik dg rambut pendeknya deh :)

    BalasHapus

Terima kasih untuk komentarnya, it's really nice to hear from you :)