Howdy do, bloggies! It's been awhile ya aku nggak cerita tentang scoliosis? Well, meskipun nggak cerita bukan berarti aku nggak peduli, dan tentu saja bukan berarti scoliosisku hilang, hihihi. Sesuai dengan slogan para scolioser "Sekali scoliosis tetap scoliosis", tentu saja sampai kapanpun aku akan merawat my lovely spine, karena kami akan bersama-sama selamanya :D
Mungkin teman-teman sudah ada yang tahu tentang perjalanan scoliosisku lewat novel "Waktu Aku sama Mika", "Karena Cinta itu Sempurna" atau pun film "Mika". Tapi jika belum, singkatnya bisa diceritakan seperti ini: Waktu usiaku 13 tahun aku menyadari bahwa tulang punggungku terlihat menonjol sebelah. Bukan itu saja, payudara sebelah kananku pun terlihat agak masuk ke dalam. Langsung saja aku bilang pada Ibu dan Bapak. Di hari yang sama, aku dibawa ke dokter spesialis tulang, dan di sana ketahuan bahwa aku scoliosis dengan kurva 35 derajat (tingkat sedang). Dokter menjelaskan bahwa scoliosis bukan penyakit, tapi kelainan tulang belakang. Jadi nggak ada obatnya, tapi bisa dikoreksi dengan jalan bracing atau operasi. Berhubung aku masih tahap pertumbuhan, jadi dokter menyarankan untuk bracing. Waktu itu brace yang kupakai tipe Boston.
Setelah pemakaian brace, bukan berarti tanpa masalah. Proses adaptasinya lumayan mengharu-biru, hehehe. Pasalnya brace yang kaku dan tertutup itu harus dipakai setiap hari selama 23 jam. Yup, termasuk tidur dan sekolah. Aku hanya melepas brace ketika mandi dan terapi berenang. Dokter bilang brace ini harus dipakai sampai aku berusia 18 tahun alias sampai tulangku berenti tumbuh. Di usiaku yang masih 13 tahun menunggu tulang berhenti tumbuh itu rasanya seperti selamanya, hehehe. Meski reaksi scolioser terhadap brace berbeda-beda (ada yang mau patuh memakainya, dan ada juga yang menolak) tapi aku yakin mereka pasti setuju kalau brace menimbulkan perasaan sesak dan pegal. Dan bonus karena kulitku sensitif, brace meninggalkan tato permanen di beberapa bagian (saingan sama Mika, hehehe).
Aku di film Mika, diperankan oleh Velove Vexia |
Karena bentuknya yang bulky dan kaku Boston brace ini susah sekali disembunyikan di balik baju. Well, bukannya aku malu. Aku bangga kok sebagai scolioser karena seperti itulah Tuhan menciptakanku :) Tapi terkadang aku ingin diperlakukan sama tanpa orang melihat terlebih dulu tampilan fisikku. Sekalipun aku memakainya di balik baju, rasanya nggak nyaman. Tank top atau kaos dalam yang tipis nggak bisa melindungi gesekan brace di kulitku. Aku yakin nggak setiap scolioser merasa seperti ini, tapi sekali lagi, mungkin ini karena kulitku super sensitif. Itulah kenapa aku sering memakainya di luar baju. Jadi kalau ada yang pernah menonton film Mika dan berkomentar "style" ku (diperankan oleh Velove Vexia) itu aneh, kenyataannya memang begitu. Bukan filmnya yang mengada-ada, hihihi :)
Waktu aku berusia 18 tahun dan akhirnya boleh lepas brace ternyata scoliosisku belum juga jinak. Kurvaku bertambah menjadi lebih dari 40 derajat (tingkat tinggi) dan sekarang sudah sekitar 52 derajat (sangat tinggi). Keberhasilan Boston brace memang berbeda-beda pada setiap scolioser. Ada yang berhasil atau seenggaknya menjaga kurva agar nggak bertambah, ada juga yang mengalami sepertiku. Tapi aku nggak merasa 5 tahun bracing sia-sia karena aku sudah berusaha, bukannya membiarkan :)
Karena tulangku sudah mature, bracing sudah nggak ada gunanya lagi. Tapi kemungkinan bertambahnya kurva juga semakin kecil. Aku diberikan 2 pilihan oleh dokter: operasi (yup, kurva di atas 40 biasanya disarankan begitu) atau dirawat dengan terapi agar aku tetap fit sampai tua (lol) dan mengurangi rasa sakit. Aku pilih untuk nggak operasi dan mencari jalan agar scoliosisku membaik. Aku yakin sebagai scolioser aku tetap bisa hidup produktif :)
Lalu datanglah hari itu, hari di mana aku melihat foto yang mengubah hidupku (lebay, hahaha). Entah darimana awalnya, tapi aku menemukan foto Lourdes, anaknya Madonna yang katanya mengidap scoliosis! Di keterangan foto ditulis bahwa ia menggunakan spinecor alias soft brace. Eh, wait! Brace? Aku nggak melihat ada yang bulky di balik baju Lourdes. Langsung saja aku memperhatikan dengan seksama dan menemukan bahwa ada sabuk yang mengintip di balik T shirt nya. Hmm, inikah yang dinamakan spinecor? Brace macam apa ituuuuuuu? *camera zoom in-zoom out ala sinetron, lol*
Lourdes dengan brace nya yang bikin iri, hihihi :) |
Dari hasil googling sana-sini, aku jadi tahu bahwa spinecor adalah soft brace untuk pengidap scoliosis. Iya, sesuai namanya, brace yang ini benar-benar halus dan elastis, jadi nggak terlihat di balik baju dan yang terpenting sama sekali nggak mengganggu aktivitas sehari-hari. Berbeda dengan Boston Brace, spinecor tetap efektif untuk dipakai oleh scolioser dewasa dan berkurva besar. Wah, aku jadi ingin mencoba! Syukurlah lewat bantuan internet aku jadi tahu bahwa spinecor sekarang juga sudah ada di Indonesia. Tepatnya di Spine Body Center Jakarta :)
Ditemani oleh Bapak aku langsung membuat janji dengan Dr. Natalie di Spine Body Center. Berhubung dulu sudah pernah memakai brace, aku langsung siap-siap untuk proses panjang yang nggak nyaman. Tapi ternyata ini berbeda. Aku memang melewati proses pembacaan X Ray dan pengukuran dulu, tapi prosesnya cepat, seperti sedang fitting baju :D Sekitar 2 jam semuanya selesai dan aku langsung dapat bekal untuk exercise di rumah dan panduan gambar kalau-kalau aku lupa cara memasang spinecor nya (tenang, semuanya diberi label nomor, kok *wink*). Asyiknya lagi aku nggak harus nostalgia dengan pemakaian 23 jam sehari, tapi ini cukup 6 jam sehari dengan waktu yang bisa dipisah dan seminggu hanya 4 kali. Tentu saja setiap scolioser akan berbeda, tapi Dr. Natalie menjamin spinecor tentu jauh lebih nyaman dari Boston brace :)
Back Up Clinic, sekarang menjadi Spine Body Center |
Begitu dipakai “punuk” ku langsung "hilang" :) |
Asyik, aku sama Lourdes brace nya kembaran, hahaha :p |
Selama perjalanan pulang Bandung-Jakarta yang macet aku memakai spinecor. Aku dan Bapak hampir nggak percaya karena sebelumnya kami juga pernah mengalami ini, waktu pulang sehabis membuat Boston brace dulu. Bedanya kali ini aku duduk di mobil tanpa keluhan dan benar-benar happy. Nggak ada perasaan gatal di kulit apalagi pegal. Rasanya hampir sama seperti memakai baju renang. Ada perasaan ketat tapi nggak mengganggu. Lucunya waktu sampai di rumah Ibu bertanya mengapa aku nggak pakai brace. Hehehe, rupanya spinecor ini memang nggak terlihat di balik baju :D
Tipis banget kan? Benar-benar nggak nampak di balik baju :D |
Ini adalah hari ke dua pemakaian spinecor. Aku masih tetap merasa nyaman dan sama sekali nggak terganggu untuk beraktivitas. Tadi siang aku menjadi bintang tamu di acara workshop menulis dan nggak ada seorang pun yang sadar bahwa di balik dress centil ku ada brace, hihihi. Aku bahkan sekarang mengetik tulisan ini sambil memakai spinecor, padahal dulu brace lamaku benar-benar musuhan sama komputer :p
Menurut Dr. Natalie spinecorku harus dipakai selama 18 bulan (yup, bukan 5 tahun, lol) dan setelah itu hanya dipakai sesekali. Aku optimis bahwa spinecor bisa meningkatkan kualitas hidupku dengan mengoreksi scoliosisku. So, wish me luck, guys. Selalu ingat, bahwa scoliosis memang nggak bisa disembuhkan tapi BISA dikoreksi. Go scolioser go! :D
Oh, iya untuk teman-teman scolioser yang ingin tahu lebih banyak tentang spinecor, silakan ke Spine Body Center di APL Tower lantai 25 (sebelah Central Park Mall). Nggak perlu khawatir masalah waktu, mereka buka setiap hari kok. Untuk yang di luar kota bisa telepon dulu ke 021-2933 9295. Atau kontak saja mereka lewat twitter dan facebook ;)
yang dibilang spesial sama Mika,
Indi
Keywords: pengobatan skoliosis, terapi skoliosis Bandung Jakarta, selebriti dengan skoliosis.
Pertamax kak, hehehe....
BalasHapusya ampuuuun makasih kak indi, aku skoliosis juga, udah operasi tapi pas skripsian gini jadi sering sakit dan pegel, mau ah spinecornya, makasih infonya kaaaak :*
goresantanganriri.blogspot.com
Teh akunya yang nggak jeli apa ya.. Perasaan teh indi di foto2 biasa saja teh. Sempet tanya2 juga sih. Katanya pakai alat (sebelum tahu namanya brace dan sebelum tahu bentuknya yang dipakai velove, maklum gak nonton hehehe) tapi kok nggak kelihatan ya teh. Ah senang jika teh indi menemukan spinecor yang lebih nyaman. Btw itu yang dipakai velove kayak than top lho teh hehehe
BalasHapuspertama kali tahu tentang skoliosis itu dari blognya indi loh
BalasHapuspake renang cara dada deh mbak, itu bisa bikin kuat tulang belakangnya :)
BalasHapushehe
Hi Indi, terima kasih ya udah mampir ke blog ku.
BalasHapusMenarik sekali ceritanya, aku jadi salut! ;D
Keep up the good work, Indi. Nice to know YOU :)
TNTY
http://cintntysr.blogspot.com/
wow this is great :) glad you got this new brace, its so much easier to wear and more discreet
BalasHapushttp://www.pinkoolaid.com/
wow this is great :) glad you got this new brace, its so much easier to wear and more discreet
BalasHapushttp://www.pinkoolaid.com/
@ NUR: Coba konsultasi aja dulu dengan dokter di backup klinik, karena aku gak tau bisa atau gak untuk yang sudah operasi. Good luck skripsinya, ya :)
BalasHapus@ EI: Tiap scolioser itu berbeda, kurva yang besar belum tentu sangat tampak dari luar. Aku 58 derajat, jadi sudah besar, tapi memang gak terlalu nampak dan angle kamera juga mempengaruhi. Yang Velove pakai itu boston brace, dan di baliknya itu baju biasa, kaos dengan pita di belakang :)
@ LIDYA: Semoga menambah informasi ya, mbak. Karena scoliosis bisa menimpa siapa aja :)
@ VOLVERHANK: Aku memang rutin renang. Bracing hanya salah satu terapi yang aku jalani. Aku juga chiropractic dan peregangan rutin :)
@ CINTANTYA: Sama-sama. Nice to know you too! :)
@ ANGEL: Yes! My friends even didn't notice that I wore a brace!! :)
cute doll dear :D
BalasHapusWWW.PUTRIVALENTINALIM.BLOGSPOT.COM
indi, kalo untuk skoli ringan 20-an derajat dan kondisi tulang udah mature juga, spinecor ini apakah signifikan manfaatnya?
BalasHapusTau soal Scoliosis ini dari lu Ndi.. Berdoa brace yang baru bisa membawa manfaat yang lebih baik yah :D
BalasHapusWaah makasih ya atas info nya... Salam kenal saya erni scoliosis juga.... Jd tau byk nech....
BalasHapusKeep strong ya kak!
BalasHapusWell, skolioser itu keren :)
aku salut kak indi tetep kuat dan semangat :)
asli kak, aku tau cerita org yg kena kelainan tulang belakang dr novel kk yg pertama. hmm,, aku jadi suka ngebayangin, gmn y klo ada org yg sm ky kk yg naik commuterline jabodetabek? -,-" yg kuat kak :)
BalasHapusShit! Jadi makin penasaran sama MIKA gara2 baca ini. Moga diputer di TV lagi. =D
BalasHapusOooo.. ternyata itu namanya scoliosis, aq pernah dengar sih tp ga tau klo itu yg punggungnya kaya punuk.
BalasHapusDulu wktu sd, aq punya langganan warung mi china di samping skolah dan dia jg sciliosis tp parah banget sampe bungkuk :(, trs trakhir adala teman yg prnah kerja sementara di kantor.
Hmm.. trims ya buat infonya Indi, smoga brace barunya lebih bermanfaat ya :)
makasih atas infonya sangat bermanfaat dan artikelnya keren banget
BalasHapushttp://mysp.ac/KGp6
salam sehat dan selam sejahtera
makasih atas infonya sangat bermanfaat dan artikelnya keren banget
BalasHapushttp://mysp.ac/KGp6
salam sehat dan selam sejahtera
great stories, full of inspiratios. mmg manusia ngga ada yg sempurnya yah, tapi dari cerita di post ini, saya banyak belajar ttg "life must go on"
BalasHapusThanks for this sharing, salam kenal kunjungan pertama di blog ini ;)
kalau boleh tau harganya??
BalasHapus@ PUTRI: Thanks :)
BalasHapus@ YUSTIKA: Makin kecil kurvanya, makin baik hasilnya, meskipun tulang sudah mature. Itu kata dokternya :)
@ AIPY: Amen... Thanks, ya :)
@ ERNI: Sama-sama, salam scolioser. Semoga bermanfaat ya :)
@ LIVIA: Thank you, ya. Tapi scolioser atau bukan, semua orang itu keren! Hehehe :)
@ RISYA: Terima kasih ya sudah baca novel aku. Hehe, bisa-bisa aja sepertinya. Aku naik kereta api 13 jam juga masih bugar2 aja :D
@ IMMANUEL: Haha, tunggu musim liburan ya :D Nonton DVD originalnya aja padahal, bebas sensor :p
@ SUNDHE: Amen, terima kasih doanya. Scoliosis dengan kurva berbeda tentu berbeda juga "penampilan" dari luarnya :)
@ OBAT: Sama-sama, semoga bermanfaat :)
@ DEPALPISS: Terima kasih sudah berkunjung. Salam kenal :)
@ SONIYA: Sekitar 30 juta untuk perawatan selama 18 bulan :)
aku suka banget deh sama novel"nya ka indi, aku baca dari taun 2010 kalau ga salah
BalasHapusmaju terus ya ka indi ^_^
www.yutiazahs.blogspot.com
Maaf nanya lagi kak, jadinya 30 juta udah dapet alatnya + perawatan ya kk?
BalasHapus:)
kakak selalu optimis menjalani hidup dan itu selalu berhasil jadi mood booster pribadiku tiap baca tulisanmu.
BalasHapus*big hug*
kakak selalu optimis menjalani hidup dan itu selalu berhasil jadi mood booster pribadiku tiap baca tulisanmu.
BalasHapus*big hug*
Alur cerita dan pesan yg di sampein kenyal banget mbak
BalasHapusasyik aja ngebacanya :)
Moga makin membaik dan bisa berguna untuk yg lainnya ya mbak
salam :)
yukk begitulah seharusnya kitaa ya mba Indi, tidak menutupi kekurangan tapi menari cara yang paling baik untuk menikmati kekurangan kita dan menjadikannya bukan sebagai halangan
BalasHapusSemangat :d
Ah senangnya :) teknologi kesehatan makin hebat ya kak... Pasti kak indi lebih semangat deh tiap bangun tidur nggak sabar memulai aktivitas hihihihi. ♡
BalasHapusLama yah aku tidak mampir kesini mbak Indi, syukurlah sekarang sudah dapat yang lebih nyaman. Ngomong-ngomong brace itu terbuat dari plastik yah? atau bahan lentur atau gimana?
BalasHapusJadi tahu lebih tentang skoliosis, dulu cuma baca di buku pelajaran Biologi di sekolah, salut deh dengan daya tahan Indi dan semangat pantang menyerahnya.. Sukses selalu ya.... *sambil angkat topi*
BalasHapusTetep keliatan modis kok, Mbak.. Lourdes juga oke pake bracenya. Semoga cepet sembuh. Amiiiiin..
BalasHapusNgga ada yang ngga mungkin kalo Tuhan berkehendak ^^
@ YUTIAZA: Wah, terima kasih ya. Novel mana saja yang sudah kamu baca. Senang dengarnya. Amen, terima kasih supportnya :)
BalasHapus@ SONIYA: Betul sekali, sudah all ini. Btw, sekitar 30 juta, ya. Kalau gak salah 32 juta. Tapi gak jauh dari itu, kok. Yuk kita kembaran pakai, hihihi :)
@ DEBRINA: Amen... semoga kita selalu bisa terus optimis dan saling menginspirasi, ya :)
@ PURNOMO: Terima kasih dan amen :)
@ ROSA: Semua orang pasti punya kekurangan :)))
@ AMANDA: Betul sekali, dulu aku mana kepikiran bakal ada benda hebat seperti ini, jojojo :)
@ F4DLY: Bahannya lentur. Aku gak tau apa nama bahannya, hihihi :)
@ FELICITY: Nah, dulu aku malah gak perhatian sama pelajaran biologi, hihihi. Terima kasih, ya. Sukses untukmu juga :)
@ BEBY: Ini brace memang fashionable, hihihi. Amen. Thanks, ya :)
Saya suka semangat kamu :) Scoliosis gak akan menghambat produktivitas selama semangat terus ada.. Semangat terus yaa, mudah-mudahan Indi selalu sehat, aamiin.
BalasHapus@ ARIFAH: Terima kasih, ya. Amen :)
BalasHapusHai kak Indi! smoga bracenya bkin lbh baik. temenku ada yg scoliosis jga. rasanya kasian, dy g bs grak dg bebas. aku jg ngidap torticolis,kak. dan blm prnh k dkter. ortuku kyak g pduli sm pnyakitku. padahal skit bnget
BalasHapus@ SALSABILA: Amen, thanks ya :) Jangan dikasihani, dong, lebih baik beri dia semangat :)
BalasHapusMenurutku, orang tuamu belum tentu gak peduli. Aku ingat waktu dulu, ortuku sama sekali gak beri aku pengobatan (terkecuali brace, 1 kali) atau bahkan kata-kata yang 'menenangkan'. Sampai akhirnya waktu aku lulus SMA aku gunakan biaya sendiri untuk terapi, dll (sampai sekarang). Tapi itu karena mereka nggak mengerti soal scoliosis, bukan karena gak peduli :)
Hey Indi... baru baca blog-nya lagi niih (April - Juni ini ga sempet banyak baca-2 blog, hehe). Seneng deh bacanya... soalnya gw jg sama, scoliocer juga, hehe... plus ada kelainan fisik yg lain (but as you do, i don't ever see this as an obstacle to reach my dream :)).
BalasHapusBtw, thanks a lot infonya ttg brace ini... aku jg sekarang pake sejenis soft brace yang lain, tapi belum nyoba pakai yg ini. Pengen nyoba jugaa...
Thx again ya share infonya. Sukses selalu :)
Iya, sama-sama. Semoga bermanfaat ya :)
HapusKak indi,kl boleh tau soft brace harga nya berapa?
BalasHapusSekitar 30 jutaan :)
HapusIya kak indi. Aq jga penderita scoliosis. Bracenya hrganya brpa.?
BalasHapusSekitar 30 jutaan :)
HapusKak indi spinecor boleh dipake sama skoliosis jenis apa?
BalasHapusklo aku derajatnya 40an dan belum mature
Kalau belum mature (usia di bawah 18) malah lebih bagus :)
HapusKak Indi tau pembuat spinecor untuk daerah makassar? Braceku baru saja jadi dan rasanya badanku pada pegel2 gak kuat tahannya klo kak Indi dulu gimana biar kuat pake brace 5 tahun?
HapusMakasih banget infonya..
BalasHapusHallo Kak Indi :)
BalasHapusAku juga skolioser, waktu pertama kali pake brace sempet nangis dan nolak karna gak enak banget pake brace. Tapi, mengingat masa depan yang masih panjang *halah*, akhirnya aku mau pake brace, dan lama-lama mulai terbiasa :)
Baru kepikiran untuk konsultasikan punggungnya gilly my cp girl. Thanks cutie Indi , share terus ya... sangat bermanfaat untuk yang membutuhkan info . Keep up the good work, gal !.
BalasHapusHallo kak indi. Saya perkenalkan saya Nurul.
BalasHapusKak indi adik saya punya masalah yang sama dengan kak indi tapi bedanya ada 2 titik belokan di tulangnya, belokan yg atas ke kanan sudutnya 40derajat dan yang bawah ke kiri dgn sudut 43derajat
Pertanyaanya pgn tau dong hasil dari pemakaian spinecor, dari 53 derajat jadi berkurang ga? Atau hasil yang kak indi rasain dari awal pemakaian spinecor sampe sekarang.
Makasih kak
Btw aku udh pernah ketemu kak indi 2 kali waktu acara bateng teh Ayu dari ODHA berhak sehat
Kak itu soft brace nya pake bpjs bisa gak kak? Makasih :)
BalasHapusGak bisa, tapi kalau gak salah bisa dicicil :)
HapusKak itu soft brace nya pake bpjs bisa gak kak? Makasih :)
BalasHapusKak itu soft brace nya pake bpjs bisa gak kak? Makasih :)
BalasHapusKak, pertama kali pakai brace itu sakit ngga? Makasih sblumnya :)
BalasHapusPakai SpineCor? Sama sekali gak sakit :)
HapusKalau boston brace sakit ngga kak? Terus brace it cmn buat mempertahankan derajat kelengkungan atau jg bs mengurangi drjt kelengkungan?
HapusSebelumnya saya mau ngucapin terimakasih buat Indi atas tulisan artikel diatas ..
BalasHapusDari membaca blog Indi, saya langsung mengontak Spine Body Centre yang sekarang sudah menjadi PT. Indo Sehat Utama .. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini saya akan kesana ..
Saya mau nanya; setelah 2 tahun lebih dari Indi menulis artikel diatas di Mei 2014 dan sekarang sudah Agustus 2016, apakah ada kemajuan? Dari hampir 40 derajat, saat ini atau dari X-Ray paling akhir Indi sudah jadi berapa derajat kah? .. Terimakasih lagi buat Indi ..
Halo, terima kasih ya sudah sempatkan membaca. Gimana sudah mampir ke sana kah? Sampai sekarang kurvaku stabil dan itu bagus sekali karena tujuan utamanya memang menjaga kurva (kalau berkurang lagi itu "bonus", hehehe). Untuk x ray terbaru aku belum lakukan lagi, kalau sudah pasti aku share di sini :)
HapusKak Indi perkenalkan aku aurel,aku cuma bisa kenal dari sini saja.aku juga sm seperti kakak aku jg penderita scoliosis yah sebenarnya aku mengalami ini sudah lama kurang lebih saya masih berusia balita masih bayi entah bagaimana ceritanya saya hanya mendengarkan dri orang tua saya,entah itu benar atau salah saya baru menyadari jika punggung saya dan bahu saya terlihat miring.dan saya baru menyadarinya pada usia 5 thn saya tidak mengerti apa-apa,tapi orang orang banyak Yg bertanya mengapa saya memiliki penyakit ini dan saya hanya bisa terdiam dan malu sekali skrang usia saya mau 12 thn.tahun lalu saya cek up ke dokter spesialis tulang belakang,dokter mensarankan saya untuk mengecek hasil kemiringan tulang belakang saya.dan ternyata saya menangis melihat semua hasilnya saya tidak percaya,ternyata kemiringan tulang belakang saya sudah cukup parah dan harus segera di operasi tp umur saya masih blum cukup umur untuk di operasi.Sejak dulu saya sudah di bawa ke mana-mana,ttp hasilnya tidak memuaskan skrng saya sudah mengetahui semuanya terkadang saya menangis,saya marah,saya kesal,dan saya bertanya kepada Tuhan mengapa saya memiliki penyakit seperti ini.tetapi keluarga saya selalu membuat saya kuat,sabar,dan jg selalu mendukung saya,dan saya belajar dari orang di sekeliling kita untuk bisa menghadapi segala cobaan ini sebenarnya sekarang saya duduk di kelas enam SD.Saya sempat menanyakan ke pada orang tua saya apakah saya akan di operasi dahulu atau saya akan tetap mengikuti un dan itu pilihan terberat saya.tetapi saya berterimakasih sekali kepada kakak kakak telah membuat saya kuat saya harap kakak bisa membalas pesan saya amin ������������
BalasHapushallo. salam kenal. aku juga scoliosers, tapi baru tahu saat ini ketika sudah berumur 25 tahun. Derajat kemiringannya masih 40 derajat. tapi tidak disarankan operasi krn sudah mature. kira2 menggunakan spinecor bisa cukup membantu gak ya?
BalasHapusIndi & tmn2 scoliosers...sy & anak gadis sy jg penderita scoliosis. Km diharuskan pake brace atau soft brace jg. tp krn ketidaknyaman brace & soft brace membuat kami mencari yg sejenis. Dan akhirnya kami menemukan Diamant dr Easecox. Amazing alhamdulillah diusia sy yg 42 thn saat pakai dlm 1 bln kemiringan tulang belakang sy nyaris hilang. bgtu pun dgn anak gadis sy yg skrg tingginya bertambaha 2cm diusianya yg 22 thn. Diamant sangat nyaman krn dibikin model undergarment biasa dan pemakaian nya hanya min 8jam sehari. Sy & anak gadis sy sangat nyaman dgn Diamant ini. Seperti memakai underwear biasa. Krn itu lah sy skrg memutuskan utk sharing manfaat Diamant ini ke scoliosers dmn sj. seandainya indi & tmn2 scolioser perlu info lbh lanjut silakan kontak sy di no 081388049658 ada WA nya. Sy tdk akan berani sharing kalo Diamant tdk berhasil pd sy & anak gadis sy. semoga info ini bisa berguna utk tmn2 scoliosers semua.
BalasHapusKira2 harganya brapa?
HapusBelinya dimana kak? Online kah? Nama tokonya apa? Harganya berapa?
Hapus