Sebelum pergi terapi, sebelum tahu akan mendapat kejutan :) |
Hi, my lovely readers! Apa kabar? Selamat Hari Lebaran ya bagi yang merayakan. Mohon maafkan aku kalau selama ini ada kesalahan atau ada tulisan yang kurang berkenan di hati kalian. Semoga Lebaran kali ini mendatangkan berkah bagi kita semua dan kita bisa memulai semuanya dengan lebih baik, amen... :)
Ngomong-ngomong soal Lebaran, beberapa hari sebelumnya tepatnya tanggal 16 Agustus, aku mengalami hari yang menyenangkan. Well, kebanyakan hari memang menyenangkan, sih, hehehe, tapi aku nggak nyangka akan semenyenangkan ini :D Jadi, seperti hari libur biasanya aku memulai hari dengan terapi. No special outfit, no special hairstyle. Semuanya benar-benar seperti biasa. Diantar Bapak, lalu dijemput kembali satu setengah jam kemudian. Tapi lalu ada yang berbeda. Waktu mobil Bapak terparkir di halaman tempat terapi, yang menjemput ke ruangan terapi bukan Bapak, melainkan Ibu! Aku senang tentu saja, lalu bertanya mengapa Bapak menunggu di tempat parkir. Ibu bilang kami akan makan malam di luar, just 4 of us, me, my brother, Bapak and Ibu. Aku langsung mengangguk gembira, dan nggak menyangka bahwa banyak hal menyenangkan lainnya yang menunggu di hari itu...
Ngomong-ngomong soal Lebaran, beberapa hari sebelumnya tepatnya tanggal 16 Agustus, aku mengalami hari yang menyenangkan. Well, kebanyakan hari memang menyenangkan, sih, hehehe, tapi aku nggak nyangka akan semenyenangkan ini :D Jadi, seperti hari libur biasanya aku memulai hari dengan terapi. No special outfit, no special hairstyle. Semuanya benar-benar seperti biasa. Diantar Bapak, lalu dijemput kembali satu setengah jam kemudian. Tapi lalu ada yang berbeda. Waktu mobil Bapak terparkir di halaman tempat terapi, yang menjemput ke ruangan terapi bukan Bapak, melainkan Ibu! Aku senang tentu saja, lalu bertanya mengapa Bapak menunggu di tempat parkir. Ibu bilang kami akan makan malam di luar, just 4 of us, me, my brother, Bapak and Ibu. Aku langsung mengangguk gembira, dan nggak menyangka bahwa banyak hal menyenangkan lainnya yang menunggu di hari itu...
:D |
Ring: Bandung Indah Plaza. |
OOTD: Hair accessory: Naughty | Dress: Toko Kecul Indi | Handbag: BSM | Shoes: Nevada Kids |
Kami berencana untuk dinner di restoran 'all you can eat' di sebuah mall. Waktu menunjukan pukul 5, dan hanya satu jam kurang sebelum waktunya berbuka puasa. Lucunya Ibu nggak ingat soal itu, jadi nggak reservasi dulu sebelumnya. Beliau pikir, cabang di mall ini biasanya sepi, jadi buat apa reservasi. Tapi ternyata di bulan puasa luar biasa penuh sampai-sampai kami harus masuk waiting list dan kembali lagi jam 8 malam! Bukan waktu yang sebentar, hahaha :D
Setelah berunding singkat, Ibu memutuskan untuk menunggu dan membeli beberapa keperluan rumah tangga di supermarket. Hmm, ibu-ibu kan selalu menikmati belanja, jadi pasti bisa 'membunuh waktu' sampai waktunya dinner, hahaha. Sedangkan Bapak dan Adik, mereka memutuskan untuk berjalan-jalan keluar mall. Dan aku... aku nggak punya rencana apa-apa dan memilih untuk menemani Ibu belanja. Tapi lalu Ibu bertanya apa aku nggak menginginkan sesuatu yang lain, sesuatu yang benar-benar aku inginkan. Sambil tertawa aku menjawab bahwa aku kehabisan blush on, lip gloss dan ingin beberapa aksesoris rambut. Jawaban main-main, tentu saja. Tapi ternyata Ibu mengeluarkan sejumlah uang dari dompetnya sambil berkata, "Ini pakai saja uang Ibu".
Treat from Mommy :) |
They're just too cute :) Thanks, Mom! :* |
Aku terkejut sekaligus senang. Bukan, bukan karena jumlahnya besar, tapi karena... aku nggak menyangka, di usiaku yang bukan anak-anak lagi beliau masih menyenangkanku dengan treat kecil di waktu yang nggak diduga-duga. Mungkin bagi sebagian anak ini adalah hal biasa, tapi untukku ini adalah moment yang mengharukan... Bapak dan Ibu adalah orangtua yang penuh kasih, tapi juga sangat disiplin. Sejak kecil, jika aku menginginkan sesuatu, aku harus menabung dulu dari sisa uang jajan. Mereka sangat selektif dengan barang yang aku miliki. Aku memang dibebaskan untuk memilih apa yang aku inginkan, tapi selalu diberikan 'pertimbangan' apakah aku benar-benar membutuhkannya atau nggak. Setelah aku beranjak remaja, aku mulai menyadari bahwa Bapak dan Ibu berbeda dari orangtua teman-temanku. Waktu teman-teman satu kelas sudah mempunyai HP, Ibu bertanya apa aku menginginkannya juga. Aku bilang, tentu saja aku ingin. Lalu Ibu memintaku untuk menabung, dan setiap kali nilaiku baik, aku mendapatkan uang jajan tambahan. Hasilnya, aku berhasil mengumpulkan sejumlah uang yang cukup untuk dibelikan sebuah HP monokrom merk Nokia. Aku gembira luar biasa dan menjaga HP ku baik-baik :)
Bapak selalu bilang bahwa tugas orangtua adalah memfasilitasi kebutuhan anaknya. Aku suka menulis, maka Bapak membelikanku sebuah komputer tua yang usianya hampir sama denganku untuk berlatih menulis. Aku juga suka mendesain pakaian, maka Ibu membelikanku buku-buku fashion dan membagi ilmu desainnya padaku. Tapi jika aku menginginkan Barbie, boneka binatang, lampu-lampu hiasan dan lainnya, aku harus menabung dulu. Alasannya sederhana, karena usiaku waktu itu sudah cukup untuk mengerti konsep menabung: sedikit-sedikit, lama-lama menjadi bukit. Atau kalimat lainnya, "Ini mungkin akan memerlukan waktu lama, tapi jika berusaha terus pasti akan tercapai" :) Semua yang aku inginkan didapat dari hasil menabung (meski waktu itu 'sumber' uangnya masih dari Bapak dan Ibu, lol), terkecuali jika aku membuat suatu prestasi, ulang tahun dan di hari raya, Bapak dan Ibu selalu memberikanku sesuatu :)
Jangan salah kira, orangtuaku bukan orang-orang yang pelit. Mereka hanya menginginkan yang terbaik, dan itu cara mereka mendidikku, dan aku menyukainya karena aku mulai mendapat hasilnya di usia dewasa :) Ternyata, dengan memanfaatkan semua fasilitas yang diberi Bapak dan Ibu ditambah dengan menabung berhasil membuatku melewati fase remaja ke dewasa dengan relatif lancar :) Buatku, juga buat Ibu dan Bapak, menjadi dewasa adalah bisa bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri, —-membawa stuffed animal ke mana-mana bukan berarti imatture, selama nggak bertingkah kekanakan :D
Ketika kuliah, dari pertengahan sampai semester akhir, aku membiayai sendiri. Nggak ada uang saku terkecuali dapat fasilitas antar-jemput menggunakan mobil Bapak. Itu bukan permintaan orangtua. Mereka justru berpendapat bahwa seharusnya untuk biaya pendidikan aku harus dapat sampai sarjana. Tapi kupikir, aku sudah punya pendapatan sendiri dan mencukupi, jadi kenapa aku nggak mencoba untuk lebih mandiri, toh usia dewasa sudah semakin dekat :) Syukurlah mereka bisa mengerti dan membantuku berlatih sehingga aku hampir 'nggak' sadar sudah memasuki usia dewasa :)
Selepas kuliah aku menanggung hidupku 'sendiri', dalam artian finansial, karena untuk mental orangtua pasti men-support anaknya bahkan sampai akhir hayat. Aku memang masih tinggal di sebuah kamar di rumah Bapak dan Ibu, tapi untuk biaya listrik, internet, telepon dan belanja bulanan (pribadi) mereka menyerahkan sepenuhnya padaku. Banyak yang mengira aku anak manja karena Bapak atau Ibu sering mengantarku bepergian, tapi menurutku itu bukan bentuk manja, tapi bentuk kasih sayang mereka. Mereka hanya ingin berada di sekitarku, hanya ingin melihat anak gadisnya dari dekat. Dan untuk biaya bensin, tentu saja aku yang menanggung. Mereka murni mengantar :))
Bahagia rasanya ketika mendengar Bapak dan Ibu berkata "bangga" dan terseyum dengan puas :')
Perjalananku masih panjang, dan akan selalu membutuhkan proses belajar. Aku nggak pernah menyesal dengan cara didik orangtuaku, sebaliknya aku bangga dan merasa beruntung karena tetap mendapatkan masa kecil yang super indah sembari mendapatkan pelajaran berharga. Apa yang aku hadapi sekarang suatu hari akan berubah ke level yang lebih tinggi. Suatu hari aku harus meninggalkan kamar di rumah orangtuaku dan memulai keluarga kecilku sendiri. Hidupku akan lebih menantang dan akan ada banyak hal yang harus diatur. Jika sekarang aku hanya bertanggung jawab untuk diri sendiri, maka suatu hari aku akan mengatur biaya pendidikan anak dan lain sebagainya (bersama suami tentu saja, lol). Aku nggak perlu takut menghadapi itu semua karena dengan support mental dari Bapak dan Ibu aku pasti bisa :)
Dan sekarang, kembali lagi pada 'hari itu', aku membelanjakan uang dari Ibu dengan perasaan yang sangat gembira. Aku nggak menghabiskan semuanya dan menyerahkan sisanya pada Ibu. Hari itu aku belajar sebuah hal baru lagi. Selain untuk mengajarkan anakku kelak untuk menabung, meyakinkannya bahwa ia bisa mandiri... memberikannya kejutan di waktu nggak terduga akan memberikannya senyuman bahagia sepanjang hari. Seperti yang alami di hari itu :) :) :) :) :)
Bapak selalu bilang bahwa tugas orangtua adalah memfasilitasi kebutuhan anaknya. Aku suka menulis, maka Bapak membelikanku sebuah komputer tua yang usianya hampir sama denganku untuk berlatih menulis. Aku juga suka mendesain pakaian, maka Ibu membelikanku buku-buku fashion dan membagi ilmu desainnya padaku. Tapi jika aku menginginkan Barbie, boneka binatang, lampu-lampu hiasan dan lainnya, aku harus menabung dulu. Alasannya sederhana, karena usiaku waktu itu sudah cukup untuk mengerti konsep menabung: sedikit-sedikit, lama-lama menjadi bukit. Atau kalimat lainnya, "Ini mungkin akan memerlukan waktu lama, tapi jika berusaha terus pasti akan tercapai" :) Semua yang aku inginkan didapat dari hasil menabung (meski waktu itu 'sumber' uangnya masih dari Bapak dan Ibu, lol), terkecuali jika aku membuat suatu prestasi, ulang tahun dan di hari raya, Bapak dan Ibu selalu memberikanku sesuatu :)
Jangan salah kira, orangtuaku bukan orang-orang yang pelit. Mereka hanya menginginkan yang terbaik, dan itu cara mereka mendidikku, dan aku menyukainya karena aku mulai mendapat hasilnya di usia dewasa :) Ternyata, dengan memanfaatkan semua fasilitas yang diberi Bapak dan Ibu ditambah dengan menabung berhasil membuatku melewati fase remaja ke dewasa dengan relatif lancar :) Buatku, juga buat Ibu dan Bapak, menjadi dewasa adalah bisa bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri, —-membawa stuffed animal ke mana-mana bukan berarti imatture, selama nggak bertingkah kekanakan :D
Ketika kuliah, dari pertengahan sampai semester akhir, aku membiayai sendiri. Nggak ada uang saku terkecuali dapat fasilitas antar-jemput menggunakan mobil Bapak. Itu bukan permintaan orangtua. Mereka justru berpendapat bahwa seharusnya untuk biaya pendidikan aku harus dapat sampai sarjana. Tapi kupikir, aku sudah punya pendapatan sendiri dan mencukupi, jadi kenapa aku nggak mencoba untuk lebih mandiri, toh usia dewasa sudah semakin dekat :) Syukurlah mereka bisa mengerti dan membantuku berlatih sehingga aku hampir 'nggak' sadar sudah memasuki usia dewasa :)
Selepas kuliah aku menanggung hidupku 'sendiri', dalam artian finansial, karena untuk mental orangtua pasti men-support anaknya bahkan sampai akhir hayat. Aku memang masih tinggal di sebuah kamar di rumah Bapak dan Ibu, tapi untuk biaya listrik, internet, telepon dan belanja bulanan (pribadi) mereka menyerahkan sepenuhnya padaku. Banyak yang mengira aku anak manja karena Bapak atau Ibu sering mengantarku bepergian, tapi menurutku itu bukan bentuk manja, tapi bentuk kasih sayang mereka. Mereka hanya ingin berada di sekitarku, hanya ingin melihat anak gadisnya dari dekat. Dan untuk biaya bensin, tentu saja aku yang menanggung. Mereka murni mengantar :))
Bahagia rasanya ketika mendengar Bapak dan Ibu berkata "bangga" dan terseyum dengan puas :')
Perjalananku masih panjang, dan akan selalu membutuhkan proses belajar. Aku nggak pernah menyesal dengan cara didik orangtuaku, sebaliknya aku bangga dan merasa beruntung karena tetap mendapatkan masa kecil yang super indah sembari mendapatkan pelajaran berharga. Apa yang aku hadapi sekarang suatu hari akan berubah ke level yang lebih tinggi. Suatu hari aku harus meninggalkan kamar di rumah orangtuaku dan memulai keluarga kecilku sendiri. Hidupku akan lebih menantang dan akan ada banyak hal yang harus diatur. Jika sekarang aku hanya bertanggung jawab untuk diri sendiri, maka suatu hari aku akan mengatur biaya pendidikan anak dan lain sebagainya (bersama suami tentu saja, lol). Aku nggak perlu takut menghadapi itu semua karena dengan support mental dari Bapak dan Ibu aku pasti bisa :)
Dan sekarang, kembali lagi pada 'hari itu', aku membelanjakan uang dari Ibu dengan perasaan yang sangat gembira. Aku nggak menghabiskan semuanya dan menyerahkan sisanya pada Ibu. Hari itu aku belajar sebuah hal baru lagi. Selain untuk mengajarkan anakku kelak untuk menabung, meyakinkannya bahwa ia bisa mandiri... memberikannya kejutan di waktu nggak terduga akan memberikannya senyuman bahagia sepanjang hari. Seperti yang alami di hari itu :) :) :) :) :)
Ibu dan Bapak, ketika akhirnya waktu dinner tiba :) |
blessed girl,
INDI
______________________
Kak Indi hebat..
BalasHapuskalau aku masih minta duit sama orang tua lho..
bahkan kadang kesannya manjaaa banget..
tapi akhir2 ini aku jarang minta..
lagi belajar nabung :D
mwehehehehehe
nice post Kak..
inspiring banget :))
indi sehat ^^ ? mukanya pucat~
BalasHapusehem, memang selalu manis dalam balutan pink :)
ikut bangga sama kak Indi. kayaknya aku harus belajar banyak dari kak Indi nih. thanks for sharing ya kak. this just too touching! (:
BalasHapusxoxo
Hmm... mo ucapin selamat lebaran buat indi :)
BalasHapusselamat berlebaran ya mbak
BalasHapus@ EVA: gpp, kan sesuai kemampuan masing2 :) terima kasih ya, eva :)
BalasHapus@ NURMAYANTI: itu pucat karena berbagai alasan: 1. memang kurang sehat karena sudah lumayan lama gak terapi. 2. gak bedakan, hahaha :D terima kasih, ya, i love pink :)
@ KELIMUTU: makasih, kita sama2 belajar ya :) xoxo.
@ BLOG: selamat lebaran juga:)
@ WOW: selamat lebaran juga :)
Really cute outfit :-)
BalasHapuswww.sofiescloset.dk
pinky girls ya Indi :)
BalasHapussepatunya Indi nevada kids nomor berapa?
waaaah, we are almost same kak indi :)
BalasHapusorangtuaku juga mengajarkan dari kecil untuk menabung barang-barang yang "bukan prioritas" seperti handphone, Playstation, kawat gigi, dll.
Aku bersyukur :))
that dress is sooo adorable! i love it :)
BalasHapushope you have a fab day hun! ~ XO
Chriissydollxo's Blog
Ibu aku juga begitu kak. ngga ngebiasain aku minta uang jajan terus. di pikir dulu bener2 di pake dan penting ga tuh barang yg mau di beli. kalo mau ini itu ya harus nabung sedikit sedikit. sekalian belajar hemat, rajin nabung, dan mandiri. :)
BalasHapusbiar ngga kebiasaan manja dan ketergantungan sama orang lain. hehehe
salut untuk anak yang selalu belajar mandiri...mengatasi ketergantungan pada orang tua..terutama financial ....jempol untuk anda :)
BalasHapusThanks for your sweet comment on my blog sweetie pie! You look so cute here, I love your dress <3
BalasHapusI would definitely do a baby lips review! Thanks for the suggestion :D
I think you should give it a go, it is quite lovely xxx
Kak Indiiiii
BalasHapusLove 4 your parents
wow your mom's suprising! your parent are so loving! btw dta jg paling happy klo dh makan diluar sama keluarga! hwehehe
BalasHapusYour parent's are the sweetest Indi! What a beautiful family you have. I just adore your little white tights and how lovely they look with your pretty floral dress! You always look like a doll - probably even on the "no special outfit" days as well :) Have a wonderful week Indi!! xo Marisa
BalasHapusIbu dan Bapak Indy memang hebat, dan sukses mendidik anak nya yah hehehee..
BalasHapus@ SOFIES: thanks :)
BalasHapus@ LIDYA: hihihi, iya mbak :) 35 atau 36 ya? lupa, mbak. yang pasti kakikukecil, dari tumit ke jempol cuma sekitar 22 cm :p
@ BRILIANI: toss! :D lho, kawat gigi bukan prioritas, ya? menurutku itu untuk kesehatan, lho. sama seperti backbrace dan kacamata. kecuali kalau buat bergaya,hehehe. yup, ayo bersyukur :)
@ CHRISTINE: thank you. you too, have a fab day! :)
@ RHIE: setuju :)
@ HARIYANTO: terima kasih banyak :)
@ MARIA: you're welcome, i adore your blog :) thank you :)) i'll wait for the review, and since the packaging is really cute, i can't wait to try :D
@ DEWI: thank, dewiiiiiiiiii :)
@ PRAMUDITA: she is! iya, betul dita. seru ya, hihihi :)
@ MARISA: awww, thanks marisa. you're just too kind :) have a wonderful week :)
@ MIKA: amen...mudah-mudahan ya, mbak :)
how sweet your parents kak Indi :)))
BalasHapusKak Indi look so cute as always ^^ Nice post! :)
BalasHapusCheers,
Karina Dinda R. ♥
BLOG | TWITTER | SHOP
Nice look.
BalasHapus@paquetevistasbi
@ RINI: they are! :)
BalasHapus@ KARINA: thanks, karina :)
@ CLARA: thanks, clara :)
wahhh hebta nih mba indi :)
BalasHapusoya fotonya mba, nampak cantik sekali :)
@ BANG DAYAT: hahaha, boro2 hebat, masih harus banyak belajar :) makasih, ya :)
BalasHapus@ DIANA: thank you, diana :)
Anjangsana kesini, indi! Berharap kue lebaran eh, maap dan keikhlasan atas segala luput dan salah gue!
BalasHapusIbu dan bapak emang guru terbaik kita! ;-)
Mohon maaf lahir dan batin, eaa... ;-)
Really love your dress! Bowler hat aku pengen banget tp gaboleh beli. I suggest you to buy bowler hat / floopy hat ^ ^
BalasHapusi love ur dress kak! papa mama kak indi pasti bangga punya anak kaya kak indi yaa :)
BalasHapushttp://calitahin.blogspot.com/
oh wow, i'm in love with this dress <3
BalasHapuswould you like to follow each other?
http://coeursdefoxes.blogspot.com/
http://www.facebook.com/CoeursDeFoxes
Persis kayak cara orang tuaku membesarkan aku dan seperti itulah aku ingin membesarkan Nadya (dan adiknya) kelak. Dan kalau mereka tanya, siapa orang yang sukses dengan cara didik seperti itu, aku akan kasih lihat blog kamu, Ndi ;)
BalasHapusim so proud of you!! :)
BalasHapusselamat hari lebaran ya..
www.beautyappetite.com
jadi ngelihat ke diri sendiri gimana belum bisa nanggung biaya hidup sendiri -___-
BalasHapussalut dengan kakak! :D
semoga aku secepatnya bisa menghasilkan uang sendiri dan ga perlu minta ke orang tua ^^
kyknya sy harus byk belajar nih dr ortunya Indi.. Sy setuju bgt utk membiasakan anak2 menabung.. Sy juga suka gitu, cuma kadang masih blm disiplin.. Jd anak2 sy kadang nabung, kadang enggak :D
BalasHapusKamu masih tinggal dengan kedua ortumu dan kamulah yg menanggung semua kebutuhan : listik, internet , telpon dkk kamu yg nanggung? waw...luar biasa kamu Ndi!! Aku dulu gak kayak gitu. Pas masih single, Aku emang kerja, tapi aku ga nanggung semua. Aku cuma nyumbang setiap bulan.
BalasHapusTwo thumbs up buat kamu Ndi! Pasti kedua ortumu bangga punya putri kamu!
hai kak Indi sehat ajah kan??
BalasHapusoya kak Indi mohon maaf lahir dan batin ya! maaf ucapinnya telat ni hehe.. :))
@ EKSAK:maaf lahirbatin juga, ya :) setuju, orang tua memang guru yang paling baik :)
BalasHapus@ BANG: salam sukses kembali :)
@ ELLYZABETH: thank you. waaa, kenapa gak boleh beli? liat post aku yang baru, finally a hat, tapi jadi kepengen floppy juga. cuma aku gak pantes pakenya :p
@ CALITA: makasih, ya. amen... semoga aja begitu :)
@ KATIE: thank you :)
@ DELLA: wah, sama ternyata. toss,mbak! :) semoga sukses ya,mbak. aku yakin pasti bisa. waaaah, masih jauh dari sukses, mbak. tapi aku amen kan aja :D
@ JESSIE: makasih, ya :)
@ RIBKA: sesuai kemampuan diri dan pasti ada waktu tepatnya, ribka. jangan memaksakan, ya :)
@ KE2NAI: hihihi, sediakan celengan aja, mbak. aku sampai sekarang aja masih pakai, jadi gak pernah lupa nabung, deh :)
@ POPI: iya, untuk keperluan itu aku bayar sendiri, soalnya aku kan masih numpang. dari segi usia kebanyakan kan seumurku sudah berkeluarga. aku pikir kenapa gak meringankan mereka aja. aku yakin mereka gak anggap aku beban, tapi aku seneng kalau mereka seneng, mbak :) amen... makasih, mbak :)
@ BRYNA: sehat. kamu? :) sama2, maaf kalau ada kesalahan ya, dear :)
agree with that, parents are life facilitator, not only just "life feeder" .... :)
BalasHapus<3<3<3
hugLUV
@ RAY: betul, mas! :) <3 <3 hugLuv
BalasHapuskak indi keren deh..
BalasHapus@ TOUR: hahaha, keren apanya? gak juga :) tapi makasih, ya :)
BalasHapusBerkah terindah yang diberikan Tuhan untuk kita adalah,,
BalasHapusKeluarga yang harmonis dan menyayangi kita sepanjang masa..
kak Indi dapat salah satu berkah terindah dari Tuhan.. :)
sukses 4 u "Keberanian diperlukan untuk berdiri dan berbicara. Keberanian juga diperlukan untuk duduk dan mendengarkan "
BalasHapushi sob "Senyum adalah cara untuk menyelesaikan banyak masalah, dan diam adalah cara untuk menghindari banyak masalah. "
BalasHapuskata2 baru "Teman sejati adalah mereka yang selalu ada di sisimu bkn hanya pd saat kau berjaya, namun juga pd saat kau tak berdaya."
BalasHapus"Miliki mimpi apapun, dan jangan ragu tuk berusaha mewujudkannya. Masa depan adalah milik mereka yang percaya pada keindahan impian. "
BalasHapus
BalasHapus"Gunakan syukurmu, dan buang keluhmu dalam menghadapi setiap cobaan, karena cobaan yang kamu alami adalah sebagai proses pemuliaan. "
BalasHapus"Gunakan syukurmu, dan buang keluhmu dalam menghadapi setiap cobaan, karena cobaan yang kamu alami adalah sebagai proses pemuliaan. "
"Doaku hari ini: Tuhan, jangan biarkan rasa cintaku kepadamu tergantikan oleh perasaan cintaku kepada mahluk ciptaanmu. "
BalasHapus"Ketika kamu tulus mencinta, kamu akan lakukan apapun tuk melihatnya bahagia, bahkan jika itu berarti mengorbankan kebahagianmu jugaa. "
BalasHapusproud of you :))
BalasHapusbtw, indi wajahnya ngingetin saya sama salah satu pemeran di 'once upon a time' .. siapa ya nama aktrisnya itu?
KAK INDI : alhamdullilah sehat kak..
BalasHapussalam kenal yah kak!!
kak indiiiiiiiiii *teriak-teriak
BalasHapusbaguuus isi blog nya :) suka bacanya ..
kalo ada waktu mampir ke blog aku ya fikhapratikta.blogspot.com
kasih komentar, aku kan baru belajar ng'blog :D
Salam kangen , fika
@ NURRA: agree :)
BalasHapus@ OBAT: thanks for your words :)
@ RISA: hehehe, siapa ya? aku gak pernah nonton once upon a time soalnya :)
@ BRYNA: salam kenal kembali :)
@ SWEETPIE: terima kasiiiiih. iya, nanti aku mampir ya :)
i adore your parents :) I think they encourage their children in a right way . Menabung dan berhemat itu memang penting, tapi siapa yang bisa menolak kejutan ? :D
BalasHapus@ ANINDITA: terima kasih :) haha, betul sekali! bahkan diusiaku yang sudah 26 tahun :D
BalasHapus