Halo teman-teman! Apa kabar semuanya? Wah, kangen banget aku nulis di sini (kangen kalian juga tentunya, hihihi). Akhirnya hari ini aku ada kesempatan lagi buat nulis setelah sebelumnya terhambat oleh flu (ah, siapa sih yang enggak? Lol) dan hari-hari yang sibuk (padahal sih sok sibuk, lol). Senangnya :D
Jadi, hari ini aku mau cerita tentang kejadian tanggal 16 April 2011 lalu. Iie ku (panggilan untuk tante) baru saja selesai operasi indung telur dan harus rawat inap. Aku sebagai keponakannya yang terdekat (dan termirip. Serius! Sering disangka ibu-anak, hahaha) merasa sangaaaat bersalah karena belum sempat jenguk beliau. Untunglah Ray, hari itu bisa pulang kerja lebih cepat dan bisa temenin aku jenguk Iie.
Sebelum kami berangkat, aku SMS dulu Puja, adikku, yang juga mau jenguk Iie. Ternyata posisi dia (halah, kayak pemain bola saja! Lol) nggak jauh dari rumah. Tinggal ke luar dari jalan utama, bisa ketemu deh. Tapi memang aku anak yang berbakti, sebelum taxi kami pergi aku tanya dulu bokap yang kebetulan ada di depan rumah. Gue bilang, "Pak, kalau kita mau jemput Ade dulu enaknya lewat mana ya?". Dan bokapku yang tampan (serius, lho :) ) itupun menjawab: "Lewat D***i saja...".
Tanpa pikir panjang, aku langsung minta Pak Sopir untuk ikutin anjuran bokap. Meski dia sempet bingung, karena jalan yang dimaksud berarti memutar-putar-putar, tapi Pak Sopir tetap nurut tanpa banyak tanya :p
Dan... di sana lah kami, di tengah kemacetan kota, yang seharusnya bisa sampai tujuan dalam waktu 5 menit saja. Meski sebal, tapi aku tetap inget kalau yang kasih saran itu bokap. Sudah pasti betul dan aku nggak mau jadi anak durhaka ah, hihihihi...
Adikku mulai nggak sabar. Dia mulai hubungin aku dengan segala cara, dari mulai SMS sampai BBM. Dia nggak telepon soalnya pulsanya nggak cukup, hihihihi. Aku nggak bisa apa-apa lagi selain ketik "Sabar... sabar..." di balasan pesan di HP ku. Di luar dugaan, Puja malah nanyain posisi kami ada dimana dan dia memilih jalan kaki untuk cari taxi kami daripada harus nunggu berdiri nggak ada kerjaan! :O
Dan ternyata, betul saja keputusan Puja buat cari taxi kami. Belum ada 10 menit dia sudah buka pintu mobil dan bergabung menuju ke rumah sakit. Hehehehe, memang macet yang bikin pegel nih namanya! :')
Singkat cerita kami sampai di rumah sakit sekitar jam 5.30 sore (sebelumnya kami malah putar balik soalnya belum beli oleh-oleh untuk Iie, hahahaha). Di sana sudah banyak anggota keluarga lain yang menjenguk. Di antaranya ada Emah (nenek), Uak dan beberapa sepupuku. Cukup lama juga kami di sana, tapi bukannya niat kami gangguin Iie, lho... Kami cuma senang soalnya Iie dan anggota keluarga lain "welcome" sama kedatangannya Ray :) Tapi ada kejadian lucu. Iie dengan baik hatinya menawari Ray kue. Padahal kue'nya itu dari Ray yang dibeli sebelum kami ke RS, hihihihihi....
Selesai menjenguk ternyata kami nggak bisa langsung pulang, soalnya ortuku ternyata mau menyusul ke RS dan kami nggak bawa kunci cadangan. Kami putusin buat cari dinner dulu. Kebetulan perut sudah bunyi-bunyi protes minta makan, hehehehe. Waktu kami sampai di taxi (iya, taxinya masih nunggu, soalnya kami takut susah dapet taxi lagi), aku agak-agak shock gitu waktu lihat argonya. Mau tahu berapa? Jumlahnya SEKIAN. Hehehe, aku nggak sanggup sebutinnya, soalnya selalu ada perasaan nyaris pingsan kalau inget soal itu, lol.
Ray bilang sama sopirnya kalau kami mau dinner di Braga. Ya, Braga memang tempat terdekat (baca: tempat "nice" terdekat) dari rumah sakit. Tapi tiba-tiba saja, belum sampai setengah jalan gue langsung ada ide brilian. Aku bilang sama Ray supaya taxi'nya berhenti di sini saja dan kami bisa makan di foodcourt "murah-kurang bersih-agak brutal" yang nyokap selalu larang aku untuk mampir ke sana :p
Ray sempat ragu, tapi setelah aku yakinin kalau ini pasti asyik dan aman, mengingat aku ditemani 2 bodyguard: Ray dan Puja, hihihihi, dia akhirnya setuju. Sekalian bonusnya kan bisa lebih irit ongkos taxi ;)
Sampai di sana, aku sempat agak kaget juga, soalnya di tangga masuknya kecium bau pesing yang menusuk. Belum lagi penuhnya minta ampun, padahal sudah sekitar jam 8 malam, lho. Di dalam food court'nya kami lebih kaget lagi, soalnya atapnya bocor dan air tetesannya ditampung sama ember-ember hitam yang kelihatan jorok. Bukan itu saja, di depan meja kami ada kursi khusus bayi yang di atasnya basah sama ompol! Hiiiiiy... Langsung saja deh kami pindah meja, hihihihi...
Tapi di luar dugaan, ternyata setelah beradaptasi kami betah lho disana. Hampir 2 jam kami ngobrol ditemani masakan Jepang, teh dan sundae yummy. Saking asyiknya kami sering ketawa keras sekali seolah nggak ada siapapun selain kami bertiga. Kami juga sempat "takjub" karena sering lihat pemandangan nggak biasa yang nggak kami lihat di tempat lain. Seperti anak-anak yang teriak-teriak seolah orang tuanya entah dimana, perempuan-perempuan yang berpakaian terbuka padahal hari lagi dingin... atau malah plastik-plastik panjang yang digunakan untuk menutupi langit-langit yang bocor.
Serius, bukan bermaksud ironi. Kami bahagia betul malam itu. Iya, memang tempatnya sempat mengganggu. Tapi lama-lama kami malah bersyukur pernah kesana. Kalau saja kami malah ke Braga, pasti kami nggak akan lihat apa yang kami lihat di sini. Tentu saja tawa yang kami dapat juga nggak mungkin bisa sekeras di sini, di mana pengunjung lain "nggak peduli" dengan keberadaan kami :D
Ternyata bahagia itu bisa dimana saja. Di rumah sakit yang katanya selalu suram, atau malah di food court yang bau pesing ;)
Jadi, bagaimana dengan kalian? Semoga selalu mendapatkan hari yang bahagia ya. Amen! :)
Jadi, hari ini aku mau cerita tentang kejadian tanggal 16 April 2011 lalu. Iie ku (panggilan untuk tante) baru saja selesai operasi indung telur dan harus rawat inap. Aku sebagai keponakannya yang terdekat (dan termirip. Serius! Sering disangka ibu-anak, hahaha) merasa sangaaaat bersalah karena belum sempat jenguk beliau. Untunglah Ray, hari itu bisa pulang kerja lebih cepat dan bisa temenin aku jenguk Iie.
Sebelum kami berangkat, aku SMS dulu Puja, adikku, yang juga mau jenguk Iie. Ternyata posisi dia (halah, kayak pemain bola saja! Lol) nggak jauh dari rumah. Tinggal ke luar dari jalan utama, bisa ketemu deh. Tapi memang aku anak yang berbakti, sebelum taxi kami pergi aku tanya dulu bokap yang kebetulan ada di depan rumah. Gue bilang, "Pak, kalau kita mau jemput Ade dulu enaknya lewat mana ya?". Dan bokapku yang tampan (serius, lho :) ) itupun menjawab: "Lewat D***i saja...".
Tanpa pikir panjang, aku langsung minta Pak Sopir untuk ikutin anjuran bokap. Meski dia sempet bingung, karena jalan yang dimaksud berarti memutar-putar-putar, tapi Pak Sopir tetap nurut tanpa banyak tanya :p
Dan... di sana lah kami, di tengah kemacetan kota, yang seharusnya bisa sampai tujuan dalam waktu 5 menit saja. Meski sebal, tapi aku tetap inget kalau yang kasih saran itu bokap. Sudah pasti betul dan aku nggak mau jadi anak durhaka ah, hihihihi...
Adikku mulai nggak sabar. Dia mulai hubungin aku dengan segala cara, dari mulai SMS sampai BBM. Dia nggak telepon soalnya pulsanya nggak cukup, hihihihi. Aku nggak bisa apa-apa lagi selain ketik "Sabar... sabar..." di balasan pesan di HP ku. Di luar dugaan, Puja malah nanyain posisi kami ada dimana dan dia memilih jalan kaki untuk cari taxi kami daripada harus nunggu berdiri nggak ada kerjaan! :O
Dan ternyata, betul saja keputusan Puja buat cari taxi kami. Belum ada 10 menit dia sudah buka pintu mobil dan bergabung menuju ke rumah sakit. Hehehehe, memang macet yang bikin pegel nih namanya! :')
Singkat cerita kami sampai di rumah sakit sekitar jam 5.30 sore (sebelumnya kami malah putar balik soalnya belum beli oleh-oleh untuk Iie, hahahaha). Di sana sudah banyak anggota keluarga lain yang menjenguk. Di antaranya ada Emah (nenek), Uak dan beberapa sepupuku. Cukup lama juga kami di sana, tapi bukannya niat kami gangguin Iie, lho... Kami cuma senang soalnya Iie dan anggota keluarga lain "welcome" sama kedatangannya Ray :) Tapi ada kejadian lucu. Iie dengan baik hatinya menawari Ray kue. Padahal kue'nya itu dari Ray yang dibeli sebelum kami ke RS, hihihihihi....
Iie :) |
Aku di depan kamar Iie. Keren lho tempatnya, hihi. |
Selesai menjenguk ternyata kami nggak bisa langsung pulang, soalnya ortuku ternyata mau menyusul ke RS dan kami nggak bawa kunci cadangan. Kami putusin buat cari dinner dulu. Kebetulan perut sudah bunyi-bunyi protes minta makan, hehehehe. Waktu kami sampai di taxi (iya, taxinya masih nunggu, soalnya kami takut susah dapet taxi lagi), aku agak-agak shock gitu waktu lihat argonya. Mau tahu berapa? Jumlahnya SEKIAN. Hehehe, aku nggak sanggup sebutinnya, soalnya selalu ada perasaan nyaris pingsan kalau inget soal itu, lol.
Ray bilang sama sopirnya kalau kami mau dinner di Braga. Ya, Braga memang tempat terdekat (baca: tempat "nice" terdekat) dari rumah sakit. Tapi tiba-tiba saja, belum sampai setengah jalan gue langsung ada ide brilian. Aku bilang sama Ray supaya taxi'nya berhenti di sini saja dan kami bisa makan di foodcourt "murah-kurang bersih-agak brutal" yang nyokap selalu larang aku untuk mampir ke sana :p
Ray sempat ragu, tapi setelah aku yakinin kalau ini pasti asyik dan aman, mengingat aku ditemani 2 bodyguard: Ray dan Puja, hihihihi, dia akhirnya setuju. Sekalian bonusnya kan bisa lebih irit ongkos taxi ;)
Sampai di sana, aku sempat agak kaget juga, soalnya di tangga masuknya kecium bau pesing yang menusuk. Belum lagi penuhnya minta ampun, padahal sudah sekitar jam 8 malam, lho. Di dalam food court'nya kami lebih kaget lagi, soalnya atapnya bocor dan air tetesannya ditampung sama ember-ember hitam yang kelihatan jorok. Bukan itu saja, di depan meja kami ada kursi khusus bayi yang di atasnya basah sama ompol! Hiiiiiy... Langsung saja deh kami pindah meja, hihihihi...
Tapi di luar dugaan, ternyata setelah beradaptasi kami betah lho disana. Hampir 2 jam kami ngobrol ditemani masakan Jepang, teh dan sundae yummy. Saking asyiknya kami sering ketawa keras sekali seolah nggak ada siapapun selain kami bertiga. Kami juga sempat "takjub" karena sering lihat pemandangan nggak biasa yang nggak kami lihat di tempat lain. Seperti anak-anak yang teriak-teriak seolah orang tuanya entah dimana, perempuan-perempuan yang berpakaian terbuka padahal hari lagi dingin... atau malah plastik-plastik panjang yang digunakan untuk menutupi langit-langit yang bocor.
Puja. Dia gak mau foto ini diupload. Katanya, “Mata Ade kaya orang mabuk.” Hahahaha :D |
Supposed to be our crabs roll. Tapi kelihatannya agak gosong ya? :p |
Serius, bukan bermaksud ironi. Kami bahagia betul malam itu. Iya, memang tempatnya sempat mengganggu. Tapi lama-lama kami malah bersyukur pernah kesana. Kalau saja kami malah ke Braga, pasti kami nggak akan lihat apa yang kami lihat di sini. Tentu saja tawa yang kami dapat juga nggak mungkin bisa sekeras di sini, di mana pengunjung lain "nggak peduli" dengan keberadaan kami :D
Ternyata bahagia itu bisa dimana saja. Di rumah sakit yang katanya selalu suram, atau malah di food court yang bau pesing ;)
Jadi, bagaimana dengan kalian? Semoga selalu mendapatkan hari yang bahagia ya. Amen! :)
(Edited: 29/02/2024. Ray and I are no longer together. I am now happily married to Shane.
Tempat yang dimaksud adalah Yogya Kepatihan, sekarang kondisinya jauh lebih baik).
pertamaxxxx.....
BalasHapuswahhhh di braga itu di bandung dunk...cepet sembuh buat tante nya...
lezat makanan kaya nya...klukukkukukukuk..
semoga cepat sembuh buat Iie ya ndi, semoga cepat kembali beraktivitas seperti semula. iya, bener banget.. walaupun di rumah sakit, kita bisa berbahagia dan membahagiakan orang lain. Justru ketika sakit dan banyak yang bersedih di samping kita malah memperburuk suasananya.
BalasHapusyap, bahagia itu pilihan.
Mata Puja emang kayak orang mabok. hihihi.. tapi nggak abis ngobat kaan.. *halah
Aku juga mau ucapin semoga cepet sembuhhh :DDD
BalasHapusWuehehehe.
xD Btw, setiap liat fotonya Mbak Indi sama Mas Ray berdua, aku selalu senyum-senyum lhoo. Sampe ditanyain sama adekku "Ngapain Mbak senyum-senyum depan leptop?"
Hahahaha,
kak... emank mirip iih saama tantenya.. wkwkwkw
BalasHapusbahagia ada dimana saja karena kita selalu berfikir bahagia dan positif hehehe
BalasHapussemoga iie cepet sembuh.. titi puja..lucunyaaa..ky bukan adek indi hihi g mirip (seperti aku dan kakakku selalu dikira temen maen haha).
klo maen ke rumahku pasti bingung award untuk indi dimana jd ku ksi linknya yah hehe
http://www.aishilely.me/2011/04/inspiration-award.html#c4384101958464682943
rame ya de? thxGOD ad rjekiny :) xoxoxo. hugLUV
BalasHapus@ DAUR ULANG: iya, di bandung, hihihihi :) amen.. makasih ya buat doanya. hihihi, memang lezat walau keliatannya "gosong" :p
BalasHapus@ GAPHE: amen.. makasih ya, gaphe :) betuuuul, aku setuju! kalau aku lg sakit&banyak yg sedih aku malah jd ikut sedih. rasanya hampir meninggal saja, hahaha :D bahagia memang pilihan. aku yakin itu pilihanmu juga ;) whoaaa, TIDAAAAAAK! si puja setengah merem waktu difoto. dia kaget sama lampu blitz'nya. makanya minta foto ulang. tp gak kukasih :p
@ FREY: amen.. makasih ya frey :) hihihi, km ini ada2 aja :p mungkin karena kami fotonya sambil senyum, ya jadi seolah aja kamu tersenyum juga :)
@ SEPATUNITA: iyaaaa... kami emang mirip banget :)
@ ME AISHI: iyam betul! :D amen.. makasih ya doanya :) hihihi... ga mirip mungkin gara2 posenya lagi aneh begitu. aslinya ada kemiripan kok disenyum dan raut wajah. tapi emang gak mirip2 banget :)
wah, makasih ya link'nya. aku sempet nyasar waktu main keblog'mua soalnya ;)
@ RAY: rameeee... meski polusi idung, huhuhu. really thank God, mas :) xoxo. hugLuv
wuaah, ini foodcourt di mana tempatnya mba Indi? jangan2 aku pernah menclok di sana juga..hihihi. sayang banget nggak jadi ke Braga. :P
BalasHapus@THISISRIZKA: hihihi, aku gak enak ah sebut nama tempatnya, takutnya disangka menyebarkan rumor buruk :p clue'nya ini deket sama alun2 :p gpp, kami sering ke braga, sampai bosan. nah sekali2 ganti suasana, hihihi :)
BalasHapushihi...mbak indie ni foto mania...didepan kamar orang yang lagi sakit aja masih kepikiran pose-pose... cantik...
BalasHapussuka foto senyum berdua. kompak banget.
BalasHapusberbahagialah mumpung bahagia itu gratis
BalasHapus*halah apa ch ini ngga nymbung comennt'a* hehehe...
kirain kamu ndi yang sakit, cepat sembuh yaa buatt Iie.
BalasHapusbtw tetep narsis di rs photo2 hihihi..
Moga cepat sembuh ya buat iie nya Ndi, kirain tadi kamunya yg sakit
BalasHapusDuh aku gemes banget ama gaya kamu dengan warna ungun itu Ndi....
*pengen nyubit
@ AINA: soalnya yg sakit juga hobi foto2 aina, jadi auranya terbawa, hihihi... makasih ya :)
BalasHapus@MUSYAFAK: terima kasih :)
@ CELOTEHAN: bahagia akan selalu gratis, karena Tuhan saja ciptakan kita dgn penuh suka cita :)
@ TITO: bukan, tapi iie'ku. amen.. makasih ya. hehehe, mumpung spotnya bagus :)
@ CHICI: amen.. makasih ya :) hihi, jangan dicubit dong nanti kulitku ikutan ungu kayak bajuku, hihihi :)
dari awal gue baca, ngebayangin Puja itu cewek, manis2 kayak mba Indi, eh ternyata cowok toh,,hahaha..
BalasHapusLOL jgn bilang si Pujanya...hahaha,
@ ROSE: kayanya cuma cewek india yg pake nama puja, rose :p jadi puja adikku itu cowok tulen ;)
BalasHapushalo kak indi :)
BalasHapusyaps, seperti komentar yang lain, aku juga mau ngucapin semoga cepet sembuh.
kak indi, makanannya kayaknya enak tapi kok tempatnya kayak gitu yaa. hehe :)
hello there!! thanks for comment in my blog, and u know, I love ur blog so much.. :)
BalasHapusaku suka bnget crita2 kamu.. :D
@ ADINA: halo juga, dina :) amen.. makasih ya :) hihihi, gak tau deh, mungkin kata pengelolanya: "yg penting larissss", hehehe...
BalasHapus@ VIVID: hai vivid :D sama2, aku juga suka blog kamu! ;)
Indi cantik banget pake gaun warna ungu, aku suka >.<
BalasHapusaku setuju, kalau kebahagiaan itu bisa kita dapatkan di mana saja. Itu food court kayaknya tempat mahal... tapi ternyata bau pesing trus banyak kekurangannya ya Ndi? tapi kok laku aja ya? padahal bocor dsb :D
semoga segera sembuh ya iie-nya...saya pikir beneran kamu yang sakit...bener kata yang lain...miripp...hiiiiihihiii....
BalasHapusbtw...seneng liat senyuman indi dan ray...seneng banget keliatannya...
heheee :)
@ AJENG: makasih ajeeeng :) betul, kebahagian kan gimana kita "meng-set"nya :) memang "mahal" kalau dilihat dari fasilitas dan berapa harga yg harus kita bayar (fasilitas: gedung yg bocor, kebersihan yang buruk, dll). tapi kalau dinilai dari harga rata2 ya sama saja, makanya aku dilarang ibu kesini, hihihihi :D
BalasHapus@ NUFRI: amen.. makasih :) hehehe, kami memang mirip kok *akunya juga sadar* :p hihihi, kami memang bahagia. syukurlah kalau terlihat :)