Minggu, 25 Maret 2012

Pemenang :)



Hi bloggies! Apa kabar? Notice sesuatu yang beda dengan blogku? :D Yup, header dan background-nya berubah! :D Aku baru saja dapat surprise dari Mbak Elsa yang dengan baik hatinya me-make over blogku jadi lebih pinkiest, sesuai dengan warna kesukaanku. Terima kasih ya Mbak Elsa... I love it, love it, love it SO MUCH-O! :D

Seperti yang sempat aku ceritakan, belakangan ini kegiatanku lebih padat daripada biasanya. Banyak hal baru yang aku alami, salah satu, eh salah dua-nya adalah menjadi MC dan dancer di event Tadika Puri. It's kinda surprising, soalnya selama ini aku memang beberapa kali diundang menjadi narasumber/bintang tamu dalam suatu acara, tapi bukan untuk menjadi MC. Jadi ini benar-benar hal baru buatku. Begitu juga dengan menari. Waktu TK aku memang pernah menari, tapi setelah dewasa aku jadi 'agak anti' untuk melakukannya. Mungkin karena scoliosis bikin tubuhku jadi agak kaku, hihihi (ini cuma mungkin, lho, lol).
Meski mulanya ragu, setelah dibicarakan dengan orangtua, aku jadi yakin untuk menerima tawaran ini. Seperti semua hal di dunia ini, selalu ada yang menjadi pertama kali, begitu juga menjadi MC dan menari, jadi kenapa nggak dicoba? :)

Latihan pun dimulai. Aku cukup sering berbicara di depan umum, tapi menjadi narasumber sangat jauh berbeda dengan menjadi MC. Kalau biasanya aku cukup menjawab pertanyaan dan mengikuti alur acara, kali ini justru aku yang memimpin acara dan harus cekatan ketika acara berlangsung. Sebagai bahan latihan aku dan Puspa (partnerku sebagai MC nanti) datang ke acara seminar dan mencuri diam-diam trik Ivy Batuta ketika menjadi MC. Sampai-sampai kami nggak begitu konsentrasi dengan isi seminarnya, lho, saking semangatnya mencuri ilmu, hihihi... Oh, ya, kalau Puspa sih sudah memiliki pengalaman, dia memang murid dari sekolah broadcast. Berbeda denganku yang mengandalkan naluri alam dan 'bakat' sebagai 'real fast talker', hihihi (meminjam istilah Aerosmith) :p

Soal menari, sebenarnya nggak begitu cocok untuk disebut job, karena aku membentuk grup dengan 4 orang lainnya dan memang wajib, karena di event yang sama akan diadakan lomba dance untuk calon guru (yup, nggak bosan-bosan aku bilang kalau aku itu calon guru, wooo-hooo! :D ). I'm the tallest one, dan itu membuatku merasa agak kikuk. Aku memang sengaja ditempatkan di barisan belakang supaya nggak menghalangi yang lain, tapi tetap saja kok aku merasa paling kelihatan ya? Huhuhu... Apalagi waktu latihan yang memang sempit itu nggak bisa aku manfaatkan dengan maksimal karena hampir selalu terlambat setiap waktu latihan. Selain karena rumahku jauh, sebelum latihan aku masih ada pekerjaan lainnya, jadi terpaksa harus bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya dengan cepat. Fiuh...
Tapi aku nggak mau mengacau, apalagi sampai menghambat grup dance yang diberi nama BDG 43 ini (plesetan dari JKT 48, lol, lol, lol). Jadi di saat yang lain beristirahat aku berlatih sendirian, malah aku merekam gerakan-gerakannya di HP supaya sebelum tidur aku bisa berlatih dulu, syukur-syukur kalau bisa terbawa mimpi jadi bisa makin mahir, hihihi...
Aku juga diberi kepercayaan untuk mengatur kostumnya, lho. Maunya sih desain sendiri, tapi so little time so much to do, jadi aku beli yang sudah jadi saja. Blouse warna-warni murah-meriah, stocking dan rok jeans. Tadinya sih aku minta mereka pakai rok tartan, tapi karena mereka lebih nyaman pakai jeans, ya sudah aku mengalah. Dan rok tartannya aku pakai untuk waktu jadi MC saja :)



22 Maret 2012, McDonald Bandung Indah Plaza (BIP Mall).

Dan akhirnya, it's a show time... Gue bangun pagi-pagi sekali, sekitar jam 5 subuh. Padahal malamnya aku dan Puspa harus gladiresik dulu sampai larut malam dan dilanjutkan packing untuk persiapan acara (karena harus menari, aku dan Puspa membawa baju dan sepatu ganti). Kalau dihitung-hitung sepertinya aku cuma tidur 2,5 jam saja. Yang dilakukan pertama tentu saja sarapan, lalu quick shower dan menata rambut. Nah, inilah yang memakan waktu cukup lama, berhubung rambutku pendek jadi harus diakali supaya terlihat dicepol, hihihi. Stylish-nya, Mbak Ani memang jago banget. Aku nggak pakai rambut tambahan, lho, tapi cuma diikat dua dan ditutupi harnet supaya berkesan full, hihihi...


Aku dan Puspa di atas panggung, hihihi :)


Acara dimulai jam 9 pagi. Rasanya nggak menyangka banget waktu panitia memintaku dan Puspa untuk naik ke atas panggung padahal belum 5 menit aku sampai di tempat. Tapi syukurlah, entah kenapa rasa deg-deg-annya cuma berlangsung selama beberapa detik. Setelah melihat senyuman anak-anak dan audience tubuhku jadi relax. Kehadiran Mr. Nanang, MC tambahan sekaligus juru musik juga membantu. Di saat akukebingungan beliau pasti membantu mencairkan suasana, hihihi...
Meniru gaya Ivy Batuta ketika seminar, aku berinteraksi dengan anak-anak dengan cara memberikan pertanyaan-pertanyaan sederhana pada mereka, seperti, "Sudah makan belum?", "Diantar siapa?" atau "Senang tidak bersekolah di TK?". Thank God it works, anak-anak semangat sekali menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, malah mereka nggak malu-malu untuk naik ke atas panggung dan bernyanyi sambil menunggu acara lomba dimulai :D

Karena lomba diikuti oleh seluruh cabang Tadika Puri Bandung, jadi pesertanya lumayan banyak. Dari mulai playgroup, TK A dan TK B masing-masing memberikan puluhan wakil untuk lomba menari, membaca poem dan choir. Wah, mulutku dan Puspa sampai kering menyebutkan nama mereka satu persatu, hihihi. Kami cuma bisa beristirahat waktu ada peserta yang naik ke atas panggung, dan itu cuma sebentar sekali. Maklum, karena masih TK durasi menari, poem dan bernyanyi-nya di bawah 5 menit semua. Malah untuk tingkat playgroup seringnya cuma beberapa detik karena mereka keburu menangis atau bosan. Kalau sudah begitu tugas kami sebagai MC-pun merangkap menjadi 'pawang' untuk menenangkan mereka, hihihi. Bekerja dengan anak-anak memang butuh kesabaran super. I love children for sure ---karena itulah aku menjadi guru TK---, tapi menghadapi anak yang tiba-tiba lompat ke punggungku untuk minta digendong? Itu lain cerita, hahaha. Ada satu orang anak laki-laki yang sepertinya gemas terus setiap bertemu aku, maunya bermanja-manja terus. Malah dia mengikutiku ke WC dan (lagi-lagi) minta digendong di punggung :'D
Soal nama panggilan untukku anak-anak manis ini sering lupa, seharusnya aku dipanggil 'Miss Indi', karena guru di sini dipanggil dengan sebutan 'Miss' dan 'Mister'. Tapi mereka malah memanggilku 'Kakak', hahaha. Aduh, aduh, salah-salah malah aku yang dituduh mengajari mereka :p

"Ayo, siapa yang mau bernyanyi di atas panggung sama Miss Indi?" :p
 
Cutest girl on earth! Gemas banget lihat pipi tembam dan boneka bebek di kepalanya, hihihi :D


Bernyanyi :)


Menjelang siang udara semakin panas. Tenggorokanku semakin terasa kering dan kakiku benar-benar pegal. Sempat dag-dig-dug juga sih, takutnya fisikku sudah nggak fit lagi untuk lomba dance di waktu sore. Apalagi sekilas aku melihat teman-teman satu kelompok dance ku sedang makan dilanjutkan dengan berdandan. Wah bisa-bisa aku paling lemas dan dekil sendiri, deh, hehehe. Tapi energiku tiba-tiba pulih waktu Puspa menyenggol lenganku dan berbisik, "Itu ada ibu kamu datang". Aku sampai terharu dan refleks melambaikan tangan pada Ibu yang berada di tengah kerumunan penonton. Ibu itu memang sangat suportif, tapi beliau jarang sekali datang ke acara-acaraku. Seringnya Bapak, yang setia menemani dan mengabadikan setiap moment dalam bentuk foto. Berhubung Bapak sedang bekerja di luar kota aku khawatir sekali nggak ada yang menonton, apalagi Ibu sempat minta maaf kalau lagi-lagi nggak bisa menonton. Katanya beliau sedang menunggu tamu di butiknya. Tapi entah bagaimana ceritanya, tepat jam 2 siang Ibu datang! :D Wah, cepat-cepat saja begitu ada kesempatan aku menghampiri Ibu dan meminta doa agar semuanya lancar. Senang rasanya melihat tatapan bangga Ibu, beliau nggak berhenti tersenyum melihatku cuap-cuap di panggung sebagai MC amatir :'D

Dan, akhirnya waktu lomba menari untuk calon guru TK pun tiba. Kelompokku dan Puspa mendapatkan nomor urut akhir, yang artinya memberiku kesempatan untuk berganti kostum dulu. Dengan terburu-buru aku mengganti stocking di toilet sedangkan Puspa dengan hebatnya berganti kostum di balik meja, benar-benar seperti Houdini, hehehe. Kelamaan di atas panggung membuat konsentrasiku nyaris hilang, bayangkan saja, sejak jam 9 sampai jam 3 sore berdiri, tanpa makan dan cuma masuk beberapa teguk air, lalu sekarang harus menari. Langsung saja di detik-detik terakhir aku menyeret Dilla, Rini, Ice dan Nuri, teman-teman satu kelompokku untuk berlatih di toilet! Hahaha. Meski agak aneh, tapi berhasil membuat konsentrasiku kembali dan mengingat seluruh gerakannya :D Masih ada sedikit waktu sebelum giliran kami, jadi kami menonton dulu kelompok-kelompok lainnya. Semuanya bagus-bagus, rapi-rapi dan kostumnya disiapkan secara matang. Kami memang kelompok yang terakhir tahu tentang lomba menari ini, tapi itu nggak mau aku--kami--jadikan alasan untuk takut apalagi mundur dari lomba ini. Kami mungkin bukan penari yang baik, tapi kami berani mencoba :)

BDG 43 :)

Dilla, Indi, Ice, Rini, Nuri dengan kostum warna-warni pilihanku :)



Rambutku, tampak belakang, hihihi...

Sepatu dan cat kuku :D

Aku dan Dilla. Sudah pantas belum kami jadi guru? Hihihi...

Aku dan Puspa berpose dengan kostum masing-masing. Beda grup tapi tetap akur :p

TDK 43: Nunik, Henny, Dina, Mazda, Puspa :)

Kolompok Puspa, TDK 43 tampil duluan, setelah itu disusul kelompokku, BDG 43 yang tampil paling akhir. Ada sedikit kesalahan dari panitia, musik sudah berjalan di saat aku masih memperkenalkan diri. Hasilnya suaraku jadi tenggelam dan harus cepat-cepat mengambil posisi karena musik nggak bisa dihentikan lagi. Syukurlah kami nggak keteteran dan relatif kompak, karena meski dibanding kelompok lain gerakan-gerakan kami sangat sangat sangat sederhana, tapi tubuh kami memang nggak begitu luwes. Gerakan kami akhiri dengan posing dan memberi hormat. Rasanya sangat puas karena berhasil mengalahkan perasaan takut dan berani mengambil pengalaman baru. Di bawah panggung Ibu sudah menyambut dengan senyuman campur tawa, katanya aku tadi hampir seperti penari sesungguhnya meski baru pertama kali. Aku dan teman-teman pun langsung tertawa konyol saking leganya :D






Jam 5 sore pemenang lomba menari antar calon guru TK pun diumumkan. Aku dan teman-teman saling berpegangan tangan ketika panitia membacakan nama-nama grup yang menang. Juara harapan 3, bukan kami yang menang. Harapan 2 dan 1, bukan kami yang menang. Juara 3 bukan kami yang menang. Juara 2 bukan kami yang menang. Dan juara 1.... bukan kami yang menang :)
Aku melihat wajah-wajah kecewa teman-temanku. BDG 43 dan TDK 43 sama-sama kalah. Tapi beberapa detik kemudian mereka mulai terseyum dan memutuskan untuk tetap merayakan keberhasilan karena berhasil mengalahkan rasa takut dan berani mencoba. Dengan tulus kami memberi selamat pada kelompok-kelompok yang menang dan langsung menuju studio foto untuk berfoto bersama dengan perasaan bangga.
Mungkin kami nggak membawa pulang piala dan panitia nggak menyebutkan nama kelompok kami, tapi kami tetap pemenang untuk diri kami sendiri. Ini baru yang pertama kali, dan setelah ini aku yakin akan datang kesempatan-kesempatan lain. Untuk kali ini piala yang kami bawa pulang adalah berbentuk pengalaman, dan untuk selanjutnya siapa yang tahu? Karena perpaduan dari keinginan keras, usaha dan doa sering kali menghasilkan hal nggak terduga! ;D




"Jika kamu suka menari, menarilah meskipun tidak bagus. Karena ketika kamu menari, kamu sudah menjadi seorang penari".
(Mika bilang, diambil dari novel 'Karena Cinta Itu Sempurna').


smile, smile, smile :)

Indi


------------------------------------------------------------------
Contact Me? HERE and HERE. Sponsorship? HERE.

Selasa, 13 Maret 2012

Susah-Susah-SENANG! :D

Kios es krim favorit di Braga City Walk :D

Hi bloggies, apa kabar? Semoga semua baik, ya meski cuacanya selalu mendung dan dingin. Brrr...
Aku sendiri lagi terserang alergi yang cukup parah. Kalau biasanya sehabis minum obat beberapa jam kemudian langsung sembuh, kali ini nggak. Sudah 3 hari kulitku betah gatal-gatal dan perih, padahal akunya sih nggak betah, hihihi :p
Sejak minggu kemarin kegiatanku memang sedang full (terkecuali di hari minggu), dan itu membuat daya tahan tubuhku lumayan drop. Kalau di hari normal aku makan sesuatu yang memacu alergi reaksinya pasti nggak akan lama. Tapi berhubung hari-hari belakangan lagi "nggak normal" (lol), reaksi yang datangpun lain dari biasanya.

Karena kegiatan yang lagi padat ini juga, aku jadi harus pintar-pintar atur waktu, supaya hiburan dan waktu dengan orang-orang tersayang nggak menghilang gitu saja. Aku mulai bangun lebih pagi untuk sarapan, dan kalau biasanya aku bermain dengan Eris di siang hari, sekarang berganti di pagi hari. Begitu juga dengan jam istirahat, kalau biasanya aku menulis tengah malam, sekarang diganti setelah makan malam atau di hari minggu. Meski awalnya sering frustasi karena nggak terbiasa, lama-lama aku mulai nyaman juga dengan pola hidup baruku :)

Nah, di hari minggu kemarin (11 Maret 2012). Ray ajak aku ke pesta pernikahan teman kuliahnya. Rencananya sih sederhana saja: sepulang dari pesta pernikahan kami akan dinner sambil menikmati waktu berdua, lalu pulang. Aku pikir setelah senin sampai jumat dinner dengan keluarga, punya waktu berdua saja dengan Ray pasti menyenangkan. Apalagi nggak akan bikin aku tambah kelelahan, toh cuma dinner :)
Tapi kenyataannya justru nggak sesederhana rencana kami. Perjalanannya sangat-sangat-sangat melelahkan! Macet di mana-mana, dan taksi yang kami tumpangi nggak pakai AC. Wah, benar-benar petualangan di tengah hari yang bikin keringatan, hehehe. Meskipun cuaca sedang mendung, rute yang kami tempuh jauh dari kata nyaman... pasar tradisional, tempat pembuangan sampah... Bayangkan saja bagaimana aroma yang kami cium sepanjang perjalanan :')

Akhirnya setelah lebih dari 1 jam kemudian kami sampai di pesta pernikahan teman Ray. Dan waktu kami masuk ke gedungnya... ternyata acara sudah selesai! Hahahaha... Syukurlah meski dekor, para tamu dan yang lainnya sudah nggak ada, pengantinnya masih ada meskipun sedang makan bersama :p Kami bergabung dengan mereka sebentar, dan dengan perasaan nggak enak harus menolak makanan yang mereka suguhkan karena menunya daging semua, hihihi (we're pesco vegetarian). Sekitar 30 menit kemudian kami pamit dan kembali ke taksi yang diminta untuk menunggu kami.

Di taksi, Ray menyerahkan padaku kemana tujuan kami berikutnya. 'Ditantang' seperti itu aku langsung jawab, "Terserah Mas saja" karena memang nggak terpikir mau pergi ke mana lagi, hehehe. Aku pikir sih ke mana saja, asalkan perjalanannya nggak macet dan kami bisa habiskan waktu berdua. Ray juga bingung sebenarnya, tapi akhirnya dia memutuskan untuk ke Braga City Walk, mall yang letaknya paling dekat dengan rumah kami. Paling dekat dengan rumah=jauh dari tempat pesta pernikahan. Artinya kami harus mengulang rute yang sama seperti perjalanan perginya. Tapi ternyata kami nggak mengulang rute yang sama, kami malah memutar karena polisi menutup beberapa jalan utama. Ya Tuhan... hahaha... :')

Setelah sekian jam kemudian (aku nggak ingat berapa lama tepatnya) kami sampai juga di daerah Braga. Di belakang gedung Braga City Walk tepatnya, karena kami melawan arah dan kalau berhenti tepat di depannya berarti melanggar peraturan. Waktu turun aku agak kaget karena dressku menempel di bagian belakang. Ternyata tanpa disadari aku sudah berkeringat banyak sekali, hahaha. Langsung saja aku minta tiga hal sama Ray: toilet, celana pendek ganti dan es krim :p
Di dalam mall kami agak bingung, eskalator naik yang biasanya ada di tengah gedung menghilang. Kami sempat jalan memutar dan baru tahu jawabannya waktu kami ke toilet. Ternyata oh ternyata mall ini sedang dalam pembangunan... Terpaksa kami harus pakai lift yang penuhnya minta ampun cuma untuk beli es krim di lantai 2. Toko-toko di dalam gedung banyak yang tutup, jadi waktu kami makan es krim pemandangan di depan kami cuma ruangan kosong bekas arena bermain, hihihi. Tapi asyiknya kami jadi nggak terganggu sama orang yang lalu-lalang dan bisa mengobrol sepuasnya. Oya, kios es krim ini favorit kami, lho. Setiap kami ke sini pasti mampir dulu meskipun harus kembali lagi ke lantai dasar untuk makan yang sebenarnya tujuan utama, hihihi.


OOTD: Headband: gift from my friend | Dress: Toko Kecil Indi | Kitten heels: Flo

Habiskan es krim-nya, Indi, sebelum Ray minta! Hihihi...


Dan begitu juga hari ini, setelah puas makan masing-masing satu cone es krim kami turun lagi ke lantai dasar. Kenapa nggak dinner dulu baru makan es krim? Entahlah, memang sudah tradisinya begitu, hihihi. Sama seperti waktu naik, lift turun juga penuh. Kami menunggu lebih lama malah. Gemas rasanya waktu menengok ke lantai bawah dari bekas eskalator yang sekarang ditutup papan-papan putih. Coba kalau bisa dipakai pasti nggak perlu antri. Dan 'unik'nya mall ini tangga yang tersedia cuma tangga darurat, jadi otomatis semua pengunjung pakai lift. Masa iya mau loncat? Hehehehe :p
Di lantai dasar kami langsung ke The Kiosk dan mengambil tempat di dalam, satu-satunya tempat yang menurut kami nyaman di sini. Aku langsung lepas sepatu begitu duduk di sofa. Perjalanan ini terasa sangat melelahkan padahal kami cuma ke sebagian kecil kota Bandung, hihi. Di bayanganku kami bisa relax di sini sambil mengobrol seru, tapi ternyata kami salah pilih tempat. Tepat di samping kami ada segerombolan remaja yang heboh foto-foto. Benar-benar heboh karena mereka sampai keluar dari meja mereka dan niat banget pakai kamera D-SLR! Ya, ampun... Langsung deh aku dan Ray saling lihat dengan tatapan heran, hahaha.

Well, seperti yang kubilang sebelumnya, suasana seperti ini bukan seperti yang kami harapkan. Maunya kami ya tenang dan bisa bikin relax setelah 6 hari full berkegiatan, bukannya kena macet, panas, mall yang renovasi dan sekarang disambut oleh kehebohan para remaja. Tapi mau bagaimana lagi, kami sudah di sini dan yang bisa kami lakukan ya menikmati :)
Ray mulai men-dubbing mereka, hahaha, tapi tentu saja pelan-pelan dan sesedikit mungkin melakukan kontak mata. Kami juga mulai mengarang-ngarang cerita tentang beberapa pengunjung di sekitar kami. Selain para remaja heboh yang kami dubbing, di depan kami ada segerombolan perempuan dan seorang laki-laki yang sepertinya masih kuliah. Aku dan Ray mencoba menebak apa yang mereka lakukan di sini. Satu sofa untuk dua orang diduduki oleh 3 orang dan laki-laki satu-satunya tampak berada di dunia sendiri, sibuk dengan smartphone-nya. Aku tebak dia sedang update status dan curhat sama seseorang. Dia pasti kirim pesan dengan isi semacam ini, "Somebody, plese help me get out of here", hehehe.
Semakin lama kami jadi terbiasa dengan suasana bising dan mulai mengobrol seolah tempat ini tenang (padahal tiba-tiba remaja di samping kami pindah dan nyanyi "Happy Birthday" kencang sekali, lol). Kami saling bercerita tentang kegiatan kami selama satu minggu. Melegakan rasanya aku bisa langsung menatap Ray dan mengadu betapa lelahnya aku belakangan ini dan menunjukan langsung kaki lecet bekas berdiri selama berjam-jam waktu menjaga stand Taman Kanak-kanak ku, hihihi. Benar-benar waktu berkualitas berdua, senang :)



Kami juga sangat lapar karena men-skip lunch dan sudah tiba waktunya dinner. Anehnya selera lidahku maunya ikan terus. Waktu di menu nggak ada baso tahu, aku langsung minta fish steak, padahal jelas-jelas aku alergi ikan. Well, yeah, aku memang aneh, pesco vegetarian yang alergi sama ikan. Sepertinya dalam waktu dekat lebih baik jadi vegan, hahaha. Sedangkan Ray pesan ketan bakar dan tahu sekaligus sambil membujukku untuk makan yang lain. Tapi kalau sudah kepengen aku susah dicegah, jadilah satu porsi fish steak aku lahap sendiri, hihihi. Hasilnya instan banget, kulitku langsung merah-merah, gatal... dan aku lupa bawa obat alergi padahal sudah 3 hari belakangan ini sering kambuh! Untung saja belum terlalu parah, jadi masih tahan untuk nggak digaruk, hihihi.

Fish steak pesanan seorang pesco vegetarian yang alergi ikan. Dasar aneh! Lol.
Tahu dan ketan bakar pesanan Ray. Yummy! :)

Jam 8.30 malam kami putuskan untuk pulang. Kami takut alergiku makin parah dan lagipula, keesokan harinya aku dan Ray harus sudah bekerja lagi. Di perjalanan pulang, ada kejutan lagi. Taksi yang kami tumpangi memutar lagu-lagu girlband dan boyband lokal yang entah apa namanya! Hahaha, ya ampun, benar-benar hari yang super :D
Kadang sesuatu memang terjadi di luar rencana. Dulu aku adalah orang yang selalu nggak nyaman dan cenderung gloomy saat sesuatu berjalan di luar kendaliku. Tapi sekarang aku lebih memilih menikmati daripada kecewa dengan sesuatu yang sudah terjadi. Yah, nasi sudah menjadi bubur, maka jadikanlah bubur yang enak. Pakai kecap, kacang, kerupuk, tapi jangan pakai telor nanti alergiku kambuh lagi, hehehe (apaan, sih? :p ). Lagipula, aku percaya sesuatu... ehmm, mungkin terdengar cheesy, tapi saat aku bersama dengan orang yang disayangi aku pasti akan cepat beradaptasi dengan suasana apapun. Aku selalu percaya, bukan suasananya yang penting tapi dengan siapa aku saat itu.

Well, begitulah hari mingguku yang sangat berkesan. Meski rasa lelahnya sama dengan saat bekerja, tapi somehow bikin aku relax dan lebih semangat untuk menghadapi satu minggu ke depan. Alergiku masih belum pergi, tapi yang terpenting moodku bagus, hihihi. So, aku harap hari kalian menyenangkan, bloggies, dan jangan lupa luangkan waktu dengan orang-orang atau pets tersayang, ya! ;)


____________________________________________

Artikel tentangku ada di majalah CHIC nomor 110 sepanjang 3 halaman. Majalah ini terbit sejak tanggal 7 Maret 2012 dan bisa didapatkan di toko buku, tukang koran dan mini market. Semoga bermanfaat :)







blueberry ice cream smile,

Indi


Diedit 4/3/2024. Ray and I are no longer together. I am now happily married to Shane ❤️
___________________________________________
Contact Me? HERE. Sponsorship? HERE.

Jumat, 09 Maret 2012

Hadiah-hadiah Manis dari Kalian. Terima Kasih Banyak! :)


Heyya, bloggies! Ya, ampun, it's been a while ya aku nggak nulis di sini.... Padahal sebetulnya banyak lho yang mau aku ceritakan, cuma berhubung belakangan aku cuma punya waktu sebentar untuk mampir ke sini, jadi ceritanya harus di-pending dulu deh, sniff :') Dan sekarang, di tengah waktu istirahat tiba-tiba saja kangen aku makin nggak ketahan, hihihi. Kalau aku lepaskan untuk cerita pasti ujung-ujungnya bakal panjang dan aku malah nggak istirahat sampai pagi :p Jadi bagaimana kalau aku share saja gambar-gambar keren buatan teman-teman pembaca (novel dan blog), dan aku akan share cerita baru setelah punya waktu luang lebih banyak? :)

Kalian tahu, waktu novel pertamaku (Waktu Aku sama Mika) dirilis di tahun 2009 lalu hidupku tiba-tiba berubah. Aku jadi punya lebih banyak teman karena para pembaca nggak segan untuk menyapaku lewat email dan berbagi cerita seolah sudah mengenal aku sejak lama. Itu menyenangkan, karena aku sangat suka berteman dan selalu bersemangat setiap kali ada yang berkomentar tentang karyaku :) Dan seperti teman baik sesungguhnya (maksudnya, yang sudah pernah bertemu langsung) mereka juga kadang mengirimiku hadiah. Salah satunya adalah gambar atau artwork yang terinspirasi dari novel-novelku. Aku selalu terharu dan nggak menyangka setiap kali ada email atau pesan di Facebook yang memberitahukan bahwa aku baru saja dapat 'hadiah'. Itu sangat berarti, dan aku nggak akan pernah bisa cukup berterima kasih pada mereka. Andai mereka tahu, mereka telah membuatku tersenyum lebih banyak. Ah, thank you, thank you, thank you, terima kasih banyak untuk hadiah-hadiah manis ini, teman-teman :))


1. "Waktu Indi sama Mika" dan "Aku Ingin Dicium" karya Mamon.
Yang pertama adalah dari Mamon dengan dua artwork-nya yang berjudul "Waktu Indi sama Mika" dan "Aku Ingin Dicium". Waktu aku di-mention sama Mamon di twitter, aku langsung nggak sabar lihat karyanya. Dan reaksi pertamaku waktu melihatnya adalah, "Wow...." dan nggak ada kata-kata lain yang keluar, hehehe. I was so speechless karena karyanya sangat detail. Mika digambarkan pakai kaos hitam dengan tulisan 'Lil Bit' dan celana putih selutut, persis seperti Mika aslinya. Dan detail sandal beda warnanya benar-benar bikin aku senyum, karena Mika memang seperti itu dulu (iya, dulu, karena sekarang dia sudah di surga :) ). Juga karyanya yang kedua. Ini diambil dari puisi karyaku yang berjudul "Aku Ingin Dicium". Sungguh karya-karya yang manis :)






2. World AIDS Day
@niischaaa, salah seorang followerku di twitter mengirimi gue gambar ini. Katanya ini dibuat dalam rangka hari AIDS sedunia, dan untuk mengingatkanku bahwa orang yang peduli dengan AIDS fighter seperti Mika masih banyak, jadi aku nggak perlu sedih dan harus tetap semangat :') Aku sangat suka dengan cara penggambarannya. Karena apa sih yang lebih indah daripada seseorang yang menenangkan kita di saat sedang bersedih? :) Nice art, dear! :)




3. Waktu Aku sama Mika
Waktu Wahyu Ningtyas Mediana tag foto ini aku nggak yakin bagaimana cara dia membuatnya karena sepertinya rumit. Hmm, sepertinya sih dia menempel banyak bahan untuk karya ini, betul nggak? Katanya ini aku sedang berpegangan tangan dengan Mika, hihihi, lucunya :)




4. Indi Digendong Mika
Adhi, sepupuku memang berbakat. Dia sering sekali menggambar untukku. Salah satunya adalah ini, katanya ini gue sedang digendong Mika. Waktu aku tanya kenapa kaki Mika beda warna, Adhi bilang pensilnya sudah keburu habis, hihihihi. Saking sukanya aku pajang gambar ini di lemari buku, lho :)

 


5. Indi Digendong Mika (lagi)
Nggak cuma judulnya yang sama, gambarnya pun hampir sama karena Adi (Adipati Dolken-cast of "Malaikat Tanpa Sayap") memang meniru dari gambar Adhi. Hihihi, bahkan nama panggilan mereka pun mirip. Meskipun katanya masih belajar, tapi menurutku ini bagus sekali :)



6. Indi
Nah, kalau yang ini benar-benar kejutan! Aku suka sekali dengan karya-karyanya Maya (suka ngintip blog-nya, hihihi) dan ternyata dia membuat sketsaku! :D Katanya sketsanya ini diambil dari salah satu fotoku di blog ini. Hmm, bisa tebak yang mana? Sepertinya dari post yang ini, deh, hihihihi. Senang :D


7. Kakak Indi "Sugar"
Dan yang terakhir dari Ndhaa Malinda. Katanya ini aku lengkap dengan model baju seperti yang sering kupakai. Wah, menurutku sih ini terlalu bagus, mirip seperti Candy-Candy, beda dengan aku yang sipit begini, hihihi. Jadi blushing, deh :p





Itulah gambar/artwork yang aku terima dari mereka. Nggak berlebihan kan kalau aku begitu senang? Karena karya-karya mereka memang luar biasa :)
Sekali lagi, aku ucapkan terima kasih banyak-banyak-banyak-banyak. Dengan teman-teman novel "Waktu Aku sama Mika"  dan "Karena Cinta itu Sempurna" jadi lebih berarti! :D


smile sugar smile,

Indi


______________________________________
Contact Me? HERE. Sponsorship? HERE.