Tampilkan postingan dengan label Remaja. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Remaja. Tampilkan semua postingan

Jumat, 07 November 2014

Ada Hello Kitty di Wadah Bekal Gue! :D

Horeee, di Lock&Lock sekarang ada gambar idola gue :D

Howdy-do, bloggies?!! Ah, nggak terasa ya sekarang sudah masuk bulan November. Rasanya baru saja gue melewati ulang tahun Puja dan Bapak, lalu Halloween, eh tahu-tahu bulan sudah berganti, hihihi. Tapi nggak apa-apa, itu artinya kita menikmati hari-hari sepanjang bulan Oktober, dan semoga saja bulan ini juga ya ;)

Teman-teman pembaca 'Dunia Kecil Indi' mungkin sudah tahu kalau gue selalu bawa bekal dari rumah. Hihi, dan bukan cuma untuk piknik tapi juga ketika gue bekerja. Meskipun ada yang bilang seperti anak TK, tapi gue nyaman-nyaman saja, tuh. Dari mulai TK, sekolah, kuliah sampai sekarang gue tetap betah bawa makanan dari rumah :) Alasannya, gue adalah penggemar berat masakan Ibu, jadi dimanapun maunya cita rasa yang sudah akrab di lidah. Dan gue juga pesco vegetarian, jadi kadang sulit menemukan menu yang 'aman'. Juga tentu saja karena alasan kebersihan, dengan membawa bekal dari rumah gue tahu persis seperti apa proses memasaknya dan wadah untuk membawanya :)

Berhubung gue suka banget dengan karakter Hello Kitty (nah kalau ini sih seluruh dunia juga tahu, hihihi), jadi wadah bekal alias lunch box gue pun harus bergambar si kucing centil itu. Gue punya beberapa dan modelnya pun lucu-lucu. Tapi kata Ibu gue harus waspada, karena bahannya dari plastik nggak jelas bisa saja berbahaya untuk kesehatan jika dipakai terlalu lama. Hiii, seram, ya :( Gue pun jadi sering berganti-ganti lunch box karena takut lapisan plastiknya terkikis setelah sering dicuci dan nantinya malah termakan bersama bekal gue :O
Kadang-kadang gue dibujuk Ibu untuk memakai lunch box Lock&Lock miliknya. Beliau bilang punyanya lebih aman daripada punya gue. Kalau sudah begitu gue menurut karena alasannya kesehatan. Dan supaya tetap ada Hello Kitty nya, jadi gue tempeli saja dengan sticker, huhuhu :')

Tapi sekarang gue punya Lock&Lock bergambar Hello Kitty sungguhan, lho! Sepertinya memang too good to be true ya, tapi setelah melihatnya sendiri gue percaya :D Berbeda dengan milik Ibu, Lock&Lock gue ini edisi Hello Kitty yang tampilannya lebih cute dan stylish. Saking stylish nya lunch box yang biasanya tersembunyi sekarang malah gue jinjing dengan percaya diri. Soalnya tas nya pun bergambar Hello Kitty, sih, hihihi. Meskipun imut, kalau soal kualitas ternyata sama kerennya seperti punya Ibu. Lunch box gue terbuat dari bahan-bahan yang aman seperti Polypropylene dan plastik Tritan. Tanpa BPA yang artinya aman untuk dipakai seluruh keluarga, termasuk anak-anak. Keren sekali, ya :)



Selain aman dan imut, lunch box Lock&Lock Hello Kitty ini juga ringkas untuk dibawa kemana-mana. Di dalam salah satu box ada wadah berukuran kecil yang bisa dilepas pasang. Cocok untuk membawa beberapa buah potong, permen atau puding supaya nggak tercampur. Modelnya yang transparant juga membuat gue nggak harus membuka lunch box satu persatu untuk mengambil makanan yang gue inginkan, jadi membantu gue untuk lebih rapi, deh, hihihi.



Oh, iya selain lunch box, Lock&Lock ternyata punya tumbler (vacuum bottle) dengan edisi Hello Kitty juga, lho! Senang sekali, karena super cute gue jadi termotivasi buat minum lebih banyak, hihihi. Kalau soal keamanan Lock&Lock memang nggak perlu diragukan, deh. Di tutup tumbler terdapat silicon, jadi nggak perlu khawatir soal bocor. Permukaan botolnya juga lebar jadi gampang banget buat dibersihkan. Oh, iya gue kan suka banget minum jus. Kemarin gue coba isi tumbler ini dengan jus stroberi, ternyata sampai sore masih fresh dan dingin lho! Ini karena di bagian dalam tumbler terdapat 4 lapis stainless steel, jadi baik minuman dingin maupun panas akan tahan sampai 8 jam :D



Hihi, gue jadi nggak sabar untuk piknik atau bepergian jauh. Lunch box dan tumbler gue pasti jadi yang paling cute diantara teman-teman gue :D Eh, tapi kalau mau cute bareng-bareng juga nggak apa-apa, kok, biar kompak ;) Dan sekarang Ibu nggak khawatir lagi dengan wadah untuk bekal gue, malah beliau penasaran dengan model lain Lock&Lock edisi Hello Kitty ini. Katanya selain aman dan ringkas bentuknya juga lucu, jadi bagus buat koleksi. Horeeee, senang deh kalau Ibu juga senang, siapa tahu nanti dibelikan model yang lain :p
Nah, siapa nih diantara teman-teman yang juga suka bawa bekal? Ceritakan pengalaman kalian, ya! :)

cheers,

Indi

_______________________________________________________
Facebook: here | Twitter: here | Instagram: here | Contact person: 081322339469

Selasa, 26 Juli 2011

Dork is a New Cool (and "Hello Stranger" Photoshoot with My Brother) :D

Waktu kecil sampai awal remaja, aku sering dipanggil si kutu-buku, geek, nerd bahkan dork. Semua panggilan itu datang berkat penampilanku yang berkaca mata tebal dan berback-brace. Bayangkan saja sejak masih SD mataku sudah minus dan semakin bertambah parah beberapa tahun kemudian (sampai sekarang). Dan di waktu aku SMP "aksesoris" ku nambah lagi karena aku divonis scoliosis. I wore a back brace throughout my teenage years. Am I a nerd?


Nerd. n Slang: unattractive person (Free Dictionary by Farlex).


Dengan penampilan seperti itu (dulu) aku sering dianggap lemah. Berteman denganku dianggap "kurang keren" dan nggak asyik untuk diajak hangout. Gue ingat waktu SMP ada sekelompok anak perempuan yang berpendapat bahwa aku nggak menarik. Salah satu dari mereka pernah bilang kalau aku mungkin nggak akan pernah punya pacar. Laki-laki suka perempuan yang seksi dan menarik. Bukan yang wajahnya hampir nggak kelihatan karena terlalu banyak "aksesoris". Begitu.
Waktu itu aku pikir, bagaimana mereka mengerti soal seksi dan apa yang disukai laki-laki? Seriously, they're only 13...

Bukannya aku nggak peduli, aku juga terkadang nangis dan mengadu sama Ibu. Tapi nggak sering karena meski Ibu pernah remaja (of course! Hehe), aku yakin situasi sekarang pasti berbeda dengan dulu. Aku lebih nyaman cerita sama buku harian dan sometimes I cried until I fell asleep, berharap besok lebih baik.
I don't know what's wrong with me. I love myself, aku nggak pernah membenci apapun dari diriku. Aku bahkan suka kaca mata dan braceku. Aku baru tahu artinya "minder" setelah ada yang mengejek habis-habisan. Di luar itu, ya aku nyaman.

Aku terus berkaca mata sampai kelas 3 SMA. Semakin tebal tetapi semakin percaya diri. Aku duduk satu bangku dengan Dhian, perempuan yang juga berkaca mata ---note this--- tebal. Tanpa sadar kami membuat satu sama lain lebih kuat. Waktu SMP aku selalu takut untuk pergi ke perpustakaan meski sebetulnya itu tempat kesukaanku. Tapi di SMA aku nggak perlu takut diganggu kakak kelas "seksi" (yes, seksi dalam tanda kutip dalam artian minim --pakaian dan cara berpikirnya--, they're shallow, sorry) karena Dhian selalu bersamaku. Kami, dua kutu buku pun akhirnya bertambah menjadi 3, lalu 4 orang dan seterusnya, karena rupanya ada beberapa murid yang hampir sama dengan kami: berpenampilan "berbeda", lebih suka ke perpustakaan daripada ke kantin tapi sayangnya takut untuk menunjukan siapa diri sendiri.


Terkadang mereka harus pura-pura menjadi sama supaya aman dari ejekan dan "label-label" dangkal dari teman-teman sekolah. Mereka bahkan harus menolak "ranking" karena nggak mau itu jadi "masalah"...


Aku rasa kata "berbeda" artinya tergantung dari sudut pandang orang yang mengatakan. Bagi seorang yang besar dari keluarga yang mempunyai kebiasaan makan di meja, makan di lantai atau lesehan akan dikatakan berbeda. Padahal begitu pula bagi yang terbiasa lesehan: orang yang terbiasa makan di meja itu berbeda.
Aku nggak suka kalau harus membenci sesuatu/sesorang dengan alasan "berbeda", malah deep inside aku juga berharap orang-orang yang mengganggapku berbeda dan mempermasalahkannya akan berhenti dan sadar bahwa kami bisa berteman.

Menjadi bangga itu kan hak semua orang. Bangga dengan pakaian seksi dan kemampuan hangout 24 jam boleh saja, nggak perlu menghina yang nggak "begitu". Begitu juga menjadi kutu buku, atau yang biasa kakak kelas-kakak kelas gue sebut dengan geek, dork atau nerd (meski sebetulnya ketiga kata itu mempunyai perbedaan arti. I read the dictionary, lol), tentu saja boleh bangga dan "berbaur" dengan seluruh penghuni dunia.
Love your self, nggak ada salahnya menjadi diri sendiri selama itu nggak menyakiti.

Hari ini aku nggak berkaca mata karena digantikan lensa kontak. Aku juga sudah 3 kali diundang ke acara fashion di TV untuk menjadi pembicara. Aku sekarang jadi fashion designer. Ya, I‘m so proud :) Tapi aku masih orang yang sama dengan yang dulu dipanggil... "you know what" (terlalu banyak pengulangan kalau disebutkan satu persatu lagi, hehe). Aku bangga menjadi diriku apa adanya. Aku nggak menyesal ataupun 'malu' karena dulu aku nggak populer dan sering jadi korban "ejekan". This is me, and I think “they” should also be proud to be themselves, so they can stop making fun of other people :)

Sekarang banyak yang nggak percaya kalau aku dulu berkaca mata dan berback brace. Well, the scoliosis is still here (sampai selamanya), tapi tulangku berhenti tumbuh jadi kemungkinan kalian nggak akan lihat aku pakai brace lagi (amen...). Tapi aku masih berkaca mata untuk beberapa kesempatan, seperti hari ini. Aku dan Puja (my brother) do some silly photoshoot dengan tema "Hello Stranger". These glasses are real. Aku minus 4 dan Puja minus 1 (ya, kami beruntung bisa dapat kaca mata yang stylish, lol). Ini dia, I hope you enjoy it! :)

Red roses dress by Toko Kecil Indi.



Versi “cover” dari poster filmnya, lol.




Gesture yang sering nampak di Hello Stranger. Di sana diceritakan kalau yang begini itu alay, bukan sweet, lol.



Patung ini ternyata ada betulan, heran, hahahaha.





Dork: someone who does things that are kinda silly and not neccessarily cool but always cute (Urban Dictionary.






Hello Stranger quick review: Dua orang asing bertemu waktu menjadi turis di Korea. Film ini banyak sindiran mengenai betapa "meng-Korea"nya manusia sekarang sampai-sampai lupa dengan budaya sendiri. Padahal budaya Korea juga belum tentu pantas dengan negara lain. Malah akan terasa "silly" seperti foto-foto diatas. (movie, 2010).