Tampilkan postingan dengan label guruku berbulu dan berekor. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label guruku berbulu dan berekor. Tampilkan semua postingan

Jumat, 12 Juni 2020

Bisakah "Guruku Berbulu dan Berekor" Membantu?

Aku tadinya nggak mau memulai tulisan ini dengan sesuatu yang serius. Tapi, just admit the reality, situasi memang sedang sulit belakangan. Pandemik membuat semuanya berubah. Aku bersyukur masih bisa merasakan perut kenyang, masih bisa haha hihi nonton film meski membatasi penggunaan TV kabel, ---masih punya tempat tinggal yang meskipun nggak luas tapi bisa melindungi aku (dan Shane) dari keadaan yang sedang "berbeda" ini. Iya, aku juga kena PHK masal, pekerjaanku sebagai parttimer di sebuah sekolah terpaksa harus berhenti. Tapi aku nggak mau merasa menjadi "korban" karena bukan cuma aku yang kehilangan pekerjaan. ----Dan again, kubilang aku beruntung, ---karena masih memiliki pekerjaan lain. Semua orang merasakannya meski kadarnya berbeda-beda. Bahkan bukan kita saja sebagai manusia, aku lihat di berita banyak sekali binatang yang hidupnya berubah. Terutama yang hidup di zoo dan penampungan karena mereka mengandalkan kita sebagai manusia untuk makan. Sedih sekali.

Aku bersyukur kebutuhan hidupku tercukupi. Meski untuk memberi bukan selalu menjadi hal mudah buatku. Bukan, ---bukan berarti aku pelit ya :D Keadaan sekarang memang membuat apa yang aku bagi jadi lebih sedikit, sementara jumlah yang memerlukan bantuan semakin banyak. Tapi aku nggak mau menyerah, aku yakin ada jalan. Keadaan ini kita rasakan bersama-sama, dan untuk memperbaikinya juga harus dilakukan bersama. Akhirnya, bulan lalu entah bagaimana awalnya aku mendapat ide untuk menghidupkan kembali novel "Guruku Berbulu dan Berekor" (bagian 2) yang pernah terbit tahun 2017 lalu. Goal dari novel ini adalah untuk membantu binatang-binatang yang hidup di penampungan karena royaltinya disalurkan untuk mereka. Tapi karena satu dan lain hal novel ini berhenti dicetak, ---salah satunya karena aku menerbitkan secara mandiri sementara aku sama sekali belum memiliki pengalaman. Sekarang aku putuskan untuk memakai penerbit. Harapannya tentu saja supaya lebih terarah dan semakin banyak orang mendapat informasi tentang "Guruku Berbulu dan Berekor". Soal ada yang membeli atau nggak itu belakangan. Yang terpenting kesempatan ke arah sana semakin besar. Dan tentu semakin banyak yang membeli akan semakin banyak pula jumlah yang didonasikan :)


Apa aku mengambil keuntungan? Well, dari yang sudah-sudah aku malah menambahkan jika sedang ada rezeki lebih. Tujuanku murni untuk membantu, bukan untuk mendapat keuntungan apalagi mencari popularitas. Aku nggak sendirian dalam menulis novel ini. Banyak relawan yang menyumbangkan cerita inspiratif mereka tentang pengalaman bersama binatang peliharaannya, dan, yup, mereka juga nggak mendapatkan bayaran sedikit pun. Kami semua bekerja sama membangun sebuah novel yang berisi banyak kisah, ---yang bisa menghangatkan siapa saja yang membacanya. Bahkan jika bukan penyanyang binatang sekalipun. Karena aku yakin perasaan sayang itu universal, siapa saja bisa merasakannya :)
Kalau ditanya apa kisah favoritku di novel ini, aku bingung. Semuanya sama istimewa. Lebih baik aku pilih saja secara acak kutipannya untuk dibagikan di sini, agar kalian ada gambaran seperti apa isi dari novel "Guruku Berbulu dan Berekor" :)
Ini salah satunya;

"Sejak saat itu, aku belajar bahwa binatang yang setia bukan hanya anjing. Apapun binatangnya, asal kita menjadikannya sahabat dan keluarga, mereka sudah tahu apa yang akan diperbuatnya. Mereka hanya akan setia."

Atau yang ini;

"Aku melambaikan tangan kepada sahabat kecilku, mungkin bukan hanya sahabat karena selama ini kami lebih mirip seperti sepasang kekasih. Saling mengasihi dan saling mengandalkan feeling satu sama lain. Feeling bagiku dan insting adalah istilah yang tepat baginya."


Bagaimana? Sudah terbayang bagaimana isinya? :)
Aku bahagia karena bisa mendapatkan banyak kisah yang beragam. Nggak hanya tentang binatang-binatang yang bisa dibilang "umum" sebagai peliharaan seperti kucing, anjing atau ikan. Tapi juga ada kambing, monyet, sugar glider dan lain sebagainya. Karena memang begitulah kenyataannya. Binatang itu banyak, dan semuanya berharga, ---nggak ada satu binatang pun yang punya less right buat hidup berdampingan dengan kita. Di situasi sekarang ini banyak penampungan dan kebun binatang yang mulai kesulitan untuk memelihara mereka (terutama dalam hal pakan). Aku ingin sekali membantu mereka. Bahkan aku ingin semua mahkluk yang ada di dunia ini nggak kelaparan. ---Well, mungkin "semua" kesannya besar dan mustahil ya. Tapi nggak ada yang mustahil jika dilakukan bersama, dan berusaha meskipun kecil itu lebih baik daripada nggak melakukan apa-apa. Sekarang aku memang nggak (belum) punya uang yang banyak atau tempat yang luas untuk menampung para binatang terlantar. Tapi aku menggunakan apa yang kubisa, apa yang kumiliki... yaitu menulis :)

Penerbit yang menerbitkan "Guruku Berbulu dan Berekor" bukan penerbit besar. Promosi dan penjualannya masih terbatas memanfaatkan internet. Aku harap dengan ditulis di sini bisa sedikit lebih ter-notice oleh penggemar buku dan animal lovers yang kebetulan membaca tulisan ini. 
Dengan humble aku persembahkan kepada kalian, sebuah novel "Guruku Berbulu dan Berekor". Yang mudah-mudahan bisa mendapat tempat di hati siapa saja yang membacanya, sekaligus membantu binatang-binatang yang membutuhkan (donasi yang disalurkan akan diupdate di blog ini). 

Telah tersedia di Haura Bookstores dengan harga Rp. 40.000 (bonus pembatas buku). 
Whatsapp pemesanan: +62 877 81930045.
Jika kesulitan silakan DM aku di Instagram @indisugarmika



Aku ucapkan terima kasih untuk yang telah menyempatkan membaca. Aku senang jika ada yang ikut berdonasi dengan cara membeli novel ini. Tapi jika nggak bisa, it's okay, aku hanya minta doanya. Semoga keadaan ini cepat membaik. Nggak apa jika dibilang aku terlalu optimis. Itu lebih baik daripada menjadi orang yang pesimis ;)

cheers,

Indi

-------------------------------------------------------------------------
Facebook: here | Twitter: here | Instagram: here | YouTube: here | Contact: namaku_indikecil@yahoo.com

Sabtu, 08 September 2018

Guruku Berbulu dan Berekor: Donasi Sudah Mulai Berjalan :)

Aku menulis ini di pagi buta sambil nunggu sarapan. Menikmati sekali awal musim hujan ini, bikin makan dan istirahat makin nikmat, hihihi. Kalau kalian sendiri gimana kabarnya? Semoga baik-baik saja dan sama "nikmat"nya seperti aku, ya :) 
Beberapa waktu yang lalu aku share kabar tentang buku terbaruku yang judulnya "Guruku Berbulu dan Berekor - bagian dua" (yang belum tahu silakan klik di sini). Nah aku punya dua kabar sekaligus tentang buku ini, nih! Yang pertama, aku memutuskan untuk mengubah tampilan sampulnya. Dan yang kedua, keuntungan dari penjualan buku sudah didonasikan! (Yay!).

Guruku Berbulu dan Berekor :)

Kenapa sampulnya diganti? Alasannya sebenarnya murni spontanitasku saja. Sampul awal memang cute, tapi aku merasa kurang personal. Jadi dengan dibantu Shane, pacarku, kami mendesain ulang sampulnya. Sesuai dengan isi buku yang berisi kumpulan kisah nyata manusia dengan hewan peliharaannya, aku pakai foto Eris, ---anjing peliharaanku yang telah memberikan banyak pelajaran berharga untukku dan keluarga :) Prosesnya lumayan cepat, satu malam saja dan dengan mood yang super positif. Buatku itu penting karena aku percaya saat mengerjakan sesuatu mood kita akan terpancar dari hasilnya. Aku puas dengan hasilnya. Bukannya ke-PD-an, tapi kepuasan ini datang karena proses pengerjaan benar-benar hanya dilakukan berdua, dan foto yang digunakan pun sangat personal, diambil oleh Bapak beberapa waktu lalu. Goal untuk menerbitkan buku ini dengan cara se"indie" mungkin pun rasanya sudah cukup tercapai karena budget yang kukeluarkan minim. Setelah 4 bukuku sebelumnya diterbitkan oleh penerbit major, ini adalah kali pertama karyaku diterbitkan secara mandiri. Bukan tanpa alasan, karena setelah dihitung-hitung keuntungannya akan lebih "terasa" dibandingkan jika diterbitkan secara konvensional. Itu artinya jumlah uang yang donasikan dari penjualan perbuku kali ini lebih besar dibandingkan "Guruku Berbulu dan Berekor" bagian yang pertama! :D

Sampul baru, bersama Gift yang berenang di akuariumnya, hihihi.

Kendala tentu saja ada, terutama soal promosi yang hanya mengandalkan sosial mediaku yang followernya masih jauh dari kata banyak. Berbeda dengan buku-bukuku dulu orang bisa temukan di website penerbit dan toko buku :') Meski begitu aku percaya usaha akan membuahkan hasil. ---Sekecil apapun hasil tetap saja hasil. Aku bersyukur sekali semenjak diterbitkan donasi "Guruku Berbulu dan Berekor - bagian dua" sudah disalurkan ke dua penampungan hewan. Yang pertama adalah "Shelter Pak Johan" di libur Lebaran lalu. Pak Johan ini awalnya pengusaha limbah plastik, dan berawal dari rasa iba tempat usahanya itu lambat laun berubah menjadi penampungan hewan! Sekarang beliau sedang memerlukan biaya untuk membeli lahan dan biaya untuk membangun. Lokasinya di Tanjung Kait, Tangerang. Aku salut sekali dengan beliau dan sangat mendukung langkahnya ini. Sekarang jumlah donasi untuk Shelter Pak Johan dari bukuku ini hanya sedikit, tapi aku berharap akan terus bertambah di kemudian hari :)

Donasi untuk Shelter Pak Johan.

Donasi yang kedua disampaikan ke "Cat Life for 16 Cats, street cats rescue". Aku menemukan akun penggagasnya di Instagram dan salut dengan usahanya menyelamatkan kucing-kucing jalanan. Bukan hanya yang sehat, banyak juga diantaranya yang dalam keadaan sakit berat :( Yang paling dibutuhkan oleh mereka adalah pakan kucing, baik untuk kucing dewasa atau kitten. Nah, setelah aku cek ternyata alamatnya nggak terlalu jauh dariku, sama-sama di Bandung! Aku putuskan untuk membeli cat food dari keuntungan buku. Lagi-lagi, aku tahu jumlahnya nggak banyak. Tapi aku harap ini jadi pengingat bahwa masih ada orang yang peduli dengan hewan, sekalipun hewan yang "tak bertuan". Salut :)

Donasi untuk Street Cats Rescue.

Sesedikit apapun keuntungan yang aku dapat dari buku ini aku bertekad untuk terus mendonasikannya pada hewan-hewan yang membutuhkan. Aku ingin "Guruku Berbulu dan Berekor" ini bukan sekedar buku, tapi juga gerakan atau movement. Teman-teman yang ingin membantu bisa hubungi aku untuk membeli bukunya. Bisa kirim pesan pribadi di media sosialku (Facebook: Indi Sugar atau Instagram @indisugarmika) atau email namaku_indikecil@yahoo.com. Harga perbukunya Rp. 60.000, ---iya, naik sedikit dari sebelumnya karena harga kenaikan kertas. Dan jika membeli buku belum memungkinkan aku harap kalian meluangkan waktu untuk membagi kabar tentang buku ini ke orang-orang yang kalian kenal. Dan jika itu belum memungkinkan juga, setidaknya doakan agar gerakan ini terus berjalan, ya, hehehe. Sekian dulu kabarku tentang "Guruku Berbulu dan Berekor - bagian dua". Semoga di tulisan selanjutnya akan ada kabar baik lagi. Selamat menikmati musim hujan, see ya! ;)

Video book trailer untuk Guruku Berbulu dan Berekor 2


yang menulis karena ingin berbagi,

Indi 

 ______________________________________________
Facebook: here | Twitter: here | Instagram: here | YouTube: here | Contact: namaku_indikecil@yahoo.com

Kamis, 26 April 2018

"Guruku Berbulu dan Berekor - bag. 2" Goes To Pet Fest Bekasi! :D


Sepanjang sejarah ngeblog mungkin ini postingan paling pagiku. Bukan karena bangun awal sih, tapi karena belum tidur, hihihi. Barusan rasanya mulai mengantuk tapi ingat kalau ada sesuatu yang mau aku share, jadi tidurnya ditunda dulu, deh :p
Sekitar 3 hari yang lalu aku dapat tag dari Mas Wiweko, pendiri grup pecinta hewan yang namanya "Animals Lovers" di Facebook. Katanya akan ada event Pet Festival di Bekasi. Singkat cerita aku diminta untuk mendukung acaranya, dan langsung aku iyakan. Bukan tanpa sebab, selain karena sudah cukup lama mengikuti grup "Animals Lover", 2 tahun yang lalu aku juga pernah diajak mendukung tapi sayangnya gagal :( Makanya aku super excited karena sekarang akhirnya bisa terlibat, ---meski well... keterlibatanku nggak maksimal! Tepat di hari H nya nanti aku nggak bisa hadir karena ada acara di Jakarta.

Tadinya aku diminta untuk bernyanyi dan bermain ukulele untuk mengiringi MC (rupanya pihak ISPI, ---property development company yang mendukung event--- melihat videoku di YouTube, hihihi, jadi malu!). Tapi sebagai gantinya buku kelimaku saja yang dikirim ke Bekasi. Agak sedih sih, tapi aku yakin tahun depan akan ada kesempatan lagi :)
Sesuai dengan tema acaranya, bukuku juga berkaitan dengan dunia hewan, judulnya "Guruku Berbulu dan Berekor - bagian dua". Iya, "bagian dua" karena bagian yang pertama sudah terbit di tahun 2011 lalu. Buku ini nggak aku tulis sendirian, tapi dibantu juga oleh teman-teman volunteer yang menyumbangkan kisah-kisah inspiratif mereka. Kenapa aku sebut "volunteer" karena mereka (termasuk aku) memang sama sekali nggak mengambil keuntungan dari penjualan buku ini. All proceeds will be donated! Jadi setiap 50% donasi, sisanya langsung digunakan untuk mencetak ulang bukunya kembali. Termasuk kali ini, hasil dari penjualan buku di event akan diserahkan ke "Animals Lovers" :)

Ups, aku sampai lupa cerita soal acaranya. "Pet Festival" ini goalsnya untuk mengenalkan satwa-satwa Indonesia pada masyarakat, khususnya anak-anak. Jadi nanti akan ada atraksi dan juga edukasi dari komunitas-komunitas pecinta hewan. Pokoknya acaranya bakal family friendly karena bukan hanya tentang "pets", tapi juga ada lomba marching band anak, mewarnai dan kompetisi barista. 
Ah, bayanginnya saja sudah seru... Jadi semakin sedih nggak bisa hadir langsung, huhuhu :'D

Jadi buat teman-teman yang di Bekasi, kalau hari Sabtu ini belum tahu mau kemana, ayok deh ke event "Pet Festival". Alamatnya di South Lake Park, Mutiara Gading City, mulai jam 7 pagi sampai selesai. Kalau mau membantu berdonasi lewat buku "Guruku Berbulu dan Berekor - bagian dua", silakan mampir ke booth "Animals Lovers" dan tanyakan tentang bukunya. Yang mau berfoto di sana dan share fotonya juga boleh, pasti sukses bikin aku iri, hahaha.
Sekian informasi yang mau aku share, sekarang aku tidur dulu, ya. Good night! ---Eh, salah, good morning! :p

yang jam setengah tujuh belum bobo,

Indi

__________________________________________
Facebook: here | Twitter: here | Instagram: here | YouTube: here | Contact: namaku_indikecil@yahoo.com

Sabtu, 23 Desember 2017

Guruku Berbulu dan Berekor, ---Sekarang Bagian Dua! :)

Apa arti kehadiran binatang di dunia ini bagi kalian?
Apakah mereka adalah makhluk yang "sekedar ada" demi seimbangnya kehidupan di bumi?
Apakah mereka hanya untuk dikembangbiakkan agar kita sebagai manusia bisa memanfaatkan tubuh dan tenaganya?
Atau, mereka adalah makhluk yang sangat kalian nantikan saat pulang ke rumah setelah mengalami hari yang panjang?

Untukku, ---aku selalu yakin bahwa kehadiran binatang di dunia ini lebih dari sekedar yang aku tulis di atas. Ya, mereka bisa menjadi teman, bisa menjadi penghibur dan sebagainya, ---tapi lebih dari itu mereka juga bisa menjadi panutan alias guru!
Tumbuh dengan dikelilingi berbagai jenis pets, dari mulai tikus, burung sampai anjing membuatku sering menghabiskan waktu bersama mereka. Semakin dewasa, aku menjadi semakin sadar bahwa aku belajar banyak dari mereka. Misalnya saja dari Veggie, anjing Golden Retriever yang sangat full of life di hidupnya yang terbilang pendek. Aku dan Veggie memiliki kesamaan, yaitu sama-sama memiliki kondisi medis seumur hidup yang belum ada obatnya. Rather than mengeluh dan nggak melakukan apa-apa, Veggie menjalani hidupnya dengan suka-cita. Ia memang nggak bisa bicara dengan bahasa yang sama dengan kita, tapi dari tingkah lakunya aku bisa lihat how grateful she was! Aku, yang mengidap severe scoliosis sehingga gerakanku terbatas, selalu tersenyum lebar saat melihat Veggie berlari. Ia terlihat begitu bebas dan live her life like she's really mean it! Nggak peduli setelah itu ia akan kejang-kejang karena kelelahan, ia akan selalu bangkit dan kembali berlari karena itu membuatnya bahagia!

In honor of her spirit, di tahun 2012 lalu aku membuat novel dengan judul "Guruku Berbulu dan Berekor" yang menceritakan pengalamanku bersama Veggie. Tapi aku nggak sendirian, aku juga mengajak orang-orang yang mempunyai pengalaman yang sama denganku. Luar biasa, waktu itu aku menerima banyak sekali cerita. Sampai-sampai aku kebingungan untuk memasukkan yang mana saja ke dalam novel karena hampir semuanya inspiring dan memberikan pelajaran berharga.


Dan di akhir tahun 2017 ini, lima tahun kemudian, aku kembali menerbitkan "Guruku Berbulu dan Berekor", ---bagian dua!
Konsepnya masih tetap sama, dan goalsnya juga masih sama, yaitu: ingin membagikan cerita-cerita inspiring yang menghangatkan hati tentang binatang pada para pembaca, ---bahkan bagi mereka yang bukan animal lovers! Karena bagiku cinta dan belajar itu universal, kita nggak perlu "menyukai" binatang, tapi bukan berarti kita nggak bisa belajar sesuatu dari mereka, kan? Dan siapa tahu saja setelah membaca cerita-cerita di "Guruku Berbulu dan Berekor" akan mengubah pikiran, dari nggak peduli menjadi peduli. Who knows! ;)



Di bagian kedua ini banyak sekali cerita menarik yang membuatku terkagum-kagum. Misalnya saja tentang persahabatan Lovely, seekor kucing jantan dengan seorang ibu yang tadinya nggak menyukai hewan. Dari yang awalnya hanya iseng memberi makan, sampai akhirnya Lovely mengubah hidup ibu itu. Bagaimana ia mengubahnya? Aku nggak mau spoiler ya, yang pasti sangat menyentuh hati meski kisahnya sederhana. Bisa dibilang ini salah satu cerita favoritku di "Guruku Berbulu dan Berekor - bagian kedua" ini.
Tapi bukan berarti yang lain menjadi kurang menarik. Setiap cerita mempunyai kelebihan masing-masing. Malah dibandingkan bagian yang pertama, binatang di bagian kedua ini lebih beragam, lho. Dari mulai sugar glider, ikan Cupang sampai kambing! Dan di akhir novel aku juga memasukkan cerita Eris, anjing Golden Retriever yang menyelamatkan nyawaku, ---literally! Bagaimana ceritanya? Kalian baca saja di novelnya, ya, hihihi ;)

Dan sama seperti yang bagian pertama, hasil penjualan dari novel ini juga akan didonasikan ke penampungan-penampungan hewan. Jadi tujuan dari pembuatan novel ini memang bukan untuk komersil, tapi aku hanya ingin berbagi cerita-cerita luar biasa dari orang-orang yang memiliki pengalaman bersama pets, ---dan tentang royaltinya anggap saja ini adalah bentuk "balas budi" dari kami, manusia yang telah belajar banyak dari para binatang.
Ini memang sederhana, dan mungkin yang aku (dan teman-teman yang telah menyumbang cerita) beri juga nggak banyak. Tapi aku hanya ingin melakukan sesuatu untuk mereka dengan hal yang aku bisa: menulis. 

Jika teman-teman ingin membaca novel "Guruku Berbulu dan Berekor - bagian dua" ini sekaligus berdonasi, kalian bisa memesannya di:
Whatsapp: 083836813558
atau E-mail: namaku_indikecil@yahoo.com
Harganya Rp. 50.000 ditambah dengan ongkos kirim, dan yea, the money goes to charity. Aku akan selalu update di sini kemana saja donasinya disalurkan :)

cheers,

Indi

___________________________________________
Facebook: here | Twitter: here | Instagram: here | YouTube: here | Contact: namaku_indikecil@yahoo.com

Minggu, 07 Mei 2017

Ditodong Bernyanyi dan Bermain Ukulele di "Udah Gitu Aja" :D

Haloooo Dunia Kecil Indi! Masih adakah yang berkunjung ke sini? Hehehe :p
Lumayan lama juga ya aku nggak mampir, ---bahkan nggak blog walking mengunjungi blog teman-teman. Sedihnya, ini bukan karena aku sibuk, tapi karena... ehm, aku malas :p Bukan malas sama blognya, lho, tapi aku sedang malas in general. Sempat sakit 1 minggu plus cuaca Bandung yang adem-adem beku (hujan es melulu, dong) bikin aku rindu dengan tempat tidur setiap pulang bekerja. Plusnya aku jadi beristirahat dengan cukup, tapi minusnya jadi lumayan banyak hobi yang ditinggalkan (---kecuali hobi tidur, lol). Sekarang aku sudah jauh lebih fit, mudah-mudahan saja bisa kembali ke rutinitas yang seimbang, ---terutama antara pekerjaan, hobi dan waktu istirahat :)

Bulan kemarin banyak long weekendnya. Tapi bagiku sih nggak terlalu berpengaruh karena pekerjaan formalku yang sifatnya part time, hanya 4 hari dalam seminggu. Jadi di saat orang lain happy karena dapat libur ekstra, bagiku rasanya sama karena di hari "normal" pun memang libur, hehehe. Nah, justru pas 1 Mei 2017 kemarin aku malah kebalikan dari orang kebanyakan. Di saat yang lain libur aku malah "back to work" dengan menjadi tamu di acara talk show. Proses undangannya cukup cepat. Berawal dari beberapa hari sebelumnya produser acara menghubungiku dan menawari untuk menjadi bintang tamu di program barunya. Karena sebelumnya sudah pernah mengisi acara di stasiun TV yang sama jadi langsung aku iyakan. Rupanya memang cukup ngebut, keesokan harinya salah seorang dari tim kreatif langsung memberikanku jadwal shootingnya!

Mungkin masih ada yang ingat kalau di tahun 2015 lalu aku diundang ke acara yang namanya "Saling Sharing"? Nah, kali ini aku diundang oleh stasiun yang sama, Inspira TV, hanya saja berbeda acara. Namanya "Udah Gitu Aja", sama-sama talk show tapi konsepnya komedi. By the way, sepertinya masih ada yang belum tahu tentang Inspira TV ya. Ini stasiun TV nasional, jadi bukan hanya bisa dinikmati di kota Bandung, tapi juga di kota-kota lain di Indonesia. Bedanya ini adalah channel TV digital bukan analog, jadi kita harus make sure dulu TV yang dipakai bisa mensupport (bisa dibaca di kardus TV nya). Selain itu Inspira TV juga bisa dinikmati di Ninmedia channel 29. Teman-teman sudah pakai TV digital belum, nih? :) 

Belajar dari pengalaman sebelumnya aku pun bertanya tentang dresscode untuk shooting nanti, apalagi acaranya live. Awalnya Reza, salah satu tim kreatif mengizinkanku memakai dress selutut (---bukan di atas lutut ya, aku selalu make sure pakaianku sopan). Tapi (lagi-lagi) hanya beberapa jam sebelum shooting keputusan diubah bahwa kakiku harus tertutup! Aduh, rasanya kok seperti de javu, hahaha. Agak kesal juga sih, tapi syukurlah aku menemukan stocking lama di laci lemari dan dapat pinjaman blazer dari Ibu. Alasannya sih karena beberapa kru masih libur jadi keputusannya serba mendadak. (---Dan later ketika di studio aku jadi tahu kalau channel mereka memang berbasis islami). Tadinya aku mau protes karena di episode sebelumnya Mbak Polwan cantik yang jadi tamu roknya pendek bingits dan bajunya ketat. Tapi sudahlah, aturan pasti dibuat karena ada alasannya dan aku bukan rebel, hehehe. Disyukuri saja karena Ibu punya butik jadi urusan outfit bukan masalah besar :)

Shooting akan dimulai pukul 20.00 WIB, jadi aku dengan diantar Bapak berangkat pukul 19.00 WIB. Tadinya aku diundang untuk share tentang pengalaman menulis saja, tapi setelah produsernya tahu kalau aku juga pemain ukulele (amatir, lol), aku pun diminta untuk membawa serta salah satu ukuleleku. Wah, bakal jadi pengalaman pertama bermain musik live di TV nih. Sebelumnya sudah pernah ketika di Net TV dan TV One, tapi keduanya tapping :D Lokasi shooting kali ini berbeda dengan sebelumnya yang di sebuah kafe, kami diminta untuk datang langsung ke studio Inspira TV. Karena sudah malam dan baru pertama kali, Bapak sempat bingung dengan rutenya. Syukurlah lalu lintas sedang nggak macet dan meskipun studionya nggak terletak di jalan utama tapi ada sign yang cukup terang. Kami pun tiba tepat waktu. Hore! Hehehe.

Sepanjang pengalamanku mengisi acara (di TV), baru kali ini shooting nya dimulai tanpa basa-basi. Jangankan di makeup oleh makeup artist, diminta untuk rapi-rapi pun nggak. Jadi begitu tiba langsung diminta naik ke lantai 2 (sepertinya ruang kontrol?), baru ketika segmentku hampir dimulai aku diminta untuk masuk ke studio yang berada di lantai 3, hehehe. Positifnya aku jadi nggak sempat deg-degan ---dan akhirnya ada juga TV yang no-problemo dengan aku yang bedakan saja malas :D Aku baru dibriefing saat jeda iklan, termasuk baru ditanya tentang lagu apa yang akan aku bawakan. Tanpa ragu aku langsung menjawab, "Under the Bridge dari Red Hot Chili Peppers!" Hehehe, kalau live begini kan sudah nggak mungkin ditolak, ---kapan lagi bisa membawakan lagu idola :p Karena di sana ada pemain keyboard, aku pun nggak menolak tawarannya untuk mengiringi suara dan permainan ukuleleku. Ini adalah pengalaman pertama, aku jadi super excited! :)



Host "Udah Gitu Aja" ada 2 orang, Danu dan Mike. Mereka super kocak dan lincah, ---saking lincahnya aku khawatir studio mini tempat kami shooting akan rubuh karena mereka berlari ke sana-kemari saat jeda iklan, hahaha. Meski begitu mereka juga ramah dan sopan. Setelah berkenalan sebentar segment aku pun dimulai dengan membawakan lagu yang sudah direncanakan. Ya... not bad lah untuk ukuran tanpa rehearsal, hehehe. Lagunya jadi terdengar lebih fresh dengan alunan keyboard. Beruntung Bapak sempat merekam moment pertamaku membawakan lagu idola di TV dengan kameranya :)) Setelah itu kedua host langsung masuk dan mulai berbasa-basi denganku. Senangnya, Mike pernah menonton film MIKA beberapa waktu lalu, jadi percakapan kami terasa lebih hidup. Aku memang selalu mengirimkan profile terlebih dahulu jika diundang menjadi tamu, karena info tentangku tentu nggak semua tersedia di google (---kecuali kalau aku Beyonce, hehehe). Tapi jika host nya benar-benar tahu karyaku rasanya jadi lebih menyenangkan.



Setelah jeda iklan berikutnya aku diajak main game. Sebenarnya sih gamenya super simple, aku dan Mike hanya diminta untuk menebak kata yang Danu ucapkan tanpa suara lalu ditulis di selembar kertas. Tapi memang dasar Danu super kocak, aku pun tertawa sampai sakit perut, hahaha. Game ini aku yang menang, ---tapi aku yakin Mike memang sengaja mengalah. Yang asyik dari acara ini meski konsepnya komedi tapi pertanyaan yang diajukan tetap serius. Misalnya tentang upcoming project ku dan tips menulis. Mereka juga sempat membacakan beberapa fakta tentang film MIKA yang membuktikan bahwa tim kreatif melakukan sedikit research sebelumnya. Mungkin kita sebagai penonton akan berkomentar bahwa, ‘apa susahnya memang dengan mencari tahu?' ---karena zaman sekarang apa-apa tinggal googling. Tapi trust me, masih banyak lho acara TV yang sepertinya malaaaas banget cari tahu tentang tamunya :) 



Segment ku berlangsung selama 1 jam, tapi waktu rasanya cepat sekali berlalu karena meski saat jeda karakter Danu dan Mike sama sekali nggak berubah. Kami asyik mengobrol dan sesekali kru mengajak berfoto bersama. Too bad memory kameraku habis karena Bapak terlalu semangat merekam aksiku, hahaha. Untung saja ada Instagram, jadi aku bisa mendapat beberapa dokumentasinya meski resolusinya nggak terlalu besar :) Waktu segmentku ditutup rupanya ada permintaan khusus dari produser agar aku bernyanyi lagi. Ya, ampun spontan sekali acaranya, hahaha. Yang terlintas di kepala gue lagunya Princess Chelsea yang berjudul "Goodnight Little Robot Child", langsung saja aku nyanyikan. Sempat lupa awalnya karena celetukan-celetukan si duo konyol, tapi untung hanya beberapa detik saja, hahaha.

Aku dan Bapak nggak langsung pulang, tapi kami stay sampai 1 jam kemudian alias sampai acara habis. Meski cuma jadi penonton tapi aku nggak bosan karena ketawa-ketawa terus :p Setelah itu kami pamit pulang karena sudah larut dan besoknya aku harus kembali bekerja (---pekerjaan formal maksudnya, kalau "kerja" mah kan setiap hari, hehehe)
Aku bersyukur pengalaman pertama mengisi acara live berlangsung super seru. Aku pikir pressure nya bakal lebih besar daripada tapping, tapi rupanya aku malah lebih santai. Pernah lho aku screen test buat salah satu acara bakat di TV, cuma ditonton sama segerintil kru tapi nervousnya malah luar biasa, lol. Minusnya dari live show aku jadi nggak bisa nonton diri sendiri di TV, ---kecuali kalau ada yang upload ke YouTube. Ya, doakan saja episodeku cukup okay untuk diupload di account official mereka, ya, hehehe. 
Begitu deh pengalamanku bekerja di hari libur kemarin. Kalau teman-teman bagaimana? Menikmati liburan atau ada pekerjaan tak terduga juga? ;)

Nonton behind the scene "Under the Bridge" di sini, ya :)


yang maksa mau nyanyi lagu RHCP,

Indi


______________________________________________
Facebook: here | Twitter: here | Instagram: here | YouTube: here | Contact: namaku_indikecil@yahoo.com

Sabtu, 28 Januari 2017

Ikut Menulis bersama Indi di "Guruku Berbulu dan Berekor 2', yuk! :)

Howdy-do bloggies?! Yay, weekend sudah tiba :D Untuk yang sekolah atau bekerja sekarang waktunya untuk santai sejenak sebelum menghadapi hari senin. Eh, untukku juga sih meskipun aku sudah lulus dan nggak bekerja kantoran, hihihi. Bulan ini cukup menyibukkan untukku, selain harus menyelasaikan PR yang tertunda di tahun lalu, aku juga sedang mengerjakan beberapa project. Sepertinya aku akan lebih serius dengan hobi menggenjreng ukulele, di bulan ini ada beberapa musisi (YouTuber) yang mengajakku berkolaborasi. Dan tentu ada project menulis juga yang sedang aku kerjakan, salah satunya adalah "Guruku Berbulu dan Berekor" bagian kedua. Dan aku ingin mengajak kalian untuk terlibat di dalamnya! :)

Mungkin di antara kalian sudah ada yang pernah mendengar tentang "Guruku Berbulu dan Berekor", ---atau mungkin malah sudah pernah membacanya. Novel ketigaku itu terbit di bulan Juli tahun 2012 lalu. Berbeda dengan dua novel terdahulu yang bercerita tentang hubunganku dan cinta pertamaku, ---Mika, "Guruku Berbulu dan Berekor" bercerita tentang hubunganku dengan mahkluk-mahkluk ciptaan Tuhan yang nggak kalah menggemaskannya (eh...) dengan Mika, yaitu para hewan, hihihi. Sebelum ada Eris, anjing golden retriever yang setia menemani sejak 7 tahun yang lalu ada Veggie anjing cantik yang super cerdas. Juga ada Black, anjing gagah yang setia, Mr. Jingles, tikus yang cerdas, Marco, burung nuri yang cerewet dan masih banyaaaaak lagi. Mereka semua mempunyai tempat istimewa di hatiku, dan mereka bukan "sekedar" hewan peliharaan tapi juga guru! 



Nggak bosan-bosannya aku bercerita tentang Veggie yang mengajariku (dan keluarga) banyak hal. Di tahun-tahun terakhir hidupnya Veggie mengidap epilepsi (gangguan syaraf otak) tapi itu nggak menghentikannya untuk menikmati hidup. Saat kondisinya sedang baik ia senang berlari-lari sambil mengejar bayangannya sendiri. Semangat belajarnya pun sangat luar biasa, Veggie mengerti berbagai macam tricks dan dengan bangga menunjukkannya pada seluruh penghuni rumah :) Kehadiran Veggie yang hanya 6 tahun sudah cukup untuk mengubah hidupku menjadi lebih positif. Jika Veggie dengan segala keterbatasannya tetap live the fullest, mengapa aku nggak bisa? Dan aku percaya ini juga dialami oleh teman-teman yang memiliki hewan peliharaan. Well, memiliki pets mungkin memang bukan untuk semua orang, tapi kisah-kisahnya tentu bisa menghangatkan hati siapa saja yang membacanya. Karena itulah novel "Guruku Berbulu dan Berekor" hadir :)

Bukan hanya aku yang berbagi cerita di "Guruku Berbulu dan Berekor" tapi aku juga mengajak para pemilik hewan peliharaan untuk berbagi ceritanya di sana. Amazingly, aku berhasil mengumpulkan 30-an kisah inspiratif yang dikirim dari berbagai penjuru Indonesia! (---Ups, plus satu cerita yang dikirim dari Belanda). Dan para kontributor bukan hanya berasal dari berbagai tempat, tapi juga dari berbagai macam profesi dan usia ---dari mulai anak-anak sampai nenek berusia 70 tahunan. Aku membuat ini sebagai ucapan terima kasih kepada hewan-hewan yang hadir di hidupku, jadi hasilnya pun aku kembalikan pada mereka. Royalti novel digunakan untuk membantu penampungan-penampungan dan hewan-hewan yang membutuhkan (lihat label: Guruku Berbulu dan Berekor). Terakhir, royalti telah disalurkan pada Peduli Kucing, sebuah organisasi yang memperjuangkan hak-hak kucing semua ras.



"Guruku Berbulu dan Berekor" bagian pertama tentu hanya mampu merekam secuil pengalaman luar biasa dari para penyayang hewan. Itulah mengapa aku mengajak kalian untuk membagikan kisah-kisah inspiratif di "Guruku Berbulu dan Berekor" bagian kedua. Sama seperti yang sebelumnya, kalian hanya perlu mengirimkan cerita pengalaman bersama hewan peliharaan atau hewan yang pernah kalian temui. Nggak harus mengharukan, hihihi. Yang penting pengalaman yang dibagi memiliki pelajaran berharga. Kalau masih ragu-ragu untuk menulis, no worry, semua cerita yang terpilih akan aku sunting. Eh, bukan berarti tulisanku bagus, ya... Kita sama-sama belajar :)



Yuk, Ikut Menyumbang Cerita di "Guruku Berbulu dan Berekor" bagian 2! :)



1. Ceritakan pengalaman menarik dan inspiratif kalian bersama hewan peliharaan atau hewan yang pernah ditemui. 
2. Ketik rapi dengan jenis huruf Calibri, spasi 1,2 dan ukuran kertas A4.
3. Kirimkan ke email namaku_indikecil@yahoo.com, sertakan nama, profesi dan domisili kalian.
4. Cerita ditunggu paling lambat Rabu, 28 Februari 2017.
5. Jika punya pertanyaan silakan mention ke twitter atau instagram @indisugarmika.

Aku harap novel "Guruku Berbulu dan Berekor" bagian kedua ini nantinya tetap mendapat tempat istimewa di hati para membaca, ---atau bahkan lebih baik lagi :) Sengaja aku memilih buku sebagai media untuk membantu hewan-hewan yang membutuhkan. Karena selain menulis adalah passionku, lewat royaltinya mereka yang nggak bisa berdekatan dengan hewan pun bisa tetap turut membantu. Jadi tunggu apa lagi? Segera buka laptop, kirimkan cerita kalian dan menjadi bagian dari langkah kecilku, ---kita, "Guruku Berbulu dan Berekor 2" :)

murid dan sahabatnya Eris,

Indi
Dapatkan "Guruku Berbulu dan Berekor" pertama di sini. 
-------------------------------------------------------------------
Facebook: here | Twitter: here | Instagram: here | YouTube: here | Contact: namaku_indikecil@yahoo.com

Sabtu, 31 Oktober 2015

"Guruku Berbulu dan Berekor" goes to Pamulang Pet Festival! :)


Hai bloggies! Tulisanku kali ini akan singkat saja. Beberapa waktu lalu aku dihubungi oleh admin dari grup Animals Lovers yang memberi kabar bahwa akan diadakah sebuah event yang bernama "Pamulang Pet Festival". Mereka memintaku untuk mengisi talk show edukatif mengenai hewan, khususnya anjing dan menitipkan novel "Guruku Berbulu dan Berekor" untuk dijual di sana. Too bad karena jarak yang jauh dan adanya keperluan di Bandung, aku batal menjadi speaker dan hanya menitipkan novel saja. Sedikit mengenai event ini, Pamulang Pet Festival adalah sebuah acara outdoor yang menyenangkan dan juga bernilai edukatif. Di sana pengunjung bisa bermain, berbelanja serta belajar tentang alam dan hewan peliharaan. Sangat cocok untuk mengajak seluruh keluarga, termasuk hewan peliharaan! :)

Aku mau mengajak teman-teman semua untuk menghadiri Pamulang Pet Festival yang diadakan pada tanggal 31 Oktober sampai 1 November 2015 di Pacuan Kuda, Jl. Pajajaran Tangerang-Banten. Jangan lupa kunjungi booth Animals Lovers untuk mendapatkan novel "Guruku Berbulu dan Berekor" yang berisi kisah-kisah nyata menginspirasi tentang manusia dan hewan peliharaannya. Royalti dari penjualan novel ini digunakan untuk membantu hewan-hewan terlantar, lho. Harga tiket masuk Rp. 20.000, sedangkan biaya pendaftaran untuk kontes anjing RP. 100.000. Itu berlaku untuk satu hari kunjungan, jadi artinya kalian bisa bersenang-senang sepuasnya :D

Jangan sampai ketinggalan, ya. Yuk manfaatkan kegiatan menyenangkan ini sambil berdonasi. Tapi jika teman-teman nggak bisa hadir dan tetap ingin memiliki novel "Guruku Berbulu dan Berekor", jangan khawatir, kalian bisa mendapatkannya di www.homerianshop.com :)

cheers!

Indi

____________________________________
Facebook: here | Twitter: here | Instagram: here | Contact person: 081322339469

Senin, 04 Mei 2015

Kemana Perginya Royalti Novel "Guruku Berbulu dan Berekor"?


Aku senang sekali ketika novel “Guruku Berbulu dan Berekor” bisa terbit. Homerian Pustaka ternyata percaya padaku untuk menerbitkan novel dengan genre yang berbeda setelah 2 novelku sebelumnya bergenre ‘teenage-romance’ (well, sebenarnya aku lebih suka menyebutnya novel-diary, sih, hehehe). Novel ketiga ini adalah bentuk persembahanku terhadap dunia hewan yang kucintai sejak kecil. Tumbuh di tengah banyak hewan peliharaan dan keluarga yang selalu mengajarkan untuk menghormati seluruh mahkluk ciptaan Tuhan, membuat hatiku mempunyai tempat yang sangat istimewa untuk para hewan. Terlebih setelah aku mengenal Veggie, seekor anjing yang membuat sadar bahwa hewan bukan hanya mahkluk yang bisa hidup berdampingan dengan kita, tapi juga mengajarkan sesuatu.


Novel Guruku Berbulu dan Berekor adalah novel yang royaltinya didonasikan pada hewan terlantar :)

Melalui Veggie aku belajar untuk terus mencari hal-hal baru. Veggie nggak pernah berhenti untuk belajar trick-trick baru, bahkan sampai di beberapa hari terakhir hidupnya ia masih menemukan hal baru dan dengan semangat menunjukannya padaku. Veggie juga mengajarkanku agar terus semangat dan menikmati hidup dalam situasi apapun. Sebagai pengidap epilepsi Veggie sering sekali kambuh dan membuatnya lemah, tapi di saat ia bisa, ia akan terus berlari mengejar kelinci khayalannya. Veggie membuatku memandang hidup dengan luas, bukan sekedar rutinitas dan sesuatu yang ‘just happen to be’, ---tapi setiap detik harus dihargai. Aku yakin bukan hanya aku yang merasakan ini, pasti banyak pemilik hewan peliharaan ---atau yang bekerja dengan hewan merasakan yang sama. Itulah kenapa aku juga mengajak sekitar 30 volunteer untuk menyumbangkan kisahnya di novelku. 


My beloved fiend, family and teacher... Eris :)


Novel “Guruku Berbulu dan Berekor” berisi kumpulan kisah nyata tentang manusia dan hubungannya dengan hewan. Bukan hanya hewan peliharaan, tapi hewan yang pernah mereka temui dan memberikan kesan, juga pelajaran berharga tentunya. Meski penggemar genre ini  nggak sebanyak genre novel-novelku sebelumnya, tapi aku tetap percaya kisah-kisah di dalamnya bisa menghangatkan hati siapa saja yang membacanya, termasuk kalangan yang bukan penyanyang hewan. Royalti dari novel ini juga aku donasikan kepada hewan-hewan yang membutuhkan, jadi memberi kesempatan pada teman-teman yang nggak bisa bersentuhan secara langsung dengan hewan untuk membantu dengan cara yang lain.

Meski berjalan dengan perlahan, novel “Guruku Berbulu dan Berekor” mulai dikenal dan membuahkan ‘hasil’. Selain mendapatkan komentar-komentar positif dari pembaca, royaltinya juga sudah diterima oleh hewan-hewan yang membutuhkan. Royalti pertama sudah diterima oleh adopsianjing.com dan digunakan untuk membantu seekor kucing yang terluka. Royalti kedua sudah diterima oleh Mbak Reni dan digunakan untuk membantu 2 ekor anjing yang dibuang di jalan tol dalam keadaan kelaparan dan sakit (salah satunya terkena tumor). Dan royalti ketiga baru saja kugunakan untuk membeli kebutuhan Benji, seekor anjing yang ditinggalkan pemiliknya tanpa makanan selama 1 minggu.


Benji 1 minggu ditinggalkan tanpa makanan dan sekarang sudah di tempat yang aman.


Kisah tentang Benji aku ketahui dari Facebook, tepatnya dari page “Republik Guguk (yup, the power of internet). Kabarnya ada seekor anjing yang menghampiri rumah seorang penyayang kucing dalam keadaan kurus kering dan sakit kulit. Anjing ini jinak dan manis, sayang keadaannya menyedihkan sekali. Rupanya ia  ditinggalkan pemiliknya di rumah dan akhirnya berhasil kabur setelah 1 minggu hanya berjuang seorang diri. Waktu melihat fotonya, ---namanya Benji--- hatiku langsung sakit karena teringat Veggie dan Eris. Seekor anjing, dari ras apapun dan bagaimana pun karakternya pasti mempunyai naluri untuk membela pemiliknya. Sungguh menyedihkan jika ada menelantarkan mahkluk yang sangat setia ini :( 

Singkat cerita aku menghubungi Mbak Ira, ---penemunya dan bertanya tentang apa saja yang dibutuhkan Benji. Thank God Mbak Ira menyayangi Benji, ia sudah memberi anjing golden retriever itu makan dan yang dibutuhkan sekarang adalah obat untuk kulitnya. Meskipun Benji sudah mendapatkan makanan yang layak, tapi kuputuskan untuk tetap membelikannya dog food selain bedak untuk perawatan kulitnya. Mudah-mudahan bisa meringankan beban Mbak Tri :) Seperti yang aku sebutkan sebelumnya, peminat genre ini lebih sedikit daripada genre percintaan, royalti yang kuterima pun lebih sedikit sehingga hanya bisa memberikan ini untuk Benji. Tapi tanpa disangka-sangka, Bik Ade, seorang pegawai di butik Ibu mau membuatkan selimut untuk Benji secara cuma-cuma! Wah, bersyukur dan bahagia sekali rasanya :)


Dog food, bedak kulit dan selimut hasil dari royalti "Guruku Berbulu dan Berekor" :)

Untuk Benji :)

Selimut buatan Bik Ade yang juga diberikan pada Benji :)


Aku berharap langkah ini nggak berhenti hanya sampai di sini. Semoga semakin banyak yang peduli dengan kehidupan hewan-hewan di sekitar kita. Meskipun nggak bisa bersentuhan dengan hewan (misalnya alergi, karena kepercayaan atau malah “pokoknya nggak suka”), bukan berarti boleh menelantarkan. Manusia dan hewan diciptakan untuk hidup berdampingan dan saling menghormati, bukan cita-cita yang berlebihan jika aku ingin nggak ada lagi hewan-hewan yang tersakiti. Jika teman-teman ingin membaca kisah-kisah menginspirasi tentang manusia dan hewan peliharaannya sekaligus membantu Benji-Benji yang lain, kalian bisa membeli novel “Guruku Berbulu dan Berekor” di sini atau whatsapp langsung kepada Mbak Esthi (penerbit Homerian Pustaka) di 08891780496. Jangan lupa sebutkan judulnya agar nggak tertukar dengan novel yang lain. Harganya Rp. 45.000 saja dan royaltinya langsung didonasikan. 
Jadi siapa saja yang ingin mendukung langkahku? Yuk, ikut berjalan di sampingku! :)



Yang kata Terri Irwin wildlife warrior,

Indi

 __________________________________
Facebook: here | Twitter: here | Instagram: here | Contact person: 081322339469

Sabtu, 03 Januari 2015

My 2014 Moments :)

Gue ingat pernah menulis di sini tentang resolusi di tahun 2014, Eh, tahu-tahu sekarang sudah tahun 2015 :D Kata Ibu sih itu artinya gue sangat menikmati hari-hari gue, makanya waktu jadi terasa cepat, hihihi. Untuk gue 2014 merupakan tahun yang berwarna-warni. Gue banyak belajar hal-hal baru, bertemu orang-orang baru dan tentunya belajar untuk tumbuh menjadi semakin dewasa. Tapi menikmati bukan berarti tanpa hambatan, lho. Gue juga mengalami saat-saat "turun" di tahun 2014. Di awal tahun buku terbaru gue terbit dan berniat langsung melanjutkan dengan buku kelima. Tapi pada kenyataanya sampai hari ini buku baru gue masih dalam tahap penulisan. Gue juga berhenti bekerja di preschool yang cukup membuat gue bersedih. Tapi well, gue berhenti demi kebaikan, agar bisa lebih fokus dengan kesehatan dan project-project gue. Setiap pilihan yang diambil memang selalu ada resikonya, dan itu juga merupakan salah satu cara agar gue semakin dewasa. Makanya gue sebut "turun" dalam tanda kutip, karena gue percaya dalam perjalanan hidup semua yang dialami pasti ada maksudnya :)

Sekarang gue akan menuliskan apa saja yang sudah terjadi pada gue di tahun 2014. Well, of course nggak semua, hihihi. Tapi gue akan menuliskan beberapa yang berkesan ---atau yang gue sebut sebagai "pencapaian". Menulisnya di sini membuat gue senantiasa untuk ingat dan bersyukur dengan hidup gue yang penuh berkah. Juga membuat gue semakin bersemangat untuk melakukan banyak hal dan membuat rencana di tahun 2015 :) Sebenarnya setiap hari, ketika bangun tidur gue anggap sebagai kesempatan baru dari Tuhan untuk membuat hari yang lebih baik, nggak perlu menunggu tahun baru. Tapi 1 tahun merupakan jarak waktu yang tepat untuk "mengukur" sejauh mana yang sudah gue capai :)

1. Menulis buku "Conversation for Preschoolers"
Setelah menulis 3 buah novel akhirnya gue menulis buku dengan genre lain. Super excited, karena meskipun pengetahuan gue masih belum seberapa di bidang pendidikan, tapi gue sangat mencintai dunia anak-anak. Buku "Conversation for Preschoolers" berisi pelajaran Bahasa Inggris sederhana untuk anak-anak usia pra sekolah. Diterbitkan di bulan Januari oleh Idea World Kidz, buku ini menjadi pembuka tahun 2014 :)




2. Eris, anjing kesayangan gue menjadi bintang!
Setelah menemukan tumor di payudara kiri gue pada bulan November 2013, kisah Eris mulai tercium oleh beberapa media. Yang pertama kisahnya diliput oleh Vemale.com pada bulan Maret dengan judul "Nyawaku Selamat, Anjing Kesayanganku Mendeteksi Tumor Payudara di Tubuhku", dan yang kedua diliput oleh program Spotlite Trans 7 dengan judul segmen "Aksi Hebat Manusia dan Hewan". Ini benar-benar mengejutkan karena waktu acaranya tayang gue sedang bekerja dan baru nonton justru setelah ada yang mengupload videonya ke YouTube! Sejak pertama kali bertemu dengan Eris gue tahu bahwa ia sayang sekali sama gue, tapi nggak menyangka ia bisa sampai menyelamatkan nyawa gue :)




3. Muncul di majalah GoGirl lagi
Gue ingat kemunculan pertama gue di media adalah di majalah GoGirl lewat tulisan singkat di rubrik "You Say So" pada tahun 2007. Lalu 1 tahun kemudian gue diinterview untuk edisi ulang tahun mereka untuk edisi ulang tahun GoGirl. Nah, di bulan Maret 2014 gue kembali mucul di rubrik "Post Anything". Di sana gue membuat list dengan judul "5 2D Cartoon Movie". Rata-rata judul yang gue masukan film Disney, hihihi.



4. Menjadi bintang tamu di workshop "Dari Menulis Menjadi Buku"
Selain ini adalah pengalaman pertama gue mengisi acara workshop, ini juga jadi acara pertama dari event organizer nya Ray. Selalu senang kalau Ray bisa menjadi MC untuk acara gue, bikin suasana jadi lebih relax. Banyak pelajaran berharga yang gue ambil dari event ini, dan bonusnya banyak bertemu dengan teman baru yang ber-passion sama seperti gue! :)




5. Jadi Puteri Salju (hihihi)
Lagi-lagi ini juga jadi moment pertama, di tahun-tahun sebelumnya gue belum pernah menulis naskah drama :D Kebetulan Starbright, preschool tempat gue mengajar akan ada acara school leavers' alias kelulusan. Gue dipercaya sebagai scrip writer sekaligus menjadi pemeran utama! Wah, rasanya sungguh nggak terlupakan. Setelah begadang bikin naskah gue juga harus latihan ekstra karena dapat part lebih banyak dari pemain lain. Karena bekerja dengan para balita gue juga merangkap sebagai "pemberi clue" waktu di atas panggung supaya mereka tahu kapan harus turun dan naik panggung. Priceless! :)




6. Menjadi bintang tamu di Yayasan AIDS Indonesia Roadshow to School
Gue terdaftar sebagai relawan di Yayasan AIDS Indonesia sejak tahun 2007. Alasan gue mendaftar karena pacar gue semasa SMA adalah ODHA (Orang dengan HIV/AIDS) dan gue ingin membagikan informasi yang benar pada anak-anak usia sekolah tentang HIV/AIDS. Gue menjadi bintang tamu di SMPN 179 Jakarta dan ditemani oleh Sheryl Sheinafia (penyanyi). Selain talk show juga diputar film MIKA, yang diinspirasi oleh novel pertama gue yang berjudul "Waktu Aku sama Mika". 




7. Bintang tamu di acara kopi darat ODHA Berhak Sehat di Cibeunying Park
Baru kali ini gue diundang ke acara yang konsepnya piknik, hihihi. Ternyata seru juga karena bisa lebih santai akrab :) ODHA Berkah Sehat adalah komunitas yang mengajak anak muda untuk memahami isu HIV/AIDS dengan cara yang fun. Di acara ini gue berbagi pengalaman ketika berpacaran dengan Mika yang juga seorang ODHA. Pesertanya beragam, ada anak sekolah, guru, ibu rumah tangga sampai pengusaha. Semuanya sangat antusias untuk mendapatkan dan berbagi ilmu. Di acara ini pula gue pertama kali berkenalan dengan D-100 Community :)




8. Pembicara di HIV/AIDS Awareness 
Mendekati bulan Desember yang diperingati sebagai hari AIDS sedunia semakin banyak event yang berkaitan dengan isu HIV/AIDS. Gue juga mendapat kesempatan untuk menjadi pembicara di Politeknik Bandung pada bulan November terkait isu tersebut :) Di sini gue ditemani oleh Kak Taufik dari Rumah Cemara yang menjadi narasumber. It was super fun, semenjak hari itu gue berteman dengan Kak Taufik dan mendapatkan banyak ilmu baru. Mahasiswa di Polban juga diajak untuk menonton film Mika. Sejauh sejarah nobar, di sinilah yang sambutannya paling "meriah". Suara mereka yang sedang menonton di dalam ruangan sampai terdengar keluar meskipun pintu ditutup rapat! :D




9. Live interview di I-Radio Jakarta
Aww, this is the sweetest interview so far :))) Andrew, produser I-Radio yang mengundang gue ternyata adalah pembaca dari novel-novel gue. Pertanyaan yang diajukan oleh penyiar Kamal dan Feli sangat santun dan ramah. Isu yang diangkat adalah HIV/AIDS dan mereka sama sekali nggak memberikan pertanyaan "kepo" seperti kebanyakan yang sudah-sudah, hihihi. Interview nya berlangsung selama 1 jam lebih dan selama itu gue harus menahan kedinginan. Ya, ampun ternyata AC studionya dingiiiiin sekali. Menurut Bapak yang mengantar gue saat itu, ini adalah salah satu dari radio yang berkesan selain Global radio yang mewawancara kami tentang Aerosmith di tahun 2013 lalu, hihihi.




10. Nonton Bareng film Mika bersama D-100 Community
Seperti yang gue sebutkan sebelumnya, gue mengenal sebagian dari anggota D-100 Community saat gue diundang ke acara Kopi darat ODHA Berhak Sehat. Setelah itu gue mulai berkenalan dengan seluruh anggotanya dan membantu mereka mengadakan event gathering. D-100 Community adalah komunitas ODHA dari RS. Borromeus, mereka ingin berkumpul sekaligus mengajak masyarakat agar mengenal apa itu HIV/AIDS. Dipilihlah film Mika untuk diputar di Taman Film Bandung pada tanggal 7 Desember. Hasilnya sangat nggak diduga, ternyata ratusan warga Bandung banyak yang ikut menonton bersama kami! Benar-benar pengalaman nggak terlupakan yang menutup tahun 2014 :D



Wah, serius lho, gue menulis 10 moment di atas sambil agak berkaca-kaca, hihihi. Gue benar-benar menikmati tahun 2014 rupanya sampai-sampai semuanya terasa masih fresh dalam ingatan. Gue ingat menulis resolusi tahun 2014 di sini seperti ini; Gue ingin bisa bermain cup song dan belajar American Sign Language alias bahasa isyarat Amerika! Ternyata gue benar-benar mewujudkannya, bahkan sempat merekam aksi keduanya dan diupload ke YouTube :D Well, untuk bahasa isyaratnya memang masih perlu banyak latihan, but I want to congrats my self (lol) karena sudah berani mencoba. Beneran deh, memulai itu jauh lebih sulit daripada menjalaninya, lho, hihihi.


Berhasil bermain "cup song" dan belajar bahasa isyarat Amerika :)

Masih ada beberapa hal berkesan lain yang mungkin akan gue tulis di post terpisah. Kalau di sini semua takutnya teman-teman bosan membacanya, hehehe. Ada yang bilang, buat apa kita membuat resolusi karena yang terpenting jalani saja setiap hari sebaik mungkin. Well, itu memang nggak ada salahnya, dan dulu gue juga begitu. Tapi mempunyai resolusi justru membuat gue bangun setiap hari dengan perasaan lebih semangat. Begitu membuka mata rasanya nggak sabar untuk melakukan hal-hal yang sudah gue rencanakan. Di akhir tahun ketika sadar resolusi yang sudah gue buat tercapai, rasanya priceless... Waktu membuat mungkin ada perasaan nggak yakin, tapi setelah dijalani rasanya akan semakin mudah. Kalau pun sampai akhir tahu masih belum tercapai atau kurang sempurna, at least sudah mencoba. And you should congrats your self for that! :D
So, selamat datang tahun 2015, semoga gue bisa menjadi pribadi yang lebih baik! :)

happy girl,

Indi



_______________________________________________________
Facebook: here | Twitter: here | Instagram: here | Contact person: 081322339469