Hi,
it's me again, Indi. Tumben ya baru 3 hari lalu post, sekarang
sudah post baru lagi, hihihi. Belakangan ini aku memang belum keluar
rumah, jadi bisa menyelesaikan pekerjaan lebih cepat karena aku bisa
fokus mengetik naskah seharian :D Memang sih, ada kangen-nya juga melihat
dunia luar, tapi karena hujan terlalu lebat untuk ditembus, aku harus
puas dengan menjadikan halaman rumah sebagai "dunia luar" yang paling
jauh, hihihi. Terakhir aku ke luar rumah dua hari lalu, sengaja aku membawa naskah ke warnet yang jaraknya nggak terlalu jauh. Tapi ternyata
baru satu jam aku di sana hujan langsung deras sederas-derasnya.
Akhirnya pulang lah aku sambil memegang payung dan menyembunyikan
beberapa lembar kertas 'naskah mentah' di balik baju, hihihi.
Bekerja di rumah memang ada enak dan nggak-nya, ya sama saja seperti pekerjaan lain. Tapi kadang aku merasa lucu juga, sih, saat teman-teman lelah bekerja di kantor pasti merindukan rumah, nah sedangkan aku setelah lelah bekerja tinggal 'ngesot' sedikit ke atas tempat tidur di samping meja kerjaku, hahaha. Bekerja di rumah juga rentan terkena gangguan yang sifatnya guilty pleasure (at least ini pleasure buatku lah, lol). Aku gampang sekali terbujuk sama wajah memelas Eris, anjingku. Terkadang di tengah-tengah pekerjaan, aku malah tiba-tiba kabur dan berakhir jadi kiper buat permainan "sepak bola karet" nya Eris di halaman rumah, hehehe. Aku memang harus lebih disiplin dalam menentukan batasan dan jam kerja, maklum lah aku adalah bos untuk diri sendiri. Dan aku masih belajar untuk jadi "bos" yang baik :)
Ngomong-ngomong soal gangguan, beberapa hari lalu aku diwawancarai oleh Judika, reporter dari Aplaus the Lifestyle. Nah, karena nggak memungkinkan untuk bertemu langsung wawancara pun dilakukan lewat telepon. Sejak awal percakapan entah kenapa aku nggak bisa dengar suara Judika dengan jelas. Suaranya selalu diikuti dengan "nguing-nguing" seperti suara lebah. Berkali-kali kami tutup teleponnya dan aku minta ditelepon ulang, tapi tetap saja suara yang keluar terdengar aneh. Akhirnya aku minta agar Judika menghubungiku ke telepon kantor Ibu, dan, yes! Suara yang terdengar akhirnya lebih jelas. Tapi baru beberapa menit kami bicara... "Guk... guk...", Eris mengonggong cari perhatian, hahahaha.
Meski bekerja di rumah, tetap saja aku perlakukan pekerjaanku dengan serius. This is my job, this is my responsibility. Jadi aku langsung tutup pintu rapat-rapat dan kembali melanjutkan wawancara sambil berjanji dalam hati akan menghibur Eris kemudian.
Banyak yang bertanya kenapa aku memilih bekerja di rumah. Seorang teman bahkan terang-terangan bilang bahwa ia menyayangkan gelar "S.Ip" aku disia-siakan. Well, menurutku nggak ada yang sia-sia. Ilmu meskipun nggak dipakai untuk profesi yang sesuai gelar pasti akan berguna untuk suatu hal. Toh aku berusaha sebaik mungkin waktu mencapai gelar itu :) Bekerja di rumah pun jujur saja, awalnya bukan keputusanku begitu lulus kuliah. Aku ingin menjajal ilmu 'Hubungan Internasional' dulu sekitar satu tahun baru lanjut bekerja di rumah. Tapi manusia hanya bisa berusaha dan berdoa, Tuhan tetap yang menentukan akhirnya karena Ia tahu yang terbaik. Semenjak lulus, scoliosisku semakin sering nyeri. Keadaanku nggak memungkinkan untuk bekerja lama-lama, apalagi meninggalkan kotaku, karena (saat itu) harus terapi 3 kali per minggu. Aku pun memutuskan untuk bekerja di rumah, fokus ke naskah novel kedua yang mulai dikerjakan tepat setelah wisuda, dan menjalankan bisnis on line shop (yang sebenarnya sudah dimulai sejak aku kuliah, tapi belum begitu serius).
Nggak bisa dipungkiri, awalnya usahaku nampak nggak berhasil. Masih jarang yang melirik desain-desainku di online shop. Malah aku sempat kepikiran untuk berhenti dan memakai modalnya untuk hal lain. Begitu juga dengan novel, aku sempat insomnia berat gara-gara kebanyakan mikir 'bisa nggak ya aku make a living dari menulis?'. Tapi lambat laun Tuhan menujukan jalannya, Toko Kecil Indi, online shopku mulai punya pelanggan tetap. Sedangkan novel-novelku mulai membuahkan prestasi dan 'pemasukan' yang membuat hati lega. Novel perdanaku "Waktu Aku sama Mika" sampai bulan ini sudah dicetak 7 kali, dan novel keduaku "Karena Cinta itu Sempurna" sudah dicetak 4 kali, padahal baru saja terbit bulan Maret lalu. Thank God... Tuhan memang maha ajaib. Meski aku nggak kemana-mana tapi aku merasa berkecukupan :)
Soal suka duka, nggak kalah dengan yang bekerja di luar/di kantor. Tapi yang paling menonjol adalah 'duka' stereotype. Rumah identik dengan tempat beristirahat dan bersantai, bukan bekerja. Sering kali aku dapat reaksi 'iba' saat aku menyebutkan tempat di mana aku bekerja. Kalau sudah begini aku cuma bisa bersabar dan mencoba membuktikan bahwa di rumah juga bisa aktif, menghasilkan dan... menjanjikan :) (Amen, ya...).
Kalau soal suka tentu saja banyak. Yang paling aku syukuri adalah bisa dekat terus dengan keluarga. Rasanya bahagia sekali aku bisa membantu pekerjaan rumah sebelum kembali ke balik komputer. Melihat orangtuaku tersenyum dan bilang 'terima kasih' waktu aku bantu menyapu halaman rasanya nggak tergantikan! :)
Meski aku bekerja di rumah, bukan berarti aku nggak bisa bersosialisasi. Pekerjaanku (kedua-duanya) justru sering mempertemukan aku dengan orang-orang baru. Beberapa kali aku diundang ke stasiun TV untuk acara talk show dan juga fashion. Malah sering kali mereka lah yang mendatangiku ke rumah. Untuk shooting acara fashion biasanya lebih nyaman di kantor Ibu (yang merangkap rumah) karena di sana ada display baju-baju hasil desainku. Yang berkesan adalah waktu Indra Herlambang datang ke rumah (nop, nop, I'm not his gossip show fans) dan surprise, dia menghampiri Bapak lalu bilang, "Pak, anaknya berbakat sekali. Baru saya baca buku yang bahasanya indah dan menyentuh". Tapi sayangnya Bapak nggak terharu ataupun menunjukan reaksi bangga. Beliau malah menaikan alisnya dan bilang, "Masa?", hahahaha *tepok jidat*. Indra juga memberikanku buku perdananya yang berjudul "Kicau-Kacau" (nice book, seriously) dan sebuah note manis;
"To: Indy
Thank you for the inspiration".
Indra Herlambang
Thank you for the inspiration".
Indra Herlambang
(harusnya namaku dieja pakai huruf 'i", bukan "y", ya hihihi).
![]() |
Warna Trans 7, September 2011 |
![]() |
Sweet note from Indra Herlambang :) |
![]() |
Pose-pose Richard 'Bule' bersama buku Waktu Aku sama Mika, lol. |
Benar-benar moment yang membuat aku freeze sejenak :) Tapi ada lho yang lebih berkesan dari itu. Tahu Richard si penulis "Bule juga Manusia"? Well, okay, mungkin Indra Herlambang jauh lebih terkenal dari pada dia, tapi trust me, bule yang satu ini lucu banget. Dan selain kami berteman, ia juga membuatkanku foto pose-pose konyolnya bersana novel "Waktu Aku sama Mika". Hahahaha, aku terharu, Richard! :'D
Don't get me wrong, aku nggak bilang
bahwa bekerja di rumah lebih baik daripada kerja di kantor, ya. Kerja
di mana pun sama baiknya, asalkan dikerjakan dengan tulus dan
sungguh-sungguh. Kesungguhan selalu membuahkan hasil, aku percaya :) Aku cuma mau mengingatkan bahwa selalu ada jalan, bagaimana pun keadaan
kita selama nggak lupa berdoa dan berusaha. Jika gagal dengan sebuah
pekerjaan, jangan menyerah untuk mencoba kembali. Dan saat kita pikir
nggak berhasil, think again, Tuhan memberikan semua umatnya bakat. Itu
adalah "bekal alami" yang bisa dipergunakan, kita tinggal mengasahnya saja.
Ah, iya, aku jadi ingat. Sekarang aku sedang di tengah project novel yang royaltinya akan disumbangkan untuk charity. Aku semangat banget, apalagi royaltinya akan disumbangkan ke yayasan-yayasan fauna --- I love animals---. Sebenarnya project ini sudah berjalan sejak beberapa bulan lalu dan sekarang sudah hampir rampung, tapi aku pikir akan menyenangkan kalau ada teman-teman yang mau ikut menyumbang. Caranya gampang, cukup kirimkan cerita, quote, puisi, gambar, foto atau apapun yang berisikan pengalaman kalian dengan binatang (nggak harus pet, bisa juga binatang yang pernah ditemui) yang menginspirasi ke namaku_indikecil@yahoo.com. Jangan lupa sertakan nama, usia dan lokasi, ya. Novel akan diterbitkan awal tahun depan oleh Homerian Pustaka dan laporan charity akan diupdate di blog ini ;)
Begitulah pekerjaanku. Aku bersyukur selalu ada yang menyemangati ketika merasa kurang mampu melakukan sesuatu. Keluarga, teman-teman (iya, termasuk teman-teman blogger :) ), really blessed to have them. Aku memang bukan yang terbaik, bukan juga yang ahli. Tapi apapun 'posisi' di profesiku sekarang, yang terpenting adalah aku berusaha melakukan yang terbaik, berusaha sebaik-baiknya.
Well, sekarang sepertinya sudah larut (betul nggak ya? Jam dindingku mati soalnya, hihihi), sudah waktunya beristirahat supaya aku siap bekerja besok siang. Ada hal menarik yang akan aku lakukan bersama anak-anak di sekitar rumahku besok, akan aku share ceritanya lain kali. Selamat istirahat ya, teman-teman. Love your job, explore your potential and don't forget to thank God. Good night! ;)
Ah, iya, aku jadi ingat. Sekarang aku sedang di tengah project novel yang royaltinya akan disumbangkan untuk charity. Aku semangat banget, apalagi royaltinya akan disumbangkan ke yayasan-yayasan fauna --- I love animals---. Sebenarnya project ini sudah berjalan sejak beberapa bulan lalu dan sekarang sudah hampir rampung, tapi aku pikir akan menyenangkan kalau ada teman-teman yang mau ikut menyumbang. Caranya gampang, cukup kirimkan cerita, quote, puisi, gambar, foto atau apapun yang berisikan pengalaman kalian dengan binatang (nggak harus pet, bisa juga binatang yang pernah ditemui) yang menginspirasi ke namaku_indikecil@yahoo.com. Jangan lupa sertakan nama, usia dan lokasi, ya. Novel akan diterbitkan awal tahun depan oleh Homerian Pustaka dan laporan charity akan diupdate di blog ini ;)
Begitulah pekerjaanku. Aku bersyukur selalu ada yang menyemangati ketika merasa kurang mampu melakukan sesuatu. Keluarga, teman-teman (iya, termasuk teman-teman blogger :) ), really blessed to have them. Aku memang bukan yang terbaik, bukan juga yang ahli. Tapi apapun 'posisi' di profesiku sekarang, yang terpenting adalah aku berusaha melakukan yang terbaik, berusaha sebaik-baiknya.
Well, sekarang sepertinya sudah larut (betul nggak ya? Jam dindingku mati soalnya, hihihi), sudah waktunya beristirahat supaya aku siap bekerja besok siang. Ada hal menarik yang akan aku lakukan bersama anak-anak di sekitar rumahku besok, akan aku share ceritanya lain kali. Selamat istirahat ya, teman-teman. Love your job, explore your potential and don't forget to thank God. Good night! ;)
"Don't give up, try again and
motivate yourself to be better. If J. K. Rowling gave up once she got
rejected, we'll never know who is Harry Potter, right? Be serious with
what you are going to do, sincerity always giving you the best one".
(My personal quote from an interview with Seycil Corner)
stick out your chin and grin,
INDI
-------------------------------------------------------------------------