
Hore :D Akhirnya aku bisa posting lagi! Hihihi, aku terlambat bayar tagihan, nih. Jadi internetku nggak bisa hidup selama 3 hari, lol.
Jadi bagaimana kabar kalian semua? Baik? Semoga semua baik, ya dan yang lagi sakit semoga cepet sembuh. Ameeeeeeen...
Di hari perdana aku on line ini (perdana setelah bayar tagihan maksudnya, hahaha), aku kaget sekaligus seneng lihat blogku komentar dan followernya bertambah. Terima kasih ya, teman-teman. Jadi terharu nih ternyata setelah cukup lama nggak up date masih ada yang berkunjung, huhuhu :')
Hmm, hari ini aku mau cerita apa ya? *bingung karena nggak biasa mencet keyboard selama 3 hari, lol*
Hmm... Oh, ya ini aja: Tentang kebahagiaan :D
Suatu hari, waktu aku lagi buka-buka pesan di FB (aku cuma buka inbox'nya satu minggu sekali), aku nemuin banyak banget pesan yang isinya hampir sama. Kalau diringkas, kira-kira isinya seperti ini:
"Kak Indi, kenapa sih setiap aku buka page'nya selalu ceria? Emang kakak nggak pernah sedih ya? Pasti enak ya jadi kakak, punya segalanya dan mau apa-apa pasti mudah. Aku jadi iri..."
Jujur aja, aku nggak tahu jawaban tepat buat jawab pertanyaan-pertanyaan itu. Tapi kalau jawaban jujur, ya aku punya...
Kehidupanku nggak sempurna, banyak kok orang lain yang hidupnya lebih "punya segalanya" dari pada aku. Coba tengok rumah keluargaku, kami tinggal di lingkungan "rata-rata" yang jalannya rusak parah. Lampu jalan utama menuju rumah selalu minim dan supir taxi jarang tahu daerah sini. Orangtuaku juga bukan pasangan kaya-raya. Mereka membuka usaha jahitan sejak belasan tahun lalu---beberapa tahun setelah bokap berhenti kerja formal karena PHK dan sampai hari ini---. Kesehatanku juga nggak sempurna, aku scoliosis sejak kecil. Banyak keterbatasan yang harus aku hadapi, bahkan sejak aku baru belajar membaca.
Apa aku bahagia?
Iya, aku bahagia. Sangat. Tapi bukan berarti aku nggak pernah sedih. Hidup kan memang nggak mudah meski tetap bisa dinikmati :)
Sejak kecil aku gampang tertawa. Entahlah, rasanya aku diberkati karena selalu menemukan hal lucu setiap hari. Mungkin untuk sebagian orang biasa saja, tapi buatku memang "selucu" itu. Aku sering mentertawakan diri sendiri. Bahkan saat aku terapi dan melihat pantulan diriku di cermin, pasti aku ketawa---minimal senyum--ngeliat atribut ajaib yang melekat di tubuhku. Begitu juga kalau aku sedang jalan-jalan. Ke mall atau bahkan di depan rumah waktu jalan santai, aku selalu menemukan hal lucu yang bisa bikin hatiku bahagia seharian.
Jadi bagaimana kabar kalian semua? Baik? Semoga semua baik, ya dan yang lagi sakit semoga cepet sembuh. Ameeeeeeen...
Di hari perdana aku on line ini (perdana setelah bayar tagihan maksudnya, hahaha), aku kaget sekaligus seneng lihat blogku komentar dan followernya bertambah. Terima kasih ya, teman-teman. Jadi terharu nih ternyata setelah cukup lama nggak up date masih ada yang berkunjung, huhuhu :')
Hmm, hari ini aku mau cerita apa ya? *bingung karena nggak biasa mencet keyboard selama 3 hari, lol*
Hmm... Oh, ya ini aja: Tentang kebahagiaan :D
Suatu hari, waktu aku lagi buka-buka pesan di FB (aku cuma buka inbox'nya satu minggu sekali), aku nemuin banyak banget pesan yang isinya hampir sama. Kalau diringkas, kira-kira isinya seperti ini:
"Kak Indi, kenapa sih setiap aku buka page'nya selalu ceria? Emang kakak nggak pernah sedih ya? Pasti enak ya jadi kakak, punya segalanya dan mau apa-apa pasti mudah. Aku jadi iri..."
Jujur aja, aku nggak tahu jawaban tepat buat jawab pertanyaan-pertanyaan itu. Tapi kalau jawaban jujur, ya aku punya...
Kehidupanku nggak sempurna, banyak kok orang lain yang hidupnya lebih "punya segalanya" dari pada aku. Coba tengok rumah keluargaku, kami tinggal di lingkungan "rata-rata" yang jalannya rusak parah. Lampu jalan utama menuju rumah selalu minim dan supir taxi jarang tahu daerah sini. Orangtuaku juga bukan pasangan kaya-raya. Mereka membuka usaha jahitan sejak belasan tahun lalu---beberapa tahun setelah bokap berhenti kerja formal karena PHK dan sampai hari ini---. Kesehatanku juga nggak sempurna, aku scoliosis sejak kecil. Banyak keterbatasan yang harus aku hadapi, bahkan sejak aku baru belajar membaca.
Apa aku bahagia?
Iya, aku bahagia. Sangat. Tapi bukan berarti aku nggak pernah sedih. Hidup kan memang nggak mudah meski tetap bisa dinikmati :)
***
Sejak kecil aku gampang tertawa. Entahlah, rasanya aku diberkati karena selalu menemukan hal lucu setiap hari. Mungkin untuk sebagian orang biasa saja, tapi buatku memang "selucu" itu. Aku sering mentertawakan diri sendiri. Bahkan saat aku terapi dan melihat pantulan diriku di cermin, pasti aku ketawa---minimal senyum--ngeliat atribut ajaib yang melekat di tubuhku. Begitu juga kalau aku sedang jalan-jalan. Ke mall atau bahkan di depan rumah waktu jalan santai, aku selalu menemukan hal lucu yang bisa bikin hatiku bahagia seharian.
![]() |
Aku waktu umur 4 tahun, hihihi... |
![]() |
"Menggila" di depan rumah Nenek. |
Aku selalu jujur dengan perasaanku, waktu senang pasti aku bilang, waktu sedih aku nggak segan-segan membaginya di status facebook atau twitter (untukku itu nggak masalah selama isinya bukan keluh-kesah, kata-kata negatif atau umpatan yang cuma bikin orang yang baca ikut sedih/kesal). Teman-teman onlineku banyak yang bilang kalau statusku justru kebanyakan tentang kebahagiaan daripada tentang kesedihan. Banyak diantara mereka yang menanggapi positif dan memberikan doa supaya aku bisa selalu bahagia. Tapi ada juga (ya, satu atau dua orang) yang malah memberikan komentar usil yang bikin aku bingung kaya,
"Itu sih elo. Lo nggak tahu aja hidup gue susahnya kaya apa!"
Atau seperti,
"Tolong remove saya dari account ini karena saya muak liat muka kamu yang selalu senyum!"
(Nah, yang terakhir itu betul-betul aneh. Tapi demi Tuhan, aku memang pernah menerima komentar seperti itu, lol).
Diberi komentar seperti itu, aku lebih baik membiarkan atau melakukan apa yang mereka inginkan. Bukannya aku takut, tapi aku mengerti kalau mereka yang sedang bersedih mungkin merasa lebih baik kalau mengumpat atau mencaci orang lain (sayangnya, kali ini korbannya adalah aku, hehehe). Tapi aku yakin itu cara salah. Sekeras apapun seseorang mencaci, dia pasti nggak akan pernah bisa bahagia. Karena saat kita menyakiti seseorang, sebenarnya kita sedang menyakiti diri sendiri.
Aku lebih suka mengambil jalan lain untuk berbahagia,
Aku menikmati!
Aku yakin kok hidup itu memang cara legal yang Tuhan beri supaya kita "bersenang-senang". Saat kita ada masalah, nggak apa-apa untuk bersedih, tapi aku lebih suka sebentar saja, lalu berusaha mencari jalan keluar sampai berhasil dan nggak sabar bilang, "Tuh, kan aku bisa" waktu semuanya sudah membaik :)
Menikmati juga berarti "menerima" apa yang kita punya. Aku kurang setuju saat seseorang memiliki sesuatu yang "cuma segitu-segitunya" tapi malah menyia-nyiakan, mengeluh dan meminta lebih. Ini memang kedengeran klise, tapi kalimat bijak "Jangan lihat ke atas, tapi lihatlah ke bawah" betul-betul bisa dipraktekan di dunia nyata, kok. Pernah nggak terpikir, waktu kita ribut setengah mati pengen parfume merk "A" atau pengen ganti handphone dengan merk "B", di luar sana ada cewek-cewek seumuran kita yang lagi bersedih karena seragam sekolahnya masih basah padahal dia harus pergi pagi-pagi dan dia nggak punya seragam cadangan?
Aku nggak suka mikirin itu, jadi aku lebih memilih menerima daripada menginginkan lebih. (Sambil berusaha mendapatkan yang lebih baik tentunya).
![]() |
Selalu merasa "lucu" kalau lagi pakai baju LAB sebelum rontgent :p |
![]() |
Berkreasi dengan cat kuku sisa :D |
![]() |
Berpetualang dengan Eris si anjing ajaib, hihi. |
Menerima itu bukan berarti pasrah, kok. Tapi menerima itu sudah pasti bersyukur.
Bahagia bisa dicari, aku percaya. Bahkan dalam keadaan paling sulit sekalipun. Perhatikan hal-hal kecil. Detail-detail kecil yang Tuhan ciptakan tapi kadang kita merasa kurang waktu untuk memperhatikan itu semua.
Aku bahagia waktu makan es krim yang harganya 3000 rupiah di depan mini market sambil nungguin hujan reda sama Ray yang belum gajian. Aku bahagia waktu aku cat kuku ku warna-warni pakai nail polish yang isinya cuma cukup untuk beberapa kuas lagi (malah bagus kok, hasilnya warnanya jadi banyak dan cat-cat itu nggak terbuang sia-sia, hihihi). Aku bahagia waktu baca buku di dalam kamar dan mengkhayal sedang piknik di taman indah berumput. Aku bahagia waktu bertualang di halaman rumah sama Eris si anjing kecil. Aku bahagia, bahagia, bahagia, SANGAT bahagia. Aku bersyukur karena Tuhan nggak pernah kehabisan ide menciptakan detail kecil untuk aku nikmati :)
Bagaimana menurut kalian? Menjadi seorang yang bahagia nggak begitu sulit, kan? Cukup menikmati, menerima dan bersyukur. Masih sulit? Coba ingat-ingat lagi, Tuhan masih memberi kalian hidup sampai hari ini. Apa itu masih belum cukup alasan untuk berbahagia? ;)
Sekedar info, untuk teman-teman yang bertanya tentang novel baruku, ada kabar baik, novel "Karena Cinta itu Sempurna" sudah bisa pre order dengan cara email ke hokic@yahoo.com (Homerian Pustaka) atau SMS ke 0818618363 (dengan cara ini dapat bonus tanda tanganku, hihihi) dengan format: nama, alamat, no telepon dan jumlah buku yang dipesan.
Harga per buku Rp. 29.000 (belum termasuk ongkos kirim) dan akan dikirim ke alamat masing-masing setelah tanggal 12 Februari.
Akan beredar juga di toko buku besar (Gramedia, Gunung Agung, Toga Mas, Kharisma, dll) mulai tanggal 19 Februari 2011 (di Yogya dan sekitarnya) dan akhir bulan ini di seluruh Indonesia. Terima kasih :D
Bahagia bisa dicari, aku percaya. Bahkan dalam keadaan paling sulit sekalipun. Perhatikan hal-hal kecil. Detail-detail kecil yang Tuhan ciptakan tapi kadang kita merasa kurang waktu untuk memperhatikan itu semua.
Aku bahagia waktu makan es krim yang harganya 3000 rupiah di depan mini market sambil nungguin hujan reda sama Ray yang belum gajian. Aku bahagia waktu aku cat kuku ku warna-warni pakai nail polish yang isinya cuma cukup untuk beberapa kuas lagi (malah bagus kok, hasilnya warnanya jadi banyak dan cat-cat itu nggak terbuang sia-sia, hihihi). Aku bahagia waktu baca buku di dalam kamar dan mengkhayal sedang piknik di taman indah berumput. Aku bahagia waktu bertualang di halaman rumah sama Eris si anjing kecil. Aku bahagia, bahagia, bahagia, SANGAT bahagia. Aku bersyukur karena Tuhan nggak pernah kehabisan ide menciptakan detail kecil untuk aku nikmati :)
Bagaimana menurut kalian? Menjadi seorang yang bahagia nggak begitu sulit, kan? Cukup menikmati, menerima dan bersyukur. Masih sulit? Coba ingat-ingat lagi, Tuhan masih memberi kalian hidup sampai hari ini. Apa itu masih belum cukup alasan untuk berbahagia? ;)
***
Sekedar info, untuk teman-teman yang bertanya tentang novel baruku, ada kabar baik, novel "Karena Cinta itu Sempurna" sudah bisa pre order dengan cara email ke hokic@yahoo.com (Homerian Pustaka) atau SMS ke 0818618363 (dengan cara ini dapat bonus tanda tanganku, hihihi) dengan format: nama, alamat, no telepon dan jumlah buku yang dipesan.
Harga per buku Rp. 29.000 (belum termasuk ongkos kirim) dan akan dikirim ke alamat masing-masing setelah tanggal 12 Februari.
Akan beredar juga di toko buku besar (Gramedia, Gunung Agung, Toga Mas, Kharisma, dll) mulai tanggal 19 Februari 2011 (di Yogya dan sekitarnya) dan akhir bulan ini di seluruh Indonesia. Terima kasih :D