Tampilkan postingan dengan label Conversation for Preschoolers. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Conversation for Preschoolers. Tampilkan semua postingan

Senin, 16 November 2015

I Wont End up Like a Fool Who Ripped His Pants :)

"Indi, kapan cerita Mika dibuat lanjutannya?"
Begitu kira-kira isi email yang mampir ke inbox ku. Ini bukan yang pertama kali, bukan juga yang kedua, ---aku sudah cukup sering mendapat pertanyaan serupa.
"Cerita Mika nggak ada lanjutannya, sudah selesai. Mika sudah meninggal jadi aku nggak akan menambah-nambahkan ceritanya."
Dan begitu aku biasanya menjawab.
Aku senang banyak orang yang menyukai kisah sederhana masa remajaku dan Mika. Dimulai ketika sebuah penerbit membaca puisi singkatku di media sosial tentang Mika, dilanjutkan dengan produser film yang membaca novel "Waktu Aku sama Mika" dan "Karena Cinta Itu Sempurna" lalu tertarik menjadikannya film layar lebar. Tanpa aku sadari kisahku, seorang scolioser yang jatuh cinta dengan pemuda yang mengidap AIDS telah menyebar dengan cepat dan mendapatkan tempat istimewa di hati para pembaca dan penikmat film. Aku bersyukur, tentu saja. Sangat-sangat bersyukur. Dulu aku sangat kesulitan untuk menjelaskan tentang apa yang aku dan Mika idap, dan bahasa tulisan juga gambar rupanya bisa menjelaskan dengan lebih baik. Tapi aku menolak jika diminta untuk melanjutkan kisah Mika. Aku nggak mau mengarang kisah hidup seseorang, apalagi aku begitu menghormatinya, ---juga keluarganya. Dan sesuatu yang berulang belum tentu akan baik.



Orang mungkin mengganggap aku sudah terlalu tua untuk menonton kartun, tapi aku masih menonton SpongeBob Squarepants setiap hari, ---sebanyak dua kali; di tv lokal dan di tv kabel. Ada sebuah episode yang menjadi favoritku, judulnya Ripped Pants. Menurutku ini adalah sebuah episode dengan pesan moral yang kental, yang membuatku berpikir, "Well, siapa saja bisa berada di posisi SpongeBob dan nggak menyadarinya... Termasuk aku..."
Ripped Pants sama lucunya dengan episode-episode lain. Penuh adegan-adegan konyol dan dengan durasi yang singkat. Tapi di balik itu ada makna-makna tersirat di dialog dan lirik lagu yang SpongeBob dan The Beach Boys nyanyikan. SpongeBob berusaha terlihat berkesan di depan Sandy, tapi alih-alih berhasil Sandy malah terkesan dengan Larry yang lebih kuat dan keren. Lalu tanpa sengaja celana SpongeBob sobek dan semua orang tertawa, ---tiba-tiba semua orang jadi menyukainya, termasuk Sandy. Merasa di atas angin SpongeBob terus-terusan menggunakan lelucon celana sobeknya di setiap kesempatan sampai akhirnya semua mulai bosan dan berubah jengkel.


Apa teman-teman bisa menangkap di mana persamaan kisah SpongeBob dengan apa yang aku alami? Waktu aku menerbitkan novel ketiga "Guruku Berbulu dan Berekor" yang tentang dunia hewan, dan buku keempat "Conversation for Preschoolers" yang merupakan buku edukasi anak-anak banyak yang terheran-heran. Mengapa aku mengambil resiko menulis tema lain? Mengapa aku nggak menulis kembali tentang Mika? Dan banyak 'mengapa-mengapa' lainnya. Novel pertama dan keduaku best seller, bahkan pembacanya bukan hanya berasal dari Indonesia. Dan film Mika pun sempat menjadi film dengan jumlah penonton terbanyak, ---juga diputar di IFF Australia. Aku mengerti jika ada yang menyayangkan mengapa aku nggak memanfaatkan kepopuleran Mika. Well... selain disrespectful, melakukan hal yang sama hanya membuatku berhenti berkembang.

"Now I learned a lesson I wont soon forget. So listen and you wont regret; Be true to your self, don't miss your chance and you wont end up like a fool who ripped his pants."

Aku nggak akan tahu apa yang menunggu di depan sana jika hanya terus berkutat dengan hal yang sama. Aku memilih untuk membebaskan kreatifitas, menulis apa yang disukai sekaligus belajar hal-hal yang baru. Sekarang aku sedang menulis buku baru, dengan tema yang baru. Dengan berhenti menulis tentang Mika bukan berarti aku melupakannya, tapi aku menghormatinya dengan nggak melebih-lebihkan cerita kami. Dan apa aku nggak takut jika akan menerima email-email yang bertanya tentang kelanjutan cerita Mika? Nop! Nggak! Nay! Karena aku nggak mau berakhir seperti SpongeBob yang celananya sobek ;)

Ripped Pants-SpongeBob and the Beach Boys Ukulele cover by Indi


don't ripped your pants,

Indi

_________________________________
Facebook: here | Twitter: here | Instagram: here | Contact person: 081322339469

Senin, 25 Agustus 2014

A Date with Daddy: Jalan-jalan Cute Bersama Bapak :)


Tahukah teman-teman bahwa aku adalah "daddy's little girl"? Hehe, sepertinya yang cukup rajin mampir ke sini pasti tahu ya, soalnya aku sering sekali bercerita tentang Bapak (klik di sini dan di sini) :) Aku selalu senang jika berjalan-jalan ---atau aku sebut dengan 'date'--- dengan beliau, rasanya seperti melupakan kehidupanku sebagai orang dewasa. Semuanya serba menyenangkan, serba manis dan jika selesai selalu kutunggu-tunggu date selanjutnya :) Seperti hari ini (24 Agustus 2014), akhirnya kesempatan untuk menghabiskan waktu berdua saja dengan Bapak tiba. Beberapa waktu lalu aku dan Bapak sempat sibuk dengan pekerjaan masing-masing, waktu bertemu kami hanya setelah dinner dan saat Bapak mengantarkan aku berkerja. Jadi waktu hari ini datang rasa senangnya berkali-kali lipat! :D

Sebenarnya ini adalah date tanpa rencana, satu hari sebelumnya filter aquariumku macet dan aku minta Bapak untuk membelikan yang baru. Bapak berkata besok beliau akan membelikannya untukku. Tapi ternyata sampai tadi sore Bapak lupa, dan sebagai gantinya beliau mengajakku untuk membelinya bersama-sama. Jelas saja aku nggak menolak, karena aku senang sekali pergi ke toko ikan hias, meskipun nggak mengerti apa-apa tentang ikan, hehehe. Cepat-cepat saja aku mengganti piyama dengan dress pertama yang kulihat di lemari, menyisir rambutku sedikit dan mengikuti Bapak ke dalam mobil. Nggak lama kemudian petualangan aku dan Bapak pun dimulai! :)

Kami tiba di sebuah toko ikan hias yang nggak terlalu ramai, sementara Bapak sibuk memilih-milih filter aku asyik melihat-lihat koleksi ikan yang sedang berenang-renang di aquarium. Aku melihat ikan arwarna yang besar sekali, ukuran aquarium nya sepertinya sebesar tempat tidurku! Lalu aku melihat sekelompok ikan koi yang cantik-cantik, warnanya macam-macam dan membuatku gembira waktu memandang mereka :) Sesekali aku menoleh ke arah Bapak, nggak sabar untuk menunjukan ikan-ikan keren ini kepadanya. Aku dan Bapak sama-sama punya imajinasi yang bagus, kami sering membicarakan hal-hal yang mustahil. Jadi aku penasaran dengan apa yang akan Bapak katakan soal penemuanku ini, hehehe. Begitu Bapak selesai membayar filter di kasir, cepat-cepat aku langsung menarik lengannya sambil berkata, "Lihat, sini. Ikan-ikannya keren sekali."
Tanpa berkata-kata Bapak langsung mengikuti langkahku. Ini juga yang menjadi salah satu alasan mengapa aku sangat dekat dengan Bapak. Dengan Ibu aku nggak bisa seperti ini, beliau memang suka shopping, tapi nggak dengan berlama-lama window shopping, hehehe.
Aku ajak Bapak melihat aquarium super besar, aku berkata bahwa suatu hari kalau sudah punya rumah sendiri, aku akan membeli aquarium lebih besar dari ini, yang menyambung dari kamar tidur ke ruang TV. Jadi ikan mas-ikan masku nanti bisa berenang bebas dan nggak bosan. Menanggapi khayalanku yang super ini Bapak menanggapi dengan perkataannya yang nggak kalah super. Sambil memegang kaca aquarium dan merasakan ketebalannya beliau berkata, "Di rumah kaca setebal ini sih banyak. Kalau mau sekarang juga bisa bikin, yang ukurannya sebesar rumah." Langsung saja aku tertawa, meskipun tahu itu mustahil, tapi membicarakan hal-hal random dengan Bapak memang selalu membuat gue bahagia :D


Arwarna kecil :)


What am I wearing?
Dress and headband: Toko Kecil Indi (my design)
Handbag: I Love Nerd Hello Kitty
Watch: Sanrio
Socks: Gosh
Shoes: belong to my Mom



Setelah sekitar 1 jam kami menyudahi petualangan kami di toko ikan hias. Bukan hanya karena para pegawai di sana sudah mulai memperhatikan kami yang heboh sendiri tapi nggak membeli seekor ikan pun, tapi juga karena aksi Bapak pada salah satu pegawai di sana. Beberapa waktu lalu Bapak dan Ibu membeli seekor ikan sapu-sapu untuk ditempatkan di kolam parit, yang terletak di halaman belakang rumah kami. Nah, karena kami nggak mengerti tentang ikan (iya, sekeluarga tahunya cuma tentang ikan mas saja yang harganya Rp. 5.000 per 10 ekor, hehehe), akhirnya ikan sapu-sapu itu merayap keluar kolam dan menghilang, mungkin dimakan tikus atau pergi sampai jauh dan berenang di selokan :( Eh, tiba-tiba saja Bapak bertanya pada mas-mas pegawai di sana apakah ikan sapu-sapu yang ia beli ada garansinya. Ditanya demikian, si mas-mas polos itu cuma bengong. Nah, sebelum dapat jawaban Bapak langsung mengajakku pergi, mungkin beliau sadar bahwa pertanyaannya itu aneh, hahaha.

Sebelum kami berangkat, Ibu mengingatkanku untuk sekalian membeli kado untuk Gina, sepupuku. Tanggal 9 Agustus lalu Gina menikah dan aku belum memberinya kado pernikahan, baru kado ulang tahun saja karena tanggal pernihakan dan ulang tahunnya berbarengan (uh, curang ya? Hehehe). Jadi aku dan Bapak melanjutkan perjalanan ke sebuah mall. Aku excited sekali. Bukan karena harus membeli kado, tapi karena artinya aku bisa lebih lama window shopping, hehehe :D 
Karena sudah punya ide tentang kado apa yang akan dibeli, jadi aku dan Bapak (niatnya) langsung menuju tempat yang dimaksud. Tapi namanya mall, baru lantai pertama aku sudah menemukan pengalih perhatian. Apalagi kalau bukan Hello Kitty yang pernak-perniknya aku koleksi itu, hehehe. Nah, yang kulihat bukan pernak-pernik mungil, melainkan jok mobil! Sudah bisa ditebak, aku langsung ajak Bapak melihat-lihat. Meskipun mobilku memang sudah bertema Hello Kitty (dengan stiker dan full cover) tapi aku masih saja tergoda melihat jok-jok manis ini. Sementara aku melihat-lihat, Bapak sudah langsung akrab dengan SPG dan SPB nya. Bukannya menawarkan produknya, mbak-mbak SPG nya malah berkata padaku bahwa mobil seperti milikku itu sayang jika jok nya diganti. Apalagi jok-jok di mobilku memang sudah bersarung Hello Kitty. Ya, ampun apa sih yang Bapak katakan pada mereka? Hehehe >.<
Akhirnya kami semua malah mengobrol random dan sepakat bahwa aku memang nggak perlu jok-jok itu. Sebagai gantinya kursi tua milik Bapak bisa dibungkus dengan motif Hello Kitty dengan harga yang jauuuuh lebih murah. Keputusan Bapak langsung disambut dengan anggukan mas dan mbak nya. Mereka berkata, "Iya, ide bagus, Pak. Selain lebih murah juga bisa bikin adik ini makin rajin belajar karena kursinya bagus." Langsung saja aku dan Bapak mati-matian menahan tawa. Karena jangankan sekolah, kuliah saja aku sudah lulus berabad-abad lalu, hahaha.
Cuma dengan Bapak bisa begini :p

Setelah mampir sana-sini, kami tiba juga di tempat yang dimaksud. Untuk pemilihan kado pernikahan Gina, aku serahkan pada Bapak. Terlalu banyak pengalih perhatian ---pernak-pernik lucu---. Lagipula Bapak pasti lebih mengerti urusan rumah tangga. Karena meskipun beberapa temanku sudah ada yang berkeluarga dan memiliki anak, aku sendiri masih enjoy menjadi anak-anak, hehehe *kidding*
Di tempat ini ternyata nggak menyediakan jasa pembungkusan kado, jadi aku dan Bapak ke toko buku. Wah, kebayang kan berapa banyak pengalih perhatiannya? Toko buku itu salah satu tempat favoritku, selalu betah untuk berlama-lama melihat-lihat buku sambil membayangkan suatu hari mempunyai perpustakaan pribadi sebesar Sea World, hehehe :p
Bapak menunggu kado selesai dibungkus, sementara aku seperti biasa langsung berpetualang. Banyak sekali buku-buku bagus. Salah satunya adalah buku Tuesday with Morrie dengan cover yang baru! Wah, kira-kira sudah berapa kali ya buku ini dicetak ulang, sampai-sampai covernya berganti-ganti... Hmm, semoga saja suatu hari buku-buku karyaku juga terbit dengan berbagai macam cover. Karena setelah belasan kali dicetak ulang, belum ada satu pun yang cover nya berubah, hehehe :D Lalu aku menemukan 2 buah novel karyaku yang dipajang di rak. Dengan malu-malu aku mengambilnya dan diam-diam memotretnya. Hihi, padahal kenapa aku harus malu, ya, kan yang tahu bahwa aku penulis novel-novel itu hanya aku sendiri :p Meskipun sudah cukup lama terbit, tapi rasanya tetap bangga dan terharu setiap kali melihat novel-novelku dipajang di toko buku. Novel "Waktu Aku sama Mika" dan "Karena Cinta Itu Sempurna" berada berdampingan di rak dengan label novel. Melihat jumlahnya dan dibandingkan dengan berapa banyak jumlah yang sebelumnya menginap di toko buku membuatku tersenyum. Thank God, novel-novelku diterima oleh pembaca di Indonesia dan sekitarnya :') Setelah yakin fotonya cukup jelas, aku langsung menghampiri Bapak yang masih menunggu kado untuk Gina dibungkus. "Pak, ada novel-novel aku, lho...", bisikku. Dan Bapak langsung menjawab dengan,
"Cepat pindahkan semuanya ke rak paling atas, supaya banyak yang lihat."
Hahaha, ada-ada saja! :D Rasa haruku ternyata bertambah, waktu kami akan keluar toko buku, ada buku keempatku, "Conversation for Preschoolers" yang dipajang di rak TK/Pra Sekolah. Tapi kali ini aku nggak bisa memegangnya lama-lama, karena di cover belakangnya ada fotoku. Kalau ada yang memergoki, pasti aku langsung ditertawakan, hahaha :D


Kado-kado :)

Hore... ada Karena Cinta Itu Sempurna & Waktu Aku sama Mika!

Buku keempatku, Conversation for Preschoolers :)


Waktu kami memutuskan pulang (kakiku rasanya super pegal), di lantai bawah ada panggung kecil dan beberapa stand jajanan tradisional. Bapak menawariku es lilin, langsung saja aku iyakan. Aku penggemar macam-macam es krim, dan sudah cukup lama aku nggak menemukan es lilin. Meskipun rasanya terlalu modern, tapi cukup mengobati kerinduanku terhadap makanan khas Bandung yang satu ini :) Dengan keadaan hati super senang, kelelahan dan tangan yang dilelehi es lilin, aku masuk ke dalam mobil dan menuju perjalanan pulang. Sulit diungkapkan dengan kata-kata bagaimana perasaanku. Yang pasti aku sangat bersyukur karena bisa menghabiskan waktu dengan Bapak. Aku sangat beruntung memilikinya yang juga bisa berperan sebagai seorang sahabat. He was my first date, and he always be my BEST date. Really thanking God for today. Senang rasanya bisa menjadi little girl abadi... :)


Menikmati es lilin

Rasa lelah kalah dengan hati yang senang :D



daddy's little girl,

Indi

_________________________________
Facebook: here | Twitter: here | Instagram: here | Contact person: 081322339469

Selasa, 27 Mei 2014

Cerita Seru dari Workshop "Dari Menulis Menjadi Buku" :)

Lovely banner :)


What I wore? Bow hair and dress: Toko Kecil Indi (my DIY) | Bag: Columbus | Socks: Hani&Robert's | Shoes: Gosh

Hi Bloggies! Yay, weekend ini terasa lebih panjang :D Well, hari senin nggak libur sih, tapi at least jadi punya waktu istirahat ekstra di hari selasa, kan? Hehehe. Gimana nih kabar teman-teman? Semoga semuanya sehat, ya. Gue sendiri sehat-sehat saja dengan proses adaptasi dengan si brace keren alias spinecor. Tadi sore juga habis antar Eris ke dokter hewan karena kurang enak badan dan dilanjutkan dengan merayakan ulang tahunnya yang ke 5 :D Tapi soal spinecor dan Eris akan gue ceritakan nanti, sekarang gue mau bercerita tentang pengalaman menjadi bintang tamu di workshop menulis.

Mungkin teman-teman sudah ada yang tahu bahwa tanggal 18 Mei lalu gue diundang ke workshop "Dari Menulis Menjadi Buku" di Celebrate Cafe Bandung. Workshop ini adalah event yang diselenggarakan oleh Buttermint. Meskipun ini adalah event pertama mereka tapi gue excited sekali karena gue selalu senang jika diminta berbagi tentang dunia kesukaan gue, yaitu dunia menulis :) Seperti biasa, waktu itu gue diantar Bapak. Kami sebenarnya sedang nggak terlalu fit karena baru saja pulang dari Jakarta (tampak jelas dari "mata panda" gue, lol), tapi ketika Bunda Zaski yang mengisi segmen pertama berkata bahwa seluruh pesertanya antusias, wajah lelah gue langsung bercahaya, hahahaha :D




Setelah menunggu selama sekitar 30 menit (gue berada di segmen 2, setelah makan siang) MC memanggil gue untuk berbicara di depan para peserta. Coba tebak siapa MC nya! Lagi-lagi Ray. Meskipun ini yang pertama untuk acara workshop tapi dia memang sering menjadi MC gue ketika meet and greet, hahaha. Romantis sekali, kan :p Rupanya Ray sudah membacakan profil gue untuk para peserta, jadi gue tinggal menambahkannya saja. Berbeda dengan meet and greet yang seluruh audience nya sudah mengenal gue, di acara workshop gue sama sekali nggak tahu dengan siapa gue berhadapan. Makanya senang sekali ketika tahu bahwa mereka ternyata sudah tahu dengan karya-karya gue :)




Gue mengenalkan diri sekilas lalu dilanjutkan dengan tanya jawab dengan Ray alias MC. Kebanyakan pertanyaan seputar proses pembuatan novel-novel plus sebuah buku edukatif gue. Gue menjawab semuanya dengan semangat karena meskipun pesertanya nggak banyak, tapi terlihat sekali bahwa mereka antusias. Bahkan ketika segmen tanya jawab dengan audience ada beberapa diantara mereka yang bertanya lebih dari 2 kali, lho! Hehehe :)




Asyiknya, suasananya santai dan tanya jawab lebih terasa seperti sesi sharing. Gue juga mengalami apa yang para peserta alami: writers block, bingung dengan segmen, dll. Tapi gue selalu percaya apapun yang dimulai dari hati dan dikerjakan sungguh-sungguh pasti akan ada jalan :) Gue berbagi tentang apa yang gue ketahui di dunia penerbitan buku. Misalnya tentang berapa jumlah minimal halaman, bagaimana cara mengirimnya dan berapa lama batas waktu jika kita ingin mengirimkan naskah yang sama pada penerbit lain. Gue jawab apa yang gue tahu, kalau nggak tahu ya gue bilang, nggak ngarang jawaban, hehehe :p 


Ada bertanya bagaimana sebuah karya bisa dihargai. Gue menjawab bahwa karya yang dihargai adalah karya yang santun. Kalau isinya menghina atau malah plagiat, ya wajar kalau nggak disukai. Dan menurut gue yang terpenting saat menulis kita menghargai dulu karya sendiri, dalam artian nggak "asal-asalan", karena seriously, orang yang membaca bisa merasakan lho kalau penulisnya terburu-buru atau asal bikin karena dikejar deadline, hehehe.

Pertanyaan demi pertanyaan terus mengalir sampai tanpa terasa waktu sudah habis. Gue dan peserta dipersilakan untuk snacking sebelum sesi penutup. Meski judulnya snack time tapi ada juga beberapa peserta yang menghampiri gue untuk melanjutkan tanya jawab. Benar-benar seru :D Setelah itu seluruh peserta dan pendukung acara dipanggil untuk berfoto bersama lalu ditutup dengan penyerahan sertifikat. Senang rasanya melihat wajah-wajah gembira mereka. Gue harap semuanya pulang dengan hal-hal baru yang positif, termasuk gue yang mendapatkan teman-teman baru :)





Gue senang dan bersyukur sekali bisa terlibat di acara seperti ini karena selain bermanfaat juga super fun. Terima kasih kepada Buttermint yang sudah mengundang gue, semoga akan ada lagi event-event keren seperti ini ya! ;)

Video ketika menjawab salah satu pertanyaan peserta :)



Jika teman-teman ingin menikmati karya-karya gue, berikut list nya:
- Waktu Aku sama Mika (novel): dapatkan di Gramedia, Togamas dan berbagai toko buku online
- Karena Cinta itu Sempurna (novel): dapatkan di Gramedia, Togamas dan berbagai toko buku online
- Guruku Berbulu dan Berekor (novel, dengan royalti yang disumbangkan): dapatkan di Gramedia, Togamas dan berbagai toko buku online
- Conversation for Preschoolers (buku edukatif): dapatkan di Gramedia, Social Agency, Gunung Agung dan Tisera. Atau SMS/whatsapp ke 085643521823
- MIKA (film dengan sutradara Lasja Susatyo, dibintangi Vino Bastian dan Velove Vexia): dapatkan di Disc Tarra, Gramedia, Carrefour dan berbagai toko CD. Say NO bajakan, please! :)

salam,

Indi

Rabu, 29 Januari 2014

My Newest Book: "Conversation for Preschoolers" :D


Hi Bloggies! Apa kabar? Semoga semuanya dalam keadaan baik, ya. Dan untuk yang kebanjiran semoga diberikan kesabaran dan kesehatan, amen :) Gue sendiri baik-baik saja. Well, sebenarnya sedang izin nggak bekerja sih karena kurang enak badan, tapi karena buku keempat gue akhirnya terbit, kabar gue menjadi baik, hihihi :D 

Seperti yang pernah gue ceritakan (dan ditulis juga di kolom 'Tentang Indi', di sebelah kiri tampilan blog ini), buku keempat gue akan terbit di tahun ini. Kalau sebelumnya gue menulis 3 buah novel (Waktu Aku sama Mika, Karena Cinta itu Sempurna dan Guruku Berbulu dan Berekor), kali ini gue menulis buku yang sifatnya edukatif dan ditujukan untuk anak-anak dengan judul "Conversation for Preschoolers".

Waktu penerbit Idea World Kidz menawari gue untuk menulis buku ini, gue sangat exited sekali. Karena selain ini adalah sesuatu yang baru, gue juga sangat menyukai dengan dunia anak-anak. Proses pembuatan buku ini juga berjalan dengan lancar dan menyenangkan, jadi gue senang sekali di bulan Januari ini akhirnya terbit :)



Meski buku ini bersifat edukatif, bukan berarti isinya nggak fun, lho."Conversation for Preschooler" ini adalah buku latihan percakapan Bahasa Inggris untuk anak prasekolah yang dilengkapi dengan contoh-contoh percakapan dasar di berbagai situasi, seperti di rumah dan di sekolah. Semuanya itu diberikan lewat tokoh Juni dan sahabatnya Dominika, juga keluarganya yang sangat menyenangkan. Buku ini juga dilengkapi dengan cerita dua bahasa yang menceritakan tentang hari pertama di taman kanak-kanak. Dan serunya, bukunya full color dengan ilustrasi yang lucu, lho. Juga jangan lewatkan bonus mewanai tokoh Juni di halaman terakhir :)

Gue sudah memberikan buku ini kepada keponakan yang berusia 4 tahun. Meski ia belum pernah belajar bahasa Inggris sebelumnya, tapi yay reaksinya sangat positif! Apalagi dengan lembar 'Tips untuk Orang tua' yang menurut neneknya sangat mudah untuk diikuti (yup, keponakan gue itu sangat dekat dengan neneknya, hehehe).








Jadi tunggu apalagi, teman-teman, segera dapatnya buku 
"Conversation for Preschoolers" 
untuk adik atau keponakan kalian di Gramedia, Social Agency dan Tisera seluruh Indonesia atau dengan memesannya melalui nomor 085643521823 dan email ideaworldkidz@yahoo.com (khusus pemesanan lewat SMS/whatsapp/email, ada harga khusus *wink*).



salam,

Indi


______________________________________________________
Facebook: here | Twitter: here | Contact person: 081322339469