Sabtu, 15 Juni 2019

Ulang Tahun yang "Kejepit".

Gimana sih rasanya punya hari lahir yang selalu "kejepit"? Aku tahu rasanya! Waktu lahir aku lebih cepat dari tanggal perkiraan dokter. Alhasil aku lahir di malam Lebaran, waktu Ibu mau beli baju baru. Malah waktu mau mendarat di dunia pun aku literally kejepit, alias terlilit tali pusat, hahaha. 
Setelah dewasa aku jadi terbiasa kalau ulang tahunku jatuh di bulan puasa atau Lebaran (dan somehow libur nasional lain). Nggak selalu, of course karena kalender masehi dan hijriah nggak selalu match. Tapi cukup sering sampai aku jadi semakin ahli bikin bukber atau makan-makan lain dalam rangka perayaan ulang tahun :p

Punya hari ulang tahun di saat orang-orang sibuk dengan keluarga masing-masing, termasuk bersiap mudik memang cenderung membuat hari jadiku terlupakan. Biasanya teman-teman hanya mengucapkan selamat lewat chat dan hanya 1 atau 2 orang yang benar-benar bisa hadir. Kalau mau agak banyakan ya itu dia, aku pakai modus ngajak makan-makan, hahaha. TBH, aku nggak pernah anggap perayaan ultah sebagai sesuatu yang wajib. Yang terpenting sih hanya bisa berkumpul dengan keluarga, ---atau istilah kami mengenang betapa bersyukurnya atas kelahiran anggota keluarga baru (aku)

Tahun ini ulang tahunku kejepit lagi. Kalau 3 tahun kemarin berturut-turut di bulan puasa, tahun ini pas banget di libur Lebaran yang terjepit! Tanggal 8 Juni, tepat di saat orang-orang bersiap untuk kembali ke kampung halaman masing-masing dan anak-anak sekolah (at least di daerahku) sudah mau kembali ke sekolah. Rencanaku tadinya ingin tiup lilin saja di rumah bersama keluarga, suami plus 1 atau 2 teman dekatku. Tapi setelah dipikir-pikir kok mustahil ya karena mereka kan masih belum di Bandung, hahaha. Shane, alias sang suami memberi ide untuk staycation saja, sekalian mengabiskan waktu berdua karena pas Lebaran rumah ramai terus, lol. Aku setuju, karena setelah dipikir mungkin 'tradisi' ulang tahunku harus sedikit berubah karena sudah punya suami. Jadi aku menghargai ide-ide dia, nggak selalu tentang aku :) By the way, rupanya Shane ini sudah ada rencana buat memberi surprise liburan jauh sebelum hari ulang tahunku. Tapi karena aku sudah harus masuk kerja di hari senin, rencana untuk stay di luar Bandung jadi batal. Katanya nanti saja menunggu break sekolah di akhir Juni.

Sehari sebelum hari H di rumah sudah terasa vibes ulang tahunku. Maksudnya Ibu dan Bapak mulai bertanya apa kado yang aku mau, hahaha, bocah banget ya. Tapi ini memang kebiasaan dan buat seru-seruan saja. Aku nggak pernah meminta apa-apa, kok :) Sebalnya, Shane nampak lurus-lurus saja. Nggak ikutan heboh membicarakan ulang tahunku. Dia malah sibuk dengan laptopnya, mencoba booking hotel di sana dan sini karena sedang peak season (resiko ultah kejepit, hahaha). Ada beberapa hotel yang jadi kandidat, tapi sayang yang aku taksir tenyata sudah fully booked. Malamnya Shane bilang mau ke mini market buat beli obat sakit kepala. Pulangnya dia langsung masuk dapur dan lama banget nggak nongol-nongol. Eh, rupanya dia beli bahan-bahan cake dan dia baking cake ulang tahun buatku! Hahaha, nggak jadi sebal deh. Aku malah terharu... :') Meski nggak bisa-bisa amat urusan dapur tapi dia tetap berusaha dan hasilnya enak. Nggak ada foto yang proper di moment tiup lilin karena aku dan Shane sudah berpiyama, tapi kenangan ini sudah pasti nggak akan aku lupakan :)


Berpose dengan kue ulang tahun yang Shane buat. Kejutan! :D

Kado dari Ibu dan Bapak. Isinya ada dua karena ultahku dan Shane hanya selisih 10 hari :)

Pagi-pagi sebelum kami berangkat untuk staycation ternyata ada insiden kecil. Eris, anjing kami telinganya infeksi sampai mengeluarkan nanah. Cepat-cepat aku dan Shane bawa dia ke dokter hewan terdekat. Bersyukur sekali kliniknya sudah buka, karena di hari yang kejepit ini kebanyakan dokter hewan masih tutup. Menurut dokter luka Eris akibat dari keteledoran groomer yang memandikannya menggunakan sampo terlalu keras, dan kurang bersih saat membilasnya. Karena lukanya cukup besar, aku jadi ketar-ketir dan hampir membatalkan rencana menginap. Tapi dokter menenangkan, katanya luka seperti ini sangat cureable meski perlu waktu cukup lama, dan kalau ada apa-apa Eris bisa dirawat inapkan. Akhirnya setelah aku ceramah panjang lebar pada Ibu-Bapak tentang bagaimana cara merawat luka Eris, berangkatlah aku dan Shane dengan hati yang lebih tenang. 

Oh iya aku lupa bilang. Kami staycation di hotel Prama Grand Preanger Bandung, nggak jauh-jauh dari rumah, hahaha. Meski begitu, ketika tiba di hotel aku langsung merasakan suasana yang berbeda. Lebih relax dan happy, ---pokoknya vibes birthday girl nya terasa, lol. Kamar yang Shane booking adalah tipe Naripan suite. Ruangannya cukup luas, lengkap dengan 2 buah unit TV dan bathup. Cocok banget buatku yang hobinya nggak jauh-jauh dari nonton film horor dan berendam lama-lama. Tumben banget, biasanya kalau menginap di hotel begitu tiba kami langsung selonjoran, tapi kali ini kami langsung main ukulele, haha. Idenya Shane buat bawa 2 ukulele (biasanya satu) supaya kami bisa jamming. Pas banget karena aku punya lagu baru yang belum ada video clipnya, judulnya "Love Tofu", jadi kami juga bisa shooting di sini. Puas bermain ukulele kami mulai lapar. Setelah melihat-lihat menu restoran hotel ternyata nggak ada yang cocok bagi kami yang vegan. Untung saja lokasi hotel nggak terlalu jauh dari Jl. Braga, jadi kami bisa mencari makan di sana. Sebenarnya kalau saja nggak hujan kami bisa jalan kaki, dan waktu tempuhnya lebih cepat daripada menggunakan mobil. Tapi mau bagaimana lagi, hujannya nggak nyantai lengkap dengan angin kencang yang siap menerbangkan rokku.


Lagu baru ciptaanku (Shane bermain gitar di sini, dan aku bermain ukulele). Love Tofu.


Pojok kamar hotel yang dekat jendela. Ada TV, sofa dan kursi  untuk bersantai.

Bisa makan-makan sambil nonton TV di sini.

Di area tempat tidurnya ada TV lagi, jadi bisa nonton sambil rebahan :p

Onci bonekaku sudah istirahat duluan :p Eh iya, ini salah satu hotel yang menyediakan guling, lho.

Cuma bisa foto berdua kalau pakai timer :D

Batik ultah kami dari Shane. Bukan dari koleksi yang sama tapi match ya :D

Kami parkir di mall Braga City Walk, setelah itu menyebrang ke restoran Braga Permai karena di sana nggak ada spot parkir. Kehujanan sedikit karena payung kami terlalu kecil, tapi nggak apa-apa sih kami belum mandi ini :p Restoran ini selalu jadi favorit, menunya akrab di lidah dan suasananya nyaman. Bahkan waktu ibu mertuaku datang ke Indonesia, kami juga makan di sini. Menu favoritku adalah pizza sayur dan lumpia goreng. Sayangnya lumpianya habis, jadi diganti dengan pisang goreng. Pas kan hujan-hujan makan pisang goreng sambil minum teh hangat, hahaha. Shane juga tampak menikmati makanannya, dan itu membuat aku tambah happy. Meskipun ini ulang tahunku, tapi aku nggak mau happy-happy sendiri saja. The more the merrier, ---makin ramai makin seru. Dan rupanya dua keponakanku ingin membuat suasana makin seru juga. Iparku kirim pesan, katanya dia, suami dan anak-anak sudah menunggu di lobby untuk memberi kado. Tuh, kan ramai betulan! :D Jadilah sisa pisang goreng kami bungkus dan kami bergegas ke hotel karena nggak mau mereka menunggu terlalu lama.

Benar saja begitu kami tiba di hotel, Ali, keponakanku yang usianya 3 tahun langsung menyambut sambil bilang, "Happy birthday". Suasana kamar yang tadinya sunyi langsung ramai dengan kehadiran mereka. Apalagi para bayi ini ingin berendam di bathup. Banjir kemana-mana. Tapi karena mereka senang, aku juga senang (---cuma nggak senang bagian mengepel lantainya saja sih, hahaha). Lucunya, Ali pikir kamar hotel ini apartemen baruku dan Shane. Dia menolak pulang dan ingin menginap. Setelah dibujuk untuk datang lagi besok pagi, akhirnya dia menurut. Waktu quality time berdua pun akhirnya datang juga, hahaha. Kami berencana untuk menonton film horror. Tapi sebelumnya aku mandi dan makan malam dulu. Nggak ke mana-mana, kami memesan dari kamar hotel. Sayang menu yang kami mau nggak ada, jadi terpaksa diganti dengan nasi goreng yang rasanya hambar dan kurang sepadan dengan harga. Sempat bingung juga film apa yang akan kami tonton. Aku merasa TV yang di depan tempat tidur jaraknya terlalu jauh (maklum, mataku minus hampir 6, lol), sedangkan kalau menonton dari sofa rasanya kurang nyantai. Akhirnya kami memilih "The House with a Clock in its Walls" dan menontonnya dari laptop di tempat tidur! Kurang berasa gregetnya sih, tapi yang penting santai dan suaranya maksimal karena... guess what... Shane memutuskan untuk membawa speakers dari rumah, hahaha.

Kekenyangan di Braga Permai.

The babies yang merecoki kami dan kadonya, hahahaha.

Kami baru menonton setengah jalan tapi kelopak mata sudah semakin berat. Jadi kami putuskan untuk tidur dan melanjutkannya di pagi hari. Nggak tahu gimana dengan Shane, tapi aku tidur nyenyak sekali. Sampai alarm berbunyi pun aku masih setengah tidur, hahaha. Meski mengantuk aku paksakan untuk bangun, mandi cepat (semi mandi, nggak keramas, lol) dan berganti pakaian karena sarapan hanya disediakan sampai jam 10 pagi saja. Untuk vegan kaya kami, menu yang disediakan sangat terbatas. Tapi yang penting perut kenyang saja, deh, banyakin karbo :p Shane makan bubur kacang, kentang goreng, bala-bala dan sayur nangka. Aku juga sama, hanya minus bubur kacang dan diganti kwetiau beranjau daging sapi. Supaya nggak mubazir aku coba pilih-pilih sebelum dipindahkan ke piring. Kan meski nggak makan daging bukan berarti boleh buang-buang daging, dong ;) Sampai kamar hotel kami hanya ngopi-ngopi saja lalu melanjutkan nonton film semalam, sisanya cuma selonjoran karena barang-barang sudah masuk ke dalam tas semua supaya waktu check out nggak ribet. 

Bersantai di dekat kolam renang sehabis sarapan.

Ini kursi konsepnya gimana, mau nyandar susah xD Oya, batik ini juga kembaran dengan Shane tapi gak ada fotonya. Kalau mau lihat bisa nonton vlog kami. Shane lho yang milih :p


Link video vlog ulang tahun. Kalau bosan lihat mukaku di sini, di vlog banyak muka Shane tuh, hahaha.


Akhirnya selesai juga waktu staycation kami. Singkat, tapi lebih dari cukup untuk membuatku happy sehappy-happynya :) Ini ulang tahun yang sangat istimewa karena untuk pertama kalinya kami rayakan sebagai pasangan suami-istri. Rasanya seperti kemarin padahal sudah 2 tahun yang lalu, aku dan Shane baru saling kenal di internet dan membuat lagu bersama bertepatan dengan hari ulang tahunku waktu itu. Pertemanan jarak jauh, Amerika-Indonesia, dan siapa yang tahu kami sekarang hidup di satu negara dan menikah. Di moment ini juga aku rasanya jadi lebih mengenal karakter Shane. Inisiatifnya untuk membuat kue ulang tahun sendiri really touched my heart... Ternyata deep inside dia laki-laki yang manis despite dari luar terlihat cuek. Nggak pernah sebelumnya aku merasa seperti ini. I'm blessed. Aku berdoa semoga masih banyak ulang tahun-ulang tahun berikutnya yang aku habiskan bersamanya, amin :)


birthday girl,

Indi


-----------------------------------------------------------------------
Facebook: here | Twitter: here | Instagram: here | YouTube: here | Contact: namaku_indikecil@yahoo.com