Tampilkan postingan dengan label motivator. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label motivator. Tampilkan semua postingan

Minggu, 25 Desember 2011

Menjadi Pembicara di Event Student Care dan Super Sweet Christmas Eve Dinner :))

Ho ho ho! Merry Christmas, everybody! :D
Nggak terasa ya sudah dipenghujung tahun, tinggal beberapa hari lagi tahun berganti dan tinggal beberapa bulan lagi aku berulang tahun (ah, nggak penting, lol). So, how's your Christmas and holiday, guys? Fun? Mine was super fun and unforgettable. Soalnya di malam natal (24 Desember 2011) aku diundang oleh Student Care untuk jadi narasumber/pembicara di event yang bertema 'Student Movement'. Mungkin beberapa dari kalian belum pernah mendengar apa itu Student Care. Termasuk aku sih pada awalnya... Tapi setelah diberitahu tentang visi dan misinya aku langsung sangat sangat-sangat tertarik. Jadi ini adalah organisasi non profit yang bergerak di kegiatan sosial untuk membantu anak-anak yatim, dhuafa dan berkebutuhan khusus. Tujuannya agar meningkatkan kepedulian pelajar terhadap sesama. Keren, kan? :)

Acaranya dimulai sejak pagi, tapi aku sendiri dijadwalkan jam 1 siang bersama 2 narasumber lainnya. Ada Bonang dari Rumah Cemara dan ada Sinta seorang perempuan yang mengajarkan aksara Sunda pada para pelajar. Sayangnya Sinta nggak bisa datang, jadi tinggal aku dan Bonang. Meski begitu aku senang sekali, pasalnya Bonang adalah temanku  sejak zaman berjayanya Friendster! Hahahaha, yes, he was my virtual friend :)
Acaranya berjalan lancar, aku nggak merasa bosan sama sekali. Paling yang sedikit mengganggu karena kemunduran jam yang nggak diberitahukan terlebih dahulu. Sekitar 40 menit aku harus menunggu sebelum akhirnya naik ke stage. Tapi sisanya semua baik-baik saja. Penontonnya antusias dan komunikatif, juga para krunya sangat ramah.

Karena acaranya mengenai berbagi, jadi aku dan Bonang membagikan cerita tentang perjalanan hidup kami. Terutama dari mulai remaja hingga sekarang. Ceritaku dimulai ketika berusia 13 tahun, mendapat vonis scoliosis, harus memakai brace, kecewa hingga akhirnya bangkit. Sedangkan Bonang, he's so inspiring. Dia dulu seorang pemakai narkoba ketika remaja dan sudah melakukan hubungan seks bebas sejak dia masih SMA. Tapi sekarang dia memiliki keluarga kecil bahagia, meskipun dirinya positif HIV.
Sesi berbagi ini terasa santai dan akrab. Mungkin karena aku dan Bonang sudah kenal sebelumnya, jadi kami terkadang saling mengganggu dan menyela saat salah satu dari kami bercerita. Tapi yang paling sering jadi korban sudah pasti aku. Karena meskipun gue senang bergurau, tapi sedikit pemalu, hehehe (eh, aku serius lho!). Setiap kali aku bercerita tentang novel, Bonang pasti menggangu dengan berkata, "Novelnya bagus lho. Saya saja bacanya sampai nangis. Nge-fans lah sama Indi".
Apakah itu betul? Of course nop, dia memang senang membuat aku nggak konsentrasi, hahaha.

Setelah itu acara ditutup dengan sesi tanya jawab. Luar biasa, meski jumlah audience nggak sampai memenuhi satu gedung, tapi mereka antusias sekali. Pertanyaan yang diajukan juga cerdas-cerdas. Favoritku adalah ketika ada yang bertanya tentang bagaimana caranya menyakinkan sekitar jika mereka nggak percaya dengan kemampuan diri kita. Waktu mendengar pertanyaan ini rasanya aku seperti flashback ke masa lalu, soalnya dulu nggak ada yang 'percaya' bahwa aku bisa menulis. Nilai bahasa Indonesiaku pun jarang bagus, apalagi tulisan tanganku nggak rapi. Tapi aku tetap menulis karena itu hal yang aku sukai, dan terus belajar meskipun orang bilang aku nggak berbakat. Aku rasa cara menghargai diri sendiri yang baik adalah dengan nggak meng-underestimate kemampuan diri. Yakin lah bisa, berusaha sebaiknya dan biarkan Tuhan kerjakan sisanya :) Aku harap gadis yang mengajukan pertanyaan itu nggak berhenti melakukan apapun cita-citanya dan mendengarkan dirinya terlebih dahulu sebelum orang lain :)

Aku dan Bonang langsung pamit setelah sesi tanya jawab meskipun acara sebenarnya berlangsung sampai sore. Sekali lagi, aku benar-benar suka dengan acara ini dan berharap banyak remaja-remaja lain yang mengadakan event serupa. Penting agar mereka tahu bahwa mereka nggak sendirian dan mengerti bahwa nggak semua remaja itu harus sama. Ada yang berasal dari keluarga utuh maupun tinggal di panti asuhan. Ada yang berasal dari keluarga berkecukupan dan apa pula yang nggak. Bahkan ada juga beberapa dari mereka yang berkebutuhan khusus (sepertiku). Tapi itu nggak masalah, karena setiap remaja tetap remaja. Tetap punya kebebasan untuk memlilih apa yang mereka sukai untuk ditekuni dan bertanggung jawab dengan pilihannya itu. Remaja selalu menjadi masa yang paling indah asalkan nggak disia-siakan :)
(Well, apa aku terdengar tua? Hahahaha).


Suasana acara :)






Suasananya akrab dan penuh tawa :D


The audiences :)


Berfoto di depan Gedung Indonesia Menggugat


Selesai acara, aku langsung dinner dengan Ray yang terjebak macet jadi nggak sempat melihatku di event Student Care :(( Meski begitu moodku tetap baik karena dapat 'sogokan' pancake yang sangat sangat yummy, hihihi. It was a nice, warm and sweet Christmas eve dinner. Apalagi di Mr. Pancake ada perapian (palsu) yang bikin suasana makin mirip dengan Christmas di musim dingin. Kami dinner sampai jam 8 malam, tapi baru tiba di rumah hampir jam setengah 10 malam! Macet di mana-mana, apalagi kami harus mengantri bersama 20 orang lainnya untuk mendapatkan taksi. Tapi seperti Ray bilang, it's Christmas eve, jadi nggak ada salahnya dinikmati saja karena semua orang memang seharusnya bergembira :D

So, merry Christmas my friends. Wishing you have a sparkling and blessed Christmas! Ho ho ho! :D


Our Christmas eve dinner: Potato wedges and blueberry pancake :)


Dekorasi di Mr. Pancake bikin suasana jadi hangat.




Silly self portrait, hihihi...




Harusnya minum hot chocolate ya, bukan coke, hahaha :D


OOTD: Hairband: Toko Kecil Indi  | Coat-dress: Toko Kecil Indi | Shoes: Gift











cookies and milk,
Indi

----------------------------------------------------------------
Contact Me? HERE. Sponsorship? HERE.