Tampilkan postingan dengan label Event Jakarta. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Event Jakarta. Tampilkan semua postingan

Rabu, 05 Oktober 2016

Halloween Party and Pocky Deco: Waktu Halloween Datang Lebih Awal! Yay! :D

Haiiiii bloggies! O, my God! Ini jam setengah 4 pagi dan aku terbangun dari mimpi yang super absurd! Hahaha. Setelah celingak-celinguk bingung mau ngapain, aku putuskan saja untuk menulis di sini. No, ---nggak kok, bukan, aku nggak akan menulis tentang mimpi barusan yang absurd, lol. Tapi aku akan bercerita tentang event fun yang kuhadiri 3 September 2016 yang lalu. Mungkin akan membantuku melupakan mimpi yang cocoknya jadi naskah komedi Scary Movie terbaru (---eh, tapi boleh juga tuh asal aku diperankan sama Anna Faris, hahaha).

Aku selalu mengecek email secara berkala dan sebisa mungkin segera membalasnya. Maklumlah aku mengurus segala macam pekerjaan dari sana, dan email juga jadi salah satu saranaku berkomunikasi dengan Indi's Friends, ---sebutan untuk pembaca novel dan penikmat filmku. Seringnya aku melakukannya dari handphone karena lebih praktis. Tapi handphone juga ada kekurangannya, terkadang ada email yang nggak muncul di notifikasi meskipun nggak masuk ke list spam atau bulk. Nah, ini juga yang terjadi padaku di akhir bulan lalu. Waktu membuka email via PC, aku kaget karena ada email dari Pocky Indonesia

Aku memang sudah lama menjadi fans nya Pocky dan pernah memenangkan kontes fotonya di twitter. Tapi rasanya aku nggak sedang mengikuti kontes lagi, jadi agak bingung juga mendapat email dari mereka. Waktu dibuka rupanya berisi undangan untuk mengikuti Pocky Halloween Party! Surprise sekali, ---dan lebih surprise lagi waktu tahu kalau rupanya mereka sudah mencoba menghubungiku via Indi's Official. Hmm, kenapa nggak disampaikan ke aku, ya?... Ah, sudahlah, yang penting akhirnya undangannya sampai ke tanganku meskipun mepet banget. Saking mepetnya aku sampai nggak yakin akan datang. Apalagi ada dress code nya juga; hitam dan orange. Padahal biasanya aku selalu excited dengan Halloween, tapi karena ini super early (---biasanya at least paling cepat akhir September aku baru menyiapkan kostum), aku jadi bingung harus pakai apa, huhuhu.

Syukurlah di detik-detik terakhir, ---(atau bahasa non lebay-nya 2 hari sebelumnya, lol) Ibu datang dengan ide untuk kostumku. Kami punya kain stripes hitam-putih yang sudah lumayan lama disimpan dan kalau dijahit sepertinya akan mirip dengan kostumnya Beetlejuice, hehehe. Supaya bisa dipakai sehari-hari kami membuatnya dengan model sailor, bukan suit seperti originalnya. Tapi kami nggak meninggalkan dasi hitam ala Beetlejuice, bedanya punyaku modelnya kupu-kupu :) Aku cukup puas dengan hasilnya, meskipun kostumnya nggak "seakurat" tahun-tahun sebelumnya, tapi cukup miriplah, hehehe.



Halloween party ini diadakan oleh Pocky yang bekerjasama dengan Cosmopolitan Indonesia (yay, akhirnya dapat juga acara yang segmennya bukan teenagers, lol). Katanya sih Cosmpolitan memilih beberapa pembacanya yang tergabung dengan "Cosmo Club" untuk mengikuti acara ini. Aku sih belum tahu banyak soal majalah ini, soalnya jujur, ---ehm, aku masih membaca majalah remaja, hahaha. Tapi mungkin aku akan membaca edisi bulan Oktober karena dari web nya sepertinya menarik ;) 
Seperti biasa, karena dipisahkan oleh jarak (hiks), aku dengan diantar Bapak harus pergi pagi-pagi sekali dari Bandung menuju Jakarta. Acaranya dimulai pukul 12 siang di Kaffeine, the Foundry 8 SCBD. Tempatnya masih asing bagi kami jadi mudah-mudahan nggak datang terlambat karena harus putar-putar dulu, hehehe.


Kerennya, perjalanan ternyata super lancar. Kami bahkan sempat berhenti beberapa kali untuk sekedar peregangan (---travelling with severe scoliosis, hehe) dan minum kopi. Padahal biasanya siang sedikit saja Jakarta sudah macet. Baru setelah keluar tol kami agak kebingungan karena mendengar nama SCBD saja belum pernah. Berbekal google map dan GPS kami mencari lokasinya, tapi sayang antara GPS dan kenyataan suka nggak singkron! Mobil sudah jalan ke mana, eh lokasi yang tertulis sudah terlewat beberapa meter, hahaha. Untung saja aku ingat temanku, Habibie Afsyah (---harus ditulis nama lengkapnya, hehehe) yang tinggal nggak begitu jauh dari SCBD. Ternyata dia lebih akurat dan cepat daripada GPS! Dengan tuntunannya kurang dari 10 menit kami sudah tiba di lokasi. Hore! :D Thank you, ya Bie. Sebagai ucapan terima kasih tadinya aku mau kasih 1 truck Pocky, tapi nggak jadi soalnya kan katanya nggak mau ditengokin :p

Di Kaffeine suasana sudah cukup ramai dengan dekor yang Halloween-ish, lengkap dengan Jack O'lantern nya :D Awalnya aku bingung mau duduk dimana dan dengan siapa, soalnya nggak mengenal seorangpun, huhuhu. Yang lain sih sepertinya datang dengan satu atau dua orang temannya karena sama-sama dari Cosmo Club. Untung saja moment canggungnya hanya berlangsung beberapa menit karena aku menemukan 1 girls group dan kami langsung mengobrol seru :) Meskipun di undangannya tertulis jam 11 pagi, tapi sampai jam 1 siang acara belum juga dimulai. Molornya lumayan lama :( Untung saja suasananya super akrab dan kami menikmati lunch dulu. Karena aku nggak makan daging dan menu yang disediakan kebanyakan bebek dan ayam, aku pun makan salad dan BANYAAAAK sekali Pocky untuk makan siang, hahaha. Begini nih asyiknya event Pocky, pasti produk Glico everywhere. Sampai-sampai sebelum acara dimulai aku sudah menghabiskan 1 gelas Pocky yang disediakan untuk berdua. *Maaf :p



Nggak lama setelah kami selesai makan, acara dimulai dengan sambutan dari MC lalu perwakilan dari Pocky dan Cosmopolitan. Mereka menjelaskan apa saja yang akan kami lakukan nanti. Meski aku bukan orang yang terampil di dapur (kecuali urusan microwave, lol) tapi aku excited waktu diberitahu akan mendekor camilan Halloween, ---atau istilahnya Pocky Deco. Aku pikir, well... at least bisa colek sana-sini dan memuaskan sweet tooth ku meskipun hasilnya hancur :p Eh, tapi aku nggak perlu takut hancur-hancur amat sih, soalnya sudah diundang chef untuk memberikan tutorialnya. Namanya Chef Nova yang super ramah dan helpful. Dia memberi tahu apa saja yang bisa kita lakukan dengan macaron, brownies dan cupcakes. Untuk dekornya sudah disediakan garnish, melted chocolate, sprinkles dan of course a lotsa lotsa lotsaaaa Pocky! Meski temanya Halloween tapi dekornya imut-imut, lho. Nggak seram sama sekali, dan yang pasti edible, hihihi.




Bisa ditebak, aku memang banyakan ngemilnya daripada ngedekornya. Sementara yang lain sudah membuat spider, makam dan lain-lain, aku masih stuck dengan Pocky Deco monsternya Dr. Frankenstein, hehehe. Hasilnya pun nggak bagus-bagus amat tapi lumayan miriplah :p *menghibur diri sendiri
Setelah selesai selesai mendekor diadakan mini contest. Jadi yang karyanya mendapat tepuk tangan paling meriah akan diberi hadiah. Aku mah sudah pasti kalah, tapi beruntungnya masih dapat hadiah dari kontes yang lain. Agak malu-maluin, sih aku dapat hadiah mini pouch lucu karena membawa uang paling sedikit di dompet, hahahaha :'D Dan itu bukan hadiah satu-satunya yang kuterima, aku juga mendapatkan movie card sebagai undangan yang asalnya paling jauh. Ya ampun, "prestasi" ku kok aneh-aneh ya? :D



Acara ditutup dengan moment yang paling ditunggu-tunggu yaitu: memukul pinata! Yay! :D Terakhir kali aku mukul pinata berapa tahun lalu ya? Itu juga karena diundang bocah ke pesta ulang tahun, hehehe. Ternyata pinata pumpkin yang nampak menggemaskan itu bandel juga. Kami bergiliran memukulnya dan baru pecah waktu percobaan ke seratus kali (---lol, saking banyaknya dan aku lupa). Berbagai macam sweets pun segera berhamburan! Aku dapat banyak, lho, hampir 100 permen yang aku tampung di dalam topi kertas. Tapi ada juga yang dapat lebih banyak karena ditampung di rok! Hahaha, OMG, cerdas banget :D Yang berhasil mengumpulkan permen terbanyak juga mendapatkan hadiah. Pokoknya Pocky generous banget deh bagi-bagi hadiah terus. Malah saking baiknya Pocky, Pejoy, permen yang tersisa dan dekornya boleh dibawa pulang. Aku sama Dara, ---teman baru, sampai bawa sedotan dan sisa-sisa Pocky di dalam gelas saking "nggak tahu malunya", hahaha :p



Aku langsung pulang setelah acara selesai karena Bapak sudah menjemput (---entahlah beliau habis jalan-jalan ke mana, hehehe). Senang sekali bisa mengikuti Halloween party yang super early ini. Selain belajar mendekor (gagal tapi, huahahaha) aku juga mendapatkan pengalaman dan banyak teman baru. Mereka sih janji kalau bikin acara di Bandung akan menghubungiku. Mudah-mudahan saja betul ya karena aku akan dengan senang hati terlibat dengan acara yang bisa memuaskan sweet tooth ku :p Okay, thank you so much Pocky dan Cosmopolitan! Ditunggu acara selanjutnya, ya! :)



Update: Ternyata ada artikel tentang event Halloween ini di website Cosmopolitan :)




yang selalu happy kalau halloween,

Indi

____________________________________

Facebook: here | Twitter: here | Instagram: here | YouTube: here | Contact: namaku_indikecil@yahoo.com


Kamis, 04 Agustus 2016

Cerita Launching "Indi Sugar's Sweets" di Bazaar Pesona Ramadhan :)


O my God... O my God... dari mana saja aku? *pura-pura amnesia, hehehe* Tahu-tahu saja sudah masuk bulan Agustus sekarang. Selamat memasuki bulan baru ya, teman-teman. Semoga bulan ini lebih baik dari sebelumnya. Amen... :)
Hmm, sebenarnya aku nggak ke mana-mana, sih. Tapi aku punya penyakit "anak kecil", ---terlalu excited mau cerita banyak hal yang dialami tapi malah bingung mau yang mana dulu. Persis kaya anak kecil disuruh milih mainan baru, hihihi. Untuk menulis yang sekarang saja aku sampai tutup semua tab di komputer, mencoba nggak melihat foto-foto pengalamanku sebulan ke belakang karena bisa-bisa ganti tema di tengah tulisan :p Tulisan itu memang lebih tricky daripada foto, sih. Kalau foto bisa langsung upload sesegera mungkin karena paling keren aku cuma crop sama resize saja, sedangkan tulisan prosesnya lebih panjang, ---terkadang harus membangun mood. Tapi repotnya kalau kaya aku, mood baru mulai on, eh sudah pengen cerita hal lain. Ah, sudah cukup dengan blabbingnya, sekarang aku mau mulai cerita :D

Seperti yang pernah diceritakan di sini, 2 bulan lalu aku meluncurkan sebuah label sweets alias camilan yang bernama "Indi Sugar's Sweets". Sebenarnya ini nggak pure ideku, tapi atas dukungan orangtua juga, khususnya Ibu. Kebetulan beliau dan dua orang temannya (---yang sudah aku anggap sebagai tante) juga mempunyai usaha kue kering yang bernama Mawarsari, jadi produk mereka bisa meramaikan booth ku ketika launching. Sengaja aku mengambil waktu di bulan Juni karena sudah dekat dengan Lebaran, biasanya banyak yang mencari camilan untuk jamuan silaturahmi. Ya, sambil menyelam minum air lah ceritanya. Aku mau belajar jadi pengusaha, dan kalau ada untungnya bisa buat bekal liburan, hehehe. Bapak bilang sih jangan jadi beban. Yang penting aku have fun dan untuk menambah pengalaman. Makanya waktu ditawari untuk ikut bazar, aku langsung setuju. Sepertinya itu tempat yang tepat untuk launching "Indi's Sugar's Sweets".

Bazar yang aku dan Ibu ikuti, ---eh plus Bapak karena beliau ikut mengantar--- diadakan di Gedung Direktorat Pajak Jakarta Selatan dari tanggal 16-17 Juni 2016. Namanya "Semarak Bazaar Ramadhan" dan meskipun diadakan di lantai 2 tapi bazar ini terbuka untuk umum. Kami pergi dari Bandung waktu matahari belum terbit, kira-kira pukul 4 subuh karena loading barang hanya boleh dilakukan sampai sebelum pukul 9 pagi (buseeeeet). Aku sempat agak pengen menangis, soalnya belum tidur semalaman dan kondisi juga sedang nggak fit. Aku baru saja dapat "surat cinta" dari dokter, katanya aku kena hernia dan kista, jadi buat duduk di mobil berjam-jam rasanya.... (coba tebak, lol). Let alone soal scoliosis lah yang sudah pasti menambah kemeriahan suasana. Tapi mau gimana lagi, rencana ini sudah ada sebelum aku sakit dan semangatku juga sebenarnya lagi oke-oke nya. Untuk menyiasati agar aku nggak terlalu menderita (lol), cushion kesayangan pun sengaja ikut diboyong dan menemani sepanjang perjalanan. Thank God kami tiba tepat waktu dan bisa mendekor booth dulu sebelum pengunjung mulai berdatangan.



Karena sekalian launching, ---yang artinya pengunjung sama sekali belum tahu belum tahu tentang produkku, jadi kami berusaha supaya booth terlihat se-catchy mungkin. Sejak 1 minggu sebelumnya aku dan Ibu memikirkan tentang temanya. Akhirnya kami putuskan untuk memakai nuansa pink dan girly supaya cukup memakai benda-benda yang sudah aku punya. Untuk logonya pun aku yang desain, lho. Biar hemat yang penting meriah, hehehe. Oh iya, sebenarnya kami juga sudah mencetak backdrop. Tapi rupanya posisi booth kami pas di depan jendela, jadi nggak boleh ditempel apa-apa :( Untung saja banner kami warnanya cukup terang, jadi masih terlihat stand out di antara keramaian :p


Agak nervous karena ini adalah my very first bazaar. Waktu sudah menunjukan pukul 10 tapi suasananya masih sepi, hanya ada beberapa orang kantor saja yang berlalu-lalang. Bisa dimengerti sih karena selain di hari kerja, posisi kami yang di lantai 2 pun membuat pengunjung agak sulit untuk mencapainya. Eh, jangankan pengunjung sih, kami saja harus diantar security ke lokasi karena kurangnya petunjuk, hihihi. Syukurlah satu jam kemudian pengunjung mulai ramai, ---meski sebagian besar hanya melihat-lihat saja. Aku dan Ibu juga masih bingung dengan cara memperkenalkan produk kami karena masih malu-malu :p Akhirnya aku memberanikan diri untuk melangkah keluar dari booth dan mulai berseru, "Silakan mampir. Kami punya coklat, kue kering, permen. Mbak, Bu, Kakak, Pak..." Rupanya cara itu berhasil! Pengunjung mulai melirik booth kami dan kami pun mendapat pembeli pertama! Hore! :D


Jam-jam berikutnya terasa lebih mengalir dan cepat. Booth kami hampir selalu ada pembeli dan akhirnya jajaran toples "Indi Sugar's Sweets" yang dipajang di rak pun harus kuisi ulang. "Sedikit-sedikit tapi pasti," begitu kata Ibu waktu melihat sisa dagangan kami. Rasa sakitku pun jadi nggak terlalu terasa karena sibuk melayani dan beramah-tamah dengan pengunjung. Dan tahu apa best part nya? Kalau ada waktu luang aku bisa berkeliling dan mencicipi makanan yang dijual di sana. Favoritku adalah booth masakan Bali yang letaknya ada di sebrang sebelah kanan booth ku. Ya, ampun aku sampai nambah 2 kali saking enaknya :p Lucunya abang yang menjaga booth gantian berkunjung dan membeli 1 toples bola-bola cokelatku, hehehe, ya ampuuuun :D



Semakin sore kejutan pun berdatangan. Yang pertama kami dikunjungi oleh keluarga "lama" nya Eris, anjing kami. Mungkin masih ada yang ingat kalau 6 tahun yang lalu Eris diberikan oleh seorang Ibu baik hati untuk mengobati hatiku setelah ditinggal Veggie, anjingku yang mati karena epilepsi. Nah, beliau datang bersama anaknya ke boothku. Surprise sekali, selain memborong sweets dan kue kering, mereka juga membawa kado untuk Eris yang berulang tahun di bulan Mei lalu. Ya, ampun kalau nggak malu rasanya aku mau menangis :'D Dan kejutan kedua adalah aku kedatangan beberapa pembacaku. Katanya mereka tahu tentang bazar ini dari instagram dan memutuskan untuk datang. Waaa, jadi terharu, rasanya kaya meet and greet dadakan, hihihi.


Bazar selesai pukul 3 sore. Karena lokasinya di dalam kantor jadi cukup menguntungkan, kami nggak harus membawa barang-barang lagi karena ada security 24 jam. Dan itu sangat membantu karena tanpa beres-beres pun tenagaku sudah terkuras, hehehe. Sebisa mungkin aku berusaha agar "nggak semakin sakit" karena bazar masih 1 hari lagi. Supaya nggak "cape di jalan" kami putuskan untuk nggak pulang ke Bandung, tapi menginap di villa keluarga di Purwakarta. Rasanya lucu juga, menginap di villa tapi hampir nggak menikmati apa-apa. Hanya numpang mandi air hangat, exercise ringan dan tahu-tahu ketiduran. Paginya sudah wuzzz lagi ke Jakarta. Hihihi, nggak apa deh, buat pengalaman :D

Hari kedua rupanya benar-benar puncaknya. Jumlah pengunjung jauuuuh lebih banyak dari hari sebelumnya dan lebih antusias! Sampai-sampai aku susah pegang kamera untuk mengabadikan moment. Agak sayang juga, sih, tapi yang penting tetap terekam dalam hati (---apaan coba? Lol). Rupanya ada beberapa pembeli kemarin yang mengajak teman-temannya untuk mampir :) Kue-kue Ibu laris manis, produk Manies dan camilan Bandung yang juga ikut meramaikan jauh lebih laris dibanding hari sebelumnya. Begitu juga dengan produk "Indi Sugar's Sweets" yang kalaupun ada yang nggak jadi beli tapi tetap diambil fotonya karena packagingnya imut, hehehe *boleh dong bangga?*






Aku, Ibu dan Bapak sudah super lelah ketika bazar berakhir, tapi kami juga super senang. Pengalaman launching sekaligus bazar pertama ini sangat berharga untuk kami. Secara kasar Bapak menghitung kalau produk "Indi Sugar's Sweets" laku 70% yang artinya lebih baik dari yang diperkirakan (---dan sisanya terjual hanya beberapa hari setelah bazar). Mungkin setelah ini aku akan ikut bazar lagi, ---mungkin jika mendekati hari Natal atau tahun baru nanti ;) Aku nggak bohong, bekerja ditemani scoliosis, hernia dan kista memang nggak mudah. Kadang gue bahkan nggak bisa bedakan sakit yang sedang aku alami itu sumbernya dari mana, lol :p Tapi aku berhasil melewatinya, aku belajar, aku dapat pengalaman dan teman baru. It's awesome. Aku jadi nggak sabar untuk mencoba hal-hal baru lagi. Karena buatku nggak ada istilah "mumpung masih muda" atau "mumpung masih sehat". Usia berapa pun nggak ada kata terlambat untuk belajar. Dan (aku harap) dalam keadaan sakit atau sehat, semangatku nggak akan berubah :) Amen!



yang kemarin nyanyi, nulis buku, eh sekarang jualan kue, lol,

Indi

Btw, karena di post sebelumnya banyak yang bilang nggak tahu aku tampil di NET TV (karena aku kasih kabar mendadak, ---sorry, aku juga baru tahu, hehehe). Nih, aku kasih link untuk nonton in case ada yang penasaran, hihihi. Klik di sini.


(Update 8/3/2024. Aku masih melanjutkan bisnis di bidang kuliner, kini dengan nama “Indi Sugreen” yang berfokus pada makanan plant based).


___________________________________


Facebook: here | Twitter: here | Instagram: here | YouTube: here | Contact: 081322339469

Rabu, 15 Juni 2016

Kamu di Jakarta? Yuk, Cicipi "Indi Sugar's Sweets" Sambil Ngabuburit! :)


Halooooo teman-teman bloggies! Siapa nih yang tinggal di Jakarta? Ayo angkat tanggannya. ---Eh, nggak usah deh, dari sini juga nggak kelihatan, hihihi :p Kita ketemuan, yuk! Tanggal 16 sampai 17 Juni 2016 nanti aku akan ada di sana, tepatnya di Gedung Direktorat Pajak. Kedatangan ku ke sana dalam rangka memperkenalkan brand makanan milikku yang bernama "Indi Sugar's Sweets". Ya, semacam launching kecil-kecilan, deh, hihihi. 

Mungkin ada yang heran, kok dari penulis aku bisa mendadak tertarik dengan dunia makanan. Well, aku juga heran. ---Lol, just kidding! :p Aku memang senaaaaaang sekali ngemil, terutama segala macam sweets dan desserts. Kalau ada yang masih ingat dengan film MIKA, di sana aku senang sekali setiap menerima lollipop dari Mika. Nah, di real life pun gitu, segala macam permen, es krim dan cokelat akan kuhabiskan tanpa menunggu lama :D Dari sanalah ide "Indi Sugar's Sweets" dibuat, agar kecintaan terhadap berbagai macam sweets bukan aku saja yang menikmati, tapi juga banyak orang ;)

"Indi Sugar's Sweets" menyediakan macam-macam cemilan manis seperti cokelat isi biskuit, cokelat isi kacang, jelly, permen dan lain sebagainya. Eits, meski banyak sweets yang beredar di pasaran, produkku beda, dong ;) Selain harganya bersaing (---betul, coba bandingkan saja, lol), rasa dan kualitasnya sangat terjaga. Saat dikemas aku pastikan agar sweets nya nggak lengket dan cacat, bahkan di kemasan yang paling kecil pun disertakan silica gel. Dan yang nggak kalah penting, packagingnya rapi dan as sweet as a sugar, dong, hihihi.


Launching diadakan di Bazar Dharma Wanita DJP, tepatnya di booth "Indi Sugar's Sweets". By the way, meski judulnya sweets, tapi untuk yang nggak suka manis aku juga disupport oleh "Mekar Sari" yang menyediakan beraneka macam kue kering (cocok nih buat persiapan lebaran) dan "Manies" yang menyediakan bola-bola susu dan jajanan khas Bandung termasuk keripik pedas dan seblak! Yumm :) Dan untuk yang mau berkunjung, nggak usah khawatir sulit untuk menemukan booth nya karena "Indi Sugar's Sweets" punya banner berwarna pink catchy dengan fotoku dan Ibu :p



Aku tunggu kedatangan teman-teman semua untuk menikmati sweets dan jajanan lainnya di;

Semarak Bazaar Ramadhan
Booth "Indi Sugar's Sweets"
Waktu: 16-17 Juni 2016, pukul 10.00-15.00
Tempat: Gedung Direktorat Pajak
Jl. Gatot Subroto 40-42 Jakarta Selatan
(Aula Gedung A Lantai 2)

Ajak teman, saudara, orangtua, pasangan, tetangga, ---dan siapapun yang kalian mau, hihihi. Sampai bertemu di sana! ;)


as sweet as a sugar and everything nice,

Indi

______________________________

Facebook: here | Twitter: here | Instagram: here | YouTube: here | Contact person: 081322339469

Selasa, 08 September 2015

Jadi "Princess" di Exclusive Screening Disney Descendants :D

Heeeeey, it's me again, Indi! Lol. Belakangan adalah hari yang melelahkan, rasanya waktuku banyak dihabiskan di perjalanan. Jadi rasanya senang sekali bisa duduk di depan komputer dan kembali berbagi cerita di sini, hihihi. Teman-teman mungkin tahu kalau aku adalah penggemar film-film Disney, dan itu menginspirasiku dalam kehidupan sehari-hari, terutama caraku berpakaian. Dua tahun yang lalu, waktu film perdanaku, "Mika" diputar, aku menghadiri premierenya dengan memakai dress yang diinspirasi oleh Annie Little Orphan, ---salah satu drama musikal yang diremake oleh Disney. Lalu satu tahun setelahnya, aku mendapatkan peran di School Leavers sebagai Snow White. Dan yang terakhir, ketika Halloween tahun lalu, aku dan Ray memakai kostum Tinker Bell dan Peter Pan yang of course, kami ambil dari versi Disney. Bahkan kalau dilihat-lihat dressku sehari-haripun banyak yang terinspirasi oleh Disney. Lihat saja ada berapa banyak dress yang aku punya dengan desain seperti "dress Annie" dengan warna yang bermacam-macam, hihihi. Nah, siapa sangka my little Disney obsession membuatku mendapatkan pengalaman yang menyenangkan :)

Waktu tahu ada kontes Disney Inspired di Instagram tanpa pikir panjang aku langsung ikutan. Alasannya karena rulesnya simple dan buatku sih easy peasy, hehehe. Aku cuma diminta untuk upload foto OOTD, ---outfit of the day, yang diinspirasi oleh tokoh Disney. Berhubung dressku kebanyakan memang terinspirasi dari tokoh-tokoh Disney, jadi aku upload 3 buah foto sekaligus. Meski begitu aku sama sekali nggak terpikir untuk jadi pemenang, soalnya aku lihat banyak yang foto OOTD nya keren-keren, ---benar-benar niat, bukan foto sehari-hari sepertiku. Tapi seperti biasa, saat mengikuti sesuatu aku hanya have fun. Menang atau kalau bukan masalah asalkan sudah berusaha, hihihi. Nah, waktu namaku keluar sebagai pemenang, aku sampai nggak percaya! Pasalnya aku baru saja bangun tidur, jadi jaga-jaga jangan terlalu excited karena siapa tahu cuma bermimpi, hihihi.

Hadiah yang aku terima super keren, ---at least bisa membuat teman-teman yang juga menggemari film-film Disney iri :p Aku diundang untuk menghadiri exclusive screening/premiere film Disney Descendants! Undangannya untuk 2 orang, ---aku sempat menulis nama Ray sebagai orang yang akan menemaniku, tapi berhubung di tanggal 5 September Ray masih bekerja, jadi aku meminta Bapak untuk menemani. Meski sudah bapak-bapak (lol), tapi Bapak juga penggemar film-film Disney. Dibanding Ibu beliau lebih sering menemaniku menonton di bioskop dan beliau benar-benar menikmatinya. Salah satu film Disney yang sangat berkesan untuk Bapak adalah Brother Bear. Meski sudah 12 tahun berlalu, tapi aku masih ingat dengan jelas waktu kami bertepuk tangan setelah filmnya selesai, hihihi. Well, meski Bapak nggak begitu menikmati film Disney bertemakan "Princess" yang keluar beberapa tahun belakangan (misalnya "Brave", "Frozen", etc) tapi aku berharap beliau menikmati film Disney Descendants. Aku sendiri belum melihat trailernya, tapi cukup penasaran karena di Instagram sepertinya banyak sekali yang nggak sabar untuk menonton film ini.



Karena screening diadakan di bioskop Epicentrum XXI Jakarta, aku dan Bapak berangkat pagi-pagi sekali dari Bandung. Syukurlah lalu-lintas super lancar, jadi kami bisa tiba tepat waktu cenderung kepagian, hehehe. Sekitar jam 9 pagi kami tiba dan langsung disambut oleh red carpet yang terbentang panjang. Suasana masih sepi, mungkin karena film baru dimulai 30 menit kemudian. Setelah menunjukan ID untuk ditukarkan dengan tiket, kami langsung masuk ke dalam. Di sana aku mendapatkan merchandise-merchandise lucu seperti T shirt, sablon DIY dan instant photo berframe Disney Descendants. Aku juga mendapatkan soft drink dan popcorn, ---yang kemudian disayangkan karena kemasannya aku buang padahal desainnya super cute, hahaha :p Baru saja duduk selama 5 menit, kami sudah dihampiri oleh kru. Awalnya aku nggak mengerti apa maksudnya karena mereka bolak-balik mengambil fotoku (harusnya aku mandi dulu sebelum pergi, lol). Rupanya mereka memasukkanku ke daftar best dressed karena outfit yang aku pakai dianggap menarik. Waktu ditanya aku dressed up sebagai siapa, aku bingung karena ini penampilanku sehari-hari, hihihi. I still won the prize, anyway. Aku mendapatkan buku The Isle of the Lost yang akan dikirimkan ke alamatku dalam waktu sekitar 2 bulan. Waktu aku mengabari Ibu tentang ini beliau langsung menyesal karena anaknya ini nggak dressed up dengan salah satu dress ala Disney buatannya :p





Film akhirnya dimulai, ---aku dan Bapak sengaja duduk di barisan tengah supaya lebih nyaman. Honestly, ini adalah premiere film kedua di mana aku dan Bapak bisa duduk dengan nyaman. Biasanya kami kebagian duduk di paling belakang karena terlambat datang, hahaha. Kami bahkan terlambat di pemutaran perdana filmku sendiri, ---untungnya untukku dan keluarga sudah ada tempat khusus. Bad habit. Jangan ditiru, ya :p Aku nggak akan spoiler soal ceritanya, tapi jelas sekali sejak menit-menit awal pun aku dan Bapak sudah tahu bahwa akan menikmati film ini. Menurut Bapak film ini cocok untuk ditonton oleh yang seusia denganku karena sudah pernah menonton film-film Disney yang terdahulu. Menurut beliau anak-anak mungkin nggak akan mengenal siapa itu Cruella Deville, Evil Queen dan teman-temannya kecuali orangtua mereka mengenalkannya. Tapi menurutku anak-anak juga bisa menikmatinya karena filmnya memang fun to watch... dengan gerakan dance dan lagu yang catchy sepertinya bisa membuat mereka betah menonton film ini :) Aku dan Bapak tertarik dengan 2 hal yang berbeda dari film ini. Bapak tertarik sekali dengan outfit yang para cast nya pakai. Katanya, "Kok bisa kepikiran ya bikin desain seperti itu?". Sedangkan aku justru tertarik dengan salah satu cast seniornya, yaitu Kristin Chenoweth. Ah, selalu suka dengan dia, terutama setelah menonton Pushing Daisies dan drama musikal Wicked. Mendengarnya bernyanyi di film ini membuat mataku berkaca-kaca, ---kok suaranya bisa bagus amat, ya? Hihihi. Dan seperti film Disney lainnya, Disney Descendants pun diakhiri dengan pesan moral yang manis. Ini adalah salah satu yang membuatku jatuh cinta dengan film-film Disney nggak peduli jika usiaku 8, 18, 28, 38, ---atau bahkan 800 tahun, lol.




Setelah filmnya selesai kami langsung bersiap pulang karena sudah tengah hari dan somehow berfirasat perjalanan akan macet nggak seperti tadi pagi, hehehe. Di dekat pintu keluar ternyata aku melihat Jessica Yamada, seorang blogger yang juga teman Facebook (atau malah di Friendster juga?) sejak 6 tahun yang lalu. Jessica, ---yang biasa dipanggil Jess datang dengan adiknya, Elle. Sedikit silly story, karena ini adalah kali pertama aku bertemu dengannya, aku salah mengenali Elle sebagai Jess, hahaha. Entah kenapa di mataku mereka terlihat mirip, padahal menurut Bapak mereka sangat berbeda. Untung saja salahnya nggak berlangsung lama karena Jess langsung menyapaku, ---atau secara halus mengingatkanku, "kamu salah orang kali, Ndi!", lol.
Sepanjang perjalanan pulang aku dan Bapak nggak bisa berhenti membicarakan film Disney Descendants yang baru saja kami tonton. Siapa sangka bahwa movie made for TV bisa membuat kami terkesan. Terakhir aku merasakan ini tahun 1999, lalu waktu Disney membuat Annie sebagai FTV. Jadi film ini benar-benar worth to watch, nggak menyesal kami harus menempuh perjalanan Bandung-Jakarta-Bandung dan terjebak macet ketika perjalanan pulangnya, hehehe. 

Untuk teman-teman yang ingin menyaksikan film ini, tanggal 13 September 2015 nanti Disney Descendants akan diputar di Disney Channel jam 10 pagi. Siapkan popcorn yang banyak, kalian akan bersenang-senang! ;)

not as white as a snow, ---but still cast as a snow white,

Indi

 __________________________________
Facebook: here | Twitter: here | Instagram: here | Contact person: 081322339469

Rabu, 02 September 2015

More about Shave for Hope :)


Welcoooome September! Whoaaa, rupanya sekarang sudah masuk bulan baru, ya. Mungkin karena belakangan aku cukup sibuk beraktivitas (---well, dua minggu sakit batuk juga menambah kesibukanku, hehehe), waktu jadi terasa cepat :D Bulan Agustus ini ditutup dengan kemenanganku di kontes Disney Inspired untuk menghadiri premiere Disney Descendants dan dengan menjadi social angel di event Shave for Hope terbaru.

Soal kontesnya kapan-kapan akan aku ceritakan, tapi sekarang aku akan bercerita lebih banyak tentang Shave for Hope. Yang membaca postku sebelumnya pasti tahu kalau beberapa hari lalu aku menantang teman-teman untuk mengikuti Shave for Hope 2015 Challenge. Well, akhirnya ada 2 orang yang menjawab tantanganku, yaitu Syifa dan Tisya. Mereka rela memotong rambutnya untuk menemani adik-adik pengidap kanker yang terpaksa kehilangan rambut. Nantinya video pemotongan rambut mereka akan diuangkan senilai Rp. 100.000 (masing-masing) dan akan digunakan untuk membantu biaya pengobatan adik-adik di YPKAI-3C (Yayasan Pita Kuning Anak Indonesia).


Video proses pemotongan rambutku :)


Social Angels :)

Sebelum dan sesudah pemotongan rambut :)


Event Shave for Hope kali ini memang berbeda dengan 2 tahun yang lalu, tahun ini rambut yang dipotong nggak dijadikan wig, tapi diuangkan. Kita diberi kebebasan untuk menentukan mau dikemanakan potongan rambutnya nanti. Boleh disimpan, dibuang, atau malah didonasikan di tempat lain. Kalau aku sendiri, sama seperti yang kulakukan tahun lalu, ---potongan rambut akan didonasikan pada organisasi yang menyediakan wig untuk anak-anak yang kehilangan rambut. Aku sudah pernah share caranya di sini dan di sini, tapi nanti akan kutulis ulang kalau-kalau ada teman-teman yang ingin melakukan hal yang sama :)

Tantangan video Shave for Hope memang sudah berakhir, tapi untuk yang ingin berdonasi  masih bisa, lho. Teman-teman bisa mengirimnya ke: Yayasan Pita Kuning Anak Indonesia, 117-00-00222026 Bank Mandiri Cabang RS Kanker Dharmais. Dan jangan lupa ikuti potong rambut masalnya. Sama seperti video, rambut kalian akan diuangkan senilai Rp. 100.000 dan digunakan untuk membantu adik-adik di YPKAI-3C. 

Acaranya akan diadakan di: Lippo Mall Kemang, Jakarta
Pukul: 10.00 sampai 22.00
Tapi sebelumnya jangan lupa untuk registrasi terlebih dahulu karena tempatnya terbatas. Caranya buka www.shaveforhope.org lalu klik “registration” nanti kalian akan mendapatkan email konfirmasi. Mudah, kan :)

Sampai hari ini tulisanku mengenai donasi rambut masih menjadi yang paling banyak dikunjungi. Aku menerima banyak sekali email yang bertanya tentang itu. Rupanya banyak yang masih belum tahu bahwa rambut, ---yang biasanya hanya disapu di lantai salon setelah dipotong, bisa menjadi sangat bermanfaat. Waktu menulisnya aku hanya ingin berbagi pengalaman, sama seperti saat aku menulis hal-hal lain. Jadi aku sama sekali nggak menyangka akan mendapatkan banyak perhatian. Katanya kalau berbuat kebaikan cukup diri sendiri saja yang tahu. Tapi menurutku it’s okay untuk membaginya selama tujuannya bukan pamer. Karena saat semakin banyak orang yang tahu, semakin banyak juga yang terinspirasi. Dan saat semakin banyak yang melakukannya, maka semakin banyak pula yang dibantu. It's just a chain reaction... Jangan berhenti berbagi! :) 

yang baru potong rambut,

Indi


 ________________________________
Facebook: here | Twitter: here | Instagram: here | Contact person: 081322339469

Minggu, 24 Mei 2015

Cerita Malam Penobatan Kartini Next Generation Award 2015 :)

Hehehe, aku ingat sudah janji untuk menceritakan soal malam penobatan “Kartini Next Generation Award 2015” berabad-abad lalu, tapi rupanya baru sempat sekarang :’D Mungkin teman-teman sudah ada yang tahu bahwa 2 minggu lalu aku terkena demam berdarah dan gejala tipus. Itulah yang membuat update-ku terhambat belakangan. Ditambah segera setelah aku pulih banyak kegiatan yang menanti. Cukup membuat energiku terkuras, bahkan untuk sekedar blog walking. Tapi aku juga bersyukur karena Tuhan masih (dan semoga selalu) memberikan kesehatan dan semangat untuk bekerja dan berkarya :)

Jadi setelah menjalani proses penjurian (baca cerita lengkapnya di sini), dua hari kemudian di tanggal 22 April 2015 aku dan para finalis diundang untuk menghadiri malam penobatan yang dilaksanakan di auditorium Gedung BPTT Jakarta. Aku berangkat pagi-pagi sekali dari Bandung dengan diantar Ibu dan Bapak, sama seperti ketika proses penjurian. Tapi ada yang berbeda kali ini, nenekku, yang biasa dipanggil Emah oleh cucu-cucunya juga ikut mendampingi. Senang rasanya, karena moment yang istimewa ini terasa semakin istimewa dengan dihadiri oleh orang-orang tercinta :) Meski cuaca sangat terik (sangat, sampai ketika berhenti di rest area aku ingin minuman dingin meskipun masih pagi, hehehe) tapi perjalanan terbilang lancar. Macet karena KAA hanya terasa sebentar dan dalam waktu beberapa jam saja kami sudah tiba di Jakarta.

Ketika tiba di Gedung BPPT rasanya seperti Deja vu. Meski diadakan di ruangan yang berbeda, tapi rupanya aku dan keluarga lagi-lagi menjadi finalis yang paling awal tiba (baca: kepagian), hehehe. Mungkin karena finalis lain kebanyakan masih menginap di Hotel dan ada yang tinggal di Jakarta jadi mereka tiba tepat waktu. Sambil menunggu aku berganti baju dengan kebaya yang sudah disiapkan dari rumah. Karena aku hanya punya satu kebaya dan jahitannya sudah mulai lepas, jadi aku dan Ibu mendesain kebaya baru dan segera menjahitnya dalam waktu yang sangat singkat (kami hanya punya waktu 3 hari sebelum penjurian!). Kain yang digunakan pun seadanya, yang sudah tersedia di rumah. Untuk kain kebaya menggunakan stok kain Ibu, dan untuk roknya menggunakan kain batik rangrang oleh-oleh dari adik yang pulang honeymoon di Bali. Sempat khawatir warna dan motifnya “nabrak”, tapi setelah finalis lain mulai berdatangan mereka ternyata menyukai “kebaya last minute” ku, hehehe. Thank God :D


Dari kain-kain yang ada di rumah, jadilah kebaya ini :)

Bersama finalis KNG 2015 :)

Kompakan pakai batik rangrang. Lucu, ya :D


Selain Ibu, Bapak dan Emah, kehadiran Iin dan mamanya pun semakin membuat perasaanku bertambah gembira. Iin adalah seorang teman yang aku kenal dari audisi X Factor karena sama-sama mengidap scoliosis dan sama-sama tertarik dengan dunia seni. Meski ini adalah pertemuan yang pertama kali dengan mamanya Iin, tapi kami langsung duduk di satu meja dan berbincang akrab tentang banyak hal (baca cerita seru kami di sini). Kehadiran mereka membuat mejaku jadi yang paling ramai. Pasalnya finalis lain hanya ditemani dengan 2 orang pendamping, sedangkan aku oleh 5 orang yang semuanya senang mengobrol, hehehe. Eh, tapi aku sudah izin pada panitia dulu kok sebelumnya. Kebetulan ada salah satu finalis yang nggak membawa pendamping, jadi aku bisa mengajak Emah, Iin dan mamanya :) 


Kedatangan suporter cantik, nih. Iin :*


Tepat setelah acara pembukaan selesai Iin dan mamanya pamit karena ada keperluan lain. Oh, iya waktu nama dan foto finalis ditampilkan di layar sepertinya cuma mejaku saja yang heboh, soalnya waktu wajah konyolku muncul, Iin dan orangtuaku kompak bertepuk tangan sambil bersorak. Hahaha, kalau panitianya membaca tulisan ini aku minta maaf ya :p
Aku berpisah dari Ibu, Bapak dan Emah untuk duduk bersama finalis yang lainnya. Jaraknya cukup jauh dari mejaku sebelumnya, di pojok dekat speaker raksasa sementara keluargaku di tengah ruangan dengan posisi yang menghadap langsung ke panggung. Well, lebih strategis dan nyaman, sih... tapi masa aku mau nempel terus sama mereka seperti anak kecil, hehehe. Lagipula mengobrol dengan teman-teman baruku itu seru sekali, lho. Dan tentu saja bisa membuat “lupa” dengan suara berisik dari speaker raksasa yang ada di sebelah kiri kami :D

Selain kata sambutan dan doa dari para mentri, acara juga diisi dengan talk show yang sesuai dengan tema Kartini Next Generation Award tahun ini, yaitu Woman as Drivers of Progress. Sidrotun Naim dan Maizidah Salas, finalis tahun ini menjadi salah dua (istilah apaan ini? Lol) dari narasumber talk show. Kisah mereka sangat menginspirasi, bahkan sempat membuatku hampir meneteskan air mata. Sungguh membuktikan bahwa “Kartini” bisa menjelma dari berbagai latar belakang dan profesi. Awesome! Selain itu juga ada drama musikal singkat yang menceritakan tentang keragaman perempuan. Aku suka sekali karena perempuan digambarkan dengan nggak seragam. Ada yang bekerja di luar, ibu rumah tangga dan lain sebagainya, ---tapi semuanya HEBAT! :)


Talk show.

Drama musikal tentang perempuan :)


Setelah penantian yang panjang (banget, ---sampai sore lho) akhirnya ke 22 orang finalis dipanggil untuk naik ke atas panggung. Mereka adalah (aku termasuk, ya, hehehe) Yunia Muji Utami (Sidoarjo), Siti Rohayah (Banyuasin), Julie Nava (USA, berhalangan hadir), Diana Anggraini (Bandung), Annisa Wibi (Bandung), Abys Wigati (Malang), Vanda Yulianti (Jakarta), Laurencia Ika (Surabaya), Maizidah Salas (Wonosobo), Alia Noor (Jakarta), Nadhira Vidya (Bandung), Nariana Pardede (Yogyakarta), Wahyuning Widiowati (Jakarta), Sidrotun Naim (Tanggerang), Indi Taufik (dari antah berantah, mungkin dari Disney channel atau Nickelodeon, hahaha), Qori Sulaeman (Karawang), Aretha Aprilia (Tanggerang), Tri Wahyuni (Samarinda), Vania Santoso (Surabaya), Yayuk Sri (Nganjuk), Anazkia (Malang) dan Talita Asagi (Papua). Hal pertama yang aku lakukan ketika berdiri di sana adalah “dadah-dadah” ke arah keluargaku, hehehe. I know it’s kinda childish. Tapi aku happy sekali, ---dan menyapa keluarga adalah caraku mengekspresikannya :)


22 orang finalis :)

Ayo luruskan barisannya! :p

Ada 2 stasiun TV yang meliput acara ini, yaitu TVRI dan Daai TV :)


Ada perasaan haru yang susah sekali dijelaskan dengan kata-kata ketika melihat keluargaku dari atas panggung. Bapak berdiri di dekat panggung, bahkan lebih depan daripada para wartawan untuk mengambil fotoku. Sementara Ibu keluar dari mejanya dan berdiri agar bisa melihatku dengan jelas. Dan Emah... Well, beliau yang paling membuat hatiku tersentuh... Emah sama sekali nggak beranjak dari kursinya, tapi air matanya terus keluar sambil menatapku bangga. Kalau saja kamera nggak menyorotku dari segala arah, mungkin aku sudah menangis seperti bayi, hehehe. Setelah beberapa sambutan dibacakan 6 orang yang terpilih untuk mewakili 6 bidang/kategori yang berbeda. Mereka adalah Siti Rohayah (ekonomi), Laurencia Ika (pendidikan), Alia Noor (sosial budaya), Vania Santoso (kesehatan dan lingkungan hidup, ---kategori yang sama denganku), Sidrotun Naim (riset perikanan) dan Maizidah Salas (pemberdayaan perempuan)


Bersalam-salaman :D

Penyerahan trophy dan sertifikat pada 6 perempuan dari 6 kategori yang berbeda.

Gue menerima sertifikat.

Lalu cengengesan karena tertukar dengan finalis lain, hahaha. 

Tebak aku lagi cerita apa. Pokoknya yang berdiri di dekatku pasti susah jaim. Maaf, yaaa :)

Horeeee, dapat hadiah banyak :D

Emah menangis haru ketika aku di atas panggung :')

Bersama Talita (aku sudah pegal maksimal dan keberatan membawa sertifikat dan hadiah) xD


Setelah penyerahan sertifikat, trophy, hadiah dan foto bersama, kami turun dari panggung untuk menemui pendamping/keluarga masing-masing. Ibu dan Bapak sudah menyambutku di tepi panggung sambil terus-terusan berkata tentang betapa bangganya mereka padaku. Emah, yang masih belum juga beranjak dari kursinya mencium dan memelukku erat. Air matanya semakin deras seiring dengan doa dan kata-kata pujian yang beliau lontarkan untuk cucu perempuan pertamanya ini. Pertahananku pun roboh, air mataku mulai keluar dan menangis haru. Sungguh ini hari yang membahagiakan karena bisa berdiri di antara perempuan-perempuan hebat dari seluruh Indonesia. Tapi mendengar Ibu, Bapak dan Emah bangga denganku melebihi segalanya. Aku beyond bahagia...

Di malam penobatan Kartini Next Generation award ini juga ada kejadian nggak terduga yang menyenangkan. Menurut cerita Ibu, waktu aku pindah meja untuk duduk bersama finalis lain ada seorang perempuan yang menghampiri untuk duduk di kursi kosong yang tadinya aku tempati. Ketika mengenalkan diri ternyata ia adalah Erlinda, sekjen dari KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia). Tahu bahwa Ibu, Bapak dan Emah adalah keluarga finalis, ia ingin berkenalan denganku. Ternyata Erlinda ini baiiiik sekali (plus cantik). Ia menyebut dirinya “Tante”, tapi aku lalu memanggilnya “Kakak” karena terlihat sangat muda. Setelah saling mengenalkan diri (nggak lupa aku bercerita tentang passion-passionku) kami pun bertukar nomor telepon dan alamat email. Ketika aku selesai mengobrol dengan Ibu, Bapak dan Emah, Kak Erlinda mengucapkan selamat dan memberikan pesan padaku. Katanya sudah waktunya aku meneruskan perjuangan generasi terdahulu. “Yang masih muda seperti Indi ini harus diberi kesempatan untuk melakukan perubahan,” begitu katanya. Aduh, aku jadi semakin terharu.
Rupanya Emah punya request istimewa pada Kak Erlinda sebelum aku turun panggung. Katanya beliau ingin aku berfoto dengan para mentri. Hehehe, Emah ada-ada saja... Tapi ternyata Kak Erlinda mengabulkannya. Dengan mengenalkanku sebagai keponakannya, aku pun berfoto dengan para mentri. Ah, terima kasih banyak Kak Erlinda... Baik sekali hatimu padahal kita baru kenal beberapa jam saja :)


Ibu, Emah dan Kak Erlinda KPAI :)

Sempat berbincang di sela acara :)

Requestnya Emah, aku berfoto dengan Puspita Zorawar (ketua KNG 2015) dan Imam Nahrawi (Menpora RI).

Bersama Rudiantara (Menkominfo RI). Terima kasih banyak Kak Erlinda! :D


Setelah acara selesai rupanya masih ada kejutan lain. Para juri rupanya masih mengingatku, ---tepatnya mengingat presentasiku yang dalam bentuk dongeng, hehehe. Yang mengesankan, salah satu juri yang juga pimpinan redaksi majalah Noor, Ibu Jetti R. Hadi, memanggilku ketika kami akan pulang. “Sebentar... sebentar, saya mau difoto sama Indi,” katanya sambil memelukku. Beliau berkata bahwa sejak mendengar ceritaku, beliau ingin bertemu dengan orangtuaku. Katanya aku pasti dibesarkan oleh orangtua yang hebat. Wah, Ibu dan Bapak sampai penasaran dengan isi presentasiku, katanya kenapa mereka sampai dianggap “hebat”. Hehehe, rahasia dong! :p



Bersama Ibu Jetti pimred majalah Noor :)

Thank God.... :)


Di perjalanan pulang kami nggak henti-hentinya membahas tentang apa yang baru saja kami alami. Aku bilang ini salah satu hari yang paling membahagiakan di hidupku. Tapi ternyata Ibu, Bapak dan Emah pun merasakan hal yang sama. Emah bangga sekali sama Kakak. Lihat Kakak di atas panggung, berdiri sama banyak orang hebat. Kalau bukan karena Kakak mana bisa Emah mengalami hari seperti ini?” Diam-diam aku menghapus air mata yang pelan-pelan turun. Aku berjanji akan terus belajar, terus mencari pengalaman dan nggak mudah menyerah. Aku ingin membuat mereka bahagia dan bangga... selalu :)) 


Simak tayangan Penobatan KNG 2015 oleh DAAI TV di sini: 


anaknya ibu dan bapak,

Indi


 _______________________________________________________
Facebook: here | Twitter: here | Instagram: here | Contact person: 081322339469