Jumat, 02 Januari 2015

Ketika Pencuri Beraksi di Malam Natal...

Wah, hari pertama di tahun 2015! Teman-teman bagaimana tahun barunya? Semoga menyenangkan dan bisa bertemu dengan orang-orang yang disayangi, ya :) Hari pertama di tahun baru ini diisi dengan main hujan-hujanan bareng Eris (anjing gue), hihihi. Tadinya sih kami mau jalan-jalan santai saja, mumpung jalanan sepi karena kebanyakan orang beristirahat setelah semalaman begadang. Tapi ternyata baru saja beberapa langkah dari luar rumah hujan sudah mengguyur kota Bandung! Sempat mau membatalkan acara jalan-jalannya, tapi melihat wajah Eris yang super excited gue jadi nggak tega. Ya, sudah gue putuskan untuk berjalan-jalan di bawah hujan. Eris girang bukan main, karena ini pengalaman pertamanya. Gue juga jadi ikut "lupa diri" dan ajak Eris lompat-lompat di kubangan air. Pokoknya seru sekali sampai-sampai nggak peduli sepatu gue yang berwarna putih berubah warna jadi hitam, hihihi. Gue bersyukur tahun baru ini dibuka dengan sesuatu yang menyenangkan :)


Sekitar 1 minggu sebelum tahun baru, kira-kira 1 hari sebelum natal ada kejadian yang kurang mengenakan di daerah gue. Di malam natal seperti biasa gue duduk di depan komputer untuk mengucapkan selamat ada teman-teman yang merayakan. Tapi setelah menunggu beberapa menit koneksi internet ternyata terputus. Awalnya gue pikir karena traffic, di malam natal pasti banyak orang yang ingin menyapa kerabat atau keluarganya yang tinggal berjauhan, jadi gue anggap sebagai error yang wajar. Mendekati tengah malam ternyata masih belum juga ada koneksi internet, malah yang gue baru sadar kalau telepon rumah juga mati. Gue dan keluarga di rumah bergantung dengan wifi, jadi baik di PC, laptop dan gadget lainnya sama sekali nggak ada koneksi internet. Rasanya nggak nyaman karena kami nggak bisa berkomunikasi dengan keluarga dan kerabat yang tinggal berjauhan. Tapi mau bagaimana lagi, kami cuma bisa bersabar dan menunggu pagi datang.

Keesokan harinya koneksi internet masih belum tersambung, begitu juga dengan telepon rumah. Bapak pun menghubungi operator untuk bertanya tentang masalah ini, tapi ternyata nggak ada yang mengangkat. Well, namanya juga hari natal, jadi mungkin operatornya sedang libur. Karena sama sekali nggak ada perubahan sampai malam, akhirnya kami membeli modem internet untuk dipakai bergantian. Quota nya nggak banyak karena (kami pikir) hanya untuk sementara. Yang terpenting komunikasi dengan keluarga dan kerabat tersambung kembali, toh besok sudah hari kerja.

Dengan harapan baru Bapak kembali menelepon operator keesokan harinya. Perlu berkali-kali menekan tombol redial sampai akhirnya ada yang menjawab. Ketika telepon ditutup ---Bapak memakai telepon kantor Ibu--- gue langsung bertanya dengan nggak sabar tentang kapan wifi dan telepon di rumah bisa kembali berfungsi. Ternyata jawabannya mengejutkan; Belum ada kepastian kapan akan berfungsi karena kabel telepon rumah kami ada yang mencuri! What? Bagaimana bisa kabel telepon yang terkubur aman di bawah dicuri? 
Dari obrolan Bapak dan operator terungkaplah bahwa yang dirugikan bukan cuma keluarga gue, tapi juga sekitar 1.000 keluarga lain karena pelakunya mencuri bermeter-meter kabel telepon. Dugaannya sih kabel segitu panjangnya akan dijual secara kiloan karena harganya lumayan, Rp. 50.000 per kilo.

Gue dan keluarga cukup shock mendengar kabar ini. Bukan hanya karena nggak tahu sampai kapan komunikasi terbatas tapi juga membayangkan bagaimana perasaan sekian banyak keluarga yang juga menjadi korban. Biasanya moment hari besar menjadi saat yang paling sering untuk berkumpul. Tapi untuk yang tinggal berjauhan internet dan teleponlah yang membantu menghubungkan. Orang-orang yang mencuri (yup, sudah pasti pelakunya berkelompok) mungkin nggak memikirkan sampai sejauh itu, mereka hanya menginginkan keuntungan (dengan cara yang salah). Padahal yang dirugikan banyak sekali. Pihak Telkom sudah jelas, tapi juga ada banyak keluarga yang seharusnya sedang menikmati hari raya.

Di malam tahun baru ternyata masih belum juga ada perubahan. Operator yang menerima telepon Bapak berkata bahwa mereka secepatnya akan bertanggung jawab. Sebenarnya nggak enak juga menelepon terus-terusan di moment liburan seperti ini. Mendengarkan complain kami memang tugas mereka, tapi ya rasanya gue dan keluarga juga harus berempati. Entah sudah berapa ratus orang yang menelepon mereka padahal ini malam tahun baru, dan musibah ini sangat nggak terduga. Gue yakin mereka juga kaget.

Jadi gue dan keluarga melewati malam tahun baru tanpa telepon dan wifi. Biasanya telepon rumah ramai oleh telepon dari keluarga kami yang tinggal di luar kota dan luar negeri, tapi kali ini sepi. BBM dan whatsapp di handphone Ibu dan adik gue pun sepi karena bergantung dengan wifi. Sebisa mungkin kami tetap berusaha tetap keep in touch dengan keluarga dan kerabat menggunakan handphone dan SMS. Kami agak kesal karena merasa terbatas, tapi it's new year's eve, kami seharusnya bergembira, bukan malah mengeluh :)

Ibu, Bapak, gue, Puja (my brother), Eris dan Ray pun menikmati malam tahun bersama. Ibu memasak sejak sore dan Bapak sibuk sekali menjadi "juru bakar" alias operator tempat pembakaran :D Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, sederhana namun menyenangkan karena bisa bersama dengan orang-orang yang gue sayangi. Obrolan random ringan, kado kecil, tawa, makan-makan, membuat kami merasa hangat. Nggak lupa ditutup dengan doa yang berisi harapan di tahun yang baru.

Hasil karya juru masak dan juru bakar, hihihi. Gue lho yang meracik bumbu jagung bakarnya :D
Ibu sudah ngantuk sebelum jam 12 malam :D Thank God semuanya senang dengan hadiah tahun barunya :)
Ekspresi Eris waktu dapat kado tahun baru; Priceless! Dia senang banget dan langsung "kiss" gue :'D
Selain keluarga dan Eris, Ray juga datang :)

Mengingat rasa kesal gue dengan kabel yang dicuri membuat gue nggak enak. Ya, sure itu menyebalkan, tapi di suatu tempat mungkin ada keluarga yang melewati malam tahun baru tanpa makanan atau tempat tinggal. Kehilangan akses telepon dan internet mungkin juga sebagai sapaan dari Tuhan agar gue lebih sering main di luar rumah. Harus kembali mengunjungi warnet sesekali, mungkin, ---seperti sebelum ada wifi supaya gue bisa berkenalan dengan teman baru, hehehe. Yang gue butuhkan di tahun baru ini semuanya sudah ada dan lengkap. Gue punya orang tua, adik dan Ray yang sangat menyayangi gue. Juga Eris, anjing kecil yang begitu setia menemani gue. Musibah yang menimpa keluarga gue (dan sekitar 999 keluarga lain) sepertinya untuk mengingatkan bahwa meskipun ada yang diambil, Tuhan tetap memberikan berkah ---dalam bentuk yang lain ;)
Selamat Tahun baru, teman-teman! Semoga kita semua menjadi pribadi yang lebih baik. Amen :)

cheers,

Indi

Note:
My heart goes out to the families of the Air Asia victims. Gue tahu tim yang mengevakuasi sudah berusaha keras dan doa-doa yang tulus sudah dipanjatkan, tapi pada akhirnya kita hanya bisa berserah pada Tuhan. Turut berduka cita sedalam-dalamnya pada keluarga yang ditinggalkan, semoga semuanya diberikan keikhlasan dan ketabahan, amen... 

17 komentar:

  1. segitunya pencuri, sampei kabel aja dicuri..kebangten banget

    tapi meriah neh pesta tahun barunya bersama kelurga...lebih asyik

    BalasHapus
  2. Tahun baruku tidur Indi....hehehe...enak ya bisa kumpul ama keluarga seperti itu...eh kerangnya aku suka banget tuh nyummi aku suka kerang :)

    BalasHapus
  3. Sepanjang catatan saya, saya sudah 2 kali kemasukan maling alias pendatang yang tidak diundang. Kemalingan terbesar ya pada pencurian ke dua. Laptiop, Cincin emas, Uang semuanya raib digondol pencuri. Yang membuat saya lemas adalah data data dalam laptop itu yang ikut raib. Saya bersyukur setengah dari data data yg ada di laptop yang dicuri tersebut sudah saya salin (copy) ke komputer saya di kantor

    BalasHapus
  4. Yang gak enaknya, udah kecurian nanti pasang kabel baru kena biaya lagi padahal bukan salah kita. Huff

    BalasHapus
  5. aamiin..
    ya ampunn..lagi musim pencuri kabel ternyata.pernah denger juga..

    BalasHapus
  6. Ya ampun mencuri kabel teg abanget ya pencuri. Selamat tahun baru indi

    BalasHapus
  7. waduh nyuri kog kabel telepon ya? niat banget tuh maling.

    BalasHapus
  8. Firstly, seneng banget liat kak Indi di kolom komentar blog aku ^_^ thanks for visiting my blog ya kak hihi :D

    Kayaknya banyak kemalangan di akhir tahun ya? So sad to hear that :(

    Eh iya, bagi resep bumbu jagung bakarnya dong kak. Aku selalu pengin bikin jagung bakar sendiri, tapi hopeless karena engga bisa bikin bumbunya seenak jagung bakar abang-abang tepi pantai :D

    Anyway, happy new year kak Indi ^_^

    BalasHapus
  9. Astagaaaa sampe2 kabel telepon yg di bawah tanah itu dicuri juga!?? Aneh2 aja ya..

    BalasHapus
  10. Di sini jugak ada kejadian, Mbak.. Semoga ngga ada curi-curian lagi deh.

    BalasHapus
  11. Parah banget tuh pencurinya, kabel disimpan di bawah tanah masih juga dicuri. Kalau gitu pakai modem saja..

    BalasHapus
  12. Mesra bgt sama kak ray nih kak indi cieeeee :D

    BalasHapus
  13. Ya Tuhan...ada2 aja, Mbak. Skrg udah mulai diperbaikai, kan?

    Met tahun baruuu utk keluargamu yg bahagia maksimal!!! :)

    BalasHapus
  14. Omg iseng banget nyuri kabel telp :-(

    BalasHapus
  15. Weleh, bisa kayak gitu ya? Sekitar beberapa hari lalu, internet dan telepon rumahku juga mati. Rupanya kabelnya kena petir. :)

    Selamat Tahun Baru, Kak Indi. Tetap senang dan sayang hewan-hewan! X)

    BalasHapus
  16. tahun baru cukup ngerem dikamar aja mbak indi cz gada yang diajak jalan.
    sakti bener tuh maling, kabel didalam tanah masih aja ngeliat :-)

    BalasHapus
  17. ada-ada aja ,Semoga ngga ada curi-curian lagi deh :)

    BalasHapus

Terima kasih untuk komentarnya, it's really nice to hear from you :)