Minggu, 09 Agustus 2015

Recreate Poltergeist III (Making Memory of my Long Hair)

Creepy...


Gue masih sangat kecil ketika pertama kali menontonnya. Waktu itu gue belum mengantuk, jadi memutuskan untuk ikut menonton TV bersama Ibu dan Bapak. Film itu diputar di RCTI, --- waktu belum ada sinetron yang mendominasi jam tayang malam. Gue ingat betul betapa ketakutannya ketika melihat adegan boneka badut yang duduk di kursi sementara dahan pohon menggaruk-garuk dari luar jendela kamar. Poltergeist itu judulnya. Dibuat saat gue belum terlahir ke dunia ini tapi bisa membuat gue jatuh cinta saat pertama kali menontonnya. I love being scared. Lol. 

Gue sangat menyukai ketiga seri Poltergeist (---yang kemudian gue tonton di Trans TV), meskipun sutradaranya sudah berganti di seri yang terakhir. Mungkin karena kehadiran Carol Anne yang diperankan oleh alm. Heather O’Rourke di film itu. She was soooo adorable! Pipi tembam dan rambut terangnya terlihat sangat angelic, sampai-sampai dulu gue berandai-andai ingin punya anak seperti dia suatu hari nanti, hahaha. Dan waktu tahu kalau ternyata little girl yang sangat gue kagumi itu sudah meninggal dunia (hanya 4 bulan sebelum Poltergeist III rilis) rasanya sangat sedih. Mungkin terdengar aneh karena gue masih 2 tahun waktu ia meninggal, ---tapi begitulah yang gue rasakan :(

Dan baru-baru ini Poltergeist dibuat remake-nya. Gue nggak percaya waktu mendengarnya, karena... hey, ini klasik! Membuat remake dari film ini sama saja dengan mencoba mengulang sukses besarnya ET. Tapi gue tetap menontonnya, karena nggak mau menilai sesuatu sebelum melihatnya sendiri. Dan pendapat gue, hmm, well... nggak sebagus yang diharapkan. Tapi over all cukup menghibur karena masih ada beberapa momen menegangkan. Dan menontonnya juga lumayan bikin gue merinding-merinding gimana... gitu. Soalnya di film ini ada beberapa adegan yang di recreate dari film originalnya oleh Maddi, ---yang menggantikan peran Carol Anne.  She’s cute too. Tapi gue kangen sama wajah lugunya Heather O’Rourke dan rambut panjangnya yang indah. Ah, film Poltergeist memang sangat berkesan untuk gue :’)

Bapak sampai keliling-keliling rumah untuk cari lokasi yang pas untuk scene ini :D
1988 VS 2015 :)

Dulu gue ingin menjadi Carol Anne, (sampai sekarang) gue memelihara ikan mas di kamar supaya mirip dengan karakternya. Malah gue ingin sekali punya rambut panjang berponi sepertinya, tapi selalu gagal karena gue nggak tahan dengan rasa gerah. Mungkin teman-teman juga tahu bahwa sebelumnya rambut gue paling panjang hanya sedikit di bawah telinga, belum pernah menyentuh bahu. Tapi karena tahun lalu gue mulai mendonasikan rambut untuk dibuat wig, mulailah gue termotivasi untuk memanjangkan rambut. Selain membayangkan wajah happy anak-anak yang menerima rambut gue, Carol Anne juga ikut menjadi motivasi. Gue mengiming-imingi diri sendiri dengan berkata; Rambut panjang = mirip Carol Anne, hehehe.

Sekarang rambut gue sudah melewati bahu. Terkadang masih terasa mengganggu apalagi di musim panas seperti belakangan, tapi gue juga mulai sayang. Keinginan gue untuk potong rambut nggak sebesar dulu lagi, mungkin karena sudah terbiasa dengan rambut ‘baru’ ini. Tapi bukan berarti gue jadi membatalkan niat untuk berdonasi, hehehe. Jadwal pemotongan rambut sudah semakin dekat dan gue merasa harus membuat sedikit kenang-kenangan sekaligus memberi reward pada diri sendiri karena sudah berhasil menahan diri nggak potong rambut selama setengah tahun (well, kecuali trimming ya, karena gue nggak mau rambut gue bercabang). Setelah dipikir-pikir akhirnya gue tahu apa reward yang tepat untuk diri sendiri; Recreate Poltergeist Scenes! Alias membuat ulang adegan-adegan di film Poltergeist :D

Atas request Bapak gue tambahkan garis hitam di fotonya. "Supaya mirip", begitu kata Bapak.

Jadi kemarin sore dengan dibantu Bapak gue mewujudkan impian masa kecil untuk menjadi Carol Anne. Setelah bercerita bahwa gue ingin melakukan ini untuk making memory (---dan sebagai dedikasi untuk alm. Heather O’Rourke, tentu), Bapak ikut senang dan beliau bersemangat sekali dengan project sederhana ini. Kami putuskan untuk Recreate adegan-adegan di Poltergeist III karena itu film terakhirnya Heather dan karena gue punya onesie yang sama, hehehe (thanks, Ibu!). Dengan cepat gue dan Bapak menonton kembali trailer film itu lalu mengambil gambar beberapa adegannya. Seperti biasa, Bapak berperan menjadi fotografer dan beliau dengan sungguh-sungguh melakukannya untuk gue. 

Meski mengandalkan feeling (yep, kami sama sekali nggak mencetak gambar adegan-adegan yang akan di recreate, hahaha), tapi kami ingin seakurat mungkin. Untuk urusan pose gue serahkan sepenuhnya pada Bapak karena ingatan beliau lebih bagus dari gue. Nah, lucunya Bapak malah lebih bersemangat dan lebih kretaif daripada “modelnya”. Untuk recreate phone scene Bapak sampai cabut telepon rumah untuk dijadikan properti foto, lho! Dan ini membuat Ibu kebingungan beliau pikir teleponnya hilang, hehehe.

Halo? They're hereeeee... 

Hasilnya nggak sempurna, tapi gue menyukainya. Gue menghargai sekali usaha Bapak untuk mewujudkan keinginan gue menjadi Carol Anne. I’m making memory, dan Bapak jadi salah satu bagiannya :) Mungkin ada yang mengganggap gue aneh karena ingin mengenang rambut yang hanya dalam jangka waktu beberapa bulan akan tumbuh kembali. Atau malah ada yang mengganggap gue lebay? Go ahead :) Menjadi seseorang yang mendonasikan rambut membuat gue sadar bahwa rambut adalah bagian tubuh yang sangat berharga. Untuk gue, dan banyak orang lainnya mungkin ini ‘hanya’ rambut. Tapi bagi orang lain rambut bisa jadi hal yang sangat diimpikan. Jika gue ingin rambut seperti Heather O’Rourke, di luar sana ada yang rela melakukan apa saja untuk mendapatkan rambut pendek yang gue punya, ---atau malah untuk sebagian saja dari rambut yang gue punya. Jadi ini adalah cara gue untuk mengingatkan diri sendiri bahwa gue beruntung, gue diberkahi karena punya rambut. Dan kalau pun nggak punya, ---rambut bukan sesuatu yang menjadikan kita, tapi hati :)

Ps: Untuk membaca post dan melihat video mengenai donasi rambut pertama gue bisa lihat di sini: klik.

carol anne 27 years later,

Indi

 _______________________________________________________
Facebook: here | Twitter: here | Instagram: here | Contact person: 081322339469

41 komentar:

  1. Waah kak Indi keren banget XD suka deh foto-fotonya, benar-benar totalitas ^^


    visit My Little Cream Button ♥

    BalasHapus
    Balasan
    1. Foto urutan yang ke dua nya nampak seram sekali dalam rangka adegan apa tuh Mbak Indi..?

      Hapus
    2. seram tapi suatu kreasi seni yang sangat bagus dan maksimal

      Hapus
  2. Ya ampun sempet kaget ngeliat foto pertama =_____=
    Beneran suka filmnya ya, sampai-sampai direka ulang kejadiannya. Tanpa contekan contoh pose dan hasilnya begitu sih udah niat banget. Apalagi dibantu sama Bapak, asik banget kayaknya kompak dalam hal beginian. :D

    BalasHapus
  3. Hihih gaya ngejiplaknya keren...
    Mestinya sambil bilang mirror mirror ondewol haha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gak mau, ah. Nanti jadi ibu tirinya Snow White atuh :p :D

      Hapus
  4. Foto foto nya keren semua Mbak Indri.. diman tuh foto nya Mbak..?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oooh maksudnya Mbak Indi. diatas salah tuli mf gak di sengaja :)

      Hapus
    2. Ini foto-foto di rumah dalam rangka kenang-kenangan sebelum potong rambut. Hayooo, tulisanku gak dibaca, ya? Hehehehe :p

      Hapus
  5. totalitas banget nya ka indi :) sampek sampek di bantu sama bapaknya hihii :D saya jadi iri :D

    BalasHapus
  6. Balasan
    1. Coba buka link yang aku sertakan di "ps", mbak :)

      Hapus
  7. wah sudah cocok kalo jadi pemerannya, keren aktingnya.

    BalasHapus
  8. Keewwll!

    nanti kalau di indonesia ada remake film ini kak indi deh yang paling cocok buat jadi pemerannya
    hehe

    P.S.
    kurang blonde miss.. mungkin kalau di dye bisa lebih mirip hihi
    ;)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Huahahaha, aduh Aul, di Poltergeist 3 umur Heather 12 tahun. Kayanya tekornya kebanyakan kalau aku yang meranin :p Makasih, ya... Kurang blonde memang sengaja, ini kan buat kenang-kenangan sebelum potong pendek. Kalau didonasikan memang gak boleh rambut yang sudah dibleach :)

      Hapus
  9. Malah baru denger nih ada film kayak gitu. Gue muda banget, ya. :(

    Malah kalo gue lihat rada aneh itu, Mbak. Tapi, usahanya boleh juga. :)
    Duh, bener-bener jadul amat itu tahun 1988, orangtua gue juga belum pacaran kali. XD

    BalasHapus
    Balasan
    1. Originalnya film ini tahun 82. Jangankan orangtuamu, orangtuaku aja belum nikah kali tahun segitu, hehehe. Film ini memang bukan zamanku karena aku pun baru nonton belasan tahun kemudian, ---but still, ini film horor yang bagus. Gak apa-apa aneh, namanya juga "making memory", project Bapak dan anak. Kalau gak aneh nanti gak jadi making memory, dong :)

      Hapus
  10. Sama kayak yoga, aku juga belum pernah denger dan belum liat film ini. Apa aku yang kudet yaak :S

    Btw, bapak kak indi ada bakat juga untuk foto-foto tiap scenenya nih hihihi the best (y)

    BalasHapus
  11. Belom nonton filmnya, baru tau juga pas baca postingan ini wkk
    Tapi boleh lah rambutnya haha

    BalasHapus
  12. aku juga sering nonton serial poltergeist waktu itu, filmnya di bioskop malah aku belum nonton indi

    BalasHapus
  13. belum pernah nonton nih -___-
    Foto foto nya keren semua mbak :)

    BalasHapus
  14. wahh..peminat tegar filem ini..gue kurang gemar cerita genre seram..Bapak begitu sporting sekali...

    BalasHapus
  15. omg you are genius ;D

    http://coeursdefoxes.blogspot.com

    BalasHapus
  16. omg... keren banget saya suka dengan foto-fotonya, settingannya keren mbak Indi.. pas banget kreatif

    BalasHapus
  17. Wow... kamu keren banget, baru tau kalo kamu penulis novwl. Salam kenal ya... tq udah berkunjung ke blog ku.

    BalasHapus
  18. Duh, kok daku kudet ya hahaha
    Bener-bener nggak tau apa-apa, malah baru tau itu film dan perihal donasi rambut.
    Oh iya, sepertinya kalau untuk donasi rambut pun ndak bisa, rambutku nggak sehat, pertumbuhannya lama, tapi sayang sih emang waktu panjang terus potong, kebuang gitu aja rambutnya. :|


    Anw, fotonya keren, kak indi. Seru ya, kolaborasi bapak dan anak. Kreatif :D

    Waktu kecil aku juga punya obsesi huahaha saking sukanya sama kuch kuch hota hai dan Anjeli, sampe berusaha ngikutin gaya anjeli. Pake bando khas Anjeli gitu, terus bergaya sport. Soalnya kan anjeli rada-rada tomboy gitu, tapi selalu fail. Kadang kalau inget itu suka pengen ketawa sendiri, kenangan masa kecil yang nggak bisa dilupain :D

    BalasHapus
  19. ya ampuunnn... pose sama bajunya bisa samaan gitu,unyuuu! ^_^

    BalasHapus
  20. Wah idenya unik banget, fotonya juga totalitas, ada niat remake film yang lain gak mbak?

    BalasHapus
  21. Great post, happy Friday!

    http://www.itsmetijana.blogspot.com/

    BalasHapus
  22. Niat banget nih keknya, keren :)

    BalasHapus
  23. mirip banget kak indiii ...keren euy dandanannya bisa dimuat semirip gituuu

    BalasHapus
  24. mrirp.. bapaknya kak indi semangat+kreatif banget. ngebayangin sehari2 pasti Kak Indi gak bakalan bosen ngobrol sama bapak.

    btw, aku gak tau film itu. horor yak? hiiih semakin gak berminat. hehe. hiii

    BalasHapus
  25. Mbak Indi kuereeeen. Aku jadi kepingin nyoba kek gitu. Kayaknya asik. :D

    BalasHapus
  26. aduuuh indi
    kamu kok suka nonton film horor...
    aku paling gak berani tuh

    BalasHapus

Terima kasih untuk komentarnya, it's really nice to hear from you :)