Halooo... haloooo, haloooo... Hahaha, semangat sekali aku malam ini :D Akhirnya gue aku post panjang lagi (iya, iya, aku dengar banyak dari kalian bilang, "Oh, no, Indi!!", lol). Jam 8 malam tadi jahitan bekas operasi impaksi pertamaku resmi dilepas, dan sekarang aku memutuskan untuk menulis pengalaman sejak operasi, pasca operasi sampai hari ini. Ya, semacam jurnalku selama 1 minggu ini :)
Well, okay... ayo kita mulai (yang mau ikut baca saja maksudnya, hihihi), semoga kalian menikmati ya ;)
Well, okay... ayo kita mulai (yang mau ikut baca saja maksudnya, hihihi), semoga kalian menikmati ya ;)
***
7 Oktober 2011: Toko Es Krim nya sudah tutup, lho Indi...
Aku dan bapak pergi ke klinik untuk bertemu drg. Franky, spesialis bedah mulut. Perasaanku takut sekali meskipun sudah tahu jauh-jauh hari kalau gigiku yang impaksi ada 4 dan harus dioperasi. Sebelum hari ini datang aku sudah rontgen sebanyak 3 kali dan berkonsultasi dengan banyak dokter, berharap ada alternatif lain. Tapi semuanya hasilnya sama: aku harus dioperasi karena wisdom tooth (—-teeth karena ada 4) ku tumbuh melintang, hampir mengenai syaraf dan sudah menyebabkan lock jaw. Beruntung drg. Franky ternyata orangnya kocak dan ramah, dia menyemangati dan meyakinkan kalau aku pasti bisa melewati 2 jam waktu operasi. Dia juga mengizinkanku dan Bapak bertanya banyak hal supaya hatiku lebih tenang. Dari penjelasannya aku tahu bahwa operasi ini nggak mudah, gigiku terhalang tulang dan mungkin ada 'sedikit' tulang yang harus diambil supaya akar gigi tercabut semua. Aku juga harus siap kalau nanti akan ada syaraf yang nggak berfungsi pasca operasi mengingat 'lokasi' gigi-gigiku tersembunyi sekali.
Duh, aku jadi semakin menciut dengar penjelasannya... Pengen nangis rasanya, tapi malu soalnya muka dokternya datar-datar saja, hahaha. Untunglah dia kembali menenangkan, katanya biasanya pasien 'hanya' beresiko mati rasa sebelah wajah saja, tapi masih bisa berfungsi. Hmm, well, okay dokter, buatku itu tetap mengerikan, hahahaha. Tahu resikonya seperti ini, bius lokal rasanya jadi pilihan terbaik. At least aku masih dalam keadaan sadar kalau ada apa-apa. Apalagi aku disarankan untuk menginap 1 malam kalau memilih bius total. Uh, aku nggak suka makanan Rumah Sakit :p
Setelah deal dengan segala resikonya, drg. Franky memastikan aku sudah berani untuk operasi. Aku langsung mengangguk, tapi ternyata malah Bapak yang menyela dan bertanya, "Dok, apa betul anak saya harus makan es krim banyak-banyak setelah operasi?". Bukannya menjawab dokter malah menuduhku, katanya, "Pasti anak Bapak ya yang bilang?". Dituduh seperti itu cepat-cepat aku jawab, "Aku tahu dari internet, bukan aku yang bilang". Oh, my God memalukan... hahahaha...
Waktu dibius aku nggak rasakan apa-apa, cuma sedikit ngilu dan perasaan sedikit tertekan. Tapi aku betul-betul nggak tahan dengan semua suara di sekitarku. Suara gusiku disobek adalah yang paling buruk, apalagi tiba-tiba mulutku penuh darah dan rasanya aneh banget. Aku coba pejamkan mata dan pura-pura tidur, tapi dokter malah minta aku bangun karena katanya itu bahaya. (Ya ampun, kenapa aku itu hobi banget improvisasi, ya? Lol). Setelah gusi selesai disobek gigiku ternyata masih belum terlihat seluruhnya. Posisinya ada di ujung dan sebagian terhalang tulang. Gigi yang terlihat berhasil dipecahkan jadi 4 bagian dan berhasil membuat Bapak ke luar ruangan karena ngilu dengar suaranya, hahaha. Aku masih nggak rasakan apa-apa selain perih di lidah dan ujung bibir.
Satu jam berlalu, dokter mencungkil tulangku sedikit demi sedikit. Obat bius rasanya sudah nggak terlalu bekerja, aku bisa merasa ngilu dan sedikit sakit. Tapi aku coba tetap tenang sampai 40 menit kemudian sisa gigi dan 2 buah akar gigi berhasil keluar. Spontan aku langsung tepuk tangan dan tertawa sampai-sampai darahku netes-netes ke dagu (ada pembuluh darah yang ikut terpotong, tapi tenang ini aman). Mbak asisten dokter sampai ikutan tepuk tangan, lho, dia bilang, "Akhirnya selesai juga...", hehehe. Tinggal tahap terakhir, gusiku yang terbuka selebar-lebarnya dijahit. Begitu jarum nusuk gusi, aku langsung teriak sampai semua kaget. (Apalagi bapak yang baru masuk kembali setelah trauma melihat anaknya operasi, hahaha). Ternyata oh ternyata, efek obat biusku habis. Aku pun harus rela dibius kembali dan menunggu 5 menit ekstra supaya obatnya bekerja.
Dan, operasipun selesai. Setelah mulut dan pipiku dibersihkan, aku langsung bangun dan ingin melihat gigi yang sudah dioperasi. Eww... ternyata hasilnya acak-acaknya. Gigiku dipecah entah jadi berapa bagian dan memang ada serpihan tulang-tulang kecil. Ya Tuhan, seram sekali :S
Aku yang masih dalam pengaruh obat bius, ceria dan betul-betul bebas rasa sakit malah tertawa-tawa dan minta dokter pindahkan gigiku ke atas kertas bersih supaya bisa difoto. Tapi dokter hanya memindahkan 4 potongan gigi tanpa tulang dan meminta aku memfoto yang itu saja. Katanya kalau semuanya kelihatan nanti orang ketakutan melihatnya, hehehe, betul juga ya? :p
Aku dan bapak langsung pamit pulang begitu dapat resep obat. Waktu kami sampai di pintu keluar dokter memanggil aku kembali dan berkata, "Toko es krimnya sudah tutup, Indi!". Aku langsung kecewa tapi Bapak bilang dokter cuma bercanda. Dan ternyata betul diperjalanan pulang aku langsung dibelikan 2 cup es krim dan 1 kotak jus. Oh, ya, soal es krim ini bukan sekedar keinginanku, dr. Franky ini memang suka bercanda, tapi pada akhirnya dia tetap mengiyakan kalau aku memang butuh es krim. Fungsinya supaya jahitan sembuh dan darah cepat membeku. Kompres air dingin dari luar memang membantu, tapi es krim juga terbukti efektif.
Sebagian gigiku yang sudah dokter pindahkan ke tempat bersih. Tadinya penuh darah dan ada pecahan tulang. Eww... :S |
8 Oktober 2011: Daddy, I'm in pain... I don't care about your birthday :(
Beberapa jam setelah operasi rahangku sakit sekali. Dan di gusiku rasanya seperti ada luka terbuka yang terkena pasir: perih sekali! Aku sama sekali nggak bisa tertidur bahkan beristirahat. Puncaknya jam 5 subuh waktu aku tiba-tiba merasakan leher dan pipiku membengkak. Badanku juga panas sampai terus-terusan menggigil. Ya, dokter memang sudah memperingatkan soal ini, tapi aku nggak menyangka bengkaknya akan sebesar ini. Aku juga kaget waktu sadar kalau rahangku nggak bisa dibuka maksimal. Dengan panik aku bangunkan Bapak dan menangis. Aku hidup dengan scoliosis nyaris seumur hidup, tapi aku nggak pernah merasakan kesakitan yang seperti ini. Setiap kali aku baca artikel tentang operasi impaksi di internet kupikir rasa sakit yang diungkapkan terlalu dilebih-lebihkan. Tapi ternyata kenyataannya memang sesakit itu... sakit sekali...
Seharian aku habiskan dengan mengompres pipi dan mencoba istirahat, tapi tetap aku nggak bisa. Makanan yang masuk pun cuma 1 cup es krim dan Tipco rasa kiwi. Bapak betul-betul merawatku, beliau meyakinkan kalau aku pasti bisa lalui ini semua. Katanya aku akan sembuh lebih cepat daripada orang-orang yang pernah dioperasi impaksi. Beliau bahkan sepertinya lupa dengan ulang tahunnya sendiri, padahal biasanya setiap tahun selalu ada acara potong kue dan tiup lilin. Aku sebetulnya ingat Bapak ulang tahun, tapi entah kenapa aku selalu lupa untuk mengucapkan selamat. Oh, I'm sorry Daddy... :'(
Beberapa jam setelah operasi rahangku sakit sekali. Dan di gusiku rasanya seperti ada luka terbuka yang terkena pasir: perih sekali! Aku sama sekali nggak bisa tertidur bahkan beristirahat. Puncaknya jam 5 subuh waktu aku tiba-tiba merasakan leher dan pipiku membengkak. Badanku juga panas sampai terus-terusan menggigil. Ya, dokter memang sudah memperingatkan soal ini, tapi aku nggak menyangka bengkaknya akan sebesar ini. Aku juga kaget waktu sadar kalau rahangku nggak bisa dibuka maksimal. Dengan panik aku bangunkan Bapak dan menangis. Aku hidup dengan scoliosis nyaris seumur hidup, tapi aku nggak pernah merasakan kesakitan yang seperti ini. Setiap kali aku baca artikel tentang operasi impaksi di internet kupikir rasa sakit yang diungkapkan terlalu dilebih-lebihkan. Tapi ternyata kenyataannya memang sesakit itu... sakit sekali...
Seharian aku habiskan dengan mengompres pipi dan mencoba istirahat, tapi tetap aku nggak bisa. Makanan yang masuk pun cuma 1 cup es krim dan Tipco rasa kiwi. Bapak betul-betul merawatku, beliau meyakinkan kalau aku pasti bisa lalui ini semua. Katanya aku akan sembuh lebih cepat daripada orang-orang yang pernah dioperasi impaksi. Beliau bahkan sepertinya lupa dengan ulang tahunnya sendiri, padahal biasanya setiap tahun selalu ada acara potong kue dan tiup lilin. Aku sebetulnya ingat Bapak ulang tahun, tapi entah kenapa aku selalu lupa untuk mengucapkan selamat. Oh, I'm sorry Daddy... :'(
Tipco dan es krim. I'm a HUGE fan of Tipco, btw :p |
9 Oktober 2011: Oh, I want to EAT that Picture!
Aku putuskan untuk libur bekerja sampai jahitan bekas operasi benar-benar sembuh. Aku cuma ingin istirahat dan cepat sembuh. Ini baru hari kedua tapi bengkakku terus semakin membesar, padahal dokter bilang puncak bengkak akan terjadi di hari ke 3 dan ke 4 karena darah sudah mulai membeku dan harus diberi kompres panas supaya mengempis. Aku terus menerapkan kompres dingin karena darah terkadang masih keluar kalau aku berkumur. Pokoknya aku memcoba sedisipilin mungkin menerapkan nasihat dokter. Tapi waktu aku melihat-lihat majalah kesukaan, aku melihat halaman menu masakan yang membuat perutku berbunyi (padahal di hari sebelumnya aku nggak nafsu makan, lol). Aku langsung ke dapur dan mempraktekannya: roti bakar, telor ceplok, tomat panggang dan lelehan keju nikmat. Umm, yummy, aku langsung berdecak-decak begitu masakannya siap. Tanpa pikir panjang aku langsung buka mulutku lebar-lebar dan 'tuk', roti langsung beradu dengan gigiku. Ternyata rahangku masih terlalu sempit untuk dimasuki roti. Setelah aku cek, rahangku ternyata cuma bisa terbuka selebar 1 jari. Ah, too bad, padahal aku sudah susah payah memasak...
Meski di jam-jam tertentu sakitnya masih menjadi seperti kemarin, tapi di malam hari darahku betul-betul berhenti. Aku sudah bisa menggosok gigi meski cuma gigi di barisan depan.
Menu enak yang salah, hahaha... |
10 Oktober 2011: Still the Same
Nggak ada perubahan yang berarti. Aku masih sering kesakitan di jam-jam tertentu. Tapi aku sudah bisa belajar makan dengan menu yang pas dan nggak perlu membuka rahang lebar-lebar. Aku nggak makan es krim, sebagai gantinya aku minum jus banyak-banyak karena meski dipaksakan tetap saja makanan yang masuk ke perutku nggak semaksimal hari-hari biasa.
11 Oktober 2011: Big Girl Appetite
Pipiku masih bengkak tapi sudah mulai bisa disentuh. Cuci muka memang masih terasa sakit, tapi aku sudah bisa menerima spons untuk membersihkan muka. Darah sudah sepenuhnya membeku, itu ada enaknya karena sehabis mencuci muka aku bisa mengoleskan minyak telon di pipi dan leher untuk mengurasi rasa ngilu. Tapi sayangnya karena kulitku sensitif mulai muncul bintik-bintik merah di daerah pipi kanan dan leher atas. Memang serba salah, tanpa minyak telon aku susah istirahat sedangkan kalau aku memakai kompres kain/kantung, pipiku masih terlalu sensitif dan akan terasa sakit. Akhirnya aku usahakan untuk memakai minyak telon sesedikit mungkin dan ketika malam hari aku coba untuk tidur di bawah tenda yang terbuat dari bedcover, jadi pipiku nggak kena kain secara langsung tapi tetap hangat. Brilian, ya? :p
Nafsu makanku juga meningkat pesat. Lihat acara kuliner di TV langsung pengen ikut makan, lihat majalah segala gambar makanan ditunjuk. Wah, pokoknya repot, hahaha. Untunglah Bapak banyak akal, beliau membuatkan aku kentang tumbuk dan tuna. Rasanya enak dan hampir sama dengan makanan 'normal' ku sehari-hari. Syukurlah aku pesco-vegetarian, kalau bukan mungkin aku sudah repot minta daging ayam dan sapi ya? Lol.
Nggak ada perubahan yang berarti. Aku masih sering kesakitan di jam-jam tertentu. Tapi aku sudah bisa belajar makan dengan menu yang pas dan nggak perlu membuka rahang lebar-lebar. Aku nggak makan es krim, sebagai gantinya aku minum jus banyak-banyak karena meski dipaksakan tetap saja makanan yang masuk ke perutku nggak semaksimal hari-hari biasa.
11 Oktober 2011: Big Girl Appetite
Pipiku masih bengkak tapi sudah mulai bisa disentuh. Cuci muka memang masih terasa sakit, tapi aku sudah bisa menerima spons untuk membersihkan muka. Darah sudah sepenuhnya membeku, itu ada enaknya karena sehabis mencuci muka aku bisa mengoleskan minyak telon di pipi dan leher untuk mengurasi rasa ngilu. Tapi sayangnya karena kulitku sensitif mulai muncul bintik-bintik merah di daerah pipi kanan dan leher atas. Memang serba salah, tanpa minyak telon aku susah istirahat sedangkan kalau aku memakai kompres kain/kantung, pipiku masih terlalu sensitif dan akan terasa sakit. Akhirnya aku usahakan untuk memakai minyak telon sesedikit mungkin dan ketika malam hari aku coba untuk tidur di bawah tenda yang terbuat dari bedcover, jadi pipiku nggak kena kain secara langsung tapi tetap hangat. Brilian, ya? :p
Nafsu makanku juga meningkat pesat. Lihat acara kuliner di TV langsung pengen ikut makan, lihat majalah segala gambar makanan ditunjuk. Wah, pokoknya repot, hahaha. Untunglah Bapak banyak akal, beliau membuatkan aku kentang tumbuk dan tuna. Rasanya enak dan hampir sama dengan makanan 'normal' ku sehari-hari. Syukurlah aku pesco-vegetarian, kalau bukan mungkin aku sudah repot minta daging ayam dan sapi ya? Lol.
Kentang tumbuk, tuna dan tomat panggang. Yumm! :D |
12 Oktober 2011: Awww, Eris yang malang :(
Aku merasa hampir normal, badanku semakin jarang demam (sebelumnya setiap malam memang agak hangat) dan bengkakku mengempis. Pipiku sudah terlihat hampir normal dan leher bagian atas bengkaknya tinggal sebesar kacang merah. Tapi tetap cuma sebatas 1 jari rahangku bisa terbuka. Aku nggak ada masalah dengan menggosok gigi, hanya saja aku nggak bisa pakai sikat gigi orang dewasa, ujungnya nggak masuk ke rahangku yang menyempit. Meski dokter minta aku beristirahat selama satu minggu tapi aku sudah mulai beres-beres kamar dan latihan lip sinc dengan lagu Aaron Carter, hahahahaha (get a life, Indi! Lol). Aku juga sudah kangen dengan Eris, biasanya setiap siang aku dan Eris suka berjalan-jalan di halaman sambil makan siang dan terkadang aku potong bulunya. Jadi aku putuskan untuk memulainya lagi sekarang, aku hampiri Eris dan memberinya 1 mangkuk dog food. Tapi lalu aku perhatikan sesuatu, mata kanan Eris memerah dan kelopaknya membengkak. Memang kecil sekali, tapi kalau dia melihat ke arah atas aku bisa melihatnya dengan cukup jelas. Aku langsung menghubungi Tina, teman onlineku yang memelihara banyak anjing. She's so nice dan banyak membantuku sejak Eris belum lahir dan Veggie masih hidup. Dia menyarankanku membasuh mata Eris dengan boorwater, katanya Eris sepertinya cuma iritasi atau panas dalam. Nasihatnya menenangkanku, aku langsung basuh mata Eris dan memotong bulunya lebih pendek. Dari buku yang aku baca iritasi mata pada anjing sering kali terjadi karena tertusuk bulunya sendiri dan lingkungan bermainnya, jadi aku mencoba meminimalisir pemacunya. Syukurlah di waktu malam mata Eris sudah membaik.
Oh ya, ada 2 kejadian lucu yang cukup menyebalkan. Yang pertama ada seorang petugas jasa pengiriman paket yang dengan nggak sopannya melemparkan paket ke garasi rumah orangtuaku. Waktu aku tegur dia bilang bahwa dia pikir di rumah nggak ada orang, padahal lucunya, dia masuk lewat pintu depan yang terbuka lebar. Bagaimana bisa dia pikir di sini nggak ada orang? Lol. Paketnya ternyata berisi majalah Aplaus the Lifestyle yang di dalamnya ada review novel keduaku: "Karena Cinta itu Sempurna" (Yippy, it's a good review!). Dan yang kedua aku dapat kejutan manis dari Puja, my brother. Dia memberiku es krim rasa stroberi kesukaanku. Tapi di malam hari dia meminta uang Rp. 5.000, katanya untuk membayar es krim yang aku makan! Hahahaha, aku akan balas nanti, little rascal!
Aku merasa hampir normal, badanku semakin jarang demam (sebelumnya setiap malam memang agak hangat) dan bengkakku mengempis. Pipiku sudah terlihat hampir normal dan leher bagian atas bengkaknya tinggal sebesar kacang merah. Tapi tetap cuma sebatas 1 jari rahangku bisa terbuka. Aku nggak ada masalah dengan menggosok gigi, hanya saja aku nggak bisa pakai sikat gigi orang dewasa, ujungnya nggak masuk ke rahangku yang menyempit. Meski dokter minta aku beristirahat selama satu minggu tapi aku sudah mulai beres-beres kamar dan latihan lip sinc dengan lagu Aaron Carter, hahahahaha (get a life, Indi! Lol). Aku juga sudah kangen dengan Eris, biasanya setiap siang aku dan Eris suka berjalan-jalan di halaman sambil makan siang dan terkadang aku potong bulunya. Jadi aku putuskan untuk memulainya lagi sekarang, aku hampiri Eris dan memberinya 1 mangkuk dog food. Tapi lalu aku perhatikan sesuatu, mata kanan Eris memerah dan kelopaknya membengkak. Memang kecil sekali, tapi kalau dia melihat ke arah atas aku bisa melihatnya dengan cukup jelas. Aku langsung menghubungi Tina, teman onlineku yang memelihara banyak anjing. She's so nice dan banyak membantuku sejak Eris belum lahir dan Veggie masih hidup. Dia menyarankanku membasuh mata Eris dengan boorwater, katanya Eris sepertinya cuma iritasi atau panas dalam. Nasihatnya menenangkanku, aku langsung basuh mata Eris dan memotong bulunya lebih pendek. Dari buku yang aku baca iritasi mata pada anjing sering kali terjadi karena tertusuk bulunya sendiri dan lingkungan bermainnya, jadi aku mencoba meminimalisir pemacunya. Syukurlah di waktu malam mata Eris sudah membaik.
Oh ya, ada 2 kejadian lucu yang cukup menyebalkan. Yang pertama ada seorang petugas jasa pengiriman paket yang dengan nggak sopannya melemparkan paket ke garasi rumah orangtuaku. Waktu aku tegur dia bilang bahwa dia pikir di rumah nggak ada orang, padahal lucunya, dia masuk lewat pintu depan yang terbuka lebar. Bagaimana bisa dia pikir di sini nggak ada orang? Lol. Paketnya ternyata berisi majalah Aplaus the Lifestyle yang di dalamnya ada review novel keduaku: "Karena Cinta itu Sempurna" (Yippy, it's a good review!). Dan yang kedua aku dapat kejutan manis dari Puja, my brother. Dia memberiku es krim rasa stroberi kesukaanku. Tapi di malam hari dia meminta uang Rp. 5.000, katanya untuk membayar es krim yang aku makan! Hahahaha, aku akan balas nanti, little rascal!
Eris malang yang belum disisir 4 hari dan peralatan Eris. Eris suka sekali dengan sisirnya:) |
Majalah Aplaus yang memuat review novel Karena Cinta itu Sempurna karyaku :) |
Kado es krim yang ternyata ditagih uangnya setelah es krimnya habis -___-' |
13 Oktober 2011: Kembali Menjadi Dog Keeper
Well, aku memang berjanji sama diri sendiri untuk libur bekerja selama sakit, tapi aku nggak bisa menolak kalau ada yang butuh bantuan soal anjing. I'm not a professional dog keeper, by the way, tapi aku terkadang diminta Uak untuk menjaga anjingnya. Dan hari ini, tadinya aku cuma mau membawa Eris ke dokter hewan untuk vaksin ulang dan memastikan matanya nggak apa-apa, tapi lalu aku teringat Doggy, anjing Uak yang belum pernah divaksin padahal usianya sudah 10 bulan. Ya, bukan salah siapa-siapa, Doggy ini anjing yang ditemukan di jalan dan Uak memutuskan untuk memeliharanya. Tapi berhubung beliau tinggal di luar kota, aku lah yang bertugas mengurus keperluan nya terkadang.
Membawa Doggy ke dokter hewan bukan perkara mudah, dia belum pernah naik mobil dan disimpan di dalam kandang sebelumnya. Sepanjang jalan dia terus menangis dan stres sampai-sampai dia pup. Aku betul-betul nggak tega, but what can I do, then? Aku cuma bisa mengelus kepalanya dan berjanji kalau setelah ini dia bisa pulang.
Sampai di dokter hewan Doggy semakin panik, banyak orang asing dan dia terpaksa diikat di pohon supaya nggak kemana-mana. Doggy juga nggak mau aku tinggalkan, setiap aku menjauh beberapa langkah saja dia pasti menangis dan mencari-cariku. Aku betul-betul kerepotan karena giliran Doggy diperiksa masih lama, masih menunggu 8 pasien lagi! Untung lah ada 2 pasien yang cancel dan kami bisa masuk lebih cepat. Hasilnya Doggy nggak apa-apa, dia cuma stres karena masih puppy dan nggak terbiasa sama suasana baru. Dokter dan aku juga membuatkan tanggal ulang tahun untuk Doggy karena dia anjing yatim piatu (poor Doggy...). Kami putuskan Doggy ulang tahun di tanggal 2 Desember karena keluarga Uak banyak lahir di tanggal 2. Haha, selamat ya Doggy, sekarang kamu bisa ulang tahun! :D Sedangkan Eris, she's fine. Dokter bilang dia anjing yang lucu meski penakut. Eris masih harus menambah berat badan kalau dia mau hamil, tapi intinya dia baik-baik saja dan matanya cuma iritasi karena tanah :)
Aku banyak tertawa dan rahangku rasanya sudah bisa terbuka lebar, sampai aku putuskan untuk membeli roti di dokter hewan. Aku baru sadar bahwa rahangku masih tetap sempit. Aku bahkan nggak bisa memasukan roti kecil ke dalam mulut dan harus menyerah untuk makan bubur di rumah...
Well, aku memang berjanji sama diri sendiri untuk libur bekerja selama sakit, tapi aku nggak bisa menolak kalau ada yang butuh bantuan soal anjing. I'm not a professional dog keeper, by the way, tapi aku terkadang diminta Uak untuk menjaga anjingnya. Dan hari ini, tadinya aku cuma mau membawa Eris ke dokter hewan untuk vaksin ulang dan memastikan matanya nggak apa-apa, tapi lalu aku teringat Doggy, anjing Uak yang belum pernah divaksin padahal usianya sudah 10 bulan. Ya, bukan salah siapa-siapa, Doggy ini anjing yang ditemukan di jalan dan Uak memutuskan untuk memeliharanya. Tapi berhubung beliau tinggal di luar kota, aku lah yang bertugas mengurus keperluan nya terkadang.
Membawa Doggy ke dokter hewan bukan perkara mudah, dia belum pernah naik mobil dan disimpan di dalam kandang sebelumnya. Sepanjang jalan dia terus menangis dan stres sampai-sampai dia pup. Aku betul-betul nggak tega, but what can I do, then? Aku cuma bisa mengelus kepalanya dan berjanji kalau setelah ini dia bisa pulang.
Sampai di dokter hewan Doggy semakin panik, banyak orang asing dan dia terpaksa diikat di pohon supaya nggak kemana-mana. Doggy juga nggak mau aku tinggalkan, setiap aku menjauh beberapa langkah saja dia pasti menangis dan mencari-cariku. Aku betul-betul kerepotan karena giliran Doggy diperiksa masih lama, masih menunggu 8 pasien lagi! Untung lah ada 2 pasien yang cancel dan kami bisa masuk lebih cepat. Hasilnya Doggy nggak apa-apa, dia cuma stres karena masih puppy dan nggak terbiasa sama suasana baru. Dokter dan aku juga membuatkan tanggal ulang tahun untuk Doggy karena dia anjing yatim piatu (poor Doggy...). Kami putuskan Doggy ulang tahun di tanggal 2 Desember karena keluarga Uak banyak lahir di tanggal 2. Haha, selamat ya Doggy, sekarang kamu bisa ulang tahun! :D Sedangkan Eris, she's fine. Dokter bilang dia anjing yang lucu meski penakut. Eris masih harus menambah berat badan kalau dia mau hamil, tapi intinya dia baik-baik saja dan matanya cuma iritasi karena tanah :)
Aku banyak tertawa dan rahangku rasanya sudah bisa terbuka lebar, sampai aku putuskan untuk membeli roti di dokter hewan. Aku baru sadar bahwa rahangku masih tetap sempit. Aku bahkan nggak bisa memasukan roti kecil ke dalam mulut dan harus menyerah untuk makan bubur di rumah...
Eris ceria di dokter hewan. Bulunya bersinar dan rapi | Doggy setelah sedikit tenang dan diberi roti | Buku vaksin Doggy dan Eris | Obat pencernaan dan cacing (rutin) untuk Eris supaya lebih gemuk :) |
Bertemu bubur di rumah setelah gagal makan roti :'( |
14 Oktober 2011: Sudah Selesai :) (at least for now)
Badanku terasa lelah karena aktivitasku kemarin, tapi kabar baiknya rahangku sedikit bisa terbuka. Memang masih sakit, tapi at least sekarang sudah seukuran 2 jari. Masih susah untuk menggosok gigi dengan sikat gigi orang dewasa, tapi firasatku sepertinya sebentar lagi akan bisa, hehehe.
Aku betul-betul semangat untuk melepas jahitan di gusiku, rasanya nggak sabar untuk ke klinik dan menghilangkan rasa aneh di mulutku (benangnya terasa pahit dan asam setiap kali tergigit, hehehe). Apalagi aku merasa kalau aku menelan salah satu benang di gusiku. Tapi kata Bapak itu nggak mungkin karena dokter pasti sudah mengikatnya dengan kuat :p
Sambil menunggu aku mengecat kukuku dengan warna pink. Cat kuku ini dari Ray, jarang kupakai karena waktu itu dia menghadiahiku dengan banyak warna, hahaha.
Jam 8 malam aku ke klinik, syukurlah aku nggak perlu menunggu lama. Ada yang bilang melepas benang itu perih dan agak sakit, tapi ternyata aku hampir nggak rasakan apa-apa. Rasanya begitu cepat dan langsung membuat gusi terasa ringan :) Berhubung drg. Franky lagi nggak kurang sehat, aku berkonsultasi dengan istrinya, drg. Susiana. Dia bilang bekas jahitanku bagus sekali, bersih dan nggak ada komplikasi, bahkan sama sekali nggak meninggalkan lubang. Untuk masa penyembuhan jugaku lebih cepat dibanding pasien lain meski kasusku termasuk berat. Wah, berarti Bapak betul bahwa aku ternyata memang cepat sembuh! :) Soal rahangku yang cuma bisa terbuka dua jari katanya itu wajar. Malah itu termasuk bagus karena biasanya setelah lewat 1 minggu banyak pasien cuma bisa membuka rahangnya seukuran 1 jari! Wah, senang sekali, ternyata aku bisa melewati masa pasca operasi dengan lancar.
Drg. Susiana bilang supaya aku memberi waktu pada bekas operasiku untuk sembuh total sebelum operasi berikutnya. Yup, aku masih harus menjalani 3 operasi lagi karena masih ada 3 wisdom teeth yang tertinggal. Di hari pertama setelah operasi aku sempat menangis dan bilang kalau aku nggak akan sanggup untuk menjalani operasi lain. Waktu itu aku pikir 1 saja sudah sakit sekali apalagi harus 3 kali lagi. Tapi setelah hari ini kurasa aku sudah semakin kuat :) Apalagi aku juga masih harus berjuang melawan lock jaw. Tulang rahang kanan aku lebih menonjol daripada yang kiri, jadi operasi-operasi ini membantu meringankan 'beban' rahangku sebelum operasi perbaikan rahang (okay, ralat kalau gitu, aku masih harus menjalani 4 operasi lagi). I’ll be just fine, aku percaya itu :)
Pulangnya aku mampir ke mini market untuk membeli sikat gigi anak-anak. Aku mungkin akan memakainya sampai 1 minggu ke depan. Sengaja aku pilih yang ada bonus pasta gigi nya supaya bisa Eris pakai, hihihi, harus berhemat, masih banyak pengeluaran sebelum masalah rahang ini selesai :) Meski begitu aku menghadiahi diri sendiri dengan membeli 1 cup lulur Bali ;)
Jadi, begitulah jurnalku pasca operasi impaksi. Aku tahu ini panjang, tapi semoga ada yang tahan untuk mengikuti ceritaku sampai akhir, lol. Sekarang aku harus istirahat karena nanti siang hari pekerjaanku dimulai kembali, hehehe. So have a nice weekend dear pals!
Bermain dengan cat kuku dan cincin Iie sambil menunggu waktu (aku cuma pakai cincin itu khusus difoto saja, lol) |
Sikat gigi anak yang kubeli dan lulur bali untuk hadiah diri sendiri :) |
Penampakan terakhirku, lol. Kinda skinny :( And I need a haircut ASAP. |
nb: Ah, iya aku sampai lupa. Ternyata aku betul-betul menelan benang jahitan di gusiku secara nggak sengaja. Aku lupa tepatnya hari apa, tapi waktu dokter melepas benangnya yang tertinggal memang 2 jahitan, padahal seharusnya ada 3, hahahaha.
salam senyum lebar,
INDI
twitter? HERE
Post serupa dari teman blogger yang juga baru operasi impaksi. Buka di sini dan di sini.
Sebenernya pernah loh Indi, aku asistensi drg sp.BM, dia nyabut 4 gigi bungsu yang impaksi sekaligus, tapi pasiennya harus dibius total + rawat inap... :-D
BalasHapusSemoga operasi2 selanjutnya berjalan lancar ya
@ THIA: iya, kan seperti yang sudah aku sebutkan, mbak, memang bisa dan aku diberi pilihan itu, tapi aku pilih bius lokal supaya nggak rawat inap. amen. thanks ya :)
BalasHapuswah, liat foto di atas gue jadi minder sob..
BalasHapuswaaahhh...
BalasHapusaku juga pernah operasi gitu kak tapi lupa karena apa, dan berselang 3 hari, abis 1 copot, 3 hari lagi satunya sampe 3 gigi ludes.
pas di jahit emang g kerasa, tapi suaranya bikin parno.
hahaha
gara-gara itu, aku udah g mau lagi urusan sama dokter gigi kalo g priksa rutin.
hehe
hidiiih.. horor inddiii..
BalasHapusngeliat gigi gigi yang tercabut itu.
tapi indi hebat yaaaa...
btw, buburnya nampak enak dehh...
semoga operasi berikutnya lancar yaaa!!! salam buat ERis yang lucu..
saya pernah juga operasi gigi seperti itu, 2 gigi sekaligus ... masih kebayang saat dokter cabut gigi tapi susah krn akarnya yg kuat. Duh ...
BalasHapusAh serem aku baca cerita di awal2nya yg tentang operasi giginya... apalagi ada foto gigi yg bekas dicabut.. seremm...
BalasHapusBTW, kapan2 kalau aku kirim es krim aku juga boleh minta ganti uangnya gak ya? hahaha....
aduuh makanannya bikin ngiler... :p
BalasHapusbtw tulisannya agak burem mbak...
ko giginya ampe harus ikut2an di post gitu? ngeri liatnya. :D
BalasHapusthank you for your sweet comment..love your last outfit^^
BalasHapusKak Indi iya ya keliatan agak kurusan :O
BalasHapussaya bacanya ngilu sendiri :( semoga cepat sehat betul ya kak :)
aku juga pernah merasakn sakitnya gig pas dicabut..
BalasHapusauu..
tapi gak apa :)..
Oh I can tell by that first pic that your tooth surgery happened :( Lots of soft yummy foods eh? I love your puppy dog! He is so handsome and cute :)
BalasHapusI really love your dress, you are looking very sweet and happy, so perfect!
wahhh -__-
BalasHapuscepat sembuh ya mbak :)
dokter gigi...uwhh..
ngilu nulisnya :D
Keren sangat.!!!
BalasHapushahhaa.. akhirnya ngerasain juga. masih 3 ya?.. saya masih duaa.. hehehe..
BalasHapustapi bisa senyum gitu, berarti nggak sariawan ya?. waaah senangnya, drg-nya canggih berarti.
jadii habis berapa?. jadi dua juta satu gigi?. wkwkk
aku ngeri mbak INdi,..
BalasHapusga kebayang kalo harus digituin gigiku..mana susah makan donk pastinya??
yg penting sekarang dah sehat ya Mbak,..selamat2..sudah tersenyum manis seperti biasanya..
Wew... I saw at your bleeding teeth, makes me freaked out..xO
BalasHapusDo you lost weight after that surgery? Because you feel pain and uncomfortable, right? I believe you even don't want to see any food.
Aww.. I love dogs. Thank you for loving dogs too, Indy! hehe.. Puppy is so hard to handle, because they get easily stressful with the whole new environment.
I haven't tried that buavita ice cream! Really really want to tryy!
Hey, I need a haircut too. Let's have our hair cut!;D
Cheers,
Dreamy Princess
hi kak indi! thanks ya buat komen2 di entri aku hehehe, aku suka banget sama entri ini! menarik dan ga bosenin.
BalasHapushttp://mochalistangel.blogspot.com
seremlihat giginya :) semoga sehat selalu ya
BalasHapusBlog yang simpel tapi cantik dan menarik, artikelnya pun cukup informatif dan imajinatif...saling berkunjung dan berkomentar ya :D
BalasHapussalut karena bisa menjalani operasi impaksi gigi dengan pembiusan lokal :)
BalasHapussemoga sehat selalu
agak ngeri kak. salut sama kakak, deh :D semoga sehat selalu ya kak indi :)
BalasHapusuh gak kebayang deh dioperasi gigi kayak kamu. hiks..sakitnya berasa deh
BalasHapusSemoga gua ga pernah ngalamin operasi gigi...gua suka es krimnya tapi gua benci bubur...yaiks...
BalasHapusSemoga cepet sembuh ya ^^
Hiiii, eh klo dicabut tumbuh lagi gak?
BalasHapusthis dress is sooo pretty! i like it very much and the tomatoes look delicious
BalasHapusduh ngeliat giginya ngeri deh, huhu
BalasHapustapi dah gak sakit dan mendingan kan ndi giginya sekarang? :D
That dress is adorable!!
BalasHapusAnd that food looks delicious, though the tooth put me off a bit >.<
Thank you for the comment! It led me here, which is great because I like your blog. Your clothes are very pretty and I like learning about other cultures. (Google's translation-service lets me read your language.) Best wishes!
BalasHapushai aku juga baru selesai operasi gigi loh, mungkin sama kyk yg situ alamin cuman aku gak tau namanya. kemarin juga udah aku masukin di blog tp masih bersyambung. gak tau juga nich kapan disyambungnya...
BalasHapuswah wah get well soon, indi.
BalasHapusanyway, lihat feature km di majalah cantik banget :)
sukses yaaa!
@ SAID: sama, aku bukan minder lagi. mau pingsan rasanya, hehehe.
BalasHapus@ DHANNII: untuk impaksi (kasusku melintang dan terhalang tulang) waktu penyembuhan minimal 2 minggu :)
@ MEILYA: hehehe, iya, horo banget :') amen... kata eris salam balik, hihihi. btw, buburnya emang enak, tapi pas sakit tetep aja rasanya agak "aneh" :p
@ DEY: sama dong, aku juga akarnya kuat, mana ada 2 lg akarnya. huhuhu, masih ngilu rasanya bayanginnya :')
@ CATATAN: iya, aku aja agak gmn gitu lihat fotonya... hahaha, boleh, tp aku langsung kabur ya :p
@ NUELL: ambil sana, hahaha. font yg ini kadang harus di refresh dulu supaya lebih jelas. gak tau kenapa :)
@ AKMAL: pamer ceritanya, hehehe.
@ KANAN: thank you! :)
@ FICTION'S: iya :( untung sekarang kembali chubby, hihihi. amen, terima kasih ya...
@ SOCAFAHREZA: aku gak cabut, tapi operasi. jadi giginya dipecah dulu, baru diambil pecahannya satu persatu :)
@ SARA: ya, that's picture from my surgery :( but i feel better now so don't have to eat soft food anymore, hehehe:) he is! he's so clever too :) thank you very much, sara.
@ UCHANK: terima kasih :)
@ WAHYU: what's so cool, eh?
@ GAPHE: hahaha... iya... ayok, ah selanjutnya kita operasi barengan :p iya, dokternya cangggih bener.. gak ada sariawan aku (ada, sih tapi dikiiit banget), sembuhnya juga cepet. gak kok, dibawah itu jadinya :)
@ KETTY: iya, susah banget makannya. iya, terima kasih ya :)
@ DREAMY: hahahaha. iya, turun nih bb'ku, sebel banget :( agree! apalagi kalau dia gak biasa bersosialisasi, mesti pinter2 kita ajarin pelan2 tuh.. kamu harus coba! rasanya enak dan segar banget :) finally i have my haircut yesterday, hehehe.
@ ALOYSIA: thank you :)
@ LIDYA: amen :)
@ LAMAN: segera meluncur! hehehe.
@ BLOGS: mungkin nanti minta total aja. gak kuat rasanya, hahaha.. amen, terima kasih ya :)
@ FLEURAIN: terima kasih, amen :)
@ SANG: iya :( tapi cuma sebentar kok sakitnya, hihihi...
@ CLAUDE: hahaha, ya udah ntar kalau (harus) operasi makannya es krim aja, gak perlu bubur, hahaha. makasih ya :)
@ LAMAN: katanya gak, ya, hehehe (jangan sampai, deh).
@ MELMO: thank you. and yes! they're yummy :)
@ ECKY: sekarang bekas jahitannya cuma sedikit ngilu, tapi gak bengkak dan sakit lg kok. thanks ya :)
@ DAKOTA: thank you :) hehehe, me too, still thrilling when i saw that pic :p
@ SHYBIKER: thank you very much, really apreciate it. and me too, i love to learn about other culture :)
@ 21INCHS: aku sudah baca, tapi sepertinya kasus kita berbeda ya. aku impaksi dan betul2 nggak nampak ada gigi dari luar karena tertanam di gusi dan tertutup tulang :)
@ LIA: hihi, thank you. kamu juga ya :)
Udah ya ndi operasinya, Alhamdulillah lancar yaa operasinya :D
BalasHapuspasti sakit ya ndi >,< ak ngebayangin pasti sakit banget
tp koq bs ndi ketelen :D
AW thanks sweetie! I got my wisdom teeth removed this year too and it was annoying to have such puffy cheeks and always being hungry!!! ><!!
BalasHapus@ RIA: iya, thank God semua lancar :) iya, huhuhu, sakit banget. kayanya ketelen gera2 aku rakus deh segala dimakan, hehehe...
BalasHapus@ SUKI: you're welcome :) agree! and the losing weight part is the worst one :(
owwhh....aga mengerikan yaa..?
BalasHapussemoga selaanjutnya berjalan lancar, by the way aku juga baru beli sikat gigi baru minggu kmren,lol
you have a great dad indi!
getwell and hope the next surgery is going to be less painful, hon. proud of u on magazine, again, hon :)
BalasHapussorry, daddy in law, i forgot your birthday too.
eris, i miss u a lot.
xoxoxo
hugLUV
selama hidupku aku masih belum merasakan kayak kamu
BalasHapusgigiku berjatuhan dengan indahnya tanpa diapa2in :D
@ SECRETE: iya, dita, hahaha, sampe lemes aku :p amen.. oya? bukan sikat gigi anak2, kan? hihihi.. he is!!! :)
BalasHapus@ RAY: amen. thanks, mas. iya, kan kadonya bisa nyusul atuh, hehehe. tart, lah tart :p eris punya rumah baru, lho :D xoxo. hugLuv
@ JOHN: walah, ini mah impaksi bukan copot gigi (susu/goyang), gimana cara lepasnya -____- hahahaha.
awesome blog :D
BalasHapusI'm having a giveaway, please check it here :
Decimal Shoes GIVEAWAY
Salam kenal Ms. Indi...:) terimakasih banyak atas kunjungannya ke rumah sederhana saya saat saya nulis "Pendidikan: "Prestasi" VS "Kejujuran", thanks juga komentarnya....wah ms indi pecinta anak anak rupanya, sayapun pernah terjun di dunia pendidikan anak anak, menyenangkan memang, harus berakhir ketika saya harus mengikuti suami bekerja ke pulau bintan, menjadi teman belajar anak anak memang menyenangkan, semoga ms. Indi bisa mewujudkan semua mimpi mimpi yang ingin diraih..saya yakin Ms. Indi pasti bisa..yakin seyakin yakinnya apalagi setelah membaca postingan2 di blog Ms indi ini, You're strong girl, gadis kuat yang bisa mewujudkan impiannya menjadi kenyataan...nice to know you ms. Indi..:)
BalasHapussalam dari mama kinan
heahh -_-' XD
BalasHapusog bza nelen benang seh kak? xaxaxa XD
haha.. ngeri juga tu pek giginya dipajang..hehe
BalasHapusemeng tu sakit apa to,,impaksi2 nggak ngerti aku..hehe :)
gigi apa itu~~~ :O
BalasHapushahaha, kidding! :D
anyway, Indi, semoag semuanya baik-baik aja ya. GBU ^^
@ DECIMAL: thank you :) i'm sorry but your link doesn't work.
BalasHapus@ MAMA KINAN: salam kenal kembali, mama kinan :) iya, sama2. hehehe, iya aku suka anak2 dan binatang. amen, terima kasih ya doanya, aku ingin sekali bisa bekerja untuk dunia anak. salut buat mbak yg pernah bekerja disana meski akhirnya terhenti. nice to know you too :)
@ AMALIYA: ga tau ya, namanya juga dalem mulut jadi bisa2 aja ketelen, hehehe.
@ IP IP: googling dong :p
@ RA-KUN: thanks. GBU too :)
kak indii..
BalasHapuswih..wih..
seperti biasa ak salut bgt ma kakak..
mrinding disko baca post yg satu inii,. masalahx,gigiku lg bmasalah,tp blm smpet cek k dokter,smga cm gigi blubang,perih bgt soalnya kalo udah kumat,smpe menjalar ke kepala-->migrain. huhu.
over all,yg paling kusukai dr kak indi dr dulu : bsyukur.
gmn kakak bs trus brsyukur n gak pnh ngeluh?? *mgkn pnah ya,tp gak kakak post. hhe.
salam. ;D
@ FYTA: hihihi, semoga giginya ga apa2 ya.. tenang aja, gigi berlubang bukan gejala impaksi, kok :)
BalasHapusmengeluh kadang, tapi kalau gakbersyukur sih gak boleh dong :))
nasib yang sama..
BalasHapustapi mungkin perbedaannya adalah skill dokter yang mencabut aja.. wisdom teethku pojok , kliatan dikit doang , dan tumbuh 90 degree,. aku g kebayang itu bisa diambil.....
Eh ternyata...setelah sampe ke dokter, cuma membutuhkan waktu 0.5 jam untuk melalui proses bedah gusi,angkat tulang, bor, las dan jahit, 1 - 2 jam..sudah tidak ada pendarahan lagi, dan makan bubur, namun gejala spt demam, rahang yg gak bisa kebuka lebar, itu otomatis dialami semua pasien,..., keesokan hari bengkak gede banget, namun gue uda masuk kerja,... meskipun cuma makan bubur,.. hari ke 3 4 libur, dan hari ke 5 kehidupan seolah uda seperti biasanya...cuma yg menyakitkan itu adalah sariawannya... :) hehe...
@ ANONIM: aku gak nampak sama sekali digusi, ya. tidur sempurna dan sudah bikin lock jaw. aku malah tanpa sariawan, thank God. jadi jelas nasib/kasus kita berbeda :)
BalasHapuswow keren ... penampilan akhirnya gue suka .. :)
BalasHapus@ EMPING: terima kasih :)
BalasHapusIndiiiii,,, pas banget,,, aku juga barusan operasi,, dan masih kurang 3 gigi lagi >___<
BalasHapusbener deh, suara bor, suara gergajinya, itu bikin ngilu banget (untung mati rasa). Aku ga berani liat serpihan2 gigiku yang diancurin pas operasi. Hahahahahahh
Yuk semangat! Kurang 3 lagi! :D *tapi nanti2 aja aaah yg penting yg paling parah udah keambil :p*
@ TIA: wah, semoga cepat sembuh ya, tia. aku habis operasi masih harus rekonstruksi rahang :D
BalasHapusMendadak sakit gigi. :(
BalasHapusDress nya lucu kak, look good on you! ^^
BalasHapusCheers,
Karina Dinda R. ♥
BLOG | TWITTER | SHOP
@ AVLI: lol.
BalasHapus@ KARINA: makasih :*
honey honey sweetie you are really a good writer! ga boseeen baca blogmu and i feel blessed find this blog so i can read it everyday. soalnya buku ketigamu belom keluar. love it it it it !!!!!!!!
BalasHapuskisses
@dian_ajeng
Sy abis operasi 4 gigi impaksi juga, belum lepas jahitan, tapi kok aneh ya, jahitan saya cuma 3, klo benang jahitan yang warna biru itu tertelan, gmn ya..., Mohon di jawab kak
BalasHapusAku pun terlelan satu, dan dokter bilang gak apa-apa kok. Tapi supaya tenang coba hubungi dokternya dan tanyakan harus bagaimana. Semoga lekas sembuh :)
Hapus