Akuuu! :D
Hehehehe, nggak usah bingung ya, kenapa aku yang sehari-hari kerja di rumah bisa ikutan senang padahal setiap hari juga "liburan", hihihi... Ini karena orang-orang di sekitarku yang justru sibuk di hari-hari lain. Bahkan weekend karena banyak di antara mereka yang bekerja atau malah tinggal di luar kota. Misalnya saja Ray, meski kami tinggal di satu kota, bahkan selalu jemput aku untuk terapi dan les, tapi tetap saja kami jarang "keluar" di waktu weekend. Apalagi dengan kedua sepupu perempuan aku, Gina dan Silmi yang tinggal di lain kota, kami jaraaaang banget ketemu bahkan untuk sekedar ngobrol.
Nah, sekarang ngerti kan kenapa aku senang banget sama libur yang (lumayan) panjang ini? ;)
Hehehehe, nggak usah bingung ya, kenapa aku yang sehari-hari kerja di rumah bisa ikutan senang padahal setiap hari juga "liburan", hihihi... Ini karena orang-orang di sekitarku yang justru sibuk di hari-hari lain. Bahkan weekend karena banyak di antara mereka yang bekerja atau malah tinggal di luar kota. Misalnya saja Ray, meski kami tinggal di satu kota, bahkan selalu jemput aku untuk terapi dan les, tapi tetap saja kami jarang "keluar" di waktu weekend. Apalagi dengan kedua sepupu perempuan aku, Gina dan Silmi yang tinggal di lain kota, kami jaraaaang banget ketemu bahkan untuk sekedar ngobrol.
Nah, sekarang ngerti kan kenapa aku senang banget sama libur yang (lumayan) panjang ini? ;)
Good Friday
Tanggal 22 April jatuhnya di hari Jumat. Biasanya di Jumat-Jumat lain artinya aku menunggu ditelepon Ray setiap 1 jam sekali dari kantor dan menunggu dia pulang sampai sore untuk makan malam bareng. Tapi kali ini.... yaiy, kami bisa habisin waktu berdua (hampir) seharian dan ngobrolin apa saja tanpa khawatir ada customernya Ray yang selak obrolan kami :D
Satu hari sebelumnya Ray memang sudah bilang kalau dia kangen kami "jalan" berdua dan bukan dalam rangka "apa-apa". Maksudnya, dia kangen kami betul-betul berdua dan bukan untuk keperluan lain seperti sekalian menemani aku terapi atau lainnya. Jujur, aku juga kangen saat-saat seperti itu. Jadi waktu Ray ajak aku ke Braga, aku senang bukan main! :D
Kami nggak mau buang waktu, makanya untuk jalan-jalan kali ini kami nggak pesan taxi lewat telepon, tapi kami betul-betul cari taxi secara langsung. Iya, betul "cari-cari"! Hihihi. Jadi begitu dapat kami bisa langsung berangkat tanpa perlu menunggu lama. Sekitar jam 3.30 sore kami tiba ditujuan. Ray langsung ajak aku ke bioskop. Tapi sayang niat kami untuk nonton langsung batal waktu tahu film yang diputar "aneh-aneh", hehehe. Masa ada kuntilanak kesurupan? Wah, nggak mau bayangin deh gimana konyolnya isi filmnya. Jadi kami pakai uang tiket bioskopnya untuk makan es krim. Wah, senangnya :D Aku yakin es krim ini rasanya jauh lebih enak daripada kami harus terjebak selama 1,5 jam untuk nonton hantu-hantuan :p
Es krim ternyata bikin imajinasi kami seperti anak-anak lagi. Sampai-sampai aku bilang sama Ray kalau nanti aku bakal beli gedung mall ini dan pakai restoran dilantai atas untuk kamar tidur kami, hihihihi. Ada-ada saja...
Setelah makan es krim kami turun ke lantai paling dasar. Nggak terasa sudah hampir waktunya dinner, jadi kami putuskan untuk ke The Kiosk, tempat favorit kami satu-satunya disini, hihihi (soalnya nggak ada tempat lain yang enak sih di sini). Awalnya sih nggak ramai, cuma kami dan 1 pasangan ABG yang duduk di depan kami. Tapi lama-lama semakin penuh, sampai-sampai kami kesulitan panggil pegawainya untuk sekedar minta tambah minum :O
Btw, tentang pasangan ABG, aku ada cerita "menarik" tentang mereka. Awalnya sih kami cuma terganggu karena salah satu dari mereka (yang laki-laki) merokok dengan cara yang "berlebihan". Hmm, maksudnya ini lho, seperti orang yang baru tahu rokok dan menganggap rokok itu keren (eww...). Dia merokok dan mengeluarkan asap dari mulutnya dengan disembur ke mana-mana. Serius! Bahkan ke wajah pasangannya, hahahaha. Aku pikir, hmm, laki-laki macam apa yang merokok di depan pacarnya meskipun di smoking area. Soalnya Ray juga perokok. Perokok berat--perlu diingat--, tapi dia NGGAK PERNAH merokok di depanku. Tapi nggak lama kemudian pendapatku mulai berubah jadi "pasangan macam apa ini?!!" soalnya si perempuan juga ternyata ikut merorok. Untungnya nggak "selebay" pasangannya. Kalau lebay kan gawat, bisa-bisa pegawai di sana yang disembur asap, hahaha.
Sepanjang kami di sana, banyak kelakuan mereka yang sangat irritating our eyes. Well, perlu diketahui kami bukan orang yang suka mencampuri urusan orang lain, tapi mereka betul-betul duduk TEPAT di depan kami and they're kissing seolah nggak ada siapa-siapa. Iya, lads and gends, kalian nggak salah baca. Mereka berciuman dan merokok di depan umum padahal kami yakin mereka masih under age (mungkin sekitar 14-16 tahun, usia anak SMP!). Wah, ini aku yang kolot atau jaman sudah banyak berubah ya? Ckckckck :p
Tapi di luar kelakuan ajaib ABG masa kini itu (aku yakin nggak semua remaja seperti ini, kok :) ), kami sangat sangat sangat bahagia. Punya waktu berkualitas berdua, makan makanan yang enak, bisa ngobrol sampai aku habisin 2 botol teh (haus!), bahkan kalau dipikir-pikir kelakuan ABG itu juga jadi hiburan tersendiri bagi kami, hehehe :p
aku bersyukur kami diberi rezeki oleh Tuhan untuk "kencan" seperti ini sesekali. Ya, nggak perlu sering-sering karena justru ini yang bikin terasa istimewa, hihihi. Terima kasih Tuhan, terima kasih Ray. It was a great day :D
Girls Time!
aku bersyukur kami diberi rezeki oleh Tuhan untuk "kencan" seperti ini sesekali. Ya, nggak perlu sering-sering karena justru ini yang bikin terasa istimewa, hihihi. Terima kasih Tuhan, terima kasih Ray. It was a great day :D
Girls Time!
Sejak tanggal 22 April Gina dan Silmi memang menginap di rumahku. Tapi kami nggak kemana-mana soalnya selain karena aku pergi sama Ray, mereka juga jengukin Iie yang sudah boleh pulang dari RS (Iie itu mamanya Gina, lho). Sebetulnya sih memang nggak ada rencana keluar, tapi berhubung Silmi pengen dianterin buat beli kado ultah temannya, aku langsung setuju. Apalagi kami sudah semakin jarang jalan bertiga dan kebetulan juga temanku, Richard lagi ada di Bandung untuk talkshow buku perdananya (maksudnya sambil menyelam minum air gitu, hehehe).
Jadilah kami bertiga pergi dengan banyak tujuan (Silmi cari kado buat temannya, aku untuk ketemu Richard, sedangkan Gina mau cari sepatu, makeup, dst, dll, pokoknya banyak, deh, hehehe). Begitu sampai kami langsung lihat Richard lagi nyamar jadi sinterklas. Maksudnya dia lagi duduk di bangku dan banyak yang minta foto gitu kaya santa, hehehe.
Sekitar 10 menit kami menunggu, akhirnya Richard "ngeh" juga dengan kehadiranku. Di tengah "sesi Santa" nya dia dadah-dadah sama aku dan minta Bianca, pacarnya untuk nemenin kami dulu sampai dia selesai tugas (emang pas Easter ada Santa juga ya? Hahahaha...).
Oya, sedikit cerita tentang Richard, mungkin banyak yang heran ya kenapa kami berdua bisa berteman (soalnya kami memang beda "dunia" banget, hihihi). Jadi, satu-satunya persamaan kami sama-sama seorang blogger. Dia di Australia, gue di Indonesia. Dia jangkung, aku pas-pasan. Dia hobi menulis cerita konyol, nah aku nggak bisa melucu. Tapi kami saling mengagumi blog satu sama lain :) Dari dunia maya pertemanan kami berlanjut ke dunia nyata. Waktu itu sih, aku baru menerbitkan satu buku saja, sedangkan Richard malah masih tahap "membangun" buku perdananya. Dan sekarang novelku sudah 2 dan Richard sudah talkshow di mana-mana. Wah, betul-betul pertemanan yang bikin waktu "nggak terasa", hahaha :)
Okay, aku balik lagi sama ceritaku... Setelah Richard selesai jadi Santa kami (plus Aan, editornya Richard) langsung ke Pizza Hut. Banyak banget kejadian lucu di sana. Misalnya saja waktu kami mau pesan makanan aku bingung setengah mati karena menunya daging semua. Akhirnya aku pesan 1 gelas coca-cola dengan es krim (float). Nah, ajaibnya ternyata minuman yang dipesan untuk bareng-bareng adalah coca-cola! Oh duhai (bahasanya si Richard, nih), aku pun hampir terpaksa menghabiskan 2 gelas coca-cola kalau saja Bianca nggak menawarkan bantuan untuk manghabiskan setengah gelas yang rasanya sudah mirip air bening, hahaha :'D
Gina dan Silmi sempat bingung lho kenapa ada bule bisa bahasa Indonesia. Kalau Silmi sih dia sudah tahu kalau Richard itu blogger, nah Gina yang blank sama sekali malah pikir kalau bule yang ada di depannya itu blesteran Indonesia, hahahaha.
Pokoknya pertemuanku dengan Richard dan Bianca kali ini (eh, dengan Aan juga, maaf An, hehehe) berkesan banget. Meski agak sedih soalnya Ray nggak bisa menemani karena kerja, tapi aku tetap happy soalnya aku bisa mengenalkan sepupu-sepupuku sama bule tergila yang pernah aku kenal. Apalagi aku juga dapat teman baru, Aan, yang kalau jalan berdua Richard mirip orang pacaran, hahaha.
Oh, oh, btw, Gina "nggak setuju" lho kalau Richard dibilang lucu. Baginya, Bianca lebih lucu, soalnya Gina sering banget ketawa gara-gara kelakuan Bianca. Apalagi waktu dia pura-pura jadi aku yang kesusahan mau digendong Richard (ceritanya Mika -_-) waktu kami lagi ngobrolin "Waktu aku Sama Mika", hahaha...
Thanks Oma (Richard), thanks Brian (Bian, lol) dan thanks juga Aan. It's nice to see you guys. Kapan-kapan main lagi, ya. Jangan lupa bawa buku masing-masing, kan mau tukeran tanda tangan. *gubrak!*
Foto pertama: manis-manis :) |
Foto kedua: aku iseng berat kepalanya Bianca dikasih bunny ears. Dan tebak tasku dipegang siapa :D Eh, ada Pak Satpam yang liatin kita :p |
Setelah keluar dari Pizza Hut, kami langsung berpisah. Richard dkk keluar dari mall, sedangkan aku dan sepupu-sepupu langsung masuk ke dalam mall dan bantu Silmi cari kado untuk temannya. Setelah keliling-keliling, akhirnya diputuskan untuk beli 1 buah silikon HP berwarna ungu dengan corak hati. Wih, baguuuuuuuuus banget! Sampai-sampai aku kepengen juga. Tapi sayang untuk HP ku belum ada karena kata mbak'nya tipe HP ku jarang dipakai ABG jadi aksesorinya juga nggak banyak. Sniff, that's an ugly truth, tahu nggak, mbak! Huhuhuhu...
Sedangkan Gina minta diantar ke pusat mall untuk lihat-lihat makeup dan sepatu. Dan setelah lama keliling, dia akhirnya beli lipstick, cat kuku dan makanan yang entah apa namanya, hihihihi :)
Aku sendiri lebih memilih beli oleh-oleh untuk Ray. Sebetulnya sih pengen belanja ini-itu juga, tapi sepertinya masih harus ditunda, hihihi. Ditemani Silmi gue pilih-pilih T-Shirt untuk Ray. Kami sih suka modelnya. Mudah-mudahan saja Ray juga suka :)
Sudah selesai belanja ternyata kami nggak bisa langsung pulang, Ais, kakaknya Silmi yang jemput kami ternyata nyasar ke mall tetangga. Wih, kami sampai pegal nunggunya. Apalagi hujan yang besar bikin kami rada ketakutan untuk nunggu di lobby. Syukurlah Ais akhirnya datang 1 jam kemudian. Ah, what a day. Bahagianya bisa berkumpul sama sepupu-sepupu tersayang ;)
Today
Hari ini, tanggal 24 April, hari terakhir libur. Gina dan Silmi sudah mengemas kembali bawaan mereka untuk pulang ke kota masing-masing. Tempat tidurku juga terasa lebih lega karena nggak harus share lagi dengan Silmi. Dan hari ini juga perdana aku bisa pakai kamar mandi tanpa antri dengan Gina atau Silmi lagi. Tapi biar begitu aku sudah langsung kangen sama mereka :')
Libur 3 hari ini terasa betul-betul "liburan". Thank God aku bisa menghabiskan waktu dengan orang-orang yang aku sayangin. Aku juga bersyukur karena aku "selalu" ada. Aku di sini, di rumah, nggak kemana-mana. Jadi kalau suatu hari mereka ada libur mendadak, di luar libur nasioanal, aku akan selalu ada untuk mereka ajak berlibur, hihihi. Sekali lagi, thank God...
Jadi teman-teman, bagaimana dengan libur (lumayan) panjang kalian? Semoga cukup untuk memberikan semangat kembali beraktivitas di hari senin ya! :D
Jadi teman-teman, bagaimana dengan libur (lumayan) panjang kalian? Semoga cukup untuk memberikan semangat kembali beraktivitas di hari senin ya! :D
INDI
(Edited 29/02/2024. Ray and I are no longer together. I am now happily married to Shane).