Ah, senangnya akhirnya gue bisa nulis lagi disini. Meski baru 2 minggu belakangan saja sibuknya, tapi rasanya sudah berbulan-bulan, hehehe. Apalagi sibuknya makin "terasa" waktu baca banyak pesan dari pembaca yang bilang kalau mereka nggak kebagian buku (plus tandatangan) gue. Sedih dan "capek" banget rasanya, soalnya maunya gue sih semua kebagian buku. Tapi ada daya (ya ampun kata-katanya, lol) jatah buku dari penerbit sudah habis, bis, bis. Apalagi ada yang bilang tangan gue sudah nampak gede sebelah gara-gara kebanyakan tanda-tangan, hihihihi :)
Tapi hari ini, disinilah gue, santai didepan komputer didalam kamar. Baru saja ganti baju pakai piyama, cuci muka, tangan, kaki dan baluran minyak telon (iya, iya, gue memang nggak mandi, lol). Ada sesuatu yang sudah lama pengen gue share, dan hari ini rasanya hari yang tepat.
Jadi begini ceritanya...
*just ignore my "norak" language, lol*

Banyak yang bertanya, kenapa novel "Waktu Aku sama Mika" punya gue bisa terbit. Padahal sebelumnya gue belum pernah menulis dan nggak pernah kenal sesorang yang bisa menerbitkan buku. Ada yang menebak gue menerbitkan dengan biaya sendiri, tapi tentu saja tebakan itu salah :) Sebetulnya "Waktu Aku sama Mika" sama sekali nggak direncanakan untuk dibukukan, tapi itu cuma diary pribadi gue yang setelah 1 tahun baru diputuskan untuk dibuat blog'nya di Friendster. Nggak disangka, ternyata ada seorang penyunting dari Homerian Pustaka yang baca post-post pendek gue. Dia bertanya apa gue berminat untuk membukukan tulisan-tulisan gue. Wah, gue keget bukan main waktu disodori kontrak. Sampai-sampai gue sempet bengong selama 1 minggu, hehehe. Tapi dengan yakin gue bilang "YA!" untuk kontrak itu.
Gue nggak pernah tahu kalau novel gue ternyata bisa mempengaruhi pembacanya. Ada yang bilang bahwa membaca kisah gue membuat dia tahu lebih banyak tentang scoliosis, ada juga yang menjadi lebih "berdamai" dengan HIV/AIDS. Bahkan ada juga yang mengaku merasa "aman" setelah membaca buku gue karena dia--mereka--senasib dengan kisah yang ada dibuku gue ("Waktu Aku sama Mika" menceritakan tentang hari-hari gue sebagai pengidap scoliosis dan ketika gue berpacaran dengan Mika, seorang pengidap AIDS, btw). Semenjak itu, gue jadi tahu sesuatu: Untuk didengarkan gue hanya perlu bicara. Gue hanya perlu... lakukan saja!
Waktu kecil gue punya banyak mimpi. Dari mulai mimpi jadi model video clip Michael Jackson (seriously!), bikin perusahaan es krim sendiri, sampai mimpi punya sekolah keren yang fasilitasnya support buat pengidap scoliosis kaya gue (hehehe, yang satu ini benar-benar berdasarkan pengalaman pribadi). Tapi sayang, waktu kecil itu sampai "mimpi doang". Gue sama sekali nggak berusaha mewujudkan semuanya. Rasanya sudah cukup nikmat ngebayangin gue digendong MJ sambil bawa lilin (wuahahaha) atau ngebayangin belajar di sekolah yang nggak ada tangganya, pakai lift dan ada kelas yoga chiropractic'nya.
Sekarang sih memang sudah terlambat. MJ sudah ada di surga, minat gue terhadap es krim nggak sebesar dulu dan gue sudah lulus sekolah.
Hmm, coba ya kalau dulu gue kepikiran buat speak up--bicara--sama seseorang yang lebih dewasa, mungkin wajah gue sekarang ada di video clip "Heal the World", hehehehe. Hush! Itu sih artinya gue masih cuma bermimpi tanpa melakukan apa-apa :p
"Waktu Aku sama Mika" jadi langkah kecil gue, semenjak itu gue mulai lakukan sesuatu, bukan cuma bermimpi. Gue ingin banyak orang tahu tentang HIV/AIDS. Gue ingin menghapuskan prasangka dan ketakutan masyarakat awam tentang penyakit tersebut. Terdengar naif? Memang :) Tapi toh gue tetap lakukan. Gue mulai menjadi relawan di Yayasan AIDS, menulis buletin untuk kampus dan membuat pin-pin kecil yang isinya quote-quote buatan gue sendiri. Mungkin yang memperhatikan cuma sedikit, mungkin yang berubah juga cuma sedikit. Tapi gue nggak peduli. Sedikit lebih baik dari tidak sama sekali dan gue percaya kebaikan itu menular. Gue yakin diluar sana ada orang yang "tertular" dan melanjutkan niat baik gue. Dan gue juga yakin, Tuhan pasti membantu umatnya yang berdoa dan mengusahakan perubahan baik, sekecil apapun itu :)
Begitu juga soal scoliosis. Gue mulai bicara dan nggak lagi diam tapi ingin didengarkan. Gue sadar banyak scolioser-secolioser (pengidap scoliosis) yang kurang terperhatikan. Ironisnya, pengidapnya sendiri yang kurang perhatian. Sebabnya memang macam-macam, bisa karena kekurangan informasi atau karena kurangnya biaya untuk berobat (okay, scoliosis memang nggak ada obatnya, tapi at least ada terapi untuk memperlambat/mengurangi kelengkungannya). Padahal 9 dari 10 pengidap scoliosis adalah perempuan, yang suatu hari akan menikah dan memiliki anak nantinya. Kebanyakan perempuan yang mengidap scoliosis anaknya akan mengidap kelainan yang sama. Ini memang sulit dicegah tapi tentu saja kalau diketahui sejak dini bisa ditanggulangi/diminimalisir tingkat kerusakannya.
Jujur saja, untuk hal ini langkah gue untuk didengar agak tertatih-tatih. Gue memulainya dengan mengirim surat pada majalah Gogirl. Nggak disangka ternyata surat gue bukan cuma dibalas, tapi reporternya datang untuk mewawancarai gue! Dari satu majalah ke majalah lain, gue mulai bicara dan memberitahu apa itu scoliosis pada siapa saja yang membaca. Tawaran untuk bicara di acara launching Masyarakat Scoliosis Indonesia pun datang. Lebih banyak lagi yang bisa gue bagi. Malah, bahagia sekali waktu akhirnya gue bisa muncul di TV. Sebuah surat yang gue kirim kepada Rosiana Silalahi ternyata dijawab melalui telepon dua hari kemudian oleh Rossy--panggilan Rosiana Silalahi--sendiri. Gue ditawari untuk tampil diacaranya (Rossy-Global TV) dengan tema "Menembus Batas". Tanpa ragu (tapi bukan berarti tanpa grogi, hihihi) gue menerima tawaran itu. Bahagianya gue bisa bercerita banyak dan memberikan informasi soal scoliosis lebih banyak. Gue juga bangga karena bisa ada disana untuk berbicara, padahal gue bukan "siapa-siapa". Berbeda dengan bintang tamu-bintang tamu yang biasanya (sempat ada Krisdayanti, Jusuf Kalla, dll). Tapi sayangnya, untuk bebicara di media lokal ternyata jalannya panjaaaaaaaaaaang kayak coki-coki, lol. Gue baru bisa bicara di TV Bandung justru setelah sebelumnya ada dimedia-media luar Jawa Barat. Agak aneh. Dan sulit... Tapi gue lega karena usaha gue membuahkan hasil :)
Begitulah, tiba-tiba gue lebih berani untuk mengeluarkan ide, mengemukakan pendapat tanpa takut ditolak. Hidup gue nggak selalu mudah, kok. Untuk novel kedua gue saja sempat mengalami revisi dan sedikit pengunduran tanggal terbit sebelum akhirnya bisa ada di rak-rak Gramedia dan toko buku lain :) Tapi apapun itu, gue nggak mau mundur untuk mewujudkan mimpi-mimpi gue... mimpi untuk perubahan. Gue percaya langkah kecil gue pasti ada artinya. Pasti ada yang membantu dan Tuhan bantu gue.
Beberapa waktu lalu gue bahkan punya ide "gila" untuk membuat buku tentang binatang. Rasanya masih jarang sekali orang Indonesia yang menerbitkan, dan untuk peminatnya juga gue belum tahu. Dengan sedikit nekad gue mengirim email pada penerbit. Gue jelaskan konsep bukunya dan tujuan buku ini untuk amal. Royaltinya akan gue sumbangkan ke Kebun Binatang dan organisasi-organisasi fauna.
Kalian tahu apa jawabannya?
Mereka bilang, "YA!" :)
Ya, untuk mewujudkan sesuatu memang nggak mudah. Tapi nggak ada ruginya mencoba. Lebih baik mengeluarkan sedikit tenaga untuk bicara, bertanya dan mengemukakan maksud kita. Lakukan! Kalaupun nggak--belum--berhasil, toh akan ada kesempatan lain dan pasti ada pelajaran yang diambil. Lagipula--sekali lagi--, Tuhan pasti membantu niat baik umatnya.
Jadi apa impian kalian? ;)
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
Baca tulisan-tulisan blogger/artikel tentang gue disini:
- Blog Sisca
- Blog Fatara
- Blog Sheila
- Blog Ocky
- Blog Ahmed (he's my classmate)
- Blog Adina
- Blog Frey
- Blog Aryba
- Blog Avi
- Blog Bobby
- Blog Ucig
- Lintas Berita: Waktu Aku sama Mika
- Ngerumpi.com: Waktu Aku sama Mika
- Forum kafe Gaul,
dan lain-lain :)
Kontak Indi? Akun FB (full), akun FB baru dan twitter :)
Tapi hari ini, disinilah gue, santai didepan komputer didalam kamar. Baru saja ganti baju pakai piyama, cuci muka, tangan, kaki dan baluran minyak telon (iya, iya, gue memang nggak mandi, lol). Ada sesuatu yang sudah lama pengen gue share, dan hari ini rasanya hari yang tepat.
Jadi begini ceritanya...
*just ignore my "norak" language, lol*

Banyak yang bertanya, kenapa novel "Waktu Aku sama Mika" punya gue bisa terbit. Padahal sebelumnya gue belum pernah menulis dan nggak pernah kenal sesorang yang bisa menerbitkan buku. Ada yang menebak gue menerbitkan dengan biaya sendiri, tapi tentu saja tebakan itu salah :) Sebetulnya "Waktu Aku sama Mika" sama sekali nggak direncanakan untuk dibukukan, tapi itu cuma diary pribadi gue yang setelah 1 tahun baru diputuskan untuk dibuat blog'nya di Friendster. Nggak disangka, ternyata ada seorang penyunting dari Homerian Pustaka yang baca post-post pendek gue. Dia bertanya apa gue berminat untuk membukukan tulisan-tulisan gue. Wah, gue keget bukan main waktu disodori kontrak. Sampai-sampai gue sempet bengong selama 1 minggu, hehehe. Tapi dengan yakin gue bilang "YA!" untuk kontrak itu.
Gue nggak pernah tahu kalau novel gue ternyata bisa mempengaruhi pembacanya. Ada yang bilang bahwa membaca kisah gue membuat dia tahu lebih banyak tentang scoliosis, ada juga yang menjadi lebih "berdamai" dengan HIV/AIDS. Bahkan ada juga yang mengaku merasa "aman" setelah membaca buku gue karena dia--mereka--senasib dengan kisah yang ada dibuku gue ("Waktu Aku sama Mika" menceritakan tentang hari-hari gue sebagai pengidap scoliosis dan ketika gue berpacaran dengan Mika, seorang pengidap AIDS, btw). Semenjak itu, gue jadi tahu sesuatu: Untuk didengarkan gue hanya perlu bicara. Gue hanya perlu... lakukan saja!
Waktu kecil gue punya banyak mimpi. Dari mulai mimpi jadi model video clip Michael Jackson (seriously!), bikin perusahaan es krim sendiri, sampai mimpi punya sekolah keren yang fasilitasnya support buat pengidap scoliosis kaya gue (hehehe, yang satu ini benar-benar berdasarkan pengalaman pribadi). Tapi sayang, waktu kecil itu sampai "mimpi doang". Gue sama sekali nggak berusaha mewujudkan semuanya. Rasanya sudah cukup nikmat ngebayangin gue digendong MJ sambil bawa lilin (wuahahaha) atau ngebayangin belajar di sekolah yang nggak ada tangganya, pakai lift dan ada kelas yoga chiropractic'nya.
Sekarang sih memang sudah terlambat. MJ sudah ada di surga, minat gue terhadap es krim nggak sebesar dulu dan gue sudah lulus sekolah.
Hmm, coba ya kalau dulu gue kepikiran buat speak up--bicara--sama seseorang yang lebih dewasa, mungkin wajah gue sekarang ada di video clip "Heal the World", hehehehe. Hush! Itu sih artinya gue masih cuma bermimpi tanpa melakukan apa-apa :p
"Waktu Aku sama Mika" jadi langkah kecil gue, semenjak itu gue mulai lakukan sesuatu, bukan cuma bermimpi. Gue ingin banyak orang tahu tentang HIV/AIDS. Gue ingin menghapuskan prasangka dan ketakutan masyarakat awam tentang penyakit tersebut. Terdengar naif? Memang :) Tapi toh gue tetap lakukan. Gue mulai menjadi relawan di Yayasan AIDS, menulis buletin untuk kampus dan membuat pin-pin kecil yang isinya quote-quote buatan gue sendiri. Mungkin yang memperhatikan cuma sedikit, mungkin yang berubah juga cuma sedikit. Tapi gue nggak peduli. Sedikit lebih baik dari tidak sama sekali dan gue percaya kebaikan itu menular. Gue yakin diluar sana ada orang yang "tertular" dan melanjutkan niat baik gue. Dan gue juga yakin, Tuhan pasti membantu umatnya yang berdoa dan mengusahakan perubahan baik, sekecil apapun itu :)
Begitu juga soal scoliosis. Gue mulai bicara dan nggak lagi diam tapi ingin didengarkan. Gue sadar banyak scolioser-secolioser (pengidap scoliosis) yang kurang terperhatikan. Ironisnya, pengidapnya sendiri yang kurang perhatian. Sebabnya memang macam-macam, bisa karena kekurangan informasi atau karena kurangnya biaya untuk berobat (okay, scoliosis memang nggak ada obatnya, tapi at least ada terapi untuk memperlambat/mengurangi kelengkungannya). Padahal 9 dari 10 pengidap scoliosis adalah perempuan, yang suatu hari akan menikah dan memiliki anak nantinya. Kebanyakan perempuan yang mengidap scoliosis anaknya akan mengidap kelainan yang sama. Ini memang sulit dicegah tapi tentu saja kalau diketahui sejak dini bisa ditanggulangi/diminimalisir tingkat kerusakannya.
Jujur saja, untuk hal ini langkah gue untuk didengar agak tertatih-tatih. Gue memulainya dengan mengirim surat pada majalah Gogirl. Nggak disangka ternyata surat gue bukan cuma dibalas, tapi reporternya datang untuk mewawancarai gue! Dari satu majalah ke majalah lain, gue mulai bicara dan memberitahu apa itu scoliosis pada siapa saja yang membaca. Tawaran untuk bicara di acara launching Masyarakat Scoliosis Indonesia pun datang. Lebih banyak lagi yang bisa gue bagi. Malah, bahagia sekali waktu akhirnya gue bisa muncul di TV. Sebuah surat yang gue kirim kepada Rosiana Silalahi ternyata dijawab melalui telepon dua hari kemudian oleh Rossy--panggilan Rosiana Silalahi--sendiri. Gue ditawari untuk tampil diacaranya (Rossy-Global TV) dengan tema "Menembus Batas". Tanpa ragu (tapi bukan berarti tanpa grogi, hihihi) gue menerima tawaran itu. Bahagianya gue bisa bercerita banyak dan memberikan informasi soal scoliosis lebih banyak. Gue juga bangga karena bisa ada disana untuk berbicara, padahal gue bukan "siapa-siapa". Berbeda dengan bintang tamu-bintang tamu yang biasanya (sempat ada Krisdayanti, Jusuf Kalla, dll). Tapi sayangnya, untuk bebicara di media lokal ternyata jalannya panjaaaaaaaaaaang kayak coki-coki, lol. Gue baru bisa bicara di TV Bandung justru setelah sebelumnya ada dimedia-media luar Jawa Barat. Agak aneh. Dan sulit... Tapi gue lega karena usaha gue membuahkan hasil :)
Begitulah, tiba-tiba gue lebih berani untuk mengeluarkan ide, mengemukakan pendapat tanpa takut ditolak. Hidup gue nggak selalu mudah, kok. Untuk novel kedua gue saja sempat mengalami revisi dan sedikit pengunduran tanggal terbit sebelum akhirnya bisa ada di rak-rak Gramedia dan toko buku lain :) Tapi apapun itu, gue nggak mau mundur untuk mewujudkan mimpi-mimpi gue... mimpi untuk perubahan. Gue percaya langkah kecil gue pasti ada artinya. Pasti ada yang membantu dan Tuhan bantu gue.
Beberapa waktu lalu gue bahkan punya ide "gila" untuk membuat buku tentang binatang. Rasanya masih jarang sekali orang Indonesia yang menerbitkan, dan untuk peminatnya juga gue belum tahu. Dengan sedikit nekad gue mengirim email pada penerbit. Gue jelaskan konsep bukunya dan tujuan buku ini untuk amal. Royaltinya akan gue sumbangkan ke Kebun Binatang dan organisasi-organisasi fauna.
Kalian tahu apa jawabannya?
Mereka bilang, "YA!" :)
Ya, untuk mewujudkan sesuatu memang nggak mudah. Tapi nggak ada ruginya mencoba. Lebih baik mengeluarkan sedikit tenaga untuk bicara, bertanya dan mengemukakan maksud kita. Lakukan! Kalaupun nggak--belum--berhasil, toh akan ada kesempatan lain dan pasti ada pelajaran yang diambil. Lagipula--sekali lagi--, Tuhan pasti membantu niat baik umatnya.
Jadi apa impian kalian? ;)
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
Baca tulisan-tulisan blogger/artikel tentang gue disini:
- Blog Sisca
- Blog Fatara
- Blog Sheila
- Blog Ocky
- Blog Ahmed (he's my classmate)
- Blog Adina
- Blog Frey
- Blog Aryba
- Blog Avi
- Blog Bobby
- Blog Ucig
- Lintas Berita: Waktu Aku sama Mika
- Ngerumpi.com: Waktu Aku sama Mika
- Forum kafe Gaul,
dan lain-lain :)
Kontak Indi? Akun FB (full), akun FB baru dan twitter :)
Thanks inspirasinya, Indi. Terus menginspirasi ya...
BalasHapuslove ya..
Sukses dgn buku barunya! ;)
hi arif, terima kasih ya sudah mampir. justru aku yg terima kasih karena kamu sudah sempatkan membaca. amen. terima kasih ya :)
BalasHapushai...
BalasHapustadi komen ke blogku ya?
yg hello my name is metha^^
aku inget kok sama kamu
abis baju" nya lucu jadi gampang diinget^^
waktu itu juga aku pernah liat kamu di BIP
pake baju pink lucu
hehehehehe...
blog nya dah aku follow kok...
posting terus yaaaa... :D
Wow! You're incredible!!(:
BalasHapusSayang, aku ga liat waktu kamu diwawancara di TV..Aku juga suka nulis, tapi kalo untuk dijadiin novel, aku susah nemuin story nya. hahaha..
Oya, foto di blogku itu di Segarra Ancol(:
Cheers,
Dreamy Princess
mimpi itu sebuah prekuel dari kenyataan (bahasanya ilmiah ceritanya teh....huhuhuhu)
BalasHapusproud of you, hon! :D
xoxoxo. hugLUV
salut sama perjuangan mbak melawan penyakit.. sekarang saya jadi tau apa itu scoliosis. ^^
BalasHapusoh yah mbak mau ikut nyumbang tulisan gak buat proyek saya?? klik aja di sini
http://emmanuelthespecialone.blogspot.com/2011/02/naskah-yang-telah-saya-terima.html
@ METHA: iya, kemaren lg liat2 "fashion" tag tiba2 nemu komentar km, langsung aku buka deh blog'nya, hihihi. waaaah, kita pernah ketemu ya? kapan? kok nggak nyapa? :S
BalasHapusmakasih ya. i love ur blog too :)
@ DREAMY: thanks :)) hehehe, coba aja "khayalin" dulu, ntar kalau udah sampai ending kamu tulis, deh :) wah, itu di segarra? bagus beneeeer. mau dong difotoin kamu, hihihi :p
@ RAY: ini bukan blog'nya brother enigma, mas! huhuhu. thanks, mas. i proud of u too, as always :) xoxo. hugLuv
@ NOEEL: thank u :) *tapi sebenernya aku gak lawan penyakit, kok, lol*
BalasHapussudah aku baca, nanti aku kabari ya. aku mau banget ikut tapi sedang ada project juga. goodluck untuk project kita! :D
orang yg punya penyakit HIV memang bukan ntuk dijauhi tapi diberikan dukungan. Bukankah penyakit itu hanya akan menular jika kita "berhubungan", jadi selama ngga gitu kenapa mesti takut tertular, iya ngga mba?? :)
BalasHapusabis blm kenal
BalasHapusmalu mau nyapa..
hahahahah.. .^_^.
aku baru tau kamu juga nulis buku
past aku beli nanti
+1 fan here
hehehehee
terus berkarya yaaa...^^
@ CELOTEHAN: agree :) ya, sebetulnya bukan tertular karena "berhubungan" saja. prinsipnya AIDS bisa menular lewat darah. jadi misalnya bayi tertular dari ibu yg mengidap. atau seseorang yg tertular dari jarum suntik yg dipakai pengidap. tapi intinya AIDS memang "nggak mudah" menular :)
BalasHapus@ METHA: kan sudah kenal dari fashion tag gogirl, hehehehe :) waaa, makasih. kamu juga, keep writing and keep stylish ya :))
BalasHapusjadi inget iklannya Nike : Just Do It..
BalasHapuskeren yah Ndi, kamu luar biasa.. meski dalam keterbatasan (anggapan orang lain) tapi justru dengan itu menjadi kekuatan kamu.. bisa nongol di tipi bareng rosi, prestasi yang nggak semua orang bisa lakuin..
bisa nulis sampe terbit novel kedua (eh bener kan?), plus satu lagi bikin proyek untuk tulisan binatangnya..
semoga sukses Ndi, semoga Tuhan memberkati langkah-langkah luar biasamu
GAPHE: nah, slogan iklan itu aku setuju banget, hihihi (selain slogan "indomie seleraku" yg aku suka banget, lol). terima kasih ya. iya, betul, buku kedua sudah terbit. amen... doakan proyekku lancar, ya. semoga kamu selalu sukses dan memberikan tulisan2 fresh untuk orang2 yg jarang kemana2 seperti aku, hihihi. amen.. GBU :)
BalasHapuswow menginspirasi banget kak ..
BalasHapusbaru pertama berkunjung ke blog kk ..hehe danlangusng follow buat tau lebih banyak hal dan ambil pelajaran dari postingannya ..hihiih
setuju2! bner2 menginspirasi =)
BalasHapusbtw indi usianya brapa sih?
oh ya dta suka dress birunya^^
@ BRIGADIR: terima kasih, ya :) wah, bisa nyasar ke blog aku gimana caranya, ya? hihihi. aku mau "meluncur" ke blog kamu sekarang, aaaah :))
BalasHapus@ PRAMUDITA: makasih :) aku? yg pasti sudah cukup tua untuk bertunangan dan lulus sekolah. hehe, kidding. aku 24 thn, dita :)) wah, terima kasih. itu aku desain sendiri, terinspirasi dari baju boneka porselen :))
oh mengenai blog kk ,aku gak sengaja blogwalking dan nampaknya saya harus belajar nih untuk menulis hihiih ... makasih sudah berkunjung ke blog butut dan katrok punya saya.. monggo monggo silahkan duduk .. hihihi :))
BalasHapusoh begitu :) wah, blog kamu bagus! beneran, aku suka, kok. cara kamu menulis juga "mengalir". ayo, terusin lagi :))
BalasHapusmimpi terbesarku adalah menemani hari-hari kedua orang-tuaku (masa tua mereka)
BalasHapuskak indi T_T....tetep jadi inspirator ya kak ...kak indi punya kemauan yang besar, aku salut...aku jadi pengen bisa kya kak indi...ciao kak!
BalasHapusDear indi,
BalasHapussalam kenal sebelumnya. Wah pertama kali nih gw maen ksini. Terimakasih seblumnya udah mampir dan liat - liat di blog gw. Terimakasih jg atas doa dan ucapan HBD nya..
pertama gw smpe blog ini, yg terbersit adalah blog cew narsis yg naro photonya segede "gaban" di header. Tapi gw makin penasaran se narsis apa sih..
Makanya gw baca sampe postingan paling bawah.
Dan ternyata pendapat gw yg pertama itu salah, lo ternyata sedikit dari ank2 muda Indonesia yg berprestasi dan mw berusaha untk kepentingan bersama,
Apalgi konteks nya HIV/AIDS, yg kini menjadi musuh utama dr remaja2 di ibukota selain NARKOBA.
Btw, gw ga terlalu paham dengan penyakit "scoliosis". Ntar gw googling aja sendri, tp klo berkenan mungkin bisa jelaskan langsung ke gw, Gw pengen dengar penjelasan dri org hebat yg sudah bnyak tampil di media elektronik, hahha.
Oh iya selamat juga buat NOvel2 lo yg udah terbit, gw jd tertarik pengen bacanya, ada d gramed ya?? hehhe.
Satu lagi, mungkin lo juga bisa nerusin bakal desain or fashion lo, krna dari atas sampe bawah blog ini pnuh foto lo pake dress yg warna warni. Hihi..
okey deh, sekian ya indi, semoga sukses trus utk semua cita2nya (pabrik eskrim, kereenn).
Terus berkarya dan memotivasi orang lain. Gw izin follow blognya, dan klo ga keberatan di follback ya, biar terjalin "persahablogan"
Best Regards,
Tito's Weblog
I gave you an award loo...(:
BalasHapushttp://bit.ly/gXTxP2
Cheers,
Dreamy Princess
@ AJENG: nice :)) selain itu, kan sudah kewajiban kita sebagai anak. semoga tercapai. amen!
BalasHapus@ AZHIA: terima kasih ya.. kan kamu juga hebat, jadi kamu pasti bisa lakukan apa yg km mau :)
@ TITO: salam kenal&sama2 :) hahaha, i'm not the only one :p sering2 deh visit fashion blogger. kalo foto gue udah dibilang segede gaban yg lain apa tuh? PATLABOR?? lol :p
thank u, thank u :) iya, novel2 gue udah ada di gramedia dan toko buku2 lain, kok. kalo dibidang fashion, gue memang punya OL shop, tapi vakum dulu, masih fokus sama novel yg baru :) oya, scoliosis itu kelainan pada bentuk tulang belakang. punya gue sudah 55 (++) kelengkungannya. sudah menyebabkan imbalance, sesak, ganguan berjalan, dll. ini bukan penyakit, tapi kelainan dan belum ada obatnya :)
amen.. makasih doanya, ya. yuk, kita jalin persahabatan, hehehe..
@ DREAMY: waaaaa, thank u :)) nanti aku post ya :)
oh ini toh penulisnya hehe tapi saya belum baca bukunya sih
BalasHapushahaha :)
BalasHapusah, tulisan mbak indi ini memang punya ruh yang berbeda kalo dibaca.
BalasHapusaku link di blogku ya mbak.suka banget baca tulisan2nya:D
Wah, you deserve it dear! Keep being an inspiration, and ur passion in writing :)
BalasHapus@ NOVA: wah, terima kasih ya. aku senang sekali dengarnya :)
BalasHapus@ LIA: terima kasih ya.. amen, amen.. aku anggap kata2mu itu doa :)
You look lovely in the dress. I wish I could readyour post but you were on tv? congrats!
BalasHapus@ WINNIE: terima kasih, semoga gak terlihat "dark" ya :) terima kasih, terima kasih ya, winnie ;)
BalasHapusIndi, aku baru saja membeli novel Indi yang ke-2, masih sama, kata-katanya jujur dan indah. Tetap menginspirasi ya, Indi. Profisiat :)
BalasHapusBtw, aku menulis sedikit tentang Indi dan novel-novel Indi di blogku, I hope that's fine. Thank you for making those gorgeous words.
@ ALICE: ah, terima kasih, alice. kata2mu berarti sekali buatku :) amen..
BalasHapuswah, terima kasih banyak, segera ke blog'mu :)
Hai Indi aku datang, tar aku pesan buku kamu 2 2 nya yah, kapan? pasti gw sms... :D
BalasHapusYah...tetaplah bermimpi, berusaha dan berdoa!
GBU
Halo Lisna :D hihihi, oke, oke :) pasti, kamu juga ya. God bless u!
BalasHapushey darling, makasih udah komen blog aku sebelomnya. untung kamu komen, jadinya aku bisa tau blog kamu deh :)
BalasHapusbtw kamu ternyata orang hebat ya. pernah masup tipi juga looooh *aku juga pernah tapi ya gt deh memalukan muahahaha*
baru banget tau kamu ternyata seorang penulis, aku malah belom kesampean jadi penulis *lagi bikin buku sih tapi gatau deh bakal ada penerbit yang mau atau nggak hehe*
insya Allah, aku akan beli buku kamu. itung-itung untuk ngebantu kebon binatang, dapet pahala deh.
sukses terus ya, aku suka gaya kamu, cantik :)
GBU! :D
aku juga dlu pengen jadi penulis gitu.. tapi lama kelamaan kayaknya udah terstruktur buat tulisan yg serius2 kayak essay jadi ga terlatih buat cerita2 kayak novel dan cerpen deh hehehe...
BalasHapusbaju di foto pertama lucu sekaliii ^^
@ IRVINA: sama2, aku nemu blog kamu di blog'nya siapaaaa gitu. nice blog :)
BalasHapushahahaha, makasih2.. kamu masuk TV acara apa? jangan2 lomba mirip putri titian :p good luck ya buat tulisan kamu, ayo semangat! amen.. sukses untukmu juga. makasih ya, kamu juga cantik ;) GBU too, always.
@ RIBKA: waaaah, nulis essay kan susah. kenapa gak kamu kembangkan aja jadi penulis ilmiah? :) terima kasiiiiih :) itu aku yg desain sendiri, lho :)
iya, lomba yang mirip putri titian, juara 1 di the promotor trans tv hahaha =)) #najisbangetdeh
BalasHapusjd ga sabar pengen beli bukunya :D
btw bajunya lucu2, beli dimana? berapa? share2 doooonggg :D
btw lagi, gara2 liat foto kamu, aku jadi kangen sama rambut pendek aku :3
Mantap....,
BalasHapusSmangatny it lo..., keren.
Aq jg harus smangat!!!
Mantap....,
BalasHapusSmangatny it lo..., keren.
Aq jg harus smangat!!!
@ IRVINA: hahaha, aku gak nonton. padahal aku penasaran nih :p selamet ya jadi juara, hihihi.
BalasHapusmakasih, makasih, semua baju aku yg bikin kok. aku suka desain :) kalau mau bikin boleh, semuanya kisaran 200-350 ribuan. handmade :)
kalo kangen potong aja, hihihi. tp sayang, ding. manjangin rambut kan lama :)
@ EDO: terima kasih! semangat buatmu juga :)
hum... kasusku tuh baru ketahuan setelah aq udah jadi dokter -.-' bahkan ampe diledekin ama dokter spine nya hahahaha... tampaknya emang kurang perhatian, mungkin karena 'masih' 33drjt jadi ga begitu keliatan kasat mata...
BalasHapusgud luck yah! teruslah menginspirasi Indi ^^
you're so inspiring!
BalasHapuskeep up the good work ;)
@ GRACE: wah, pas pertama ketauan aku juga 35 derajat. itu waktu aku umur 9 tahunan udah kerasa, kok. kan pasti beda tuh dari bentuk dada dan perutnya. tapi yg penting sekarang sudah tertangani ya :) thank u. amen.. sukses ya, grace :)
BalasHapus@ STEVIA: thank u! GBU :)
kak , mau nanya donk ,
BalasHapussebenernya novel "waktu aku sama mika" itu real apa cuma sekedar imajinasi kakak aja pas nulis itu ?hm ,
real :)
BalasHapusindiiiiiii, kayaknya postingan yg ini lbh pantes masuk buku aku....hihihi
BalasHapuslebih seru dr yg kmrn euy =D
Hehehehehe... itu artinya tulisan aku makin terlatih, amen... silakan aja. sok, kamu edit2, gabungkan, nanti kasih ke aku dan aku sempurnakan. goodluck ya :)
BalasHapusTante Indi memang keren
BalasHapusmulai sekarang, Dija mau bermimpi yang banyaaaaak
seperti Tante Indi
dan Dija mau berusaha mewujudkan mimpi mimpinya Dija
doain ya Tante
@ DIJA: hihihi, makasih sayang :) aku tau kamu pasti bisa, kok. tante selalu doain dija :)
BalasHapusKak Indi memang hebat !
BalasHapusAku salut banget sama Kak Indi ..
Waktu aku baca buku Waktu aku sama Mika, aku sampe nangis ...
Aku jadi mau mempunyai seseorang seperti Mika yang selalu mencintai kita tanpa syarat dan apa adanya ... :)
@ ANONIM: makasih. you'll have it someday. trust me :)
BalasHapus