|
What I wore: Dress: Toko Kecil Indi (design by me) | Bag: Farrel | Shoes: Nevada |
Yay, it's weekend already! How's your weekday, pals? Semoga semuanya berjalan dengan baik, ya. Gue sendiri masih berkutat dengan batuk dan pilek, tapi thank God semuanya berjalan baik, apalagi ditambah beberapa project baru yang bikin gue exited (lain kali akan gue ceritakan, ya, hihihi). Pekerjaan gue di preschool juga relatif lancar meskipun lebih mudah kelelahan karena sedang nggak fit, tapi gue tetap bisa menikmatinya dengan keadaan kesehatan gue dan dengan... suasana yang baru!
Mungkin teman-teman ada yang sudah tahu bahwa di bulan November lalu gue menjalani operasi pengangkatan tumor payudara. Sekarang gue sudah baik-baik saja, tapi selama masa cuti yang berlangsung 1 bulan terjadi beberapa perubahan di preschool. Murid-murid di sana bertambah, beberapa teacher dipindahkan untuk mengajar kelas yang baru, beberapa anak di kelas gue pun sudah pindah ke tingkat yang lebih tinggi. Dan ada 1 perubahan yang membuat gue terkejut: Gue dipindahkan ke kelas lain, kelas dengan anak-anak yang usianya lebih tua. Dan itu artinya gue berpisah dengan Miss. Rifa, partner bekerja yang selama ini banyak membantu gue. Dan terlebih dari itu kami bersahabat!
Ada perasaan nggak rela dan bersedih karena harus dipisahkan dengan Miss. Rifa, ketika meeting mata kami berdua berkaca-kaca karena menahan tangis. Well, gue nggak mau seperti anak kecil yang protes karena dipisahkan dari teman satu kelasnya, jadi gue bertekad untuk tetap profesional meski hati kecil gue berharap ini hanya sementara saja dan kami akan menjadi partner kembali...
Gue dan Miss. Rifa punya kebiasaan-kebiasaan yang seolah sudah terjadwalkan meskipun sebenarnya terjadi begitu saja. Misalnya saat di kelas, jika ada salah satu dari kami yang lupa atau salah dalam mengucapkan kata dalam bahasa Inggris, kami pasti akan 'meralatnya' dengan cara mengulang kata yang salah dengan kata yang benar sambil tersenyum seolah nggak ada apa-apa. Dan ketika sebelum makan siang Miss. Rifa pasti akan duduk di samping wastafel sambil mencuci tangan sementara gue berdiri di depannya, menyisir rambut atau menambahkan sedikit lip gloss. Kami bahkan punya percakapan yang selalu berulang ketika momen ini berlangsung,
Gue: "Perlu pakai lip gloss lagi nggak ya?"
Miss. Rifa: "Nggak perlu, cuma mau makan, siapa yang lihat?"
Gue: *tetap menambahkan lip gloss*
Miss. Rifa: "Setiap mau lunch kamu selalu punya pertanyaan sama, dan aku juga jawabannya nggak pernah berubah".
Lalu kami pun tertawa bersama :D
|
Kompakan pakai cheongsam :D |
Bukan itu saja, saat waktunya makan siang pun gerakan kami seolah sudah diatur. Bisa dipastikan Miss. Rifa akan mengambil 2 buah kursi, satu untuknya dan satu untuk gue. Dan kami pasti akan duduk berdampingan, bahkan jika space di meja sudah habis dengan teman-teman kami yang lain, kami akan duduk di meja lain meskipun hanya berdua, hehehe. Di luar jam bekerja pun persabahatan kami nggak terhenti. Kami selalu saling mengingat jika sedang libur dan membawakan sesuatu untuk satu sama lain. Karena kelas kami berada di paling ujung, terkadang kami punya 'hadiah rahasia' yang diam-diam kami tinggalkan di loker. Beberapa kali kami saling meninggalkan oleh-oleh di sana dengan catatan: "Jangan bilang-bilang sama yang lain, ya", dan saling mengucapkan terima kasih tanpa ada teman-teman lain yang mengerti mengapa.
Ketika kami berpisah gue takut sekali kehilangan momen-momen itu. Sederhana, tapi menyenangkan dan membuat hari-hari bekerja jadi berwarna. Kelas kami sekarang jaraknya dari ujung ke ujung, begitu juga dengan jadwal kami karena kelas dengan anak-anak yang lebih besar pulang lebih siang. Kami juga sekarang sudah mempunyai partner yang berbeda. Sama-sama partner yang baik, tapi gue (tetap) merindukan Miss. Rifa.
|
Selfie, lol. |
Dan ternyata perpisahan membuat kami menjadi semakin 'kreatif' dalam memanfaatkan waktu bersama. Tanpa sadar ternyata kami sudah menciptakan pattern baru dalam hubungan persahabatan kami. Setiap gue sudah keluar kelas, gue pasti akan ke kelas Miss. Rifa dan menyapanya sebelum melanjutkan pekerjaan kembali. Dan ketika sebelum waktunya makan siang, gue akan 'menjemput' Miss. Rifa dan selanjutnya hampir nggak ada yang berubah; percakapan berulang, duduk berdampingan bahkan selesai makan dalam waktu yang sama. Meski setelah itu kami ke kelas masing-masing tapi sebelum pulang kami akan bertemu dulu untuk berpamitan dan sedikit berbagi cerita tentang hari yang sudah kami lalui :)
Well, kami memang nggak mempunyai waktu selama sebelumnya, tapi kami coba untuk memanfaatkan waktu yang kami punya. Karena berpisah bukan berarti berhenti peduli, dan mempunyai teman baru bukan berarti melupakan teman lama. Gue juga ternyata masih menemukan 'hadiah rahasia' dari Miss. Rifa, 3 buah sekaligus! Sebuah pin Hello Kitty, lolipop dan jelly. Gue bertanya kenapa gue mendapatkan begitu banyak, dan jawaban Miss. Rifa membuat gue terharu. Katanya meskipun gue sedang cuti tapi ia tetap teringat gue ketika melihat benda-benda itu dan memutuskan untuk meninggalkannya di loker gue meskipun ia nggak tahu kapan gue akan kembali...
Sekarang gue nggak akan pernah ragu bahwa istilah "sahabat adalah selamanya" memang benar adanya.
blessed girl,
Indi
*judul post ini diambil dari slirik salah satu lagu Red Hot Chili Peppers
______________________________________________________
Facebook:
here | Twitter:
Here | Contact person: 081322339469