Rabu, 05 Januari 2011

Bukan cuma Baim dan Nayla yang Punya Buku Harian ;)

Buku harian milikku waktu umur 9 tahun.




Waktu aku umur 7 tahun, Bokap beliin aku buku harian. Warnanya pink, wangi dan ada gembok kecil di sampingnya. Katanya aku bisa pakai buku itu untuk menulis apapun dan nggak perlu share sama siapapun.
Aku senang, meski sebetulnya belum mengerti arti "rahasia". Jadi aku cuma tulisi dengan kejadian sehari-hari dan puisi-puisi konyol.

Tapi waktu aku umur 9 tahun, aku mulai menganggap buku harian sebagai sesuatu yang lebih pribadi. Aku berbagi rahasia pertamaku yang sekarang malah terdengar konyol: Aku jatuh cinta dengan Jason Donovan!
My God... Aku bahkan udah nggak inget siapa dia sekarang, hahahaha :D

Kebiasaanku menulis semakin lama semakin berkembang. Di buku harian aku mulai menceritakan dengan detail setiap kejadian yang aku alami. Dari mulai hari, tanggal sampai jam berapa aku mulai dan selesai menulis. Aku nggak bisa tidur sebelum menulis. Rasanya aku terlalu sayang untuk membiarkan moment-moment sepanjang hari untuk dilupakan begitu saja tanpa bisa dibaca kembali di buku harian...
Kebiasaanku bahkan sempat membawa masalah. Waktu SD sekolah mengadakan acara kemah di sebuah daerah yang agak terpencil. Semua anak diwajibkan ikut, termasuk aku. Ternyata anak-anak dilarang bawa benda-benda "pribadi", termasuk buku harian. Nah, aku yang bisa uring-uringan kalau nggak nulis satu hari aja langsung protes dan mogok nggak mau ikutan kemah kalau nggak diizinin bawa buku harian. Akhirnya berbekal surat keterangan dari ortu yang berisi tentang "keterikatan" aneh dengan buku harian, aku diizinkan kepala sekolah untuk tetap kemah dengan syarat menulis hanya di waktu malam, ckckckckck :p

Aku termasuk beruntung karena ortuku nggak berniat masukin aku ke RSJ atau setidaknya memeriksakan ke ahli jiwa soal "keanehan" ku ini. Ada beberapa anak yang terikat dengan anjingnya, mamanya atau malah sahabatnya. Tapi aku, entah kenapa malah sama benda mati yang sebetulnya nggak bisa merespon kalau aku cerita.


***

Waktu aku umur 13 tahun, aku divonis mengidap kelainan scoliosis. Masa pra-remajaku yang semula badung dan cerita seketika berubah 1 milyar derajat (apaan sih, hehehe)... Kehidupanku jadi serba terbatas, nggak ada lagi lompat-lompat atau berlarian semauku. Tubuhku harus menyesuaikan dengan penyangga keras yang melekat selama 23 jam perhari.
Di masa-masa sulit seperti ini, buku harian membantuku "memulihkan" perasaan. Berbagi ternyata bikin hatiku lebih tenang dan lega... Waktu aku yang mendadak lebih panjang (aku nggak harus ikut pelajaran olah raga, bela diri, dll) juga bisa aku pakai untuk menulis lebih lama. Buku harian bahkan aku pakai untuk membuat puisi yang lebih "serius" (bukan seperti waktu aku 7 tahun, lol).


Buku harianku hari ini, bonus dari majalah padahal 3 hari sebelumnya baru beli yang baru, hihi. 



Tapi yang paling bikin aku (dan orangtuaku juga!) terkejut, buku harian ternyata menyimpan "medical record" alias sejarah kesehatanku secara LENGKAP!
Setelah di baca ulang ternyata aku sebetulnya menyadari ada yang aneh ditubuhku sejak umur 9 tahun, malah aku juga menyebutkan kalau sempat jatuh dari perosotan kolam renang sampai pingsan, yang setelah dikonsultasikan dokter ternyata bisa menjadi salah satu penyebab terjadinya scoliosisku!


Semenjak hari itu aku makin nggak terpisahkan dengan buku harian. Aku bahkan menganggap buku harianlah yang "menyelamatkan" ku. Kalau saja aku nggak rajin menulis kegiatanku sehari-hari, mungkin scoliosisku  nggak akan pernah dapat penanganan yang tepat.
Sekarang, meskipun sudah punya blog, aku tetap menulis di buku harian, setiap malam, sebelum tidur, sama seperti waktu aku berumur 7 tahun. Aku sadar, blog sampai kapanpun juga nggak akan pernah bisa menggantikan posisi buku harian. Blog nggak dirancang seperti buku harian yang bisa menyimpan apa saja yang aku mau tulis karena tetap harus memikirkan bahwa ada yang membaca tulisanku selain aku dan Tuhan.


Oh, ya. Hampir saja aku lupa. Buku harian bahkan menciptakan sebuah profesi buatku:
Aku adalah seorang author dari buku best seller "Waktu Aku sama Mika" (dan akan menyusul akhir bulan ini, "Karena Cinta itu Sempurna").
Kalian tahu kedua buku itu tentang apa?

Kedua buku itu adalah hasil adaptasi dari buku harianku sejak umur 7 tahun sampai sekarang.


Pada akhirnya aku bisa membuktikan bahwa keterikatanku dengan buku harian bukan sekedar "kelainan jiwa" ;)



"Waktu Aku sama Mika", buku yang diambil dari buku harianku :)

23 komentar:

  1. ditunggu iaa ndi buku keduanya, waktu aku sama mika udah ada di box buku aku :)

    BalasHapus
  2. Okay, Mimi. Doakan juga ya :) Wah, makasih lho.. Semoga kamu suka buku "Waktu Aku sama Mika"nya, ya.. Hihihihi :)

    BalasHapus
  3. aku krg suka nulis tp hobi gambar ni kak indi,,boleh iseng bikin ilustrasi kak indi digendong mika g kak? hehe,,

    BalasHapus
  4. wah, dengan senang hati :D ayo, sini aku mau lihat hasil ilustrasimu :)

    BalasHapus
  5. saya juga suka menulis buku harian. ehehehe..

    tapi mbak kreatif juga yah?? buku harian sendiri dibukukan. mantap, pisan, euy?

    BalasHapus
  6. msa g ingt jason donovan? boong ah, kmrn ini mas kn nge-bluetooth lgu dy yg "sealed with a kiss"....huhuhuhu. xoxoxo. hugLUV

    BalasHapus
  7. wahh.....semangat kak indie hebat ya. aku juga suka banget nulis, apa lagi nulis tentang perasaan aku...hahha sedikit narsis ya....but, kamu adalah inspirator ku ....thanks yaa ^_^

    BalasHapus
  8. @ Noeel: horeee, sama :) Wah, buku harianmu di bukukan saja, siapa tau bisa bermanfaat bagi yg lain. Iya gak? :)

    @ Ray: Kapan ya? Ga (mau) inget, deh, hehehe. Kidding, makasih ya, mas. Ternyata dulu de naksir dia, hahaha (tidaaaak). xoxo. hugLuv

    @ Azhia: Wah, bagus tuh. Siapa tau bisa dibukukan juga, hihihi. Sama2, aku malah yg makasih. Seneng kalau tulisanku bermanfaat :)

    BalasHapus
  9. Mbak Indiiii... jadi "Karena Cinta Itu Sempurna" belum terbit yak?
    Tetep,, aku tunggu semua karyanya Mbak :D

    BalasHapus
  10. Freeeeey, hehehe :) Belum, katanya sih akhir bulan ini. Kita tunggu aja, ya. Semoga nggak telat terbitnya :)

    BalasHapus
  11. seru yah, buku harian 7 taun jadi inspirasi menulis buku lagi..
    jason donovan tetangga seberang sawah kalii :D

    BalasHapus
  12. halo indi,,,setuju indi,,,seperti yang udah aku baca juga "waktu aku sama mikanya" bagus....suka and touching...semangad untuk terus menulis,,yey!!!

    BalasHapus
  13. Waaaah....
    Sayang saya tidak begitu tertarik dengan buku harian,
    Tapi ingin rasanya suatu saat bisa jadi penulis seperti mbak (Saya juga suka bikin novel dan cerpen masalahnya)...
    Makasih atas share pengalamannya mbak... :)

    BalasHapus
  14. aku juga punya diary dr kecil, karena aku gak jago nulis jd isinya malah gambar2.. hehe..

    kalo buku keduanya udah kluar, jgn lupa kasih tau ya.. :D

    BalasHapus
  15. @ gaphe: Hehe, iya dan untungnya masih lengkap juga bukunya :) kayanya sih dia cuma "rocker khayalan-masa kecil nan culun" aja :D

    @ hani: halo, hani... wah, makasih banyak ya :) aku pasti terus menulis. kamu juga yaa :))

    @ sikucingbi: waaah, keren tuh suka nulis cerpen :) sama2, terima kasih juga sudah mampir kesini ya :)

    @ saga: hihihi, berarti yg harus dibukukan kumpulan gambar2mu, tuh :) pasti, nanti aku kabarin ya, Mel ;)

    BalasHapus
  16. saya suka buku tentang biografi atau real story ... salam kenal...

    BalasHapus
  17. Oya? wah, kalau gitu kapan2 coba baca bukuku ya, siapa tau suka, hehehe :) Salam kenal kembali, Nit Not. blog'mu bagus :))

    BalasHapus
  18. aku lagi baca bukumu nih kak...bagus! >,<
    btw, salam skoliosis..aku punya skoliosis juga kak, seneng deh ktemu temen senasib sepunggung eh sepenanggunan ...
    mampir blog-ku yah kak http://heppieyippie.blogspot.com , aku ngeposting tentang skolio juga hoho
    salam kenal :DDD

    BalasHapus
  19. Wah, makasih ya dear :) Iya, aku tadi mampir kr blog'mu, kok. Bagus :) Tetap menulis ya :))

    BalasHapus
  20. suka banget ceritanya ,,,,,,,,,,,, waktu aku sama mika,,,,,,,,,,,,,,hehehe :-)

    BalasHapus
  21. @ ANONIM: makasih ya, semoga bermanfaat :)

    BalasHapus
  22. Aku suka buku Indi :)
    Ga nyangka sekarang malah nemu blog Indi...

    BalasHapus

Terima kasih untuk komentarnya, it's really nice to hear from you :)