Sabtu, 27 November 2010

Man's Best Friend...






Hari ini aku berencana buat diem di rumah. Mandi larut dan di tempat tidur seharian. Tapi baru aja jam 11 pagi, waktu aku lagi menikmati tempat tidur, tau-tau aja nyokap minta aku bangun dan pergi ke rumah Uak. Yah, setelah nego sana-sini, akhirnya pergi juga aku ke sana meski tanpa mandi dan gosok gigi (cuma ganti baju doang, hihihi).

Begitu sampai di rumah Uak ternyata aku berubah semangat. Pasalnya Uak minta bantuan untuk mengurusi anjing dan mengantar dia ke pet shop. Ya, maklum aja, soalnya Uak baru beberapa hari adopsi anjing. Katanya dia udah lupa "caranya" karena terakhir kali punya anjing ya waktu remaja dulu, namanya Cupy yang mati karena tua.
Setiap kali ada yang minta bantuan sama aku, kalau itu menyangkut anjing, pasti aku "iya-kan". Malah aku sering dianggap geek tentang anjing karena hampir hapal isi 1 ensikopedia tentang anjing, hehehe.
Jadilah hari ini aku melatih Doggy (nama anjing Uak) untuk shake hand (dan hal-hal basic lainnya) ditemani Eris anjing golden retriever ku :)



Bersama Eris di seberang rumah Uak.



Oya, sebelumnya harus aku ceritakan juga kalau asal-usul Doggy sebetulnya nggak terlalu jelas. Jadi suatu hari Uak yang lagi butuh anjing penjaga tiba-tiba aja "dihadiahi" bayi anjing oleh pengurus rumahnya. Katanya ini anjing liar yang ditinggalkan induknya. Nggak tau jelas induknya anjing jenis apa dan ada di mana, tapi si pengurus rumah yakin dia pernah lihat bapaknya. Waktu ditanya jenis anjingnya, dia cuma bilang, "Anjingnya besar, coklat". Begitu.
Uak sebenarnya nggak terlalu yakin mau pakai anjing nggak jelas ini sebagai penjaga, tapi berhubung belum menemukan anjing lain yang "tepat", jadi Uak putuskan untuk memelihara Doggy dulu sementara.


Setelah "bermain-main" (baca: berlatih) sedikit dengan Doggy, Uak dan aku langsung pergi ke pet shop. Di sepanjang perjalanan, Uak terus-terusan minta aku telepon atau SMS teman-teman yang berternak anjing penjaga. Ya, Uak mau mengadopsi anjing untuk menggantikan Doggy segera.
Ada beberapa kandidat anjing yang dirasa cocok. Uak berencana mau menemuinya sepulang dari pet shop.

Di pet shop Uak langsung melihat-lihat rantai untuk anjing Doberman. Dengan serius dia berdiskusi dengan penjaga toko tentang rantai yang paling tepat. Aku sendiri cuma mendengar sekilas pembicaraan mereka dan melihat-lihat makanan untuk bayi anjing.
Waktu aku lagi lengah tiba-tiba aja Uak muncul disampingku sambil bawa tali kecil untuk kucing.

"Ini bagus, nggak?" tanya Uak.
"Loh, itu apa?" bingung kan aku...
"Ini untuk si Doggy, kan lehernya masih kecil,"
"Oh...(??)"

Meski bingung aku nggak bertanya apa-apa. Otakku langsung menyimpulkan sendiri kalau Uak pasti mau beri talinya untuk Doggy setelah nggak dirawatnya lagi (Doggy rencananya akan diurus kembali oleh pengurus rumah Uak).

Sesuai rencana kami menuju rumah teman yang menjual macam-macam anjing penjaga. Di perjalanan Uak nggak banyak bicara. Dia cuma bilang kalau Doggy itu lucu, ukuran matanya kecil sebelah. Aku cuma senyum aja menanggapi kata-katanya.
Akhirnya kami sampai dan mobil diparkir agak jauh dari rumah temanku. Nggak ada salah satu dari kami yang keluar dari mobil. Bicarapun nggak. Cuma diam sampai kira-kira 15 menit...

"Sudah, lah kita pulang aja. Tolong jangan beritahu Uak kalau ada yang jual anjing, ya. Soalnya Uak mau pelihara Doggy. Selamanya!"

Dan aku pun tersenyum. Kalimat "Man's best friend" terbukti benar. Seekor anjing, jenis apapun itu, ras murni, campuran atau yang biasa disebut anjing kampung seperti Doggy selalu bisa menjadi sahabat manusia. Karena anjing nggak mengenal jenis, mereka semua sama: percaya dan akan menjaga tuannya selamanya.
Dalam hati aku langsung berjanji akan melatih Doggy dan membawanya ke dokter hewan untuk vaksin pertamanya. 

Selamat datang di keluarga kami, Doggy!



Doggy!





nb: Nama "Doggy" diambil dari kata "Dog". Karena Doggy sebelumnya memang nggak mempunyai nama, jadi hanya dipanggil seperti dirinya sendiri. Yaitu... anjing ;)

9 komentar:

  1. Hi Indy, 1st of all you can call me Mia. Gw mau comment agak banyak yah :)
    kalo menurut gw, bisa dibilang anjing sendiri-lah yang memilih majikannya. Bercermin dari pengalaman gw, sewaktu gw memutuskan akan memelihara anjing 8 tahun lalu...gw sampe gagal 2 kali untuk menemui breeder Golden Retriever yang menurut resensi salah satu buku merupakan breeder terbaik. Sampai akhirnya gw memutuskan untuk 'pasrah'. Suatu hari...tanpa sengaja, sambil jalan-jalan sekitaran kota, kita sekeluarga memutuskan untuk ke dog-show disekitaran Bintaro setelah melihat iklannya di koran...and VOILA! THAT WAS THE FIRST TIME I MET MY GOLDEN RETRIEVER, LARRY, UNINTENDED :)
    Mungkin ini yang dikatakan orang-orang sebagai 'TAKDIR' :) and it happened to me (I guess)
    LOL

    BalasHapus
  2. SO TRUE! :)
    salam kenal ya, mia. mungkin kamu bisa baca post aku tentang eris&veggie. disitu juga disebutkan kalau anjing yg memilih kita ;)

    BalasHapus
  3. aww..ceritanya bikin aku berkaca-kaca. Iya, bener juga ya, semua anjing (mau jenis apapun) pasti bisa jadi temen manusia, dan bakalan setia menjaga tuannya seumur hidupnya. Semoga Doggy dan Eris panjang umur dan sehat selalu ya.. :')

    BalasHapus
  4. hi ica, makasih ya :) iya, betul. amen.. makasih banyak ya, doanya. berarti sekali buatku :)

    BalasHapus
  5. kyny si doggy byk2 dilatih, klo bs mah geraka2 akrobatik/sirkus, dikasih latihan beban spy klo ad krminil bs jlnin fungsiny jaga rmh (masukin "laker"-huhuhuhu)....xoxoxo. hugLUV

    BalasHapus
  6. yah, minta a andri aja yg ajarin, hahahahahaha :) thanks udah mampir, btw :) xoxo. hugLuv.

    BalasHapus
  7. Indii.. Apa kabar? :)
    Aku ada Blog Award buat Indi..semoga berkenan ya.. ;)

    http://ameliasaga.blogspot.com/2010/12/my-first-award.html

    Trimakasih..*BigHug

    BalasHapus
  8. halo indi..wah ni indi yg nulis waktu aku sama mika,,
    aku dah baca,,keren,,sangat menyentuh !!
    salam kenal ya..I'm just following btw,,

    BalasHapus
  9. @ saga: aku baiiiik. kamu? :)
    wah, makasih ya. aku respon secepatnya ;)
    *hug u back*

    @ sari: iya, aku yang nulis "waktu aku sama mika". udah baca ya? makasih :):)

    BalasHapus

Terima kasih untuk komentarnya, it's really nice to hear from you :)