Selasa, 18 April 2017

Cara Melepas SpineCor dan BERITA BAIK! :) #indisscoliosislife



Waaa, liburnya sudah habis! Hihihi :D Bagaimana liburannya nih, teman-teman? Mudah-mudahan seru ya. Dan untuk yang merayakan, have a blessed Easter! :) Aku sendiri sih merasa long weekend kali ini terasa kurang long, alias pendek. Mungkin karena sedang semangat-semangatnya mencoba hal baru, ---tapi sekaligus ingin bersantai :p Padahal kalau diingat liburan kali ini cukup lengkap buatku; relax dengan spa sudah, being creative dengan membuat lagu baru sudah, jalan-jalan dengan keluarga juga sudah. Well, manusia terkadang nggak ada puasnya ya, hehehe. Padahal seharusnya aku bersyukur karena sempat melakukan banyak hal, dan lagipula 'sebentar' lagi juga another weekend tiba ;)

Soal relax dengan spa, sebetulnya libur kemarin aku nggak niat untuk pijat spa. Awalnya aku ingin pijat terapi untuk scoliosis seperti yang biasa aku dapat di tempat fisioterapi. Tapi karena salah paham dengan terapis pijatnya, jadilah aku dapat "rezeki santai" tak terduga, hahaha. Eh, tapi bukan berarti selama libur aku jadi cuek dengan kesehatan my spine ya. Semalas apapun aku selalu usahakan untuk exercise ringan, ---meski terkadang dengan mata terpejam :p Dan ngomong-ngomong soal scoliosis, di blog ini ternyata tema itu jadi salah satu semakin lama semakin banyak di klik, lho. Perasaanku jadi campur aduk, nih. Antara prihatin karena artinya jumlah scolioser sangat banyak, tapi juga senang karena artinya awareness pengguna internet terhadap scoliosis semakin tinggi :) 

Jadi hari ini aku mau share sesuatu yang berkaitan erat dengan scoliosis, ---yang juga cukup sering di-request sama teman-teman pembaca di sini. Yaitu cara mudah untuk melepas SpineCor. Banyak scolioser, terutama yang kurvanya sedang sampai tinggi harus memakai brace (penyangga) untuk membantu menjaga kestabilan kurvanya. Tipe brace sangat beragam, apa yang dipilih biasanya berdasarkan beberapa pertimbangan dan anjuran dokter. Aku sendiri sejak (lebih) dari 2 tahun lalu memakai SpineCor, brace tipe soft karena lebih nyaman dan efektifitasnya jauh di atas brace tipe lain (hard brace). Meski aku super betah dengan brace ini tapi nggak bisa dipungkiri kalau cara penggunaannya memakan waktu ekstra jika dibandingkan dengan brace tipe hard karena terdiri dari 2 pieces. Untuk pengguna baru pasti merasa kebingungan, ---lihat tali-talinya saja sudah bikin seram, hahaha. Padahal sebenarnya dengan sedikit latihan kita bisa melakukannya dengan mudah, lho :)


SpineCor terdiri dari 2 bagian, yaitu rompi dan short. Di rompi terdapat 4 tali, sedangkan di short terdapat 2 tali. Meski kelihatannya membingungkan (apalagi kalau dalam keadaan dilepas, OMG) tapi sebenarnya fungsi tali-tali itu untuk memudahkan penggunanya, lho. Aku akan coba jelaskan step by stepnya dengan singkat;
1. Di rompi terdapat tali-tali dengan nomor 1, 2, 3 dan 4. Supaya nggak bingung, lepas tali satu persatu dengan urutan terbalik, dari 4 sampai 1.
2. Saat melepas tali lipat ujungnya agar velcro nggak melekat ke bagian rompi yang lain. 
3. Untuk melepas celananya, doesn't matter sih mau tali nomor 1 atau 2 dulu. Yang terpenting make sure lipat talinya agar nggak melekat ke bagian celana lain. Lalu setelah itu lepaskan celana seperti biasa.
4. Lakukan hal yang sama saat akan mencuci atau menyimpan SpineCor untuk mencegah agar velcro nggak cepat "gundul", terutama karena proses pencucian.

Kalau masih bingung kalian bisa menonton video di salah satu episode "Indi's Scoliosis Life" di sini. Aku juga punya video cara memakai SpineCor dan tips untuk ke toilet tanpa harus melepas keseluruhan SpineCor di playlist. Oh iya, aku juga mau share good news nih. Keponakanku, Fithri baru saja menjalani operasi scoliosis (yup, aku bukan satu-satunya scolioser di keluarga). Kurva sebelumnya sedikit lebih tinggi dari aku dan setelahnya scoliosisnya banyak terkoreksi! Aku sampai surprise melihat fotonya karena ia terlihat super tegap :) Operasi koreksi yang dilakukan menggunakan MAGEC Rod System, ---yang sebelumnya aku belum pernah dengar. Sepertinya di Indonesia memang belum ada (at least itu hasilnya ketika aku googling), karena di rumah sakit tempat Fithri melakukan operasi pun (di Belanda) ini baru kali keduanya dilakukan. News ini membuat aku super happy karena setelah koreksi mobilitas Fithri pasti akan lebih tinggi (she's a wheelchair user) dan juga semakin positif karena artinya perkembangan dunia kedokteran semakin maju! :)


Luar biasa rasanya kalau mengingat dulu aku masih memakai hard brace dan pilihan untuk terapi scoliosis masih sedikit. Siapa yang mengira kalau sekarang ada SpineCor atau MAGEC Rod System, ---dan teknologi-teknologi lain yang nantinya akan menyusul. Fakta kalau ada orang-orang di luar sana yang melakukan berbagai macam penelitian untuk membantu orang-orang sepertiku dan Fithri membuatku merasa terharu! I can't wait to see what future brings, ini baru awalnya :)
Well, aku sih nggak bisa (---belum) bisa membantu dalam bidang science, tapi mudah-mudahan apa yang aku share di sini dan di series "Indi's Scoliosis Life" bisa membantu, ---at least membuat teman-teman scolioser ingat kalau kalian nggak sendirian. Saat sedih, down atau in pain, jangan lupa kalau di sini ada aku yang "menemani" ;)


smile,
Indi

nb: Rupanya banyak yang belum tahu kalau Spine Body Center, tempat gue memasang SpineCor sudah berubah nama dan alamat. Ini yang baru: Indo Sehat Utama. Ruko Garden Shopping Arcade, Blok B-09 BB Kawasan Podomoro City, Jl. Podomoro Avenue - Tanjung Duren Selatan jakarta Barat 11470. Phone: 021 2940 8696.


(Update: Fithri keponakanku meninggal di tahun 2022. Kami sangat merindukan senyumannya, may she rest in peace…).

____________________________________
Facebook: here | Twitter: here | Instagram: here | YouTube: here | Contact: namaku_indikecil@yahoo.com

9 komentar:

  1. Setelah operasi sekarang Fithri udah sehat ya? Syukurlah.

    Semoga para scoliosis yang lain dapat menemukan blog Indi yang sangat membantu ini 😊😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau soal sehat setiap orang itu relatif, yang pasti membaik :) Amen... mudah-mudahan saja, ya :)

      Hapus
  2. kak, itu makenya di dalem baju, atau di luar kayak di foto2 kakak itu?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pakai setelah pakai kaus/tank top, kalau mau di luar baju asal bajunya gak tebal juga boleh. Yang penting jangan langsung kulit saja :)

      Hapus
  3. Wah iya, beda banget ya foto sebelum dan sesudahnya si Fithri. Btw (maaf kalo kepo), Indi sendiri nggak berminat untuk menjalani proses operasi kah, Ndi?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, jadi tegap :) Scoliosisku setelah lewat 18 tahun gak begitu prgresif, Fely, jadi gak (---at least, belum) perlu operasi :)

      Hapus
  4. Foto before dan after sangat berbeda ya, banyak sekali pengaruh yang terlihat..
    Semoga apa yang ditulis bisa bermanfaat dan menginspirasi para scoliosis agar tetap semangat :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, senang sekali lihatnya :) Amen, terima kasih doanya :)

      Hapus
  5. Salam kenal, saya firda, skoliosis 28°

    Boleh share yaa..
    Skoliosis berapa derajat kak?
    Dan pakai spinecor sejak usia berapa? Efeknya bagaimana kak?

    BalasHapus

Terima kasih untuk komentarnya, it's really nice to hear from you :)