Selasa, 05 April 2016

Uh oh, Musim Hujan! Takut Hot Spot? Jangan Khawatir, Ada Cara Mengatasinya ;)

Musim hujan lagi! Yay! Aku suka sekali dengan hujan karena membuat film horor lebih seram dari seharusnya dan makanan jadi lebih nikmat dari biasanya, hihihi. Pokoknya kalau hujan tiba, ---dan kebetulan sedang ada waktu luang, bisa dipastikan aku sedang tenggelam di balik buku, film atau, --of course pizza :D Tapi di balik ke-happy-anku, hujan juga membuatku harus memberikan perhatian ekstra pada Eris, ---my super cute golden retriever. Pasalnya saat hujan anjing dengan bulu panjang dan tebal seperti Eris jadi rentan terhadap berbagai penyakit kulit. Apalagi karena exercise di luar rumah (baca: jalan-jalan sore) nggak memungkinkan, daya tahan tubuh pun otomatis jadi nggak se-fit biasanya. Terbukti beberapa waktu yang lalu Eris terkena flu. Tubuhnya panas dan nafsu makannya menurun karena penciumannya ikut terganggu (anjing selalu mengendus makanannya terlebih dulu, btw). Untung saja hanya dalam waktu 2 hari kondisinya membaik, ---pasti berkat disuntik Pak Dokter nih, hihihi. Tapi aku belum bisa lega karena Eris juga terkena hot spot di beberapa bagian tubuhnya. Aww, poor baby :D


Teman-teman yang memiliki anjing pasti akrab dengan istilah hot spot, ---atau tepatnya dipaksa akrab, karena terkadang meski sudah dicegah sedemikian rupa tetap saja ia punya cara untuk sok akrab sama sahabat kaki empat kita :p Untuk yang belum tahu, aku akan jelaskan sedikit tentang hot spot. Meski namanya kece dan terdengar seperti BFF nya wifi, hot spot yang ini nggak ada hubungannya sama internet, lho. Tapi ini adalah infeksi kulit atau reaksi alergi terhadap bakteri yang disebabkan oleh luka pada anjing. Penyebabnya macam-macam, bisa karena cuaca, kutu, cara mandi yang nggak betul (masih ada sisa sampo atau masih basah), parasit dan lain sebagainya. Sama seperti namanya, area kulit yang terkena hot spot memang terasa panas jika disentuh, warnanya kemerahan dan di bagian yang terinfeksi bulunya akan rontok alias pitak. Karena rasanya panas dan gatal, anjing akan terus menggaruk, ---atau bahkan menggigiti bagian yang sakit tanpa henti. Kalau sudah begitu masalah pun jadi nggak "se-simple" sakit kulit. Karena jika lama dibiarkan anjing bisa stress dan memicu munculnya penyakit lain. Makanya sebisa mungkin hot spot harus langsung diobati sebelum bertambah parah.

Eris sendiri sudah beberapa kali terkena hot spot. Aku ingat waktu pertama kali menemukan spot kecil di bagian punggungnya, awalnya kukira hanya luka biasa. Setelah beberapa hari bukannya membaik, tapi luka Eris malah semakin meluas! Lukanya pun berair dan mengeluarkan bau lembap, ---seperti cucian yang belum kering plus agak amis. Bingung dan sedikit panik, aku membawanya ke dokter hewan, ---dan dari sanalah aku mengenal istilah hot spot. Dengan obat suntik dan salep yang dokter berikan Eris pun berangsur-angsur sembuh. Karena penasaran dan nggak mau kejadian yang sama terulang lagi, ---well, at least berusaha, ---aku mencari tahu lebih banyak tentang hot spot dari internet juga dari teman-teman yang lebih perpengalaman. Semenjak itu aku jadi lebih tenang karena sudah bisa meng-handle sendiri jika si sok akrab ini kembali lagi, hihihi. Dan karena cara-cara yang aku lakukan selalu berhasil untuk menyembuhkan hot spot Eris, aku pikir nggak ada salahnya untuk membaginya di sini, siapa tahu bermanfaat :) 
Disclaimer; Aku bukan expert dalam masalah kesehatan anjing. Metode yang  kulakukan sebisa mungkin natural dan minim efek samping. Silakan koreksi atau beri masukan jika ada yang salah :)

1. Jaga kebersihan 
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Well, cara ini memang nggak benar-benar menghindari hot spot. Tapi lingkungan yang bersih tentu membantu menjaga kesehatan anjing dan hewan peliharaan lain di rumah. Aku biasanya membersihkan lantai dengan menggunakan air, pembersih lantai dan sedikit antiseptik secara terpisah. Setelah itu dikeringkan sampai benar-benar kering. Kalau perlu Eris dimasukkan ke dalam kandang terlebih dahulu karena lantai yang basah memang sangat mengundang sekali untuk dipakai selonjoran, terutama saat cuaca panas. Bulu yang lembap akan mengundang bakteri dan yup, itu akan terasa semakin gatal dan merangsang anjing untuk menggaruknya lebih hebat lagi.

2. Ganti makanannya
Sama seperti manusia, beberapa jenis makanan juga bisa memicu gatal-gatal pada anjing. Eris biasanya aku hindarkan dari makanan beragi (tahu, tempe, roti, dll) dan telur. Aku juga mengganti dog food nya dari jenis basah ke jenis kering karena menurut pengalamanku makanan basah membuat gatalnya semakin parah. Kalau diperlukan aku juga mengganti jenis (merk) dog food atau mengganti menu yang dimasak sendiri. Sebagai camilan aku memberi Eris ubi yang direbus atau dikukus karena ubi alias sweet potato sangat bagus untuk bulu anjing. Terkadang bulu yang tumbuh di bekas pitak karena hot spot jadi agak kasar jika dibandingkan dengan yang lain. Nah, ubi membantu agar bulu yang tumbuh menjadi mengkilap dan tebal :)



3. Gunakan bawang putih
Bawang putih berguna sebagai antibiotik alami. Kandungannya bisa membersihkan hot spot dari dalam darah (sumber: anjingkitadotcom). Meski di berbagai situs disebutkan bahwa dosis yang tepat untuk anjing berbadan besar adalah 2 potong bawang, tapi aku hanya memberi Eris seujung kuku saja dan nggak setiap hari. Alasannya karena bawang putih (dan bawang-bawang jenis lainnya) bisa membuat anjing anemia. Caplak (salah satu penyebab luka hot spot) tentu akan malas menempel pada anjing yang anemia, tapi salah-salah malah anjingnya yang sakit karena kekurangan darah. Cara lain untuk mengobati hot spot yaitu dengan mencampur bawang putih yang sudah dihaluskan ke dalam air mandi. Aku sendiri belum pernah mencoba cara yang kedua ini karena takut baunya menempel. Tapi jika teman-teman khawatir dengan keamanan mengkonsumsi langsung, cara ini bisa dicoba.

4. Mandikan dengan benar
Aku beruntung karena Eris sangat super-duper chill ketika dimandikan, jadi memperkecil kemungkinan adanya sisa sampo yang tertinggal. Tapi tetap saja mandi menjadi kegiatan yang tricky, karena saking chill nya Eris lebih suka duduk ketika bulunya dikeringkan, hihihi. Cute sih kelihatannya, tapi bulu yang nggak kering sempurna itu bisa memicu hot spot. Untuk mengatasinya aku meminta Eris untuk "bobo", ---atau anjing lain mengenalnya dengan istilah "lay down", lol, ---lalu aku mengeringkan sisi kanan dan kiri tubuhnya bergantian. Dengan cara ini bagian-bagian sulit seperti bokong dan sela-sela jari pun bisa lebih mudah dikeringkan. Jika sudah terlanjur terkena hot spot aku menggunakan sampo khusus untuk perawatan kulit anjing. Sampo jenis ini bisa ditemukan di berbagai pet shop, merknya juga beragam hanya pastikan saja nggak membeli yang tanpa label alias abal-abal. Kalau ragu bisa dikonsultasikan pada dokter hewan.


5. Gunakan tembakau
Okay, mungkin reaksi kalian sama sepertiku ketika pertama kali mendengar cara yang ini. Waktu itu kupikir, "Whaaaat, masa anjing disuruh merokok???", hihihi :O Tapi tenang, tembakaunya bukan untuk dihisap kok, tapi untuk disemprotkan ke kulitnya yang sakit. Resep ini aku dapatkan dari Om Paul Sing, pemilik Golden Top Kennel. Pengalamannya merawat banyaaaaak sekali golden retriever membuat Om Paul pandai untuk mengatasi banyak masalah kesehatan pada anjing tanpa menggunakan obat-obatan kimia, termasuk untuk hot spot. Resep yang aku gunakan sudah disederhanakan dari aslinya karena perawatan Eris dibarengi dengan cara-cara yang aku sebutkan di atas. Aku menggunakan tembakau dari satu batang rokok kretek dan mencampurnya dengan bawang putih yang sudah diulek halus. Setelah itu campur kedua bahan dengan 2 gelas air dan didihkan, ---atau kalau malas boleh juga dimasukkan ke dalam microwave selama 2 menit. Tuangkan "ramuan ajaib" ke dalam botol sempot, dan setelah dingin semprotkan ke kulit yang sakit. Hindari bagian mulut ya, karena tembakau bisa menjadi racun jika tertelan. Untuk resep Om Paul yang asli, teman-teman bisa lihat di sini: http://anjingkita.com/wmview.php?ArtID=24043.

6. Pakaikan Elizabethan collar
Elizabethan collar adalah kalung berbentuk corong yang berguna untuk mencegah anjing menjilat atau mengigiti bagian tubuhnya. Kalau dulu aku menjadikan cone of shame ini sebagai opsi pertama, sekarang malah menjadikannya opsi terakhir. Dulu proses penyembuhan hot spot Eris lebih lambat karena belum menggunakan cara-cara di atas. Lukanya sulit sekali mengering karena Eris terus-terusan menjilatinya. Yang paling seram kalau salep dari dokter juga ikut dijilat! O... ow... not good, kan? Makanya meski nggak tega (---dan aku harus menahan ketawa karena Eris nampak lucu, hehehe) tapi aku tetap pakaikan setiap hari, termasuk saat tidur agar lukanya cepat kering. Mungkin teman-teman juga nggak tega kalau harus memakaikan Elizabethan collar pada si kesayangan. Tapi trust me, ini lebih baik daripada membiarkan mereka menyakiti diri sendiri, kan? ;) Apalagi sekarang modelnya sudah beragam dan ada yang diberi busa juga, jadi kalau malam tetap bisa tidur nyenyak :)

7. Alihkan perhatiannya
Aku juga punya alergi dan kalau kambuh saat aku sedang nggak melakukan apa-apa rasanya.... gatalnya jadi berkali-kali lipat! Padahal kalau kambuhnya saat jalan-jalan di mall rasanya nggak terlalu parah, hihihi. Eris juga rupanya merasakan hal yang sama, saat sendirian ia menggaruk, menjilat, bahkan mengigiti tubuhnya dengan gemas. Tapi saat diajak melakukan kegiatan ia menjadi lupa dengan perasaan gatal dan panasnya. Berhubung sedang musim hujan kegiatan jalan-jalan sore kuganti dengan bermain bola di garasi. Menurutku ini adalah cara bagus karena garasi tentu lebih aman dibandingkan dengan bermain di jalan yang banyak sisa genangan hujan, ---dan setelah kelelahan Eris tentu akan tidur dengan sangat nyanyak, hihihi :) Kalau bosan dengan kegiatan fisik biasanya Eris aku ajak bicara atau menonton video di handphone. Pokoknya jangan sampai Eris terfokus dengan hot spot di tubuhnya.


Tapi selain cara-cara di atas menurutku yang terpenting adalah menjaga agar Eris tetap happy. Karena anjing yang happy berarti anjing yang "sehat". Aku memang nggak (---belum bisa) membelikan Eris dog food yang mahal, jalan-jalan ke tempat keren atau membelikannya banyak aksesoris untuk mendukung kecentilannya. Tapi aku percaya bahwa happy juga bisa didapat jika kita memberikan kasih sayang yang tulus pada hewan peliharaan kita. I love Eris soooo much, dan aku selalu berusaha memberikan yang terbaik untuknya. Love is free, love heals everything. Jadi kenapa nggak kita berikan juga untuk sahabat berbulu dan berekor kita? ;)
Okay, sekian tulisanku kali ini. Semoga bermanfaat untuk menghadapi musim hujan yang nikmat-nikmat tricky, hihihi. By the way, apa teman-teman juga punya hewan peliharaan? Share dong di kolom komentar :)

cheers,

Indi

___________________________________
Facebook: here | Twitter: here | Instagram: here | Contact person: 081322339469

26 komentar:

  1. Aku pikir pertama baca judulnya kata "hot spot" itu langsung mengarah ke internet eh pas baca lebih lanjut ternyata bukan. nggak jadi salah paham nih hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihi, iya namanya memang internet banget. Biasanya orang suka bingung kalau aku gak jelasin dulu kalau ini nama penyakit :D

      Hapus
  2. Jika kita memelihara hewan, kita harus bertanggungjawab ya? Dengan memelihara, merawat dan mencintainya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul sekali, karena hewan peliharaan sangat loyal pada tuannya (terutama anjing) dan merawatnya dengan cinta kasih adalah salah satu cara kita untuk membalasnya :)

      Hapus
  3. Haha, kirain tadi apa itu hot spot..
    Mba indi klo hujan tiba sukanya nnton, ngemil, sama bca buku..
    Klo saya di balik selimut :)

    BalasHapus
  4. Wow.... gw ga punya anjing sih, tp keluarga istri gw juga punya golden.. gw share ke mereka yah tulisan lo.. thx

    BalasHapus
  5. Eris memang super cute, dengan perawatan yang baik, anjing jadi sehat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih. Doakan agar aku selalu bisa merawat Eris dengan baik, ya :)

      Hapus
  6. What a cute Eris... :D
    Pertama kali baca hot spot kirain bintik bintik yang di mmuka..
    ternyata itu sun spot bukan hot spot :D

    BalasHapus
  7. cute banget anjingnya. aku ga punya peliharaan mbak, adanya di kampung

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih. Wah, pelihara apa? Share, dong :)

      Hapus
  8. Aku pelihara kucing, apa bawang putih nya juga bisa di palikasikan ke air mandi kucing nya ya hehehe.. Nice tips

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bawang-bawangan bisa jadi racun untuk anjing dan kucing. Asalkan untuk air mandi (bukan dimakan, kecuali sangaaaat sedikit) itu gak apa-apa :)

      Hapus
  9. Wuaaaa aku juga pecinta hujan. Tapi memang disisi lain hujan mmbuat kita lebih ekstra sama yang lain yaaa :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul! Termasuk waspada kesehatan dan bencana alam :)

      Hapus
  10. Kurang lebih seperti kucing pemeliharaannya ya, kalau kucingku sakit paling mentok2nya ke dokter hewan kalo aku 😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, kalau sakit dibawa ke vet. Kecuali kalau masih bisa dihandle sendiri :)

      Hapus
  11. Trauma sama anjing, gara-gara waktu kecil pernah dikejar sampe ngos-ngos an...

    BalasHapus
  12. But when he is invited to do business, he forgets about the itchy feeling and heat because it is very interesting and fun.

    BalasHapus
  13. This unusual collar is a funnel-shaped necklace, which is useful for dogs not to lick or bite part of the body.

    BalasHapus

Terima kasih untuk komentarnya, it's really nice to hear from you :)