Howdy do, bloggies? Aaaah, kangen rasanya untuk berbagi cerita di dunia
kecil gue ini. Belakangan gue sedang agak sibuk jadi nggak sempat untuk menulis
di sini, bahkan untu blog walking sekalipun :( Iya, gue nggak salah ketik, kok,
memang “agak sibuk” bukan sibuk banget. Tapi gue memang belum punya kekuatan
seperti super blogger yang bisa menyempatkan untuk mampir di sela-sela
kesibukan yang banyak, hihihi. Ya, yang pasti gue selalu usahakan untuk nggak
‘asal menulis’ atau ‘asal post yang penting update’. Gue sungguh-sungguh senang
berbagi di sini, jadi diusahakan sebaik mungkin ---sesedikit apapun pengunjung
di blog ini. Oh, iya sekalian gue mau ucapkan terima kasih banyak banyak banyak
untuk teman-teman yang mengikuti cerita-cerita gue di sini. Barusan gue habis
terharu-biru, soalnya baru sadar kalau followers “Dunia Kecil Indi” sudah
ribuan. Padahal rasanya terakhir gue lihat masih ratusan. Sekali lagi, thank
you so much, guys :’)
Gue sekarang mau cerita tentang kemarin malam, hari rabu tanggal 25 Maret
2015. Gue menjadi bintang tamu di acara “Saling Sharing” nya Inspira TV. Setiap
kali gue menghadiri undangan, pasti ada warna-warninya, begitu juga kali ini.
Jadi berbeda seperti stasiun TV-stasiun TV yang lain, Inspira ini semuanya
serba super dadakan! Hihihi, waktu ngetik ini saja bikin jantung gue
dag-dig-dug. Jadi hanya 2 hari sebelumnya Ray dihubungi oleh pihak Inspira TV
untuk menanyakan kesediaan gue menjadi bintang tamu. Setelah setuju, skrip baru
dikirim keesokan harinya dan hanya beberapa jam saja sebelum shooting gue
diberitahu bahwa dress code nya harus baju panjang! Ya, Tuhan... sampai bengong
gue baca whatsapp nya, huhuhu :’) Mungkin bagi kebanyakan orang itu bukan big
deal, tapi bagi gue yang selalu menyiapkan outfit 1 hari sebelum acara, pengumuman
mendadak bisa bikin pusing luar biasa. Apalagi karena jarak antara lokasi dan
rumah yang cukup jauh (plus macet) gue sudah siap rapi-jali waktu membaca
pesannya. Jadilah gue kembali ke kamar dan menghabiskan 10 menit ekstra untuk
menatap lemari pakaian, huhuhu.
[Btw, sampai gue menulis ini pun masih belum tahu alasan kenapa harus pakai outfit berlengan dan menutupi kaki. Karena biasanya gue hanya diberitahu harus memakai casual atau formal. Dan dress-dress yang biasa gue pakai nggak ada yang terlalu terbuka, bahkan banyak diantaranya yang aman digunakan untuk menghadiri acara Ramadhan di TV. Tapi setiap stasiun TV pasti punya aturannya masing-masing and I’m totally okay with that. Hanya saja diberitahu lebih awal pasti akan lebih baik *smile* ]
Last minute outfit. Kata Bapak nggak match, and I know it :p |
Shooting dijadwalkan pukul 19:00 WIB di lantai 2 Rockstar Music Cafe
Bandung. Tapi ternyata diundur menjadi sekitar pukul 20:00 WIB karena ada
trouble dengan peralatan mereka. Sambil menunggu, gue yang diantar oleh Bapak
melihat-lihat poster yang tersebar di dinding cafe. Kami fans berat musik rock,
jadi datang ke tempat seperti ini selalu menyenangkan. Bapak bertaruh kalau di
sini pasti nggak ada poster Aerosmith, band idola gue sejak kecil. Benar saja,
menurut ownernya pun (atau manager? Maaf kalau salah) di sini memang nggak
dipasang poster mereka karena lagu-lagunya jarang diputar di sini. Aww, itu
jawaban yang lumayan bikin gue manyun, tapi sukses bikin Bapak tertawa puas.
Maklum, kami suka aliran musik yang sama tapi beda idola. Bapak bilang kalau
sudah banyak poster Rolling Stones buat apa ada Aerosmith, hahaha. That’s rude,
Dad! :p
At least ada Janis Joplin, idola gue. Kalau punya anak wajib deh dikasih nama Janis, hahaha :D |
Ditemani oleh Bapak :) |
Akhirnya gue dipanggil untuk shooting. Another surprise ternyata ada
perubahan bintang tamu, jadi list pertanyaan untuk gue pun berubah. Episode ini
berjudul “Dari Buku ke Film” dan
akan membahas novel gue, “Waktu Aku sama Mika” yang menginspirasi sebuah film
layar lebar berjudul MIKA. Karena menceritakan tentang kisah gue yang mengidap
scoliosis, maka (rencananya) akan ada bintang tamu lain yaitu dokter dari rumah
sakit tulang di Bandung yang akan memberikan berbagi tentang fakta-fakta
scoliosis. Tapi karena beliau berhalangan, jadi diganti dengan 2 orang
ilustrator untuk cover buku. Meskipun ter-surprise-surprise, gue lega karena bintang tamunya masih di
dunia buku jadi pasti bisa saling bertukar pengalaman :)
Sempat nolak di make up, tapi akhirnya nyerah juga :p |
Hasil make up nya lucu :) Ini outfit gue sebelum pakai bolero :') |
Gue menjadi bintang tamu yang muncul di segmen pertama. Dimasta, host
program “Saling Sharing” (sekaligus penyiar radio dan penulis) berhasil membuat
gue semakin semangat. Ia sangat ramah dan kocak, hihihi. Seperti biasanya gue
menceritakan awal mula pembuatan novel
“Waktu Aku sama Mika” sampai bisa diterbitkan. Lalu setelah itu tentang
proses pembuatan film sampai (thank God) menjadi salah satu film yang paling
banyak ditonton sepanjang tahun 2013 dan berkesempatan diputar di Australia. Waktu
membahas tentang Vino Bastian yang memerankan Mika, Dimasta berkata bahwa
tadinya ia yang mendapatkan peran tersebut, tapi nggak jadi karena dulu
rambutnya panjang sampai kaki. Hahaha, somehow itu ngingetin gue sama lagu
“Just Push Play” nya Aerosmith :D Dan ngomong-ngomong soal Aerosmith, waktu gue
bercerita tentang (calon) novel baru yang berkisah mengenai perjalanan seorang
anak perempuan yang ingin bertemu dengan band rock idolanya, Dimasta memanggil
gue dengan nama “Indi-Smith”. Lucunya teman-teman gue pun dulu memanggil dengan
nama “Smith” untuk membedakan gue dengan “Indi-Indi” yang lain :D
Setelah 2 kali jeda iklan (kalau gue nggak salah ingat, ya), Hari dan
Dwi, bintang tamu selanjutnya dipanggil. Sama seperti gue mereka pun bercerita
tentang profesinya, termasuk karya-karya apa saja yang sudah pernah dihasilkan.
Dan sama juga seperti menulis, membuat ilustrasi harus memiliki idealisme tapi
juga harus tetap mendengarkan keinginan klien. Melihat hasil kerja mereka yang
keren-keren rasanya ingin juga jika suatu hari bekerja sama dengan mereka,
hihihi. Oh, iya Hari sudah membuat lebih dari 500 ilustrasi cover buku, lho.
Wow! Hebatnya... Jangan dibandingkan dengan gue yang bikin gambar lingkaran
saja butuh waktu 1 menit, ---dan itu pun masih lebih mirip dengan awan, lol.
Bersama Dimasta :) |
Setelah mendapatkan banyak (bangeeet) ‘kejutan’ gue bersyukur karena
shooting berjalan lancar dan menyenangkan. Kru nya bekerja dengan kompak dan
cekatan, bahkan nggak kalah rapi dengan stasiun TV-stasiun TV yang sudah lebih
lama berdiri. Gue percaya dalam waktu yang nggak terlalu lama mereka pasti akan
lebih baik lagi :) Gue juga nggak pulang dengan percuma karena berkenalan
dengan orang-orang hebat dan mendapatkan ilmu-ilmu baru ---yang mana paling gue
tunggu-tunggu setiap kali menghadiri sebuah undangan. Sebuah pengalaman
berharga terjadi lagi di dunia kecil gue kemarin malam. I feel blessed karena
jatuh cinta dengan apa yang gue tekuni sekarang. Mungkin ada yang bilang kalau
yang gue lakukan “hanya” menulis. Tapi menurut gue there’s no such thing as
“hanya”. Semua profesi itu hebat, semua
profesi itu ada hasilnya. Dan kita selalu bisa berkembang selama punya passion
untuk belajar termasuk dari orang-orang yang baru kita ditemui ;)
Smiley girl,
Indi
_______________________________________________________