Senin, 24 November 2014

Halloween Costume Party di Trans Studio Bandung: Cerita Tinker Bell dan Peter Pan yang bukan di Neverland :)

Tanggal 29 Oktober lalu gue dapat surprise yang menyenangkan. Gue terpilih sebagai pemenang lomba kostum Halloween Trans Studio Bandung! Wow, padahal tadinya gue nggak berharap banyak, just for fun gue post yang sedang memakai kostum Snow White ke account twitter Trans Studio. Tahu-tahu gue ditelepon dan diminta datang untuk Halloween Party pada tanggal 31 November for free! Bukan hanya itu, gue juga diajak untuk berparade bersama talent Trans Studio, mengikuti zombie dance dan mendapatkan kesempatan untuk mengikuti lomba kostum (lagi). How cool is that? Gue sampai nggak bisa senyum-senyum saking senangnya :D 

Meskipun gue nggak mempunyai kostum khusus, hanya kostum Tinker Bell handmade yang tadinya akan dipakai untuk ber Halloween di rumah (baca ceritanya di sini), tapi gue tetap excited. Gue bahkan mengajak Ray yang memakai kostum Peter Pan untuk pergi bersama ke Trans Studio. 
Sekitar jam 11 pagi di tanggal 31 November kami sudah siap dengan kostum masing-masing. Mungkin karena masih pagi dan bukan weekend sepanjang jalan dan tempat parkir Trans Studio Mall tampak cukup lenggang. Which is good, karena membuat gue dapat nomor urut peserta kostum kontes yang cukup awal, yaitu nomor 5, hehehe. Begitu tahu kalau gue datang bersama Ray yang juga memakai kostum, panitia menawari Ray untuk ikut kontes juga. Langsung saja gue setuju, soal menang atau kalah itu nggak masalah. Kami hanya mau have fun, dan bisa ber Halloween di Trans Studio saja sudah membuat kami sangat senang. Lagipula gue kan sudah menang kontes kostum di twitter, masa mau berharap menang lagi? Hehehe :)



Parade baru  mulai jam 1 siang, jadi gue dan Ray masih punya waktu untuk bermain beberapa wahana dulu. Sambil melihat-lihat suasana, mata kami juga mencari peserta yang lain. Hehehe, penasaran, kira-kira kostum mereka seperti apa ya. Soalnya seluruh kru Trans Studio nampaknya berdandan seram, nggak ada yang berdandan ala fairy tale seperti kami. Untuk menghindari ‘teriak-teriak karena adrenalin terpacu’ dini, gue dan Ray masuk ke Science Center. What a cute surprise, kami langsung disambut dengan sapaan, “Hai Peter Pan, Hai Tinker Bell” oleh petugas di sana. Kami terkikik geli karena kaget kostum handmade kami ternyata dikenali :D 

Tadinya gue khawatir sayap yang gue pakai akan merepotkan, tapi ternyata nggak sama sekali. Gue dan Ray menikmati ‘bermain’ dengan alat-alat peraga science tanpa masalah. Meskipun sudah beberapa kali ke sini tapi masih tetap seru, kami mencoba hal-hal yang dikunjungan sebelumnya belum sempat. Favorit gue adalah simulasi bowel system, bukan karena tertarik dengan cara kerjanya, tapi gue suka saat tangan gue ikut tersedot ke pencernaan! Hahaha, I’m Peter Pan at heart :p Dan yang paling lucu waktu Ray mencoba menarik dirinya sendiri dengan sistem katrol. Sekeras apapun ia berusaha, kursinya sama sekali nggak bergerak. Hmm, gue nggak mengerti dengan ilmu fisika (padahal di sekolah jurusan IPA, lol), tapi pengunjung lain pun nggak ada yang berhasil. Jadi asumsi gue memang begitulah seharusnya alat itu bekerja, hahaha.

Setelah itu kami bermain sebentar di Broadcast Museum. Setelah tahun lalu mencoba menjadi dubber Si Unyil (OMG, lol), kali ini kami (tepatnya gue) mencoba menjadi pembawa acara infotainment di depan green screen. Konyolnya karena baju gue berwarna hijau, kepala gue jadi tampak melayang-layang di monitor. Cocok banget, gue kan Tinker Bell :p 
Nggak terasa sudah hampir jam 1 siang, gue dan Ray langsung menuju Magic Corner. Disana kami bertemu dengan Rama yang menelepon gue. Ia memberi gue selamat dan memberi sedikit pengarahan untuk parade yang sebentar lagi berlangsung. Katanya gue dan Ray cukup mengikuti rombongan dan melambaikan tangan ke arah pengunjung. Gue yakin hanya kami yang diberitahu untuk berekspresi ceria, karena ternyata peserta lainnya berdandan seram-seram! Super seram malah! Aduh, gue jadi merasa salah kostum di saat pesta kostum. Kami nampak seperti penghuni Neverland yang nyasar ke serial Walking Dead :’D

The Walking Death VS Fairy Tale, lol.

Meski begitu kami menikmati sesi parade. Awalnya memang awkward karena yang lain memasang straight face dan seram, sedangkan kami tersenyum ramah. Tapi setelah dipikir-pikir ini memang role yang paling pas buat gue, selain anti make up (gue nggak suka kalau wajah gue harus kena darah-darahan, uh) gue juga paling nggak bisa menahan untuk nggak cengar-cengir. Kebayang kan kalau pakai kostum seram tapi gue ketawa-ketawa pengunjung langsung kabur, soalnya seramnya jadi double, hahaha :D
Thumbs up lho untuk talent Trans Studio, make up nya keren dan real. Ada yang berdandan seperti boneka Annabelle, Vampire, The Grinch, Death Angel sampai pocong. Aura Halloween pun jadi semakin terasa karena parade berhenti di Magic Corner, dekat dengan wahana Dunia Lain, hiiiiii :D

Bersiap-siap untuk parade :)

Satu-satunya talent yang match sama gue: The Grinch, hahaha :p

Cool costumes! :)

Setelah selesai parade suasana menjadi semakin seru karena talent dan peserta kostum tiba-tiba flash mob alias Zombie Dance. Yup, seharusnya termasuk gue dan Ray. Tapi berhubung nggak ikutan briefing (main melulu sih kami, lol) dan gerakannya ribet jadi kami foto-foto saja :p Ini keren banget lho, gerakannya kompak. Apalagi pakai lagu Thriller nya Michael Jackson, klasik, no surprise tapi nggak salah :D 
Begitu lagu selesai talent dan peserta berbaur dengan pengunjung untuk sesi foto. Ini agak-agak bikin gue deg-degan. Yang lain bisa dengan mudahnya dikenali dengan kostum iconic dan menawan mereka ---atau minimal seram---, sedangkan gue dan Ray berkeliaran dengan kostum berwarna hijau terang yang lebih cocok di acara trick or treat untuk anak-anak, hehehe. But then satu persatu dari pengunjung mulai mengenali kami dan mengajak berfoto. Senyum gue semakin lebar karena sayap gue yang terbuat dari gantungan baju bekas dan topi Ray yang terbuat dari flanel dikenali sebagai kostum Tinker Bell dan Peter Pan :)

Sementara yang lain dance...

Let's dance, Peter! :)

Lifeless dolls! OMG, mereka perlu 1 ton Pixie dust dan satu milyar Happy Thoughts! :D

We’re having a super great time, setelah sesi foto kami bebas bermain sampai jam 4  sore untuk pengumuman pemenang. Karena sibuk keluar masuk wahana, sayap gue pun seringnya ditenteng, nggak lagi nempel di punggung. Bisa (lebih) bebas bermain memang lebih penting daripada keindahan kostum, hehehe. Gue mengajak Ray untuk bermain Jack and The Beanstalk (Negeri Raksasa), wahana yang merupakan first love gue waktu pertama kali datang ke Trans Studio :p Lucunya, dibanding Ray gue jauh lebih pemberani untuk permainan yang memacu adrenalin seperti ini. Kalau tahun lalu Ray sempat agak gue paksa, tahun ini ia sudah lebih ikhlas. Terbukti dengan bersedia terjun bebas dari ketinggian 13 meter sebanyak 2 kali! Hehehe, berhubung favorit jadi gue nggak mau dong kalau naik cuma 1 kali saja ;)
Kami juga bermain Transcar Racing, Dragon Riders (dua kali!) dan Marvel Superheroes the Ride 4D, yang seperti biasa kami duduk terpisah, hehehe. Setelah puas bermain, kami ke Studio Mie untuk makan dan minum sekaligus menunggu waktu pengumuman pemenang.


Jam 4 sore (lewat, hehehe) gue dan Ray ke area wahana Vertigo. Di sana sudah ada Rama dan peserta kontes kostum lainnya yang amazingly nampak rapi. Bingung juga bagaimana cara mereka memanage bermain sambil tetap terlihat bagus, sementara gue dan Ray sudah banjir keringat dan rambut berantakan, hehehe. Meskipun kami nggak berharap menjadi pemenang, tapi kami tetap penasaran dengan pengumumannya. Soalnya peserta lain kostumnya bagus-bagus sekali, jurinya pasti kebingungan, hehehe. Setelah berbasa-basi sebentar, diumumkanlah siapa pemenangnya *drum roll*
 “Dan pemenangnya utamanya adalaaaaaaah....”
Bukan kami, bukan salah satu dari kami tapi peserta termuda bernama Bijoux yang super cute dengan kostum Two Faces Angel-Devil nya. Aww, kami ikut senang, dan sepertinya peserta lainpun setuju jika ia layak untuk menjadi pemenang. Bayangkan, he’s only 5 dan nggak rewel selama berjam-jam memakai kostumnya dengan wajah yang di cat. Apalagi Bijoux dan mamanya jauh-jauh dari Jakarta! Congratulation, little boy :)
Eh, tapi gue juga juara, lho. Juara hiburan tapinya, hahahaha :p Thank God, gue dan Ray mendapat another free ticket dari Trans Studio Bandung dan goodie bag dari Orang Tua Grup (OT) yang isinya setara dengan hasil Trick or Treatin’ sepanjang hari :D Tapi juara atau bukan juara, yang penting kami sangat bersenang-senang. Halloween adalah moment yang tepat untuk melepaskan jiwa kanak-kanak kami, meski sebenarnya meskipun tanpa kostum pun kami tetap Tinker Bell dan Peter Pan di hati. Kalian juga pasti bisa melihatnya, kan? ;)

With Bijoux, the 1st winner! :)

Yay, another free ticket!! Thanks, Trans Studio Bandung :)


Boo,

Indi

_______________________________________________________
Facebook: here | Twitter: here | Instagram: here | Contact person: 081322339469

26 komentar:

  1. Wah pengen juga foto dengan the grinch XD

    Seru banget th acaranya indi :D

    BalasHapus
  2. Trans studio Bandung memang keren Duh duh jadi kepengen mampir ke sana eui, Kostum Halloween yang super duper keren, Very cool mba

    BalasHapus
  3. Indah sekali ya Mbak Indi. Bandung memang kota Kembang keindahanya sungguh sangat Luar Biasa. salam sukses Mbak Indi :)

    BalasHapus
  4. Kunjungan malam sambil ngeronda sambil silaturrahim di blognya Mbak Indi

    BalasHapus
  5. wih keren aku pengen ke trans studio bandung juga belum pernah kesana soalnya

    BalasHapus
  6. Kak Indi cantik sekali, aura happy-nya ketara :)
    memang kostum ini mungkin yang paling cocok dan nyaman ya untuk Kak Indi dibanding harus berkostum seram tapi gg menikmati dan gg nyaman

    BalasHapus
  7. keren kostumnya...pasti seruu banget ya..helowen partynya

    BalasHapus
  8. halloween kan identik dengan berpenampilan dan kostum horror.. tapi kog mbaknya berpenampilan cakep gitu...

    eeh ternyata jadi pemenangnya.. selamat ya buat mbaknya...

    BalasHapus
  9. taruhan, Mbak Indi pasti nggak berani pake kostum Mak Lampir? padahal itu bakalan masterpiece banget lho

    BalasHapus
  10. saya kebayang Bijoux tuh pasti sebenernya nggak betah banget dimake up begitu. tapi anaknya bandel dan cool kayaknya, jadi malah terkesan menikmati.

    BalasHapus
  11. @ RON: Hahaha, childhood idol ya :)

    @ ASEP: Iya, saking betahnya langganan banget aku ke sana. Yuk, kalau ke Bandung mampir ke TSB :)

    @ SAUD: Ini sih indoor jadi gak kelihatan keindahan Bandungnya. Tapi banyak kok tempat di Bandyng yang kelihatan kembangnya, hehehe :)

    @ DWIEX: Hihihi, ayo ke sini, seru lho :)

    @ MILA: Terima kasih, itu buatan Bapak dari gantungan baju :)

    @ TIARA: Terima kasih. Hihi, iya lagipula ini pesta kostum, gak ada aturan harus seram juga :D

    @ MIWWA: Terima kasih :)

    @ WONG: Terima kasih. Iya, seru sekali :)

    @ EHWANSAH: Halloween originnya dari Irlandia, tapi di Indonesia (dan kebanyakan negara lainnya, seperti Amerika) diidentikan dengan pesta kostum karena budayanya beda. Jadi gak perlu seram. Yang menang Bijoux kok itu, hehehe :)

    @n ZACH: Sayang kalau udah di TSB yang asyik gitu aku malah buang-buang waktu dandan jadi Mak Lampir. Permainannya terlalu seru buat dilewatkan, jangan pakai kostum yang ribet-ribet dan pakai face painting, soalnya pasti luntur sama keringat, hehehe. Aku gak kenal Bijoux, tapi setauku dia memang sering ikut lomba, jadi memang terbiasa. Dan dia juga sweet kid, gak ada bandel-bandelnya. Polite banget buat ukuran anak 5 tahun, buktinya dia selalu ramah kalau ada yang ajak foto :)

    BalasHapus
  12. Wah, seru banget tuh Indi bisa ikutan berkostum. Kemarin saya datang ke acara serupa di salah satu kampus, tapi sayanya gak ikutan cosplay.
    Mungkin tahun depan. Kira-kira kalau saya cocoknya kostum apa ya...

    Have a nice day :)

    BalasHapus
  13. happy hallowen mbak, costum cosplay nya keren-keren yak

    BalasHapus
  14. sayabelum pernah samasekali ketrans studio
    apa lagi ikut parade halowennya hahaha berasa payah :3

    BalasHapus
  15. YAYNESS!

    Kak indi malah bikin suasana nya jadi seru lhoo. Jadi rame. Jadi variatif..

    jadi nggak melulu orang mati sama zombie-zombie isinya ^^

    pas aku baca2 postingan speutar halloween di blog-blog temen2 luar negri, di sana banyak lho yang pakai kostum fairytale juga, kayak kostum tarzan.. kostum snow white.. kostum penyihir putih..

    Nggak tau juga yaa kenapa mindset orang indonesia umumnya kalo udah soal halloween pasti mikirnya hantu doang ^^

    BalasHapus
  16. cute fairy look :)

    Kindly check out my fashion blog,
    love, Diras
    AYUADIRAS.BLOGSPOT.COM

    BalasHapus
  17. Asli kaka biarpun beda sendiri (berdua deng sama Peter hhe) tetep kecee.. lagi mah aku gak bisa bayangin juga gimana mukanya kaka kalau dibikin serem :D

    kostumnya juga okee banget kak (y)

    aaduh jadi pengen juga main ke trans studio :D

    BalasHapus
  18. Mau jugak, Mbaaak.. Belom pernah ke Trans Studio Bandung soalnya :D

    BalasHapus
  19. Kakak Indi mah, pake kostum apaan tetep cantiiik, hihi. Gak ada yang salah kostum deh kak. Menurut saya, kakak pantesan pake baju tinkerbell gitu daripada dandan serem2. Gak cocok banget malah ^^

    BalasHapus
  20. tuh kan emang kostum tinkerbell-nya keren.. pas bgt ama Indi yg cute :D

    BalasHapus
  21. begitu ya mbak indi... tapi tampilan mbak indi sangat berbeda dengan yang lainnya... keren+cakep dah mbak...

    BalasHapus
  22. Bagus malah Ndi, ada yg cerah diantara yg dark gitu..Hihih :D

    BalasHapus
  23. it was GREAT time there! :D no one would be able not to admiire beyond beautiful girl with beyond cute outfit :)

    <3<3<3 hugLUV

    BalasHapus

Terima kasih untuk komentarnya, it's really nice to hear from you :)