Senin, 01 April 2013

Tentang Rezeki :)

Hari Rabu siang, seperti biasa gue dan miss. Rifa rekan kerja gue di pre school selonjoran di karpet sehabis makan siang. Ini menjadi ritual nggak tertulis kami, mengobrol berdua saja memisahkan diri dari teman-teman yang lain sambil memikirkan apa yang harus disiapkan untuk besok. Gue melirik ke arah jam dinding, masih 1 jam lagi sebelum waktunya pulang. Gue mengambil boneka beruang besar dan bersandar malas kepadanya. Terkantuk-kantuk. Tiba-tiba HP gue bunyi. Ada sebuah pesan masuk dari Vino Bastian. Vino adalah seorang teman baik yang gue kenal karena project film Mika. Iya, ia adalah yang memerankan almarhum Mika :)
"Indi, jangan lupa jam 18.30 nanti datang ya ke premiere Madre. Ajak Bapak dan Ibu juga".
Gue nggak langsung membalasnya, tapi meneruskan kembali obrolan random bersama Miss. Rifa. Kami sedang bercerita tentang teman masing-masing dan sudah sampai pada giliran miss. Rifa. Ia bercerita semalam salah seorang temannya mengiriminya pesan, berbincang ringan sampai akhirnya bertanya tentang pekerjaannya. Dengan bangga miss. Rifa menjawab bahwa ia menjadi guru di pre school. Tapi nggak disangka si teman malah berkomentar tentang "penghasilan" yang miss. Rifa dapatkan dari profesinya ini. Yang dimaksud dengan "penghasilan" tentu saja materi. Si teman mempertanyakan apakah itu cukup untuk menghidupi kebutuhan sehati-harinya dan bertanya apakah berminat berganti profesi dengan penghasilan yang lebih besar.
Miss. Rifa bercerita sambil tertawa. Ia lalu bertanya apakah gue merasa apa yang gue dapatkan nggak sepadan dengan yang gue kerjakan. Gue balas tertawa, merubah posisi gue dari selonjoran jadi berbaring."Memangnya berapa yang pantas kita minta untuk seharian dengan anak-anak dan bisa berbaring di sela-sela pekerjaan?"
Dan kami pun tertawa bersama.

Menjadi guru merupakan cita-cita gue. Pilihan. Jadi apa yang gue capai sekarang ini merupakan apa yang gue inginkan sejak lama. Bukan karena gue mencari pekerjaan "apa saja" asalkan nggak menggangur lama setelah gue lulus kuliah. Pre school atau TK adalah tempat pertama yang gue datangi ketika ijazah gue keluar. Gue ditolak di 2 pre school dan akhirnya diterima bekerja di sebuah pre school berbasis kurikulum British. Gue bahagia karena cita-cita gue menjadi kenyataan dan sejak hari pertama gue bekerja sampai hari ini gue sangat menikmatinya. Melelahkan, namun selalu penuh rasa syukur. Begitu juga miss. Rifa, ini memang pekerjaan yang ia inginkan dan materi sama sekali bukan alasan kenapa ia bertahan mengajar selama 3 tahun terakhir ini.
Bukan cuma miss. Rifa, gue juga sering mendapat pertanyaan yang sama, bahkan dari keluarga gue. Apakah penghasilan gue cukup untuk menghidupi kebutuhan gue?
Sebenarnya pertanyaan itu nggak etis menurut gue, bertanya tentang penghasilan seseorang buat gue bukan hal yang wise. Tapi gue berpikir positif saja, mungkin orang bertanya begitu karena mereka peduli, hehe. Kadang gue teringat dengan teman-teman kuliah yang mempunyai profesi sama dengan gue. Kebanyakan dari mereka berpenghasilan setengah dari yang gue hasilkan dengan jam kerja yang lebih panjang. Apakah mereka mendapatkan pertanyaan yang sama? Bagaimana mereka menanggapinya? Tapi sebelum gue bertanya sepertinya raut wajah mereka sudah menjelaskan segalanya. Teman-teman gue selalu tampak gembira dan nggak pernah mengeluh kekurangan. Hmm... mungkin itu karena mereka sudah menyadari sesuatu... :)

"Eh, tadi pesan dari siapa? Sudah dijemput?" miss.Rifa tiba-tiba teringat dengan HP gue yang berbunyi tadi. Gue menggeleng dan menjelaskan bahwa itu dari Vino yang mengundang gue ke Premiere film barunya. Gue dan miss. Rifa sama-sama melirik jam dinding. Kami terkikik, masih banyak waktu.
"Rezeki, Ndi, masih jam segini. Sampai rumah kamu masih bisa mandi, makan, dandan, pilih-pilih baju.Kalau orang lain belum tentu sudah sampai rumah, jam 5 juga baru bubaran".
Gue tersenyum sambil bangkit dari posisi berbaring, meraih cubby untuk menyiapkan pekerjaan besok pagi. "Iya, miss. Rifa, ini rezeki aku. Aku punya banyak."

Setelah percakapan dengan miss. Rifa, gue merenungkan apa yang sudah gue dapat selama ini dan bertanya-tanya apakah gue sudah berterima kasih pada Tuhan dengan cara yang pantas. Gue terkadang berkata, "nggak punya budged", "uang belum cukup" dan lain sebagainya, tapi gue lupa bahwa gue punya waktu. Iya, gue punya waktu disaat orang lain mungkin mengeluh kekurangan waktu dan meminta pada Tuhan sedikit saja waktu untuk bertemu orang tuanya atau menghabiskan waktu bersama pasangannya. Gue punya banyak, gue masih punya waktu berjam-jam perhari untuk mengobrol panjang lebar dengan Bapak, berselisih dengan Ibu (lol), berbuat iseng pada adik, bermain dengan Eris, anjing gue dan berlama-lama di minimarket dengan Ray untuk mencari camilan kesukaan kami. Gue punya banyak rezeki, bukan uang, tapi dalam bentuk lain. Dan miss. Rifa benar, di rabu sore gue masih sempat untuk mandi dan bersiap-siap dengan pantas untuk ke premiere film sementara tamu yang lain mungkin baru saja pulang bekerja dan belum sempat ganti baju. Thank God.

Gue sering bilang bahwa manusia pasti diciptakan Tuhan dengan fungsinya masing masing dan setiap manusia juga pasti sudah ada rezekinya. Tapi gue lupa bahwa pengertian gue terlalu sempit. Dulu gue berpikir bahwa saat seseorang mendapat 10 dan lainnya mendapat 5 itu artinya ia memang pantas dan cukup dengan 5. Memang nggak sepenuhnya salah, tapi rezeki bukan berarti selalu angka. Tuhan telah menyediakan gantinya, rezeki dalam bentuk lain. Miss. Rifa selalu bilang bahwa ia orang yang paling tahan banting sedunia, dalam 1 bulan ia paling hanya 1 kali sakit, sementara gue pasti ada saja flu atau demam yang menghampiri dalam 1 minggu. Gue biasanya hanya tersenyum setiap miss. Rifa bilang, "rezeki" saat ia melihat daftar hadirnya yang full. Tapi sekarang berbeda, hati gue menyadari penuh bahwa itu memang rezeki. Bagian miss. Rifa yang Tuhan berikan istemewa untuknya :)

Keesokan harinya di kamis siang. Seperti biasa gue dan miss. Rifa menjalankan ritual nggak tertulis kami. Gue masih sedikit kekenyangan dan langsung selonjoran sambil bersandar di tembok. Miss. Rifa dengan wajah cerianya menceritakan bahwa ia senang karena ini hari terakhir bekerjanya di minggu ini. "Besok libur, jadi aku langsung pulang ke Purwakarta sore ini. Senang bisa makan masakan rumah lebih cepat 1 hari". Gue tertawa dan pura-pura nggak mau kalah dengan membalas perkataan miss. Rifa, "Aku dong mau jalan-jalan sama Ray, mau cari buku murah. Asyik, kan?" Kami tertawa dan melanjutkan pekerjaan kami sampai jam 2 siang dengan perasaan senang.

Sorenya gue dan Ray janjian di sebuah toko elektronik. Ray nggak bisa jemput gue karena ia harus bekerja dan hari ini sengaja izin pulang lebih cepat. Gue menunggu di foodcourt yang lumayan lenggang karena masih jam nya orang-orang di sekolah atau di kantor :) Sekitar 10 menit kemudian Ray datang, kami langsung mengobrol seru sambil berjalan menuju sebuah kios aksesoris HP. Ray pernah bilang bahwa suatu hari ia akan membelikan gue casing HP berbentuk Minnie Mouse, dan gue senang sekali karena akhirnya saatnya tiba! Saking senangnya ketika gue mendapatkannya gue langsung pakai casingnya dan nggak mau dimasukan ke dalam tas. Gue menentengnya terus bahkan sampai kami berjalan kaki dan tiba di toko buku di gedung sebrang :D

Meet my new best friend: Minnie Mouse! :p

Sore itu gue mendapatkan banyak rezeki, banyak berkah. Well, mungkin bukan "mendapat", tapi "melihat" karena setiap hari seharusnya memang penuh dengan berkah. Tapi kali itu gue lebih menyadarinya, mata gue menjadi lebih terbuka dan sensitif melihat apa yang gue dapat. Gue dan Ray berada di depan tumpukan buku-buku obral. Kami seperti raksasa yang berdiri di antara gunung-gunung kecil. Kami mulai menggali dan memilih. Buku-buku nggak diletakan sesuai tema, harga apalagi disusun di rak. Semua benar-benar digeletakan begitu saja dan butuh kejelian bahwa di sana mungkin saja ada harta karun. Entah sudah berapa lama sampai tahu-tahu kaki gue pegal dan gue mendapatkan dua buah buku seharga rp.20.000 dan rp. 5.000 saja! Buku yang gue dapat pun bukan sembarangan, tapi best seller pada zamannya. Gue gembira sekali dan dengan bangga menunjukkan buku-buku itu berkali-kali pada Ray, berulang kali bercerita bahwa salah satu dari buku itu sudah difilmkan dan gue menyukainya. Ray juga mendapatkan buku yang ia inginkan, 1 buah buku resep memasak yang ia cari selama... gue lupa berapa lama, yang pasti cukup lama sampai gue minta kami segera pindah tempat, hehehe.
Berbelanja buku obral seperti ini bukan yang pertama kali kami lakukan. Kami sudah lakukan ini beberapa kali tapi baru kali ini gue sadar bahwa Tuhan mengganti sesuatu yang nggak gue punya dengan hal lain. Beberapa orang mungkin hanya punya waktu beberapa jam untuk mencari buku, tapi gue punya waktu sepanjang sore untuk berpetualang di tumpukan buku dan membawa pulang harta karun.

Harta karun gue! Gue lebih dulu menonton film "Saving Shiloh" dan baru sekarang punya bukunya. 5 ribu saja! ;)

Kami memutuskan untuk makan malam di coffee shop dekat toko buku. Ketika kami berjalan tanpa sengaja mata gue menangkap sesuatu yang rasanya familiar. Kami melewatinya, lalu gue tiba-tiba sangat ingin untuk menoleh. Ya, ampun! Ternyata ada poster "Waktu Aku sama Mika" di lorong toko buku! Sejak kapan ada di sana? Ya, ampun! Gue kaget sekali dan terharu. Posternya besar dan ada lampunya, sejajar dengan buku-buku best seller lain. Gue langsung berteriak-teriak nggak karuan, cepat-cepat menyerahkan HP gue pada Ray supaya ia mengambil foto gue. Ray juga senang dan terus-terusan berkata, "Congrats, Hon." Satpam yang berada di sana memperhatikan kami terus, gue pikir ia akan melarang kami menambil foto tapi rupanya malah tersenyum geli, hehehe. Orang-orang yang lalu-lalang pun memandang kami (well, terutama gue) dengan heran, tapi gue nggak peduli karena gue begitu senang. Selesai berfoto gue memandangi poster itu selama beberapa detik, membaca semua tulisan yang ada di sana dan melihat setiap detailnya. Ada gambar poster film Mika dan cover novel "Waktu Aku sama Mika" di sana. Juga ada gambar Vino dan Bastian dan Velove Vexia yang sedang makan pizza. Gue tersenyum bangga. Novel gue masuk jajaran best seller dan difilmkan. Ini merupakan rezeki dari Tuhan. Ia memberikan banyak waktu luang setelah gue bekerja, jadi gue bisa menulis dan berkarya lebih banyak. Gue benar-benar bersyukur, Tuhan maha baik dengan memberikan gue rezeki dari banyak pintu. Mungin sedikit aneh bahwa waktu itu gue bersyukur di depan poster, hehehe, tapi ini jadi pelajaran untuk gue bahwa setiap hal yang gue lihat, setiap hal yang gue rasakan selalu terselip rezeki dari Tuhan di sana. Dan kali ini gue melihatnya melalui sebuah poster.

"Waktu Aku sama Mika" dan "MIKA" the movie :)
Hahaha, gak bisa berhenti nyengir! :p


Sebenarnya pasti hanya gue dan Ray yang tahu bahwa gue adalah penulis dari novel yang posternya dipajang di lorong. Tapi entah kenapa gue berjalan dengan bangga menuju coffee shop sambil terus tersenyum dan terkadang terkikik (lol, gue memang silly). Ketika sampai kami memesan pizza dan Ray mengucapkan selamat pada gue sekali lagi. Pizza adalah makanan perayaan bagi kami. Tadinya bagi gue karena setiap kali gue berulang tahun atau ada moment istimewa pasti memesan pizza (itulah kenapa pizza menjadi makanan icon film Mika dan novel Waktu Aku sama Mika, hehehe). Tapi setelah ada Ray pizza menjadi makanan istimewa untuk kami berdua :) Gue mendapatkan hari jumat yang menyenangkan. Gue mempunyai waktu berkualitas dengan Ray, mendapatkan hadiah kejutan (aww, Minnie Mouse, lol), berburu buku-buku bagus, melihat poster dengan nama gue di sana dan makan pizza dengan keju yang banyak. Tapi yang paling istimewa adalah gue pulang ke rumah dengan membawa pelajaran berharga, bahwa rezeki bukan selalu tentang angka dan nggak ada satu makhluk Tuhan pun yang kekurangan. Jika gue nggak punya suatu hal, pasti Ia menggantinya dengan hal lain. Istimewa, khusus untuk gue. Gue juga percaya apapun pekerjaan yang gue punya, selama gue berusaha dan mengerjakannya dengan sungguh-sungguh, Tuhan akan mencukupkan apa yang gue butuhkan. Gue berjanji akan lebih membuka mata dan hati untuk melihat hal-hal yang ada di sekitar gue. Tuhan memberikan gue banyak rezeki:waktu, kesehatan (gue cukup fit untuk pengidap scoliosis 58 derajat), teman-teman yang baik, keluarga yang bahagia, sense of humor dan banyak lainnya. Dan... eh, tunggu! Gue menulis post ini di minggu malam. Ini adalah rezeki! Karena hari bekerja gue adalah selasa sampai jumat jadi gue punya 1 hari libur ekstra dibandingkan orang lain, hihihi... Tuhan, Kau memang maha baik! Lewat miss. Rifa gue diingatkan apa itu rezeki. Terima kasih untuknya, dan gue merasa sangat blessed diberikan kesempatan untuk mengenalnya.

Waktu sudah semakin larut, sekarang sudah waktunya gue naik ke atas tempat tidur dan menyusup ke balik selimut. Gue masih punya waktu 1 hari penuh untuk beristirahat sebelum hari selasa mulai kembali bekerja. Ini rezeki. Dan Tuhan beri gue banyak :)


good night,
Indi

twitter: here | facebook: here | contact person: 081322339469

40 komentar:

  1. kak Indiiii, tulisannya pas banget dengan suasana hati aku yang akhir akhir ini bertanya tentang "rejeki"
    tapi aku kadang suka nyalahin diri aku kak, I have so many free time but I dont do anything great with that :(

    BalasHapus
  2. "bahwa rezeki bukan selalu tentang angka dan nggak ada satu makhluk Tuhan pun yang kekurangan."

    makasih indie, atas postinganya,.. ak juga lg punya pergumulan yg sama dengan kamu. Aku juga guru, sudah genap 5 tahun. Dulu gk ngerasain ini karena ak cukup2 aja kalau ngomongin angka. Tp itu dulu, angka itu hanya untuk ak dan keluarga, tp skrang karena ak berencana untuk naik level bersama pacarku, alias menikah. Ak sempet bingung juga, sempet di tawarin pekerjaan yang angkanya 2x lipat tp pekerjaany gk sesuai dengan aku. Ak g mau gara2 angka, a menyesal dan gk bahagia. Sebenarnya ak juga sadar, kalau jadi guru itu banyak bgt rejeki yg dateng pelan2.. selain waktu, senyum, tawa dan kebahagiaan, dan perubahan anak2 sebenarnya juga merupakan rejeki yang memberikan kepuasan batin. Ya, rejeki bukan tentang angka ya indie. :) btw ak pindah blog jadi ke wordpress.. alamat ak yg dulu http://gultz.blogspot.com.. ^^

    thanks again indie..

    GBU

    BalasHapus
  3. yang penting rezeki itu harus di nikmati..:D

    BalasHapus
  4. Indi dikelilingi teman-teman yang sayang indi pautu disyukuri, juga punya kemampuan menluis yang belum tentu orang lain bisa. btw Indi waktu sabtu minggu aku juga ke purwakarta loh

    BalasHapus
  5. rejeki sudah Tuhan atur, datangnya bisa darimana-mana. kadang dari tempat yang tidak terduga. iya kan Indi...

    yang penting kita bisa menikmati hidup, tertawa dan bahagia. itu lebih daripada apapun di dunia ini, terlebih materi... hehehehehe

    BalasHapus
  6. Sukaaa banget dg tulisan ini.
    Jika kita membuka mata maka kita akan dapat melihat betapa banyaknya berkah yang telah kita terima dalam hidup kita.
    Jika pandai bersyukur maka kita akan mendapat lebih banyak nikmat.

    BalasHapus
  7. HI minnie mouse! iihihi :) imut mana yaa ama indy ;)

    BalasHapus
  8. Iya ya...waktu luang itu juga rejeki..aku sering lupa untuk mensyukurinya. Thanks Indie untuk remindernya melalui tulisan ini.

    Wewwww keren dong, Waktu aku sama Mika difilmkan ya? Sukses terud buat Indi juga untuk karya2 selanjutnya. ^^

    BalasHapus
  9. Dear Indi,

    membaca postinganmu ini menghangatkan hati lho :)

    Ibuku selalu bilang, tiap orang sudah diatur rezekinya sama Tuhan. aku percaya itu. yang penting kita usaha sebaiknya. tapi jangan lupakan juga cara kita melihat rezeki itu :)

    bener, Ndi. rezeki itu tidak harus berupa materi. bisa juga keadaan atau waktu.

    thank you for remind me about this blessing things. it's inspired me to make my new post about it :)

    Have a great day, Indi :D


    Hello from Indonesia :)
    Titaz
    www.stylieandfoodie.blogspot.com
    @tazty

    BalasHapus
  10. anak-anak memang membuat kita happy ya, padahal ada yang bandel banget tetep aja sayang.

    BalasHapus
  11. akan belajar lebih mensyukuri rezeki yg didapat<- ngomong buat diri sendiri hehe :)

    BalasHapus
  12. yes kak indi. benar sekali! :)
    Setiap orang sudah diberi masing-masing rejekinya sama Tuhan. Tetapi tetap harus berusaha dong ;) Cuma kadang orangnya itu yang belum sadar dan belum bersyukur akan rejeki yang dia punya.

    BalasHapus
  13. banyak org yg ngerasa rezeki dr tuhan itu semata2 hanya harta. padahal nikmat sehat dan waktu luang itu yg sebenar2nya rezeki.. :)

    BalasHapus
  14. Yap, memang terkadang orang gak sadar kalo Tuhan itu baek dan memberi rejeki yang gak habis"nya ya ka Indi. So, ini post yang bisa mengingatkan kita kembali atas semua rejekiNya, dan gak lupa bersyukur :)

    BalasHapus
  15. setuju deh,,, rumus bahagia itu senyum + bersyukur :)

    BalasHapus
  16. salam kenal aja ya mbak indi,..
    :)

    BalasHapus
  17. allah selalu memberi rizki kepada semua mahluk hidup di bumi termasuk kita manusia, setiap hari, setiap jam, setiap menit bahkan setiap detik.

    tetapi terkadang manusia tidak menyadari dengan rizki itu, rizki bisa berbentuk kesehatan, kesenangan, tapi manusia tidak menyadari, karena yang ada dalam otak manusi, kalau rejeki itu berupa harta uang... hehehe

    udah ah, kepanjangan nih sepertinya komentar saya hahahaha

    BalasHapus
  18. definitely loving this sense of style and perfect taste!
    amazing site, dear, hope youll follow back <3

    www.malesclutch.blogspot.com

    BalasHapus
  19. Material things are important, but those things are nothing compared to the joys of life. The happiness itself is the essence of human basic needs.

    One more thing, so proud of you, hon :D

    <3<3<3
    hugLUV

    BalasHapus
  20. Great pictures, you look absolutely adorable

    Monica Harmony's Blog

    BalasHapus
  21. love u kak indi mau nulis surat buat kk lagi

    BalasHapus
  22. Rezeki sudah ada yang mengatur, tinggal kita saja yang menggunakannya dg bijak :)

    BalasHapus
  23. Wow great!!

    www.deluxefashionista.com

    BalasHapus
  24. Haa menarik banget tulisannya, saya juga suka 'ngubek-ngubek' untuk cari buku murah, yang bagus juga pastinya. Rezeki itu gak disangka-sangka... dari mana aja datangnya, so bersabar aja dan bersyukur atas apa yang kita diberikan pada kita dulu,, keren ^_^)b

    BalasHapus
  25. hihihi.. jadi penulis yang karyanya dipajang gede2 gitu bangga ya Indi. You go, girl.. sukses teyuuus

    BalasHapus
  26. harus banyak allhamdulilah ya kalo banyak rezeki

    BalasHapus
  27. terkadang orang jarang pandai bersyukur kalo di kasih rezeki

    BalasHapus
  28. All that food and that adorable little Minnie! These photos are so sweet Indi! You look gorgeous as ever...you always do! xo Marisa

    BalasHapus
  29. Feel nya kerasa banget mbak ind, bikin saya lebih mengerti arti bersyukur secara lebih mendalam :') thanks

    BalasHapus
  30. Congrats ya Indi... hebat bgt bs ada diposter..
    jd ngiri aku...

    BalasHapus
  31. kak indy kayaknya lagi seneng banget hehe, seneng deh kalo liat kak indy senyum di blog.

    o iya aku belom kesampean nonton waktu aku sama mika nih *sedih*

    BalasHapus
  32. Hi... selamat ya atas novel dan filmnya...sukses terus :)

    btw, aku "like" fanpage fbnya ya :)

    BalasHapus
  33. speechless...

    confused about what i have to write down here, Sis... But i must.. So i just wanna write...

    SUCH AN INSPIRING POST OF YOUR POSTS....

    :D

    BalasHapus
  34. Totally agree with you kak indi!
    Kita nggak pernah tahu apa rencana Tuhan buat kita. That means, kita nggak boleh berpikir dangkal soal reseki.

    Bener deh kata bang nuel.
    You are inspiring and your posts are inspiring as well!

    Keep smile miss!!

    BalasHapus
  35. rejeki memang harus di syukuri, meskipun bukan hanya dalam bentuk materi. :)

    BalasHapus
  36. Tulisanmu membuat pembaca selalu tersentuh, bahagia dan bersyukur.
    Makasih udah mengingatkanku untuk bersyukur , dri!

    BalasHapus
  37. Indiiii... postingan ini keren banget :'>
    Kita punya rejeki kita masing-masing, asalkan kita sadar & memanfaatnya baik-baik ya ^^
    Rejeki berupa opportunity...

    Suksessss buat kita semuaaaaa

    BalasHapus
  38. wuuuah pizza nya sepertinya uuuuenaaaakkkk tuh...
    pingiiiin

    Apa kabar Indi???

    BalasHapus
  39. As usual,always inspiring kak. Seperti dpt teguran kecil krn aku masih kurang bersyukur dgn apa yg sudah Tuhan beri dlm hidup,mulai dari waktu,pekerjaan,pergaulan apapun deh.. Makasih ya kak :))Going back to the corner where I first saw you
    Gonna camp in my sleeping bag, I'm not gonna move
    Got some words on cardboard, got your picture in my hand
    Saying if you see this girl can you tell her where I am

    Some try to hand me money, they don't understand
    I'm not broke I'm just a broken hearted man
    I know it makes no sense, but what else can I do
    How can I move on when I'm still in love with you

    'Cause if one day you wake up and find that you're missing me
    And your heart starts to wonder where on this earth I could be
    Thinking maybe you'll come back here to the place that we'd meet
    And you'd see me waiting for you on the corner of the street

    So I'm not moving
    I'm not moving

    Policeman says son you can't stay here
    I said there's someone I'm waiting for if it's a day, a month, a year
    Gotta stand my ground even if it rains or snows
    If she changes her mind this is the first place she will go

    'Cause if one day you wake up and find that you're missing me
    And your heart starts to wonder where on this earth I could be
    Thinking maybe you'll come back here to the place that we'd meet
    And you see me waiting for you on the corner of the street

    So I'm not moving
    I'm not moving
    I'm not moving
    I'm not moving

    People talk about the guy
    Who's waiting on a girl, oh whoa
    There are no holes in his shoes
    But a big hole in his world

    Maybe I'll get famous as the man who can't be moved
    And maybe you won't mean to but you'll see me on the news
    And you'll come running to the corner
    'Cause you'll know it's just for you

    I'm the man who can't be moved
    I'm the man who can't be moved

    'Cause if one day you wake up and find that you're missing me
    And your heart starts to wonder where on this earth I could be
    Thinking maybe you'll come back here to the place that we meet
    Oh, you see me waiting for you on a corner of the street

    So I'm not moving
    ('Cause if one day you wake up, find that you're missing me)
    I'm not moving
    (And your heart starts to wonder where on this earth I could be)
    I'm not moving
    (Thinking maybe you'll come back here to the place that we'd meet)
    I'm not moving
    (Oh, you see me waiting for you on a corner of the street)

    Going back to the corner where I first saw you
    Gonna camp in my sleeping bag, I'm not gonna move

    BalasHapus

Terima kasih untuk komentarnya, it's really nice to hear from you :)