What I Wore? Headband: Candybutton | Dress: Toko Kecil Indi | Shoes: Nevada |
Dulu, waktu Mika masih ada, dia selalu bilang bahwa gue nggak ceroboh, apalagi bodoh. Padahal gue sering sekali salah. Mika bilang, kalau gue sering salah itu namanya pengalaman. Dan sekarang di usia gue yang sudah dewasa gue punya banyaaaaaak sekali 'pengalaman' dalam sebuah hal. Apakah hal itu? Gue akan ceritakan dari awal...
Sejak kecil gue sudah berkacamata karena mata gue minus. Minus 5 ditambah silindris tepatnya. Bukan minus yang luar biasa besar, banyak juga kok yang sudah minus 7 atau 8 tapi masih bisa melihat dengan baik dengan bantuan kacamata. Tapi yang membuat gue berbeda, jarak pandang gue bahkan dengan menggunakan kacamata nggak lebih dari 2 meter. Lebih dari itu gue menyerah dan hanya bisa main tebak-tebakan, hihihi. Dokter bilang gue punya masalah lain yang... hmm, apa ya istilahnya? Gue lupa, yang pasti bisa diatasi dengan operasi dan gue masih harus menunggu bebepa tahun untuk operasi itu. Sementara menunggu, gue jadi punya banyak pengalaman yang sering kali mengundang tawa. Bahkan untuk gue sendiri: Gue sering sekali salah mengenali mobil! :D
Ini dia mobilnya! :p |
Awalnya sih, 'pengalaman' ini (iya, gue nggak mau bilang kesalahan, seperti kata Mika) hanya terjadi sekali-kali. Lalu menjadi semakin sering ketika Ibu dan Bapak memutuskan mengganti mobil keluarga kami dengan sebuah sedan berwarna hitam. Entah kenapa, meski mobil berwarna hitam dan putih (mobil lama kami) sama-sama banyak, tapi gue kesulitan mengenali mobil baru kami.
'Pengalaman' pertama gue adalah ketika masih bekerja di taman kanak-kanak modern. Di sana banyak sekali orang tua murid yang menjemput anaknya menggunakan mobil, termasuk mobil berwarna hitam tentunya. Gue, yang sudah dikabari Ibu bahwa sudah dijemput langsung saja mencari mobil kami. Nggak lama gue melihat sebuah mobil hitam diparkir nggak jauh dari gedung TK. Gue yakin, yakiiiin sekali di dalamnya ada Ibu. Gue langsung buka pintunya, duduk di bangku penumpang dan mencari-cari sabuk pengaman. Tapi... siapa yang ada di samping gue?? Seorang perempuan muda yang bengong melihat gue tiba-tiba masuk ke mobilnya. Ya, ampun! Ternyata ini bukan mobil Ibu! Dan dari kejauhan Ibu buru-buru menghampiri mobil gue sambil menahan tawa. Gue segera minta maaf pada perempuan di sebelah gue yang sudah setengah mati kaget, lalu segera tertawa keras setelah keluar dari mobilnya karena gue sadar bahkan merk mobilnya pun berbeda! Hahahaha, gue benar-benar merasa konyol! :D
Lalu 'pengalaman' ke dua terjadi ketika mempersiapkan pesta ulang tahun gue sendiri. Gue menenteng beberapa tas berisi gelas-gelas plastik dan hiasan dinding sambil berjalan ke tempat parkir. Nggak mau kejadian yang sama terjadi lagi gue betul-betul mengamati mobil di sana satu persatu. Gue menyipitkan mata berharap bisa melihat dengan lebih jelas. Dan berhasil! Well, seenggaknya gue pikir begitu... Gue melihat mobil sedan berwarna hitam dan membuka kuncinya. Putar kiri.. putar kanan... Kok nggak bisa? Putar lagi... Alarm berbunyi! Ya, Tuhan! Jangan-jangan gue salah mobil lagi! Segera gue mengintip ke jendela mobil itu, mencari-cari CD Aerosmith yang gue tinggalkan di dalam. Nggak ada! Positif! Gue salah mobil! Langsung saja gue bergegas meninggalkan mobilnya, karena salah-salah bisa disangka maling, hahaha. Untung saja nggak jauh dari sana gue menemukan mobil hitam lain. Gue segera menyiapkan kunci dan bersiap membukanya sampai sepasang suami istri menghampiri mobil yang sama dan bertanya, "Salah mobil ya, Dik?" Ya, ampuuuuuuun ternyata masih salah! :p
Semakin banyak 'pengalaman' gue dalam salah mengenali mobil, semakin khawatir pula Ibu. Beliau mewanti-wanti agar gue jangan cepat nervous waktu nggak bisa melihat dengan jelas, tapi dengan tenang hampiri dulu mobilnya, periksa, baru buka pintunya. Ya... gue memang begitu sih, suka merasa ada yang memperhatikan waktu gue lagi mengamati mobil-mobil hitam itu, padahal kan belum tentu, hehehe. Jangan salah kira, gue hapal lho plat nomor mobil keluarga gue, cuma karena plat nomornya itu kecil dan posisinya di bawah, gue harus melihat dari dekat sekali supaya jelas. Tapi demi mengurasi frekuensi 'pengalaman', gue bertekad akan lebih hati-hati lain kali.
Begini, tempat parkir di gedung pre school tempat gue bekerja cukup besar. Ada 4 line yang dipisahkan oleh satu tempat berputar. Jadi untuk melihat sampai pojok gue jaraknya tentu saja sangat-sangat-sangat jauh dibandingkan jarak pandang gue yang kurang dari 2 meter.
Yang gue lihat cuma 2 mobil di sana, 1 mobil siver dan 1 mobil hitam, jadi pastilah yang hitam itu mobil Ibu. Dengan langkah mantap gue hampiri mobil itu sembari tersenyum kepada 2 orang pengurus pre school yang gue lewati. Setelah cukup dekat dari mobil hitam, kira-kira jarak 1 meter, gue baru sadar bahwa mobil di depan gue bukan mobil Ibu! Terlebih itu mobil mini bus, bukan sedan! Hah? Again?? Ya, ampun, malu sekali gue... Apalagi Ibu langsung membunyikan klakson dan teriak, "Disini!" dari arah kiri gue. Ternyata oh, ternyata tempat yang gue pikir kosong adalah tempat dimana Ibu parkir. Gue nggak bisa melihatnya karena tempatnya sama dengan arah datangnya sinar matahari! Hahaha, Ibu nggak bisa menahan tawa, begitu juga dengan 2 orang pengurus pre school yang menyadari bahwa gue salah mobil! :'D
Gue nggak bisa bilang apa-apa selain berjanji akan lebih hati-hati lagi. Yang salah bukan mata gue, meski memang iya nggak terlihat tapi seharusnya gue nggak pernah buru-buru mau buka pintu lagi, hihihi. Berhubung mata gue belum bisa 'diperbaiki' dalam waktu dekat, selagi menunggu biarkanlah pengalaman-pengalaman ini menjadi sesuatu yang lucu untuk ditertawakan oleh gue dan Ibu. Lucu bukan berarti bodoh, kan? Karena gue percaya, seperti kata Mika, salah nggak selalu berarti bodoh. Tapi kumpulan kesalahan sudah pasti menjadi pengalaman! :D
Laugh at yourself, but don't ever aim your doubt at yourself. Be bold! (Alan Alda).
sugar smile,
Indi
(twitter-facebook)
'Pengalaman' pertama gue adalah ketika masih bekerja di taman kanak-kanak modern. Di sana banyak sekali orang tua murid yang menjemput anaknya menggunakan mobil, termasuk mobil berwarna hitam tentunya. Gue, yang sudah dikabari Ibu bahwa sudah dijemput langsung saja mencari mobil kami. Nggak lama gue melihat sebuah mobil hitam diparkir nggak jauh dari gedung TK. Gue yakin, yakiiiin sekali di dalamnya ada Ibu. Gue langsung buka pintunya, duduk di bangku penumpang dan mencari-cari sabuk pengaman. Tapi... siapa yang ada di samping gue?? Seorang perempuan muda yang bengong melihat gue tiba-tiba masuk ke mobilnya. Ya, ampun! Ternyata ini bukan mobil Ibu! Dan dari kejauhan Ibu buru-buru menghampiri mobil gue sambil menahan tawa. Gue segera minta maaf pada perempuan di sebelah gue yang sudah setengah mati kaget, lalu segera tertawa keras setelah keluar dari mobilnya karena gue sadar bahkan merk mobilnya pun berbeda! Hahahaha, gue benar-benar merasa konyol! :D
Lalu 'pengalaman' ke dua terjadi ketika mempersiapkan pesta ulang tahun gue sendiri. Gue menenteng beberapa tas berisi gelas-gelas plastik dan hiasan dinding sambil berjalan ke tempat parkir. Nggak mau kejadian yang sama terjadi lagi gue betul-betul mengamati mobil di sana satu persatu. Gue menyipitkan mata berharap bisa melihat dengan lebih jelas. Dan berhasil! Well, seenggaknya gue pikir begitu... Gue melihat mobil sedan berwarna hitam dan membuka kuncinya. Putar kiri.. putar kanan... Kok nggak bisa? Putar lagi... Alarm berbunyi! Ya, Tuhan! Jangan-jangan gue salah mobil lagi! Segera gue mengintip ke jendela mobil itu, mencari-cari CD Aerosmith yang gue tinggalkan di dalam. Nggak ada! Positif! Gue salah mobil! Langsung saja gue bergegas meninggalkan mobilnya, karena salah-salah bisa disangka maling, hahaha. Untung saja nggak jauh dari sana gue menemukan mobil hitam lain. Gue segera menyiapkan kunci dan bersiap membukanya sampai sepasang suami istri menghampiri mobil yang sama dan bertanya, "Salah mobil ya, Dik?" Ya, ampuuuuuuun ternyata masih salah! :p
Semakin banyak 'pengalaman' gue dalam salah mengenali mobil, semakin khawatir pula Ibu. Beliau mewanti-wanti agar gue jangan cepat nervous waktu nggak bisa melihat dengan jelas, tapi dengan tenang hampiri dulu mobilnya, periksa, baru buka pintunya. Ya... gue memang begitu sih, suka merasa ada yang memperhatikan waktu gue lagi mengamati mobil-mobil hitam itu, padahal kan belum tentu, hehehe. Jangan salah kira, gue hapal lho plat nomor mobil keluarga gue, cuma karena plat nomornya itu kecil dan posisinya di bawah, gue harus melihat dari dekat sekali supaya jelas. Tapi demi mengurasi frekuensi 'pengalaman', gue bertekad akan lebih hati-hati lain kali.
***
Beberapa hari yang lalu, seperti biasa gue pulang bekerja dijemput Ibu. Beliau mengabari lewat SMS bahwa mobil diparkir tepat di depan gedung. Gue pikir, well, ini bakal mudah, tapi sesuai janji gue, gue akan lebih berhati-hati. Waktu gue keluar dari gedung matahari sedang panas-panasnya dan sinarnya pas banget ke arah wajah gue. Samar-samar gue melihat mobil hitam di pojok kanan dengan pintu terbuka. Nggak mau buru-buru memutuskan gue melihat dulu ke sekeliling untuk memastikan nggak ada mobil hitam lain. Begini, tempat parkir di gedung pre school tempat gue bekerja cukup besar. Ada 4 line yang dipisahkan oleh satu tempat berputar. Jadi untuk melihat sampai pojok gue jaraknya tentu saja sangat-sangat-sangat jauh dibandingkan jarak pandang gue yang kurang dari 2 meter.
Yang gue lihat cuma 2 mobil di sana, 1 mobil siver dan 1 mobil hitam, jadi pastilah yang hitam itu mobil Ibu. Dengan langkah mantap gue hampiri mobil itu sembari tersenyum kepada 2 orang pengurus pre school yang gue lewati. Setelah cukup dekat dari mobil hitam, kira-kira jarak 1 meter, gue baru sadar bahwa mobil di depan gue bukan mobil Ibu! Terlebih itu mobil mini bus, bukan sedan! Hah? Again?? Ya, ampun, malu sekali gue... Apalagi Ibu langsung membunyikan klakson dan teriak, "Disini!" dari arah kiri gue. Ternyata oh, ternyata tempat yang gue pikir kosong adalah tempat dimana Ibu parkir. Gue nggak bisa melihatnya karena tempatnya sama dengan arah datangnya sinar matahari! Hahaha, Ibu nggak bisa menahan tawa, begitu juga dengan 2 orang pengurus pre school yang menyadari bahwa gue salah mobil! :'D
Gue nggak bisa bilang apa-apa selain berjanji akan lebih hati-hati lagi. Yang salah bukan mata gue, meski memang iya nggak terlihat tapi seharusnya gue nggak pernah buru-buru mau buka pintu lagi, hihihi. Berhubung mata gue belum bisa 'diperbaiki' dalam waktu dekat, selagi menunggu biarkanlah pengalaman-pengalaman ini menjadi sesuatu yang lucu untuk ditertawakan oleh gue dan Ibu. Lucu bukan berarti bodoh, kan? Karena gue percaya, seperti kata Mika, salah nggak selalu berarti bodoh. Tapi kumpulan kesalahan sudah pasti menjadi pengalaman! :D
Laugh at yourself, but don't ever aim your doubt at yourself. Be bold! (Alan Alda).
sugar smile,
Indi
(twitter-facebook)
____________________________________________________________
Untuk sponsorship, silakan SMS ke 0818618363 atau email ke namaku_indikecil@yahoo.com. Toko Kecil Indi baru dibuka kembali setelah hari raya lebaran. Terima kasih untuk semua pesanannya, ya ;)