Senin, 22 Juli 2013

Best Friend :)

Best friend. Gue ingin menceritakan tentang teman baik gue. Bukan, ini bukan Dhian yang gue ceritakan di novel "Karena Cinta itu Sempurna" dan film Mika. Tapi ini tentang teman baik yang gue kenal sekitar 4 tahun lalu. Waktu itu dia masih berusia 9 bulan, tapi bukan berarti sekarang dia masih balita. Dia sudah dewasa. Karena dalam hitungan usianya, teman baik gue ini menua 7 kali lebih cepat dari kita. Dalam hitungan usia manusia dia sudah 28 tahun. Namanya Eris. Dan dia adalah seekor anjing.



Gue ingat pernah berjanji akan menceritakan tentang Eris di blog ini. Tapi setelah memeriksa seluruh entri ternyata gue hanya pernah menceritakannya secara singkat. Padahal kehadiran Eris begitu berarti untuk gue, dan gue sudah tahu dia akan menjadi anjing yang istimewa sejak pertama kali melihatnya. Eris hadir ditengah keluarga gue dengan cara yang nggak diduga-duga. Beberapa bulan sebelumnya keluarga kami baru saja kehilangan Veggie, anjing golden retriever yang sudah kami pelihara sejak usia 1 setengah bulan. Kami nggak berencana untuk memelihara anjing lagi dalam waktu dekat karena masih dalam suasana kehilangan. Veggie adalah anjing bertubuh besar dengan banyak cinta. Sangat playful, cerdas dan menyenangkan. Memelihara anjing lain rasanya akan membuat kami bersedih karena mengingatkan padanya dan ada perasaan nggak rela untuk "menggantikannya". Tapi ada seorang ibu yang baik hati. Beliau mendengar cerita tentang gue dan Veggie lalu memutuskan untuk memberikan salah satu anak anjingnya untuk gue. Gue ragu pada awalnya, tapi beliau berkata bahwa memiliki seekor anjing akan menjadi terapi yang baik bagi jiwa yang bersedih. Maka gue putuskan untuk memberi anjing ini kesempatan, dan segera pergi untuk menjemputnya.

Ditemani Ibu dan Bi Yati gue menjemput Eris di Jakarta. Perjalanan yang melelahkan tapi gue sangat nggak sabar untuk menemuinya. Gue sama sekali belum tahu seperti apa dia terlihat. Pemilik Eris nggak pernah memberikan foto atau menceritakan seperti apa ciri-cirinya. Lucunya gue selalu membayangkan dia sebagai anjing kecil kecil berbulu coklat, entah kenapa sangat berbeda dengan Veggie yang bertubuh besar dan berbulu terang. Ketika sampai, gue langsung mendapatkan kejutan menyenangkan dari Eris. Ada 4 ekor anjing golden retriever di sana, dan salah satunya persis seperti bayangan gue tentang Eris. Tanpa sadar gue langsung berteriak memanggilnya, "Eris... Eris!" dan anjing itu pun berlari menghampiri gue dengan ekor yang berkibas kencang lalu segera menjilati pipi gue dengan antusias. Gue sangat terkejut karena apa yang gue bayangkan menjadi kenyataan. Bukan hanya gue yang terkejut, ibu pemilik Eris pun berkata, "Kok kamu bisa tahu dia yang bernama Eris? Eris juga sepertinya sudah tahu kalau kamu calon tuannya. Ajaib..."
Memang ajaib. Eris seperti menawarkan dirinya untuk menjadi teman baik gue. Sungguh salam perkenalan yang manis.

Eris ternyata sebelumnya sudah akan ada yang membeli. Dia sudah ditawar seharga 4 juta rupiah. Tapi di saat-saat akhir pemilik Eris menolaknya dan merasa bahwa calon pembeli itu bukan rumah yang tepat. Di hari yang sama gue langsung dihubungi karena dianggap sebagai orang yang tepat meskipun belum pernah bertemu sebelumnya. Keyakinan bahwa gue akan menyayangi Eris lah yang membuat pemiliknya menyerahkan dia secara cuma-cuma. Gue benar-benar speechless dan terharu. Berkali-kali gue ucapkan terima kasih, dan 2 jam setelah perpisahan yang penuh haru gue membawa Eris untuk pulang ke rumah barunya.


Segera Eris dan gue menjadi teman baik. Karakternya begitu berbeda dengan Veggie. Dia cenderung kalem, sabar dan menyukai perintah. Tapi justru itulah yang membuatnya istimewa, membuat gue sadar bahwa Eris bukan menggantikan Veggie, tapi menjadi teman dan anggota keluarga baru di rumah. Apapun yang gue lakukan Eris selalu memperhatikan gue dengan penuh minat. Bahkan sekedar menyapu halaman pun terasa luar biasa untuknya. Dia senang mengikuti langkah gue seolah ingin membantu gue menyapu. Lucu sekali. Hanya saja jika sedang mengepel jadi lain cerita karena lantai akan penuh dengan jejak kakinya, hahaha. Sungguh kehadirannya membuat gue merasa hebat, merasa dinanti-nanti dan merasa dibutuhkan setiap hari. Eris sepertinya bisa membaca pikiran gue. Saat gue lelah dia akan duduk disamping gue dan meletakan kepalanya di antara kaki gue dan terus begitu sampai gue memutuskan untuk bergerak. Saat gue berbicara pasti Eris mengangkat kepalanya dan (terlihat) mendengarkan dengan sungguh-sungguh. Gue nggak yakin apa dia benar-benar mengerti, tapi didengarkan adalah perasaan yang paling baik sedunia.


Beberapa orang menganggap Eris "hanya anjing". Mereka heran mengapa gue mau menghabiskan waktu merawatnya: memberinya makan, menyisir bulunya, membawanya ke dokter jika sakit, membersihkan kotorannya, dan lain-lain padahal pada akhirnya dia akan mati jika waktunya tiba. Well, gue rasa itu komentar yang kasar. Iya, betul, Eris memang "hanya anjing" tapi anjing atau binatang apapun bukan berarti nggak bisa dijadikan teman. Gue nggak pernah memanusiakan Eris. Dia tidur terpisah dengan gue dan makan makanan khusus anjing, tapi dengan menjadi dirinya sendiri justru membuatnya menjadi teman yang sempurna. Apa yang gue lakukan untuknya dibalas dengan cinta tanpa syarat yang akan terus tumbuh sepanjang usianya. Waktu yang gue habiskan nggak ada apa-apanya dibandingkan seluruh keceriaan yang dia bawa untuk gue dan keluarga. Dan gue nggak pernah merasa telah "menghabiskan waktu" untuk merawatnya, gue menikmati setiap detik saat menyisir bulunya malah bahkan saat membersihkan kotorannya.

Jika pemilik lama Eris berkata bahwa anjing adalah terapi yang baik untuk jiwa yang bersedih, menurut gue memiliki Eris lebih dari itu. Eris menjadi terapis yang baik untuk kemampuan bersosialisasi gue. Nggak terhitung berapa banyaknya teman baru yang gue dapatkan karena kehadirannya. Terkadang, jika gue bingung untuk membuka percakapan, gue akan bercerita tentang Eris dan hebatnya selalu berlanjut menjadi percapakan panjang yang seru. Tapi gue rasa setiap pemilik binatang peliharaan akan merasakan hal yang sama dengan gue. Baik itu pemilik kucing, ikan, hamster, burung dan lainnya pasti pernah mengalami diselamatkan dari kecanggungan percakapan oleh mereka, hehehe. Ketika menunggu lama di dokter hewan misalnya, dimulai dengan pertanyaan "berapa usianya?" atau "siapa namanya?" pasti berakhir dengan perkenalan yang manis :) 



Eris sungguh mencintai gue tanpa syarat. Ekornya selalu berkibas dengan apapun yang gue berikan kepadanya. Sebuah tempat tidur sederhana, peralatan mandi yang diturunkan dari Veggie, makanan yang gue sajikan setiap hari... Eris menerima semuanya dengan penuh suka cita, dengan penuh kepercayaan terhadap tuannya, yaitu gue. Meskipun gue menganggapnya sebagai teman baik tapi Eris sangat menghormati gue. Dia nggak pernah mengonggong meskipun gue terlambat memberinya makan karena dia percaya gue pasti nggak akan mengecewakannya. Eris juga mempunyai toleransi yang besar terhadap gue. Beberapa waktu lalu di keningnya ditemukan caplak dan ketika dokter mencoba melepasnya dia marah dan terlihat kesakitan. Tapi dia langsung menerima ketika gue yang mencabutnya dan tetap tenang meskipun rasanya pasti sakit. Cinta Eris yang begitu besar membuat gue belajar untuk membalas cintanya yang tanpa syarat. Eris itu anjing yang istimewa, giginya gingsul dan tubuhnya kecil. Awalnya karena masih berusia 9 bulan gue nggak begitu memperhatikannya, tapi seiring waktu berlalu gue sadar bahwa ukuran badan Eris nggak berubah. Dokter berkata bahwa dia mengalami gangguan penyerapan yang membuat tubuhnya selalu kecil. Bahkan di usianya yang sudah 4 tahun Eris sering disangka anak anjing oleh orang-orang yang pertama kali melihatnya. Awalnya gue sedikit sedih karena dokter berkata lemak di tubuh Eris kurang untuk membuatnya aman mempunyai bayi. Tapi lalu gue mengingat apa yang Eris berikan pada gue. Memilikinya sudah lebih dari cukup, dan anjing yang sehat dan gembira adalah semua yang ingin gue lihat. Bukan anjing yang bertubuh besar atau yang mempunyai bayi. Hanya Eris.


Gue benar-benar menganggap Eris teman yang baik. Dia adalah bagian dari gue dan keluarga, jadi gue heran kenapa ada orang-orang yang memperlakukan anjing dengan semena-mena. Anak anjing memang lucu, tapi itu bukan alasan untuk meninggalkan mereka ketika tumbuh dewasa, menjadikannya anjing liar dan mungkin saja terluka. Memelihara anjing memerlukan komitmen dan gue sedih jika ada yang memelihara mereka hanya dengan alasan "karena mereka lucu" lalu membuangnya begitu saja ketika bosan. Anjing juga makhluk hidup dan tentu saja punya perasaan seperti kita. Iya, memang ---sekali lagi--- gue nggak pernah memanusiakan anjing, tapi jika nggak siap untuk berkomitmen lebih baik jangan putuskan untuk memilikinya. Jika nggak bisa merawatnya dengan baik seenggaknya jangan menyakiti binatang (bukan hanya anjing). Gue sama sekali nggak mendukung anjing yang dipelihara hanya untuk diadu (well, ya ini mengerikan, tapi gue pernah melihatnya sendiri) atau diambil tenaganya saja seperti misalnya menjaga rumah tapi hanya diikat seharian. Anjing adalah binatang yang aktif, mereka butuh aktivitas fisik dan mengikatnya hanya membuat mereka stress dan agresif. Gue heran kenapa pemiliknya nggak mau meluangkan waktu sebentar saja untuk mengajak anjingnya bermain atau berjalan-jalan setelah jasa besar telah mereka berikan. Bukankah rasa aman yang didapatkan jauh lebih berharga daripada apa yang harus pemiliknya lakukan untuk anjingnya?

Gue berusaha melakukan yang terbaik untuk Eris. Merawatnya semampu gue dan membuat sepanjang hidupnya penuh arti. Eris mungkin nggak bisa menjaga rumah, memenangkan dog show atau memberikan gue bayi-bayi yang mungil. Tapi gue menyukai Eris just the way she is seperti dia yang menyukai gue apa adanya. 
Kemarin Eris baru saja grooming sekaligus terapi untuk menghilangkan caplaknya di rumah. Hasilnya memuaskan, satu kali terapi lagi di bulan depan sudah bisa membuatnya benar-benar bersih. Tapi tadi gue putuskan untuk memeriksanya sendiri agar lebih yakin. Eris nampaknya mengerti bahwa hari gue sedang berjalan nggak begitu baik, badan gue sakit dan perut gue terasa mual. Eris menurut dan tetap terdiam berdiri di tempat yang sama, meski gue nggak mengikatnya sementara tangan gue sibuk memeriksa di sela-sela bulunya. Lalu bel berbunyi. Gue langsung bergegas memeriksa siapa yang datang dan meninggalkan Eris dengan sisir dan kotak peralatan yang tergeletak di lantai. Gue pikir, pastilah Eris akan mengacak-acaknya. Tapi ketika gue kembali beberapa menit kemudian, gue terkejut dengan apa yang gue lihat. Gue mulai tertawa geli dan nggak bisa berhenti bilang, "good girl". Karena Eris masih diam di tempat yang sama seperti ketika gue meninggalkannya. Bedanya, posisinya kini menghadap ke pintu seperti menunggu gue datang! Hahaha, ternyata memang betul ya, teman yang baik selalu bisa mencerahkan hari tersuram sekalipun! Woof you Eris girl! :D


blessed girl,

Indi


nb: Novel ke tiga gue berjudul "Guruku Berbulu dan Berekor" berisi tentang kumpulan kisah-kisah manusia dengan binatang peliharaannya. Royalti dari novel ini digunakan untuk membantu binatang-binatang terlantar. Salah satunya disumbangkan ke ARAC (Animal Rescue and Adoption Center) atau AdopsiAnjing.com. Jika teman-teman ingin ikut membantu, silakan beli novel tersebut di Gramedia, Togamas atau melalui Starbooks (SMS/call/WA: 088801889305 atau BBM: 31452D96). Terima kasih :)


Facebook: here | Twitter: here | Contact person: 081322339469

Kamis, 11 Juli 2013

Seperti Hari Pertama (Lagi) Setelah 1 Tahun...

What I wore? Hat: BIP | Dress: from Miss. Angie | Shoes: FLD | Lunch Box: Sanrio


Halo bloggies! Apa kabar? Bagaimana hari-hari kalian? Adakah yang sama seperti gue baru memulai bekerja minggu ini setelah liburan? Setahu gue ada beberapa sekolah yang sudah mulai belajar seperti biasa minggu ini, tapi ada juga yang baru dimulai minggu depan. Untuk yang sudah mulai, gue ucapkan belajar (dan selamat bekerja juga tentunya). Juga untuk yang muslim, gue ucapkan selamat menunaikan ibadah puasa, mohon maaf lahir dan batin :)

Hari pertama bekerja setelah 2 minggu liburan membuat gue sedikit "kaget". Ada beberapa hal yang berubah dan membuat gue harus kembali beradaptasi. Gue berkerja di preschool, dan bulan ini tepat menginjak tahun pertama. Sebelumnya gue sempat bekerja di TK (Taman Kanak-kanak) konvensional, tapi hanya selama 3 bulan. Jadi ini adalah pengalaman terlama, dan apa yang gue rasakan sekarang adalah yang pertama kali. Gue menikmati pekerjaan ini, bisa dibilang ini adalah pekerjaan impian, karena gue selalu bercita-cita ingin bekerja dengan anak-anak. Tapi gue nggak pernah "ingat" sebelumnya bahwa bekerja di preschool berarti gue harus siap dengan banyak perubahan...

Satu tahun adalah waktu yang cukup bagi gue untuk memiliki ikatan dengan anak-anak. Gue begitu terbiasa mereka ada di sekitar gue dan setiap weekend tiba yang ditunggu adalah kembali bersama dengan mereka. Meskipun bukan semuanya adalah murid gue, tapi gue selalu menikmati untuk berinteraksi dengan mereka di playground saat anak-anak dari seluruh kelas bermain bersama. Beberapa diantara mereka bahkan menjadi "teman baik" gue, kami mengobrol dan melakukan hal-hal selayaknya teman setelah jam belajar habis. Begitu menyenangkan sehingga waktu 2 minggu terasa begitu lama. Well, liburan gue menyenangkan, tentu saja. Tapi tetap nggak bisa menutupi perasaan kangen gue dengan mereka. 

Sebelum liburan, seperti di kebanyakan preschool, di preschool tempat gue bekerja juga ada school leavers ceremony. Anak-anak yang masa belajarnya sudah selesai dan anak-anak yang lebih muda mengadakan pesta kecil untuk merayakan kelulusan mereka dan mengucapkan selamat tinggal pada guru-guru dan seisi preschool. Meski ini adalah pengalaman gue yang kedua kalinya tapi kali ini lebih emosional dari yang pertama. Gue sedikit bersedih, dan baru benar-benar terasa setelah liburan selesai. Murid-murid gue sudah naik 2 anak, dan sisanya 2 lagi ditambah dengan 2 murid baru. My little friends yang biasanya selalu memberikan gue senyum hangat sebagian besar sudah lulus dan melanjutkan sekolah. Sekarang tergantikan dengan murid-murid baru yang canggung ---dan bahkan--- takut-takut pada gue. Tapi yang paling membuat gue kehilangan adalah Dominika (baca cerita tentangnya di sini). Ia sudah keluar dari preschool ini dan membuat gue sedikit don't know what to do di hari pertama bekerja. Kami biasanya bermain bersama setelah jam belajar habis...



Gue mencoba menjalani hari pertama semaksimal mungkin, tetap berusaha bekerja dengan baik meskipun perasaan gue sedikit aneh. Beberapa teacher menggoda gue karena gue terlihat emosional, apalagi ketika membicarakan Dominika, hehehe. Bahkan miss. Rifa, rekan bekerja gue di kelas bertanya apakah gue ingin menyimpan label nama Dominika. Sweet :) Tapi lalu hal yang nggak disangka-sanka pun terjadi di hari pertama itu. Kejutan-kejutan kecil berdatangan hingga membuat gue kembali tersenyum. Miss. Angie memberikan gue sebuah dress cantik berwarna pink. Bukan dalam rangka apa-apa. Tapi ia merasa dress pemberian tantenya itu lebih cocok dipakai gue daripada dipakai olehnya sendiri. Lalu ketika salah satu murid Mr. Dave berulang tahun gue mendapatkan sebuah cupcake yang lagi-lagi berwarna pink, warna kesukaan gue. Dan yang terakhir, Miss. Alison memberi gue sebuah pensil bergambar bendera Inggris oleh-oleh dari kampung halamannya :)


Seketika gue merasa hari pertama gue nggak begitu buruk. Apa yang gue alami adalah "resiko pekerjaan". Gue begitu menikmati pekerjaan ini tapi lupa bahwa anak-anak juga sama seperti gue, mengalami fase-fase yang membuat mereka terus bertumbuh. Seharusnya gue bahagia karena mereka sekarang sudah siap ke step yang lebih tinggi. Dan tentu saja, meski hanya sedikit, tapi seharusnya gue merasa bangga karena telah ada untuk mereka di masa-masa golden ages yang nggak mungkin akan terulang kembali :)
Well, rasa kangen dan kehilangan gue masih tetap ada. Tapi perasaan gue sudah lebih baik sekarang. Dan gue sudah siap untuk memulai semua dari awal seperti hari pertama gue bekerja: beradaptasi dengan murid-murid baru, dan... Hey! Siapa tahu gue dapat "teman-baru" lagi ;)


happy girl,

Indi

Facebook: here | Twitter: here | Contact person: 081322339469

__________________________________________________________

Please Vote for Me :)
Teman-teman tolong vote gue di "Thin is in Competition". Caranya klik: DI SINI lalu cari foto gue (dengan nama "Indi Sugar Taufik") dan klik "vote". Setelah itu jangan lupa cek email kalian untuk verifikasi. Thank you very much, gue sangat hargai support kalian. See ya :))



Jumat, 05 Juli 2013

My Graduation Speech :)


Wisuda Tadika Puri, 4 Juli 2013 di Graha Bayangkara, Bandung.




Persiapan sebelum wisuda:

What I wore? DIY Flower crown | Necklace: gift from Ray (Pangandaran) | Dress: Design by  me | Bag: Michael Kors | Shoes: FLD









Saat acara wisuda:


 



Dan... gue mendapat penghormatan untuk membaca pidato kelulusan (graduation speech) :D






The Speech:

"Salam sejahtera bagi kita semua.
Senang sekali saya bisa berada di sini, mendapatkan kesempatan yang sangat luar biasa.

Menjadi bagian dari keluarga besar Tadika Puri merupakan pengalaman yang berharga bagi saya. Sejak dulu saya selalu ingin menjadi seorang guru, dan Tadika Puri merupakan pilihan yang tepat. Saya mendapatkan banyak pelajaran, pengalaman dan jalur yang jelas untuk menjemput impian saja. Bukan hanya materi, tapi Tadika Puri juga memberikan praktek langsung yang sangat membantu saya di dunia mengajar yang sesungguhnya. Membangun kepercayaan diri saya lebih kuat dan berkarakter. Bukan itu saja Tadika Puri juga memberikan saya banyak teman-teman baru.

Terima kasih banyak saya ucapkan kepada Tadika Puri yang telah mengantarkan saya sejauh ini. Sekarang saya telah menjadi seorang guru di sebuah British Preschool. Dan berkat Tadika Puri saya bisa menangani anak-anak bukan hanya dengan kasih sayang, tapi juga ilmu pengetahuan!"





salam,

Indi

Facebook: here | Twitter: here | Contact Person: 081322339469

Sabtu, 29 Juni 2013

Gaun-gaun Cantik dari Maxnina.net :)


Halo teman-teman bloggies, apa kabar? Semoga kalian baik-baik saja, ya. Sebaik gue yang sedang menikmati  masa libur preschool dengan bekerja di rumah sampai tanggal 8 nanti, hehehe. Di rumah memang mengasyikkan, gue jadi punya waktu berkualitas lebih banyak dengan binatang-binatang peliharaan gue. Gue bisa memandikan Eris sendiri, bahkan punya teman baru bernama ikan kecil. Dan ada satu hal lagi yang gue nikmati kalau di rumah: gue nggak perlu dress up dan bisa pakai piyama seharian karena nggak ada yang melihat, hehehe (Eris dan teman-temannya nggak dihitung, ya, lol). Meski sedang di rumah bukan berarti menjadi terbatas. Thanks to internet, sekarang bahkan belanja pun bisa dilakukan dari rumah. Melihat-lihat barang yang kita mau pun bisa dari kamar, dan tetap nyaman meski sedang musim  hujan seperti sekarang ini :)



Nah,  baru-baru ini gue menemukan sebuah situs online yang asyik sekali untuk dijelajahi sembari bekerja. Namanya Maxina.net. Bagaimana nggak, situs ini punya banyak sekali pilihan dengan harga yang masuk akal. Refreshing sempurna untuk mata lelah sehabis  mengetik di Microsoft word yang sangat plain, hehehe. Maxnina.com mempunyai koleksi gaun yang hampir tanpa batas.  Di sana tersedia gaun-gaun untuk dipakai ke banyak kesempatan. Gaun untuk pesta cocktail, gaun untuk prom night (OMG, my fave!), gaun pengiring pengantin, gaun musim panas, bahkan tersedia juga busana pria. Apa yang kalian butuhkan, sebut saja, karena dengan mudah bisa ditemukan di sana dengan hanya meng-klik mouse ;)

Mau dong ikutan prom night lagi :)

Hebatnya Maxnina.net selalu update, lho. Jadi jika hari ini kalian nggak menemukan apa yang kalian cari (tapi sepertinya mustahil, hehehe), jangan lupa untuk mengunjungi situsnya lagi karena akan selalu ada koleksi baru dengan desain yang beragam. Maxnina.com juga sangat memberikan pilihan harga yang beragam, di sana ada koleksi busana malam seharga di bawah 100 dollar, koleksi busana formal di bawah 100 dollar, juga koleksi busana  malam murah yang bukan berarti murahan.  Menyenangkan, ya? :)

Tapi itu belum semuanya, staff Maxnina.net akan selalu siap membantu jika kita memiliki pertanyaan. Misalnya saja tentang pilihan warna atau ukuran yang sesuai dengan tubuh kita. Semuanya akan terjawab di halaman tanya-jawab (FAQ). Tapi jika mempunyai pertanyaan lain yang belum terjawab, kita bisa menghubungi mereka lewat email atau live chat. Istilah pembeli adalah raja benar-benar menjadi kenyataan di situs ini :D


Jadi tunggu apalagi, yuk kunjungi situsnya! Sambil menunggu waktunya Eris makan siang dan break sejenak dari menulis, gue mau jalan-jalan lagi ke Maxnina.net. Ternyata mereka mempunyai koleksi aksesoris juga! O, my God, heaven! :D

Smile,
Indi

__________________________________________________________
Twitter: here | Facebook: here | Contact person: 081322339469

Sabtu, 22 Juni 2013

Sepatu Baru dari Shoemax :)



Hi bloggies! Apa kabar? Ah, akhirnya sudah hari sabtu lagi, ya, libur akhir pekan :) Siapa yang menghabiskan waktu di rumah hari ini? Kalau ada, berarti sama dengan gue. Sekarang gue masih berpiyama dan menikmati segelas teh hangat, hehehe. Apalagi libur gue masih panjang, sampai 2 minggu kedepan karena anak-anak di pre school tempat gue bekerja sudah libur naik kelas dan kelulusan. Jadi bersantainya bisa lebih lama sebelum menyelesaikan "tugas-tugas" menulis gue.

Ngomong-ngomong soal pekerjaan, di pre school seluruh teacher dan stafnya diwajibkan memakai kaos kaki, lho. Alasannya karena di sana terdapat playground yang sangat luas dan hampir seluruh area ditutupi karpet. Jadi agar terjaga kebersihannya kami harus menghindari kontak langsung kulit kaki dengan seluruh mainan yang ada di playground. Untuk gue ini bukan masalah, karena hampir setiap hari memakai stocking. Tapi kadang-kadang gue ingin juga pakai kaos kaki seperti rekan-rekan bekerja gue yang lain. Sayangnya, mungkin karena sudah kebiasaan gue agak kurang nyaman memadukan sepatu flat yang biasa gue pakai dengan kaos kaki. Kalau dilihat-lihat sepatu flat gue padanan paling pasnya memang dengan koleksi stocking gue, hehehe.

Lalu, tiba-tiba saja seolah bisa membaca pikiran, gue mendapat email dari Shoemax yang menawari gue untuk memakai produknya. Tanpa menunda gue langsung mencari tahu tentang produk sepatu ini dan mengiyakan ketika melihat katalognya! Ternyata, pas sekali, ada sepatu bertali di sana, persis seperti apa yang gue inginkan untuk dipadankan dengan kaos kaki :) Gue langsung memilih yang berwarna abu-abu karena sepatu gue kebanyakan berwarna cerah. Dan ini juga sepatu bertali gue yang pertama lho, karena selama ini gue lebih suka velcro atau yang sekali injak langsung terpasang, hehehe.

Gue nggak sabar menunggu sepatu gue datang. Dari gambarnya terlihat bagus sekali. Jadi penasaran apakah aslinya juga sebagus itu. Tapi mengingat Shoemax adalah second brand dari Edward Forrer soal kualitas seharusnya nggak usah diragukan lagi, sih. Sejak kecil gue sudah memakai produk mereka dan nggak pernah dikecewakan (wedges pertama yang gue pakai dibeli dari Edward Forrer waktu kelas 6 SD, sampai sekarang masih ada, lho, lol). Maklum lah berdirinya saja sejak tahun 1989 :)

Ketika sepatunya sampai ternyata sesuai dengan gambarnya, bagus sekali. Karena nggak sabar mencobanya gue langsung memakainya untuk bekerja keesokan harinya. Akhirnya, gue punya sepatu untuk dipadankan dengan kaos kaki, hehehe. Waktu disimpan di rak rekan-rekan bekerja banyak yang bertanya tentang siapa pemilik dari sepatu itu, dan waktu mereka tahu bahwa itu milik gue, mereka nggak percaya akhirnya gue memakai sepatu model lain, hahaha :D Berkat Shoemax gue jadi punya style baru untuk bekerja deh. Menjadi beda sesekali ternyata menyenangkan, tapi yang terpenting gue masih tetap nyaman, karena meskipun terlihat thin tapi sepatu Shoemax ini kuat lho.
(Waktu tulisan ini dibuat gue sudah memakainya 2 kali, pemakaian terakhir selama hampir seharian dan dipakai berjalan cukup jauh).

Foto diambil waktu gue pulang bekerja :)
Bagaimana style baru gue dengan Shoemax? :)

Karena gue merasa nyaman dengan "style baru" ini, mungkin gue akan mencoba style lainnya karena Shoemax punya banyak pilihan model sepatu, dari mulai boyish sampai yang girly sekalipun. Untuk pacar atau keluarga pun banyak pilihan modelnya. Bagaimana, apakah ada diantara teman-teman bloggies yang ingin mencoba mengganti gaya? Sesekali nggak apa-apa lho, untuk refreshing dan bisa buat orang-orang terdekat kita "terkejut" juga, hehehe. Kalau kalian tertarik, Shoemax bisa didapatkan di outlet SHOEMAX by EDWARD FORRER:
Jl. Cihampelas no. 124, Bandung.
Atau hubungi saja  022-2032384, 0812 2466 9380 dan 269d9c31 (BBM).

Dan sekarang, mumpung sedang bersantai di rumah gue mau lihat-lihat koleksi Shoemax dulu, ah. Tinggal klik di sini atau di sini saja. Ada yang mau ikut? Hehehe :)

girl with a new style,

Indi

____________________________________________________________
Facebook: here | Twitter: here | Contact Person: 081322339469

Minggu, 16 Juni 2013

Tema Ulang Tahun yang Sama Terulang Lagi. Tapi Kali Ini... LEBIH BAIK! :)


Classic birthday girl pose :p

Setiap mau ulang tahun gue pasti sakit. Iya, pasti, artinya tanpa kecuali, bahkan di saat gue lupa kalau sebentar lagi akan ulang tahun. Sakitnya sih macam-macam, dari yang sepele seperti sakit tenggorokan sampai yang sangat mengganggu seperti alergi atau demam. Awalnya sih gue nggak sadar, tapi setelah dewasa gue mulai bertanya pada Bapak dan Ibu. Ternyata mereka juga nggak tahu alasannya, yang pasti menurut mereka gue selalu begitu sejak kecil, hehehe. Ada yang bilang ini sugesti, karena sering sakit gue jadi sudah "siap" sakit ketika ulang tahun hampir tiba. Tapi seperti yang gue bilang tadi, gue bahkan kadang lupa kalau sebentar lagi mau ulang tahun. Jadi mana mungkin bisa tersugesti? Ah, pokoknya begitu, sampai hari ini masih jadi misteri, hehehe. 

Ulang tahun gue jatuh di tanggal 8 Juni. Tahun ini sejak jauh-jauh hari gue sudah memikirkan ide untuk ulang tahun gue. Tuhan begitu baik memberikan gue banyak berkah tahun ini, dari mulai film MIKA yang tayang dan diterima oleh masyarakat Indonesia, lalu dilanjutkan dengan diputar di IFF Melbourne sampai dengan impian masa kecil gue yang akhirnya terwujud: bertemu dengan Aerosmith secara personal. Gue pikir, akan menyenangkan jika ulang tahun gue sekalian sebagai bentuk dari rasa syukur atas berkah-berkah yang luar biasa ini. Gue sudah menyiapkan daftar teman-teman yang akan gue undang, tema acara dan lain sebagainya. Tapi setelah waktunya benar-benar dekat perhatian gue ternyata terpecah pada banyak hal. Telinga gue mengalami infeksi dan harus berobat ke Rumah sakit. Sementara pekerjaan gue di preschool sedang sibuk-sibuknya karena sebentar lagi akan school leavers. Ketika akhirnya punya waktu untuk bernapas sejenak, gue malah baru ingat kalau ulang tahun akan segera tiba! Dan itu hanya 2 hari sebelum tanggal 8 Juni. Tema yang sudah disiapkan terpaksa dibatalkan karena waktu sudah habis, dan rencana mengundang teman-teman pun berantakan karena provider handphone gue (entah kenapa) error sehingga gue hanya bisa mengabari lewat Facebook saja. Padahal nggak semua teman gue aktif berinternet.

Sempat sedih, gue berniat membatalkan semuanya. Tapi Bapak bilang waktunya belum terlambat dan gue masih bisa bersenang-senang meski tanpa tema yang sudah gue rencanakan sebelumnya. Semangat gue bangkit kembali, beberapa teman ternyata bisa datang meski diundang secara mendadak dan gue memesan kue ulang tahun kecil, yang syukurlah bisa selesai dengan cepat (thank you, Dreams Cake) :) Mungkin yang sering membaca blog ini tahu bahwa di keluarga gue ada tradisi untuk 'merayakan' ulang tahun setiap anggota keluarga. Menurut kami ulang tahun adalah moment yang istimewa, yaitu mengulang atau mengenang kembali moment dimana gue atau siapa pun yang berulang tahun dilahirkan. Ketika gue lahir seluruh keluarga bersuka cita, maka setiap tahun kami mengulangnya, mengingat betapa bersyukur dan bahagianya ketika pertama kali gue hadir. Dan ulang tahun juga terkadang kami jadikan moment untuk berkumpul. Setelah dewasa menjadi semakin sulit untuk mendapatkan waktu bersama, dan ulang tahun adalah waktu yang tepat :)

Di malam ulang tahun, Eris, anjing keluarga kami tiba-tiba terlihat lemas. Biasanya ia selalu semangat jika gue mengajaknya bermain lempar tangkap dengan Tuan Jeruk dan Nyonya Kelinci, mainan karetnya. Gue memeriksa suhu tubuhnya dan nggak menemukan ada yang salah. Nafsu makannya juga baik meski ia terlihat nggak terlalu bersemangat. Gue berpikir positif dan mengira Eris hanya malas. Gue dan Bapak pun meninggalkannya untuk pergi ke supermarket yang jaraknya sangat dekat dengan rumah. Tapi gue ternyata nggak bisa berkonsentrasi memilih bahan makanan dan camilan untuk ulang tahun keesokan harinya, tiba-tiba gue teringat Eris dan memutuskan untuk pulang. Untuk dekor dan lainnya biarlah gue beli nanti pagi, begitu gue pikir, dan malam ini lebih baik membawa Eris ke dokter hewan untuk memastikan ia baik-baik saja. Ternyata dokter hewan sangat ramai, Eris mendapat nomor urut 7 dan kami harus menunggu cukup lama. Syukurlah Eris nggak rewel dan ketika gilirannya diperiksa tiba dokter memberikan kabar baik, anjing golden retriever kami ternyata hanya terkena radang tenggorokan dan kami pun pulang dengan perasaan senang.

Pagi-pagi sekali di hari ulang tahun, Ibu dan Bapak memberikan ciuman selamat segera setelah gue bangun tidur. Gue bahagia dan semangat bukan main. Gue langsung mengajak Bapak untuk membeli dekor sebelum teman-teman gue datang. Tapi lalu gue menyadari sesuatu, Eris masih terlihat lemas dan ia menolak sarapan. Karena takut terjadi sesuatu yang nggak diinginkan gue dan Bapak kembali membawanya ke dokter. Gue nggak sempat mandi langsung menuntun Eris ke dalam mobil. Setelah sampai ternyata dokter hewan lebih ramai dari semalam, Eris mendapat nomor urut 15. Kami menunggu sambil menghibur Eris yang sudah kelihatan bosan. Waktu gue melirik handphone ternyata waktu sudah menunjukan pukul 1 siang, dan salah seorang teman ternyata sudah bersiap untuk ke rumah gue. Jangankan dekor, gue bahkan sudah nggak memikirkan lagi tentang mandi dan hanya menghkawatirkan Eris. Kalau teman gue ternyata sampai lebih dulu ke rumah dibanding gue, gue meminta maaf soal itu, tapi benar-benar nggak bisa melakukan apa-apa. Ketika gilirannya tiba dokter memeriksa Eris dengan lebih seksama dari kemarin. Hasilnya tetap, ia terkena radang tenggorokan dan karena itulah ia menolak sarapan. Eris diberi vitamin dan penambah nafsu makan. Gue menjadi lebih tenang karena dokter meminta gue untuk nggak terlalu khawatir.

Gue tiba di rumah dalam keadaan kumal, pakaian gue penuh bulu dan liur Eris. Bagaimana nggak, kami duduk berdua di bangku belakang mobil sedan dan gue hampir selalu memeluknya erat. Suasana rumah tampak seperti hari-hari biasa, nggak ada dekor, bahkan Ibu belum selesai masak karena tiba-tiba ada keperluan. Untuk membatalkan undangan sudah terlambat, tapi kalau teman-teman gue datang apa yang akan gue lakukan? Semuanya benar-benar di luar rencana. Gue memutuskan untuk mencuci muka, berganti baju dan menyisir rambut. Jika teman-teman datang seenggaknya gue tampak rapi, hehehe. Selama gue bersiap-siap ternyata Bapak dibantu Bi Yati, sekretarisnya Ibu telah menyelesaikan memasak spageti dan salad, thank God. Sambil menunggu teman-teman datang gue dan Bapak mengobrol, kami kelelahan tapi juga exited dengan ulang tahun ini. Sambil sedikit bergurau gue berkata bahwa sebenarnya sangat menginginkan ulang tahun yang bertema. Tahun lalu ulang tahun gue bertema Spongebob dan sayang sekali Bapak nggak bisa hadir karena bekerja. Dan tahun ini ketika keluarga kami lengkap berkumpul ternyata semuanya di luar rencana. Bapak bertanya tema apa yang gue inginkan. Gue tersenyum lemah dan berkata, "Aerosmith..."

Diluar dugaan, Bapak berusaha mewujudkan keinginan gue! Dua orang teman gue sudah di perjalanan dan bisa datang kapan saja. Tapi Bapak berkata bahwa kami masih punya waktu. Dengan sigap beliau menurunkan 2 buah poster besar Aerosmith di kamar gue dan menyuruh gue mencetak foto pertemuan gue dan Steven Tyler di Singapore bulan Mei lalu. Gue mulai mengerti apa rencana Bapak tapi masih nggak menyangka dengan apa yang beliau sedang lakukan. Sambil menunggu mencetak foto, Bapak mengambil koleksi Aerosmith apa saja yang bisa diraihnya. Topi, scarf, foto Aerosmith handmade kado dari si kembar Della dan Dilla tahun lalu... Dengan gerakan sangat cepat semuanya Bapak pindahkan ke ruang tamu lalu ditata. Hasilnya sangat luar biasa, ruang tamu terlihat seolah sudah didekor seharian. Semuanya terlihat rapi dan terencana. Gue benar-benar terharu. Sambil terpekik gue mengucapkan terima kasih kepada Bapak, dan hanya beberapa menit saja setelah dekor selesai, Dhian, sahabat gue sejak SMA tiba di depan rumah.

Scarf dan topi jadi sentuhan yang manis :)
Ah, thanks Daddy :*
Dhian yang pertama datang :)
Waktu gue berulang tahun ke 15, Ibu dan Bapak pernah memberi gue kejutan ulang tahun dengan tema Aerosmith. Waktu itu mereka mengundang 2 orang teman gue dan ketika bangun tidur tiba-tiba sudah ada kue ulang tahun bertuliskan Aerosmith dan sebuah T shirt dengan tulisan yang sama. Ulang tahun itu begitu berkesan untuk gue, Aerosmith telah menginspirasi gue untuk berkarya dan berani menghadapi masa remaja yang sulit. Dan di usia gue yang sekarang ini semuanya terulang, Bapak kembali memberikan kejutan ulang tahun dengan tema Aerosmith. Begitu mendadak, tapi sama berkesannya seperti dulu. Apalagi sekarang rasanya semakin nyata karena gue sudah pernah bertemu dengan Aerosmith secara personal hanya 2 minggu sebelum ulang tahun gue. Sungguh kado awal yang sangat luar biasa. Dulu gue hanya bisa melihat nama band mereka tertulis di atas kue ulang tahun gue, dan sekarang ada foto mereka di sana, bersama gue! Dulu gue hanya bisa bermimpi dan sekarang gue benar-benar merayakan ulang tahun gue bersama mereka berkat kebaikan Sound Rythm dan ide cemerlang Bapak. 

Nggak lama kemudian teman-teman gue yang lain datang dalam waktu yang hampir bersamaan. Cut Hanna datang bersama suami dan anaknya, lalu disusul oleh Dilla dan Rini yang memang pergi bersamaan. Gue bahagia ketika teman-teman gue memuji dekorasi ruang tamu karya Bapak. Gue nyengir setiap kali mendengar komentar "niat banget" mengingat ini semua dilakukan tanpa rencana. Dilla tersenyum senang ketika mengetahui kado darinya menjadi bagian dari dekor ulang tahun gue, bersebelahan dengan kue yang bergambar foto mereka dan gue. Kami mengobrol dan tertawa penuh suka cita. Ini adalah pertemuan pertama gue dengan mereka setelah bertemu Aerosmith, dan gue diminta bercerita (secara berulang-ulang) tentang pertemuan yang ajaib itu. Dengan senang hati gue mengulang sebanyak yang mereka minta. Teman-teman memang sudah sangat mengenal gue, mereka tahu betapa gue sangat terinspirasi dengan Aerosmith dan ikut senang dengan apa yang gue alami :) Di waktu yang tepat keperluan Ibu selesai dan beliau datang ke tengah-tengah kami, suasana semakin hangat, yang belum datang tinggal Ray yang masih dalam perjalanan dari kantornya.

Cut Hanna dan Keluarga 
Rini dan Dilla kompak pakai baju merah, hehehe.
Chit chatting :)

Kami menikmati spageti dan salad buatan Ibu (yang dibantu Bapak dan Bi Yati) dan minum banyak sekali soda. Infeksi telinga gue masih terasa tapi rasa bahagia gue menutupi segalanya, terlebih keadaan Eris sudah jauh lebih baik dan mau makan 1 mangkuk kaldu ayam yang dicampur dog food. Ray datang sebelum kami selesai makan dan segera menyusul dengan membawa 1 piring spageti. Percakapan kami semakin menyenangkan dan suasana semakin ramai. Teman-teman gue cukup lama nggak bertemu dengan Ray, dan ini adalah pertemuan pertama gue dengan Melody, anak dari Cut Hanna. Seperti reuni kecil, hanya saja dengan Aerosmith dimana-mana, hehehe. Setelah kami selesai makan Ibu dan Bapak memberikan doa dan harapan untuk gue. Mereka berharap agar gue selalu diberikan kesehatan dan apa yang gue kerjakan sekarang ini menjadi semakin baik. Gue selalu terharu dengan saat-saat seperti ini, tapi lalu Bapak 'merusak' nya dengan meminta semuanya bernyanyi "Selamat Ulang Tahun" dengan konyol. Untung saja kali ini nggak berhasil karena gue sudah histeris duluan melihat lelehan lilin yang menetes-netes di wajah Aerosmith. Gue langsung meniup lilinnya sebelum lagu selesai, hehehe.

FOODS! Hasilnya luar biasanya meski memasaknya kilat. My mom memang SUPER! :)
Ciuman dari Ibu dan Bapak :)
Nyanyinya buru-buru, takut lilin-lilin di atas kue keburu meleleh, hehehe.
The girls :)

Teman-teman dan Ray tinggal di rumah sampai malam (kecuali Cut Hanna dan keluarganya yang lebih dulu pulang). Kami sepertinya nggak pernah kehabisan bahan obrolan, pasti ada saja yang dibahas dan ditertawakan. Ketika waktunya potong kue tiba semua menjadi histeris, teman-teman bertaruh gue nggak akan tega memotongnya. Semua memanas-manasi agar gue memotong wajah Steven Tyler lebih dulu. Mereka sangat tahu bahwa ia adalah member Aerosmith yang pengaruhnya paling besar pada gue. Tentu saja itu nggak gue lakukan dan malah mengulur-ngulur waktu sambil memegang pisau, hehehe. Dilla bahkan mengambil foto gue dan kue berkali-kali, untuk perpisahan katanya. Sedangkan Ray yang memang selalu di balik kamera menahan tawa sambil terus mengambil foto kami. Akhirnya, dengan sedikit air mata gue memotong wajah Brad Whitford tepat di tengah, nggak melihatnya dan memberikannya kepada Dhian :p

OMG... My awesome birthday cake! :p
Teman-teman: antara manas-manasin dan nggak tega kuenya dipotong, hehehe.
Okay, sorry Brad Whitford....
Mata langsung berkaca-kaca setelah kuenya terpotong, hahaha...

Malam semakin larut dan seluruh teman gue pamit pulang, Ibu dan Bapak kelelahan di depan TV sementara gue dan Ray membuka kado-kado yang semuanya dibungkus oleh kertas kado warna pink. Gue menerima semua dengan suka cita, gue tahu Ibu, Bapak, adik (yang baru datang setelah hampir semuanya pulang), teman-teman dan Ray memberikan semua ini dengan penuh cinta. Catatan-catatan yang ditulis tangan, yang terselip di antara kertas kado merupakan pemberian yang berharga untuk gue. Siapa menyangka ulang tahun yang serba nggak terencana dan mendadak ini menjadi hari super menyenangkan, seluruh makna ulang tahun gue rasakan hari ini. Setiap kali usia bertambah gue menyadari bahwa waktu gue bersama orang-orang yang gue sayangi semakin pendek, dan gue merasa diberkahi karena selalu mendapatkan kesempatan untuk berkumpul di hari ulang tahun. Di hari ulang tahun juga gue selalu melihat senyuman bahagia dan penuh syukur Ibu dan Bapak. Mereka bilang ini adalah perasaan yang sama ketika melihat gue untuk pertama kalinya, ketika gue lahir. Gue merasa istimewa, gue memang istimewa.
Terima kasih Tuhan telah memberikan kehidupan penuh pelajaran dan berkah, semoga di sisa usia yang gue miliki gue menjadi lebih baik dan nggak pernah lupa untuk bersyukur. Amen... :)






blessed birthday girl,

Indi


nb: Artikel 4 halaman tentang gue bisa dibaca di Majalah Kartini no. 2349 (Cover Nikita Willy)
________________________________________________________________
Facebook: here | Twitter: here | Contact person: 081322339469