Jumat, 12 Juni 2020

Bisakah "Guruku Berbulu dan Berekor" Membantu?

Aku tadinya nggak mau memulai tulisan ini dengan sesuatu yang serius. Tapi, just admit the reality, situasi memang sedang sulit belakangan. Pandemik membuat semuanya berubah. Aku bersyukur masih bisa merasakan perut kenyang, masih bisa haha hihi nonton film meski membatasi penggunaan TV kabel, ---masih punya tempat tinggal yang meskipun nggak luas tapi bisa melindungi aku (dan Shane) dari keadaan yang sedang "berbeda" ini. Iya, aku juga kena PHK masal, pekerjaanku sebagai parttimer di sebuah sekolah terpaksa harus berhenti. Tapi aku nggak mau merasa menjadi "korban" karena bukan cuma aku yang kehilangan pekerjaan. ----Dan again, kubilang aku beruntung, ---karena masih memiliki pekerjaan lain. Semua orang merasakannya meski kadarnya berbeda-beda. Bahkan bukan kita saja sebagai manusia, aku lihat di berita banyak sekali binatang yang hidupnya berubah. Terutama yang hidup di zoo dan penampungan karena mereka mengandalkan kita sebagai manusia untuk makan. Sedih sekali.

Aku bersyukur kebutuhan hidupku tercukupi. Meski untuk memberi bukan selalu menjadi hal mudah buatku. Bukan, ---bukan berarti aku pelit ya :D Keadaan sekarang memang membuat apa yang aku bagi jadi lebih sedikit, sementara jumlah yang memerlukan bantuan semakin banyak. Tapi aku nggak mau menyerah, aku yakin ada jalan. Keadaan ini kita rasakan bersama-sama, dan untuk memperbaikinya juga harus dilakukan bersama. Akhirnya, bulan lalu entah bagaimana awalnya aku mendapat ide untuk menghidupkan kembali novel "Guruku Berbulu dan Berekor" (bagian 2) yang pernah terbit tahun 2017 lalu. Goal dari novel ini adalah untuk membantu binatang-binatang yang hidup di penampungan karena royaltinya disalurkan untuk mereka. Tapi karena satu dan lain hal novel ini berhenti dicetak, ---salah satunya karena aku menerbitkan secara mandiri sementara aku sama sekali belum memiliki pengalaman. Sekarang aku putuskan untuk memakai penerbit. Harapannya tentu saja supaya lebih terarah dan semakin banyak orang mendapat informasi tentang "Guruku Berbulu dan Berekor". Soal ada yang membeli atau nggak itu belakangan. Yang terpenting kesempatan ke arah sana semakin besar. Dan tentu semakin banyak yang membeli akan semakin banyak pula jumlah yang didonasikan :)


Apa aku mengambil keuntungan? Well, dari yang sudah-sudah aku malah menambahkan jika sedang ada rezeki lebih. Tujuanku murni untuk membantu, bukan untuk mendapat keuntungan apalagi mencari popularitas. Aku nggak sendirian dalam menulis novel ini. Banyak relawan yang menyumbangkan cerita inspiratif mereka tentang pengalaman bersama binatang peliharaannya, dan, yup, mereka juga nggak mendapatkan bayaran sedikit pun. Kami semua bekerja sama membangun sebuah novel yang berisi banyak kisah, ---yang bisa menghangatkan siapa saja yang membacanya. Bahkan jika bukan penyanyang binatang sekalipun. Karena aku yakin perasaan sayang itu universal, siapa saja bisa merasakannya :)
Kalau ditanya apa kisah favoritku di novel ini, aku bingung. Semuanya sama istimewa. Lebih baik aku pilih saja secara acak kutipannya untuk dibagikan di sini, agar kalian ada gambaran seperti apa isi dari novel "Guruku Berbulu dan Berekor" :)
Ini salah satunya;

"Sejak saat itu, aku belajar bahwa binatang yang setia bukan hanya anjing. Apapun binatangnya, asal kita menjadikannya sahabat dan keluarga, mereka sudah tahu apa yang akan diperbuatnya. Mereka hanya akan setia."

Atau yang ini;

"Aku melambaikan tangan kepada sahabat kecilku, mungkin bukan hanya sahabat karena selama ini kami lebih mirip seperti sepasang kekasih. Saling mengasihi dan saling mengandalkan feeling satu sama lain. Feeling bagiku dan insting adalah istilah yang tepat baginya."


Bagaimana? Sudah terbayang bagaimana isinya? :)
Aku bahagia karena bisa mendapatkan banyak kisah yang beragam. Nggak hanya tentang binatang-binatang yang bisa dibilang "umum" sebagai peliharaan seperti kucing, anjing atau ikan. Tapi juga ada kambing, monyet, sugar glider dan lain sebagainya. Karena memang begitulah kenyataannya. Binatang itu banyak, dan semuanya berharga, ---nggak ada satu binatang pun yang punya less right buat hidup berdampingan dengan kita. Di situasi sekarang ini banyak penampungan dan kebun binatang yang mulai kesulitan untuk memelihara mereka (terutama dalam hal pakan). Aku ingin sekali membantu mereka. Bahkan aku ingin semua mahkluk yang ada di dunia ini nggak kelaparan. ---Well, mungkin "semua" kesannya besar dan mustahil ya. Tapi nggak ada yang mustahil jika dilakukan bersama, dan berusaha meskipun kecil itu lebih baik daripada nggak melakukan apa-apa. Sekarang aku memang nggak (belum) punya uang yang banyak atau tempat yang luas untuk menampung para binatang terlantar. Tapi aku menggunakan apa yang kubisa, apa yang kumiliki... yaitu menulis :)

Penerbit yang menerbitkan "Guruku Berbulu dan Berekor" bukan penerbit besar. Promosi dan penjualannya masih terbatas memanfaatkan internet. Aku harap dengan ditulis di sini bisa sedikit lebih ter-notice oleh penggemar buku dan animal lovers yang kebetulan membaca tulisan ini. 
Dengan humble aku persembahkan kepada kalian, sebuah novel "Guruku Berbulu dan Berekor". Yang mudah-mudahan bisa mendapat tempat di hati siapa saja yang membacanya, sekaligus membantu binatang-binatang yang membutuhkan (donasi yang disalurkan akan diupdate di blog ini). 

Telah tersedia di Haura Bookstores dengan harga Rp. 40.000 (bonus pembatas buku). 
Whatsapp pemesanan: +62 877 81930045.
Jika kesulitan silakan DM aku di Instagram @indisugarmika



Aku ucapkan terima kasih untuk yang telah menyempatkan membaca. Aku senang jika ada yang ikut berdonasi dengan cara membeli novel ini. Tapi jika nggak bisa, it's okay, aku hanya minta doanya. Semoga keadaan ini cepat membaik. Nggak apa jika dibilang aku terlalu optimis. Itu lebih baik daripada menjadi orang yang pesimis ;)

cheers,

Indi

-------------------------------------------------------------------------
Facebook: here | Twitter: here | Instagram: here | YouTube: here | Contact: namaku_indikecil@yahoo.com

43 komentar:

  1. Salut dengan apa yang kusebut sebagai pencapaian kak Indi telah berhasil membangkitkan semangat meneruskan lagi menyeselesaikan buku yang akhirnya berhasil publish.
    Dan juga salut buat jiwa sosial yang tinggi 👍.

    Semoga buku ini lancar dan sukses penjualannya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih banyak ya. Amin... mudah-mudahan buku ini bisa diterima dengan baik :)

      Hapus
  2. Wah mbak Indi kena PHK juga ya, jangan sedih mbak karena saya juga kena PHK bulan mei kemarin, alasannya apalagi kalo bukan karena ada Corona.😄

    Oh ternyata mbak Indi pernah bikin novel juga ya mbak dan akhirnya terbit juga novel guruku berbulu dan berekor 2, semoga laris ya mbak novelnya sehingga makin banyak yang didonasikan.

    Soal binatang peliharaan, memang benar jika ia dianggap sahabat maka ia akan setia, seperti kucing juga kalo tahu kita sayang dia akan sayang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihi, iyaaa sabar ya. Yang kena PHK memang banyak, di kantorku juga masal. Sedih juga kalau keingat nasib teman-teman :')
      Semoga kamu cepat dapat pekerjaan baru yang lebih baik, amin...

      Iya, dulu pernah bikin bagian pertama dengan penerbit yang berbeda. Ini bagian kedua (tapi ceritanya gak bersambung kok jadi bebas baca yang mana duluan, hahaha). Semoga saja bisa diterima dengan baik :)

      Hapus
  3. Selamat Indi atas publikasi bukunya. Weekend ini aku pesan ya, pengen baca baca karya Indi dan teman-teman. Buku-buku seperti ini yang mengajarkan nilai kasih sayang yang justru harus banyak didukung, biar kesejahteraan hewan (animal welfare) dapat diwujudkan dan kekerasan terhadap hewan makin berkurang.

    Sekali lagi selamat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, maaf baru baca komennya. Terima kasih banyak ya, semoga bukunya diterima dengan selamat dan suka dengan isinya :)
      Amin... semoga saja kekerasan terhadap binatang semakin berkurang. Seharusnya kita hidup berdampingan dengan mereka <3

      Hapus
  4. Terima kasih, Kak Indi. Saya yakin buku-bukunya membantu. Bahkan, menurut saya, buku Waktu Aku Sama Mika juga membantu. Itu novel pertama yang saya baca (tahun 2012, kelas dua SMK, nemu di perpustakaan—haha!) sampai selesai dan bikin saya jadi mulai menulis catatan harian di internet. Bahkan saking sukanya, saya sampai datang ke Gramedia buat beli buku itu. Sekali lagi, terima kasih.

    Dan tetap semangat, ya!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waaa, senang sekali baca komentarmu ini :D Sudah lama juga ya waktu kamu baca bukunya. Terus menulis ya, sebarkan hal-hal positif :)

      Hapus
  5. OMG, aku baru tau sekarang Kak Indi udah nerbitin buku baru. Apalagi temanya animals gitu. Aku juga seneng banget sama binatang sih kak, cuman sayang ngga bisa dikasih kesempatan buat ngerawat karena orang rumah pada ngga suka ada binatang. Hehe. Semoga bukunya laris ya kak Indii. :) Aku yakin apa yang ditulis pake hati pasti akan dapet hasil yang luar biasa. Aamiin.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaa, ini memang baru banget kok. Karena yang tahun 2018 itu cuma sebentar, makanya "dihidupkan" kembali :)
      Gpp, kan tetap bisa merawat binatang di jalanan dan di penampungan. Terus kalau sudah tinggal di rumah sendiri, baru deh pelihara binatang sendiri :D
      Amin... terima kasih doanya yaaa :)

      Hapus
  6. whaaa semangat ya kak dalam menghadapi situasi sulit. Pas baca "tetap bersyukur karena bukan korban" aku jadi tersentuh hehehe terima kasih sudah bilang "bisa makan, bisa haha-hihi" aku ikut bersyukur juga:)

    anw selamat buku barunyaa yang dihidupkan kembali! Turut bersuka cita

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, kayanya gak adil aja kalau bilang aku "korban" padahal semua juga sedang kesulitan sekarang meskipun levelnya beda-beda :)
      Terima kasih banyak ucapan selamatnya, hihi.

      Hapus
  7. Semoga yang kamu udah lakuin bisa banyak diikuti oleh org lain ya mba. Zaman sedang susah begini, kayaknya ga semua orang mau peduli dengan hewan. Akupun kalo baca artikel yg bilang hewan2 di zoo pada banyak yg kelaperan,lgs berasa sediih banget.

    Binatang pliaraanku cm 1. Kucing. Tp dia udh kayak anak sendiri. Bahkan anak2ku di rumah aku minta slalu baik Ama Maxy, dan menganggab dia kayak Kaka sendri, bukan cm hewan. Yg bisa aku bantu utk hewan2 ini palingan hanya rutin menyediakan makanan untuk kucing2 liar di sekitaran rumah. Ada beberapa titik aku biasa kasih mereka dry food. Berbagi toh bukan hanya kepada manusia kan. Hewan juga butuh utk hidup :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    2. Amin... Menyediakan makanan untuk kucing atau anjing di jalanan juga keren banget! :)
      Lihat berita soal zoo sama shelter yang lagi kerepotan itu bener-bener bikin sedih, ya :( Semoga saja banyak orang yang mau bahu membahu membantu mereka.

      Terima kasih sudah share cerita soal Maxy. What a lovely family :)

      Hapus
  8. Selamat mba Indi untuk kelahiran karya barunya 😁

    Semoga profit yang didapat bisa membantu banyak bulu-bulu di luar sana 😍 saya bantukan doa, yah ~ semoga penjualannya banyak, dan cerita yang dibagikan bisa sedikit banyak memberikan manfaat bagi para pembaca 😆🙏

    BalasHapus
  9. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  10. Guru harus BERBULU (BERsih BUgar selaLU)

    BalasHapus
  11. Selamat.. selamat... selamat.. Semoga sukses bukunya dan memberi manfaat bagi banyak orang

    Senang baca sikap positifnya. Dalam suasana yang muram bin suram ini, sulit banget bersikap dan berpikir positif. Makanya, melihat kepositifan tulisan mbak itu sangat menyenangkan.

    Betul banget, bukan cuma seratus dua ratus yang mengalami nasib sama, tapi ratusan ribu bahkan jutaan. Semua terimbas. Butuh mental yang kuat dan semangat pantang menyerah yang tinggi, dan tulisannya bagus banget.

    Pantes sih sebenarnya karena yang nulis pengarang buku.. hahaha jadi bahasany enak.

    Tapi, cara mengungkapkan kepositifan itu yang bikin adem

    O ya.. salam kenal dari saya yah.. blogger bengal dari Bogor

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih untuk doanya ya. Amin... semoga saja :)
      Iya, semua juga sedang berjuang. Perubahannya drastis... Tapi semoga saja kita bisa melaluinya bersama :)
      Hahaha, masa sih enak? Terima kasih lho, bikin makin semangat nulis jadinya. Salam kenal juga dari Bandung ya :)

      Hapus
  12. Memang karena pandemi ini segala hal jadi terasa agak sulit, apalagi pengaruh buat kerjaan. Semoga pandemi ini cepat selesai, ya.

    O ya, selamat karna buku kedua Guruku Berbulu dan Berekor-nya telah terbit ya, Kak Indi. Ternyata kalo menerbitkan secara mandiri lebih repot ya. Hehe. Sudah tepat berarti untuk memilih menerbitkan buku lewat penerbit.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, baik pekerjaan dan rutinitas sehari-hari lainnya jadi berubah semenjak pandemi :'D Terima kasih ya ucapannya :) Iya, memang lebih praktis pakai penerbit, hanya royaltinya saja yang berbeda, hehe.

      Hapus
  13. kak indi semangat ya
    aku juga terhempas pekerjaan dan sama sama juga di bidang pendidikan'
    tapi emang kalau kita berusaha enggak ada yang enggak mungkin
    wah selamat bukunya sudah terbit
    semoga menginspirasi terus
    sukses untuk promo dan selanjutnya kak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waaaa, sama-sama di bidang pendidikan ternyata. Memang sekolah terpaksa tutup dulu, jadi banyak banget yang dirumahkan, huhuhu :') Semangat yaaa, kita pasti bisa! Dan terima kasih untuk ucapan dan doanya. Sukses untukmu juga :)

      Hapus
  14. gua jadi inget kemaren pernah melihara kelinci, awalnya kelinci ini bukan gw beli, tapi gw selametin karena dia keliaran di kantor dan enggak diurusin sama yang punya (yang tinggal sebelah kantor)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Duh, kasian banget gak diurusin :( Untung ada kamu, ya. Terima kasih lho sudah membantu kelincinya :)

      Hapus
  15. Hallo Indy ? Salam kenal ya? Turut bahagia selalu atas pencapaian kariernya . Jujur, aku kalau untuk buat cerpen nyerah tak sanggup bisanya buat puisi. Kunjungan balik ya? Kalau gak sibuk.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal kembali :) Puisi juga keren, aku malah gak bisa, hehehe. Sip, nanti aku mampir ya :)

      Hapus
  16. hai mbak! apa khabar? waduhhhh lama sungguh saya tak mampir ke sini. mbak sihat ke tu? harap2 begitulah. maaflah sudah lama saya tak bertanya khabar dan hari ini baru dapat semangat dan momentum untuk kembali berblog. jika berkelapangan, sudi sudilah mampir ke blog saya ya! kita bertegur sapa seperti dulu ;-) see ya!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai, kabar baik. Apa kabar? Hahaha, aku memang baru update lagi, kok. Jadi selama gak dikunjungi blog ini "kosong" :D Sip, aku pasti berkunjung ke blogmu. Terima kasih sudah mampir :)

      Hapus
  17. Sukses selalu untuk blog ini. Sukses juga untuk penerbitan bukunya, semoga bisa konsisten dan menginspirasi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih untuk ucapan dan doanya. Sukses untukmu juga :)

      Hapus
  18. Berbagi cerita lewat buku juga salah satu bentuk berbagi. Semoga lancar ya. Sukses untuk usaha berbaginya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Begitu juga lewat blog :) Terima kasih ya, sukses untukmu juga :)

      Hapus
  19. tetep semangat berbagi ya kak. dan menginspirasi kita kita semua termasuk aku

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih ya, Ainun. Mari kita saling menularkan hal-hal baik :)

      Hapus
  20. Wahhh mantap betul..
    Salah satu impian saya juga yaitu punya buku terbitan sndiri.. Tapi kayanya nggak mungkin.. Tapi nggak tau liat kedepannya dulu.. wkwkw

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lho, kok gak mungkin? Kan belum dicoba, hehehe. Good luck ya :)

      Hapus
  21. Wah keren Mba Indi.. semoga bukunya laku keraas yaa, dan bisa menginpirasi banyak orang 💖💖

    BalasHapus
  22. permainan poker yang gampang menangnya hanya di IONQQ
    ayo segera di coba permainan kami :D
    WA: +855 1537 3217

    BalasHapus

Terima kasih untuk komentarnya, it's really nice to hear from you :)