Minggu, 10 November 2019

Cerita Halloween 2019: Mengukir Labu dan Makan Kuaci (hihi...)

Yaaah kacau lagi nih jadwal update blognya, hahaha. Bagi yang rajin mampir ke sini (---memang ada? Lol) mungkin sudah tahu kalau belakangan hidupku berubah, ---makin seru dan penuh warna karena sudah menikah dan pindah ke rumah baru (---baru anniversary juga! Tapi ceritanya kapan-kapan, ya). Buatku ini adalah berkah, kebahagiaan yang bahkan lebih dari yang bisa aku impikan dulu. Jadi itulah kenapa aku nggak mau pakai "menikah dan pindahan" sebagai excuse jarang update blog. Banyak keribetan yang terjadi belakangan, cuma memang dasar akunya saja yang kurang pandai bagi waktu (dan malas, haha) :D

Bulan Oktober baru saja berlalu. Masih tetap sama, Oktober adalah bulan favoritku. Selain karena Bapak dan Adik berulang tahun di bulan itu, Halloween yang selalu menjadi my favorite holiday (padahal di Indonesia nggak libur ya, lok) juga ada di bulan yang sama. Apalagi akhir Oktober sudah masuk musim hujan, Bandung yang belakangan terik jadi adem dan cocok buat dipakai nonton marathon film horor, hihihi (---Kalau gerah-gerah mah bukannya seram, malah haus atuh). Biasanya setiap Halloween aku dibuatkan kostum oleh Ibu dan kumpul-kumpul gitu di rumah. Karena prinsip kami sih, Halloween itu hanya namanya yang dipinjam. Halloween kami ya nggak ada hubungannya dengan yang di Eropa, pure hanya waktu untuk berkreasi (tanpa bermaksud disrespectful, ---aku selalu menghormati perbedaan dan budaya orang lain). Tapi tahun ini berbeda, tanpa kostum dan hanya dihabiskan berdua saja bareng suami, hiks. Awalnya aku memang merasa ada sesuatu yang missing. Tapi akhirnya aku sadar kalau kesederhanaan bisa juga fun, apalagi kalau dilakukan dengan seseorang yang disayang.

Bukan tanpa alasan sih kenapa Halloween kali ini "harus" beda. Pertama, baju-bajuku sebagian besar masih di rumah orangtua. Jadi rencana buat mix and match pun batal. Padahal jaraknya nggak jauh, cuma karena aku sakit jadi aku dan Shane nggak bisa ke mana-mana. Nggak cuma kostum, rencana ke rumah hantu pun batal dan malah jadi jalan-jalan ke klinik dokter, hahaha. Perasaanku waktu itu campur aduk, antara kesyel tapi pasrah. Sampai-sampai aku sempat bilang sama Shane untuk skip Halloween saja, hahaha. Entah datang dari mana, tiba-tiba saja sepulang dari dokter kami putuskan untuk membeli labu. ---Eh, jangan kira ke pumpkin patch ya, kami belinya di supermarket! Kami pikir, mengukir labu saja deh buat dekorasi, lalu nanti isinya bisa kami makan. Apalagi sebagai suami istri ini bakal jadi pumpkin carving kami yang pertama. Sayang, di supermarket nggak banyak pilihan. Hanya ada labu-labu kecil dan labu parang yang biasa dibikin kolak, hahaha. Setelah dipertimbangkan, akhirnya pilihan jatuh ke dua buah labu kabocha yang imut-imut. Aku pikir warnanya cantik dan rasanya juga enak. Shane setuju, tentu saja karena dia penggemar kuaci :D

Dua labu yang kami beli. Mungil-mungil lucu ya, hehehe.


Begitu sampai di rumah kami langsung berganti baju dengan piyama dan bersiap mengukir Tony dan Judy (---bhahahaha dikasih nama, dong!). Aku lumayan agak Halloween vibes sih piyamanya soalnya bergambar pumpkin. Sebenarnya kembaran sama Shane, tapi punya dia sudah dipakai beberapa hari sebelumnya. Oh iya, soal kaos-kaos ini sudah kami beli sejak bulan September lalu. Somehow kami kaya sudah tahu ya nggak bakal punya kostum sampai sudah siapin rencana cadangan segala, hahaha. Padahal sebelumnya kami sempat ngobrol soal kostum apa yang bakal dipakai, lho. Balik lagi ke soal pumpkin carving, awalnya aku sempat khawatir mengukir labu itu bikin messy. Tapi setelah Shane yakinkan aku setuju untuk melakukannya di atas meja makan (yang merangkap meja dapur, lol). Dan ternyata memang betul sih nggak berantakan, mungkin karena labunya kecil-kecil dan isinya juga sedikit.

Kaos-kaos bertema Halloween yang kami beli sejak bulan September.


Beberapa sudut di rumah yang diberi dekor Halloween/Fall :)


Kami mulai dengan membuat pola di labu. Nggak yang ribet-ribet, karena aku nggak bakat. Bahkan setelah nyontek pun aku tetap salah sampai harus diulang lagi, hahaha. Mana pakai pulpen pula jadi nggak bisa dihapus dan terpaksa aku gambar pola lagi di sisi lain labu (---dasar si aku...). Setelah itu Shane potong bagian atas labu untuk mengeluarkan isinya. Kata orang-orang sih bagusnya langsung diraup pakai tangan, kalau nggak jadi nggak terasa Halloweennya. Tapi kami mah pengecualian, pakai sendok! Soalnya mau gimana lagi, labunya kecil jadi cuma tangan bayi yang muat masuk sana :p Yang paling seru tentu bagian mengukirnya. Kami pakai alat-alat seadanya; pisau dapur, sumpit sama paku. Iya, paku. Karena aku punya suami terlalu kreatif sampai-sampai paku dipakai buat tusuk "kepala" labu biar tambah seram, hahaha. Waktu sampai jadi nggak terasa, dan seluruh penjuru rumah jadi beraroma labu. Enak sekali, ---lebih enak dari aroma lilin aroma therapy :)

Proses mengukir labu. Seruuuu, sampai ketawa-ketawa terus :D


Sudah selesai! Tebak punya Shane yang mana? :D


For sure kami tetap sangat menghormati asal-usulnya. Sama seperti di Indonesia, di Amerika tempat kelahiran Shane Halloween juga dirayakan sebagai hari yang fun dan identik dengan pesta kostum yang nggak melulu harus seram. Jadi kurang-lebih prinsip kami (dan keluarga) soal Halloween sama. Tapi tentu suasana di sini dan di sana sangat berbeda. Nggak ada musim gugur, dikasih hujan juga sudah alhamdulillah, hehehe. Sudah dua kali aku dan Shane ber-Halloween bersama dan nggak pernah sekalipun dia bilang rindu suasana di sana. Aku bersyukur, tandanya dia betah di sini. Dan aku mengerti sih, di mana pun kita tinggal kadang nggak masalah. Yang bikin homesick itu kalau apa yang sudah jadi kebiasaan di tempat asal nggak ada. Setuju? :)

Setelah selesai dua labu masterpiece kami dipajang di meja makan. Tadinya mau di balkon, tapi karena Bandung anginnya sedang kencang kami jadi khawatir kalau sampai terbawa angin :D Nggak lupa kami sangrai biji-biji labunya untuk dijadikan kuaci. Rasanya enak, agak manis dan gurih karena kami tambah garam.
Jiwa-jiwa bocah kami memang masih kuat sih, sampai-sampai itu duo labu dilihat-lihat melulu, difoto dan dipuji-puji terus (---Shane ya bukan aku, wkwk). Ibu yang aku kirimi fotonya pun ikut memuji, katanya kami pintar dan langsung mengajak video call supaya bisa melihat "langsung". Hahaha, bahagianya punya ibu yang mendukung jiwa bocah kami (peluk Ibuuuuuu). Dan ternyata beliau juga tunjukan fotonya ke Ali, keponakanku yang usianya 3 tahun. Setiap tahun, sejak dia lahir Ali selalu ikut Halloween dengan kami (---aku dan keluarga, sebelum menikah). Begitu tahu kalau aku mengukir labu tanpanya dia langsung merasa ditinggalkan :( Akhirnya aku dan Shane putuskan untuk mengundang Ali ke rumah satu hari setelah Halloween. Ali cute sekali dengan kostum Mr. Bean nya. Dia juga happyyyyy sekali waktu melihat labu-labu kami, bahkan salah satunya (si Judy, lol) minta dibawa pulang.

Pumpkin seeds, yummmmmm.


Ali jadi Mr. Bean, cocok nggak? Hehehe.


Bahagia banget dia ketemu labu-labu ini. Tahun depan kita ukir bareng ya, sayang :)


Begitulah cerita Halloween kami tahun ini, sederhana, tanpa kostum, tanpa Ibu-Bapak dan tanpa kue lumpur yang sudah jadi "tradisi". Tapi kebahagiaanku tetap terasa full tanpa merasa kekurangan apapun. Ditambah melihat kebahagiaan Shane dan Ali yang priceless, rasanya aku nggak mau tukar dengan apa-apa lagi, ---bahkan dengan keriangan komplek sebelah yang melakukan trick or treatin’ semalaman. Halloween selalu istimewa untukku, dan setelah menikah rasanya menjadi lebih istimewa lagi. Mungkin karena ini... salah satu alasan yang juga membuat Shane nggak rindu dengan kampung halamannya :)
Jadi bagaimana Halloween kalian, teman-teman? Semoga menyenangkan ya. Dan untuk yang nggak suka dengan Halloween, it's okay, itu hak kalian (let's respect each other), semoga Oktober kalian menyenangkan ya. Selamat memasuki bulan November! See you di tulisanku yang berikutnya :)


Happy Halloween dari kami! :)


Video keseruan Halloween kami ada di YouTube ya, teman-teman! :)


boo!

Indi

------------------------------------------------------------------------
Facebook: here | Twitter: here | Instagram: here | YouTube: here | Contact: namaku_indikecil@yahoo.com

24 komentar:

  1. Keren banget! So that's all, kesederhanaan terkadang memberikan kebahagiaan yang mendalam ya Mbak. Happy halloween, trust me both you are so sweet, so priceless..

    Salam Kenal.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ah, terima kasih, Adelina :) Kadang what's matter itu sama siapa, bukan apa yang dilakukan ya ;)

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

      Hapus
  2. Saya baru tahu kalau labu ada yang dibikin kolak. Haha.

    Trick or treat di Indonesia ada yang menerapkan juga, ya? Kirain cuma pesta kostum aja.

    Saya belum pernah merayakan seumur-umur. Biasanya palingan memeriahkannya di dunia virtual alias online games. Meski begitu, lumayan menyenangkan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ada, yang sama pisang itu kan labu parang :D Trick or treat tergantung perumahannya. Kalau di sini sih ada, dan mereka lumayan niat sampai tiap rumah didekor dan tiap rumah nyediain permen.
      Main game seru juga pastinya, apalagi yang seram-seram :)

      Hapus
  3. Sayang yah, Tony dan Judy harus berpisah hihihihi

    Well well, I watch the vid and I can feel the happiness
    Bahagia itu memang kadang sederhana ya, Kak Indii

    Happy halloween, Miss!
    Glad that you both look happy and full of lovey dovey
    Longlast yaaaa!

    P.S.
    Ali is so cute!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Berpisah luarnya aja, kan dalamnya (biji) sudah bersatu dalam bentuk kuaci, hahaha :D Thank you udah nonton video kami, Aul. Semoga Halloween kamu kemarin menyenangkan juga ya. Amin :)
      Ps: Hahaha, iya. Sayang dia gak nongol di video tahun ini.

      Hapus
  4. Wow, Jack O Lantern nya keren bangeettt!
    Mbak Indi pinter deh ngedisain pumpkin decorationnya.
    Hihi Kwaci nya yummy!

    BalasHapus
  5. Labu nya mungil, jadi imut2 mba...

    BalasHapus
  6. Labunya imut ya mbak. Aku baru tahu kalau kuaci bisa dibikin sendiri, dengan menyangrai biji labu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, mudah sekali. Mau disangrai atau ditoast di oven bisa :D

      Hapus
  7. wah, ber haloween ceria nih ceritanya. Emang sih, bener banget, nggak harus muluk-muluk, kesederhanaan juga tetap bikin bahagia kok.

    Keren juga loh dekorasi di Rumahnya, kalau saya udah nggak berlama-lama mungkin, habis jepret foto, bisa2 langsung dimakan, hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih ya. Itu yang di foto sudah kosong kok. Kuacinya langsung dimakan gak pakai difoto dulu, gak sabar, hehehe :)

      Hapus
  8. Saya kok kalau liat labu, jadi ingat sayur labu ya hahaha.
    Kalau di tempat kami, labu dibikin sayur, tapi kalau di Surabaya, labu dibuat kolak :D

    Btw, sakit-sakit, tapi tetep cantik paripurna nih :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sayur labu dan kolak labu sama-sama enak ya. Di sini musim sekali tiap bulan puasa :) Hahaha, bisa aja. Rasanya aku kumal, tapi terima kasih ya :)

      Hapus
  9. Keren mb Indi, merasakan sensasi halloween di rumah bersama keluarga.

    Kalo saya gak perlu pake topeng katanya udah serem :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, kalau Halloween aku lebih senang dengan keluarga. Paling kalau ada orang lain hanya beberapa teman dekat.
      Hahaha, bisa aja nih bang Day :D

      Hapus
  10. Hai Indi... aku juga suka Halloween, karena jaman kecil dulu suka ngumpulin permennya... hahahaa.... ^_^

    Semoga Ali, Indi, dan Shane bahagia selalu ya ^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, kalau sekarang masih suka permen gak nih? :D Amin... terima kasih doanya ya. Doa yang sama untuk Mbak sekeluarga :)

      Hapus
  11. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  12. Udah lamaa banget ga main ke blog ini, and like.. what ? kak indi udah menikah ? Uwoooow udah anniv pula, hahaha selamat yaaa!!

    Kalau kutebak punya mr. shane yang judy ya labunya ? karena lebih complicated.
    Sebenernya waktu diawal bilang labunya kecil, aku ga kepikiran karena mungkin dia labunya difoto sendirian. Nah pas dipegang ali, oiya baru berasa kalo labunya kecil. Hahaha

    Btw. Aku baru tau kalau biji labu bisa disangrai jadi kuaci ? kemana ajaa akuu tuu

    BalasHapus
  13. wahhhh asik & seru bgt yaaaa bisa ngukir labu bareng Shane gitu.. oya taun depan Ali diajakin ngukir labu pasti bakalan excited bgt, gemesin bgt Ali nih pake kostum mr.bean nya hehehe

    BalasHapus

Terima kasih untuk komentarnya, it's really nice to hear from you :)