Senin, 03 April 2017

Halloween 2016: Menyambut Keponakan Baru, Doa dan... Kostum! :)



Howdy-do, teman-teman? Semoga semuanya baik-baik saja dan aman dari banjir, ya. Karena di Bandung sedang ada 2 musim saja; mendung dan hujan, hehehe. Aku sekarang mau cerita tentang acara Halloween yang diadakan di rumah beberapa waktu lalu, nih.
WHAT HALLOWEEN? DI BULAN APRIL?
Ehm, iya. Betul, kok aku mau cerita tentang Halloween *nyengir malu-malu* 
Sebelumnya aku sudah pernah berjanji akan menceritakannya di sini. Tapi berhubung ada suatu alasan (yang dirahasiakan, hahaha) dan sudah bercerita tentang early Halloween yang diadakan bersama Pocky (baca ceritanya di sini), aku jadi menunda-nunda. Malah sampai sempat berpikir untuk skip dulu bercerita tentang Halloween. Tapi barusan, tiba-tiba saja aku ingin bercerita tentang pengalaman di salah satu hari favoritku itu. Karena setelah semakin diingat-ingat rasanya aku akan menyesal kalau kenangannya nggak diabadikan di sini :)

Aku yakin kalau kalian rajin mampir ke sini pasti tahu betapa selalu excited nya aku dengan 'hari seram' itu. Dan bagi yang baru mampir ke sini mungkin akan bertanya-tanya karena di Indonesia nggak ada budaya tersebut. Well, sebenarnya aku sudah sering menjelaskannya dan kalian bisa membacanya di label "Halloween". But just in case ada yang malas aku akan menjelaskannya lagi sedikit :) Meski namanya "Halloween", tapi ini nggak ada hubungannya dengan originnya, yaitu di Irlandia. Tanpa bermaksud disrespectful, aku (dan keluarga) hanya meminjam namanya. Bagi kami Halloween adalah waktunya untuk kreatif dan berkumpul. Biasanya kami membuat kostum bersama dan membuat camilan-camilan unik. ---Bisa dibilang Halloween=family time. Waktu untuk keluarga memang (sudah seharusnya) setiap hari, tapi nggak ada salahnya untuk sesekali membuat sesuatu yang lebih istimewa. Apalagi Halloween "memaksa" kami untuk membuat sesuatu dengan memanfaatkan apa yang sudah dimiliki sebelumnya which is sangat positif. Jadi... why not? ;)

Di Halloween tahun kemarin ada yang berbeda karena kami punya anggota keluarga baru, yaitu Ali, keponakanku. Ini jadi pengalaman Halloween pertama Ali yang bulan Oktober lalu menginjak usia 11 bulan. Aku dan ibunya, a.k.a iparku, ingin agar Halloween pertamanya berkesan. Meski kemungkinan besar Ali nggak akan mengingatnya karena masih terlalu kecil, at least ketika besar nanti kami harap ia akan happy saat melihat foto-fotonya, hehehe :) Biasanya ide tema Halloween datang dariku, tapi kemarin aku berdiskusi dulu dengan ipar. Kami mempertimbangkan beberapa tokoh, dari mulai fiksi sampai tokoh nyata seperti Pak Stephen Hawking. Dan akhirnya kami memilih tema "Inside I'm Dancing", ---atau mungkin kalian lebih familiar dengan judul film "Rory O'Shea was Here". Aku lega sekali dengan pilihan kami, karena secara nggak langsung mengingatkan kembali tentang betapa hebatnya efek film ini ke kehidupanku, ---terutama di masa remaja :)

Kostum Halloween ide rame-rame. Dress: Ibu, Aksen celemek dari tile: Ipar, Topi suster: Bapak, Sepatu: aku :D

Aku beruntung mendapatkan kepercayaan untuk menamai keponakanku ketika ia lahir, Ali, ---atau biasa dipanggil Ali Connolly. "Ali" diambil dari nama petinju Mohammad Ali dan nama dokter yang membantu persalinan sebagai tribute untuknya. Sedangkan "Connolly", panggilannya diambil dari nama Michael Connolly, salah satu tokoh di film Inside I'm Dancing. Nama ini direstui oleh orangtuanya yang membuatku lega karena bagi sebagian orang nama yang aku berikan terdengar random, hahaha. Tapi sebenarnya nggak, ini adalah doa dariku agar Ali "mewarisi" kebaikan-kebaikan dari nama orang-orang yang menginspirasinya. Terutama Michael Connolly, yang menurutku pantas disebut sebagai salah satu nicest character di dalam dunia perfilman. Seandainya kebaikan-kebaikan ada di seseorang yang nyata, aku harap Ali lah orangnya :)

Ali dan orang yang menjadi inspirasi namanya. Semoga Ali mewarisi sifat-sifat baiknya. Kalau dikasih bonus mewarisi wajah imutnya juga boleh :p

Inside I'm Dancing (rilis dengan judul "Rory O'Shea was Here") bercerita tentang Rory O'Shea, yang baru saja pindah ke Carrigmore Residential Home for Disabled. Karakter Rory sangat rebel, siapa saja dilawannya meskipun ia hanya bisa menggerakkan kedua jari tangan kanannya karena mengidap muscular dystrophy. Di sana ia bertemu dengan Michael Connolly yang karakternya sangat bertolak belakang dengannya; pendiam dan nggak mau mencari masalah. Michael sebenarnya sangat cerdas (like reallyyyyyy smart), hanya saja hampir nggak ada orang yang mengerti dengan speech nya karena ia mengidap severe cerebral palsy. Seiring dengan berjalannya waktu, Rory dan Michael pun bersahabat. ---Well, aku nggak mau spoiler terlalu banyak ceritanya, tapi film ini sangat relatable! Aku mengalami gimana nggak enaknya dianggap nggak bisa melakukan sesuatu hanya karena kondisi fisik. Atau orang kadang mengira aku nggak punya keinginan atau goal hanya karena nggak aktif secara fisik. Padahal pikiranku terus berjalan, aku juga punya banyak ide, ---Inside I’m dancing, too :)

Meski nggak tinggal serumah tapi iparku dan Ali sering mampir ke rumah orangtuaku. Suatu hari aku meminjamkan DVD "Inside I'm Dancing" dan she was instantly in love, terutama dengan karakter Michael. Ia menontonnya berkali-kali, bahkan si kecil Ali pun ikut, ---mungkin untuk mengenalkan tokoh yang menginspirasi asal-usul namanya, hehehe. Dan kesempatan Halloween pun digunakan untuk semakin mengenalkan Ali dengan Michael. Di film ada adegan yang sangat mengesankan ketika Rory dan Michael menghadiri pesta kostum bersama Siobhan, sahabat sekaligus caregiver mereka. Kami memutuskan Ali memakai kostum yang sama dengan Michael, yaitu kostum sailor berwarna putih. Sedangkan aku, atas request ipar memakai kostum yang sama dengan Siobhan, yaitu kostum perawat yang diinspirasi oleh Florence Nightingale. It's was really cute, mengingat di film Siobhan adalah first love dan first dance nya Michael. (Lagi-lagi) aku merasa beruntung menjadi partner Halloween pertama bagi si Connolly kecil :)

Meniru Shioban dan Michael di scene pesta kostum. Gimana, sudah mirip belum? :D

Untuk kostum Ali rupanya iparku sudah menyiapkan jauh-jauh hari. Ia mengirimkan fotonya padaku lewat WhatsApp dan membuatku semakin semangat untuk menyiapkan kostum Siobhan. Apalagi Ali ternyata punya 2 kostum, ---iya, Ali menjadi Michael dan Rory sekaligus! Aku pun bertekad untuk mendapatkan kostum yang bagus dengan budget yang seketat mungkin (seperti biasanya, lol). What a nice surprise, beberapa hari saja sebelum Halloween Ibu mengajakku untuk berbelanja kain. Iseng-iseng aku minta the cheapest blue fabric sebagai "upah" menemani. Guess what?! Ibu mengabulkannya permintaanku :D Jadilah kain biru dengan harga diskon itu dijahit menjadi pakaian perawat. Di film Siobhan juga memakai sneakers dan topi perawat. Lucky me, aku punya sepatu yang mirip dengannya, ---yang pernah dipakai di Halloween tahun kemarin. Sedangkan untuk topinya aku hampir putus asa, karena setelah mencari pinjaman pada teman-teman nggak ada seorang pun yang punya model topi mirip dengan Siobhan :'D Baru di pagi Halloween ada titik terang (hahaha), Bapak ingat kalau beberapa waktu lalu butik Ibu pernah membuat seragam untuk seluruh karyawan di sebuah rumah sakit, ---dan salah satunya adalah perawat! Bapak pun mencari topi yang dijadikan contoh pola lalu meminjamkannya padaku. Untuk menutupi logo rumah sakitnya aku menggunakan pin Red Hot Chili Peppers. Tuh kan, Halloween bikin sekeluarga kreatif ramai-ramai :p

Ibu Ali ternyata menyiapkan 2 kostum untuk Ali! :)

Di film saat pesta kostum rambut Siobhan dikepang ala Florence, dan ini kepang karya iparku :D





Mungkin sepanjang "sejarah" Halloween baru kali ini aku merasa emosional. Saat menyiapkan kostum dan melihat Ali bertransformasi menjadi Michael membuat mataku berkaca-kaca... Aku selalu merasa film "Inside I'm Dancing" berbicara langsung padaku, dan tema Halloween ini membuat kepalaku menayangkan flash back saat menontonnya untuk pertama kali. Aku ingat menangis dan merasa "malu" saat melihat adegan measurement nya Michael. Karena aku juga mengalami hal yang sama seenggaknya setiap satu bulan sekali (fyi, aku mengidap severe scoliosis). Aku juga ingat saat melihat adegan "bridge" hatiku bergetar. Rory bilang bahwa gift yang sesungguhnya adalah hidup, masa depan. Dan sampai sekarang pun, saat aku merasa 'down' kata-kata Rory menjadi salah satu pengingat yang membuatku bangkit. Iya, filmnya SEGITU berartinya untukku :)

Tapi ke-mellow-an hatiku tentu nggak ditunjukkan di depan keluargaku, haha. Halloween ala aku adalah moment untuk berbagi kebahagiaan. Kebetulan waktu itu yang hadir bukan hanya Ibu, Bapak, ipar, Ali, Nenek dan Tante, tapi juga ada seorang kerabat Ibu dan putrinya. Sekalian saja aku ajak putri teman Ibu untuk membuat camilan di dapur bersamaku dan Ipar. Kami membuat 'dirt cake' yang di atasnya ada gummy berbentuk cacing (too bad ada gelatinnya jadi aku hanya bisa makan cake nya). Juga membuat spider cookies dengan cara menggabungkan Pocky sticks dan Oreo, super simple. Untuk minumannya kami membuat lemon tea dengan sedotan yang bergambar kelalawar :D It was super fun. Bahkan iparku berkata bahwa ini adalah pengalaman pertamanya ber-Halloween, dan kalau saja nggak menjadi iparku mungkin ia nggak akan pernah merasakan serunya. Hahaha, ada-ada saja :)

Dirt cake, rasanya enak bangeeeet. Tapi tahun ini mungkin akan coba bikin gummy worms sendiri supaya vegan.

Spider Oreos! :O

Iparku bikin ini, lemonnya diperas manual satu persatu, hahaha. Thank you, ya :D

Jangan bayangkan pesta Halloween seperti yang diadakan di mall-mall, club-club atau hotel-hotel yang sering ditayangkan di TV. Halloween kami sangat sederhana as always. Kami menikmati camilannya bersama sambil mengobrol santai. Jauh dari kesan seram apalagi "wah". Lucunya bagi teman Ibu hal seperti ini nggak biasa, beliau jadi agak bingung dan terkesan 'nyinyir'. Tapi aku sih nggak ambil pusing, apalagi putrinya kelihatan menikmati sekali dan jadi ingin ikut memakai kostum, hahaha (ups). Aku dan iparku juga bangga karena cake buatan kami mendapat pujian dari Ibu dan Bapak, ---padahal kami membuatnya dari cake mix :p Nggak ada camilan Halloween untuk Ali, tapi aku dan ipar sudah berjanji akan membuat Halloween pertamanya super berkesan. Jadi kami pun memutar lagu "Beat for Two" dari Elbow, soundtrack film "Inside I'm Dancing" lalu... aku mengajak Ali berdansa. Iparku mengambil foto dan merekam kami. Oh, bahkan saat mengetik ini pun aku mulai berkaca-kaca, hahaha. 

Ali's first dance VS dance scene nya Siobhan dan Michael yang heartbreaking.

Video (vlog) Halloween pertama Ali, termasuk dansa pertama kami :)

Of course (saat ini) aku dan ipar nggak berharap Ali mengerti apa yang kami lakukan. Kami hanya ingin membuat Halloween pertamanya berkesan. Biar saja ketika dewasa nanti ia melihat sendiri foto-foto dan video Halloween pertamanya. Mungkin nanti ia akan menganggapnya silly atau malah menganggap aku dan ibunya itu keren, hehehe, ---but it doesn't matter. Yang terpenting suatu hari nanti Ali tahu dari mana nama panggilannya berasal. "Connolly" adalah doa agar Ali menjadi laki-laki yang ramah, setia kawan, cerdas dan lapang dada seperti Michael Connolly. Aku bangga menjadi orang yang memberinya nama ketika ia lahir, sekaligus menjadi partner dansa dan Halloween pertamanya. Halloween 2016 menjadi tahun pertama di mana Halloween bukan hanya sebagai hari kreatif dan berkumpul bersama keluarga, ---tapi juga menjadi hari di mana kami menyambut the newest member of our family dan menunjukkannya betapa kami mencintainya :)

Artikel singkat tentang Halloween ala aku di Koran Sindo :)


Nb: Koran Sindo mewawancaraiku tentang Halloween. Super singkat, tapi jika kalian ingin membacanya bisa klik di sini.


boo,

Indi

________________________________________
Facebook: here | Twitter: here | Instagram: here | YouTube: here | Contact: namaku_indikecil@yahoo.com

35 komentar:

  1. Baca ini jadi pengen bikin acara halloween!! Tapi kalo di keluargaku tiap bulan bikin acaranya koprasian. Setiap keluarga pasti punya cara tersendiri untuk menjalin keakraban ya 😊😊

    Namanya baguuss Ali Connolly!! 😊

    Semoga nanti Ali senang ngeliat foto foto halloween pertamanya yang begitu mengesankan ya 😊😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masih lama ya Halloween berikutnya, hihihi. Koprasian juga pasti seru, tuh. Terima kasih, semoga namanya bukan cuma bagus didengar tapi juga menjadi doa :)

      Hapus
  2. Asiknyaa perayaan Halloweennya mbak. .
    Gak serem tp berkesan. Apalagi alii ganteng bingits pake kostum itu 😁😁

    Dirt cakenya ngenaa mbak. Ada cacing" yummy diatasnya. . Hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, tiap tahun aku gak pernah seram kalau di rumah. Terkecuali di sekolah tempat aku mengajar ya aku gak bisa nolak, soalnya mereka Halloween nya ala Irlandia, uhuhuhu :'D Terima kasih ya, semoga Ali besar nanti gantengnya kaya Om Michael :)

      Hapus
  3. Halloween acara buat kumpul bersama keluarga ya mbak
    Lucunya ponakannya, seru pasti acaranya
    sempet kaget juga pas lihat dirty cakenya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kumpul dan kreatif bersama, hehehe. Thank God, acaranya seru. Meski "mengagetkan" tapi rasanya enak, lho :)

      Hapus
  4. Saya salut sama dede Ali, kok ya berani dan itu orang tuanya kok ya menginjinkan. Enak ya punya orang tua dan saudara yang saling memberi dukungan dan semangat.
    Woih itu dirt cake, serem amat.... ada yang berani makan tu ???

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mengizinkan apa nih maksudnya? Soal memberi nama atau kostum Halloween? Hehehe, dua-duanya kan positif, jadi masa gak diizinkan. Nama yang aku berikan artinya baik, sedangkan untuk tema Halloween (seperti yang disebutkan di tulisan) bukan hanya ide aku tapi diskusi dengan ibunya. Kebetulan ibunya Ali juga sangat mengagumi sifat Michael Connolly, makanya tema ini yang diambil, ---ya sebagai doa juga :) Dirt cake nya ludes, rasanya enak :)

      Hapus
  5. aku bener2 jd penasaran ama filmnya sih mba, abis baca ini... kok kayanya beneran bagus yaaa :D. kebetulan lg seneng ama film2 berbau mellow nih :D..

    keren bajunya... dari bhn seadanya, tp bisa jd bagus gitu ;)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini film lama, aku nonton pas masih bocah banget, hehehe. Sampai malsuin umur supaya bisa comment di IMDB saking sukanya :p Gak mellow filmnya, ini drama komedi gitu. Tapi memang bagus, apalagi bagi aku dan teman-teman difabel soalnya rasanya relatable. Coba aja baca review temanku di comerollwithme.com, kebetulan ia juga pengidap CP dan katanya film ini pas banget :)
      Thank you. Goal ku tiap Halloween memang bikin kostum dengan budget yang seminim mungkin :)

      Hapus
  6. Aku yakin itu dirt cakeny enak tapi kok agak rada-rada spooky begitu tampilannya hehehe maklum nda terlalu suka sama cacing

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, sengaja dibikin spooky biar ada aura seremnya. Soalnya kalau di rumahku Halloween malah gak serem, jadi at least ada makanan yang serem deh :p

      Hapus
  7. hai Indie, seru bgt ceritanya, klo halloween biasanya ada labu kuning ya.. salam sun buat dede imut2 mbem yaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hi juga, terima kasih ya. Salam balik dari Ali :) Iya, tapi di rumahku gak pernah pakai labu kuning betulan, paling hanya dekor aja, hehehe :)

      Hapus
  8. Dari dulu selalu heran sama keluarga Kak Indi yang super niat dan asyik nyiapin acara2. Mulai dari pernak-pernik sampe kostum. Meski simpel tapi keliatan seru dan hangat :)

    Aliiiii so cute XD

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini salah satu cara supaya kita tetap dekat, jadi cari kegiatan yang bisa dilakukan sama-sama. Makasiiiih, Ali Connolly memang imut, hihi :)

      Hapus
  9. Iihh... Lucu nya keponakannyaaa..

    BalasHapus
  10. berdasarkan cerita sih, gak serem.. halloween ala mba indi seru ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, kalau diingat-ingat kostum yang agak seram cuma Halloween tahun 2015 lalu, hihihi xD

      Hapus
  11. kakak ipar indi kreatif banget yaaa, sempet bikin yang lucu2 padahal punya baby hihii

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini pertama kalinya iparku Halloween, Mila. Jadi sebelumnya dia cuma suka liatin aku gitu, terus jadi penasaran gimana rasanya (dulu sih belum jadi ipar, ya). Nah, pas kemaren dia bilang mau ikutan, aku bilang boleh. Langsung super semangat deh, dan gak sabar buat Halloween berikutnya, hahaha. Aku langsung di tag buat jadi Jane, supaya anaknya bisa jadi Stephen Hawking, ahahaha xD *ngetik ini sambil ngakak*

      Hapus
  12. Cara Halloween sangat menyenangkan, apalagi saling didukung oleh keluarga pasti tambah semarak. Itu dedek Ali cakep banget gemesi lagi. Hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, paling seru kalau sekeluarga bisa ikutan :) Terima kasih ya :)

      Hapus
  13. suatu saat sudah besar dan tau, Halloweennya pasti akan menjadi kenangan yang sangat berkesan buat adik Ali.

    BalasHapus
  14. Perayaannya keren nih. Terlihat menyenangkan juga. Yang aku salut itu bentuk makanannya .. he
    Unik ya kalau dibuat seperti itu :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihi, mumpung ada waktu dan ada yang bantuin jadi sedikit berkreasi :)

      Hapus
  15. Itu makannya yang dirt cace saya gigu lihatnya, kaya ada cacingnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yang penting bukan cacing betulan ya, hehehe :)

      Hapus
  16. Aaaaaaww

    Selalu suka kalau kak indi sudah playing dress up <3
    adorable design and mix-match misss!

    Titip cipika cipiki buat ali doooooong ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe, makasih Aul. Halloween kemarin first time gak jadi tokoh fairy tale ya :D Cipika cipiki balik dari Conolly kecil :)

      Hapus

Terima kasih untuk komentarnya, it's really nice to hear from you :)