Jumat, 04 Maret 2016

Indi's Scoliosis Life: SpineCor Update! :)

Hi bloggies! I'm back! ---Well, not "back" back, sih, karena hari ini rupanya aku belum bisa menulis panjang-panjang. Di post yang sebelumnya aku bercerita tentang pengalaman mengikuti briefing Kelas Inspirasi Bandung, seharusnya sekarang aku bercerita tentang Hari Inspirasinya. Tapi berhubung aku sedang masa pemulihan (flu, batuk dan demam, uh, bukan kombinasi yang bagus), jadi sekarang aku akan bercerita tentang update singkat dari scoliosisku. Bagi yang belum tahu, aku mengidap scoliosis sejak usia 13 tahun dan 1 tahun belakangan memilih SpineCor sebagai treatment untuk tulang belakangku.

Minggu lalu aku bertemu dengan dr. Natalie Liem untuk mereview pemakaian SpineCor ku. Sama seperti brace pada umunya, SpineCor juga harus dicek secara berkala untuk memastikan ukurannya pas dengan tubuh pasien. Meskipun masa pertumbuhan sudah berhenti (biasanya di atas usia 18), tapi bukan berarti tubuh nggak mengalami perubahan, lho. Makanya check up berkala itu sangat perlu, ---reminder untuk diri sendiri karena jadwal check up ku belakangan agak berantakan, hihihi. Biasanya saat pemeriksaan jika diperlukan akan diberikan beberapa perubahan pada SpineCor, dan kali ini ada 2 hal yang berubah dari set up nya, yaitu: ada tambahan band dan pada bagian dada atas menjadi lebih flat. Aku nggak tahu pasti apa alasannya, tapi ini artinya ada perubahan di tubuhku, ---in this case artinya baik :) By the way, ini juga salah satu alasan kenapa aku memilih SpineCor, saat tubuh berubah dokter hanya perlu mengganti/menggeser band saja. Aku nggak perlu mengganti keseluruhan brace karena sifatnya elastis. Yay! Lebih baik dari braceku yang sebelumnya, dong ;)


Aku sangat suka dengan set up yang baru. Meskipun memang SpineCor itu terasa nyaman, tapi sekarang rasanya lebih nyaman lagi. Karena lebih pas di bagian dada atas, keberadaannya semakin tersamar jika aku menggunakannya di balik baju, hihihi. Dan yang terpenting rasanya bisa lebih menyangga tulang belakangku. Lihat saja dari foto-fotonya, sooooo much better than before, kan? ;)
Dr. Natalie nggak bilang apa-apa soal kurvaku, ia hanya bilang kalau tanpa diberitahu pun sangat terlihat bahwa aku disiplin dalam pemakaian SpineCor. Dari wajahnya sih sepertinya ia puas (boleh dong bangga, hihihi). Goal dari pemakaian SpineCor dan segala macam treatment scoliosis sebenarnya untuk mempertahankan kurva dan mengurangi rasa sakit, tapi jika sampai ada pengurangan itu namanya bonus. Dan sejauh ini kurvaku berkurang 12 derajat dari 58 ke 40 derajat dengan pemakaian SpineCor. Tugasku sekarang adalah untuk menjaga agar kurva tetap stabil meskipun tanpa SpineCor.


Dulu karena belum mengerti aku hanya berfokus pada tulang belakang, ---karena scoliosis memang kelainan tulang belakang. Yang aku perhatikan adalah postur tubuh, misalnya cara duduk, dll dan asupan kalsium. Tapi ternyata otot yang kuat akan menyangga tulang dengan lebih baik. Makanya dokter menyarankan aku untuk melatih otot agar bisa menjaga kurva menjadi stabil. Tapi jangan seram, melatih otot nggak perlu angkat beban atau olahraga berat, kok, hehehe. Untuk scolioser cukup dengan exercise rutin dan lebih baik lagi kalau pilates. Tempat pilates sekarang bisa ditemukan hampir di tiap sudut kota, tapi untuk scolioser dengan kurva besar sepertiku disarankan untuk mengikuti pilates khusus scoliosis. Pilates memang baik untuk tubuh secara umum, tapi nggak semua gerakan baik untuk orang dengan severe scoliosis. Jadi sekarang aku sedang mencari kelas pilates yang suitable dengan kondisiku (dan yang jaraknya nggak jauh dari rumah supaya nggak capek di jalan). Kalau teman-teman punya informasi, boleh dong share di sini ;)

Secara keseluruhan hasil reviewku baik. Mulai sekarang aku akan memakainya 12 jam every other day (yup, dokter izinkan aku untuk pakai secara selang-seling). Mungkin bagi awam ini terdengar lama, tapi sebenarnya ini jauh lebih sebentar lho dibandingkan dengan penggunaan Boston brace yang 23 jam perhari, 7 hari selama seminggu, ---nggak pakai libur, hihihi. 
Untuk teman-teman scolioser, aku mau mengingatkan supaya nggak terlalu ngotot dengan kurva. Bracing, fisioterapi, surgery, ---atau apapun treatment yang dipilih, berkurangnya kurva itu bonus (tapi kalau pakai SpineCor bonusnya memang lebih banyak, hihihi). Kalau dapat bonus syukuri, tapi kalau nggak pun please don't be sad karena kualitas hidup ditentukan oleh semangat kita, bukan kurva kita ;)


bent not broken,

Indi

Get your own SpineCor here:
Indo Sehat Utama
APL Tower Lt. 25/T3. Podomoro City. Jl. S. Parman Kav. 28 Jakarta Barat 11470
(021) 29339295 / 29339296.

_________________________________
Facebook: here | Twitter: here | Instagram: here | Contact person: 081322339469

26 komentar:

  1. jadi makin tahu tentang scoliosis, thank you Indi, seneng liatnya semangat terus

    BalasHapus
  2. Semangaat ya, Indiii :)

    Hello!
    Titaz
    www.titaztitaz.com

    BalasHapus
  3. lama banget gak maen ke indi, sepertinya brace yg ini memang sangat nyaman ya indi,semoga teman2 scolioser yg lain bisa make brace spinecor yg nyaman ini juga.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, SpineCor memang lebih nyaman dibandingkan Boston brace :)

      Hapus
  4. Yeyyy..
    Kedisiplinan emang menghasilkan hal baik ya, Indi. Seperti waktu aku terapi pasca kecelakaan. Pas ogah-oagahan datang, hasilnya malah ngga bagus-bagus amat. Semangat ya Indi!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul, konsisten dan disiplin pasti ada hasilnya :)

      Hapus
  5. Misalkan nggak pake alat itu dalam waktu sehari apa tulangnya belakang kak indi akan terasa sakit banget atau nggak ya? :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. SpineCor gak bikin ketergantungan karena saat dipakai otot kita ikut terlatih kalau banyak bergerak. Dan seperti yang aku sebutkan, aku memakainya every other day, jadi 1 hari sama sekali bukan masalah :)

      Hapus
  6. Baru sekarang saya tau kalau mbak Indi itu scoliosis, Semangat terus ya mbak...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe, padahal top search di blog ini soal scoliosis, lho ;)

      Hapus
  7. Hai kak, aku juga skoliosis, cuma kurvanya masih tergolong sedang cenderung ringan. Tapi buat exercise aku liat di channel Youtube SarahBethYoga, ada yang emang khusus skoliosis. Semoga membantu!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hi Aufa, untuk mengikuti yoga/pilates scolioser (terutama severe) gak disarankan untuk mengikuti dari video meskipun itu khusus scoliosis, tapi harus ada instruktur supaya bisa mengoreksi jika ada yang salah :)

      Hapus
  8. Semangat terus kak jalanin harinya!! dan semoga fit kembali dari flu, batu dan demamnya.

    BalasHapus
  9. saya menggaris bawahi kata penutupnya "Kualitas hidup dtentukan oleh semangat kita, bukan kurva kita" KEREEN kak :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih, ini juga sebagai reminder untuk diri sendiri :)

      Hapus
  10. Semoga cepet baek-baek aja ya Indi.... kamu kereeennn

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe, aku baik-baik aja, kok. Terima kasih, ya :)

      Hapus
  11. semangat terus mba indi
    semoga lebih baik

    BalasHapus
  12. Terus berkarya kak indi, semoga diberi kesehatan dan anugerah yang indah dari tuhan :)

    BalasHapus
  13. halo mba,
    bisa diupdate lagi di thun 2017, berapa pengurangan derajatnya smenjak awal pemakaian,

    Terimakasih

    BalasHapus
  14. For scolions quite regularly and even better to train, if Pilates, such places can now be found in almost every corner of the city, but for scoliosis.

    BalasHapus

Terima kasih untuk komentarnya, it's really nice to hear from you :)