What I wore? Headband: my DIY | Dress: Toko Kecil Indi | Ring: TSM/BIP? | Sling bag: Columbus | Shoes: GOSH |
Hai, hai, haiiii, bloggies apa kabar? Setelah meet and greet "Indi goes to Depok" tanggal 15 September lalu ternyata tenaga gue cukup terkuras. Gue kena flu dan sampai sekarang masih belum sembuh, metabolisme tubuh juga sedikit kacau. Syukurlah setelah periksa ke dokter ternyata gue hanya perlu istirahat dan menghindari stress. Semoga teman-teman semua sehat-sehat, ya. Please perhatikan alarm tubuh, jangan cuek lalu tahu-tahu sakit, hehehe.
Satu minggu setelah meet and greet berlalu gue menerima kejutan dari Ibu dan Bapak. Sebenarnya sih, gue tahu bahwa mereka nggak bermaksud menjadikan ini kejutan. Tapi tiba-tiba saja hari biasa berubah menjadi waktu berkualitas yang menyenangkan bagi kami bertiga! :)
Satu hari sebelum hari penuh kejutan itu Ibu mengajak gue untuk pergi ke mall. Beliau minta ditemani untuk melihat-lihat model pakaian terbaru, untuk inspirasinya mendesain pakaian. Gue yang saat itu belum mandi dan sedang asyik snuggling di sofa langsung menolak dan menyarankan untuk pergi keesokan harinya saja. Tapi Ibu berkata bahwa besok sudah waktunya berbelanja bahan-bahan untuk butiknya, sudah nggak ada waktu untuk ke mall. Sebenarnya gue merasa nggak enak karena nggak bisa menemani Ibu. Tapi perasaan malas berpadu dengan piyama yang nyaman memang susah dikalahkan, hehehe.
Ready to go :) |
Bapak dan Ibu :) |
Keesokan harinya, tiba-tiba saja Ibu kembali mengajak gue ke mall. Gue sedikit bingung karena seharusnya ini waktunya Ibu dan Bapak belanja ke bahan-bahan keperluan butik. Tapi melihat Ibu dan Bapak sudah siap dengan pakaian rapi, gue langsung mandi dan sengaja memilih baju yang senada dengan warna baju Ibu.
Di perjalanan Ibu bercerita bahwa kami akan ke Istana Plaza, rencana belanja bahan-bahan diubah menjadi hari berikutnya. Katanya, sudah lama kami nggak berjalan-jalan bertiga saja seperti waktu gue kecil dulu. Apalagi kebetulan Puja, adik gue sedang asyik pergi bersama teman-temannya, hehehe.
Setibanya di mall gue sama sekali nggak punya rencana, gue hanya membawa sedikit uang dan memutuskan untuk menemani Ibu dan Bapak berkeliling saja. Meski gue dekat sekali dengan mereka, tapi gue selalu segan untuk meminta sesuatu. Pasalnya gue bukan lagi anak-anak dan sudah terbiasa memenuhi segala kebutuhan sendiri sejak lulus kuliah. Meski belum bisa memberi hal-hal besar, tapi gue selalu usahakan untuk menutup biaya internet dan koran di rumah :) Menemani Ibu berbelanja saja sudah menjadi hal yang menyenangkan, kok. Mungkin karena sama-sama perempuan gue jadi bisa memberi masukan sepatu, tas atau baju mana yang cocok untuk beliau. Gue mengikuti Ibu setiap kali beliau memasuki sebuah konter fashion. Sedangkan Bapak, tentu saja menunggu dengan sabar sambil sesekali memberikan komentar, hehehe.
Gue sangat menikmati sekali waktu kami bertiga. Berjalan-jalan dengan sahabat dan pasangan memang menyenangkan, tapi berjalan-jalan dengan orang tua itu MEGA MENYENANGKAN, hehehe. Gue menemani Ibu di fitting room, memilih-milih baju mana yang paling cocok. Bahkan kadang Bapak juga ikut masuk daripada bosan menunggu di luar, hehehe. Setelah dapat sepatu dan tas yang cocok ternyata Ibu masih belum selesai berbelanja, beliau mengajak kami masuk ke sebuah konter lagi. Tapi kali ini berbeda, kami bukan masuk ke konter fashion dewasa.
Kami masuk ke sebuah konter fashion remaja. Ibu dan Bapak langsung memilih-milih baju di sana. Ternyata... itu untuk gue! Gue senang bukan main dan langsung menyetujui semua item yang mereka pilih, hehehe. Oya, meski gue bukan lagi remaja, tapi untuk membeli pakaian dan aksesoris pasti ke konter remaja karena ukuran dan pilihan warnanya lebih sesuai dengan tubuh gue. Ibu dan Bapak memilihkan gue dua buah atasan dan sebuah rok berwarna merah. Gue sampai nggak bisa berhenti tersenyum saking senangnya :)
Setelah itu ternyata masih ada kejutan lain. Gue melihat sebuah dress merah dipajang di display konter fashion lainnya. Dress nya bagus sekali, gue menginginkannya tapi uang yang gue bawa nggak mencukupi. Naluri seorang ibu memang kuat sekali termasuk dalam hal shopping, hehehe. Beliau mengajak gue masuk dan meminta gue mencoba dress itu. Ternyata pas sekali di tubuh gue. Makin besarlah keinginan gue memiliki dress itu. Apalagi Ibu meminta gue menunjukkannya kepada Bapak. Beliau langsung berkomentar bahwa dress itu cocok sekali gue pakai. Dan di sini lah kejutannya, mereka memutuskan untuk membelikan dress itu untuk gue! Wah, gue terharu sekali, siapa sangka gue dibelikan sebanyak ini padahal sudah bukan anak-anak lagi. Ada perasaan nggak enak sebenarnya, karena seharusnya sekarang giliran gue yang memberikan banyak hal pada mereka, bukan sebaliknya.
Lol, fitting room :p |
Sambil menunggu Ibu :D |
Ibu dan Bapak sepertinya mengerti perasaan gue, karena setelah belanja mereka mengajak gue dinner di Hoka-Hoka Bento dan menjelaskan semuanya. Mereka berkata bahwa gue jarang sekali meminta sesuatu, bahkan saat masih kecil, jadi mereka ingin memberikan gue sesuatu sesekali. Bapak bilang meskipun gue sudah besar tetap saja gue putri kecil mereka dan orang tua akan senang sekali jika bisa memberikan sesuatu untuk gue. Gue tersenyum mengerti dan perasaan senang gue terlalu besar untuk diungkapkan dengan kata-kata.
Di tengah-tengah dinner gue kehabisan udang. Sebenarnya gue dapat paket dinner lengkap, tapi karena gue pesco-vegetarian jadi nggak bisa makan seluruhnya. Gue memutuskan untuk membeli udang tambahan dan sudah siap berdiri. Tapi Ibu meminta gue duduk kembali dan membiarkan Bapak yang membelikannya untuk gue. Hal kecil, tapi gue benar-benar terharu. Waktu kecil hal seperti ini mungkin dianggap biasa, tapi setelah gue besar hal-hal seperti ini terasa begitu menyentuh. Mungkin teman-teman bloggie yang masih kecil belum merasakan apa yang gue rasakan. Tapi percaya, deh suatu hari ini akan terjadi jadi jangan pernah lupakan hal-hal kecil yang pernah orang tua berikan :)
With my beautiful mom :) |
Our simple dinner :) |
"Kesibukan" Ibu ketika sampai rumah, hihihi :) |
Sweet treats from Ibu dan Bapak :) |
Karena acara jalan-jalan dadakan ini gue mengerti, bahwa sampai kapanpun posisi gue tetap sebagai anak. Nggak peduli seberapa besar, seberapa dewasa pun gue tumbuh, gue tetap menjadi seorang anak. Begitu juga mereka, Ibu dan Bapak tetap akan menjadi orang tua dan mereka akan bahagia jika bisa membahagiakan gue kapanpun itu, saat gue masih kecil, sekarang ataupun nanti. Meski awalnya canggung tapi gue sangat senang dengan bagaimana Ibu dan Bapak perlakukan gue. Sepertinya dengan memberikan sesuatu pada putrinya membuat Ibu dan Bapak tetap merasa jadi orang tua sesungguhnya. Merasa nggak 'ditinggalkan' , selalu dibutuhkan oleh putri kecilnya. Gue tahu suatu hari akan tinggal terpisah dengan mereka, mungkin nggak setiap hari bisa pulang ke rumah. Tapi gue tahu satu bahwa membuat mereka bahagia bukan hanya dengan memberikan mereka hal, tapi selalu membuat mereka merasa dibutuhkan. I love you, Ibu. I love you, Bapak. Always :)
blessed daughter,
Indi
________________________________________________