Halo bloggies! Apa kabar? Wah, it's been a while ya gue nggak mampir ke
blog ini dan jalan-jalan ke blog teman-teman. Sebenarnya gue ingin
sekali, kalau bisa malah setiap hari, hihihi, tapi keadaan sedang nggak
memungkinkan karena belakangan ini kegiatan gue bertambah. Well,
sebenarnya ada waktu sih sepulang bekerja, tapi karena kelelahan gue
nggak terpikir hal lain selain tidur :D Dan malam ini, gue sedang duduk
di depan meja komputer kamar ditemani segelas teh dan sudah berpiyama,
akhirnya punya waktu untuk bercerita pengalaman yang gue alami beberapa
waktu lalu :)
Teman-teman tahukah bahwa sejak pertengahan tahun 2012 lalu gue menjadi volunteer di Green Smile? Green Smile adalah perkumpulan pemuda yang peduli terhadap lingkungan hidup yang berdiri sejak awal tahun 2012 lalu. Gue sendiri menjadi volunteer untuk menulis artikel-artikel tentang lingkungan, sesuai dengan profesi gue sebagai seorang penulis :D Meski gue peduli terhadap isu-isu tersebut tapi pengetahuan gue masih sangat sedikit. Melalui teman-teman lain di Green Smile lah gue banyak belajar hal baru. Jadi, kalau jika beberapa orang bergabung dengan komunitas lingkungan karena tahu banyak hal, gue malah sebaliknya, gue justru ingin belajar, hehehe :D
Selama ini yang gue tulis kebanyakan mengenai hal-hal sederhana yang bisa gue temui sehari-hari. Misalnya cara mengurangi sampah atau cara memanfaatkan kertas bekas. Untuk hal-hal lainnya gue selalu berpikir bahwa itu terlalu jauh dan sulit dilakukan oleh gue yang hanya satu orang ini. Sampai akhirnya gue diundang untuk menghadiri event Mangrovement yang diadakan oleh Green Smile bekerja sama dengan London School of Public Relation (LSPR 4C). Gue sama sekali nggak tahu apa itu mangrove, mendengar pun belum pernah. Jadi gue putuskan untuk mencari tahu dulu. Mangrove ternyata adalah tanaman bakau yang tumbuh diatas rawa-rawa wilayah air lainnya yang berfungsi sebagai pencegah abrasi, banjir, kerusakan alam dan lainnya. Sangat penting sekali, karena faktanya kerusakan 1 hektar mangrove setara dengan 5 hektar hutan Tropis!
Tanpa pikir-pikir lagi gue langsung sanggupi untuk menghadiri undangan ke event Mangrovement meski tahu bahwa medan yang ditempuh akan sangat berat. Penanaman mangrove diadakan di Kampung Garapan, Tanjung Pasir Tangerang. Daerah yang cukup pelosok dengan jalan-jalan berbatu yang tanpa aspal.
Pagi-pagi sekali pada tanggal 16 Maret gue diantar Bapak menggunakan mobil sedan kami. Sebenarnya kami sudah diperingatkan agar menggunakan mobil yang "tangguh" karena medannya akan sangat berat untuk ditaklukan mobil kecil. Tapi kami nggak punya pilihan, hanya ada 2 mobil di rumah dan dua-duanya berjenis sedan. Jadi kami putuskan untuk berharap yang terbaik dan jika ditengah perjalanan ada halangan kami akan menghubungi Green Smile untuk dijemput dengan motor, atau kalau itu nggak memungkinkan kami akan pulang lagi ke Bandung, yang penting sudah mencoba :) Syukurlah perjalanan cukup lancar. Terutama pada awal-awal perjalanan. Cuaca sangat cerah dan lalu lintas nggak begitu padat. Hanya ketika mendekati daerah tanjung pasir, kami sempat salah jalan beberapa kali meski berbekal peta yang sudah diberikan sebelum acara, hehehe. Sampai-sampai kami harus dijemput dan "dikawal" sampai lokasi karena teman-teman Green Smile khawatir kami nggak kunjung tiba padahal acara sudah dimulai 1 jam. Waktu tempuh kami juga terhambat oleh medannya yang berat, mobil kecil kami hanya bisa melaju pelan-pelan dan terombang-ambing :p
Teman-teman tahukah bahwa sejak pertengahan tahun 2012 lalu gue menjadi volunteer di Green Smile? Green Smile adalah perkumpulan pemuda yang peduli terhadap lingkungan hidup yang berdiri sejak awal tahun 2012 lalu. Gue sendiri menjadi volunteer untuk menulis artikel-artikel tentang lingkungan, sesuai dengan profesi gue sebagai seorang penulis :D Meski gue peduli terhadap isu-isu tersebut tapi pengetahuan gue masih sangat sedikit. Melalui teman-teman lain di Green Smile lah gue banyak belajar hal baru. Jadi, kalau jika beberapa orang bergabung dengan komunitas lingkungan karena tahu banyak hal, gue malah sebaliknya, gue justru ingin belajar, hehehe :D
Selama ini yang gue tulis kebanyakan mengenai hal-hal sederhana yang bisa gue temui sehari-hari. Misalnya cara mengurangi sampah atau cara memanfaatkan kertas bekas. Untuk hal-hal lainnya gue selalu berpikir bahwa itu terlalu jauh dan sulit dilakukan oleh gue yang hanya satu orang ini. Sampai akhirnya gue diundang untuk menghadiri event Mangrovement yang diadakan oleh Green Smile bekerja sama dengan London School of Public Relation (LSPR 4C). Gue sama sekali nggak tahu apa itu mangrove, mendengar pun belum pernah. Jadi gue putuskan untuk mencari tahu dulu. Mangrove ternyata adalah tanaman bakau yang tumbuh diatas rawa-rawa wilayah air lainnya yang berfungsi sebagai pencegah abrasi, banjir, kerusakan alam dan lainnya. Sangat penting sekali, karena faktanya kerusakan 1 hektar mangrove setara dengan 5 hektar hutan Tropis!
Tanpa pikir-pikir lagi gue langsung sanggupi untuk menghadiri undangan ke event Mangrovement meski tahu bahwa medan yang ditempuh akan sangat berat. Penanaman mangrove diadakan di Kampung Garapan, Tanjung Pasir Tangerang. Daerah yang cukup pelosok dengan jalan-jalan berbatu yang tanpa aspal.
Pagi-pagi sekali pada tanggal 16 Maret gue diantar Bapak menggunakan mobil sedan kami. Sebenarnya kami sudah diperingatkan agar menggunakan mobil yang "tangguh" karena medannya akan sangat berat untuk ditaklukan mobil kecil. Tapi kami nggak punya pilihan, hanya ada 2 mobil di rumah dan dua-duanya berjenis sedan. Jadi kami putuskan untuk berharap yang terbaik dan jika ditengah perjalanan ada halangan kami akan menghubungi Green Smile untuk dijemput dengan motor, atau kalau itu nggak memungkinkan kami akan pulang lagi ke Bandung, yang penting sudah mencoba :) Syukurlah perjalanan cukup lancar. Terutama pada awal-awal perjalanan. Cuaca sangat cerah dan lalu lintas nggak begitu padat. Hanya ketika mendekati daerah tanjung pasir, kami sempat salah jalan beberapa kali meski berbekal peta yang sudah diberikan sebelum acara, hehehe. Sampai-sampai kami harus dijemput dan "dikawal" sampai lokasi karena teman-teman Green Smile khawatir kami nggak kunjung tiba padahal acara sudah dimulai 1 jam. Waktu tempuh kami juga terhambat oleh medannya yang berat, mobil kecil kami hanya bisa melaju pelan-pelan dan terombang-ambing :p
Medannya cukup sulit bahkan ketika gue sudah sampai, harus lewati jembatan bambu! :) |
Ketika tiba di lokasi, ternyata gue sudah melewatkan sambutan dari
Dadang Irawan, pembina dari Green Smile dan beberapa moment lainnya.
Sebagian besar undangan dan partisipan sudah mulai menanam mangrove,
bahkan ada yang sudah mulai bersih-bersih. Gue berpapasan dengan Mariska
Sarika (Putri Indonesia Lingkungan Hidup 2013) yang sudah belepotan
lumpur sementara gue masih bersih dan aman dibalik lindungan payung,
hihihi, jadi malu :D Oya, di event ini juga turut hadir anggota
komunitas-komunitas hijau dari Jakarta dan Tangerang, Mr. Luciano Da
Silva (Honorary Consul of Indonesia in Portugal), Satrio (Direktur B
Channel), Jeane Rosita Gunawan (Favorit Cici Jakarta 2012), Ongkodiputra
Aries Surya (Finalis Koko Jakarta 2012), Laurencia Stephanie (Finalis Cici Jakarta 2012) dan para
volunteer dari kalangan TNI serta warga sekitar. Kurang lebih ada 250
orang yang terlibat untuk menanam 10.000 mangrove.
Warga sekitar juga turut terlibat :) |
Rombongan Cici dan Koko :) |
Gue nggak betah bersih lama-lama (lol), Liza dari Green Smile langsung mengantar gue melihat-lihat lokasi dan bercerita sedikit tentang event mangrovement ini. Rupanya kenapa Tanjung Pasir yang dipilih itu karena dulu daerah ini hijau, tapi sekarang gersang dan bahkan akibat punahnya pohon magrove di sana abrasi sudah mencapai lebih dari 1 km dan masyarakat kesulitan untuk mendapatkan air bersih. So sad... Karena meski udara begitu kering dan terik gue masih bisa melihat sisa-sisa keindahan Tanjung Pasir :') Liza menunjukan bibit pohon mangrove pada gue, ternyata ukurannya sangat kecil dan terlihat rapuh. Tapi siapa sangka ketika tumbuh bisa menjadi kuat dan bisa mencegah abrasi. Gue langsung mengambil satu pohon dan siap untuk terjun ke air, tapi ups, gue nggak bawa baju dalam cadangan! Untunglah gue diberi tahu lagi bahwa menamam mangrove nggak sulit, selain ditancapkan langsung tapi bisa juga dilempar dengan jarak yang sudah diatur. Wah, siapa sangka pohon yang sangat hebat ini ternyata mudah sekali ditanam :D
Bersama Liza yang sangat sigap mengantar gue melihat-lihat lokasi :) |
Lihat gue pegang apa :D |
Suasana yang menyenangkan dan penuh keakraban membuat gue lupa dengan
matahari yang bersinar terik (sudah tengah hari!), kulit gue terbakar
dan sepatu gue penuh dengan tanah lengket, tapi gue sangat ceria dan
bersemangat. Bahkan ketika tim Metro Tv menghampiri gue untuk interview,
yang gue katakan pertama adalah tentang betapa senangnya gue terlibat
di event ini. Gue benar-benar nggak menyangka bisa terlibat di sini,
maksudnya, gue selama ini memang ingin melakukan sesuatu untuk
lingkungan hidup, tapi yang terpikir hanya hal-hal sederhana yang ada di
sekitar gue. Ternyata dengan melihat sedikit keluar, di balik tumpukan
kertas dan sampah-sampah yang gue temui sehari-hari ada hal lain yang
bisa gue lakukan dan caranya ternyata nggak sesulit yang gue bayangkan.
Yang di sebelah kanan itu Dani Pratomo direktur eksekutif Green Smile :) |
Event mangrovement ini mempengaruhi gue dalam banyak hal, pengetahuan gue bertambah dan memberikan gue ide-ide tulisan dengan tema yang lebih luas. Tapi yang terpenting adalah gue jadi tahu bahwa untuk melakukan perubahan besar nggak perlu sesuatu yang besar dan sederhana bukan berarti dekat, karena alam adalah suatu kesatuan yang saling mempengaruhi. Event ini dihadiri oleh ratusan anak muda dan mampu menanam 10.000 pohon mangrove. Bayangkan jika beberapa dari mereka memberitahu temannya yang lain tentang apa yang baru mereka lakukan, mungkin akan ada yang terinspirasi. Dari 10.000 menjadi 15.000 pohon mangrove dan seterusnya. Kita nggak pernah tahu, dan yang bisa dilakukan adalah menularkan semangat positif untuk menjaga lingkungan kita. Setelah event ini gue jadi semangat untuk mencari tahu tentang tanaman-tanaman yang bermanfaat. Nggak semua tempat bisa ditanami mangrove, tapi gue selalu bisa memulai dari yang paling dekat, gue akan mencari tahu tanaman apa yang bisa gue tanam di halaman rumah.
Bangga, ya? :) |
Gue rasa semuanya adalah tentang mempengaruhi, jika teman-teman-teman yang hadir di event ini nggak berhenti berbagi cerita pengamalamannya, pasti "trend" positif ini semakin meluas. Bukan nggak mungkin bumi akan tersenyum senang. Dan sekali lagi, ini semua tentang pengaruh, bayangkan apa pengaruhnya bagi kita jika bumi yang kita tinggali "tersenyum" :) Mungkin hasilnya nggak akan instan, tapi gue ingin sekali bumi menjadi tempat yang lebih baik bagi generasi selanjutnya.Kalian juga, kan? :)
go green, and keep smile,
Indi
Jika teman-teman ingin tahu lebih banyak tentang Green Smile dan kegiatannya, silakan kunjugi situsnya di sini. Dan untuk membaca tulisan-tulisan gue silakan search dengan kata kunci "Indi Taufik".