Gue masih ingat waktu pertama kali ditawari untuk mengadakan meet and greet oleh Homerian Pustaka, penerbit dari novel-novel gue. Waktu itu tahun 2011, novel ke dua gue "Karena Cinta itu Sempurna" baru saja terbit. Gue sangat ingin bilang, "iya" saat itu juga. Bertemu dengan teman-teman pembaca adalah hal yang paling gue inginkan sejak novel pertama gue "Waktu Aku sama Mika" terbit. Tapi gue khawatir... Adakah yang mau datang? Apa teman-teman pembaca akan senang bertemu gue? Lalu, apa yang harus gue lakukan nanti?
Rasa khawatir gue baru berakhir setelah meet and greet perdana gue terlaksana. Semuanya ternyata begitu menyenangkan. Dan gue pun langsung berharap akan ada pertemuan-pertemuan selanjutnya dengan teman-teman baru ini... :)
Tuhan mengabulkan harapan gue, ada pertemuan-pertemuan lain setelahnya. Meet and greet ke dua, ke tiga, bahkan sebuah meet and greet mini yang diadakan di bioskop ketika teman-teman pembaca menonton film MIKA yang diinspirasi dari novel "Waktu Aku sama Mika" beberapa waktu yang lalu. Gue masih selalu deg-degan, tapi perasaan khawatir digantikan dengan perasaan exited karena akan bertemu dengan mereka. Gue selalu nggak sabar mendengar apa yang mereka rasakan waktu membaca karya-karya gue. Bagian mana yang paling mereka suka, dan tentu saja gue sangat menanti saat-saat sharing dengan mereka karena seperti itulah pertemanan seharusnya.
Mendapatkan kesempatan untuk bertemu langsung dengan teman-teman pembaca merupakan pengalaman berharga untuk gue. Gue sudah sangat bahagia meski baru sempat bertemu dengan teman-teman di kota Bandung saja. Gue memang ingin ke kota lain, menyapa teman-teman di sana. Dan gue nggak menyangka keinginan gue dengan cepat dikabulkan oleh Tuhan. Pada tanggal 24 Februari kemarin gue mendapatkan undangan untuk mengadakan meet and greet di Jogja!
Gue langsung memilih siapa yang akan menemani gue di sana. Bapak atau Ibu. Setelah menimbang-nimbang, akhirnya gue memilih Bapak karena beliau sangat suka mendokumentasikan gue, hehehe. Kesempatan ini juga berarti pertemuan pertama gue dengan keluarga Homerian Pustaka! Iya, sejak pertama kali kami bertemu di dunia maya dan gue ditawari kontrak untuk novel "Waktu Aku sama Mika" pada tahun 2009, ini adalah pertemuan perdana kami yang secara nyata, bukan hanya lewat tulisan atau suara. Gue agak sedikit malu-malu pada awalnya, karena berbicara secara langsung rasanya berbeda dengan lewat internet atau telepon. Syukurlah mereka sangat ramah dan membuat gue merasa seperti di rumah.Bahkan mengajak gue dan Bapak untuk makan malam bersama ketika kami baru saja tiba. Belum apa-apa gue sudah merasa betah di Jogja dan semakin nggak sabar menunggu pagi untuk bertemu dengan teman-teman pembaca di sini :)
Acara meet and greet diadakan di toko buku Togamas cabang Affandi. Meski direncanakan cukup lama tapi acara ini baru dipublikasikan 2 minggu sebelumnya karena kami perlu waktu untuk menentukan tanggal yang tepat (perjalanan jauh membuat gue harus memastikan acara ini nggak berbarengan dengan aktivitas gue di Bandung). Sesekali terlintas dipikiran gue apakah teman-teman di Jogja akan datang. Gue nggak tahu bagaimana sambutan teman-teman di sini terhadap karya-karya gue. Yang bisa gue lakukan hanya berdoa, semoga acaranya berjalan lancar, berapapun teman-teman pembaca yang datang :)
Pukul 10.30 pagi gue sudah ada di Togamas, di cafe Djendelo tepatnya. Cuaca cukup terik meski masih pagi sehingga membuat gue keringetan dan haus berat, hehehe. Beruntung panitia sangat tanggap dengan memberikan gue kipas tangan lucu bergambar panda dan 1 gelas air mineral. Yang sangat berkesan, mereka memutarkan lagu-lagu rock kesukaan gue. Meski nggak semuanya, tapi seenggaknya ada 2 band favorit gue sejak kecil, yaitu Guns and Roses dan Red Hot Chili Peppers :) Karena cafe berada di lantai 2, gue sesekali menengok ke bawah untuk melihat bagaimana suasana di sana. Sudah ada 2 buah poster bertuliskan nama gue ternyata. Sebuah poster promo novel dan film, dan satunya lagi promo meet and greet. Gue juga melihat sekelompok orang yang sedang berkumpul di sana. Apakah itu teman-teman pembaca? Tadinya gue mau tersenyum pada mereka, tapi takut salah, nanti disangka sok akrab, hihihi. Karena sebentar lagi acara dimulai, gue putuskan untuk sedikit mengobrol dengan Prambanan, laki-laki kocak yang nanti akan menjadi MC acara ini. Dia ternyata baru membaca novel pertama gue saja, jadi untuk novel-novel selanjutnya gue ceritakan saja garis besarnya.
Rasa khawatir gue baru berakhir setelah meet and greet perdana gue terlaksana. Semuanya ternyata begitu menyenangkan. Dan gue pun langsung berharap akan ada pertemuan-pertemuan selanjutnya dengan teman-teman baru ini... :)
Tuhan mengabulkan harapan gue, ada pertemuan-pertemuan lain setelahnya. Meet and greet ke dua, ke tiga, bahkan sebuah meet and greet mini yang diadakan di bioskop ketika teman-teman pembaca menonton film MIKA yang diinspirasi dari novel "Waktu Aku sama Mika" beberapa waktu yang lalu. Gue masih selalu deg-degan, tapi perasaan khawatir digantikan dengan perasaan exited karena akan bertemu dengan mereka. Gue selalu nggak sabar mendengar apa yang mereka rasakan waktu membaca karya-karya gue. Bagian mana yang paling mereka suka, dan tentu saja gue sangat menanti saat-saat sharing dengan mereka karena seperti itulah pertemanan seharusnya.
Mendapatkan kesempatan untuk bertemu langsung dengan teman-teman pembaca merupakan pengalaman berharga untuk gue. Gue sudah sangat bahagia meski baru sempat bertemu dengan teman-teman di kota Bandung saja. Gue memang ingin ke kota lain, menyapa teman-teman di sana. Dan gue nggak menyangka keinginan gue dengan cepat dikabulkan oleh Tuhan. Pada tanggal 24 Februari kemarin gue mendapatkan undangan untuk mengadakan meet and greet di Jogja!
Gue langsung memilih siapa yang akan menemani gue di sana. Bapak atau Ibu. Setelah menimbang-nimbang, akhirnya gue memilih Bapak karena beliau sangat suka mendokumentasikan gue, hehehe. Kesempatan ini juga berarti pertemuan pertama gue dengan keluarga Homerian Pustaka! Iya, sejak pertama kali kami bertemu di dunia maya dan gue ditawari kontrak untuk novel "Waktu Aku sama Mika" pada tahun 2009, ini adalah pertemuan perdana kami yang secara nyata, bukan hanya lewat tulisan atau suara. Gue agak sedikit malu-malu pada awalnya, karena berbicara secara langsung rasanya berbeda dengan lewat internet atau telepon. Syukurlah mereka sangat ramah dan membuat gue merasa seperti di rumah.Bahkan mengajak gue dan Bapak untuk makan malam bersama ketika kami baru saja tiba. Belum apa-apa gue sudah merasa betah di Jogja dan semakin nggak sabar menunggu pagi untuk bertemu dengan teman-teman pembaca di sini :)
Acara meet and greet diadakan di toko buku Togamas cabang Affandi. Meski direncanakan cukup lama tapi acara ini baru dipublikasikan 2 minggu sebelumnya karena kami perlu waktu untuk menentukan tanggal yang tepat (perjalanan jauh membuat gue harus memastikan acara ini nggak berbarengan dengan aktivitas gue di Bandung). Sesekali terlintas dipikiran gue apakah teman-teman di Jogja akan datang. Gue nggak tahu bagaimana sambutan teman-teman di sini terhadap karya-karya gue. Yang bisa gue lakukan hanya berdoa, semoga acaranya berjalan lancar, berapapun teman-teman pembaca yang datang :)
Pukul 10.30 pagi gue sudah ada di Togamas, di cafe Djendelo tepatnya. Cuaca cukup terik meski masih pagi sehingga membuat gue keringetan dan haus berat, hehehe. Beruntung panitia sangat tanggap dengan memberikan gue kipas tangan lucu bergambar panda dan 1 gelas air mineral. Yang sangat berkesan, mereka memutarkan lagu-lagu rock kesukaan gue. Meski nggak semuanya, tapi seenggaknya ada 2 band favorit gue sejak kecil, yaitu Guns and Roses dan Red Hot Chili Peppers :) Karena cafe berada di lantai 2, gue sesekali menengok ke bawah untuk melihat bagaimana suasana di sana. Sudah ada 2 buah poster bertuliskan nama gue ternyata. Sebuah poster promo novel dan film, dan satunya lagi promo meet and greet. Gue juga melihat sekelompok orang yang sedang berkumpul di sana. Apakah itu teman-teman pembaca? Tadinya gue mau tersenyum pada mereka, tapi takut salah, nanti disangka sok akrab, hihihi. Karena sebentar lagi acara dimulai, gue putuskan untuk sedikit mengobrol dengan Prambanan, laki-laki kocak yang nanti akan menjadi MC acara ini. Dia ternyata baru membaca novel pertama gue saja, jadi untuk novel-novel selanjutnya gue ceritakan saja garis besarnya.
Gue dan Prambanan :) |
Pukul 11 tepat pihak Togamas langsung mengumumkan bahwa acara akan dimulai. Teman-teman pembaca mulai berdatangan (ternyata benar beberapa sudah sudah menunggu sebelum acara dimulai) dan langsung naik ke lantai 2. Gue dan mereka sama-sama malu-malu. Seringnya gue menunduk dan tersenyum kecil. Sedangkan mereka malah duduk-duduk di ujung ruangan dan bergerombol :) Tapi mereka nggak bisa lama-lama seperti itu, karena beberapa saat kemudian ruangan semakin penuh dan mereka terpaksa harus memenuhi bagian depan ruangan, hihihi.
Acara dibuka dengan pembacaan profil singkat gue. Pembawaan Prambanan yang santai dan kocak membuat gue dan teman-teman pembaca merasa nyaman meski ruangan semakin panas setelah semakin banyak yang datang. Melihat banyaknya teman-teman pembaca membuat hati gue lega dan nggak bisa berhenti tersenyum. Thank God, gue nggak menyangka di sini ternyata gue banyak teman :)
Sama seperti biasa, di acara meet and greet pasti ada sesi tanya jawab. Baik dari teman-teman ataupun dari gue pada mereka. Banyak kejutan di sesi ini, banyak pertanyaan menarik yang mereka ajukan dan ternyata mereka pun sangat antusias dengan pertanyaan-pertanyaan dari gue, lho. Sepertinya nggak ada pertanyaan yang terlalu sulit untuk mereka. Buktinya ketika diberikan pertanyaan unik seperti, "Berapa berat badan Indi ketika lahir" dan "Siapakah nama orang yang ditonjok oleh Mika hingga hidungnya berdarah" teman-teman bisa menjawab, hihihi. Padahal Bapak saja hampir lupa berapa berat badan gue dulu :p Gue terharu sekali karena mereka begitu mengenal gue. Mereka tahu nama panggilan yang Mika berikan untuk gue, tahu dimana pertama kali gue digendong oleh Mika, tahu apa warna kesukaan gue... Tapi ada kejadian yang lucu, ketika gue bertanya siapa nama pemeran Bapak di film Mika, ada yang menjawab "Matias Muchus", hahaha, padahal yang benar adalah Izur Muchtar. Mungkin karena mereka berasal dari era yang hampir sama ya, hehehe :)
Gue mendapat banyak pertanyaan tentang bagaimana perasaan gue sekarang, apakah waktu "menyembuhkan" perasaan gue setelah ditinggal Mika. Gue bilang bahwa tentu saja gue sempat down dan nggak tahu harus bagaimana, tapi gue sadar bahwa Mika pasti nggak mau gue bersedih lama-lama, karena Mika selalu ingin membuat gue kuat dan berani. Nggak fair baginya jika terus bersedih dan malah "mati" disaat gue sebenarnya masih hidup :) Teman-teman juga bertanya tentang tema novel ke empat gue dan sudah sampai mana prosesnya. Gue bilang bahwa gue belum bisa bercerita banyak tentang ini, tapi yang pasti masih diambil dari kehidupan sehari-hari. Menyenangkan rasanya tahu bahwa mereka menunggu karya gue selanjutnya :)
Gue selalu nggak bisa menjawab jika ditanya apa yang gue harapkan ketika pembaca membaca novel-novel gue, karena bagi gue apa yang mereka rasakan dan bagaimana pengaruh terhadap diri mereka tentu akan berbeda-beda, tergantung dari apa yang pernah mereka alami dan dari sisi mana mereka melihatnya. Tapi gue selalu percaya dengan kekuatan "share". Dengan berbagi cerita, jika ada yang pernah mengalami kejadian serupa tentu akan merasa punya teman senasib dan nggak merasa sendirian. Ini juga berlaku untuk diri gue, setelah berbagi rasanya semakin lega dan tahu bahwa di luar sana banyak teman-teman yang mempunyai cerita serupa.
Di tengah acara teman-teman yang datang semakin banyak, ruangan cafe yang sebenarnya cukup luas pun jadi terasa sempit meski sudah disediakan tempat untuk lesehan dan bangku-bangku. Prambanan langsung mengingatkan bahwa di sini telah disediakan teh manis, air mineral juga camilan untuk teman-teman. Awalnya mereka malu-malu dan saling menunggu untuk mengambil snacks, tapi setelah ada yang memulai dalam hitungan menit langsung habis. Gue bahkan nggak kebagian teh manisnya, hihihi (haus, lol). Sambil menikmati camilan acara tanya jawab pun dilanjutkan. Teman-teman sepertinya nggak pernah kehabisan stock pertanyaan untuk diajukan. Bahkan semua hadiah dibagikan pun masih banyak yang ingin bertanya, hehehe. Oya, untuk yang bisa menjawab pertanyaan dan mengajukan pertanyaan memang disediakan hadiah. Ada novel ke tiga gue "Guruku Berbulu dan Berekor" juga lolipop dari film Mika. Nggak nyangka meski di Jogja masa tayang Mika sudah habis, tapi sebagian besar teman-teman di sini sudah menontonnya dan mereka hapal dengan adegan-adegannya, hihihi :)
By the way, tentang lolipop di Jogja mengingatkan gue dengan acara nonton bareng Mika Di Bandung. Sama seperti di sana, di sini juga banyak teman-teman yang memutuskan untuk menyimpannya saja daripada dimakan, hihihi... Ternyata lolipop ini sangat diminati, bahkan Prambanan dan panitia pun mau. Sayangnya hanya ada 20 lolipop saja :D
By the way, tentang lolipop di Jogja mengingatkan gue dengan acara nonton bareng Mika Di Bandung. Sama seperti di sana, di sini juga banyak teman-teman yang memutuskan untuk menyimpannya saja daripada dimakan, hihihi... Ternyata lolipop ini sangat diminati, bahkan Prambanan dan panitia pun mau. Sayangnya hanya ada 20 lolipop saja :D
Lolipop yang jadi rebutan, hihihi :) |
Sebelum sesi terakhir yaitu book signing dan foto gue masih mendapatkan pertanyaan-pertanyaan menarik. Ada satu yang membuat gue tertawa karena seorang teman pembaca bertanya dimana gue membeli sepatu yang sedang gue pakai. Aduh, ini sepatu kan sudah lama, mungkin sudah nggak diproduksi malah, hihihi. Gue juga mendapat banyak salam dari teman-teman yang nggak bisa datang langsung. Ada yang sedang sakit (beberapa diantaranya juga scolioser ---pengidap scoliosis--- sama seperti gue) dan ada juga yang sedang les atau ada kegiatan di sekolah.
Sebenarnya gue masih ingin menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka, sih. Tapi selain waktu yang sudah semakin siang, keadaan ruangan juga sudah semakin panas. Wajah gue rasanya meleleh dan baju gue sudah basah oleh keringat. Jadi sesi book signing sekaligus foto pun langsung dimulai :)
Seperti yang selalu gue bilang, setiap meet and greet book signing adalah sesi kesukaan gue karena bisa begitu dekat dengan teman-teman pembaca. Walau mungkin hanya beberapa detik, setiap kali gue menandatangani buku gue senang sekali memberikan pertanyaan-pertanyaan sederhana seperti, "Nama kamu siapa?" atau "Rumahmu jauh atau nggak?". Karena gue ingin jika ada meet and greet selanjutnya dan mereka datang kembali, gue masih ingat dan bisa menyapa dengan memanggil namanya langsung :)
Sama seperti di Bandung, ternyata teman-teman di sini juga banyak mendapat titipan buku dari teman-temannya yang nggak bisa datang. Jadi ketika mereka menyodorkan buku kepada gue, yang ditandatangani bukan hanya 3 buah novel, tapi bisa lebih dari 2 kali lipat, hihihi. Bahkan banyak yang membawa agenda atau buku harian untuk gue tandatangani. Yang paling mengharukan adalah ketika seorang teman dari Masyarakat Scoliosis Indonesia meminta gue menuliskan dukungannya untuk salah seorang temannya yang akan segera dioperasi scoliosis. Ah, speechless jadinya... :')
Sebenarnya gue masih ingin menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka, sih. Tapi selain waktu yang sudah semakin siang, keadaan ruangan juga sudah semakin panas. Wajah gue rasanya meleleh dan baju gue sudah basah oleh keringat. Jadi sesi book signing sekaligus foto pun langsung dimulai :)
Seperti yang selalu gue bilang, setiap meet and greet book signing adalah sesi kesukaan gue karena bisa begitu dekat dengan teman-teman pembaca. Walau mungkin hanya beberapa detik, setiap kali gue menandatangani buku gue senang sekali memberikan pertanyaan-pertanyaan sederhana seperti, "Nama kamu siapa?" atau "Rumahmu jauh atau nggak?". Karena gue ingin jika ada meet and greet selanjutnya dan mereka datang kembali, gue masih ingat dan bisa menyapa dengan memanggil namanya langsung :)
Sama seperti di Bandung, ternyata teman-teman di sini juga banyak mendapat titipan buku dari teman-temannya yang nggak bisa datang. Jadi ketika mereka menyodorkan buku kepada gue, yang ditandatangani bukan hanya 3 buah novel, tapi bisa lebih dari 2 kali lipat, hihihi. Bahkan banyak yang membawa agenda atau buku harian untuk gue tandatangani. Yang paling mengharukan adalah ketika seorang teman dari Masyarakat Scoliosis Indonesia meminta gue menuliskan dukungannya untuk salah seorang temannya yang akan segera dioperasi scoliosis. Ah, speechless jadinya... :')
Di sesi ini juga banyak teman-teman pembaca yang meminta pelukan hangat.
It's kinda cute, apalagi mereka sepertinya nggak terganggu dengan
panasnya ruangan. Gue cuma berharap mereka nggak geli dengan keringat
yang mengucur deras dari leher gue, hihihi...
Gue benar-benar amaze dengan keramahan teman-teman di sini, mereka sangat toleransi dengan seisi ruangan, padahal mereka baru saja bertemu di sini. Jika antrian tba-tiba stuck karena buku yang ingin mendapat tanda tangan terlalu banyak, mereka akan menyilakan agar orang yang di belakang mendapat tanda tangan lebih dulu. Mereka juga sangat sopan terhadap gue dan nggak pernah meminta gue untuk berdiri ketika berfoto. Kecuali jika gue yang bertanya. Itupun mereka rata-rata membiarkan gue untuk duduk :)
Gue benar-benar amaze dengan keramahan teman-teman di sini, mereka sangat toleransi dengan seisi ruangan, padahal mereka baru saja bertemu di sini. Jika antrian tba-tiba stuck karena buku yang ingin mendapat tanda tangan terlalu banyak, mereka akan menyilakan agar orang yang di belakang mendapat tanda tangan lebih dulu. Mereka juga sangat sopan terhadap gue dan nggak pernah meminta gue untuk berdiri ketika berfoto. Kecuali jika gue yang bertanya. Itupun mereka rata-rata membiarkan gue untuk duduk :)
Sebuah pelukan hangat :) |
Acara baru benar-benar selesai setelah teman-teman baru gue di Jogja pulang dan ada interview singkat dengan Syofara dari Youth Forum DIY (gue diberi kaos dan pin nya juga, lho. Thanks a lot ya, Syofara) :)
Gue sangat bersyukur karena acaranya berjalan sangat lancar dan menyenangkan. Gue benar-benar terharu dengan kehadiran teman-teman yang sangat antusias dengan acara ini. Cafe Djendelo mempunyai ruangan yang cukup luas dan ternyata sangat penuh dengan teman-teman yang hadir. Iseng-iseng gue membuka buku daftar tamu yang disediakan di lantai 1 Togamas, ternyata ada lebih dari 60 orang yang mengisinya. Angka yang buat gue sungguh luar biasa karena ini adalah meet and greet pertama gue di Jogja. Malah ada yang mengatakan bahwa yang hadir ada sekitar 100 orang tapi nggak semuanya mengisi buku tamu. Ah, berapapun itu gue sudah sangat senang karena bisa memiliki waktu yang berkualitas dengan mereka :) Apalagi ketika gue membaca tempat asal teman-teman yang hadir. Ternyata bukan hanya dari Jogja, ada yang jauh-jauh datang dari Madiun dan Jakarta! Luar biasa... Susah diungkapkan tentang betapa besarnya rasa bahagia dan syukur gue atas meet and greet ini.
Tanpa mereka acara ini nggak akan berjalan :) |
Gue nggak pernah menyangka dari tulisan sederhana yang tadinya nggak direncanakan untuk dibukukan ternyata mendatangkan banyak teman baru. Gue bersyukur setelah ditinggal Mika gue diingatkan untuk nggak terus-terusan terpuruk dan memutuskan untuk berbagi. Gue bersyukur karena bertemu dengan penerbit yang menganggap gue seperti keluarga mereka sendiri dan membuat gue merasa seperti mempunyai rumah ke dua. Teman-teman baru, orang-orang disekitar gue membuat gue semakin semangat untuk berkarya dari hati. Bukan hanya sekedar karya, gue berharap yang menikmati bisa merasakan bahwa gue membuatnya dengan kesungguhan karena gue bisa merasakan bahwa mereka juga sungguh-sungguh ketika mendukung gue.
Terima kasih Jogja untuk keramahannya. Gue harap suatu hari bisa kembali ke sana dan bersenang-senang dengan teman-teman di sana. Sekali lagi terima kasih. Kalian benar-benar luar biasa! :)
sugar candy girl,
INDI
Terima kasih Jogja untuk keramahannya. Gue harap suatu hari bisa kembali ke sana dan bersenang-senang dengan teman-teman di sana. Sekali lagi terima kasih. Kalian benar-benar luar biasa! :)
sugar candy girl,
INDI
Terima kasih kepada Tuhan yang sangat baik, Homerian Pustaka, Solusi Distribusi, Togamas Affandi, Djendelo Cafe dan seluruh panitia, Ray, Ibu, Bapak, teman-teman yang telah mendukung dan membantu mempublikasi acara ini (Habibie Afsyah, Vino Bastian, Indi Sugar FC, Sugar Books dan Star Books), dan tentu saja untuk Mika yang bahkan setelah kepergiannya masih memberikan banyak teman baru :)
***
twitter: here
facebook: here
contact person: 081322339469
info: bulan ini film MIKA tayang di borobudur cineplex pekalongan :)