Sabtu, 16 Juli 2022

Cerita Ulang Tahun dan Rambut Baru



Huaaa, nggak terasa ya sudah tengah tahun lagi. Padahal rasanya aku baru saja merayakan tahun baru dengan keluarga, ---aku dan Shane menginap di rumah Ibu Bapak, bikin bola-bola cokelat sama Ali, bawa Eris ke salon hewan... Eh, waktu lihat seisi rumah ternyata masih terpajang dekorasi warna-warni dan bungkus kado bekas, yang tandanya sudah lewat bulan Juni, ---bulan ulang tahunku :') 

Entahlah apa yang membuat waktu terasa begitu cepat. Padahal rasanya aku nggak sibuk-sibuk amat. Mungkin karena aku sudah bisa lebih "menerima" dibandingkan saat-saat awal ada Corona, ya. Jadi semuanya terasa lebih "normal" meskipun sebenarnya hanya karena terbiasa, haha.


Tapi nggak bisa dipungkiri sih, sampai sebesar (---atau setua? Lol) ini pun masih nggak sabaran buat bisa cepat-cepat berulang tahun. Begitu masuk bulan Mei pasti langsung terbayang-bayang serunya merayakan ulang tahun bersama keluarga. Apalagi ulang tahun Shane juga cuma 10 hari lebih awal saja dariku, jadi pasti dirayakan bersama. ---Makin ramai makin seru, kan :D Mungkin ini juga jadi salah satu yang punya andil dalam membuat waktu terasa cepat, ya, hahaha. Soalnya fokusnya jadi ke situ melulu, meski kalau dipikir-pikir tiap tahun juga ulang tahunku ya begitu-begitu saja. Tiup lilin, buka kado, ---kaya sudah ada templatenya xD Tapi moment berkumpul dengan keluarga buatku adalah sesuatu yang istimewa. Karena aku tahu dalam beberapa situasi berkumpul itu bisa jadi sebuah "kemewahan" :)


Kalau tahun lalu ulang tahunku sengaja dibuat bertema (---Harry Potter, lumayan niat, hehe), kali ini aku memilih untuk "apa adanya" saja, alias memakai apa yang sudah ada di rumah. Nggak ada outfit khusus, kue custom made, dll. Aku dan Shane tetap akan memakai matching outfits, tapi yang sudah ada saja karena yang penting terlihat kompakan seperti Upin-Ipin xD Dekorasi pun nggak ada yang baru, semuanya berasal dari tahun lalu. ---Bahkan beberapa diantaranya bukan dekorasi ultah lho, tapi Halloween. hahaha. Termasuk cangkir-cangkir plastik yang kalau diperhatikan ada tulisan "Happy Halloween" nya. Yaaa, daripada mubazir kan. Sayang kalau cuma gara-gara tulisan jadi cuma bisa dipakai sekali saja :D


Terus apa dong yang baru? Yaaa, selain umur baru (iya lah kan tambah tua, lol), rambutku juga "baru". Spesial ulang tahun, aku minta Shane untuk mengecat rambutku dan aku memotong poniku sendiri! Bukannya sok jagoan, ya. Tapi aku memang nggak punya pilihan. Ryan, pemilik salon sekaligus stylish langgananku sejak kecil meninggal tahun lalu :'( Selain dia, aku belum menemukan salon lain yang cocok. Setelah dapat pengalaman kurang mengenakan dengan salon yang baru (padahal aku sudah menunjukkan foto poni yang aku mau), akhirnya kuputuskan saja untuk mencoba sendiri. Jadi kalau pun gagal nggak merasa rugi, karena gratis dan, ---salahku sendiri, hahaha. Nah, kalau soal Shane dipercayakan untuk mengecat rambutku, itu karena aku sudah lebih pede dengan keadaan rambutku. Semenjak ditinggal oleh stylish kesayangan rambutku lumayan mengenaskan. Kadang kering banget, kadang lepek banget. Yang biasanya rutin trimming dan treatment jadi nggak terawat karena bingung harus kemana T_T  Untung saja akhirnya aku nemu hair care yang cocok dan bisa bikin kondisi rambutku membaik, yaitu Scarlett Yordanian Sea Salt Shampoo and Conditioner! :D



Yang namanya cat rambut boks pasti beda banget dengan cat rambut profesional ya. Kalau nggak dirawat, rambut langsung kering dan rontok. Makanya keputusan mengecat rambut di rumah ini nggak instan, sudah lewat research kecil-kecilan alias banyak googling, hahaha. Katanya selama rambut sehat, bakal aman-aman saja pakai cat rambut boks. Aku baru tahu lho kalau salah satu penyebab warna cat susah keluar dan nggak rata ternyata karena kondisi rambut yang terlalu kering :/ Makanya sebelum minta Shane jadi stylish pribadi, aku kencengin dulu perawatannya. Kebetulan waktu aku scroll-scroll Instagram nemu postingan tentang Scarlett Yordanian Sea Salt Shampoo and Conditioner. Nah, tanpa ragu aku langsung pesan supaya bisa segera mencoba produknya. Ini nggak gambling lho, ya. Karena aku memang sudah pakai  dan cocok dengan produk-produk Scarlett untuk kulit wajah dan tubuh sebelumnya. Jadi kupikir kemungkinan besar hair carenya juga bakal cocok.


Waktu paketnya diterima, aku langsung salfok sama warnanya. Kok kayanya seger, ya? ---Untung saja nggak lagi puasa, hahaha xD Meskipun sebelum sudah lihat fotonya, ternyata aslinya lebih gemas! Scarlett Yordanian Sea Salt Shampoo warnanya biru transparan, seperti laut. Sedangkan Scarlett Yordanian Sea Salt Conditioner warnanya pink, seperti permen kapas *insert emoji gemoy di sini* Aaaah, aku memang paling lemah kalau sama produk yang warna dan kemasannya menggemaskan. Botol flip topnya kelihatan mewah banget (tapi cute, wkwk). Beda sama model-model botol produk lain yang sama-sama nge-aim remaja-dewasa muda juga, ini tuh desainnya terniat. Kayanya aku belum pernah deh nemu desain yang mirip ;)





Sebelum dipakai aku cium-cium dulu aromanya (----kebiasaan, siapa yang samaan?). Yordanian Sea Salt Shampoo punya wangi Magnolia yang fresh tapi nggak terlalu tajam. Sedangkan conditionernya punya wangi yang lebih soft, wangi evening primrose alias sedap malam. Aku langsung in love, soalnya menurutku dua aroma ini perfect match banget, ---beda tapi cocok. Biasanya kan pasangan shampoo sama conditioner punya aroma yang sama. Salut banget sama Scarlett yang berani beda (dan benar-benar works!). Duo Yordanian Sea Salt ini punya kandungan yang bisa menyerap minyak berlebih di kulit kepala, membantu mengatasi penumpukan kotoran yang melekat di kulit kepala (---cocok nih buatku yang segala produk ditumplekin di rambut, hehe), dan membantu membuka kutikel rambut sehingga perawatan selanjutnya bisa menyerap dengan lebih baik. 





Manfaatnya juga nggak main-main, pas banget sama yang aku cari, ---yang mirip-mirip sama treatment di salon :D Keduanya bisa mengontrol kadar minyak pada kulit kepala, membersihkan kulit kepala, menguatkan akar rambut, memberikan volume pada rambut, mencegah rambut rontok dan bercabang (pas banget yang aku alami, huhu), menyehatkan folikel rambut dan kulit kepala, dan membuat rambut lebih berkilau, Karena aku belum mandi waktu menerima paketnya (hueheee), jadi langsung saja aku coba. Aku pakai Scarlett Yordanian Sea Salt Shampoo dengan cara yang sama seperti ketika menggunakan sampo pada umumnya. Aku tuangkan secukupnya ke akar rambut, lalu aku pijat kulit kepalaku dengan lembut dan perlahan. Setelah itu aku bilas sampai bersih. 


Setelah yakin semua busa hilang, aku lanjutkan dengan memakai Scarlett Yordanian Sea Salt Conditioner. Aku oleskan ke batang rambutku (dari tengah sampai bawah, karena rambutku pendek) sampai rata. Setelah itu aku diamkan beberapa menit. Karena aku nggak bawa timer (ya iya lah, hahaha), Jadi aku kira-kira saja sampai 2-3 menit dengan cara berhitung dalam hati :p Terakhir, tinggal dibilas. Wah, rasanya segar sekali. Kulit kepalaku rasanya jadi bersih, ringan. Helai-helai rambutku juga terasa halus segera setelah pakai conditioner. Padahal biasanya suka nyangkut-nyangkut kalau rambut masih dalam keadaan basah :O





Aku rasakan manfaat maksimalnya setelah kurang lebih 2 minggu pemakaian. Rambutku rasanya benar-benar lebih sehat dan siap untuk diwarnai sendiri (---oleh Shane maksudnya, lol). Di cat rambut boks yang kubeli ada tambahan conditionernya, tapi nggak kupakai dan kuganti dengan conditioner Scarlett. Hasilnya ternyata rambutku jadi halus, no kasar-kasar seperti kalau biasanya habis dicat. Aku cat rambut sehari setelah keramas btw, jadi kulit kepalaku masih ada minyak alaminya. Katanya sih bagusan gitu daripada langsung. Oya, lupa bilang. Aku pesan Scarlett Yordanian Sea Salt Shampoo and Conditioner ini dari whatsappnya official Scarlett di 0877-0035-3000. Lewat Shopeenya juga bisa, di Scarlett Whitening Official Shop. Yang bikin aku tenang nih, produk Scarlett sudah pasti nggak diujicobakan sama hewan dan teregistrasi di BPOM. Jadi kita bisa cantik tanpa harus menyakiti, hihi. Remaja mulai usia 13 tahun sudah boleh pakai, lho. Juga aman untuk dipakai ibu hamil dan menyusui :)



Di hari ulang tahunku, ---yang juga jadi harinya Shane karena dirayakan barengan, aku merasa cantik :) Tiap ngaca rasanya seperti habis dari salon, rambutku wangi dan warna cat rambutnya vibrant banget. (---Maksudnya sesuai dengan warna di boksnya, ya). Shane juga setuju, katanya rambutku kelihatan sempurna, hahaha. Padahal bertepatan dengan hari sekolahnya Ali, lho, yang pastinya bikin aku sibuk bolak-balik siapkan segala keperluannya dan juga nahan emosi (siapa yang relate dengan drama sekolah daring? xD ). Karena Ibu dan Bapak akan datang setelah Ali selesai sekolah, jadi aku dan Shane curi-curi waktu untuk mempersiapkan ruang TV di saat Ali sekolah. Dekorasinya sih sudah dipasang di malam hari. Jadi kami hanya perlu memesan burger plant based untuk dimakan ramai-ramai dan rapi-rapi. Seperti yang kubilang sebelumnya, tahun ini ulang tahunnya tanpa tema. Jadi kue yang kupesan pun benar-benar nggak ada desain khususnya. Persegi tok, yang penting bisa dikasih lilin dan hiasan sederhana. Eits, dan juga VEGAN tentunya. Jadi bisa dinikmati bersama.



Right on time, setelah Ali selesai sekolah, Shane sudah berganti baju dengan kemeja yang match dengan dressku (yang penting motifnya sama, hahaha), Ibu dan Bapak datang! :) Wajah-wajah sumringah mereka membuat hatiku sangat gembira. Entah kenapa setiap ulang tahun aku selalu merasa jadi anak kecil kembali instead of merasa jadi tua :p Pokoknya bawaannya ceriaaaa terus. Ali berantakin rumah pun bodo amat, aku happy pokoknya, hahaha. Ngomonng-ngomong soal Ali, dia lho yang pertama memberi aku dan Shane kado. Kadonya bikin aku meleleh seperti Olaf di musim panas. Dia bikinin kami heart dari permen-permen yang dia susun dong T_T Kata Ibu Ali bikinnya semalaman.,, Huaaa, mantan-mantan pacarku juga nggak ada yang sesweet itu T_T Saking sweetnya aku sampai nggak tega makan permennya, dan sampai saat aku mengetik tulisan ini, heartnya masih aku pajang di ruang TV :')




Ibu dan Bapak juga memberi kado yang nggak kalah sweetnya. ---Sweet tapi kocak, karena kata Bapak kadonya ini untuk menemani kami yang suka makan mi instan tengah malam, hahaha. (Duh, ketahuan!). Satu set mangkuk dan satu set cangkir yang jelas sekali dipilih mereka dengan penuh cinta. Cangkirnya bergambar ayam jago, kesukaanku dan Shane! Melihat mereka meluangkan waktu untuk mencari sesuatu yang kami sukai membuatku terharu :') Sampai sedetail itu coba, padahal kan bisa saja mereka membeli motif random yang asal bagus karena mencari motif ayam jago itu nggak mudah :') Dan ternyata itu bukan kejutan terakhir. Masih ada kado titipan dari Emah (nenek) untukku dan Shane. Beliau memberi kami satu boks penuh jajanan pasar! Ya, ampun Emah, kok bisa kepikiran T_T Katanya semuanya dijamin vegan, jadi aku dan Shane nggak perlu milih-milih lagi kalau mau ngemil. Punya keluarga kaya gini, sweetnya ngalahin gula :')






Setelah buka kado, kami lanjut tiup lilin dan potong kue, ---yang kata Shane urutannya salah karena harusnya buka kado paling akhir. (Iya sih, lol). Aku lega banget kuenya sukses, rasanya cocok buat kami semua meskipun vegan, gluten free dan sugar free. Ibu sampai amaze, katanya rasanya seperti brownies pada umumnya (yay!). Pas aku potong kue ada insiden kecil yang kocak. Ali nggak rela kalau potongan pertama aku kasih sama Ibu. Katanya harusnya buatku karena aku yang berulang tahun, hahaha. Dia ngotot banget dan akhirnya diambil jalan tengah, aku jadi dapat potongan kedua. Syukurlah Ali setuju meski jadinya dia mau kue sehabis aku, dan Shane  jadi yang paling akhir meskipun dia birthday boy nya xD Burger-burger yang kusediakan juga sukses, semuanya suka. Buat Ibu dan Bapak, ini kali pertama mereka menyantap burger plant based. Mereka suka rasanya dan nggak menyangka kalau pattynya terbuat dari tumbuhan. Kata Ibu rasanya seperti daging dan bikin beliau berpikir buat mulai makan vegan. Hmm, kira-kira bisa nggak ya? xD



Kami menghabiskan sisa siang dengan mengobrol sana-sini dan bercanda. Remah-remah makanan ada di seluruh penjuru rumah mungilku. Tapi aku nggak peduli, moment seperti ini terlalu berharga untuk direcoki oleh OCD ku (---yes, aku OCD dan bukan self diagnosed). Ketika waktunya Ibu, Bapak dan Ali pulang rasanya berat sekali. Aku sampai mengucapkan dadah berkali-kali berharap mereka berbalik dan nggak jadi pulang, haha. Nggak lama setelah mereka pulang, saat aku sedang beres-beres, HP ku bergetar. Ibu mengirimiku video ulang tahun dan menguplod foto kami di instagramnya. Aaaah, rasanya pengen ulang tahun lagi besok, huhu T_T 


Aku sangat mencintai keluargaku. Moment-moment seperti ulang tahun, hari besar dan hari raya selalu ingin kuhabiskan bersama mereka. Kami nggak sempurna, tentu saja. Tapi aku tahu pasti bahwa aku memiliki keluarga yang hangat. ---Dan rasanya itu salah satu alasan mengapa aku bisa tetap "hidup". Mereka yang menjadikanku "aku". Doaku setiap berulang tahun selalu sama, yaitu supaya kami bisa menikmati moment-moment seperti ini di tahun-tahun berikutnya sampai... selamanya. Termasuk dengan keluarga Shane yang sekarang jadi bagian keluargaku, tentu saja. Aku bersyukur karena mereka juga sangat hangat meskipun nggak bisa sering-sering bertemu (---karena beda negara, huhu). Terutama Ibu Mertua yang selalu membuatku merasa menjadi Tuan Puteri saat berulang tahun xD Semoga doaku menjadi kenyataan. Karena meski kesannya klise, tapi keluarga memang kado terbaik yang Tuhan berikan padaku :)


lucky birthday girl,


Indi

Senin, 14 Februari 2022

Cerita Christmas Kami yang Super Slow :D

Selamat tahun baruuuuuu! *tiup terompet*

Ada yang bilang kalau ngucapin selamat tahun baru setelah tanggal 8 Januari itu terlambat. Tapi buat aku sih selama belum masuk tengah tahun ya masih tahun baru, hahaha :D ---Teman-teman gimana nih tahun barunya? Kemana dan ngapain saja? Cerita-cerita, dong! Aku senang banget setiap baca/dengar cerita seru tahun baruan. Sampai minggu kemarin aku betah banget lihat-lihat IGS sama status WA di contact list, soalnya jadi berasa ikut jalan-jalan atau kumpul-kumpul xD 

Kalau aku (dan Shane) menghabiskan sepanjang bulan Desember 2021 dengan sangaaaat slow. Nggak kemana-mana, even buat belanja bahan makanan sehari-hari kami milih via delivery saja. Christmas pun dilalui dengan santai, ---nggak ada belanja dekor, baju baru, kado buat Shane (huehehehe) atau masak khusus. Alasannya karena aku ingin menikmati waktu “apa adanya” sebaik mungkin. Di tahun 2021 aku belajar kalau punya tujuan atau goal itu bagus, TAPI kalau semuanya pakai patokan waktu justru bikin aku nggak maju-maju karena terus berkutat sama yang belum tercapai. Jadi aku putuskan untuk appreciate setiap pencapaian sambil terus mengerjakan yang lain. Rasanya? Nikmat banget beneran :D 


Anyway, balik lagi ke bulan Desember aku yang super slow, hari-hari aku dan Shane kebanyakan dihabiskan dengan bersantai sambil mengerjakan hobi masing-masing. Kalau ada yang dikerjakan berdua paling nonton film. Itu pun nggak kaya tahun-tahun kemarin yang harus banget marathon film-film tema natal. Se-mood-nya saja, kami nggak bikin list film apa saja yang harus ditonton. Kalau tahun kemarin aku sampai bikin IGS kan, minta rekomendasi Holiday movie yang seru dan SEMUANYA ditonton, hahaha x'D Kemarin sih satu-satunya film khas natal yang kami tonton cuma Home Alone (---kalau nggak nonton nggak berasa natal, ya, lol). Kami nonton Home Alone Holiday Heist yang diputar di RCTI dan Home Sweet Home Alone yang diputar di Disney+. Tadinya sih mau lanjut Home Alone pertama dan kedua juga, karena tahu lah, si Kevin itu kan the real OG. Tapi entah kenapa aku lupa dan tahu-tahu saja Desember sudah habis :p 

Eh, ada yang nonton Home Sweet Home Alone nggak, nih? Ada yang kasih tahu aku katanya filmnya jelek, jadi mendingan aku nggak usah nonton. Pas nonton trailernya setuju sih, kayanya nggak ada yang baru. Satu-satunya yang bikin penasaran cuma dengan come back nya Buzz, kakaknya Kevin yang jadi petugas Polisi. Tapi pas filmnya ditonton menurut aku lumayan kok, ada moment-moment yang bikin aku ketawa ngakak. Yang aku sayangin cuma ceritanya yang nggak sekuat Home Alone yang sebelum-sebelumnya. Nggak ada penjahat "sungguhan" di sana. ---Aku nggak mau spoiler, yang pasti filmnya layak ditonton kok, asal jangan berharap terlalu banyak, ya! :D




Aku tadinya mau nonton Home Sweet Home Alone sama Ali juga (keponakan). Tapi pas dipikir lagi kayanya dia belum tertarik sama film yang bukan kartun (---masih ingat kan Halloween kemarin dia maunya nonton Luca sama Toy Story diulang-ulang, huhu). Jadi pas dia datang berkunjung aku siapin aktivitas lain saja. ---Um, nggak "siapin" juga sih sebenarnya, cuma ide spontan yang nggak butuh persiapan, hahaha. Ali ini suka banget sama "bebikinan", kalau aku lagi nggak malas dan aku ajak masak pasti mau. Katanya dia mau bikin Christmas cookies, jadi aku ajak dia ke Indomaret di lantai bawah buat beli Oreo. Setelah itu aku kasih dia meses sama icing yang sudah ada di rumah buat hias-hias Oreonya. Simple tapi seru banget. Saking serunya setelah Oreonya habis, dia masih hias piringnya, hahaha. Aku juga ikutan karena dilihat-lihat kok seru juga. Ada rencana baking cookies beneran sih, tapi nanti saja berdua sama Shane. Itu pun yang sederhana dan (maunya) mess free karena kami sedang "super slow" :p 




Kebetulan sekolah Ali libur beberapa hari sebelum natal, jadi menjelang tanggal 25 Desember cuma ada aku dan Shane saja di rumah. Kami nggak buru-buru pasang dekorasi, soalnya masih menunggu paket hadiah dari Ibu Mertua yang berisi Christmas tree mini dan pernak-pernik. Satu-satunya dekorasi di rumah yang dipasang dari awal bulan Desember cuma kaos kaki, yang lalu ditambah snow flakes buatan Ali (---eh, aku bantuin juga sih bikinnya, hehe). Yang sudah-sudah paket dari US selalu terlambat datang ke sini meski sudah dikirim 2 bulan sebelumnya. Jadi kami nggak terlalu berharap datang tepat waktu, seadanya saja yang penting menikmati waktu. Dekorasi, kado, ect aku anggap cuma bonus :)




Baru pas Christmas eve kami putuskan untuk baking. Hahaha, akhirnya ya :p Itu pun nggak yang ribet-ribet. Hanya peanut butter cookies favorit kami karena mudah dan of course vegan friendly. Meski nggak kemana-mana kami juga tetap berusaha terlihat festive. Aku dressed up lengkap dengan pakai pita merah di rambut (biasanya kan kalau di rumah aku piamaan doang, lol). Sedangkan Shane, ---ya dia pakai kaos yang warnanya ngikut dress aku saja :p Aku juga putuskan buat beli bahan-bahannya di mini market komplek apartemen, jadi biar pun cuma beberapa langkah tapi bisa dibilang aku keluar rumah juga kan xD Btw, cookies yang aku dan Shane buat ini bahan-bahannya sedikit, cocok banget sama kondisi minimarket sini yang isinya nggak lengkap, hahaha. Siapa tahu ada yang mau coba, aku share resepnya di sini ya. Ini tuh dijamin anti gagal, ---nggak mungkin nggak enak, kecuali kalau memang nggak doyan/alergi selai kacang ya :D



Vegan Peanut Butter Cookies


Bahan-bahan:

- 100 gram tepung terigu serbaguna.

- 60 gram selai kacang. Mereknya bebas, tapi kalau yang non sugar berarti tambahin lagi gula sendiri.

- Minyak sayur (kira-kira 2 Sdm).

- Koko crunch dan plant mylk (opsional).


Cara membuat: 

Masukkan tepung, selai kacang dan minyak sayur ke dalam wadah. Aduk sampai rata dan nggak lengket. Kalau tekstur masih crumbly boleh ditambahkan minyak atau sepercik plant mylk (aku biasanya pakai almond atau kedelai). Setelah ambil adonan sedikit dan bulatkan. Terus lakukan sampai adonan di wadah habis. 

Gepengkan bola-bola adonan dengan menggunakan garpu, criss cross ya biar kece, hehehe. Terakhir, hias sesuka hati dengan Koko Crunch. Sebenarnya boleh sereal apa saja kok, cuma di lidah aku perpaduan selai kacang sama cokelat itu rasanya paling pas :p


Sebelum dibaked, masukkan adonan cookies ke dalam kulkas selama 5 menit. Sambil menunggu bisa preheat ovennya dulu. Tapi kalau aku sih nggak, ya. Langsung saja panggang di suhu 175 derajat selsius selama 10 menit dengan panas atas dan bawah. 



Aku dan Shane lumayan sering bikin cookies ini. Karena bahan utamanya cuma tepung terigu dan selai kacang, jadi kunci rasanya ada di selainya. Pastikan kalian memang suka dengan merek yang dipakai. Aku sendiri suka pakai selai kacang yang sudah mengandung gula dan garam, bikin hasilnya guriiiiih :p Di grup vegan ada yang bilang pakai selai kacang organik tanpa gula juga enak. Tapi ya balik lagi ke selera masing-masing. Yang pasti selai apapun yang dipilih jangan lupa untuk tunggu cookiesnya sedikit dingin dulu sebelum dimakan. Karena kalau masih panas gampang hancur, ---dan itu sering terjadi sama kami karena nggak sabar makan, hahaha xD




Terus pas Christmas day nya aku ngapain? Masa nggak ada yang istimewa? Ya ada dong! :D Beberapa waktu yang lalu aku order (lagi, entah untuk keberapa kalinya saking cintanya) body scrub, shower scrub dan body lotion Scarlett dari akun official Shopee mereka. Aku ingin self pampering sebagai hadiah buat diri sendiri. Memang sih bisa kapan saja karena Scarlett selalu ada di rak kamar mandi, kamar dan tas aku, tapi kali ini aku benar-benar mau enjoy setiap stepnya, ---benar-benar berurutan dan take my time, supaya di hari istimewa ini aku merasa cantik meskipun nggak pakai baju baru :D



Begitu bangun tidur aku langsung semangat buat mandi, padahal biasanya mager dulu sambil scroll-scroll feed di handpone kan :p Sebelum nyalain shower, dalam keadaan kulit masih kering, aku pakai body scrub Scarlett yang varian Pomegrante dulu. Huaaa, begitu tutupnya dibuka wanginya langsung tercium. Aku suka sih dengan semua aroma body scrubnya Scarlett, tapi aroma floral-fruity gourmand dari Pomegrante ini menurut aku paling segar dan cocok sama karakter aku yang ceria, hehehe. Selain aromanya, yang aku suka dari body scrub Scarlett ini tekstur buliran scrubnya yang halus, jadi nggak sakit waktu diapply ke kulit. Dulu sebelum kenal Scarlett aku sempat trauma pakai body scrub, soalnya rasanya kaya diwaxing, ahahaha :'D Aku serius lho ini. Jadi kulit aku memang tipe berbulu halus lumayan panjang. Nah, pas scrubbing bulu-bulu aku ikut kecabut. Inget banget deh aku sampai curhat sama sepupu sambil nangis-nangis campur ngambek xD



Kulit tubuh aku sensitif, terus ada spot-spot kasarnya juga akibat gesekan dari baju atau terlalu lama diam di satu posisi (---ehm, mager). Nah, body scrub Scarlett ini ampuh banget buat mengangkat sel-sel kulit mati di tubuh aku. Tiap habis scrubbing efeknya langsung terasa. Kulit aku haluuuuus banget. Nggak ada tuh drama bulu lengan tercabut, hahaha. Dan manfaat lainnya juga masih banyak, seperti mengembalikan kelembapan kulit tubuh (please ini penting karena kulit aku gampang kering), membantu mencerahkan kulit tubuh, membantu melancarkan peredaran darah, sebagai sarana rileksasi tubuh seperti yang sedang lakukan :D Membantu meregenerasi kulit setelah eksfoliasi, dan meningkatkan kadar hidrasi yang dibutuhkan kulit tubuh. 


Yang aku rasakan nih ya, manfaatnya itu terasa segera setelah selesai scrubbing. Kulitku lebih moist dan terlihat lebih cerah. ---Ingat ya, CERAH, bukan bikin warna kulit aku pucat atau abu-abu. Aku bahkan pernah tanya Shane apa kulitku memang cerahan atau perasaanku doang, dan dia jawab kalau kulitku memang terlihat lebih segar. Kalau dia yang ngomong percaya dong, soalnya dia si anti sugar coating apapun, hahaha. Goalku memang bukan untuk mengubah warna kulit, ---aku suka warna kulitku apa adanya. Tapi aku ingin kulit sehat dan nggak kusam.  Body scrub Scarlett ini jelas membantu mencapai goalku karena mengandung vitamin E dan glutathione ;)


Satu jar body scrub ini lumayan lama lho habisnya, soalnya isinya 250 ml dan sekali pakai juga nggak yang banyak-banyak amat karena mudah diaplikasikan. (Kan ada tuh tipe body scrub "boros" karena tiap dioles pasti jatuh-jatuh karena nggak lekat di kulit). Beberapa minggu lalu aku juga sempat kasih body scrub ini ke Bapak (---iya BAPAK, hehe). Soalnya body scrub Scarlett bisa dipakai di semua jenis kulit. Formulanya aman, bahkan untuk ibu hamil dan menyusui sekalipun. ---Dianjurkan untuk konsultasi dengan dokter dulu ya ;)


Selesai scrubbing, waktu mau bilas dan pakai body shower, aku kaget dong ada body shower Scarlett varian Jolly di rak kamar mandi! Perasaan punya aku sudah dipakai setengah botol, lah ini kok ada yang baru :O Spontan aku langsung teriak, nanya ini punya siapa. Dan ternyata ini hadiah Natal dari Shane, dong! Hahaha, ya ampuuuun, so sweet sekali :') Terharu aku, karena rupanya dia ingat betapa sukanya aku dengan si Jolly ini. Sebelum ada shower scrubnya aku pakai lotionnya dulu dan langsung in love sama aromanya. Makanya happy banget waktu tahu Scarlett ngeluarin shower scrub dengan varian Jolly. Aromanya sama kaya lotionnya, awet banget (---menurut aku paling awet dibandingkan varian yang lain). Jadi kalau dipakai barengan tubuhku wanginya berlipat ganda, huehehe... 



Aku busakan shower scrub Scarlett ini di shower puff supaya busanya lebih banyak dan aromanya lebih keluar. Tapi kalaupun nggak (biasanya kalau aku lagi buru-buru), sama sekali nggak mengurangi keefektifan fungsinya kok. Beads nya yang banyak sudah cukup membantu memaksimalkan saat membersihkan kulit dan mengangkat sel kulit mati. Kandungan vitamin E, glutathione dan colagennya bermanfaat untuk membuat kulit lebih halus setelah eksfoliasi, mengembalikan kelembapan kulit, dan membantu mencerahkan kulit tubuh. Sama seperti body scrubnya, ini juga bisa digunakan di semua jenis kulit (Shane juga kadang pakai, BTW) dan aman digunakan oleh ibu hamil dan menyusui. Tapi as always, dianjurkan untuk dikonsultasikan dulu dengan dokter ;)



Oya, aku suka banget sama desain botolnya yang ringkas dan praktikal. Meski isinya 300 ml alias lumayan besar size botolnya, tapi tetap nyaman buat dibawa kemana-mana. Soalnya tutupnya benar-benar anti tumpah dan gampang banget dibuka-tutup karena modelnya flip top. Botolnya juga kokoh tapi nggak bikin shower scrubnya susah keluar. Jadi aku selalu bisa pakai isinya sampai habis bis bis, ---tanpa ada yang nempel-nempel di dinding botol. Menurutku sih ini better than botol dengan pump ya, soalnya aku selalu nemu problem masih ada isinya yang tersisa. 


Selesai mandi dan say thank you lagi sama Shane (sebelumnya say thank you dari kamar mandi, hahaha), aku masuk ke kamar. Bukan buat balik tidur lagi lho, tapi buat pakai body lotionnya Scarlett. Tahu dong pakai varian apa?! Yup, Jolly! Saking sukanya aku sampai bawa kemana-mana. Sebelum libur saja aku sempat fisioterapi dan sengaja bawa si Jolly ke dalam ruangan klinik supaya sesi terapinya jadi lebih fun :D

Waktu duduk di depan meja rias, siap-siap mau pakai lotion, ternyata ada kejutan lain yang menantiku! Ada satu botol baru body lotion Scarlett varian Jolly! Aaaa, ----mumpung belum lepas handuk aku buru-buru keluar kamar lagi buat bilang terima kasih sama Shane, hahaha. Suamiku ini memang baik, tapi dia nggak romantis. Makanya aku selalu amaze kalau dia kasih kado-kado gini meski nggak pakai kata-kata xD



Jolly ini aromanya terinspirasi dari YSL Black Opium. Jadi wangi floriental gourmand gitu, persis kaya body showernya. Meski bisa dipakai kapan saja, body lotion ini paling pas kalau dipakai sehabis pakai body scrub dan body shower, ada efek relaksasinya gitu deh. Botolnya pump, jadi nggak messy. Konsistensinya agak thick ya, makanya kemasannya nggak disamain dengan body showernya yang lebih cair dan cenderung seperti gel ringan. Isinya sama 300 ml, sama dengan body showernya. Makanya lumayan awet, padahal sehari minimal aku pakai dua kali karena kulit aku kering.


Kandungannya nggak main-main, lengkap banget. Ada glutathione, vitamin E, kojic acid dan niacinamide. Bermanfaat untuk membantu mengembalikan kelembapan kulit tubuh, membantu mencerahkan kulit tubuh, menutrisi kulit tubuh dengan kandungan terbaiknya, dan menyegarkan juga memberi keharuman tahan lama. Seperti yang lainnya, body lotion Scarlett ini juga dapat digunakan di semua jenis kulit dan aman digunakan oleh ibu dan menyusui (dianjurkan untuk konsultasi dengan dokter terlebih dahulu, yaaa). Shane juga kadang ikut pakai untuk di bagian kulitnya yang bertato karena (katanya) suka kering. 


Ketiga produk Scarlett ini sudah teregistrasi di BPOM, jadi berasa tenang gitu deh pakainya. Aku dari dulu memang selalu cari aman karena kulitku sensitif. Daripada pakai produk yang "katanya, katanya, katanya...", aku sih milih yang sudah jelas saja. Juga yang nggak kalah pentingnya semuanya sudah bersertifikat halal dan nggak diujicobakan pada hewan. Body care yang berlabel "not tested on animals" memang masih jarang di sini, banyaknya produk dari luar. Bangga banget sama Scarlett yang peduli nggak cuma sama kita tapi juga sama hewan :) Dan produk sebagus ini harganya terjangkau banget. Setiap produknya masing-masing Rp. 75.000! Buatku membantu banget supaya bisa konsisten pakainya karena nggak khawatir nggak terbeli, hahaha :D (Hemat, guys, lol).


Ngomong-ngomong soal hemat, Scarlett ada paket hematnya juga, lho. Harganya Rp. 300.000 dan sudah dapat 5 item plus dapat box exclusive dan free gift! Aku belum pernah, sih, tapi next pas lotion etc aku habis pasti beli yang paket hemat ini. Teman-teman yang mau beli (---masih belum telat buat beliin aku kado tahun baru, lhooo, huehe, maksa ya) bisa langsung melalui link yang tertera di bio instagramnya Scarlett, @scarlett_whitening.



Setelah selesai memanjakan diri, aku hangout di ruang TV sama Shane, eat more cookies dan begitu terus sampai malam lalu kami ketiduran :D Tahu apa yang bikin aku semakin happy? Literally pas kami bangun kado Natal dari Ibu Mertua tiba! Waaa, aku dan Shane langsung kaya bocah lagi xD Isinya macam-macam, dari mulai pernak-pernik sampai baju kembaran. Duh nggak Ibu Mertua, nggak Ibu, dua-duanya kalau kasih kado pasti isinya dua dan kembar supaya nggak berebutan, hahaha. Tapi kado-kado ini bukan berarti yang terpenting, seperti yang aku bilang sebelumnya, kado yang terindah adalah keluarga dan kesempatan untuk menghabiskan waktu bersama mereka. Aku beruntung dan bahagia memiliki mereka. Meski aku sekarang tinggal berdua saja dengan Shane, tapi bukan berarti kami berjauhan di hati. Kami tetap "berkumpul" meski lewat telepon dan internet :)




Sekali lagi, Merry Christmas and happy new year! (Masih Februari kan, hehe!).


xx,


Indi


Jumat, 21 Januari 2022

Scarlett Save my Skin, —-Again! :D



Pernah nggak sih kalian tiba-tiba ngerasa semangat? ---Bener-bener tiba-tiba aja gitu. Nggak ada angin nggak ada hujan terus kalian kepengen melakukan sesuatu dan HARUS detik itu juga. Well, ini sedang terjadi sama aku, hahaha. Aku sendiri nggak ngerti kenapa, yang pasti perasaan ini datang sejak Oktober lalu, sehabis aku sama Shane staycation berdua. Aku yang sudah lama nggak nulis (---nulis serius maksudnya), dan baca buku mendadak kepengen borong buku dan tiap malem pasti nongkrong di depan laptop buat nyelesaiin naskah yang lama tertunda. Mungkin karena sudah lama nggak liburan ya, jadi sekalinya staycation otakku kaya kerestart lagi, ahahaha. Apapun, aku bersyukur. Karena biasanya untuk urusan hobi menulis dan membaca jadi tersendat sama kerjaan, sekarang malah jadi jalan dua-duanya. Padahal waktu sehari tetap 24 jam ya, tapi aku bisa sempet-sempetin. Minusnya aku jadi banyak begadang, kulit juga jadi mulai kusam karena kebanyakan kena cahaya laptop :S Bukan berarti aku harus stop sih, sayang kan soalnya lagi semangat-semangatnya. Aku lebih "atur" saja. supaya nggak meledak-ledak dan supaya aku nggak tahu-tahu drop saking semangatnya, hahaha. Kalau bulan lalu aku ikutin kemauan beli buku sampai 5 judul, begadang sampai adzan subuh, nah bulan ini aku batasin hanya beli SATU buku, bacanya pelan-pelan dan menulis hanya sebelum tidur. Nggak lupa, skin care juga dikencengin lagi. Soalnya kemarin-kemarin saking semangatnya aku sampai lupa perawatan kulit. Kalau bangun tidur megangnya langsung buku, bukannya cuci muka dulu, hahaha.

Untungnya belum sampai ketahap jerawatan lagi, sih (---masih ingat kan aku pernah jerawat-bruntusan parah? Huaaa). Aku keburu sadar, jadi terhindar dari penyesalan :p 
Aku nggak ganti-ganti merk skin care, masih setia dengan Scarlett karena cocok di kulitku yang lumayan sensitif. Bedanya sekarang aku lebih detail, nggak cuma pakai facial wash, serum terus face cream saja. Tapi mulai pakai face mask juga, karena gaya hidup penuh semangat (haha) aku yang baru memang bikin kulit jadi butuh perhatian ekstra. By the way, aku tahu kalau Scarlett ngeluarin produk masker ya dari Instagram mereka, @Scarlett_Whitening. Semenjak follow akunnya aku jadi selalu update soal produk-produk mereka, dan kesadaranku soal menjaga kesehatan kulit pun bertambah :D Berhubung sudah percaya alias "pasti cocok", aku langsung check out dua variannya saja sekaligus, "Seriously Sooting & Hydrating Gel Mask" dan "Herbalism Mugwort Mask". Soalnya efek dan fungsinya kan beda, jadi bisa aku pakai bergantian sesuai dengan kondisi kulit. 




Eh, aku review saja sekalian di sini kali ya? Aku paling nggak tahan buat nggak share sesuatu yang menurutku bagus. Siapa tahu saja ada yang punya problem kulit sama kaya aku dan sedang mencari produk skin care. Untuk urutan skin care nggak ada yang berubah sebenernya, masih diawali dengan facial wash. Bedanya sekarang diselingi face mask dan NGARUH BANGET! Kalau awalnya aku pikir kondisi kulit aku sudah maksimal membaiknya, ternyata sekarang even better! Okay, langsung saja aku share step by step skin care routinenya, ya.


Awali dengan Scarlett Brightening Facial Wash

Dari sejak pertama kali pakai sampai sekarang, facial wash Scarlett ini selalu aku bawa kemana-mana. Bahkan saat menginap di hotel/rumah orangtua. Untuk sabun mandi aku masih okay lah pakai apa saja, tapi buat membersihkan wajah aku nggak berani ambil resiko pakai yang lain. Seperti yang sudah aku sebut sedikit di atas, beberapa waktu lalu aku sempat jerawatan plus bruntusan akibat lifestyle yang tiba-tiba berubah. Sempat panik karena seumur hidup belum pernah ngalamin sampai segitunya :') Nah, facial wash Scarlett ini salah satu penyelamatnya. Pas kulit wajah lagi sensitif-sensitifnya, aku jadi parno buat megang-megang, ---takutnya jerawatnya pecah gitu, hahaha. Tapi ternyata aman, malah bikin kulit aku calm down gitu. Pokoknya nggak terasa sakit sama sekali, malah terasa segar dan meninggalkan efek lembap dan kenyal. Spot-spot kering di pipi jadi terasa terhidrasi, tapi bagian kening dan dagu yang berminyak pun nggak lengket. Tiap aku mau cuci muka, terus buka tutup flip topnya, aromanya langsung kecium dan kasih efek menenangkan. Bikin mood jadi bagus :D 




Ini bukan sekedar sugesti, kandungan di dalamnya memang sebagus itu. Di satu botol kece 100 Ml mengandung glutathione, aloe vera, vitamin E dan rose petal yang kaya manfaat. Diantaranya untuk membantu membersihkan kulit wajah, meningkatkan kelembapan dan elastisitas kulit wajah, memberikan perlindungan dari radikal bebas dan polusi udara, membantu mengatasi peradangan dan kemerahan pada wajah, (---yang penting banget buatku!), memberikan efek relaksasi dan mengembalikan kesegaran kulit wajah. Facial wash Scarlett ini cocok untuk semua jenis kulit, lho. Jadi buat yang kulitnya campur-campur kaya aku juga (---maksudnya kombinasi, haha) juga aman. Nggak akan over kering atau malah jadi berminyak.

Oya, yang pakai di rumah bukan cuma aku lho, tapi Shane juga. Tipe kulit dia kering, dan katanya ia paling sebal kalau cuci muka terus kulitnya jadi berminyak. Entah sudah berapa merk facial wash dia coba semenjak tinggal di Indonesia, dan Scarlett ini salah satu dari sedikit merk yang cocok di kulit dia. Makanya nggak heran kalau dibanding  skin care aku yang lain, facial wash Scarlett lah yang paling cepat habis, ---orang pakainya berdua! xD Kami pakai sehari dua kali, pagi-pagi dan malam hari sebelum tidur. Cara pakainya sama seperti facial wash pada umumnya, tinggal tuangkan ke telapak tangan, busakan dengan air lalu usap merata ke seluruh wajah.


Lalu Aku Pakai Herbalism Mugwort Mask

Kenapa pakai yang Herbalism Mugwort Mask dulu, alasannya karena kulitku kadang masih jerawatan. At least sebulan sekali saat sedang menstruasi meski nggak parah-parah amat. Nah, kandungan mugwort extract berfungsi sebagai anti infamasi yang mampu meredakan peradangan pada kulit berjerawat, pas banget sama kulitku. Jadi teman-teman sesuaikan saja dengan kondisi kulitnya masing-masing ya. Untuk face mask yang Seriously Sooting & Hidrating Gel Mask bakal aku bahas sehabis ini ;)




Scarlett Herbalism Mugwort Mask ini memiliki kandungan mugwort extract, vitamin C, glutathione, niacinamide, bamboo charcoal, allantoin, ahlorophyllin dan green tea powder. Setelah aku cari tahu ternyata manfaatnya banyak sekali! Diantaranya; mugwort extract mempunyai efek membantu menenangkan kulit, vitamin C membantu meningkatkan produksi kolagen, glutathione dan niacinamide membantu  menyamarkan noda pada kulit dan mencerahkan warna kulit, bamboo charcoal efektif dalam membantu membersihkan kulit, allantoin membantu menjaga kelembapan dan kelembutan, dan chlorophyllin juga Green Tea Powder sebagai antioksidan yang baik untuk anti-aging! Pantas saja aku langsung merasakan efeknya di pemakaian pertama :)




Waktu aku dengar "herbalism", jujur aku pikir aroma maskernya bakal "aneh" gitu, kaya jamu. Tapi ternyata nggak, malah mirip aroma es krim vegan kesukaanku, hahaha. Saking enaknya aku sampai tergoda buat jilat :p Eh, tapi jangan dong! Rakus amat masa xD Di jar face mask berisi 100 g ini sudah dilengkapi spatula mini, jadi pengaplikasiannya mudah banget. Aku tinggal ambil masker dengan spatulanya, lalu aku ratakan di wajah yang sudah dibersihkan dengan Scarlett facial wash. Setelah itu aku diamkan selama 15 menit sambil membaca buku supaya dapat inspirasi menulis, hahaha. Lalu dibilas. Selesai! Wajahku langsung terasa segar. Semua kekusaman kulitku akibat kelamaan di depan laptop rasanya terangkat semua :') 

Yang aku rasakan masker ini memang bisa mengangkat minyak, tapi nggak bikin kulit jadi kering. Wajahku juga rasanya nggak tegang/tertarik seperti ketika pakai clay mask kebanyakan. Entah ini cuma perasaanku atau memang beneran berpengaruh, face cream aku rasanya jadi terasa lebih menyerap setelah maskeran! Jadi berasa maksimal gitu skin care-annya :)

Aku Juga Pakai Seriously Soothing And Hydrating Gel Mask!

Seperti yang aku bilang sebelumnya, aku pakainya ganti-gantian sesuai kondisi kulit. Meski jenis kulit aku kombinasi, belum pernah siha aku coba pakai kedua varian masker secara bersamaan, hahaha. Satu persatu saja dan NGARUH BANGET di aku! :D Aku pakai yang Seriously Sooting & Hydrating Gel Mask kalau pas nggak jerawatan. Kandungan terdapat niacinamide, vitamin C, grape fruit water, seven berry extract, ginseng extract, centella asiatica, rose flower water dan allantoin. Yang memberi manfaat diantaranya; Seven berry extract;
- Blackberry, membantu menghidrasi kulit.
- Blackcurrant, membantu meredakan peradangan.
- Blueberry, kaya akan antioksidan untuk membantu melawan radikan bebas.
- Raspberry, membantu meningkatkan produksi kolagen.
- Cranberry, membantu mencerahkan dan membuat kulit tampak lebih bersinar.
- Acai berry, membantu mencegah tanda-tanda penuaan dini.
- Strawberry, membantu mengangkat sel-sel kulit mati sehingga dapat membantu mencerahkan kulit. 
Juga ginseng extract membantu menyamarkan kerutan secara nyata, centella asiatica extract sebagai antioksidan yang baik, rose flower water dapat membantu mengurangi kemerahan dan bengkak pada kulit, dan allantoin membantu menjaga kelembapan dan kelembutan kulit. 





Sama seperti Herbalism Mugwort Mask, jar Seriously Sooting Hydrating Gel Mask juga dilengkapi dengan mini spatula jadi mudah untuk diaplikasi ke kulit wajah. Yang aku rasakan, selain teksturnya yang berbeda (---ini lebih lembut), aromanya juga nggak terlalu kuat dan menyegarkan banget. Efeknya di kulitku bikin lembap, tapi as always, nggak bikin berminyak. Sehabis pakai masker aku lanjutkan skin care routine seperti biasa. Aku pakai toner, serum lalu face care.

Aku pakai Scarlett bukan semata karena cocok lho. Tapi karena Scarlett sejalan dengan prisipku yang sebiasa mungkin nggak menggunakan sesuatu yang diujicobakan pada hewan. Baik facial wash maupun face mask, keduanya not tested on animal. Ditambah sudah teregistrasi di BPOM RI, bebas merkuri dan hydroquinone, jadi makin tenang pakainya :) Aku juga suka karena dapetin produk-produknya gampang banget, dari http://linktr.ee/scarlett_whitening jadi dijamin asli dan aman. Dan nggak lupa harganya juga cocok dengan kantongku yang hobi jajan buku, hahaha. Per produk Rp, 75.000 saja, jadi terjangkau sama berbagai kalangan. Aku yakin uang saku pelajar juga masih okay buat beli Scarlett ;)

Sekarang sudah hampir jam 11 malam, aku mau maskeran dulu sebentar sambil baca novel yang baru kubeli (---mudah-mudahan nggak bablas sampai pagi, haha). Semoga tulisanku bermanfaat ya, teman-teman! See you! ;)

yang suka belanja buku sama belanja skin care,

Indi