Sabtu, 27 Juni 2020

Ulang Tahun Kali Ini Yang... Penuh Cinta! :)



Kalau sering mampir ke sini, mungkin teman-teman tahu kalau aku sangat suka dengan ulang tahun. Buatku ulang tahun itu hari yang magical, ---bayangkan kita mengenang hari di mana kita dilahirkan, di mana kita sangat ditunggu dan diharapkan :) Selama aku hidup di dunia ini, setiap ulang tahun selalu dirayakan bersama keluarga, atau lebih tepatnya disyukuri bersama. Nggak perlu macam-macam, cukup berkumpul bersama keluarga dan tiup lilin untuk simbolis bertambahnya usia saja sudah cukup. Apalagi setelah aku mengenal Shane hari ulang tahun jadi terasa lebih istimewa karena ulang tahun kami selisih 10 hari saja, double blessing! :)

Tapi siapa yang menyangka tradisi berkumpul yang biasanya aku rasa sebagai hal "sederhana" menjadi suatu kemewahan di ulang tahun kali ini. ---Yup, apalagi kalau bukan karena si covid 19, hahaha :'D Meski sudah mulai banyak orang menerapkan "new normal", tapi aku dan keluarga masih stay di rumah masing-masing. Aku di rumah bersama Shane, sementara Ibu dan Bapak juga berdua di rumah mereka yang jaraknya sebenarnya nggak jauh dari kami. Meski hati ini sebenarnya rindu, tapi aku menahan diri untuk nggak bilang sama Ibu Bapak kalau ingin merayakan ulang tahun bersama. Jadi aku berusaha keep cool, kalau ngobrol di whatsapp sama sekali nggak pernah membahas soal ulang tahun, hahaha :p

Tepat di hari ulang tahun Shane, 29 Mei 2020 lalu, kami nggak bertemu Ibu dan Bapak. Mereka hanya mengucapkan selamat lewat whatsapp. Begitu juga anggota keluarga yang lain seperti Nenek dan keluarga mertuaku. Pokoknya sepi, hanya ada kami berdua di rumah :'D Sempat punya ide buat baking birthday cake berdua, tapi malah mager dan beralih jadi ngerjain lagu. Iya, seaneh itu kadang kami, mau semager apapun kalau soal musik selalu semangat. Dulu saja kami bertemunya gara-gara musik, lho. Nggak pakai kenalan, langsung to the point kolaborasi musik dan akhirnya nikah, hahaha. Anyway, jadi ceritanya kami bikin music cover plus video clip spesial ulang tahunnya Shane gitu. Kami bawakan lagu The Velvet Underground yang judulnya Stephanie Says. Serius, prosesnya seruuuu banget. Aku nyanyi dan main ukulele. Sementara Shane yang main gitar, isi keyboard, biola dan xylophone. Eh, dia juga ngisi backing vocal sedikit. Penasaran nggak sih, soalnya semenjak nikah dia lebih sering main alat musik daripada nyanyi :p Pas bikin video clipnya ternyata hujan, padahal lagi musim kemarau, huhu. Tapi memang mood kami lagi sangat baik jadi cuek saja, lanjut nyanyi-nyanyi di bawah rintik hujan kaya film India. Setelah selesai, rasa happy jadi berlipat-lipat. Nggak sepi lagi. Kami sampai bilang kalau ini tuh best birthday celebration ever :)



Di saat aku pikir nggak mungkin ulang tahun kami menjadi lebih baik lagi, Tanggal 7 Juni 2020, satu hari sebelum ulang tahunku Ibu dan Bapak memutuskan untuk mampir ke rumah kami. It's been awhile, dan aku benar-benar nggak nyangka bakal bisa merayakan hari istimewaku (kami, ---aku dan Shane) bersama mereka. Sampai-sampai saat mereka on the way, aku tanya dulu apa mereka akan naik atau hanya menitipkan kado di lobby apartemen, hahaha :'D Ibu bilang, beliau dan Bapak ingin memberi kado langsung, jadi minta Shane untuk menjemput mereka di lobby. Jantungku rasanya seperti mau meledak, ---saking senangnya! Aku yang tadinya sedang bermalas-malasan di tempat tidur sambil membaca buku Goosebumps, langsung cuci muka dan mengepang rambut supaya terlihat agak segar. Shane pun segera mencuci piring-piring kotor sisa late breakfast kami (maksudnya sarapan di waktu makan siang karena kami kalau bangun suka nggak nanggung-nanggung siangnya, lol) supaya dapur terlihat rapi. Oh iya, yang bikin aku tambah senang (dan haru), sepanjang perjalanan menuju rumah kami Ibu dan Bapak mendengarkan musik ciptaanku dan Shane di tape, lalu mengirimkan videonya lewat whatsapp. Aww! :')

Ibu dan Bapak bilang mereka hanya bisa sebentar saja di rumah kami. Tentu kami maunya bertemu lama, kalau bisa nginap sekalian, hahaha, tapi dengan bisa bertemu saja sudah kejutan yang luar biasa :'D Rasanya tiba-tiba semua terasa normal, aku jadi lupa kalau keadaan di luar sana sedang "sakit". Kami berkumpul, nyanyi happy birthday, tiup lilin, ketawa-ketawa dan dapat kado. Waktu kadonya dibuka kami nggak bisa berhenti tertawa. Aku dapat figurin Kakek-Nenek yang sedang main musik. Kata Ibu, itu aku dan Shane yang sudah tua tetap suka main musik, hahaha. Kado untuk Shane juga ternyata nggak kalah lucunya, dia dapat kotak musik dengan bentuk biola. Kalau dibuka ada ballerina yang menari di atas cermin. Aw! Hahaha :D Dan rupanya Ibu diam-diam merekam kami ketika buka kado, lho. Katanya sengaja biar nanti bisa ditonton lagi. Setelah Ibu dan Bapak pulang, kami nggak bisa berhenti membicarakan keseruan yang baru kami alami. Shane malah nggak bisa berhenti bermain dengan kotak musiknya, hihihi.












Keesokan harinya aku dan Shane pergi ke Rumah Sakit untuk mengambil cek darah dan sekalian USG payudaraku. Awalnya sih rasanya mellow karena pas banget sama hari ulang tahunku, 8 Juni 2020. Tapi itu sebelum tahu kalau Ibu dan Bapak bakal datang ke rumah. Karena setelah sudah dapat kejutan, aku ternyata jadi biasa saja menghabiskan hari ulang tahun di RS. Malah rasanya ulang tahunku sudah lewat karena dirayakan lebih cepat, hahaha. ---Soal kenapa aku harus ke RS, mungkin akan aku ceritakan lain kali, ya. Terlalu panjang kalau diceritakan semuanya di sini, dan aku ingin berfokus sama cerita ulang tahunku dan Shane saja sekarang :)
Kami nggak pulang dulu waktu menunggu hasil Lab karena takutnya hanya buang-buang waktu saja di jalan. Padahal lumayan lama, lho, tapi kami merasa lebih mending menunggu sambil santai (dan jajan nasi Padang, hahaha) daripada bermacet-macet. Setelah akhirnya pulang ke rumah, keadaanku sudah drop alias low batt, lol. Yang terpikir hanya berganti baju dengan piyama terus tidur-tiduran. Eh, ternyata Shane berinisiatif untuk tetap merayakan ulang tahunku (lagi!). Dia ke mini market yang ada di gedung apartemen, lalu beli bahan-bahan untuk bikin kue tart. Setelah itu dia langsung baking kue, ---sebisanya. Terharu melihat suamiku "berjuang" aduk adonan sampai hias kuenya. Lengkap pakai lilin juga, yang buat aku sih super niat karena semuanya cuma dapat dari mini market :'D Kami tiup lilin berdua, makan kue berdua, setelah itu tidur siang berdua soalnya ngantuk berat, hahaha.







Saat sedang seperti ini ternyata rasa cinta keluarga jadi lebih terasa. Aku selalu tahu kalau keluargaku sayang denganku dan Shane, tapi melihat mereka tetap berusaha menyenangkan kami di saat pertemuan kami terbatas membuat mataku lebih terbuka. Nenekku yang sudah sepuh mengirimi kami pesan ulang tahun yang lucu, lengkap dengan emojinya. Katanya beliau belajar bikin emoji sendiri pakai iPhone, ---plus mengirimi kami kado setelahnya :) Juga keluarga mertuaku, meski sepertinya tahun ini nggak bisa berkunjung ke Indonesia, tapi kami tetap merayakan ulang tahun "bersama". Sejak aku dan Shane masih pacaran, Ibu Mertua punya kebiasaan untuk mengirimi kami kartu ucapan ulang tahun yang diselipkan hadiah uang untuk kami. Iya, beliau masih memperlakukan kami seperti anak-anak, hahaha. Tapi tahun ini rasanya "beda", aku jadi sadar apa yang dilakukannya adalah upaya mengisi absensi kehadirannya bersama kami. Beliau meminta Shane untuk mengajakku makan malam menggunakan uang beliau, katanya anggap saja kami makan malam bersama-sama :') Di blog ini aku sering bercerita betapa aku sangat bersyukur memiliki Ibu, Bapak dan suami yang hangat dan penuh cinta. Tapi ternyata aku "lupa" kalau aku juga diberkahi dengan mertua yang baik hati dan memiliki rasa cinta yang mungkin bisa menyamai orangtua kandungku.

Dapat kado-kado susulan dari Emah (Nenek), Asih (teman kerja) dan Uak :’)


Saat sedang menulis ini pun rasanya aku masih sedang berulang tahun. Sungguh perhatian dari orang-orang tersayangku memberikan rasa bahagia yang panjang. Aku semakin yakin bahwa keluarga nggak selalu harus saling berdekatan, tapi keluarga selalu saling mengingat dan mencintai. Ah, rasanya aku kehabisan kata-kata... Aku cuma bisa bilang, aku beruntung, aku diberkahi... Setuju? :)


birthday girl,

Indi

-------------------------------------------------------------------------
Facebook: here | Twitter: here | Instagram: here | YouTube: here | Contact: namaku_indikecil@yahoo.com

Jumat, 12 Juni 2020

Bisakah "Guruku Berbulu dan Berekor" Membantu?

Aku tadinya nggak mau memulai tulisan ini dengan sesuatu yang serius. Tapi, just admit the reality, situasi memang sedang sulit belakangan. Pandemik membuat semuanya berubah. Aku bersyukur masih bisa merasakan perut kenyang, masih bisa haha hihi nonton film meski membatasi penggunaan TV kabel, ---masih punya tempat tinggal yang meskipun nggak luas tapi bisa melindungi aku (dan Shane) dari keadaan yang sedang "berbeda" ini. Iya, aku juga kena PHK masal, pekerjaanku sebagai parttimer di sebuah sekolah terpaksa harus berhenti. Tapi aku nggak mau merasa menjadi "korban" karena bukan cuma aku yang kehilangan pekerjaan. ----Dan again, kubilang aku beruntung, ---karena masih memiliki pekerjaan lain. Semua orang merasakannya meski kadarnya berbeda-beda. Bahkan bukan kita saja sebagai manusia, aku lihat di berita banyak sekali binatang yang hidupnya berubah. Terutama yang hidup di zoo dan penampungan karena mereka mengandalkan kita sebagai manusia untuk makan. Sedih sekali.

Aku bersyukur kebutuhan hidupku tercukupi. Meski untuk memberi bukan selalu menjadi hal mudah buatku. Bukan, ---bukan berarti aku pelit ya :D Keadaan sekarang memang membuat apa yang aku bagi jadi lebih sedikit, sementara jumlah yang memerlukan bantuan semakin banyak. Tapi aku nggak mau menyerah, aku yakin ada jalan. Keadaan ini kita rasakan bersama-sama, dan untuk memperbaikinya juga harus dilakukan bersama. Akhirnya, bulan lalu entah bagaimana awalnya aku mendapat ide untuk menghidupkan kembali novel "Guruku Berbulu dan Berekor" (bagian 2) yang pernah terbit tahun 2017 lalu. Goal dari novel ini adalah untuk membantu binatang-binatang yang hidup di penampungan karena royaltinya disalurkan untuk mereka. Tapi karena satu dan lain hal novel ini berhenti dicetak, ---salah satunya karena aku menerbitkan secara mandiri sementara aku sama sekali belum memiliki pengalaman. Sekarang aku putuskan untuk memakai penerbit. Harapannya tentu saja supaya lebih terarah dan semakin banyak orang mendapat informasi tentang "Guruku Berbulu dan Berekor". Soal ada yang membeli atau nggak itu belakangan. Yang terpenting kesempatan ke arah sana semakin besar. Dan tentu semakin banyak yang membeli akan semakin banyak pula jumlah yang didonasikan :)


Apa aku mengambil keuntungan? Well, dari yang sudah-sudah aku malah menambahkan jika sedang ada rezeki lebih. Tujuanku murni untuk membantu, bukan untuk mendapat keuntungan apalagi mencari popularitas. Aku nggak sendirian dalam menulis novel ini. Banyak relawan yang menyumbangkan cerita inspiratif mereka tentang pengalaman bersama binatang peliharaannya, dan, yup, mereka juga nggak mendapatkan bayaran sedikit pun. Kami semua bekerja sama membangun sebuah novel yang berisi banyak kisah, ---yang bisa menghangatkan siapa saja yang membacanya. Bahkan jika bukan penyanyang binatang sekalipun. Karena aku yakin perasaan sayang itu universal, siapa saja bisa merasakannya :)
Kalau ditanya apa kisah favoritku di novel ini, aku bingung. Semuanya sama istimewa. Lebih baik aku pilih saja secara acak kutipannya untuk dibagikan di sini, agar kalian ada gambaran seperti apa isi dari novel "Guruku Berbulu dan Berekor" :)
Ini salah satunya;

"Sejak saat itu, aku belajar bahwa binatang yang setia bukan hanya anjing. Apapun binatangnya, asal kita menjadikannya sahabat dan keluarga, mereka sudah tahu apa yang akan diperbuatnya. Mereka hanya akan setia."

Atau yang ini;

"Aku melambaikan tangan kepada sahabat kecilku, mungkin bukan hanya sahabat karena selama ini kami lebih mirip seperti sepasang kekasih. Saling mengasihi dan saling mengandalkan feeling satu sama lain. Feeling bagiku dan insting adalah istilah yang tepat baginya."


Bagaimana? Sudah terbayang bagaimana isinya? :)
Aku bahagia karena bisa mendapatkan banyak kisah yang beragam. Nggak hanya tentang binatang-binatang yang bisa dibilang "umum" sebagai peliharaan seperti kucing, anjing atau ikan. Tapi juga ada kambing, monyet, sugar glider dan lain sebagainya. Karena memang begitulah kenyataannya. Binatang itu banyak, dan semuanya berharga, ---nggak ada satu binatang pun yang punya less right buat hidup berdampingan dengan kita. Di situasi sekarang ini banyak penampungan dan kebun binatang yang mulai kesulitan untuk memelihara mereka (terutama dalam hal pakan). Aku ingin sekali membantu mereka. Bahkan aku ingin semua mahkluk yang ada di dunia ini nggak kelaparan. ---Well, mungkin "semua" kesannya besar dan mustahil ya. Tapi nggak ada yang mustahil jika dilakukan bersama, dan berusaha meskipun kecil itu lebih baik daripada nggak melakukan apa-apa. Sekarang aku memang nggak (belum) punya uang yang banyak atau tempat yang luas untuk menampung para binatang terlantar. Tapi aku menggunakan apa yang kubisa, apa yang kumiliki... yaitu menulis :)

Penerbit yang menerbitkan "Guruku Berbulu dan Berekor" bukan penerbit besar. Promosi dan penjualannya masih terbatas memanfaatkan internet. Aku harap dengan ditulis di sini bisa sedikit lebih ter-notice oleh penggemar buku dan animal lovers yang kebetulan membaca tulisan ini. 
Dengan humble aku persembahkan kepada kalian, sebuah novel "Guruku Berbulu dan Berekor". Yang mudah-mudahan bisa mendapat tempat di hati siapa saja yang membacanya, sekaligus membantu binatang-binatang yang membutuhkan (donasi yang disalurkan akan diupdate di blog ini). 

Telah tersedia di Haura Bookstores dengan harga Rp. 40.000 (bonus pembatas buku). 
Whatsapp pemesanan: +62 877 81930045.
Jika kesulitan silakan DM aku di Instagram @indisugarmika



Aku ucapkan terima kasih untuk yang telah menyempatkan membaca. Aku senang jika ada yang ikut berdonasi dengan cara membeli novel ini. Tapi jika nggak bisa, it's okay, aku hanya minta doanya. Semoga keadaan ini cepat membaik. Nggak apa jika dibilang aku terlalu optimis. Itu lebih baik daripada menjadi orang yang pesimis ;)

cheers,

Indi

-------------------------------------------------------------------------
Facebook: here | Twitter: here | Instagram: here | YouTube: here | Contact: namaku_indikecil@yahoo.com