Selasa, 10 Maret 2015

Tentang SpineCor (Q&A) :)


Yay, finally aku bisa cerita-cerita lagi di sini, setelah kemarin-kemarin nggak bisa tidur gara-gara memory card camera digitalku kena virus. Video-video dan foto-foto pada kehapus dong, hahaha :'D Sudahlah, yang penting memory-ku tentang moment-moment tersebut nggak ikut hilang, ya :p So, apa kabar bloggies? Semoga semuanya dalam keadaan baik-baik saja, ya. Aku sendiri juga baik, hanya kurang tidur dan kurang sinar matahari karena Bandung hujan terus (kangen jalan-jalan sore sama Eris, nih, hihihi).

Sekarang aku mau cerita tentang sesuatu yang belakangan sering direquest sama teman-teman pembaca, nih. Terutama teman-teman yang juga scolioser (pengidap scoliosis; kelainan tulang belakang yang bengkok ke arah samping) sepertiku :) Mereka memintaku untuk sharing lebih banyak lagi tentang SpineCor, soft brace yang 7 bulan belakangan kupakai untuk mengoreksi scoliosisku. Supaya tulisanku bisa sesuai dengan permintaan mereka, beberapa hari yang lalu aku membuat post di Facebook dan memberikan kesempatan kepada teman-teman untuk menyebutkan tentang apa saja yang mereka ingin tahu. Ternyata macam-macam, dan sekarang aku akan mencoba menjawabnya satu-persatu. Eh, tapi aku hanya akan menjawab berdasarkan pengalamannya. Karena untuk masalah medis bertanya pada dokter pasti lebih baik ;)




1) "SpineCor itu apa, sih?" (Sofia)
SpineCor itu salah satu jenis brace (penyangga) seperti halnya Boston atau Milwaukee. Bedanya, kalau yang aku sebutkan sebelumnya adalah tipe hard brace (keras), SpineCor ini bertipe soft brace atau lembut/fleksibel. Fungsinya untuk merawat kelainan tulang belakang bagi anak-anak dan dewasa (yup, jadi bisa dipakai juga untuk yang usianya sudah mature) dengan menstabilkan, mengoreksi, meringankan rasa sakit, memperbaiki bentuk postur tubuh, dan meminimalkan agar scoliosis nggak berkembang menjadi lebih buruk.


SpineCor itu pas di badan. Maaf patungnya kurus, hihihi :)


2) "Cara pakainya bagaimana? Kok kelihatannya ribet?" (dari beberapa penanya, maaf aku lupa siapa saja, hehehe)
Awalnya kupikir juga begitu karena jika dipakai terlihat melilit-lilit. Tapi setelah melihat langsung ternyata sama sekali nggak ribet.
SpineCor terbagi menjadi 2 bagian, yaitu short (celana pendek) dan bolero (rompi). Cara pakainya seperti memakai rompi dan celana pendek biasa. Yang berbeda di rompinya menempel 4 buah tali dengan velcro di ujung-ujungnya. Nah, velcro ini lalu direkatkan ke celana. Merekatkannya pun nggak perlu bingung, karena ada label angkanya. Kita tinggal merekatkannya sesuai urutan, dari 1 sampai 4. Setelah itu selesai! Mau pakai jeans, dress, kemeja, dll nggak masalah karena SpineCor ini discreet  ;)


Step by step pemasangan SpineCor. Tinggal rekatkan sesuai angka yang tertera :)


3) "Pakai SpineCor apa masih bebas gerak-gerak? Bisa dipakai buat dance juga?" (Eiia Novita Sari)
Well, menurutku perbedaan yang paling besar antara saat aku masih memakai Boston brace dan sekarang memakai SpineCor adalah aktivitas yang menjadi lebih lancar. SpineCor sama sekali nggak menghalangi gerak tubuh karena fleksibel. Aku bisa memakainya saat sedang berjalan-jalan dengan Eris anjingku, ke sana-ke mari mengejar anak-anak di preschool, juga saat menulis seperti sekarang ini. Kebetulan Asa, seorang teman scolioser juga memakai SpineCor. Tanpa masalah ia bisa mendaki gunung seperti teman-temannya yang lain. Dan di YouTube aku melihat ada seorang balerina yang balet sambil memakai SpineCor. Jadi tentu saja sama bisa dipakai sambil dance.




4) "Kalau mau pakai SpineCor harus datang langsung atau cukup pesan?" (Zalfa Putry)
Sama seperti brace pada umumnya, sebelum memakai SpineCor harus melalui proses x ray dan fitting dulu. Menurut pengalamanku fittingnya jauh lebih sebentar dibandingkan waktu membuat Boston brace dulu. Ini hanya memakai waktu beberapa jam saja :)

5) "Kalau mau pakai SpineCor harus kemana?" (Angie Deviyanti, Iwan Kal Sel, Vinna Canny)
Penyedia SpineCor yang resmi ada di Spine Body Center. Alamatnya di APL Tower, Lt. 25, Jakarta Barat (samping Central Park Mall). No teleponnya (021) 2933 9295. Aku ditangani oleh Dr. Natalie Liem, MSc, PhD :)


Sebenarnya masih ada pertanyaan-pertanyaan lain yang belum kujawab di sini. Tapi apa daya, panjang halamanlah yang memisahkan kita, hehehe. Lain kali akan aku coba untuk jawab sisanya. Dan jika ada teman-teman yang juga ingin bertanya tentang pengalamanku dengan SpineCor atau scoliosis (pada umumnya), silakan tulis di kolom komentar atau email aku di namaku_indikecil@yahoo.com. Semoga apa yang aku bagi di sini bisa membantu, atau at least saling mengingatkan bahwa kita nggak pernah sendirian. Cheers! ;)

proud scolioser,

Indi

Keywords: terapi skoliosis, pengobatan skoliosis, back up clinic jakarta, indo sehat utama, bandung.


 _________________________________
Facebook: here | Twitter: here | Instagram: here | Contact person: 081322339469

32 komentar:

  1. waktu baca pendahuluannya, saya bertanya2 yg isinya sm dgn pertanyaan no.4... ternyata udah dijawab... makasih ya, artikelnya sangat mencerahkan utk saya yg br tau tentang spinecor ini :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe, itu lumayan sering ditanyain. Karena bentuknya yang lebih "nyantai" dibandingkan brace lain orang sering pikir tinggal beli langsung pakai. Padahal sama saja harus melalui proses x ray dan fitting. Sama-sama, semoga bermanfaat :)

      Hapus
  2. hooh...kelihatannya emang ribet pemasangannya ya indi...tapi sebagai scolioser..indi selalu semangat...suka banget dengat semangatnya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Keliatannya doang tapi, hehehe. Aslinya ya sama aja kaya baju biasa, tinggal pasang rompi dan celananya. Bedanya ada velcro yang harus direkatkan. Itu pun ada nomornya. Jadi gak tau deh ribetnya sebelah mana :p Makasih ya, salam semangat :)

      Hapus
  3. Wah busana nya cukup ribet juga ya dalam merangkai eh maksud saya dalam mengenakannnya. Apa perlu latihan dulu kali ya biar lebih terbiasa.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama sekali gak ribet, di atas kan aku jelaskan step by step nya. Benar-benar seperti baju biasa, hanya beda di bagian velcro saja yang harus direkatkan. Mudah-mudahan fotonya jelas, soalnya nomornya sampai aku zoom gitu :D Apalagi untuk scolioser yang biasa memakai brace jenis lain, pasti langsung bisa karena sama-sama ada velcronya. Pasti diajarkan dulu sama dokternya, kok. Paling beberapa menit langsung bisa, gak perlu keahlian khusus ;)

      Hapus
  4. Bisa direkomen kie temenku nih, ada yg scolioser juga

    BalasHapus
  5. halaaaah mba liatnya aja ribet apalagi masangnya pusing kali iya :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe, di atas udah ada 2 orang yang komen gini. Mudah-mudahan kali ini jawabanku dibaca, ya. Seperti yang sudah aku sebutkan di atas (dan di post-nya juga), pemasangan SpineCor sama seperti pakai baju biasa. Cukup pakai rompi dan celananya, yang beda kamu perlu rekatkan velcro-velcronya dan itu sudah ada nomornya. Jadi basically gak jauh sama brace lain, cuma bedanya ini lebih nyaman dan lebih efektif :)

      Hapus
  6. Scoliosis ini bisa sembuh total ngga kak, kalau udah perawatan dengan spinecor itu?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jawabannya ada dipertanyaan nomor 1, ya. Scoliosis itu bukan penyakit, tapi kelainan. Dengan cara apapun hanya bisa dikoreksi bukan disembuhkan :)

      Hapus
    2. Oh gitu, maaf ya kak bukan bermaksud buat nyinggung perasaan kaka :)

      Hapus
  7. Mbak Indi, kawan ku ada yang scolioser jugak. Aku rekomenin blog ini boleh ya? Biar dia bisa carik info en baca-baca :D

    BalasHapus
  8. waah postingannya pasti membantu banget nih buat teman2 scoliosis yg lainnya :))
    Spinercor, kalo yg ngga pernah pake sih udah pasti bilang pakenya 'ribet' yah, beda sama yang udah terbiasa :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe, mudah-mudahan ya :) Kalau lihat bentuknya doang pasti bilang ribet. Aku pas awal ditunjukin dokternya juga langsung malas. Eh, ternyata itu tali-tali tinggal direkat-rekatin aja, gak ada yang harus diingat karena ada nomornya. Jadi memang gampang kok meski baru pakai pertama kali juga :D

      Hapus

      Hapus
  9. Wahaaaa aku ngga ngerti tak kira makanan ini hahaha, wah baru tahu kalau ada penyanga buat tulang belakang ya, salam kenal Indi :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Brace scoliosis udah ada sebelum kakek nenek aku lahir, hihihi. Ini versi modern nya. Semoga bermanfaat karena siapapun bisa mengidap scoliosis dan rata-rata baru ketahuan setelah kurvanya besar (biasanya baru setelah ada keluhan, makanya harus waspada, rajin-rajin cek diri sendiri). Salam kenal kembali :)

      Hapus
  10. asli, baru tau yg namanya SpineCor, kuper banget saya :)
    itu bisa dipake untuk laki juga ya?
    jadi bisa dikatakan semacam alat terapi, terutama tulang belakang dan bagian tubuh lain ya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. SpineCor bisa untuk laki-laki dan perempuan, hanya untuk tulang belakang dan kelainan dan berhubungan dengan tulang belakang, tapi terutama untuk scoliosis :) Gak kuper, kok, aku juga baru tahu 2 tahunan kayanya, hehehe :D

      Hapus
  11. OOT mbak blognya keren penuh dengan warna kesukaan saya PINK
    itu baju yang diapke warnanya pas dengan Header dan Background blog ini
    pokoknya keren dah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe, samaan dong warna kesukaannya. Makasih, ya :)

      Hapus
  12. ooh ternyata begitu ya cara pakai spinecor

    BalasHapus
  13. Belibet banget pake nya, mesti telaten yeee

    BalasHapus
  14. postingan ini pasti manfaatnya sangat besar buat scolioser yang lain

    BalasHapus
  15. wah pakenya ribet ya. tapi bermanfaat ya

    BalasHapus

Terima kasih untuk komentarnya, it's really nice to hear from you :)