Kamis, 05 Maret 2015

Obat dari Kehilangan.

Setiap aku dan Eris berjalan-jalan sore, pasti ada saja yang menyapa kami. Well, tepatnya Eris, karena ia yang selalu menjadi pusat perhatian, hehehe. Anak-anak yang baru pulang sekolah, ibu-ibu yang menemani balitanya belajar jalan, penjual gorengan sampai petugas di kantor kelurahan. Mereka biasanya akan menghentikan aktivitasnya sejenak untuk sekedar menyapa “Halo” pada golden retriever betina kecil yang berjalan di sampingku. Tapi ada ada satu orang yang berbeda. Setiap kali ia melihat Eris ia akan memeluknya seolah takut Eris akan pergi. Matanya berkaca-kaca, dan sambil sedikit terisak ia berkata, “Kalau Miki masih ada tiap sore biasanya ramai, lari kesana-kemari. Eris kangen Miki nggak?”
Iya, ia berbicara pada Eris, bukan padaku.



My OOTD: Dress: Toko Kecil Indi | Headband: TSM | Handbag: Claire's | Shoes: Crocs


Aku memanggilnya ‘Tante’. Ia adalah seorang tetangga yang tinggal di rumah yang terletak di belokan dekat rumah orangtuaku. Anak dan menantunya tinggal tepat di depan rumah kami, yang merangkap dengan garasi umum yang merupakan usaha keluarga Tante. Awalnya aku dan Tante jarang mengobrol, paling hanya sekedar berbasa-basi karena kadang mobilku dititipkan di garasinya. Tapi setelah Eris mulai besar dan mengalami puppy love, aku dan Tante jadi harus sering bicara. Pasalnya Eris naksir dengan seekor anjing bernama Kaos Kaki ---karena warna kakinya yang berbeda dengan badannya--- yang bersahabat dengan Miki, anjingnya Tante! Eris yang jealous sering menggonggongi Miki setiap kali ia melintas di depan rumah. Padahal Miki (dan juga si Kaos Kaki) cuek-cuek saja dengan Eris, hehehe (aww, poor baby). Semenjak saat itu jika aku dan Eris bertemu Tante, ia pasti menggoda Eris dengan bertanya, “Eris mana Miki nya?”

Kejadian itu sudah lama, beberapa tahun yang lalu. Meskipun Kaos Kaki sudah pindah rumah, Eris masih tetap sebal dengan Miki. Setiap berjalan-jalan sore, aku selalu menghindari untuk melewati rumah Tante, karena Eris bisa mendadak histeris dan menjadi drama queen, hehehe. Miki ukurannya lebih kecil dari Eris, kira-kira tingginya setengah betisku dengan tubuh yang gemuk sehat. Dari anak dan menantunya aku tahu bahwa Tante merawat Miki dengan sangat baik. Untuk makanannya ia memasak sendiri, begitu juga dengan perawatannya. Tante lebih memilih memandikannya sendiri daripada membawanya ke salon. Sama seperti perasaanku pada Eris, Miki adalah kesayangan Tante. Miki selalu membuat tante bahagia, begitu juga sebaliknya. Terlihat jelas dari semangat Miki yang meskipun sudah tua tapi nggak pernah sekalipun sakit atau murung.

Lalu beberapa bulan yang lalu ada kabar yang sangat menyedihkan; Miki menghilang! Nggak ada yang tahu pasti bagaimana kejadiannya karena Miki selalu di dalam rumah, kecuali di sore dan malam hari, itu pun pasti ditemani oleh Tante atau anggota keluarganya yang lain. Mungkin ada yang lupa menutup pagar, jadi Miki keluar. Atau mungkin Miki mencari Tante karena waktu itu Tante memang sedang ada keperluan. Atau... mungkin juga Miki diculik, karena Miki anjing yang cerdas jadi nggak mungkin lupa jalan pulang. Mencoba melupakan kemungkinan terburuk, Tante dan keluarganya mencari Miki. Dari mulai bertanya pada tetangga-tetangga sampai menyusuri tempat-tempat yang diduga menjual anjing-anjing curian. Setiap kali aku baru pulang dari suatu tempat Tante selalu bertanya, “Lihat Miki nggak?” karena aku berjanji akan mencari Miki di perjalanan. Tapi sayangnya jawabanku selalu, “belum,” dan itu membuat hatiku mencelos, apalagi jika di sore hari aku mendengar suara Tante sedang memanggil, “Miki... Miki...”

Semenjak saat itulah Tante selalu berkaca-kaca jika bertemu dengan Eris. Sudah berbulan-bulan berlalu semenjak Miki menghilang tapi hati Tante tetap hancur. Yang dibicarakan selalu Miki, Miki dan Miki. Pernah dengan sangat hati-hati aku bertanya padanya mengapa nggak memelihara anjing lain ---atau seenggaknya binatang lain agar hatinya terobati sedikit-sedikit. Tante menggeleng, katanya sudah pernah ada yang akan memberikannya seekor anak anjing tapi ia menolak karena teringat Miki. Mungkin aku terdengar nggak sensitif karena malah memberi saran untuk another pet di saat Tante berduka, tapi aku berkata begitu karena sebenarnya mengerti betul dengan apa yang dialami Tante. Karena aku juga pernah kehilangan seekor anjing dengan cara yang tragis...


Si kecil Eris sehabis jalan-jalan sore :)


Sebelum ada Eris, aku mempunyai seekor sahabat yang sangat hebat. Ia seekor golden retriever cantik bernama Veggie. Kami nggak terpisahkan, bahkan saat aku dan keluarga berlibur keluar kota pun Veggie pasti ikut di kursi belakang mobil kami. Veggie juga bagian dari tulisan-tulisanku di blog, di buku diary, di novel... di manapun! Nggak pernah terlintas sedikitpun di kepalaku bahwa suatu hari Veggie akan meninggalkanku selama-lamanya... Veggie mengidap epilepsi yang cukup parah. Seiring bertambahnya usia frekuensi kambuhnya menjadi lebih sering, tapi Veggie selalu bisa bangkit kembali dan mengibas-ngibaskan ekornya dengan penuh semangat seolah memberi tahu bahwa ia baik-baik saja. Tapi pada suatu malam, beberapa bulan saja sebelum ulang tahunnya yang ke tujuh Veggie meninggal di pangkuanku karena serangan epilepsi yang bertubi-tubi. Waktu itu duniaku rasanya hancur. Hampir setiap hari aku menangis dan berdiam diri di kamar, takut akan melihat sesuatu yang mengingatkan padanya. Setiap ada yang menawarkan seekor anjing atau binatang lain untuk menjadi teman baru, aku langsung menolak dengan emosi yang meluap-luap. Aku nggak mau menghianati Veggie.


Si cantik Veggie waktu ikut berlibur ke Purwakarta :)

Lalu ada seeorang ibu yang anjing golden retriever nya melahirkan 4 ekor puppy yang lucu-lucu. Ia menawarkan seekor puppy bungsunya kepadaku. Jelas saja aku menolak, karena di hatiku hanya ada Veggie dan aku ingin tetap seperti itu. Tapi ibu itu berkata bahwa obat dari kehilangan adalah membuka diri untuk seekor teman baru. Entah mengapa ia yakin bahwa si puppy bungsu itu berjodoh denganku. Padahal sudah ada yang menawarnya dengan harga tinggi tapi ibu itu tetap bersikeras untuk memberikannya secara cuma-cuma padaku. Setelah kebingungan panjang yang mengganggu aku dan Ibu memutuskan menjemput si puppy untuk tinggal bersama kami. Awalnya terasa sangat canggung. Setiap melihatnya bermain mataku pasti berkaca-kaca, dulu bola yang dimainkannya adalah kesayangan Veggie. Begitu juga tempat tidur dan sisirnya, semuanya milik Veggie. Tapi lama-lama hatiku terasa hangat. Dan jika saja aku menolak pemberian si ibu baik hati itu, mungkin aku nggak akan pernah mengalami hal-hal hebat yang terjadi padaku sekarang. Aku akan kehilangan kesempatan memiliki sahabat sehebat Eris!




Memiliki Eris bukan berarti menggantikan Veggie. Si cantik itu tetap nggak terganti karena setiap anjing dan mahluk hidup pasti istimewa. Hatiku sembuh pun bukan karena menjadikan Eris ‘pengalih perhatian’, tapi karena terobati. Aku belajar untuk nggak egois dan ikhlas. Dengan membiarkan seekor anjing lain untuk masuk ke dalam hidupku, seluruh rasa sayang ---yang tadinya hanya tersimpan di hati pun menjadi nggak sia-sia karena aku mencurahkannya pada Eris. Dan yang terpenting, apa gunanya aku menutup diri? Itu sama saja dengan menghalangi diri dari berbuat baik. Bayangkan jika ada anjing terlantar dan butuh rumah, tapi aku menolaknya dengan alasan takut “menghianati” Veggie. Itu konyol sekali.

Sudah beberapa hari belakangan aku nggak mengobrol dengan Tante. Cuaca yang terus-terusan hujan membuatku dan Eris nggak berjalan-jalan sore untuk sementara. Pertemuan kami hanya sebatas “Hai” singkat jika aku pulang dari suatu tempat atau akan pergi ke warung. Aku merasa ada yang berubah dari Tante, senyumnya kini kembali mengembang dan tampak lebih bersemangat. Mungkin ia sudah menerima kepergian Miki, dan itu membuatku turut senang.
Dan barusan, sebelum makan malam Bapak bercerita padaku. “Bapak tadi pagi ketemu si Tante. Dia semangat sekali manggil-manggil. Eh, rupanya mau cerita kalau sekarang di rumahnya ada anggota baru, anjing cihuahua yang masih kecil. Katanya anjingnya masih suka ketakutan kalau ketemu orang baru, tapi lucu dan pintar juga, seperti Miki.”
Ah, pantas saja! Tuh, memang betul kan, kalau obat dari kehilangan adalah membuka diri :)





sahabatnya Eris dan Veggie,

Indi


Keywords: Pengalaman memelihara anjing, hewan peliharaan, menghadapi kematian hewan/binatang kesayangan.

 _________________________________
Facebook: here | Twitter: here | Instagram: here | Contact person: 081322339469

33 komentar:

  1. eris bisa jeles juga ya :)

    kehilangan kesayangan memang selalu bikin sedih, tetapi tidak perlu diratapi, nyatanya ada yang bikin bahagia lagi dg teman baru

    BalasHapus
  2. Bajunya Eris lucuuu... ada namanya lagi :D

    Betul itu... obat dari kehilangan adalah dengan membuka diri.

    BalasHapus
  3. hahaha...suka ama bajunya eris..lucu banget indi...eh aku suka bajunya indi yg warna pink itu..bagus banget :)

    BalasHapus
  4. mba sama tante nya sayang banget yah sama anjing nya.apalagi si tante yang sempat belum move on dari miki.tapi skrg dia udah punya anjing baru juga yah..

    BalasHapus
  5. Anjing itu seperti manusia ya mba...butuh jalan2 untuk refreshing..jd ingat anjing tetangga depan rumah. waktu pertama datang ke rumah tetangga saya itu, mengggonggong tiada henti semalaman karena diikat. Kasian..mungkin masih adaptasi..tp sekarang ngga karena udah sering diajak jalan sama pemiliknya.

    BalasHapus
  6. Kak indi begitu sayangnya sama hewan, apalagi sama anjing yang udah menjadi sahabat kak indi dari dulu hehehe

    BalasHapus
  7. lucu ya anjingnya....persahabatan manusia dan anjing bisa melebihi persahabatan dengan manusia ya...karena anjing adalah binatang yang setia :)

    BalasHapus
  8. Nama anjingnya lucuu kaos kaki hihii

    BalasHapus
  9. Jadi ikut sedih baca ceritanya, soalnya dulu pernah kehilangan piaraan anjing juga :(

    Syukurlah skrg si tante udah bisa ceria lagi ya :)

    BalasHapus
  10. Aiiiiih....bajunya Eris unyu-unyu bangeeet ya Indi, hihiii

    BalasHapus
  11. Tante Indi...
    handbag nya lucu sekali

    BalasHapus
  12. Indi.. saya jadi penasaran pingin liat foto cihuahua-nya Tante.. ^_^

    BalasHapus
  13. Rambut mbak indi skrg panjang.... #oot

    klo punya piaraan gitu jd saling sharing ya, saling jodoh2 han dan ternyata hilang...

    BalasHapus
  14. Anjing emang binatang yang bisa jadi sahabat setia manusia! Kuberi satu permintaan ... :)

    BalasHapus
  15. Ya ampuuun...anjing aja punya rasa punya hati ya, Mbak. Hahaha Binatang emang unik, yaa. Kisahnya pun demikian. . .

    BalasHapus
  16. Duh, anak2ku juga lagi nuntut ganti kucing2nya yg hilang gara2 pindahan niiih :(

    BalasHapus
  17. memiliki eris bukan berarti berarti menggantikan vegie.. sedaap banget kata - katanya ^^

    semoga eris memberikan banyak kebahagiaan, dan si Tante semakin sayang sama cihuahua ^^

    BalasHapus
  18. kehilangan seseorang/sesuatu dari kehidupan kita itu memang pedih banget ya.... tapi untungnya ada Eris ya, yg bisa menghibur hati :)

    BalasHapus
  19. hai indi ! kamu dari bandung ya? minggu lepas sy baru pulang dr bandung :)

    BalasHapus
  20. duh sampe segitunya, jadi inget juga sama parkit yang di rumah,

    BalasHapus
  21. wahhh lucu bingit anjingnya mba indi ^ ^

    binatang juga punya perasaan ya mbak

    BalasHapus
  22. Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
    Jika ya, silahkan kunjungi website ini www.kumpulbagi.com untuk info selengkapnya.

    Oh ya, di sana anda bisa dengan bebas mendowload music, foto-foto, video dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)

    BalasHapus
  23. aku jg pernah merasa kehilangan, Indi...
    kehilangan kucing yg aku sayang banget.. dia meninggal waktu dirawat inap di dokte hewan :-(
    sampe skarang aku nggak buka hati lagi
    soalnya takut nggak bisa merawat dgn baik, nanti kalo sakit lagi aku sedih dan merasa bersalah bgt...

    BalasHapus
  24. Karena dia bukan sekedar binatang peliharaan aja, melainkan uda jadi bagian dalam keluarga.. Dan keluarga ngga akan bisa tergantikan.. :'

    BalasHapus
  25. aku paling takut anjing indi, tapi gemes liat eris lucu banget, dan setia...

    BalasHapus
  26. bajunya eris lucu sekali...
    ada pitanya pula

    BalasHapus
  27. Baru kali ini denger ada doggy namanya Kaos Kaki.. hihi :D

    BalasHapus
  28. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  29. bajunya Eris unyu-unyu bangeeet ya mbak Indi, hihiii

    BalasHapus

Terima kasih untuk komentarnya, it's really nice to hear from you :)