"Bu, kalau aku mirip siapa? Bapak atau Ibu?"
"Dua-duanya, sayang. Kulit, mata dan rambutmu seperti Ibu. Kalau senyummu seperti Bapak".
Lalu suatu hari di bulan Mei 2011...
Dalam 1 hari follower twitterku bertambah 100 orang. Mulanya aku nggak tahu, tapi waktu HP ku bunyi terus-terusan tanda ada twit masuk, akhirnya ketahuan juga "biang kerok"nya. Ini ternyata akibat twit konyolku sendiri di malam sebelumnya yang isinya, "Ibu bilang aku mirip perempuan di iklan Pocari Sweat. Yang mana, ya? Aku cuma sekilas lihat iklannya".
"Dua-duanya, sayang. Kulit, mata dan rambutmu seperti Ibu. Kalau senyummu seperti Bapak".
Lalu suatu hari di bulan Mei 2011...
Dalam 1 hari follower twitterku bertambah 100 orang. Mulanya aku nggak tahu, tapi waktu HP ku bunyi terus-terusan tanda ada twit masuk, akhirnya ketahuan juga "biang kerok"nya. Ini ternyata akibat twit konyolku sendiri di malam sebelumnya yang isinya, "Ibu bilang aku mirip perempuan di iklan Pocari Sweat. Yang mana, ya? Aku cuma sekilas lihat iklannya".
Tahu-tahu aja banyak yang menanggapi, malah banyak yang isinya lucu-lucu seperti, "Lho, aku pikir itu memang kamu", atau "Tadi baru mau mention aku lihat kamu di iklan Pocari", atau yang lebih lucu, "Beneran kamu bukan cewek yang jadi leader sepedanya??".
Haha, awalnya sih aku senyum-senyum, soalnya lucu juga aku dikira orang lain. Tapi lama-lama aku jengkel. Banyangkan, sebelum hari itu aku adalah orang yang sangat jarang buka twitter. Jumlah followerku pun cuma 300 orang, tapi dalam waktu sekejap followerku naik hingga hampir 500 orang. What a number! Aku pasti akan senang kalau seandainya aku “diikuti" oleh orang-orang yang memang ingin mengenalku karena siapa aku, bukan malah lalu mementionku dengan, "Oh, kamu ya yang dimaksud si "A", atau "Iya, memang mirip", atau "Dilihat-lihat mirip rambutnya aja, kok", dan lain-lain yang isinya malah jadi membanding-bandingkan. Gawatnya aku merasa mengganggu follower yang memang temanku. Karena aku berusaha membalas semua twit yang masuk, akhirnya ada seorang teman yang mention aku, "Subuh-subuh, pas buka twitter tahu-tahu timeline'nya penuh sama 'Indi yang mirip model Pocari'!"
Oh, Tuhan...
Fotoku di twitter. Untuk foto Elke lupa minta izin jadi gak ada fotonya ya. |
Teman-teman mungkin heran kenapa aku nggak mau disamakan dengan orang yang jelas-jelas cantik dan berbakat. Bukan, bukan, jangan salah mengira aku sebagai orang yang nggak suka sama iklan minuman yang konsepnya Jepang banget itu. Aku suka, kok. Waktu kuliah aku sering beli Pocari Sweat sampai berkaleng-kaleng (lol), bahkan sekarang, dimulai sejak insiden twitter itu aku mulai berteman dengan Elke (panggilan akrab Aelke) lewat dunia maya, and yes, I adore her very much! She's so beautiful, humble and talented.
Aku cuma nggak suka disamakan karena aku ingin dikenal sebagai siapa aku. Nggak peduli aku lebih jelek, lebih pendek atau malah nggak seberbakat orang yang disamakan denganku, aku cuma mau jadi aku. Karena Tuhan menciptakan tiap-tiap umatNya dengan istimewa, dan itu termasuk aku dan kalian tentunya.
Tapi bagaimana kalau terus-terusan disamakan?
Ini bukan pengalaman aku yang pertama. Novel pertamaku "Waktu aku Sama Mika" diterbitkan tahun 2009 lalu. Aku sangat bangga karena mengerjakannya dengan sepenuh hati. Aku nggak pernah bersedih kalau ada yang mengkritik karyaku, hanya mengiyakan dan berjanji memperbaikinya jika memang ada yang bisa improve. Buatku yang terpenting adalah, aku nggak meniru atau mencontek dari siapapun. Novel ini asli karyaku. Dan sekali lagi aku bangga :)
Lalu ada sebuah blog yang bilang kalau "Waktu Aku sama Mika" mengingatkan sama sebuah kisah di Jepang yang berjudul "Kaizora". Film'nya sendiri rilis di tahun 2007. Jelas kalau aku "kalah cepat", baru muncul belakangan dan bisa membuat orang berasumsi bahwa aku meniru. Ingin rasanya aku mengomentari bahwa novelku lebih baik jangan disamakan dengan film tersebut karena bisa memunculkan asumsi-asumsi yang nggak perlu. Tapi lalu aku putuskan untuk diam karena setelah googling sana-sini munculah fakta yang mengejutkan:
Kaizora adalah kisah nyata. Tokoh-tokoh di dalamnya memang benar ada. Salah satu dari tokohnya bernama Mika dan memiliki seorang pacar yang mengidap kanker hingga akhirnya meninggal. Dan novelku sendiri sebetulnya ceritanya ditulis sejak tahun 2006, satu tahun sebelum Kaizora dibuat. Novelku juga kisah nyata, berdasarkan kisahku sendiri waktu SMA yang berpacaran dengan Mika (iya, memang namanya sama) yang mengidap AIDS dan akhirnya meninggal waktu aku masuk kuliah.
Jadi sekarang semuanya jelas...
Apa "Kaizora" meniru "Waktu Aku sama Mika"? Bukan. Atau malah aku yang punya ilmu terawang jadi bisa tahu akan ada kisah itu jepang?(lol) Way noooo! Bukan juga!
Jawabannya sederhana: Ini kebetulan.
Waktu Aku sama Mika. Thank God, menjadi best seller.
Manusia itu jumlahnya banyak, nggak usah deh mikirin berapa banyak jumlah manusia di dunia. Cukup dengan teman 1 kampus aja sudah banyak. Aku pernah masuk kelas yang mahasiswanya ada 50 orang. Dengan jumlah segitu "aja" aku nggak hapal seluruh nama mereka, kendaraan mereka, apalagi kisah hidup mereka. Nah apalagi di dunia toh? Bukan nggak mungkin banyak kemiripan-kemiripan dari kisah hidup, karateristik fisik, dll meski dipisahkan sama negara yang berbeda sekalipun.
Masih ingat dengan lagu hits Jackson's five yang judulnya "I'll be There"? Lagu ini disebut-sebut meniru lagu "Surat Undangan" yang muncul lebih dulu di Indonesia. Nadanya sangat mirip dan liriknya juga masih satu tema meski nggak terlalu mirip. Waktu pertama dengar berita ini yang terpikir pertama sama aku adalah, "Wah ternyata orang Amerika bisa juga meniru lagu Indonesia ya?". Tapi ternyata (lagi-lagi) aku salah. Baik pencipta lagu "I'll be There" maupun "Surat Undangan", keduanya nggak ada yang meniru. Mereka bahkan nggak pernah mendengar lagu mereka dinyanyikan dengan bahasa lain (note: Yang di Amerika nggak tahu kalau di Indonesia sudah ada lagu dengan nada yang sama, begitu juga sebaliknya). Waktu lagu itu dibawakan (tahun 1960 dan 1970) penggunaan internet belum seperti sekarang, jadi hampir mustahil kalau salah satu dari mereka ada yang meniru. Yang benar justru mereka sama-sama terinspirasi oleh buku klasik chord piano musisi asal Austria. Kebetulan, kan? ;)
Masih ada kebetulan lagi. Beberapa waktu lalu waktu aku buka blog'nya Evita Nuh dan melihat foto ini:
Langsung saja aku teringat sesuatu. Di tahun 2007 lalu aku pernah berfoto dengan dress yang hampir sama, dengan latar foto berwarna sama dan dengan editan foto yang hampir sama pula. Ray yang melihat foto ini langsung bilang, "Hey, she's a little version of you!"
Meski motif bunga yang di dress kami nggak persis sama dan potongan lengannya juga berbeda, tapi kerah dan warna bajunya bikin aku nggak bisa nggak setuju sama Ray. Ditambah our haircut. Kami sama-sama pakai poni dengan model bob pendek.
Let's compare to my picture:
Meski motif bunga yang di dress kami nggak persis sama dan potongan lengannya juga berbeda, tapi kerah dan warna bajunya bikin aku nggak bisa nggak setuju sama Ray. Ditambah our haircut. Kami sama-sama pakai poni dengan model bob pendek.
Let's compare to my picture:
Mirip, kan? Lalu apa Chaca (panggilan Evita Nuh) meniru? Dilihat dari tanggal fotonya aku lebih dulu dua tahun dibandingkan dia. Jadi Chaca meniru?
Well, of course nop! :) Dia seorang fashion blogger yang suka berekperimen dengan gayanya, sudah pasti itu datang dari "kepalanya" sendiri. Sedangkan mengenai tanggal/tahun foto, jelas sekali itu nggak ada hubungannya dengan meniru. Karena meski aku mendesain baju itu sejak tahun 2007, ternyata Chaca membeli baju itu dari toko, bukan hasil desain dia sendiri dan dia juga nggak tahu menahu tentang aku, apalagi tentang baju-baju yang aku punya (nah yang desainnya tuh kayaknya punya "telepati" sama aku, lol). Dan soal rambutnya, hehe, ternyata aku bukan satu-satunya yang punya potongan rambut "seumur hidup". Dilihat dari akun facebook'nya Chaca sudah punya potongan rambut itu sejak kecil, hanya saja dulu memang lebih panjang ;)
Oh, oh... sudah tahu Chacha sekarang punya clothing line sendiri? Namanya "Little Nuh". Nggak sabar nunggu koleksinya ada di kotaku ;) (btw, my shop namanya “Toko Kecil Indi”, kebetulan yang lucu ya kita sama-sama pakai nama 'kecil', hihihihi).
Ya, kebetulan ada di mana-mana. Bukan nggak mungkin di tempat lain dengan waktu yang bersamaan ada orang yang sedang menulis post dengan tema sama denganku, lol. Mungkin juga dia ponian dan pakai piyama gliter-gliter lengket kayak aku sekarang, hehehe. Sekarang aku nggak bermasalah lagi kalau ada orang yang "mirip" denganku karena aku percaya, selain Tuhan menciptakan umatNya masing-masing dengan berbeda dan spesial, aku juga percaya kebetulan itu ada. Semua kebetulan itu aku hadapi aja dengan senyuman, bahkan sesekali cengiran karena ada beberapa yang "menggelitik". Oya, tapi bedakan dengan yang jelas-jelas memang niat meniru, ya... Soal itu aku akan tetap sulit terseyum kalau ada yang ketahuan meniru tulisan novelku, blogku atau desainku (kalau ini sih namanya melanggar hukum, ya? Hehehe).
Kejadian-kejadian ini juga ada hikmahnya buatku, gara-gara aku sempat disama-samakan dengan Elke, seorang tweepo memberi link kontaknya Elke. Jadilah aku mengenal dia lebih dari sekedar sebagai gadis Pocari. Aku melihat hasil fotografinya yang ternyata sangat bagus. Bahkan Elke sempat bilang kalau kemampuannya lebih baik dia janji akan fotoin aku, hehehe. Melalui dia juga aku mengenal temannya yang seorang fotografer. Ya, siapa tahu aja aku butuh jasanya suatu hari nanti ;) Sedangkan Chaca, dia sangat baik dengan mengizinkanku mempublish fotonya di sini. Bahkan dia mau membantuku dalam pembuatan novel ketigaku! :)
See that? Sama bukan berarti meniru. Setelah mengenal lebih deket aku jadi tahu bahwa semirip apapun seseorang pasti memiliki keistimewaan yang nggak dimiliki oleh yang lainnya. Aku spesial, kalian juga. kita spesial ;)
Ada sebuah quote keren dari komedian Alm. Kang Ibing. Katanya,
"Orangtua saya mati, nanti juga saya mati, kamu juga mati. Apa artinya saya, kamu ikut-ikutan orangtua saya? Tidak! Soalnya sama mah bukan berarti ikut-ikutan".
Cool isn't it? ;)
nb: Kenapa quotenya bukan dari designer? soalnya aku ngefans sama Kabayan dan aku bukan fashion blogger.
Jangan lupa ikutan my 1st GIVEAWAY di sini (KLIK). Hadiahnya banyak dan caranya gampang ;)